PELAKSANAAN PENERAPAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YATIM PIATU DI PANTI ASUHAN WAHYU YOGA DHARMA KABUPATEN KARANGANYAR

PELAKSANAAN PENERAPAN
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK YATIM PIATU
DI PANTI ASUHAN WAHYU YOGA DHARMA
KABUPATEN KARANGANYAR
Oleh :
S.R. Purwani Djati
Dosen Fakultas Hukum UNISRI Surakarta
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penerapan undang-undang
perlindungan anak nomor 23 tahun 2002 khususnya mengenai implementasi perlindungan
hukum terhadap anak yatim piatu yang berada di panti asuhan Wahyu Yoga Dharma
Kabupaten Karanganyar.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
Yuridis normative karena penelitian ini hendak mengkaji peraturan hukum yang sudah ada
dan melihat berlakunya di dalam masyarakat. Untuk mengumpulkan data primer digunakan
metode studi pustaka atau studi dokumen baik bahan hukum primer, sekunder, maupun
tersier. Sedangkan untuk tanda sekunder digunakan dengan metode wawancara mendalam
atau Indepth interview dengan pimpinan asrama panti asuhan dan anak yatim piatu sebagai
responden. Penelitian yang sifatnya diskriptif kualitatif ini dianalisis dengan teknik analisis
model interaktif dengan alur tahapan sebagai berikut reduksi data, penyajian data,
penyimpulan data, dan verifikasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panti asuhan Wahyu Yoga Dharma telah
melaksanakan perlindungan hokum terhadap anak yatim piatu sesuai undang-undang no. 23
tahun 2002 yang sifatnya perlindungan hokum non yuridis meliputi perlindungan hukum di
bidang agama pasal 42-43, dibidang pendidikan pasal 46-54, di bidang kesehatan pasal 44-47
dan bidang social budaya pasal 55-58.
Keywords :perlindungan hukum, penerapan undang-undang No. 23 Tahun 2002
ABSTRACT
This research was aimed to know implementation of application child protection Act
No. 23 Year 2002 which renewed with No. 35 year 2014, particularly the implementation of
protection law to orphan which live in Wahyu Yoga Dharma Orphanage, Karanganyar.
Research method used in this study was juridical normative approach method,
because this research did not review rule law has existed and behold effectuation in society.
To gathering primary data used literate method both primary, secondary and tersier. While
secondary data was collected by in depth interview with chief of orphanage hostel and
orphans as respondent. The study was descriptive qualitative had analized with analysis
technique interactive model with workflow stage as follows : induction data, presentation
data, storage data, verification as well as final conclusion.
The result showed that Wahyu Yoga Dharma Orphanage Karanganyar had
implemented protection law to orphans based on Act No. 23 year 2002 jo No. 35 year 2014
which naturally non juridical protection law was concluded : protection law in fields as

follows : education (article 48-54), religion (article 42-43), health (article 44-47) and social
culture (article 55-58).
Keywords : orphan, protection law, implementation
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

115

Anak yang tidak mempunyai orang

PENDAHULUAN
Anak merupakan amanah sekaligus

tua berhak memperoleh asuhan oleh

karunia Allah SWT yang senantiasa harus

Negara atau orang atau lembaga (Pasal 3

dijaga, karena dalam dirinya melekat


UU

harkat, martabat, dan hak-hak sebagai

Kesejahteraan Anak. Berdasarkan data

manusia harus dijunjung tinggi.

diperoleh gambaran bahwa banyak anak di

Dalam

rangka

penyelenggaraan

No.

Indonesia


4

Tahun

yang

1979

belum

Tentang

mendapatkan

dan

kesejahteraan yang layak, karena 2 juta

untuk


anak (usia 10 – 14 tahun) harus bekerja;

dan

2,7 juta anak (usia 6 – 18 tahun) terlambat,

prasarana bagi anak terutama dalam

50 ribu anak hidup dijalanan serta 10 juta

menjamin

balita menderita busung lapar. (Alimuddin,

perlindungan
pemerintah
menyediakan

anak


baik

bertanggung
fasilitas,

negara
jawab
sarana

pertumbuhan

dan

perkembangannya secara optimal dan

2014 L 2).
Menurut Pasal 2 UU No. 4 Tahun

terarah.
Memelihara kelangsungan hidup


1979 dijelaskan bahwa hak anak meliputi:

