PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN KESAD

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

ISSN :1693-0827

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN ,
PERSEPSI TERHADAP KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS
Oleh :
Siti Nurlaela
Universitas Islam Batik Surakarta

ABSTRACT
Penelitian tentang pengaruh
pengetahuan pan pemahaman, kesadaran,
persepsi terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan
pemahaman tentang peraturan perpajakan terhadap kemauan membayar pajak dan
menganalisis pengaruh kesadaran membayar pajak terhadap kemauan membayar pajak
serta untuk menganalisis pengaruh persepsi yang baik atas efektifitas sistem

perpajakan terhadap kemauan membayar pajak, dari penelitian tersebut menunjukan
pengetahuan dan pemahaman peraturan perpajakan tidak terlalu berpengaruh
terhadap kemauan membayar pajak.
Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukan nilai signifikansi 001
sehingga hanya berpengaruh pada tingkat alpha 10%. poin-poin yang tidak
berpengaruh signifikan berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan NPWP, sosialisasi
peraturan melalui training dan pengenaan sanksi pajak. Kesadaran akan pentingnya
membayar pajak tidak mempengaruhi kemauan membayar pajak oleh wajib pajak.
Hasil penelitian menunjukan nilai signifikansi variabel ini sebesar 111. Hal ini
membuktikan bahwa responden belum sadar bahwa pembayaran pajak merupakan
suatu hal yang sangat penting bagi Negara. Persepsi yang baik terhadap sistem
perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauan membayar pajak oleh wajib
pajak. Penggunaan atau perubahan/penggantian sistem perpajakan memberikan
dampak positif terhadap kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa
modernisasi sistem perpajakan sudah memberikan hasil yang positif. Terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen bersama-sama terhadap
kemauan membayar pajak. Hal ini membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel independen
kalau tidak dipisah-pisahkan mempengaruhi variabel dependen sangat signifikan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pemahaman, Kesadaran, Wajib Pajak


A. Latar Belakang
Indonesia menganut sistem self
assessment
yang
memberikan
kepercayaan terhadap wajib pajak

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

menghitung,
memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri
jumlah pajak terutang. Pajak terutang
merupakan pajak yang harus dibayar

– Januari 2014

-89

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP

KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kemauan wajib pajak dalam
membayar kewajiban perpajakannya
merupakan hal penting dalam
penarikan pajak. Penyebab kurangnya
kemauan
wajib
pajak
untuk
membayar pajak antara lain adalah
asas perpajakan, yaitu bahwa hasil
pemungutan pajak tersebut tidak
langsung dinikmati oleh para wajib
pajak. Harus disadari bahwa jalanjalan raya yang halus, pusat-pusat
kesehatan masyarakat, pembangunanpembangunan sekolah-sekolah dan
fasilitas-fasilitas publik lainnya yang

dapat dinikmati masyarakat itu
merupakan hasil dari pembayaran
pajak. Masyarakat sendiri dalam
kenyataannya tidak suka membayar
pajak karena masyarakat tidak pernah
tahu wujud konkret imbalan dari uang
yang dikeluarkan untuk membayar
pajak. Kemauan membayar pajak
merupakan suatu nilai dimana
seseorang rela untuk membayar,
mengorbankan, atau menukarkan
sesuatu untuk memperoleh barang
atau jasa (Widaningrum, 2007).
Kemauan membayar pajak dapat
diartikan sebagai suatu nilai yang rela
dikontribusikan oleh seseorang (yang
ditetapkan dengan peraturan) yang
digunakan
untuk
membiayai

pengeluaran umum negara dengan
tidak
mendapat
jasa
timbal

ISSN :1693-0827

(kontraprestasi) secara
(Vanesa dan Hari, 2009).

langsung

B. Perumusan Maslah Penelitian
Perumusan
masalah
dalam
penelitian ini adalah : 1) Apakah
pengetahuan dan pemahaman tentang
peraturan perpajakan berpengaruh

terhadap kemauan membayar pajak?
2) Apakah kesadaran membayar
pajak berpengaruh terhadap kemauan
membayar pajak? 3) Apakah
persepsi yang baik atas efektifitas
sistem
perpajakan
berpengaruh
terhadap kemauan membayar pajak?
4) Apakah
pengetahuan dan
pemahaman, kesadaran, persepsi ber
pengaruh secara simultan terhadap
kemauan membayar pajak ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1) untuk
menganalisis pengaruh pengetahuan
dan pemahaman tentang peraturan
perpajakan

terhadap
kemauan
membayar
pajak.
2)
Untuk
menganalisis pengaruh kesadaran
membayar pajak terhadap kemauan
membayar
pajak.
3)
Untuk
menganalisis pengaruh persepsi yang
baik
atas
efektifitas
sistem
perpajakan
terhadap
kemauan

membayar pajak.
Manfaat dari penelitian ini
adalah Untuk mengetahu faktorfaktor yang mempengaruhi wajib

