View of HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL TENAGA MEDIS, BUDAYA KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MUTU PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT WALED KAB. CIREBON

Pendahuluan

Dalam kehidupan bernegara, pemerintah pada hakikatnya memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat begitupun institusi privat seperti rumah sakit Swasta ia tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi factor public service sebagaai sesuatu keniscayaan dan sebaliknya masyarakat menerima pelayanan dari aparat pemerintah sesuai dengan tugas masing-masing Instansi, rumah sakit swasta (institusi privat) secara substansial mutu pelayanan yang

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

diberikan kepada masyarakat tergantung pada manajemen dalam organisasi sehingga mampu mencapai tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Pelayanan yang baik kepada masyarakat sangat ditentukan oleh peranan sumber daya manusia sebagai pelaku utama yang sangat menentukan dalam poses pencapaian tujuan organisasi.

Terjadi asumsi umum pada ruang publik bahwa pelayanan rumah sakit pemerintah seringkali mengalami kekecewaan demi kekecewaan begitupun di rumah sakit swasta tertentu dan isu itu telah merambah pada dimensi kesan personal atas pelayanan yang belum puas tadi. Hal ini tercermin dari banyaknya keluhan dari masyarakat misalnya tentang lamanya penyelesaian penangannan pasien terlebih jika jatuh pada hari libur, dan lambannya respon pegawai terhadap pasien. Lambannya pelayanan kesehatan telah mengakibatkan terhambatnya kepercayaan publik akan kualitas institusi kesehatan sebagai ruang harapan.

Rumah Sakit Waled sebagai pelaksana penyelenggaraan pelayanan kesehatan dituntut mampu meningkatkan pelayanan yang optimal, sehingga masyarakat dapat merasakan kepuasan apabila membutuhkan suatu pelayanan, seperti instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi penunjang medis, instalasi pelayanan khusus (fisioterapi Home Care ,One Day Care), pelayanan 24 jam dan lain sebagainya. Agar dapat memberi pelayanan yang memuaskan terhadap pasien maka perlu disiapkan sumber daya manusia baik pegawai maupun tenaga medis yang bekerja dengan baik dan memberi pelayanan yang baik pula. untuk memberikan pelayanan kepada pasien rawat inap, rumah sakit waled memiliki 396 pegawai, seperti pada tabel berikut.

Tabel 1 Jumlah Seluruh Pegawai Rumah Sakit Waled 2013

1 Tenaga Medis

2 Tenaga Para Medis

3 Tenaga Para Medis Non 47 Perawat

4 Tenaga Non Medis

Sumber : Daftar Rumah Sakit Waled 2013 di kelola Sebagai salah satu institusi kesehatan yang ada di Cirebon, Rumah Sakit Waled memiliki peranan penting dalam meningkatkan pelayanan masyarakat, khususnya di bidang pelayanan kesehatan. Namun, dalam upaya memperbaiki

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Waled tetap berpedoman pada ketetapan pemerintah yang mengatur diktum pelayanan rumah sakit kepada masyarakat sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 91 tahun 1993 tentang Pedoman Tata laksana Pelayanan Umum. Dalam keputusan itu disebutkan bahwa pelayanan umum yang dilaksanakan dalam sebuah rangkaian kegiatan terpadu bersifat sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar, serta terjangkau. Di sisi lain, selain Rumah Sakit Waled, beberapa rumah sakit lain juga seyogyanya harus berpenggang teguh pada aturan tersebut, yang secara sederhana, mereka harus senantiasa memperhatikan setiap pelayanan yang diberikan pada masyarakat. Adapun pelayanan yang dianjurkan untuk diberikan pada masyarakat adalah model pelayanan dengan sifat yang seperti disebutkan pada keputusan menteri di atas.

Pelayanan sendiri memang memberi andil dalam mencapai kepuasaan pasien, dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan. Namun, dalam penerapannya, sebuah pelayanan kesehatan akan dianggap baik apabila pasien merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

Pasien rawat inap adalah pasien dengan kuantitas pelayanan yang lebih banyak dibanding dengan rawat jalan. Pasien rawat inap akan dengan mudah menilai pelayanan yang didapatnya dari instansi kesehatan. Hal yang sama juga berlaku pada pasien rawat inap yang ada di Rumah Sakit Waled Kabupaten Cirebon. Sebab, seperti yang disampaikan sebelumnya, mutu pelayanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Waled akan lebih terlihat dibanding dengan pasien lain, sehingga dapat dijadikan rujukan untuk menilai kadar kualitas/mutu pelayanan dari Rumah Sakit Waled.

Mutu pelayanan sendiri adalah satuan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang pada satu pihak menunjukan kepuasaan pasien dan penduduk, serta di lain pihak menunjukkan ketaan pada kode etik dan standar pelayanan profesional yang telah ditetapkan (Depkes RI; 1998). Pada pelaksanaannya sebuah mutu pelayanan akan sangat berkaitan dengan tiga hal, yakni kompetensi profesional tenaga medis, budaya kerja, serta gaya kepemimpinan pada unit pelayanan kesehatan.

Kompetensi sendiri diartikan sebagai perpaduan antara pengetahuan, nilai, keterampilan dan sikap yang diterapkan pada kebiasaan berpikir dan bertindak

36 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

(Mulyasa, 2004; 37-38). Sedangkan Wardiman Djojonegoro (1996) mengungkapkan bahwa kompetensi adalah karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang memiliki hubungan secara kausal dengan standar penilaian yang tereferensi pada performansi yang superior. Adapun kaitannya dengan mutu pelayanan, kompetensi profesional tenaga medis adalah perpaduan antara pengetahuan, nilai, keterampilan, serta sikap yang diterapkan pada pola berpikir dan pengambilan keputusan yang dituangkan dalam dunia medis, yang pada penerapannya, setiap pola berpikir dan pengambilan keputusan yang dilakukan selalu merujuk pada standar pelayanan profesional yang telah ditetapkan.

Budaya kerja sendiri memiliki arti yang beragam. Namun, menurut Mangkunegara (2005: 133) yang dikutip dari Edgar H. Schen, budaya kerja diartikan sebagai sebuah sistem keyakinan dan/atau seperangkat asumsi, nilai, serta norma yang dikembangkan dalam sebuah organisasi, yang pada tahap lebih lanjut digunakan sebagai pedoman bagi tiap anggotanya. Dalam kaitannya dengan mutu pelayanan kesehatan, budaya kerja yang dianut dalam unit pelayanan kesehatan akan sangat berpengaruh pada bagaimana dokter, perawat, bidan, dan/atau pihak lainnya memberikan pelayanan bagi pasien. Budaya kerja memiliki andil dalam membentuk persepsi tenaga medis dalam memberikan pelayanan prima pada setiap pasien yang datang padanya.

