ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM PERKEMBANG

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM PERKEMBANGAN KOPERASI
SIMPAN PINJAM ASD DI DESA LHOK AWE-AWE KECAMATAN
KUALA KABUPATEN BIREUEN
Jurnal Ekonomi Koperasi
Oleh
SALMIATI
070205043
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Almuslim Tahun 2013
ABSTRAK
Kata Kunci: Rasio Keuangan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada Koperasi
ASD. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Koperasi pada ASD,
sampel yang diambil dilakukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan dokumen dan catatan yang tersedia. Data-data yang berupa
angka-angka disajikan dengan model tabulasi dan dianalisis dengan cara analisis
rasio.
Bila dilihat dari hasil likuiditas, koperasi ASD dinyatakan likuid. Rasio
modal bersih belum mencapai standar nilai yang telah ditetapkan, koperasi ASD
hanya mencapai nilai setiap tahunnya yaitu 1%. Tingkat piutang dagang pada tahun
2008 dan 2009 rasio perputaran memenuhi standar yang ditetapkan. Laba yang

dihasilkan oleh koperasi setiap tahun tidak mengalami peningkatan yang baik.
Untuk rentabilitas modal sendiri dari perhitungan diketahui bahwa keuntungan
yang dihasilkan oleh koperasi setiap tahun mengalami penurunan.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini yaitu diketahui bahwa
posisi keuangannya koperasi ASD dalam keadaan likuid (lancar). Solvabilitas atau
rasio yang mengukur tinggi rendahnya tingkat kemampuan perusahaan untuk
memenuhi semua kewajiban hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka
panjang koperasi ASD kurang menggembirakan atau masih rendah. Rentabilitas
koperasi ASD mengalami kenaikan. Oleh karena itu diharapkan koperasi dapat
Memberikan latihan dan kursus yang dapat menunjang keberhasilan pengurus dalam
mengelola usaha koperasi dan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada
anggota sehingga dapat menumbuhkan rasa memiliki dari anggota koperasi itu
sendiri dan masyarakat pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejak pembangunan lima
tahun pertama pemerintah telah
melakukan berbagai usaha yang

bertujuan meningkatkan taraf hidup

rakyat yang rendah, karena masalah
pokok negara berkembang adalah
kemiskinan, pengangguran, dan
sebagainya. Sarana utama pemerintah
adalah pembangunan ekonomi, politik,
dan keamanan. Keterkaitan proses
pembangunan dengan pasal 33
Undang-Undang Dasar 1945 hams
tetap dipertahankan supaya
pembangunan ekonomi dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan
sekaligus mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pengertian koperasi dalam
Undang-undang nomor 17 tahun 2012
tentang perkoperasian adalah badan
hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum

koperasi dengan pemisahan kekayaan
para anggota sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi yang kebutuhan bersama
dibidang ekonomi, sosial dan budaya
sesuai nilai dan prinsip koperasi.
Menurut arti koperasi
sebagaimana tersebut di atas,
maka koperasi mempunyai peranan
yang cukup besar dalam menyusun
usaha bersama dan orangorang yang
mempunyai kemampuan ekonomi
terbatas. Usaha ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan yang dirasakan
bersama yang pada akhirnya
mengangkat, mempertahankan diri
dan membebaskan dari kesulitan.
Berkat kegigihan pendiri dan
partisipasi anggota dengan keteguhan
dan kerja keras tim serta koordinasi

yang terpadu maka kegiatan usahanya
maju pesat, sehingga masyarakat
semakin dirasakan manfaatnya. Untuk
menjaga kesehatan keuangan koperasi
ASD tersebut diperlukan adanya
informasi atau keterbukaan koperasi
dalam hal laporan keuangannya pada
masyarakat. Hal ini dapat membantu

koperasi tersebut dalam pengawasan
aktivitas fmansialnya sehingga dapat
mencegah adanya kecurangankecurangan yang mungkin terjadi,
seperti terjadinya korupsi, kolusi dan
nepotisme dalam organisasi.
Dari data yang penulis peroleh
Koperasi ASD dalam menjalankan
usahanya selalu memperoleh
keuntungan yang meningkat.
Keuntungan tersebut diperoleh dari
kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh