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-90

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya serta
memberikan
masukan mengenai tindakan yang
dapat diambil Kantor Pelayanan
Pajak

kota
Surakarta
guna
mengetahui penyebab ketersediaan
wajib pajak orang pribadi yang
dilayaninya
dalam
memenuhi
kewajiban perpajakannya.
D. Tijauan Teori
1. Pajak di Indonesia
Sumber penerimaan terbesar
negara adalah pajak. Peranan
penerimaan perpajakan dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan yang
cukup signifikan baik secara nominal
maupun persentase terhadap seluruh
pendapatan Negara. Smeets dalam
Wirawan B, dan Burton (2008:6)
mendefinisikan pajak adalah prestasi

kepada pemerintah yang terutang
melalui norma-norma umum, dan
yang dapat dipaksakan, tanpa adanya
kontraprestasi yang dapat ditunjukan
dalam hal individual, maksudnya
adalah untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.
Dengan
demikian,
beberapa unsur yang melekat pada
pajak adalah: Iuran atau kontribusi
wajib rakyat kepada negara. Pajak
dipungut
oleh
pemerintah
berdasarkan
undang-undang
sehingga bersifat memaksa. Tanpa
jasa timbal atau kontraprestasi secara
langsung yang dapat ditunjukan.

Digunakan untuk membiayai rumah

ISSN :1693-0827

tangga negara. Secara khusus
undang-undang
menambahkan
bahwa penggunaan iuran pajak
adalah
untuk
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat (pemerataan
kesejahteraan).
2. Kemauan Membayar Pajak
Kemauan adalah dorongan dari
dalam diri seseorang berdasarkan
pertimbangan pemikiran dan perasaan
yang menimbulkan suatu kegiatan
untuk tercapainya tujuan tertentu.
Sedangkan, Kemauan membayar pajak
merupakan suatu nilai dimana
seseorang rela untuk membayar,
mengorbankan
atau
menukarkan
sesuatu untuk memperoleh barang dan
jasa (Widaningrum 2007 dalam
Widayamti
dan
Nurlis
2010).
Berdasarkan definisi tersebut kemauan
membayar pajak dapat diartikan
sebagai suatu nilai yang rela
dikontribusikan oleh seseorang (yang
ditetapkan dengan peraturan) yang
digunakan
untuk
membiayai
pengeluaran umum negara dengan
tidak mendapat jasa timbal balik
(kontraprestasi)
secara
langsung
(Ratum dan Priyino 2009). Kemauan
membayar pajak dipengaruhi oleh
beberapa
faktor
yaitu
kondisi
administrasi perpajakan suatu negara,
Pelayanan
pada
wajib
pajak,
penegakan hukum perpajakan, dan
tarif pajak (Deveno dan Rahayu,
2006). Dalam penelitiannya Sanjaya

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-91

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

(2008) menunjukkan bahwa kemauan
membayar pajak didukung oleh
pengetahuan dan pemahaman terhadap
peraturan
perpajakan,
persepsi
terhadap sanksi pajak, kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak,
persepsi terhadap petugas pajak, dan
persepsi terhadap kemudahan dalam
pelaksanaan sistem pajak.
3. Pengetahuan
dan
pemahaman
tentang peraturan perpajakan.
Terdapat
beberapa
indikator
bahwa wajib pajak mengetahui dan
memahami peraturan perpajakan.
Pertama, kepemilikan NPWP setiap
wajib
pajak
yang
memiliki
penghasilan wajib pajak untuk
mendaftar dari untuk memperoleh
NPWP sebagai salah satu sarana untuk
mengadminitrasian pajak. Kedua,
pengetauan dan pemahaman mengenai
hak dan kewajiban sebagai wajib
pajak. Apabila wajib pajak telah
mengetahui
dan
memahami
kewajibannya sebagai wajib pajak,
maka mereka akan melakukan
kewajiban tersebut, salah satunya
adalah pelaporan SPT dam membayar
pajak apabila tekah terutang. Ketiga,
pengetahuan
dan
pemahaman
mengenai sanksi perpajakan. Semakin
tahu dan paham wajib pajak terhadap
peraturan perpajakan, maka semakin
tahu dan paham pula wajib pajak
terhadap sanksi yang akan diterima
bila melalaikan kewajiban perpajakan