Tak berbeda jauh dengan kedua hal di atas, gaya kepempimpinan dalam sebuah unit pelayanan juga sangat memberi andil dalam meningkatkan dan/atau bahkan mengurangi mutu pelayanan. Gaya kepemimpinan sendiri adalah norma atau cara yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi orang lain yang dilihatnya (Thoha, 2013: 49). Dalam kaitannya dengan mutu pelayanan, gaya kepemimpinan memiliki andil yang cukup besar, dimana seorang pemimpinan unit pelayanan harus senantiasa mempengaruhi tenaga medis yang dimilikinya agar senantiasa memberi pelayanan prima bagi setiap pasien yang datang.

Adapun kaitan tiga hal di atas dengan penelitian ini adalah, peneliti ingin menganalisi hubungan yang terjadi antara kompotensi profesional tenaga medis, budaya kerja, serta gaya kepemimpinan yang dianut di Rumah Sakit Waled dengan mutu pelayanan yang didapat pasien rawat inap di Rumah Sakit Waled.

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dlakukan pada Rumah Sakit Waled yang terletak di Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2013 hingga Februari 2014 dengan tahapan penelitian meliputi (1) Prasurvai, (2) Uji coba Instrumen, (3) Pengumpulan Data, (4) Analisis Data, dan (5) penulisan laporan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada Rumah Sakit Waled, dengan target populasi adalah dokter, tenaga medis, dan administrasi (non medis). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada teknik cluster stratified random sampling berdasarkan golongan. Pada tahap lanjutan, teknik pengambian sampel ini kemudian mengarahkan penulis untuk membuat tabel pengelompokan sebagaimana berikut:

Tabel 2 Populasi Target Tenaga Dokter/ Tenaga medis dan pegawai admistrasi/ non medis di Rumah Sakit Waled

1 Tenaga Medis

2 Tenaga Para Medis

3 Tenaga Para Medis Non Perawat

147 Jumlah

4 Tenaga Non Medis

Tabel 3

Sampel Tenaga Dokter/ Tenaga medis dan pegawai admistrasi/ non

medis di Rumah Sakit Waled

1 Tenaga Medis

2 Tenaga Para Medis

3 Tenaga Para Medis Non 21 Perawat

4 Tenaga Non Medis

Jumlah

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada metode penelitian survey dengan pendekatan korelasional. Metode ini digunakan untuk memudahkan menemukan hubungan (korelasi) antara variabel bebas dengan variabel terikat berdasarkan fakta dan data yang sudah terjadi. Sehingga penelitian dilakukan tanpa ada sesuatu perlakuan (treatment) apapun dari peneliti.

Model hubungan antara keempat variabel penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk konstelasi permasalahan sebagai berikut:

38 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Gambar 1 Alur Hubungan Variabel Penelitian

Keterangan:

X 1 = Kompetensi Profesional Tenaga Medis

X 2 = Budaya Kerja

X 3 = Gaya Kepemimpinan Y = Mutu Pelayanan pasien rawat inap Dalam prosesnya instrumen penelitian yang digunakan disini ialah instrumen

penelitian yang dikembangan sendiri oleh peneliti. Adapun uraian dari instrumen penelitian yang dimaksud telah penulis rangkum melalui tabel yang ada di bawah ini:

Tabel 4 Instrumen Mutu Pelayanan

No Indikator Butir Pernyataan

5. Kesesuaian hasil

6. Berdaya guna, tepat waktu dan

30, 31, 32, 33, 34, tempat dan efisien

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Tabel 5 Instrumen Komponen Profesional

No Indikator

Butir

1. Aspek kognitif: Pemahaman isi, jiwa,

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 makna undang-undang, peraturan dan ketentuan-ketentuan pelayanan Rumah Sakit

2. Aspek afektif: Kepatuhan, ketaatan,

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 serta kompetensi pribadi, sosial dan profesional terhadap semua ketentuan, undang-undang, peraturan dan sistem dan prosedur Rumah Sakit

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, kemampuan melakukan berbagai cara

3 Aspek strategi kognitif: sebagai suatu

dan pendekatan pemecahan masalah Rumah Sakit sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan Rumah sakit dan para stakeholders/pelanggan( Pasien Rawat Inap

4 Aspek

meliputi 27,28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, kemampuan

melaksanakan tugas-tugas, fungsi, jabatan dan tata tertib dan prosedur Rumah Sakit secara efisien, efektif dan produktif

Total Butir

Tabel 6 Instrumen Budaya Kerja

No Indikator Butir Pernyataan

1. Aspek budaya perwujudan nilai dan makna tentang visi,

1, 2, 3, 4, misi dan fungsi serta tujuan Rumah Sakit Waled

2. Aspek budaya perwujudan nilai dan makna tentang hal-hal 9,10,

11, operasional kelembagaan Rumah Sakit Waled

3. Aspek budaya perwujudan nilai dan makna tentang peran 15, 16,17,18, dan komitmen dari seluruh unsur sumber daya manusia

19, 20, 21, 22 dalam organisasi

4. Aspek budaya perwujudan nilai dan makna tentang 23, 24, 25, strategi-strategi yang menentukan masa depan Rumah

26, 27, 28, 29 Sakit Waled

5. Aspek budaya perwujudan nilai dan makna tentang 30, 31, 32, lingkungan eksternal dan internal Rumah Sakit Waled

33, 34, 35 Total

40 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Tabel 7 Instrumen Gaya Kepemimpinan

No Indikator Butir Pernyataan

1. Pola membina hubungan antar manusia

2. Pola pelimpahan/pendelegasian tugas dan

8, 9, 10, 11, 12, wewenang

3. Pola pengambilan keputusan

4. Pola pemantauan dan pengendalian jalannya

22, 23, 24, 25, 26, organisasi

5. Pola pemberian petunjuk kerja pada bawahan

6. Pola penilaian kerja pada bawahan

7 Pola memberikan promosi dan sanksi pada

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen dalam bentuk kuesioner dan tes. Data yang bersifat primer diperoleh langsung dari responden, dan mutu pelayanan didapatkan dari responden dan pasien rawat inap , sedangkan data sekunder yaitu data dari Rumah Sakit Waled.