anak merupakan tanggung jawab orang

Kesejahteraan,

perawatan,

tua, tidak boleh diabaikan. Pasal 45 UU

bimbingan,

pelayanan

No. 1 Tahun 1974 (UU Perkawinan)

mengembangkan

menentukan


kehidupan sosialnya, pemeliharaan dan

bahwa

orang

tua

wajib

asuhan,
untuk

kemampuan

baik

memelihara dan mendidik anak-anak yang


perlindungan

belum dewasa sampai anak-anak yang

kandungan maupun sesudah dilahirkan

bersangkutan dewasa atau sudah mandiri.

maupun sesudah dilahirkan, perlindungan

Sedangkan Pasal 9 UU No. 4 Tahun 1979

dari

(UU Kesejahteraan Anak) menjelaskan

membahayakan

bahwa orang tua yang pertama-tama


perkembangannya.

lingkungan

semasa

dan

hidup

dalam

yang

dapat

pertumbuhan

dan


terwujudnya

Sesuai ketentuan pasal 3 UU No. 4

Kesejahteraan anak baik secara rohani,

Tahun 1979 bahwa anak yang tidak

jasmani maupun sosial.

mempunyai orang tua dapat diasuh oleh

bertanggung

jawab

atas

Menurut Pasal 1 ayat (1) UU No.

wali melalui perwalian atau oleh orang tua

23 Tahun 2002 yang dimaksud dengan

angkat

Anak adalah seseorang yang hukum

(adopsi) dan diasuh di panti asuhan oleh

berusia 18 tahun, termasuk anak yang

swasta maupun pemerintah.

masih dalam kandungan.

melalui

pengangkatan

anak

Bagi anak yang diasuh di Panti
Asuhan, menurut ketentuan pasal 11 UU

116

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

No. 4 Tahun 1979 dijelaskan bahwa usaha

KAJIAN PUSTAKA

kesejahteraan anak yang dilakukan oleh

1. Konsep Anak dan Anak Asuh

pemerintah

dan

atau

Anak

masyarakat

merupakan

generasi

dilaksanakan baik di dalam maupun diluar

penerus orang tua, masyarakat, bangsa,

panti. Pasal 1 ayat (2) UU No. 23 Tahun

bahkan umat manusia. Kehidupan anak

2002

Anak

secara mutlak membutuhkan perhatian,

menjelaskan bahwa perlindungan anak

pengamanan dan bimbingan orang

adalah segala kegiatan untuk menjamin

yang lebih tua, baik orang tua maupun

dan melindungi anak dan hak-haknya agar

masyarakat.

Tentang

Perlindungan

dapat hidup, tumbuh, berkembang dan

Konsep tentang anak baik dari

berpartisipasi secara optimal sesuai dengan

kacamata para ahli maupun secara

harkat dan martabat perlindungan dari

yuridis hukum ada kesamaan. Ada

kekerasan dan diskriminasi.

beberapa konsep tentang anak dapat

Selanjutnya didalam pasal 1 ayat

dijabarkan sebagai berikut :

(10) disebutkan bahwa yang di maksud

a. Menurut pasal 1 ayat (2)

dengan anak asuh adalah anak yang diasuh

UU No. 4 Tahun 1979

oleh

Tentang

seseorang

diberikan

atau

bimbingan,

lembaga

untuk

pemeliharaan,

Kesejahteraan

Anak menyebutkan :

perawatan, pendidikan dan kesehatan,

Anak adalah seorang yang

karena

mampu

belum mencapai umur 21

menjamin tumbuh kembang anak secara

tahun dan belum pernah

wajar. Sedangkan menurut pasal 37 ayat

menikah.

orang

tuanya

tidak

(5) UU No. 213 Tahun 2002 dijelaskan

b. Menurut Pasal 1 ayat (1)

bahwa pengasuhan anak oleh lembaga

UU No. 23 Tahun 2002

dapat dilakukan di dalam atau diluar panti

Tentang Perlindungan Anak

sosial.

menjelaskan bahwa anak
Berdasarkan latar belakang diatas,

adalah

seseorang

yang

penelitian ini bertujuan untuk mengkaji

belum berusia 18 tahun

pelaksanaan

termasuk anak yang masih

penerapan

perlindungan

hukum terhadap anak yatim piatu di Panti
Asuhan Wahyu Yoga Dharma Kabupaten
Karanganyar.