Koperasi ASD. Kegiatan usaha paling
besar menghasilkan laba dari simpan
pinjam, dengan suku bunga/jasa yang
diberlakukan sebesar 20% pertahun.
Usaha lain yang dijalankan yaitu
penyaluran pupuk, waserda, dan masih
banyak lagi usaha yang dijalankan oleh
koperasi ASD tersebut. Sebagai
koperasi yang sudah maju serta
memiliki banyak usaha, setiap
tahunnya selalu mendapatkan
keuntungan yang meningkat sehingga
modalnya selalu bertambah atau
mengalami kenaikan. Tetapi kenaikan
modal tersebut belum dapat dikatakan.
Analisis yang digunakan adalah
analisis ratio yaitu suatu teknik untuk
menganalisis laporan keuangan dari
suatu koperasi/badan usaha yang lain
dengan menggunakan ukuran/ratio

tertentu, yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat Likuiditas,
Solvabilitas, Aktivitas clan Rentabilitas
dari Koperasi ASD. Masalah likuiditas
adalah berhubungan dengan masalah
kemampuan suatu koperasi untuk dapat
memenuhi kebijakan finansiilnya yang
segera harus dipenuhi. Suatu koperasi
yang mampu memenuhi kewajibannya
pada saat ditagih disebut koperasi yang
likuid.
Sedangkan koperasi yang tidak
mampu melaksanakan kewajibannya
saat ditagih disebut koperasi yang

illikuid. Apabila koperasi dalam
keadaan likuid berarti koperasi tersebut
mempunyai alat pembayaran atau
aktiva lancar lebih besar dari pada
hutang lancarnya. Sebaliknya koperasi

yang illikuid berarti koperasi tersebut
aktiva lancarnya lebih besar dari pada
hutang lancarnya. Likuiditas dapat
dikatakan sebagai perbandingan antara
aktiva lancar dengan hutang lancar
pada suatu neraca.
Solvabilitas adalah kemampuan
suatu koperasi untuk membayar semua
hutang-hutangnya. Suatu koperasi yang
solvabel berarti koperasi tersebut
mempunyai aktiva/kekayaan yang
cukup untuk membayar semua hutanghutangnya tetapi tidak dengan
sendirinya berarti koperasi tersebut
likuid. Sebaliknya koperasi yang
insolvabel tidak dengan sendirinya
bahwa koperasi tersebut juga likuid.
Aktivitas adalah kemampuan
dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam proses produksi
suatu periode tertentu. Aktivitas

menggambarkan apa yang koperasi
lakukan, cara waktu digunakan, proses
dan keluaran. RasiO aktivitas,
mengukur seberapa efektif koperasi
mengelola aktivanya. Jika koperasi
memiliki terlalu banyak aktiva, maka
biaya modalnya akan menjadi terlalu
tinggi dan akibatnya laba akan
menurun. Disisi lain jika aktiva terlalu
rendah maka penjualan yang
menguntungkan akan hilang. Rasio
aktivitas berisikan perbandingan antara
tingkat penjualan dan investasi dalam
berbagai harta.
Setelah laporan keuangan
koperasi kita analisis lebih lanjut maka
dapat diketahui bagaimana keadaan
keuangan Koperasi ASD tersebut.
Sehingga menarik minat peneliti untuk
mengambil judul penelitian yaitu


"Analisis Rasio Keuangan dalam
Perkembangan Koperasi Simpan
Pinjam ASD di Desa Lhok Awe-awe
Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen."
1.2 Rerumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas dan untuk mengetahui gambaran
yang benar mengenai kondisi keuangan
dan perkembangan terutama hal-hal
yang berkaitan dengan analisis laporan
keuangan koperasi maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai
berikut: "Bagaimana gambaran rasio
keuangan pada koperasi simpan pinjam
ASD Cabang Kuala di Desa Lhok AweAwe Kecamatan Kuala Kabupaten
Bireuen dilihat dari kondisi likuiditas,
solvabilitas, aktivitas dan rentabilitas
ekonomi.
1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi, maka tujuan
diadakannya penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui rasio keuangan pada
Koperasi Simpan Pinjam ASD di Desa
Lhok Awe-awe Kecamatan Kuala
Kabupaten Bireuen dilihat dari kondisi
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
rentabilitas ekonomi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis, dapat
dipergunakan sebagai bahan
perbandingan antara teori dengan
praktek.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Koperasi
Dapat digunakan sebagai bahan
masukan bagi pimpinan untuk
mengetahui apakah kenaikan modal
Koperasi ASD menguntungkan atau