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran dianalisis dengan menggunakan analisis Statistical Program for Social Science (SPSS) for MS Windows Release 10.0 dan dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari harga rata-rata, simpangan baku, distribusi frekuensi, modus dan median, serta pembuatan histogram dari skor mutu pelayanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Waled , kompetensi professional tenaga Medis , budaya kerja, gaya kepemimpinan.

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial dalam penelitian ini digunakan dengan tujuan agar hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan pengujian hipotesis dengan generalisasi. Pada tahap awal pengujian menyangkut persyaratan analisis yang menguji asumsi yang digunakan. Persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi dan korelasi sebagai pengujian hipotesis yaitu (1) sampel harus diambil acak dan memenuhi sampel minimum, (2) untuk setiap kelompok harga prediktor X, responden Y harus independen dan berdistribusi normal, dan (3) untuk kelompok

harga X, varians s 2 x harus sama. Dengan demikian dalam penelitian ini dilakukan

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

persyaratan analisis yang meliputi (1) uji normalitas, (2) uji homogenitas, dan (3) uji multikolinearitas.

Pengujian normalitas sampling dimaksudkan untuk menguji asumsi bahwa distribusi sampling dari rata-rata sampel mendekati atau mengikuti normalitas populasi. Teknik yang digunakan untuk melakukan pengujian normalitas yaitu dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Untuk pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji Bartlett.

Setelah persyaratan analisis dipenuhi dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Data yang terkumpul dianalisis dengan regresi dan korelasi. Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi sederhana Product Moment dari Pearson. Sedangkan pengujian hipotesis keempat dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Regresi dan Korelasi Jamak (multiple regression and correlation).

Adapun hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4. Ho:  y.123 =

H 1 :  y.123  0 Keterangan :

 y1

Koefisien korelasi antara kompetensi profesional tenaga medis dengan mutu pelayanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Waled.  y2

= Koefisien korelasi antara budaya kerja dengan mutu pelayanan pada pasien di Rumah Sakit Waled  y3

= Koefisien korelasi antara gaya kepemimpinan dengan mutu pelayanan pada pasien di Rumah Sakit Waled

y. 123 = Koefisien korelasi antara kompetensi profesional tenaga medis, budaya kerja dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama dengan mutu pelayanan pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Waled.

42 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Hasil Penelitian

1. Mutu Pelayanan pasien Rawat inap Ru mah Saki t Wal ed

Penj el asan data mut u pel a yanan pasi en rawat i nap didasarkan dari hasil pengisi an inst rum en berbentuk kuesi oner. Vari abel m ut u pel a yanan pasi en rawat i nap Rum ah Sakit Waled mempun ya i rentang skor teoreti k antara 37 sampai 185, dan rent ang skor empi ris ant ara 110 sam pai dengan 172. R at a -rat a (M) = 137,77, simpangan baku (S D) = 14,13, m edi an (Me) = 138,00, dan m odus (Mo) = 132. S elanj utn ya dat a mut u pela yanan pasi en rawatinap R umah Sakit Wal ed disaji ka n dal am bent uk dist ri busi frekuensi berdasarkan aturan Sturges seperti disajikan pada t abel 8.

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Skor Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled

Nomor Interval

Frekuensi Kelas

Sebanyak 32 (31,68%) responden berada pada kelompok rata-rata, 36 (35,64%) responden berada di atas kelompok rata-rata, dan 33 responden (32,67%) di bawah kelompok rata-rata. P en yebaran (distribusi ) skor mutu pel a yanan pasi en rawat inap Rumah Sakit Waled secara visual diperl ihatkan dal am bentuk hi stogram pada Gambar 2.

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Gambar 2 Mutu Pelayanan Pasien Rawat In ap Rumah S akit Wal ed

2. Komp etensi Prof esion al T enaga Med is

Penj el asan data kompet ensi profesi onal Tenaga Medis didasarkan dari hasil pengisi an instrumen berbent uk tes. Data Kompet ensi profesi onal mem pun yai rentang skor t eoretik ant ara 0 sampai 35, dan rentang skor em pi ris antara 20 sampai dengan 35. Harga rat a-rat a (M) = 25,33, simpangan baku (S D) = 3,61, medi an (Me) = 25,00, d an modus (Mo) = 25,00. Sel anjutn ya dat a kompetensi profesional t enaga medi s di saj ikan dal am bentuk di stribusi frekuensi berdasarkan aturan S turges seperti di sajikan pada t abel 9.

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Skor Kompetensi profesional Tenaga Medis Nomor

Frekuensi Kelas

100 Sebanyak 33 (32,67%) responden berada pada kelompok rata-rata, 24 (23,76%)

responden berada di atas kelompok rata-rata dan 44 (43,56%) responden di bawah kelompok rata-rata. Penyebaran (distribusi) skor kompetensi profesional secara visual diperlihatkan dalam bentuk histrogram pada gambar 4.2 berikut.

44 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Gambar 3 Kompetensi Profesional Tenaga Medis

3. Budaya Kerja

Penj el asan dat a buda ya kerj a di dasarkan dari hasil pengisi an instrum en berbentuk kuesioner. Vari abel buda ya kerj a m empun yai rent ang skor t eoreti k ant ara 35 sampai 175, dan rentang skor em piris ant ara 105 sam pai dengan 168. Harga rat a -rat a (M) = 134,15, simpangan baku (S D) = 14,25, m edi an (Me) = 132,00, dan m odus (Mo) = 125. S elanj utn ya dat a buda ya kerj a di saj ikan dal am bentuk distribu si frekuensi berdasarkan at uran Sturges seperti di saj ikan pada tabel 4.3.

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Skor Budaya Kerja

Nomor Interval

Frekuensi Kelas

Seban yak 33 (32,67%) responden berada pada kelom pok rata - rat a, 35 (34,63%) responden berada di at as kel ompok rat a -rat a, dan 33 (32,67%) responden di bawah kelom pok rat a -rata.

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Penyebaran distribusi skor budaya kerja secara visual dalam bentuk histogram diperlihatkan pada gambar 4.