dalam kandungan.
c. Menurut
Pasal

KUH
330

Perdata
Tentang

Kebelumdewasaan
disebutkan bahwa :
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

117

Anak yang belum cukup

kewajibannya demi perkembangan dan

dewasa adalah mereka yang

pertumbuhan anak secara wajar baik

belum

fisik, mental dan sosial.

mencapai

umur

Konsep tentang Perlindungan

genap 24 tahun dan belum

Anak dapat kita jumpai dalam pasal 1

menikah.
d. Menurut

Konvensi

Hak-

ayat (2) UU No. 23 Tahun 2002 yang

Hak Anak dijelaskan :

berbunyi

sebagai

Anak adalah setiap orang

“Perlindungan Anak adalah segala

yang berusia dibawah 18

kegiatan

tahun,

untuk

berikut

menjamin

:

dan

kecuali

dibawah

melindungi anak dan hak-haknya agar

Undang-undang

yang

dapat hidup, tumbuh, berkembang dan

berlaku bagi anak, usia

berpartisipasi secara optimal sesuai

dewasa dicapai lebih awal.

dngan

harkat

Sedangkan mengenai konsep

kemanusiaan

anak asuh dapat kita jumpai didalam

perlindungan

pasal 1 ayat (10) UU No. 23 Tahun

diskriminasi.

dan
serta

dari

Menurut

2002 yang berbunyi sebagai berikut :

martabat
mendapat

kekerasan

Maidin

dan

Gulton

Anak asuh adalah anak yang diasuh

Perlindungan Anak dibedakan menjadi

oleh seseorang atau lembaga untuk

2

diberikan bimbingan, pemeliharaan,

bagian :

perawatan, pendidikan dan kesehatan,

1. Perlindungan

dibidang

karena orang tuanya tidak mampu

hukum publik dan hukum

menjamin

perdata.

tumbuh

kembang

anak

2. Perlindungan yang sifatnya

secara wajar.

non

2. Konsep Perlindungan Anak
Istilah “Perlindungan Anak”

yuridis

meliputi

perlindungan

dibidang

(Child Protection) mengandung arti

pendidikan,

perlindungan dari kekerasan abuse dan

kesehatan dan sosial.

eksploitasi.

Perlindungan

anak

Sedangkan

secara

:

agama,

umum

mengupayakan agar setiap anak tidak

Perlindungan Anak menurt UU No. 23

dirugikan haknya. Perlindungan anak

Tahun 2002 mencakup :

merupakan

segala

usaha

yang

dilakukan untuk menciptakan kondisi

1. Perlindungan

dibidang

Agama (pasal 42 – 43)

agar setiap anak dapat melaksanakan
118

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

2. Perlindungan

dibidang

Kesehatan (pasal 44 – 47)
3. Perlindungan

anak yatim piatu di Panti Asuhan.
Analisis data menggunakan model

dibidang

Pendidikan (pasal 48 – 54)
4. Perlindungan

depth interview) dengan Ibu asrama dan

dibidang

sosial (pasal 55 – 58)

interaktif dengan alur tahapan sebagai
berikut : reduksi data, pengakajian data,
penyimpulan

5. Perlindungan pidana (pasal

dan

verifikasi

serta

kesimpulan akhir.

77 – 90)
HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di

1. Diskripsi Panti Asuhan

Kabupaten Karanganyar dengan pemikiran

Panti Asuhan Wahyu Yoga

bahwa Panti Asuhan ini merupakan Panti

Dharma ini sudah berdiri sejak tahun

Asuhan yang dikelola oleh Dharma Wanita

1987, namun baru mendapat status

Kabupaten Karanganyar dibawah Yayasan

sebagai Badan Hukum sejak tahun

Wahyu Dharma. Penelitian yang sifatnya

2014

diskriptif

Pujiastuti

ini

hendak

menggambarkan

yaitu

dengan

Pangesti,

Akte
SH,

Notaris
No.

33

keseluruhan hasil penelitian secara utuh

Tanggal 10 Oktober 2014, ART No.

dan lengkap dengan menggunakan data

7/yay.WD/VI/1987

kualitatif.