ISSN :1693-0827

mereka. Hal ini tentu akan mendorong
setiap wajib pajak yang taat akan
menjalankan kewajibannya dengan
baik. Keempat, pengetahuan dan
pemahaman mengenai PTKP, PKP
dan tarif pajak. Dengan mengetahui
dan memahami mengenai tarif pajak
yang berlaku, maka akan mendorong
wajib pajak untuk dapat menghitung
kewajiban pajak sendiri secara benar.
Kelima, wajib pajak mengetahui dan
memahami
peraturan
perpajakan
melalui sosialisasi yang dilakukan
oleh KPP, dan yang keenam, wajib
pajak mengetahui dan memahami
peraturan pajak melalui training
perpajakan
yang mereka
ikuti
(Widayanti dan Nurlis 2010).
4. Kesadaran Membayar Pajak.
Kesadaran merupakan unsur
dalam manusia untuk memahami
realitas dan bagaimana cara bertindak
atau menyikapi tehadap realitas.
Terdapat tiga bentuk kesadaran utama
terkait pembayaran pajak. Pertama,
Kesadaran bahwa pajak merupakan
bentuk partisipasi dalam menunjang
pembangunan
Negara
dengan
menyadari hal ini, Wajib pajak mau
membayar pajak karena merasa tidak
dirugikan dari pemungutan pajak yang
dilakukan. Pajak disadari digunakan
untuk pembangunan negara guna
meningkatkan kesejahteraan warga
negara. Kedua, Kesadaran bahwa
penundaan pembayaran pajak dan
pengurangan beban pajak sangat

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-92

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

merugikan negara. wajib pajak mau
membayar pajak karena memahami
penundaan membayar pajak dan
pengurangan beban pajak berdampak
pada pengurangan sumber daya
finansial yang dapat mengakibatkan
terhambatnya pembangunan Negara.
Ketiga, Kesadaran bahwa pajak
ditetapkan dengan undang-undang dan
dapat dipaksakan. Wajib pajak akan
membayar
karena
pembayaran
didasari memiliki landasan hokum
yang kuat dan merupakan kewajiban
mutlak setiap warga negara.
5. Persepsi yang baik atas efektifitas
sistem perpajakan.
Persepsi
dapat
dikatakan
sebagai proses aktivitas seseorang
dalam memberikan kesan, penilaian,
pendapat, memahami, mengorganisir,
menafsirkan yang memungkinkan
situasi,
peristiwa
yang
dapat
memberikan kesan perilaku yang
positif atau negatif (Robbins, 1996).
Sedangkan efektifitas dapat dikatakan
suatu pengukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kualitas,
kwantitas dan waktu) telah tercapai.
(Widayanti dan Nurlis 2010).
Hal-hal yang mengindikasi efektifatas
sistem perpajakan yang saat ini dapat
dirasakan oleh wajib pajak antara lain.
Pertama, adanya pelaporan melalui ESPT dan Filing. Wajib pajak dapat
melaporkan pajak secara lebih mudah
dan cepat. Kedua, pembayaran melalui
E-Banking yang memudahkan wajib

ISSN :1693-0827

pajak dapat melakukan pembayaran
dimana saja dan kapan saja. Ketiga,
penyampaian SPT melalui drop box
yang dapat dilakukan di berbagai
tempat, tidak harus di KPP tempat
wajib pajak terdaftar. Keempat, Bahwa
peraturan perpajakan dapat diakses
secara lebih cepat melalui internet,
tanpa harus menunggu pemberitahuan
dari KPP tempat wajib pajak terdaftar.
Dan yang kelima, pendaftaran NPWP
yang dapat dilakukan secara online
melalui e-register dan website pajak,
untuk mendapat NPWP lebih cepat.
E. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang menekankan analisis
datanya pada data-data numerikal
yang diolah dengan metode statistik
dalam rangka pengujian hipotesis.
Penelitian ini terdiri dari satu variabel
dependen
dan
tiga
variabel
independen. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kemauan
membayar pajak bagi para wajib pajak
prang pribadi yang melakukan
pekerjaan bebas yang tercatat di KPP
kota Surakarta. Kemauan membayar
pajak faktor-faktornya antara lain: 1)
Konsultasi
sebelum
melakukan
pembayaran pajak. 2) Informasi
mengenai cara dan tempat pembayaran
pajak. 3) Informasi mengenai batas
waktu pembayaran pajak.
4)