Gambar 4 Histogram Budaya Kerja

4. Gaya Kep emi mpi nan

Penj el asan dat a gaya kepemim pinan didasarkan dari hasil pengisi an

ga ya kepemim pinan memi liki rentang skor t eoretik antara 47 hi ngga 235, dan rent ang skor em piri k ant ara 171 sam pai dengan 230 dengan harga rat a-rat a (M) = 200,14 , simpangan baku (SD) = 12,86, m edian (Me) = 200,00 dan m odus (Mo) = 194,00. Sel anj utn ya data

inst rum en

berbentuk

kuesi oner.

Vari abel

ga ya kepemim pinan disaji kan dal am bentuk di stribusi frekuensi berdasarkan aturan St urges sepert i disajikan pada t abel 11.

Tabel 11 Dis tribu si Freku ens i Skor Gaya Kep emi mpinan

Nomor Interval Kelas Frekuensi

Seban yak 29 (28,71%) responden berada pada kelom pok rata - rat a, 20 (19,80%) responden berada di at as kelom pok rata -rat a dan 52 (51,48%) responden di bawah kelom pok rat a -rata.

46 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Pen yebaran (distri busi) skor ga ya kepemimpinan secara visual dal am bentuk hi stogram diperl ihatkan pada gam bar 5.

Gambar 5 Histogram Gaya Kepemi mpinan

Pada tabel 12 di bawah ini dapat dilihat rekapitulasi angka statistik data yang bersumber dari variabel kompetensi profesional Tenaga Medis, budaya kerja, dan gaya kepemimpinan dengan mutu pelayanan pasien rawat inap Rumah Sakit Waled.

Tabel 12 Rekapitulasi Statistik Dasar

Variab el

Rata -

Si m. B aku

Med ian Modus

rata

138,00 132,00 rawat

Mutu pela yanan pasien 137,77

Sakit Wal ed Kompet ensi profesional 25,33

25,00 25,00 Tenaga Medis Buda ya kerja

132,00 125,00 Ga ya kepemimpinan

Analisis dan Pembahasan

Persyaratan analisis yang dimaksud adalah persyaratan yang harus dipenuhi agar analisis regresi dapat dilakukan, baik untuk keperluan prediksi maupun untuk keperluan pengujian hipotesis. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi, baik regresi linier sederhana maupun regresi ganda, yaitu (1) syarat normalitas data dari suatu regresi sederhana; (2) syarat homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan data variabel prediktor (X); (3) syarat kelinieran untuk regresi Y atas X untuk regresi sederhana. Dari ketiga persyaratan tersebut ada dua persyaratan yang disajikan pengujiannya pada bagian ini, yaitu uji persyaratan normalitas dan uji persyaratan

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

homogenitas varians kelompok-kelompok skor Y berdasarkan kesamaan data X, sedangkan uji kelinearan bentuk regresi sederhana Y atas X akan diuji pada bagian pengujian hipotesis penelitian.

1. Uji Normali tas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Ketentuan pengujiannya adalah data berdistribusi normal jika Ho diterima dan tidak berdistribusi normal jika Ho ditolak.

Penguji an pers yaratan norm alit as data dil akukan dengan menggunakan uj i Kolmogorov Smi rnov. Ho dit erim a, jika a hitung <D tabel Ho ditol ak, ji ka a hitung >D tabel

a. Uji Normali tas Mutu Pelayanan Kei migrasian (Y)

Pertama-tama dihitung nilai-nilai proporsi (P), menentukan KP, menentukan zi, menentukan a 1 , dan a 2 . a hitung , dan selanjutnya diambil nilai a tertinggi. Hasil penghitungan diperoleh nilai a max atau a hitung = 0,057. Nilai ini lebih kecil dari D tabel (n = 101;  = 0,05) sebesar 0,1218. Oleh karena a hitung (0,057) < D tabel (0,1218), maka data Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Normali tas Kompetensi Prof esion al (X 1 )

Pertama-tama dihitung nilai-nilai proporsi (P), menentukan KP, menentukan zi, menentukan a 1 , dan a 2 . a hitung , dan selanjutnya diambil nilai a tertinggi. Hasil penghitungan diperoleh nilai a max atau a hitung = 0,110. Nilai ini lebih kecil dari D tabel (n = 101;  = 0,05) sebesar 0,1218. Oleh karena a hitung (0,110) < D tabel (0,1218), maka

data X 1 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c. Uji Normali tas B udaya Kerja (X 2 )

Pertama-tama dihitung nilai-nilai proporsi (P), menentukan KP, menentukan zi, menentukan a 1 , dan a 2 . a hitung , dan selanjutnya diambil nilai a tertinggi. Hasil penghitungan diperoleh nilai a max atau a hitung = 0, 077. Nilai ini lebih kecil dari D tabel (n = 101;  = 0,05) sebesar 0,1218. Oleh karena a hitung (0,077) < D tabel (0,1218), maka

data X 2 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

d. Uji Normali tas Gaya Kep emi mpin an (X 3 )

Pertama-tama dihitung nilai-nilai proporsi (P), menentukan KP, menentukan zi, menentukan a 1 , dan a 2 . a hitung , dan selanjutnya diambil nilai a tertinggi. Hasil penghitungan diperoleh nilai a max atau a hitung = 0,045. Nilai ini lebih kecil dari D tabel

48 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

(n = 63;  = 0,05) sebesar 0,1541. Oleh karena a hitung (0,045) < D tabel (0, 1541), maka data X 3 berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Rangkum an hasil penghitungan norm al itas dapat dilihat pad a

tabel 13 berikut .

Tabel 13 Rangku man Anali si s Uji Normali tas

C. Keteranga Variabel

A. n a max B. Nilai Kritis

Normal Y

Normal Keterangan

Y = Mutu pelayana Pasien Rawat Inap

X 1 = Kompetensi profesional Tenaga Medis

X 2 = Budaya kerja

X 3 = Ga ya kepemim pinan n

= Juml ah S ampel

2. Uji Homogeni tas

Uji homogenit as vari ans di maksudkan unt uk m enguji homogenitas vari ans ant ara kelom pok -kelompok skor vari abel teri kat (Y) yang di kelompokkan berdasarkan kesam aan nil ai vari abel bebas (X). Penguji an homogenitas varians dil akukan dengan uji Bart lett.