tidak dan dengan menghitung rasiorasio tertentu akan memperoleh suatu
informasi tentang kekuatan dan

kelemahan yang dihadapi koperasi,
sehingga dapat membuat keputusankeputusan yang penting bagi
kepentingan koperasi untuk masa yang
akan datang.
1.5 Definisi Operasional
1. Analisa rasio keuangan adalah
teknik atau alat untuk mengukur
prestasi perusahaan dalam hal
menentukan tingkat likuiditas,
rentabilitas, keefektifan koperasi
serta derajat keuntungan
perusahaan dengan
menghubungkan antar pospos
dalam neraca atau laporan rugilaba atau kombinasi dari keduanya.
2. Rasio Likuiditas merupakan
kemampuan koperasi dalam jangka
waktu pendek untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo.
3. Rasio Solvabilitas merupakan
kemampuan koperasi untuk
memenuhi kewajiban jangka
panjangnya.
4. Rasio Aktivitas merupakan
kemamputn serta efisiensi koperasi
didalam memanfaatkan harta
yandimilikinya
5. Rasio Rentabilitas merupakan
kemampuan suatu koperasi untuk
menghasilkan laba selama periode
tertentu.
6. Pengertian Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hokum koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas azws
kekeluargaan.
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN
2.1. Pengertian Koperasi
Pengertian koperasi dalam undangundang koperasi Tahun 2012 No. 17
adalah Badan hukum yang didirikan
oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi dengan pemisahan

kekayaan para anggota sebagai modal
untuk menjalankan usaha yang
memenuhi aspirasi kebutuhan bersama
dibidang ekonomi, sosial budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi.
Berdasarkan pengertian koperasi
menurut undang-undang Tahun 2012
No. 17 tersebut secara umum dapat
dijelaskan bahwa koperasi adalah
kumpulan orang-orang yang
bekerjasama bersama-sama atau
bergotong royong berdasarkan
persamaan hak dan kewajiban untuk
memajukan kepentingan - kepentingan
ekonomi.
2.1.2 Model Koperasi
Menurut UU No. 17 Tahun 2012
model kooperasi terdiri dari :
1. Modal sendiri
Adalah model yang berasal dari
pemilik koperasi dan yang tertanam
didalam koperasi dalam jangka
waktu yang tidak menetu lamanya.
2. Modal Pinjaman
Modal pinjaman merupakan model
yang terdiri dari luar koperasi
2.1.3 Laporan Keuangan Koperasi
Menurut Prinsip-Prinsip Akuntansi
Indonesia, yang dimaksud Laporan
keuangan adalah neraca dan
perhitungan rugi-laba serta segala
keterangan yang dimuat dalam
lampirannya, antara lain laporan
tentang sumber dan penggunaan dana.
Laporan keuangan merupakan produk
akhir dari suatu proses akuntansi.
Laporan keuangan inilah yang menjadi
bahan informasi bagi para pemakainya
sebagai salah satu bahan dalam proses
pengambilan keputusan. Disamping
sebagai informasi, laporan keuangan
berperan sebagai pertanggungjawaban,
laporan keuangan juga dapat
menggambarkan indikator kesuksesan