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-93

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

Membuat
alokasi
dana
untuk
membayar pajak. 5) Wajib Pajak
menyiapkan dokumen yang diperlukan
untuk membayar pajak. Sedangkan
variabel independen dalam penelitian
ini
adalah
pengetahuan
dan
pemahaman
tentang
peraturan
perpajakan, kesadaran membayar
pajak,persepsi
yang
baik
atas
efektifitas perpajakan.
Variabel-variabel
yang
akan
diukur tersebut adalah : Pengetahuan
dan pemahaman tentang peraturan
perpajakan, Pendaftaran NPWP bagi
setiap wajib pajak yang memiliki
penghasilan.
Pengetahuan
dan
pemahaman mengenai hak dan
kewajiban sebagai wajib pajak.
Pengetahuan
dan
pemahaman
mengenai
sanksi
perpajakan.
Pengetahuan
dan
pemahaman
mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak.
Wajib
pajak
mengetahui
dan
memahami
tentang
peraturan
perpajakan
melalui
sosialisasi.
Pengetahuan
dan
pemahaman
peraturan pajak melalui traning.
Kesadaran Membayar Pajak, Pajak
merupakan bentuk partisipasi dalam
menunjang pembangunan negara.
Penundaan pembayaran pajak dan
pengurangan beban pajak sangat
merugikan negara. Pajak ditetapkan
dengan undang-undang dan dapat
dipaksakan. Membayar pajak tidak
sesuai dengan yang seharusnya yang
dibayar akan merugikan negara.

ISSN :1693-0827

Persepsi yang baik atas efektifitas
sistem perpajakan. Pelaporan melalui
e-SPT dan e-Filing. Pembayaran
melalui e-Bangking. Penyampaian
SPT melalui drop box. Peraturan
perpajakan dapat diakses secara lebih
cepat melalui internet. Pendaftaran
NPWP melalui e-Register dan
website.
F. Sumber Data dan Responden.
Sumber data dalam penelitian ini
terbagi dalam dua bagian yaitu data
primer dan sekunder. Data primer
bersumber dari kuesioner yang
disebarkan kepada sempel atau
responden terpilih yaitu wajib pajak
orang pribadi yang melakukan
pekerjaan bebas. Sedangkan data
sekunder bersumber dari studi
kepustakaan.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 40 wajib pajak
orang
pribadi yang melakukan
pekerjaan bebas yang terdaftar di
kantor pelayanan pajak kota Surakarta
dan masih tergolong wajib pajak
efektif. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik
purphose sampling.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitan merupakan
alat bantu fasilitas yang digunakan
dalam mengumpulkan data agar
pekerjaan lebih mudah dan hasilnya
lebih baik.
Instrumen dalam
penelitian
ini
berupa
angket
(kuesioner) yaitu sejumlah pertanyaan

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-94

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

tertulis
yang digunakan untuk
memperoleh informasi tertulis dari
responden. Kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini berupa kuesioner
langsung dan bersifat tertutup. Dengan
demikian
responden
menjawab
tentang dirinya sendiri dan jawaban
telah tersedia sehingga responden
tinggal memilih.
H. Metode analisis data
Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah persamaan regresi
berganda. Persamaan yang dapat
dirumuskan berdasarkan hipotesis
yang dikembangkan adalah sebagai
berikut:
Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + ε
Keterangan :
Y = kemauan membayar pajak (
willingness to psy tax)
A = konstanta
B = koefisien regresi
X = faktor-faktor kemauan membayar
pajak (willingness to pay tax)
e = eror
1. Uji reliabilitas
Indikator-indikator yang diamati
yang telah dirumuskan reliable dan
valid, maka perlu dilakukan pengujian
reabilitas dan validitas. Reliabilitas
adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya dan dapat
memberikan hasil yang relatif tidak
berbeda apabila dilakukan kembali
kepada subyek yang sama. Suatu
konstruk atau variabel dikatakan
realiabel jika memberikan nilai