Proses penguji an ya ng dit empuh adal ah pert ama -t am a membuat pengelompokan dat a Y berdasarkan kesamaan X. S el anjut n ya dihitung

2 2 2 nilai -nilai dk, 1/ dk, vari ans si 2 , log si , (dk)log si , (dk) si . Dari

2 nilai -nilai t ersebut dihitung 2  ,dan hasi lnya disebut  hitung .

a. Pengu jian Homogenitas Varian s Y atas X 1

Hasil penghitungan untuk penguji an hom ogenit as vari ans Y atas

1 diperol eh  hitung = 11,54. Nil ai  tabel dengan dk 34 pada  = 0,05

2 sebesar = 43,8, dan pada  = 0,01 sebesar 50,9. Oleh karena 

hitung

(11,54)< 2  tabel (50,9), m aka H 0 diterima. Hal ini berart i vari ans kel ompok-kel ompok Y atas X 1 adalah homogen.

b. Pengu jian Homogeni tas Vari ans Y atas X 2

Hasil penghitungan untuk penguji an hom ogenit as vari ans Y atas

2 diperol eh  hitung = 11,19. Nil ai  tabel dengan dk 48 pada  = 0,05

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

sebesar 67,5, dan pada 2  = 0,01 sebesar 76,2. Oleh karena  hitung (11,19)< 2 

tabel (37,40), maka H 0 dit erim a. Hal i ni berart i bahwa vari ans kelompok -kelompok Y atas X 2 adal ah homogen.

c. Pen gujian H omogenitas Varian s Y atas X 3

Hasil penghitungan untuk penguji an hom ogenit as vari ans Y atas

3 diperol eh  hitung = 30,48. Nil ai  tabel dengan dk 43 pada  = 0,05 sebesar 55,8, dan pada 2  = 0,01 sebesar 63,7. Oleh karena 

hitung (30,48) < 2 

(63,7), maka H 0 dit erim a. Hal ini berart i bahwa vari ans kelompok -kelompok Y atas X 3 adal ah homogen. Kesel uruhan hasil uj i homogenitas vari ans dirangkum pada t abel

tabel

14 beri kut:

Tabel 14 Rangku man Anali si s Hasi l Uji Homogenitas

2 Varians 2 Y atas 

hitung D.  tabel E. Keterangan Pengelompokan

Homogen Keterangan

Y = Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap

X 1 = Kompetensi Profesional Tenaga Medis

X 2 = Budaya Kerja

X 3 = Ga ya Kepemim pinan dk = Deraj at Kebebasan

C. Pengujian Hipotesis

Penguji an pers yarat an anali sis m enunj ukkan bahwa skor ti ap vari abel penel itian tel ah m em enuhi pers yarat an untuk dilakukan penguji an st atisti k l ebi h lanjut . Beri kut ini akan di saj ikan penguji an hipot esi s penelit ian.

1. Hubungan antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan terdapat hubungan positif antara kompetensi profesional dengan mutu pelayanan kesehatan. Penghitungan analisi s regresi sederhana berdasarkan dat a vari abel mutu

50 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

pel a yanan keimi grasian at as kom pet ensi profesional menghasilkan arah regresi b sebesar 2,69 dan konstanta a sebesar 69,67. Dengan demi kian bentuk hubungan ant ara kedua variabel t ersebut dapat

digambarkan oleh persamaan regresi Ŷ = 69,67 + 2,69X 1 . Sebelum di gunakan untuk keperluan prediksi , persam aan regresi ini harus

mem enuhi s yarat uji keberarti an (si gnifi kansi ) dan uji keli nearan. Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinearan persamaan regresi, dilakukan uji F dan hasilnya seperti yang disajikan pada t abel 15.

Tabel 15

Tabel ANAVA Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Ŷ = 69,67 + 2,69X 1

Sumber dk JK

RJK

F hitung F tabel

Varians

 = 0,05  = 0,01 Total

101 1937055 Regresi (a)

1 1917101,24 Regresi (b/a) 1 9445,41

Tuna Cocok ns 14 2113,29 150,95 1,53 1,82 2,32 Galat

Keterangan: ** = Regresi sangat signifikan (F h = 88,99 > F t = 6,90 pada  = 0,01) ns = Regresi berbentuk linear (F h = 1,53 < F t = 1,82 pada  = 0,01) dk = derajat kebebasan JK = Jumlah Kuadrat

RJK = Rerata Jumlah Kuadrat Berdasarkan hasil pengujian signifikansi dan linearitas seperti pada tabel 4.8., dapat diketahui bahwa regresi Ŷ = 69,67 + 2,69X 1 sangat signifikan dan linear. Regresi ini mengandung arti bahwa apabila kompetensi profesional pegawai kesehatan ditingkatkan satu satuan, maka mutu pelayanan pasien rawat inap cenderung meningkat sebesar 2,69 satuan pada konstanta 69,67.

Model hubungan antara variabel kompetensi profesional Tenaga Medis dengan variabel mutu pelayanan Pasien Rawat Inap melalui persamaan Ŷ = 69,67 + 2,69X 1 seperti disajikan pada grafik 1.

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Grafik 1 Gambar Regresi Linear Sederhana Hubungan antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis dengan Mutu pelayanan Pasien Rawat Inap

Kekuat an hubungan ant ara vari abel X 1 dengan vari abel Y ditunj ukkan oleh koefi si en korelasi (r y1 )sebesar 0,69. Berdasarkan uji keberarti an koefisi en korel asi dengan uji t diperol eh harga t hitung sebesar 9,43. Harga t tabel pada  = 0,01 dan dk = 99, diperoleh t tabel = 2,36. Oleh karena t hitung (9,43) > t tabel (2,36), m aka koefi si en korelasi sangat si gni fikan. P ada t abel 16, dapat dili hat dengan jel as kekuat an

hubungan antara X 1 dengan Y.

Tabel 16 Rangkuman Hubungan antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis dengan

Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap n

r y1 t hitung t tabel  = 0,05

2,36 Keterangan ** = Koefisien Korelasi sangat signifikan (t h = 9,43 > t t = 2,36)

r y1 = Koefisien korelasi antara X 1 dengan Y

Berdasarkan hasil penguji an si gnifi kansi seperti t abel 4.9, tern yat a bahwa koefisi en korel asi kom pet ensi profesi onal Tenaga medi s (X 1 ) dengan mutu pela yanan P asien R awat Inap (Y) sangat si gni fikan. Dengan demi kian hipot esis penelit ian yang m en yatakan terdapat hubungan positi f ant ara kompet ensi profesional Tenaga Medis dengan mu tu pel a ya nan Pasien R awat Inap t erbukti kebenarann ya dan

52 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

sangat si gni fikan. Dengan kat a l ai n maki n tinggi kompetensi profesional Tenaga Medi s seorang pegawai Rum ah Sakit Waled akan maki n baik pel a yanann ya.