suatu perusahaan mencapai tujuannya
(Harahap, 2002).
Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (2002) laporan keuangan
koperasi merupakan laporan keuangan
yang disusun untuk dapat
menggambarkan posisi keuangan, hash
usaha dan arus kas perusahaan secara
keseluruhan sebagai
pertanggungjawaban pengurus atas
pengelolaan keuangan koperasi yang
terutama ditujukan kepada anggota
koperasi.
2.2 Analisa Rasio Keuangan
2.2.1.Pengertian Analisis Rasio
Keuangan
Analisis rasio adalah suatu
metode untuk mengetahui hubungan
dari pos-pos tertentu dalam neraca atau
laba-rugi secara individu atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut
(Munawir, 2002). Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau
perlambangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah lain, dan
dengan menggunakan alat analisa
berupa rasio yang akan menjelaskan
atau menggambarkan kepada
penganalisa balk atau buruknya
keadaan posisi keuangan suatu
perusahaan.
2.2.2. Tujuan dan Kegunaan Analisa
Rasio Keuangan
Tujuan dari analisis rasio
keuangan adalah membantu manajer
dalam memahami apa yang perlu
dilakukan perusahaan sehubungan
dengan informasi yang berasal
keuangan yang sifatnya terbatas.
Dengan menggunakan rasio-rasio
tertentu manajer akan memperoleh
suatu informasi tentang kekuatan dan
kelemahan perusahaan dibidang

keuangan. Dari informasi tersebut,
manajer dapat membuta keputusankeputusan penting dimasa yang akan
datang (Kasmir, 2000).
2.2.3. Macam-macam Analisa Rasio
Keuangan
Menurut munawir (2002) pada
dasamya banyak sekali angka rasio itu
karena rasio dibuat menurut kebutuhan
penganalisa. Namun demikian angkaangka rasio pada dasarnya dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu sumber
data keuangannyaā€˛ dan berdasarkan
tujuan penganalisa.
2.2.4 Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan atau badan usaha untuk
memenuhi kewajiban finansiilnya yang
harus segera dipenuhi (Seolistyo,
2000). Menurut Bringham, dick (2001)
Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibannya yang harus segera
dibayar. Jadi likuiditas adalah
kemampuan koperasi untuk melunasi
hutang jangka pendeknya pada saat
jatuh tempo. Koperasi simpan pinjam
(KSP) dikatakan likuid bila posisi dana
lancer yang tersedia cukup untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar) sebaliknya KSP
dinyatakan ilikuid bila posisi dana
lancar yang tersedia tidak cukup untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek.
2.2.5 Solvabilitas
Solvabilitas adalah suatu rasio
yang mengukur tinggi rendahnya
tingkat kemampuan koperasi/ASD
pada suatu saat untuk memenuhi
semua kewajibankewajibannya dan
hutang-hutangnya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang.

2.3. Struktur Organisasi
A. Bidang Organisasi
1) Keanggotaan
Keanggotaan Koperasi ASD
adalah seluruh anggota tetap yang
dilayani masyarakat ada 30 orang yang
menjadi anggota tetap sedangkan
anggota tidak tetap 44 orang berarti
calon anggota tetap ada 14 orang, calon
anggota direktur dan dibantu oleh
anggota tidak tetap 270,47 secara
keseluruhan dari 20 cabang anggota
tidak tetap tambah 1 unit dan khusus
cabang kuala 1,932 terhitung 1
sebtember 2012.
2) Pengurus
Pengurus koperasi dipilih dari
dan oleh anggota dalam suatu rapat
anggota. Tugas dan kewajiban
pengurus ASD adalah memimpin
organisasi dan usaha koperasi sesuai
dengan rapat anggota. Disamping itu
pada akhir tahun buku, pengurus
diwajibkan membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan yang
berupa laporan neraca dan rugi laba
yang diajukan kepada spat anggota.
B. Bidang usaha
Berdasarkan rencana kerja di
bidang usaha dan Rencana Anggaran
Pendapatan Belanja Koperasi
(RAPBK) tahun 2007 telah dapat
diwujudkan atau direalisasi beberapa
unit.
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif, Moleong (2002) menuliskan
bahwa penelitian kualitatif sebagai
berikut: 1) Peneliti bertindak sebagai
instrument utama, 2) mempunyai tatar