ISSN :1693-0827

cronbach alpha > 0.6 (Nunnally, 1960
dalam Ghozali 2006).
2. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuisioner. Untuk mengetahui
apakah suatu item dikatakan valid atau
tiadak maka dilakukan pembandingan
antara koefisien r dihitung dengan
koefisien r table. Jika r dihitung lebih
besar dari r table berarti item valid.
Sebaliknya jika r dihitumg lebih kecil
dari r table berarti item tidak valid.
3. Uji Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik yang digunakan
meliputi
uji
normalitas,
uji
multikolonieritas,
dan
uji
heteroskedastisitas. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal atau
residual memiliki distribus normal
atau tidak (Ghozali, 2006). Model
regresi yang baik adalah memiliki data
yang terdistribusi normal. Ada dua
cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik atau uji statistik
(Ghozali,
2006).
Apabila
menggunakan
grafik,
normalitas
umurnya dideteksi dengan melihat
table histogram. Namun dengan hanya
melihat
table
histogram
bisa
menyesatkan.
Khususnya
untuk

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-95

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

jumlah sampel yang kecil. Dapat juga
menggunakan metode yang lebih
handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan
distribusi
kumulatif
dari
data
sesungguhnya
dengan
distribusi
kumulatif dari distribusi normal. b) Uji
Multikolonieritas.
Uji
multikolonieritas adalah keadaan
dimana
antara
dua
variabel
independen atau lebih pada model
regresi terjadi hubungan linier yang
sempurna atau mendekati sempurna
(priyatno, 2009). Uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya
korelasi
antar
variabel
bebas
(independen). Dengan melihat nilai
Tolerance dan VIF. Semakin kecil
nilai Tolerance dan semakin besar VIF
maka semakin medekati terjadinya
masalah
multikolinearitas.
Pada
sebagian
besar
penelitian
menyebutkan
bahwa
apabila
Tolerance lebih dari 0,1 dan VIF
kurang dari 10 maka tidak terjadi
masalah multikolinearitas. c) Uji
Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi.
Terjadi ketidaksamaan variance dari
residual
satu
pengamatan
ke
pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke
pengamantan yang lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.

ISSN :1693-0827

3. Uji Hipotesis
Individual tes (uji t).Individual
tes menguji kemampuan masingmasing variabel X untuk menjelaskan
variabel Y. pengujian dilakukan
dengan
membandingkan
nilai
koefisien r hasil penelitian (t hitung)
dengan nilai nilai t table. Selain itu, uji
t dapat dilakukan dengan melihat nilai
signifikansinya. Nilai signifikansi
yang dipakai sebagai batas adalah
sebesar 5%.
Global Test (uji F) Uji F menguji
kemampuan seluruh variabel X (X1,
X2, X3) secara bersama-sama untuk
menjelaskan perilaku Y. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat nilai F hasil
penelitian
(F
hitung)
dan
membandingkannya dengan nilai F
tabel. Nilai F hitung yang lebih besar
daripada F tabel menunjukkan bahwa
semua variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen
.
I. Hasil Dan Pembahasan
Jumlah
Kuesioner
yang
disebarkan
untuk mendukung
penelitian ini berjumlah 45 buah. Dari
jumlah ini tidak ada responden yang
tidak
mengembalikan
kuesioner.
Namun dalam
kuesioner yang
dikembalikan terdapat 5 kuesioner
yang cacat sehingga tidak dimasukkan
dalam
rekapitulasi
kuesioner.
Berdasarkan
rekapitulasi hasil