Koefi sien det erminasi merupakan kuadrat dari ko efi sien korel asi ant ara variabel kom pet ensi profesi onal Tenaga Medis (X 1 ) dengan vari abel m utu pel ayanan P asi en Rawat Inap (Y) dan hasil yang

2 diperoleh sebesar r 2 y1 = 0,69 = 0,4733. Artin ya sebesar 47,33% vari ans yang terj adi pada m utu pela yanan Pasien Rawat Inap dapat dijel askan oleh varians Kompetensi profesional melalui regresi Ŷ = 69,67 +

2,69X 1 . Apabil a dil akukan pengont rol an t erhadap variabel buda ya kerj a (X 2 ), diperol eh koefisi en korel asi parsi al (r y1.2 ) sebesar 0,49. Uji si gni fikansi korelasi p arsi al diperol eh harga sebesar t hitung = 5,16, sedangkan harga t tabel pada  = 0,01 dengan dk = 98, adalah sebesar 2,36. Oleh karena t hitung (5,16) > t tabel (2,36), m aka berarti koefisien korel asi parsial sangat si gni fikan.

ga ya kepemim pinan (X 3 ), diperol eh koefi si en korel asi parsi al (r y1.3 ) sebesar 0,58. Harga t hitung = 7,14, sedangkan pada  = 0,01 dengan dk = 98, di perol eh harga t tabel = 2,36. Ol eh karena t hitung (7,14) > t tabel (2,36), m aka koefisi en korelasi parsi al sangat si gni fikan.

Apabil a dil akukan pengontrol an t erhadap variabel

Sel anjut n ya apabila dilakukan pengont rolan terhadap vari abel buda ya kerj a (X 2 ) dan vari abel ga ya kepem impinan (X 3 ) secara bersam a-sam a, m aka diperol eh koefisi en korel asi parsi al (r y1.23 ) sebesar 0,44. Uji keberarti an korel asi parsial dengan uji t diperol eh harga t hitung sebesar 4,90. Harga t tabel pada  = 0,01 diperoleh sebesar 2,36, sedangkan harga t tabel pada  = 0,05 diperoleh sebesar 1,66. Oleh karena harga t hitung (4,90) > t tabel (2,36), m aka koefisi en korelasi parsi al sangat si gni fikan. Beri kut ini disajikan kekuat an korel asi

parsi al ant ara X 1 dengan Y jika vari abel l ainn ya dikont rol, yang dirangkum pada t abel 17.

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Tabel 17 Rangkuman Korelasi Parsial antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis dengan Mutu pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled

Koefisien Korelasi t hitung t tabel

Parsial

 = 0,01 101 r y1.2 = 0,49

2,36 101 r y1.3 = 0,58

2,36 101 r y1.23 = 0,44

** = Koefisien korelasi parsial sangat signifikan (t h >t t pada  = 0,01) *

= Koefisien korelasi parsial signifikan (t h >t t pada  = 0,05) r y1.2 = Koefisien korelasi parsial X 1 dengan Y, jika X 2 dikontrol r y1.3 = Koefisien korelasi parsial X 1 dengan Y, jika X 3 dikontrol

r y1.23 = Koefisien korelasi parsial X 1 dengan Y, jika X 2 dan X 3 dikontrol Harga indeks koefisien korel asi parsi al tersebut m enunjukkan bahwa apabila dilakukan pengontrolan terhadap vari abel bebas lainn ya yait u vari abel buda ya kerj a (X 2 ) dan vari abel g a ya kepemi mpi nan (X 3 ) mengakibatkan t erjadin ya penurunan kadar hubungan at au hubungan menj adi l em ah, nam un tet ap dapat menj el askan hubungan positif dan si gni fikan ant ara vari abel kompet ensi profesional Tenaga Medis dengan m utu pela yan an P asi en R awat Inap .

2. Hubungan antara Budaya Kerja dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap

Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif antara budaya kerja dengan mutu pelayanan Pasien rawat Inap Rumah Sakit Waled. Penghitungan anali sis regresi sederhana terhadap data vari abel mut u pel a yanan P asien rawat Inap atas budaya kerj a m enghasil kan arah regresi b sebesar 0,62 dan konstant a a sebesar 54,33. Dengan demi kian bentuk hubungan antara kedua vari abel tersebut dapat di gambarkan

oleh persamaan regresi Ŷ = 54,33 + 0,62X 2 . S ebelum di gunakan untuk keperluan prediksi , persam aan regresi ini harus m em enuhi s yarat

keli nearan dan keberart ian. Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinearan persamaan regresi, dilakukan uji F dan hasilnya seperti yang disajikan pada t abel 18.

54 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Tabel 18 Tabel ANAVA Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Ŷ = 54,33 + 0,62X 2

Sumber Varians dk JK

F hitung F tabel  = 0,05  =0,01 Total

RJK

101 1937055 Regresi (a)

Regresi (b/a)

Tuna Cocok ns 47 5444,37 115,84 0,91 1,60 1,94 Galat

Keterangan: ** = Regresi sangat signifikan (F h = 64,30 > F t = 6,90 pada  = 0,01) ns = Regresi berbentuk linear (F h = 0,91 < F t = 1,60 pada  = ,01) dk = derajat kebebasan JK = Jumlah Kuadrat RJK = Rerata Jumlah Kuadrat

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi dan linearitas seperti pada tabel 18., dapat diketahui bahwa regresi Ŷ = 54,33 + 0,62X 2 sangat si gni fi kan dan linear. Regresi ini mengandung arti bahwa apabila budaya kerja ditingkatkan satu satuan maka mutu pelayanan pasien Rawat Inap cenderung meningkat sebesar 0,62 satuan pada konstanta 54,33.

Model hubungan antara variabel budaya kerja dengan variabel mutu pelayanan pasien rawat inap melalui persamaan Ŷ = 54,33 + 0,62X 2 dapat digambarkan seperti disajikan pada Grafik 2.