alami (natural setting), 3) basil
penelitian bersifat deskriptif, 4) lebih
mementingkan proses daripada hasil,
5) ada baths, pennasalahan yang
ditemukan dalam focus penelitian, 6)
analisis data cenderung bersifat
kondusif. Sedangkan metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kasus path Koperasi Simpan
Pinjam ASD di Desa Lhok Awe-awe
Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen.
3.2 Sumber Data dan Lokasi
Penelitian
3.2.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data
sekunder yaitu data yang sumbernya
pada aktifitas keuangan perkoperasian
dari tahun 2008 sampai dengan 2011
yang dicantumkan kedalam buku
laporan keuangan tahunan sehingga
menjadi sebuah dokumen atau catatan
koperasi. Subyek dalam penelitian ini
adalah seluruh anggota koperasi yang
terdaftar serta telah melaksanakan RAT
tutup buku sampai tahun 2011.
3.2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan
dilakukan adalah pada Koperasi
Simpan Pinjam ASD di Desa Lhok
Awe-awe Kecamatan Kuala Kabupaten
Bireuen.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini,
maka teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini meliputi:
1. Observasi
Observasi dilakukan oleh teman
sejawat peneliti selama peneliti di
lapangan. Proses observasi dilakukan
selama penelitian dari awal sampai

akhir. Dalam observasi dilakukan
beberapa hal antara lain melakukan
pengamatan terhadap semua aktivitas
yang dilakukan peneliti terhadap
responden di lapangan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu
bentuk pertanyaan yang langsung
diajukan responden.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan selama
proses peneltian berlangsung dari awal
sampai akhir tindakan. Yang
melakukan dokumentasi teman sejawat
peneliti. Tujuan dokumentasi untuk
merekap hasil penelitian atau suatu
pembuktian selama melakukan
penelitian di Desa Tingkeum Manyang
Kecamatan Kutablang Kabupaten
Bireuen.

3.5.2 Penilaian Solvabilitas
Rasio solvabilitas digunakan untuk
mengukur kemampuan ASD dalam
membayar semua hutangnya dari aktiva
yang dimiliki. Dalam melakukan
perhitungan solvabilitas digunakan
rumus sebagai berikut:

3.5.3

Penilaian Rentabilitas
Rasio ini bertujuan untuk

mengukur kemampuan ASD dalam
memperoleh keuntungan dari kegiatan
usahanya atas dasar modal yang

3.4 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan
diolah secara manual dan hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel.
Selanjutnya analisa rasio digunakan
untuk mengukur posisi keuangan usaha
koperasi atas dasar perhitungan
likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
rentabilitas. Kegunaannya adalah untuk
menilai tingkat kemampuan dan
perkembangan koperasi berclasarkan
perbandingan beberapa tahun
berurutan.
3.5 Teknik Analisis Data
3.5.1 Penilaian Likuiditas
Rasio likuiditas dibutuhkan untuk
melihat kemampuan keuangan ASD
dalam membayar hutang jangka
pendeknya. Dalam perhitungan
likuiditas digunakan rumus:

dimilikinya Dalam melakukan
perhitungan solvabilitas digunakan
rumus sebagai berikut:

4.1 Pembahasan
Secara kuantitatif kemajuan
koperasi ASD dicerminkan oleh
bertambahnya jumlah anggota,
simpanan dan permodalan serta volume
usahanya juga Sisa Hasil Usaha yang
diperoleh menunjukkan kenaikan.
Perkembangan koperasi ASD
merupakan perkembangan yang baik.
Artinya sebagai pihak pengamat kita
melihat dari luar bahwa perkembangan
usaha koperasi ASD relatife baik.
Kalau dikaji lebih mendalam, maka