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-96

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

kuesioner, deskripsi data responden
yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Jenis
Kelamin
Responden
dengan jenis kelamin laki-laki lebih
banyak
dari
pada
responden
perempuan.
Responden
laki-laki
berjumlah 22 orang atau 55%
sedangkan responden perempuan
berjumlah 18 orang atau 45%.
Tingkat
Pendidikan
Pilihan
tingkat pendidikan yang terdaftar
dalam kuesioner adalah SD, SLTP,
SLTA, Diploma, Sarjana. Ringkasan
tingkat pendidikan responden dapat
dilihat pada bagan IV.1 di bawah ini.
Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan
responden dibagi menjadi 7 (tujuh)
yaitu, Pengacara, Notaris, Dokter,
Konsultan, Pemilik salon, Akuntan,
dan Pedagang.
Lama pekejaan dibagi kedalam 3
(tiga) interval, yaitu dibawah 5 tahun,
antara 5-10 tahun, dan diatas 10 tahun.
Observasi
dilakukan
dengan
membagi
kuesioner
terhadap
responden-responden di KPP Pratama
Surakarta. Jawaban atas pertanyaanpertanyaan pada kuesioner diwakili
beberapa pilihan, yaitu Sangat Tidak
Setuju (STS). Tidak Setuju (TS).
Setuju (S). dan Sangat Setuju (SS).
Untuk pengolahan data, masingmasing jawaban dikonversi menjadi
nilai angka. Nilai angka yang
digunakan adalah 1 untuk STS, 2
untuk TS, 3 untuk S, 4 untuk SS.
Berdasarkan hasil kuesioner ini, nilai

ISSN :1693-0827

mean masing-masing variabel dapat
diketahui.
J. Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis 1. Nilai t hitung
variabel pengetahuan dan pemahaman
akan peraturan perpajakan adalah
3.587 dengan tingkat probabilitas
(signifikansi) 0.001. Nilai t dapat
dilihat pada tabel signifikansi 0,05/2 =
0,025 dengan derajat kebebasan df =
n-k-1 atau 40-3-1 = 36 (n adalah
jumlah data dan k adalah jumlah
variabel independen). Dan hasil yang
diperoleh untuk t tabel sebesar 2,028.
Dan hasil pengujian output spss nilai t
hitung > t tabel (3.587 > 2,028) dan
signifikansi 0.001 lebih kecil dari 0,05
(0.001 < 0,05) hal ini berarti H1
diterima. Dari hasil pengujian diatas,
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
dan pemahaman akan peraturan pajak
berpengaruh
terhadap
kemauan
mambayar
pajak.
Berdasarkan
rekapitulasi jawaban responden, hal
yang perlu menjadi perhatian dalam
hal pengetahuan dan pemahaman
terhadap
peraturan
perpajakan
berkaitan dengan training yang
dilakukan. Selama sosialisai yang
dilakukan
kantor
pajak.
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
responden kurang setuju bahwa
pengetahuan
dan
pemahamna
peraturan perpajakan diperoleh dari
training.

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-97

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

Hipotesis 2 .Nilai t hitung variabel
kesadaran membayar pajak adalah
1.630 dengan tingkat probabilitas
(signifikansi) 0.111. Nilai t dapat
dilihat pada tabel signifikansi 0,05/2 =
0,025 dengan derajat kebebasan df=nk-1 atau 40-3-1=36 (n adalah jumlah
data dan k adalah jumlah variabel
independen). Dan hasil yang diperoleh
untuk t tabel sebesar 2,028. Dan hasil
pengujian output spss nilai t hitung < t
tabel (1.630 < 2,028) dan signifikansi
0.111 lebih besar dari 0,05 (0.111 >
0,05) hal ini berarti H2 ditolak. Dari
hasil
pengujian
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
kesadaran
membayar pajak tidak berpengaruh
langsung
terhadap
kemauan
membayar pajak. Hasil rekapitulasi
hasil kuesioner, terdapat 2 (dua) yang
memiliki
variabel
kesadaran
membayar pajak yang mempunyai
variasi
jawaban
lebih,
yaitu
pertanyaan nomor 3 dan nomor 4.
Kedua pertanyaan ini berkaitan
dengan timbulnya kerugian Negara
akibat pengurangan serta penundaan
pembayar pajak. Tidak semua
responden setuju tentang adanya
kerugian Negara yang timbul akibat
pengurangan atau penundaan pajak.
Tidak
adanya
pengaruh
yang
signifikan atas kesadaran pajak
terhadap kemauan membayar pajak
menunjukkan
bahwa
masyarakat
(khususnya responden penelitian)