Gambar 2

Gambar Regresi Linear Sederhana Hubungan antara Budaya Kerja dengan Mutu Pelayanan pasien rawat inap di Rumah Sakit Waled

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Kekuat an hubungan ant ara vari abel buda ya kerj a (X 2 ) dengan vari abel m utu pelayanan pasi en rawat inap (Y) dit unjukkan ol eh koefisien korel asi r y2 sebesar 0,63. Uji keberarti an koefisi en korel asi dengan uji t diperol eh harga t hitung sebesar 8,02. Harga t tabel pada = 0,01 dengan dk = 99 diperoleh t tabel = 2,36. Oleh karena t hitung (8,02) > t tabel (2,36) maka koefisien korelasi sangat signifikan. Untuk l ebih j el asn ya mengenai

kekuatan hubungan X 2 dengan Y dapat dilihat pada t abel 19.

Tabel 19 Rangku man Hubun gan an tara Budaya Kerj a d engan Mutu Pel ayan an Pasi rnRawat Inap Ru mah S akit Wal ed

r y2 t hitung t tabel

** = Koefisien korelasi sangat signifikan (t h = 8,02 > t t = 2,36)

r y2 = Koefisien korelasi X 2 dengan Y

Berdasarkan hasil penguji an si gni fi kansi seperti t abel 4.12., tern yat a bahwa koefisien korel asi ant ara buda ya kerj a dengan m utu pel a yanan pasi en rawat Inap sangat signi fikan. Dengan demi kian hipot esi s peneliti an yang mengat akan t erdapat hubungan posi tif ant ara buda ya kerj a dengan mutu pela yanan pasien rawat inap R um ah S aki t Waled t erbukti kebenarann ya. Dengan kata l ai n sem aki n posit if buda ya kerj aRum ah S aki t Waled, akan semaki n baik m utu pela ya nan pasi en rawat Inap Rum ah S akit Wal ed.

Koefi sien det erminasi adal ah kuadrat dari koefisi en korel asi

2 ant ara X 2

2 dengan Y yai t u (r y2 )sebesar 0,63 = 0,3944. Hal i ni berarti sebesar 39,44% vari ans yang t erj adi pada mutu pel a yanan pasi en rawat Inap R um ah S akit Wal ed dapat dij el askan ol eh vari ans budaya kerj a

melalui regresi Ŷ = 54,33 + 0,62X 2 .

Apabil a dil akukan pengontrolan te rhadap variabel kom pet ensi profesional Tenaga Medi s (X 1 ), di peroleh koefisien korelasi parsi al (r y2.1 ) sebesar 0,36. Hasil uji si gni fikansi di perol eh t hitung = 3,82, sedangkan dari daftar t abel t pada  = 0,01 dengan dk = 98, diperoleh harga t tabel = 2,3 6. Oleh karena t hitung (3,82) > t tabel (2,36) berarti

56 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

koefisien korel asi parsial sangat si gnifikan. Apabil a dilakukan pengontrolan terhadap vari abel ga ya kepemim pinan (X 3 ), maka diperoleh koefisien korel asi parsial (r y2.3 ) sebesar 0,50. Hasil uji si gni fik ansi diperol eh t hitung = 5,70, sedangkan dari daftar t abel t pada

 = 0,01 dengan dk = 98, diperoleh harga t tabel = 2,36. Oleh karen a t hitung (5,70) > t tabel (2,36), berart i korel asi parsi al sangat si gnifikan.

Sel anjut n ya apabila dilakukan pengont rolan t erhadap vari abel kompet ensi profesi onal Tenaga Medi s (X 1 ) dan variabel ga ya kepemim pinan (X 3 ) secara bersam a -sama m aka diperol eh koefi si en korel asi parsial (r y2.13 ) sebesar 0,29. Hasil uj i si gni fikansi diperoleh harga t hitung = 2,98, sedangkan dari daftar tabel t pada  = 0,05 dengan dk = 97, diperoleh harga t tabel = 2,98, dan pada pada  = 0,01 dengan dk = 97, diperol eh harga t tabel = 2,36. Ol eh karena t hitung (2,98) > t tabel (2,36), berarti korel asi parsi al sangat signi fika n. Kekuat an korel asi

parsi al ant ara X 2 dengan Y jika vari abel lai nn ya dikont rol di rangkum pada tabel 20 berikut ini.

Tabel 20 Rangku man Korel asi Pars ial antara Bu daya Kerja d engan Mutu Pel ayan an Pasi en Rawat In ap Ru mah S akit Wal ed

Koefisien

t hitung t tabel

Korelasi parsial

r y2.1 = 0,36

r y2.3 = 0,50

r y2.13 = 0 , 29 2,98**

** = Koefisien korelasi parsial sangat signifikan (t h >t t pada  = 0,01) r y2.1

= Koefisien korelasi parsial X 2 dengan Y, jika X 1 dikontrol r y2.3

= Koefisien korelasi parsial X 2 dengan Y, jika X 3 dikontrol r y2.13

= Koefisien korelasi parsial X 2 dengan Y, jika X 1 dan X 3 dikontrol Harga indeks koefisien korel asi parsi al tersebut m enunjukkan bahwa bi la dil akukan pengont rol an terhadap vari abel bebas lai nn ya, mengakibatkan t erjadin ya penurunan kadar hubungan at au hubungan menj adi l em ah, namun t etap dapat m emberi gam baran hubungan positi f ant ara buda ya kerj a denga n mut u pel a ya nan pasi en rawat inap Rum ah

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Sakit W al ed. Dapat disimpulkan bahwa semakin positif budaya kerja pegawai Rumah Sakit Waled maka semakin baik mutu pelayanan pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled. Sedang jika budaya kerja pegawai Rumah Sakit Waled semakin negatif, maka semakin buruk pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled.

3. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled

Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan dengan mutu pelayanan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled. Penghitungan lengkap analisi s regresi sederhana t erhadap dat a vari abel mutu pel a yanan pasi en rawa t inap at as ga ya kepemimpinan menghasilkan arah regresi b sebesar 0,63 dan konst ant a a sebesar 11,33. Dengan demikian bentuk hubungan ant ara kedua vari abel tersebut dapat digambarkan oleh persamaan regresi Ŷ = 11,33 +

0,63X 3 . S ebelum digunakan untuk kep erluan predi ksi, persam aan regresi ini harus m emenuhi s yarat kelinearan dan keberarti an. Untuk mengetahui derajat keberartian dan kelinearan persamaan regresi, dilakukan uji F dan hasilnya dapat ditelaah pada tabel 21.