Terdapat di Kementerian Hukum dan

Metode

pendekatan

digunakan

HAM

20

dengan

Juni

No.

1987.

HU

dalam penelitian ini adalah berupa metode

0756.50.10.2014 tanggal 13 Oktober

pendekatan

2014. Ijin operasionak : 460/25/3.2

Undang-undang

(statute

approach) yaitu dengan menelaah undang-

taggal 29 Desember 2014.

kemudian

Panti ini dibawah Yayasan

mencocokannya didalam pelaksanaannya

Wahyu Dharma yang diketuai oleh Ibu

apakah sudah diterapkan sesuai dengan

Hj.

kenyataannya.

pimpinan

undang

yang

sudah

ada,

Sri

Umiyati,

SH,

panti

adalah

sedangkan
Ibu

Sri

Pengumpulan data primer dengan

Murniningsih, alamat panti yaitu di

studi dokumen baik itu bahan hukum

Desa Mendungan Rt. 03/IV, Kelurahan

primer,

Jongke,

sekunder

maupun

tersier.

Kecamatan

Karanganyar,

Sedangkan pengumpulan data sekunder

Kabupaten Karanganyar. Ada 30 anak

dengan cara wawancara mendalam (in

asuh yang menghuni panti rata-rata

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

119

dari keluarga miskin yang berasal dari

b. Perlindungan terhadap hak

Karanganyar.

azasi anak

Adapun fasilitas dan sarana

c. Perlindungan

hukum

yang dimiliki antara lain yaitu gedung

terhadap

semua

asrama, ruang tidur, ruang belajar,

kepentingan

ruang makan, ruang dapur, ruang tamu,

berkaitan

ruang ibadah, dapur dan toko.

kesejahteraan anak.

Sedangkan kegiatan yang telah
dijadwalkan

oleh

Panti

Asuhan

yang
dengan

Adapun perlindungan hukum
yang telah dilaksanakan oleh Panti

meliputi : pendidikan agama, pramuka,

Asuhan

olah raga, senam dan kegiatan sosial

Kabupaten Karanganyar, merupakan

yang lain antara lain : melayat, menjadi

perlindungan hukum yang sifatnya non

sinoman, pentas seni, kerja bakti,

yuridis meliputi perlindungan hukum

berjualan dan sebagainya.

dibidang pendidikan, agam, kesehatan,

Untuk menjadi penghuni panti
asuhan anak harus mengisi blanko
pendaftaran

terlebih

dahulu

yang

biodata anak.
Hukum

yang

Yoga

Dharma

a. Perlindungan Hukum di Bidang
Pendidikan
Pendidikan yang diberikan
pada

2. Perlindungan

Wahyu

sosial budaya dan perekonomian.

ditanda tangani orang tua/ wali disertai

anak

asuh

terdiri

dari

pendidikan formal berupa wajib
belajar melalui sekolah umum atau

diberikan kepada Anak Asuh
hukum

kejuruan dari tingkat SD sampai

anak

Perguruan Tinggi dan pendidikan

dimaknai sebagai upaya perlindungan

non formal yang berupa kursus

hukum terhadap berbagai kebebasan

komputer, kursus bahasa inggris

dan hak azasi anak (fundamental rights

atau kursus menjahit.

Perlindungan
(protection

law)

terhadap

Disamping

and freedom of children) serta berbagai

itu

diberikan

kesejahteraan anak. Berdasarkan hal

khusus

tersebut dapat diketahui mengenai

pertanian dengan menanam jagung,

lingkup perlindungan hukum bagi anak

kacang

mencakup.

Kemudian kegiatan pertokoan yang

kebebasan anak

terhadap

kegiatan

juga

kepentingan yang berhubungan dengan

a. Perlindungan

120

anak

yang

tanah

ketrampilan

berupa

dan

kegiatan

pisang.

menjual sembako dan gas elpiji dan
membuka warung HIK.