perkembangan koperasi ASD tersebut
akan kita ketahui.
Dari basil penelitian diatas
diketahui bahwa rata-rata tingkat
current ratio pada koperasi ASD yaitu
sebesar 1,18%. Dan tingkat current
ratio tertinggi selama empat tahun ke
belakang terjadi pada tahun 2011 yaitu
sebesar 142% dan juga diketahui
bahwa tingkat current ratio atau rasio
lancar terendah selama empat tahun
terjadi pada tahun 2008 dan 2009 yaitu
sebesar 1%. Sedangkan untuk rasio
cepat diketahui bahwa tingkat acid test
ratio tertinggi pada koperasi ASD
selama tahun 2008-2011 yaitu terjadi
pada tahun 2011 sebesar 5,3%. Dari
basil tersebut dapat dilihat bahwa
Current ratio rendah tapi Quick ratio
tinggi dan memenuhi standar yang
berarti menunjukkan tidak adanya
investasi yang sangat besar dalam
persediaan. Dan dari nilai likuiditasnya,
koperasi ASD dapat dikatakan baik.
40
kata lain koperasi tersebut
dinyatakan likuid karena posisi dana
lancar yang tersedia cukup untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar).
Solvabilitas melihat bagaimana
kemampuan koperasi pada suatu saat
untuk memenuhi semua kewajibankewajibannya dan hutang-hutangnya,
baik jangka pendek maupun jangka
panjang dengan menghitung nilai
modal bersih dan nilai hutang-modal
sendiri. Dan hasil penelitian diketahui
bahwa rasio modal bersih koperasi
belum mencapai standar nilai yang
telah ditetapkan, koperasi ASD hanya
mencapai nilai setiap tahunnya yaitu
1% artinya jika sudah tiba saatnya
hutang hams dibayar atau koperasi
mengalami kebangkrutan /penghentian
usaha maka koperasi akan sedikit

mengalami kesulitan untuk melakukan
pembayaran. Karena nilai standar yang
baik bagi koperasi adalah 1,5, artinya
setiap 1 rupiah total hutang diimbangi
dengan 1,5 rupiah total aktiva.
Sedangkan untuk rasio hutang-modal
sendiri berdasarkan hasil perhitungan
diketahui bahwa koperasi juga belum
mencapai standar yang ditetapkan, hal
ini dapat disebabkan karena modal
sendiri dari koperasi tidak begitu besar
sehingga menyebabkan koperasi belum
bisa mencapai nilai standar yang telah
ditetapkan. Standar yang balk bagi
koperasi adalah 0,5, artinya setiap 1
rupiah hutang sebaiknya diimbangi
dengan 2 rupiah harta modal sendiri,
Rentabilitas suatu perusahaan
menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut. Dengan
kata lain rentabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode
tertentu. Rentabilitas dibedakan.
menjadi dua yaitu rentabilitas ekonomi
dan rentabilitas modal sendiri. Dari
hasil perhitungan diketahui bahwa laba
yang dibasillcan oleh koperasi setiap
tahun tidak mengalami peningkatan
yang baik.
Dengan rentabilitas total harta
dapat dilihat dari profit margin atau
operating asset turnover, makin tinggi
tingkat profit margin atau operating
asset turnover, masing-masing atau
keduanya akan mengakibatkan naiknya
earning power (rentabilitas total harta)
tetapi hasil penelitian menunjukkan
bahwa rentabilitas total harta tidak ada
peningkatan yang berarti tingkat profit
margin atau operating asset turnover
rendah.
Untuk rentabilitas modal sendiri
dari perhitungan diketahui bahwa
keuntungan yang dihasilkan oleh

koperasi setiap tahun mengalami
penurunan yang berarti bahwa koperasi
dengan modal sendiri tidak mempunyai
kemampuan untuk menghasilkan
keuntungan. Rendahnya rentabilitas
modal sendiri bisa disebabkan karena
pertama factor rentabilitas ekonomi
karena rentabilitas ekonomi
membandingkan antara laba dengan
modal sendiri dan modal pinjaman
yang dipergunakan untuk menghasilkan
laba tersebut maka jelas rentabilitas
ekonomi mempunyai hubungan erat
dengan rentabilitas modal sendiri
mengingat besar kecilnya keuntungan
atau laba menjadi hak para pemilik
modal. Kedua factor tingkat laba bunga
modal pinjaman, laba yang
diperhitungkan didalam menghitung
rentabilitas modal sendiri adalah laba
bersih yaitu laba kotor setelah
dikurangi bunga modal pinjaman dan
pajak perseroan. Semakin tinggi tingkat
bunga modal pinjaman yang harus
dibayar berarti akan memperkecil laba
yang menjadi bagian pemilik modal
sendiri. Ketiga factor tingkat pajak
pendapatan, penghasilan kena pajak
dihitung dengan mengurangi semua
biaya, termasuk penyusutan dan bunga
dari pendapatan kotornya. Semakin
tinggi tingkat pajak yang ditentukan
pemerintah, maka akan memperkecil
laba yang menjadi hak bagi pemilik
dan sebaliknya. Hal ini menyebabkan
rentabilitas modal sendiri terpengaruh.
BAB V KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Rasio likuiditas, koperasi ASD
dinyatakan likuid karena posisi
dana lancar yang tersedia cukup
untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek (kewajiban lancar).