ISSN :1693-0827

belum memahami arti penting pajak
bagi Negara.
Hipotesis 3. Nilai t hitung
variabel persepsi atas efektifitas sistem
perpajakan adalah 0.000 dengan
tingkat probabilitas (signifikasi) 0.000.
Nilai t dapat dilihat pada tabel
signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan
derajat kebebasan df=n-k-1 atau 40-31 (n adalah jumlah data dan k adalah
jumlah varibel independen). Dan hasil
yang diperoleh untuk t tabel sebesar
0.000. Dan hasil pengujian ouput spss
nilai t hitung > t tabel (0.000 < 2,028)
dan signifikansi 0.000 lebih kecil dari
0,05 (0.000 < 0,05) hal ini berarti H3
ditolak. Dari hasil pengujian diatas
dapat disimpulkan bahwa persepsi
yang baik akan efektifitas sistem
perpajakan tidak berpengaruh terhadap
kemauan membayar pajak. Efektivitas
sistem perpajakan yang diteliti dalam
penelitian meliputi pembayaran pajak,
penyampaian SPT, dan pembuatan
NPWP. Rekapitulasi hasil kuesioner
menunjukan bahwa responden setuju
terdapat pengaruh yang baik atas
sistem perpajakan terhadap pelayanan
kepada wajib pajak. Walaupun secara
umum
sistem
perpajakan
meningkatkan efektivitas pelayanan,
masih diperlukan beberapa perbaikan
agar sistem perpajakan berjalan lebih
baik lagi. Bagian sitem perpajakan
yang memerlukan perbaikan terutama
adalah bagian yang nilai mean-nya
paling
kecil,
yaitu
efektivitas

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-98

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

pelaporan SPT melalui e-SPT dan eFilling.
Uji Global (uji F) . Berdasatkan
tabel bahwa di perolehan nilai f
hitung sebesar 0.000 f tabel dapat
dilihat pada tael statistik pada tingkat
signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah
variabel -1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau
40-2-1 = 37 (n adalah jumlah data dan
k adalah jumlah variabel independen).
Hasil yang diperoleh untuk f tabel
sebesar 3,252. Karena f hitung lebih
besar dari f tabel (0,000 < 3,252) dan
signigikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,00 < 0,05), hal ini berarti H4
diterima. Dari hasil pengujian diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
pengetahuan dan pemahaman akan
peraturan
perpajakan,
kesadaran
membayar pajak, dan persepsi yang
baik atas efektivitas sistem perpajakan
secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh positif terhadap kemauan
membayar pajak.
I. KESIMPULAN
Pengetahuan dan pemahaman
peraturan perpajakan tidak terlalu
berpengaruh
terhadap
kemauan
membayar pajak. Hal ini didasarkan
pada hasil penelitian yang menunjukan
nilai signifikansi 001 sehingga hanya
berpengaruh pada tingkat alpha 10%.
poin-poin yang tidak berpengaruh
signifikan berkaitan dengan kewajiban
mendaftarkan
NPWP,
sosialisasi
peraturan melalui training dan

ISSN :1693-0827

pengenaan sanksi pajak. Kesadaran
akan pentingnya membayar pajak
tidak
mempengaruhi
kemauan
membayar pajak oleh wajib pajak.
Hasil penelitian menunjukan nilai
signifikansi variabel ini sebesar 111.
Hal
ini
membuktikan
bahwa
responden belum sadar bahwa
pembayaran pajak merupakan suatu
hal yang sangat penting bagi Negara.
Persepsi yang baik terhadap sistem
perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak
oleh wajib pajak. Penggunaan atau
perubahan/penggantian
sistem
perpajakan
memberikan
dampak
positif terhadap kemauan membayar
pajak. Hal ini membuktikan bahwa
modernisasi sistem perpajakan sudah
memberikan hasil yang positif.
Terdapat penagruh yang signifikan
antara variabel-variabel independen
bersama-sama terhadap kemauan
membayar
pajak
.
hal
ini
membuktikan bahwa 3 (tiga) variabel
independen kalau tidak dipisahpisahkan mempengaruhi variabel
dependen sangat signifikan.

Daftar Pustaka
Duwi

Priyanto. 2009. SPSS untuk
Analisis Korelasi, Regresi, dan
Multivariate,
Gava
Media,
Yogyakarta.

Devano. S dan Siti Rahayu. 2006.
Perpajakan: Konsep, Teori, dan
Isu, Jakarta, Kencana.