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

Dari data yang penelitian

pelajaran agama yang diperoleh di

peroleh bahwa anak asuh yang

sekolahan dan kegiatan pengajian

menempuh

serta membaca Al-Qur’an yang

pendidikan

formal

diperoleh di asrama panti asuhan.

adalah sebagai berikut :

Ini berarti bahwa Panti

a. SD = 4 orang (perempuan)
b. SMP = 5 orang (pria = 2 orang)

Asuhan Wahyu Yoga Dharma telah

c. SMA = 1 orang (pria)

memberikan perlindungan hukum

d. STM = 3 orang (pria)

dibidang agama sesuai pasal 42-43

e. SMEA = 13 orang (pria = 1

UU Perlindungan Anak No. 23

orang) (wanita = 12 orang)

Tahun 2002 yang menyebutkan

f. Perguruan Tingg = 4 orang

bahwa setiap anak mendapatkan
perlindungan

(wanita)
Jadi total ada 30 orang anak

menurut

untuk

beribadah

agamanya.

Baik

asuh dengan uraian Pria = 7 orang,

pemerintah, masyarakat, orang tua

wanita = 23 orang.

dan

Dari
tersebut

hasil

maka

penelitian

peneliti

dapat

menganalisis bahwa Panti Asuhan
Wahyu Yoga Dharma Kabupaten

lembaga

menjamin

sosial

perlindungan

wajib
anak

dalam memeluk agamanya.
c. Perlindungan Hukum dibidang
Kesehatan
Di bidang kesehatan oleh

Karanganyar telah melaksanakan
dibidang

Panti Asuhan diupayakan program

pendidikan terhadap anak asuh

kebersihan lingkungan dengan cara

sesuai

melakukan kegiatan yang berupa :

perlindungan

hukum

Pasal

48-54

UU

Perlindungan Anak No. 23 Tahun

a. Kerja

bakti

2002 yang menjelaskan bahwa baik

membersihkan

pemerintah dan orang tua wajib

lingkungan panti

menyelenggarakan dan memberi
kesempatan yang seluas-luasnya
kepada anak untuk memperoleh

b. Menjaga kebersihan diri
sendiri
c. Berolah

raga

yang

meliputi car free day,

pendidikan.
b. Perlindungan Hukum di bidang

futsal dan sepak bola.
d. Bila ada yang sakit

agama
yang

segera di periksakan ke

diberikan kepada anak asuh berupa

dokter atau rumah sakit.

Pendidikan

agama

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

121

seperti : pengajian akbar

Oleh karena itu sesuai pasal

dan jalan santai.

44-47 UU No. 23 Tahun 2002

Dari hasil penelitian diatas

bahwa Panti Asuhan Wahyu Yoga
Dharma

telah

melaksanakan

maka dapat peneliti kaji bahwa

dibidang

sesuai pasal 55-58 UU No. 23

dengan

Tahun 20023 bahwa ternyata Panti

dan

Asuhan Wahyu Yoga Dharma telah

upaya

melaksanakan perlindungan hukum

kesehatan yang komprehensif bagi

dibidang sosial kepada anak asuh.

anak

Dengan

perlindungan

hukum

kesehatan

yaitu

menyediakan

fasilitas

menyelenggarakan

asuh

memperoleh

agar

setiap

derajat

anak

kesehatan

demikian

menyelenggarakan

kewajiban
pemeliharaan

dan perawatan anak terlantar baik

yang optimal.
d. Perlindungan Hukum dibidang

didalam panti asuhan maupun di
luar panti asuhan telah dilakukan.

Sosial Budaya
Dibidang sosial anak asuh
dilibatkan dan berpartisipasi dalam

PENUTUP

kegiatan masyarakat yang meliputi

1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian

:
a. Kematian / Melayat bila
ada

orang

yang

simpulkan sebagai berikut :
1. Panti AsuhanWahyu Yoga

meninggal dunia.
b. Menjadi Sinoman atau

Dharma

peladen bila ada orang

lembaga

yang punya hajatan.

Yayasan Wahyu Dharma

c. Pentas Seni dan Olah

yang dikelola oleh Dharma

merupakan
sosial

dibawah

Raga bila ada acara 17-

Wanita

an

Karanganyar. Panti Asuhan

Agustus

(hari

ini

kemerdekaan).
d. Kegiatan Kerja Bakti
kampung
e. Ikut kegiatan Karang

f. Kegiatan-kegiatan
massal

sudah

Kabupaten

berdiri

sejak

tahun 1987, namun baru
menkadi

Badan

Hukum

dengan

Akte

Notaris

Pujiastuti Pangesti, SH NO.

