PERAN WANITA TANI DALAM PENGEMBANGAN USA

PERAN WANITA TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI
SAYURAN ORGANIK DAN PENINGKATAN PENDAPATAN
KELUARGA DI DESA MELUNG KECAMATAN KEDUNGBANTENG
Role Of Women Farmers In Farming Development Of Organic Vegetables And
Families Income Improvement In Melung Village, Kedungbanteng
Indah Widyarini1*, Dindy Darmawati Putri1, Akhmad Rizkul Karim1
1
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unsoed
*
[email protected]
(Diterima:18 Juli 2013, disetujui: 27 September 2013)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran wanita tani dalam pengambilan keputusan usahatani
sayuran organik; mengetahui curahan jam kerja yang dilakukan wanita tani dalam usahatani sayuran
organik; dan menganalisis pendapatan usahatani sayuran organik dan sumbangannya bagi peningkatan
pendapatan keluarga. penelitian dilakukan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng. Metode analisis
yang digunakan adalah deskriptif analisis, analisis biaya dan pendapatan, serta analisis sumbangan
pendapatan usahatani terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam
usahatani sayuran organik di Desa Melung wanita tani berperan sebagai manajer sekaligus pelaksana
dalam usahatani sayuran organik. Curahan waktu kerja wanita tani dalam usahatani sayuran organik

setara dengan 5 jam per hari. Sedangkan pendapatan dan sumbangan pendapatan dari usahatani sayuran
organik relatif rendah.
Kata kunci: pendapatan, peran, sayuran organik, wanita tani

ABSTRACT
This study aims to determine the role of women farmers in organic vegetable farming decision making;
know the expended work time of women farmers in organic vegetable farming, and analyze organic
vegetable farming income and its contribution to the increase in family income. Research conducted in
Melung Village Kedungbanteng District. The analytical method used were descriptive analysis, analysis
of cost and revenue and analysis of farm income contribution to the family income. The results showed
that in the organic vegetable farming in Melung village, women farmers play a role as a manager, as
well as implementing the organic vegetable farming. The expenden work time of women farmers in
organic vegetable farming is equivalent to 5 hours per day. While revenue and earnings contribution
from organic vegetable farming is relatively low.
Key words: revenue, role, organic vegetable, women farmers

PENDAHULUAN
Pertanian masih menjadi sumber mata
pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia.


kerja di sektor pertanian masih tetap tinggi yaitu
sekitar 41 juta orang atau separuh dari angkatan
kerja nasional (Faisal, 2012)

Menteri Pertanian mengungkapkan bahwa sektor

Pembangunan pertanian bertujuan untuk

pertanian adalah penyerap tenaga kerja terbesar di

meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani,

Indonesia. Untuk tahun 2010 diperhitungkan

pertumbuhan kesempatan kerja dan berusaha,

sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang mampu diserap

meningkatkan gizi dan ketahanan pangan rumah


dari berbagai sektor pertanian. Penyerapan tenaga

tangga,

dan

mengentaskan

kemiskinan

di

106
pedesaan. Semua ini berkaitan erat dengan peran,

Namun, dalam prakteknya pengelola usahatani

tugas, dan fungsi wanita di pedesaan. Berpedoman

sayuran organik adalah ibu atau para wanita tani.


kepada pendapatan rumah tangga yang dapat

Hal tersebut dilakukan karena usahatani sayuran

dihasilkan oleh suami maupun istri, wanita

organik tersebut bukanlah pekerjaan utama

memiliki peluang kerja yang dapat menghasilkan

petani atau keluarga tani dan usahatani tersebut

pendapatan bagi rumah tangganya, sebagai upaya

tidak dilakukan di sawah milik petani, melainkan

mengurangi kemiskinan di pedesaan.

di lahan tidur desa. Sehingga, petani masih harus


Upaya tersebut dilakukan oleh wanita tani

mengerjakan sawahnya atau bekerja di sektor

di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng

lain. Para wanita tani atau ibu dituntut untuk

Kabupaten Banyumas. Desa Melung adalah desa

berperan dalam usaha tersebut karena bagi

di lereng Gunung Slamet yang terkenal sebagai

keluarga petani usahatani sayuran organik cukup

agrowisata

menguntungkan


sayuran

organik.