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-99

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

Jonathan Sarwono.2006. Analisis Data
Penelitian Menggunakan SPSS,
Andi, Yogyakarta.
Tatiana Vanessa Rantung dan Priyo Hari
Adi. 2009. Dampak Program
Sunset Policy Terhadap FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Kemauan Membayar, Makalah
Simposium Nasional Perpajakn II.
Lusi Triana. 2012. Anlisa Penerapan
Sunset Policy dan Pengaruhnya
Terhadap Penerimaan Pajak
Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jakarta Kebayoran,
Makalah Simposium Nasional
Perpajakan V.
Ferry Dwi Prasetyo.2006. Analisis
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Pemilik Usaha
Kecil Menengah dalam Pelaporan
Kewajiban Perpajakan di Daerah
Jogjakarta. Universitas Islam
Indonesia, Jogjakarta.
Purwono, Hery 2010. Dasar-Dasar
Perpajakan dan Akuntansi Pajak.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Sanjaya, Okta. 2010 Analisis Faktorfaktor
yang
Berpengaruh
Terhadap Kemauan Masyarakat
dalam Membayar Pajak: Studi
Kasus pada Kota Bandar
Lampung Propinsi Lampung.
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Widaningrum,
2013.
Identifikasi
Kemampuan
dan
Kemauan
Membayar
Masyarakat
Berpenghasilan
Menengah
Rendah.
Gibson, dkk. 1995. Organisasi Jilid I:
Perilaku.
Stuktur,
Proses
(terjemahan Djarkasih). Jakarta:
Erlangga.

ISSN :1693-0827

Irianto,

Slamet Edi. 2005. Politik
Perpajakan:Demokrasi Negara.
Yogyakarta: UII Press.
Kotler, Philip, 1995. Manajemen
Pemasaran:
Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan
Pengendalian di Indonesia oleh
Ancella Anitawati Hermawan,
Buku Satu Jakarta: Salemba
Empat
Machfoed, Mas’ud. 1999. Studi Persepsi
Mahasiswa
Terhadap
Profesionalisme Dosen Akuntansi
Perguruan
Tinggi.
Jurnal
Akuntansi
dan
Auditing
Indonesia. Vol.3 No. 1 Hal 2-28
Moerti, Winu. 2011. Rasio Pajak Sulit
Naik. Harian Seputar Indonesia.
Edisi
13
Juli
2011.
http://www.ikpi.or.id/content/raso
-sulit-naik.

Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery
Setiawan.2011.
Pengaruh
Persepsi
Tentang
Sanksi
Perpajakan dan Kesadaran Wajib
Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan
Wajib Pajak Orang Pribadi Di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Denpasar
Timur.
http://ejournal.unud.ac.id/new/vol
ume-1-42-314.html
Parasuraman, A., Zeitthamal, V.A. dan
Berry, L.L. 1985. A Conceptual
Model of Service Quality and Its
Service
Quality
and
Its
Implication for Future Research.
Journal of Markiting 49 (4), hal
41-50.
Priyatno, Duwi.2009. SPSS Untuk
Analisis Korelasi, Regresi, dan
Multivarite.Yogyakarta:
Gava
Media.
Lewa, Rina, Hakim. 2009. Faktor-faktor
yang mempengaruhi wajib pajak

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

– Januari 2014

-100

PENGARUH PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI TERHADAP
KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS

orang pribadi memiliki NPWP di
Makasar Barat.
Santi Anisa Nurmala. 2012. Analisis
Pengetahuan
kesadaran
perpajakan,
sikap
rasional,lingkungan,sanksi denda
dan sikap fiskus terhadap
kepatuhan wajib pajak (studi
empiris pada WPOP diwilayah
KPP Pratam Semarang).
Arum Harjanti Puspa. 2012. Pengaruh
kesadaran wajib pajak, pelayanan
fiskus, dan sanksi pajak terhadap
kepatuhan wajib pajak orang
pribadi yang melakukan kegiatan
usaha dan pekerjaan bebas (Studi
di wilayah KPP Pratama
Cilacap).
Widayanti dan Nurlis, 2010. FaktorKaktor yang Mempengaruhi
Kemauan Untuk Membayar Pajak
Wajib Pajak Orang Pribadi Yang

| Jurnal Paradigma Vol. 11, No. 02, Agustus 2013

ISSN :1693-0827

Melakukan Pekerjaan Bebas
(Studi Pada KPP Pratama
Gambir
Tiga),
makalah
Simposium Nasional Akuntansi
Akuntansi XIII.

– Januari 2014

-101