Tabel 21. Tabel ANAVA Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi

Ŷ = 11,33 + 0,63X 3

Sumber dk JK

RJK

F hitung F tabel

Varians

 = 0,05  = 0,01 Total

101 1937055 Regresi (a)

Regresi (b/a)

Tuna Cocok ns 42 6011,60 143,13 1,11 1,61 1,96 Galat

Keterangan: ** = Regresi sangat signifikan (F h = 48,93 > F t = 6,90 pada  = 0,01) ns = Regresi berbentuk linear (F h = 1,11 < F t = 1,61 pada  = 0,01) dk = derajat kebebasan JK = Jumlah Kuadrat RJK = Rerata Jumlah Kuadrat

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi dan linearitas seperti pada tabel 4.8., dapat diketahui bahwa regresi Ŷ = 11,33 + 0,63X 3 sangat si gni fi kan dan linear. Model regresi ini mengandung arti bahwa apabila gaya kepemimpinan

58 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

ditingkatkan satu satuan maka mutu pelayanan pasien rawat inap Rumah Sakit Waled cenderung meningkat sebesar 0,63 satuan pada konstanta 11,33.

Model hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dengan mutu pelayanan pasien rawat inap dengan model persamaan Ŷ = 11,33 + 0,63X 3 dapat digambarkan seperti pada grafik 3.

Gambar 3 Gambar Regresi Linear Sederhana Hubungan antara Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan pasien rawat Inap Rumah Sakit Waled

Ŷ = 11,33 + 0,63X 3

Kekuat an hubungan ant ara variabel gaya kepemimpi nan (X 3 ) dengan variabel m ut u pel a yanan pasi en rawat inap Rum ah S akit Wal ed (Y) ditunj ukkan ol eh koefisi en korelasi (r y3 ) sebesar = 0,58. Uji keberarti an koefisi en korel asi dengan uji t diperol eh harga t hitung sebesar 6,70, sedangkan dari daftar t pada  = 0,01 dengan dk = 99 diperoleh harga t tabel = 2,36. Ol eh karena t hitung (6,70) > t tabel (2,36), maka koefisien korel asi sangat si gni fikan. Untuk lebih j elasn ya mengenai

kekuatan hubungan X 3 dengan Y dapat dilihat pada t abel 22.

Tabel 22

Rangkuman Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Mutu Pelayanan pasien Rawat Inap Rumah Sakit Waled N

r y3 t hitung t tabel

** = Koefisien korelasi sangat signifikan (t h = 6,70 > t t = 2,36) r y3

= Koefisien Koefisien korelasi antara X 3 dengan Y

Syntax Literate , Vol. 2, No. 4 April 2017

Endang Pujiastuti

Berdasarkan hasi l penguji an si gni fikansi seperti t abel 4.9., tern yat a bahwa koefisi en korel asi ga ya kepemimpinan ( X 3 ) dengan mutu pela yanan pasien rawat inap Rumah Sakit Wal ed (Y) sangat si gni fikan. Dengan demiki an hipot esis penelit ian dit erim a, dan temuan ini men yimpulkan bahwa hubungan posi tif ant ara ga ya kepemimpinan dengan mut u pel a ya nan pasi en rawat inap Rum ah S akit W al ed teruj i kebenarann ya. Dengan kat a l ain sem aki n demokrati s

ga ya kepemim pinan di Rumah Sakit Waled, akan sem aki n baik m utu pel a yanan pasi en rawat Inap Rumah S aki t Wal ed..

Koefi sien det erm inasi adal ah kuadrat dari koefisi en korel asi ant ara vari abel g aya kepemimpi nan (X 3 ) dengan vari abel mut u pel a yanan P asi en R awat Inap Rum ah S akit Wal ed (Y) yait u sebesar

2 (r 2

y3 )= (0,58 = 0,3306, yang m enunj ukkan bahwa 33,06 varians yang terjadi pada m utu pel a yanan pasien rawat i nap Rum ah Saki t Wal ed dapat dij el aska n oleh varians gaya kepemimpinan melalui regresi Ŷ =

11,33 + 0,63X 3 . Apabil a dil akukan pengontrolan terhadap variabel kom pet ensi profesional (X 1 ) m aka diperol eh koefi sien korel asi parsi al (r y3.1 ) parsi al sebesar 0,40. Harga t hitung = 4,37. Harga t tabel pada  = 0,01

dengan dk = 98, diperoleh harga t tabel = 2,36. Ol eh karena harga t hitung (4,37)> t tabel = 2,36, maka koefi sien korel asi parsial sangat si gnifi kan.

Apabil a dil akukan pengont rol an t erhadap variabel buda ya kerj a (X 2 ) diperol eh koefi sien korel asi parsial (r y3.2 ) sebesar = 0,41. Harga t hitung = 4,49, sedangkan hargat t tabel pada  = 0,01 dengan dk = 98, diperoleh harga t tabel = 2,36. Ol eh karena harga t hitung (4,49)> t tabel ( 2,36), maka koefi sien korel asi parsial sangat si gnifi kan.

Sel anjut n ya apabila dilakukan pengont rolan terhadap vari abel kompet ensi profesional Tenaga m edi s (X 1 ) dan variabel buda ya kerj a (X 2 ) secara bersam a -sama m aka diperol eh koefisi en korel asi parsial (r y3.12 ) sebesar 0,34. S el anj utn ya uji keberartian korel asi parsi al dengan uji t diperol eh harga t hitung sebesar 3,63, dan t tabel dengan dk

97 pada taraf si gnifikansi  = 0,05 diperoleh t tabel sebesar 1,66 dan pada t araf si gni fi kansi  = 0,01 diperoleh indeks t tabel sebesar 2,36.

60 Syntax Literate, Vol. 2, No. 4 April 2017

Hubungan Antara Kompetensi Profesional Tenaga Medis, Budaya Kerja dan Gaya Kepemimpinan Dengan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Waled Kab. Cirebon

Oleh karena harga t hitung (3,40) > t tabel (2,36), berarti koefisien korel asi parsi al sangat si gni fikan. Selanj utn ya kekuat an korel asi

parsi al ant ara X 3 dengan Y jika vari abel lai nn ya dikont rol di rangkum pada tabel 23 berikut ini.

Tabel 23 Rangkuman Korelasi Parsial antara Gaya Kepemimpinan dengan Mutu Pelayanan Pasien rawat Inap Rumah Sakit Waled

Koefisien