Berbagai

jenis

sayuran organik, seperti selada, caisim, bayam

merah,

kangkung

darat

dan

wortel


mampu

membantu

menopang perekonomian keluarga.
Kegiatan yang dilakukan wanita tani

merah, sawi, pakcoy, terong, tomat, cabai rawit,
cabai

dan

dalam usahatani sayuran organik di Desa Melung

dibudidayakan oleh petani. Hal yang menarik

tidak

dalam usahatani tersebut adalah peran wanita tani


pemeliharaan (penyiangan), serta pemanenan,

atau ibu rumah tangga sebagai pelaku dalam usaha

seperti dalam usahatani padi sawah. Para wanita

tersebut.

tani juga melakukan kegiatan pengolahan lahan.

Usahatani

sayuran

organik

di

Desa


hanya

pada

kegiatan

penanaman,

Mereka tidak keberatan melakukan kegiatan

Melung berawal dari Program Perluasan dan

tersebut

Perkembangan Kesempatan Tenaga Kerja (PPKK)

pengolahan lahan

dengan


produktif

organik tidak seberat pengolahan lahan di sawah

pemanfaatan lahan tidur yang diselengarakan oleh

dan areanya tidak terlalu luas. Usahatani sayuran

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

organik di Desa Melung dapat berkembang

Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah

karena sumbangan yang besar dari para wanita

menyediakan kesempatan kerja dan usaha bagi

tani.


kegiatan

padat

karya

penganggur dan setengah penganggur, serta
menumbuhkembangkan

karena

menurut

Keberhasilan

mereka

untuk budidaya

usaha

tidak

kegiatan
sayuran

hanya

perekonomian

ditentukan oleh pelaku usaha tersebut. Ada peran

masyarakat desa. Di mulai sejak tahun 2009

manajer sebagai pemimpin dan pengambil

sampai saat ini, petani sayuran organik tergabung

keputusan bagi keberhasilan usahanya. Selama

dalam Paguyuban Gerakan Rakyat Gunung (Pager

ini, petani selain sebagai pelaku kegiatan juga

Gunung) dengan anggota aktif sejumlah 32 orang.

berperan sebagai manajer dalam usahataninya.

Pager Gunung menyewa lahan desa seluas dua

Dalam usahatani sayuran organik pelaku usaha

hektar yang selanjutnya dimanfaatkan oleh petani

adalah wanita tani, namun manajer usaha

untuk berusahatani sayuran organik.

tersebut adalah bapak atau petani. Hal tersebut

Petani yang terdaftar sebagai anggota

dikarenakan keputusan untuk menentukan waktu

Pager Gunung adalah bapak atau kepala keluarga.

menanam, jenis tanaman yang dipilih dan

Peran Wanita Tani dalam Pengembangan... (Widyarini, et al)

107

sebagainya dilakukan oleh petani. Para wanita tani

dalam pengembangan usahatani sayuran organik.

hanya pelaksana atau pelaku usahatani.

3) Menganalisis pendapatan usahatani sayuran

Para wanita tani selain sebagai pelaku
dalam usahatani, juga memiliki tanggung jawab

organik dan sumbangannya bagi peningkatan
pendapatan keluarga.

sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan berusahatani
dilakukan setelah mereka selesai mengerjakan

METODE PENELITIAN

pekerjaan rumah tangga. Berbeda dengan petani

Penelitian dilaksanakan di Desa Melung

yang mencurahkan waktunya untuk bekerja di

Kecamatan

sawah, para wanita tani memiliki peran ganda.