Taruna

122

yang penulis lakukan dapat kami

atau

33 tanggal 10 Oktober 2014

khusus
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

2. Perlindungan hukum yang

ART : No. 07/Jay W.D/VI

diberikan

1987 tgl 20 Juni 1987.
Panti

Asuhan

kepada

anak

yatim piatu Panti Asuhan

ini

terdaftar di Kementerian

Yoga

Hukum dan HAM dengan

perlindungan hukum non

No.

yuridis

AHU-

Dharma

yang

adalah

meliputi

07568.50.10.2014, tanggal

perlindungan

13

dibidang pendidikan sesuai

Oktober

2014.

hukum

Sedangkan ijin operasional

(pasal

48-54),

dibidang

:

agama

(pasal

42-43)

460/25/32

tanggal

29

dibidang kesehatan (pasal

Desember 2014.

44-47),

Panti ini dibawah

dibidang

sosial

Sri

budaya (pasal 55-58) UU

Murniningsih dan dihuni

No. 23 Tahun 2002 Tentang

oleh 30 orang anak asuh

Perlindungan Anak.

pimpinan

Ibu

dengan rincian : Pria : 7
orang,

2. Saran
Mengacu

sedangkan

wanitanya
Mereka

:

23

orang.

rata-rata

dari

keluarga miskin sebanyak =

direkomendasikan

adalah

sebagai

berikut :
1. Melihat jumlah anak asuh

orang dan anak piatu = 2

yang

orang.

Panti

sedang

kesimpulan

yang ada maka saran yang dapat

22 orang, anak yatim = 6

Mereka

pada

rata-rata
menempuh

miskin

diharapkan

asuhan

menambah

bisa

jumlah

anak

pendidikan SMEA = 13

asuh yang ada, sehingga

orang, STM = 3 orang,

banyak anak miskin yang

SMA = 1 orang, SMP = 5

bisa ditalang di panti ini.

orang, SD 4 orang dan
Perguruan

Tinggi

=

4

2. Diharapkan
melalui

pemerintah

Dharma

Wanita

orang. Dan mereka rata-rata

Kabupaten

berasal dari Karanganyar =

dapat

26 orang, dari Grobogan =

menerapkan

1 orang dan dari Batang = 3

undang Perlindungan Anak

orang.

melalui

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016

Karanganyar
mengoptimalkan

Panti

Undang-

Asuhan
123

Wahyu

Yoga

terutama

Dharma,
dalam

memberikan

perlindungan

hukum yang non yuridis
yang

meliputi

pendidikan,
kesehatan

agama,
dan

UU

No. 23 Tahun 2002
Perlindungan Anak

tentang

bidang

sosial

budaya.

DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin, 2014. Pembuktian Anak
Dalam Hukum Acara Peradilan
Agama. Bandung : Nuansa Alia
Maidin

V. Wiratna Sujarweni, 2014. Metodologi
Penelitian.
Yogyakarta.
P.T.
Pustaka Baru.

Gulton, 2014. Perlindungan
Hukum Terhadap Anak. Bandung :
PT. Refika Aditama.

UU No. 35 Tahun 2014 Amandemen UU
No. 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak.
UU

No. 4 Tahun 1979
Kesejahteraan Anak.

Tentang

UU.

No. 1 Tahun
Perkawinan.

Tentang

1974

UUD RI Tahun 1945.
UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak
Azasi Manusia.

MG. Endang Sumiarnidan Candra Halim,
2000. Perlindungan Terhadap
Anak Dalam Hukum Keluarga.
Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Moleong Lery J, 1988. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung : Remaja
Resdakarya.
Nomensen Sinamo, 2009. Metode
Penelitian Hukum. Jakarta : PT.
Bumi Intitama Sejahtera.
Ridwan HR, 2003. Hukum Administrasi
Negara. Yogyakarta : UJJ Press.
R. Subekti, 2002. Kitab Undang-undang
Hukum Perdata. Jakarta : PT.
Praduya Paramita.
R.A. Koesman, 1998. Susunan Pidana
Dalam Negara Sosialis Indonesia.
Bandung : Sumur Bandung.
Seto Mulyadi, 2003. Anak Bukan Untuk
Guru Tetapi Guru Untuk Anak.
Yogyakarta : LP3 M UMY.
124

EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016