2. Rasio solvabilitas, rasio modal
bersih koperasi belum mencapai
standar nilai yang telah ditetapkan,
koperasi ASD hanya mencapai
nilai setiap tahunnya yaitu 1%.
Untuk rasio hutang-modal sendiri
berdasarkan hasil perhitungan
diketahui bahwa koperasi juga
belum mencapai standar yang
ditetapkan, hal ini dapat
disebabkan karena modal sendiri
dan koperasi tidak begitu besar
sehingga menyebabkan koperasi
belum bisa mencapai nilai standar
yang telah ditetapkan.
3. Rasio rentabilitas, dari hasil
perhitungan diketahui bahwa laba
yang dihasilkan oleh koperasi
setiap tahun tidak mengalami
peningkatan yang baik. Untuk
rentabilitas modal sendiri dari
perhitungan diketahui bahwa
keuntungan yang dihasilkan oleh
koperasi setiap tahun mengalami
penurunan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang
diperoleh maka beberapa saran yang
dapat diajukan adalah:
1. Mengembalikan dan mempertegas
tugas dan wewenang dan manajer
dan pengurus sehingga tumpang
tindih kekuasaan dapat dihilangkan.
2. Memberikan latihan dan kursus
yang dapat menunjang keberhasilan
pengurus dalam mengelola usaha
koperasi mengenai manajemen,
akuntansi dan perkoperasian.
3. Untuk meningkatkan partisipasi
anggota terhadap usaha koperasi,
dapat dilakukan dengan jalan
meningkatkan pelayanan yang
diberikan kepada anggota sehingga
dapat menumbuhkan rasa memiliki

dari anggota koperasi itu sendiri
dan masyarakat pada umumnya.

dan bisnis Indonesia (JEBI) Vol. 15
No.3

DAFTAR PUSTAKA

Pratama, Raharja. 2000. Ekonomi.
Jakarta: Intan Pariwra

Anoraga, Pandji & Djoko Sudantoko.
2002. Koperasi, Kewirausahaan dan
Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta.

Bambang. 2001. Dasar- dasar
Pembelanjaan Negara. Yogyakarta :
BPFE

Arifm Sitio. 2001. Koperasi Teori dan
Praktek. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Bringham dan Houston. 2001.
Manajemen Keuangan. Buku liakarta:
Erlangga Depkop&PPKM. 1992. UU
no 25 tahun 1992 Tentang
Perkoperasian Indonesia.
Harahap, Sofyan Safri. 1998. Analisa
Kritis atas Laporan Keuangan.
Jakarta: Rasa Grafmdo Persada
H.R.A Rivai Wirasasmita. 2003.
Manajemen Koperasi. Bandung: CV.
Pionir Jaya. IAI, 2004.
StandarAkuntansi Keuangan . Jakarta:
Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. SAK
Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir. 2000. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Munawir, S. 2001. Analisa laporan
keuangan. Yogyakarta: Liberty
Nur Fajri Asyik, Seolistyo. 2000.
Kemampuan Rasio keuangan dalam
Memprediksi Laba" jurnal ekonomi

Surifah. 2000. Manfaat dan
Keterbatasan Laporan Keuangan
Suatu Tinjauan teoritis dan empiris,
KOMPAS. No.23 hal 588-602.
Toto Prihadi, 2008. Analisis Rasio
Xeuangan, PPM J1. Menteng Raya
No. 9-19, Jakarta 10340 Anggota Ikapi