Banyumas. Pemilihan lokasi secara sengaja

Wanita

menyelesaikan

(purposive) dengan pertimbangan bahwa di Desa

kewajibannya sebagai ibu rumah tangga dan

Melung merupakan salah satu sentra usahatani

melakukan kegiatan usahatani. Sehingga waktu

sayuran

yang tercurah bagi usahatani sayuran organik

Sasaran penelitian ini adalah wanita tani yang

tidak sama dengan waktu yang dicurahkan petani

melakukan usahatani sayuran organik pada

dalam usahatani lain di sawah. Besarnya curahan

musim tanam Maret – April 2013, berjumlah 11

waktu

jenis

orang. Metode yang digunakan dalam penelitian

pekerjaan yang dilakukan dalam usahataninya dan

ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu

faktor sosial ekonomi yang dihadapi oleh wanita

metode

tani tersebut. Peran wanita tani dapat didukung

masalah-masalah aktual yang ada pada masa

oleh pendekatan curahan waktu atau tenaga

sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan untuk

(White

menggambarkan

tani

dituntut

wanita

1976,

imbalannya

tani

dipengaruhi

dalam

akan

untuk

Sajogyo

memiliki

oleh

1994)

nilai

yang

ekonomi

Kedungbanteng

organik

di

penelitian

memberikan

Kabupaten

yang

situasi,

gambaran

Kabupaten

Banyumas.

didasarkan

kejadian
hubungan

pada

dan
antar

(menghasilkan pendapatan) maupun nilai sosial

fenomena, menguji hipotesis, membuat prediksi

(mengurus/mengatur rumah tangga dan solidaritas

serta implikasi dari suatu masalah yang ingin

mencari nafkah dalam menghasilkan pendapatan

dipecahkan.

rumah tangga). Dengan demikian, peran ganda

karakteristik indikator atau variabel selalu

wanita merupakan pekerjaan produktif karena

berdasarkan pemahaman ilmiah yang mendasar,

meliputi mencari nafkah (income earning work)

tetapi dikatakan oleh Agung (1998), bahwa

dan mengurus rumah tangga (domestic/household

yang berpengaruh dominan diantara tiga aspek

work) sebagai kepuasan dan berfungsi menjaga

ilmiah dalam determinan variabel dalam upaya

kelangsungan rumah tangga.

mengukur model yaitu validitas, realibilitas, dan

Kondisi tersebut menarik minat peneliti

Secara

teoritis,

pemilihan

mudah diperoleh di lapangan, maka yang paling

untuk mengkaji lebih dalam mengenai peran

menentukan

wanita tani dalam usahatani sayuran organik,

Keberadaan

sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk: 1)

menentukan pilihan indikator atau variabel

Mengetahui peran wanita tani dalam pengambilan

yang digunakan dalam pengukuran suatu model.

keputusan

Hal ini sejalan dengan pendapat Eliana, N. dan

usahatani

sayuran

organik.

2)

Menganalisis curahan waktu kerja wanita tani

Ratina,

R.

adalah
data

(2006),

kondisi
di

lapangan

mengatakan

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 13 Nomor 2, Desember 2013, hal 105 - 110

lapangan.
sangat

pemilihan

108
variabel dalam model pengukuran kuantitatif

pendapatan total rumah tangga petani dalam satu

utamanya harus didukung oleh keberadaan data

tahun dikalikan 100% yaitu dengan rumus :

di lapangan, meskipun

menurut

penalaran

teori dalam menderivatifkan indikator yang
baku

harus

mempertimbangkan

Pn
Sumbangan pendapatan =

x 100%
TP

dasar-dasar
Keterangan :
Pn =

ilmiah.
Peranan wanita tani dalam usahatani

TP =

sayuran organik meliputi banyak aspek, terutama

Pendapatan usahatani sayuran
organik
Total pendapatan rumah tangga
petani

dalam pengambilan keputusan pada setiap aspek
usahatani serta curahan waktu yang digunakan

Analisis curahan jam kerja digunakan untuk

untuk berusahatani. Analisis deskriptif digunakan

mengetahui besarnya rata- rata

untuk menggambarkan keadaan dan kondisi diri

kerja usahatani sayuran organik per petani,

wanita

yaitu keseluruhan waktu yang digunakan petani

tani

yang

keterlibatannya

erat

dalam

kaitannya

proses

dengan

pengambilan

untuk

kegiatan

curahan

usahataninya,

jam

sehingga

keputusan pada setiap aspek kegiatan. Meliputi

memperoleh upah dari kegiatan tersebut. Rata-

pengolahan

tanah,

rata curahan jam kerja petani per hari menurut

pemupukan,

pemeliharaan,

pembibitan,

penanaman,

pemanenan,

dan

pemasaran.

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Pendapatan merupakan ukuran imbalan
yang diperoleh suatu usahatani dari penggunaan
faktor-faktor

Purwaty et.al (1996) dalam Miarsih (2008) dapat

produksi

tenaga

kerja,

Yt = 1/n x Yn
Keterangan :

sarana

Yt = Rata-rata jumlah curahan jam kerja

produksi dan modal dalam usahatani. Pendapaan

Yn =Jumlah curahan jam kerja untuk

bersih merupakan selisih antara penerimaan

masing-masing tenaga kerja

(pendapatan kotor) dengan biaya (pengeluaran

N = Jumlah responden

total). Pendapatan bersih usahatani dihitung
dengan menggunakan rumus (Soekartawi, 1995):

Tenaga kerja dikatakan telah bekerja

π

= TR – TC

penuh pada suatu pekerjaan apabila dia bekerja

TR

= PxQ

lebih besar atau sama dengan 5 jam per hari.

Keterangan:
TR
= total penerimaan (Total Revenue)
P
= harga produk (Price)
Q
= produk (Quantity)
π
= pendapatan bersih (Rp)
TC
= total biaya (Total Cost), yang terdiri
atas biaya benih, pupuk organik, tenaga kerja,
penyusutan alat dan sewa lahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran merupakan salah satu aspek
penting dalam hubungan sosial bermasyarakat.
Peran merupakan perilaku individu yang penting
bagi

struktur

sosial,

yang

akhirnya

akan

pendapatan

memberikan fasilitas tertentu sesuai dengan

diperoleh dengan cara membandingkan antara

peranan tersebut. Peran (role) merupakan aspek

pendapatan usahatani sayuran organik dengan

dinamis dari status, bilamana seseorang telah

Analisis

sumbangan

Peran Wanita Tani dalam Pengembangan... (Widyarini, et al)

109

melakukan kewajiban sesuai dengan statusnya,

penanganan pasca panen dan pemasaran hasil

maka dia telah berperan.

(Lesmana, 2005).

Menurut

Hugeng

(2011)

Perempuan

Wanita tani di Desa Melung berperan

memiliki potensi yang besar untuk berkiprah

sebagai manajer sekaligus pelaksana dalam

dalam pembangunan di perdesaan. Anggapan

usahatani sayuran organik. Berbeda dengan

bahwa kaum perempuan selayaknya mengurus

usahatani padi (lahan sawah), seratus persen

rumah tangga dan keluarga, sementara kaum pria

yang mengambil keputusan tentang permodalan,

diharapkan lebih banyak berperan di sektor publik,

jenis tanaman yang dibudidayakan, waktu mulai

ditepis oleh Elizabeth (2007) yang menyatakan

bercocok tanam, termasuk kegiatan pemeliharaan

bahwa perempuan sekarang tidak lagi menjadi

tanaman adalah bapak (petani). Sedangkan dalam

teman hidup saja atau mengurus rumah tangga,

usahatani sayuran organik 80 persen pengambil

tetapi ikut serta dalam menciptakan ketahanan

keputusan adalah wanita tani. Peran bapak

ekonomi rumah tangganya. Sumarsono et al

(petani) adalah dalam masalah permodalan,

(1995), mengatakan bahwa peran perempuan

sisanya wanita tani yang akan melakukan

dalam menopang kehidupan dan penghidupan

pengambilan keputusan tentang jenis tanaman

keluarga semakin nyata. Mereka tidak saja bekerja

yang dibudidayakan dan waktu mulai bercocok

mengurus keluarga tetapi sudah banyak yang bekerja

tanam. Sebagai pelaksana wanita tani seratus

di luar rumah sebagai pekerja di sektor formal

persen

maupun informal. Dari sisi jumlah, data BPS

budidaya sayuran organik, mulai dari pengolahan

menunjukkan 50 persen dari total penduduk

lahan, pembenihan, penanaman, penyiraman,

Indonesia adalah perempuan, lebih dari 70

sampai dengan panen. Dalam penglolaan atau

persen perempuan (sekitar 82,6 juta orang)

manajemen usahatai sayuran organik, wanita tani

berada di perdesaan dan 55 persen diantaranya

belum melakukan pembukuan atau pencatatan

hidup dari pertanian.

yang rinci. Namun mereka mampu mengingat

Wanita tani memiliki potensi besar dalam

melakukan

semua

kegiatan

dalam

dengan baik pengeluaran yang digunakan untuk

menunjang pembangunan pertanian melalui peran

membiayai

aktifnya petani mampu menghasilkan produk yang

sejalan dengan pernyataan Humas Fapet UGM

berkualitas sesuai dengan permintaan pasar. Telah

(2012), wanita dinilai memiliki ketrampilan

banyak studi yang menyatakan bahwa

manajemen yang lebih baik daripada pria dan

memberikan

kontribusi

wanita

yang nyata di bidang

usahataninya.

Kondisi

tersebut

mereka lebih baik dalam mengontrol harga.

pertanian. Di Asia, wanita menyumbangkan

Para wanita tani sanggup melakukan

sepertiga total tenaga kerja untuk usahatani,

kegiatan budidaya sayuran organik karena

bahkan di Nepal, India Selatan, Srilanka dan

menurut mereka kegiatan budidaya tersebut

Indonesia lebih dari setengahnya adalah tenaga

relatif mudah untuk dilakukan. Lahan yang

kerja

wanita.

mereka

umumnya

digunakan untuk berusahatani juga tidak terlalu

menanam,

menyiang,

luas, rata- rata 115 m2, yang ditanami berbagai

memanen, merontok dan menampi. Selain itu

jenis sayuran, yaitu caisim, pokcoy, sawi hijau,

wanita juga sangat berperan dalam panen,

bayam merah, daun bawang dan kangkung.

menyangkut

Partisipasi
pekerjaan

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 13 Nomor 2, Desember 2013, hal 105 - 110

110
Kegiatan budidaya dilakukan setelah mereka

petani. Pendapatan selain dari usahatani sayuran

menyelesaikan kegiatan rumah tangga, seperti

organik

membereskan rumah, memasak dan mencuci.

terhadap total pendapatan rumah tangga petani,

Rata-rata wanita tani berusia di atas 35 tahun dan

yaitu usahatani padi sebesar 13,50 persen dan

sudah tidak memiliki balita sehingga setelah

usaha lain dari luar usahatani sebesar 77,58

bapak (petani) dan anak-anak berangkat untuk

persen. Pendapatan lain dari

beraktifitas

terdiri dari buruh tani, karyawan

(bekerja

dan

sekolah)

mereka

memiliki

kontribusi

91,08

luar

persen

usahatani
swasta,

mempunyai waktu luang dan dimanfaatkan untuk

pertukangan, pedagang, dan pegawai negeri sipil

melakukan usahatani sayuran organik.

(perangkat desa). Kondisi tersebut menunjukan

Curahan jam kerja adalah waktu yang

bahwa usahatani sayuran organik hanya sebagai

dicurahkan oleh tenaga kerja dalam kegiatan

pekerjaan sampingan. Usahatani sayuran organik

usahatani per hari per tenaga kerja, yang dalam

memberikan sumbangan pendapatan relatif kecil

hal ini adalah waktu yang dicurahkan wanita tani

terhadap pendapatan rumah

dalam berusahatani sayuran organik. Berdasarkan

Sumbangan usahatani dapat dikatakan besar

penelitian

diketahui

apabila sumbangan yang diberikan lebih besar

bahwa wanita tani bekerja 45 sampai 52 hari

dari 50 persen. Namun dari sumbangan yang

dalam satu musim tanam (2 bulan), dengan jam

relatif kecil tersebut pendapatan yang diperoleh

kerja dari jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.

wanita tani dari usahatani sayuran organik dapat

Berdasarkan perhitungan rata-rata curahan waktu

membantu

yang digunakan wanita tani untuk berusahatani

tangga.

yang

telah

dilakukan,

terpenuhinya

tangga petani.

kebutuhan

rumah

per hari adalah 4,8 jam atau setara dengan 5 jam
per hari. Curahan waktu kerja wanita tani per hari

KESIMPULAN

dapat dikatakan cukup tinggi karena pada

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat

umumnya sebagai ibu rumah tangga para wanita

disimpulkan bahwa dalam usahatani sayuran

tani juga cukup sibuk mengurus pekerjaan rumah

organik di Desa Melung Wanita tani berperan

tangga.

sebagai manajer sekaligus pelaksana dalam
Keputusan wanita tani untuk melakukan

usahatani sayuran organik. Curahan waktu kerja

kegiatan usahatani sayuran organik diambil karena

wanita tani dalam usahatani sayuran organik

mereka

perekonomian

setara dengan 5 jam per hari. Sedangkan

keluarga. Berdasarkan hasil analisis pendapatan

pendapatan dan sumbangan pendapatan dari

rata-rata usahatani sayuran organik per bulan

usahatani sayuran organik relatif rendah.

ingin

meningkatkan

sebesar Rp257.000,00. Sementara itu pendapatan
rata-rata rumah tangga petani per bulan sebesar
Rp2.880.000,00 per bulan, sehingga besarnya
sumbangan pendapatan dari usahatani sayuran
organik adalah 8,92 persen. Hal itu artinya
usahatani sayuran organik menyumbang sebesar
8,92 persen kepada pendapatan total rumah tangga
Peran Wanita Tani dalam Pengembangan... (Widyarini, et al)

111

UCAPAN TERIMA KASIH
1. Universitas Jenderal Soedirman atas biaya
penelitian dari skim Riset Pemula tahun
2013.
2. Para wanita tani sayuran organik Desa
Melung atas waktu dan sumbangan
pemikirannya.

Miarsih,
Y.
2008.
Sumbangan
Pendapatan Perempuan Pemetik
Melati Gambir terhadap Pendapatan
Rumah
Tangga
Petani
di
Kecamatan
Rakit
Kabupaten
Banjarnegara. Skripsi. Fakultas
Pertanian, Universitas Jenderal
Soedirman, Purwokerto. (Tidak
Dipublikasikan)
Sajogyo, P. 1994. Peranan Wanita dalam
Perkembangan Ekonomi. Obor.
Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, I.G. Ng. 1998. Metode Penelitian Sosial
Pengertian dan Pemakaian Praktis. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Eliana, N. dan Ratina, R. 2006. Faktor-faktor
yang mempengaruhi Curahan Waktu
Kerja Wanita pada PT. Agricinal
Samarinda . Jurusan Sosial Ekonomi.
Fakultas
Pertanian
Universitas
Mulawarman. Samarinda.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani.
Jakarta, UI Press
Sumarsono. 1995. Peranan Wanita
Nelayan dalam Kehidupan Ekonomi
Keluarga di Kabupaten Tegal, Jawa
Tengah. PT. Eka Putra. Jakarta.

Elizabeth, R. 2007. Pemberdayaan Wanita
Mendukung Strategi Gender dalam
Kebijakan Pembangunan Pertanian di
Pedesaan.
Pusat
Analisis
Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Bogor.
Faisal. 2012. Sektor Pertanian Serap Tenaga
Kerja Terbesar . http://poskota.co.id/beritaterkini/2010/11/30/sektor-pertanian-seraptenaga-kerja-terbesar (online). diakses 15
Oktober 2012.
Hugeng, Suparyo. 2011. Alokasi Waktu Kerja dan
Kontribusi
Perempuan
Terhadap
Pendapatan Keluarga di Pemukiman
Transmigrasi SEI Rambutan SP2. Jurnal
Ketransmigrasian. Vol 28(2) : h 125 –
134.
Humas Fapet UGM. 2012. Peran Wanita India
dalam
Sektor
Pertanian.
http://fapet.ugm.ac.id/home/berita-92peran-wanita-india-dalam-sektorpertanian.html (online). diakses 15 Oktober
2012.
Lesmana, Dina. 2011. Peranan Wanita dalam
Pengambilan Keputusan Penerapan
Teknologi pada Usahatani Salak Pondoh
Nglumut. EPP . Vol 12(1) : 29 – 38.

Jurnal Pembangunan Pedesaan Volume 13 Nomor 2, Desember 2013, hal 105 - 110