PERAN KAUM MUDA DALAM MEMPERJUANGKAN KEB

TUGAS ETIKA

PERAN KAUM MUDA DALAM MEMPERJUANGKAN
KEBENARAN, KEBEBASAN, DAN KEADILAN DI INDONESIA

NELLIA/XIIA-3/23

SEKOLAH MENENGAH ATAS GONZAGA
TAHUN PELAJARAN 2011-2012

PERAN KAUM MUDA DALAM MEMPERJUANGKAN
KEBENARAN, KEBEBASAN, DAN KEADILAN DI INDONESIA

Di dalam masyarakat, terdapat berbagai macam golongan. Salah satunya adalah golongan
kaum muda. Kaum muda identik dengan semangat yang masih berapi-api, pikiran yang kreatif,
dan kritis serta selalu ingin mencoba dan mengetahui hal-hal baru. Karakter yang mereka inilah
yang membuat peran kaum muda menjadi penting dalam masyarakat. Pengarahan yang tepat
pada kaum muda akan membuat kaum muda mampu melakukan perannya dengan baik dan
membuahkan suatu perubahan yang di luar dugaan, sedangkan sebaliknya apabila mereka tidak
mendapatkan pengarahan yang tepat, kaum muda bisa menjadi “ancaman” dalam masyarakat itu
sendiri. Kaum muda bisa berperan dalam berbagai hal, salah satunya adalah peran kaum muda

dalam memperjuangkan kebenaran, kebebasan, dan keadilan. Maka dari itu, dalam
memperjuangkan kebenaran, kebebasan dan keadilan, seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya, kaum muda harus mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang tepat. Salah
satunya adalah dengan atau melalui pendekatan melalui agama. Agama sebagai pedoman, dasardasar dalam kehidupan menjadi sangat tepat sebagai sumber pegangan bagi kaum muda dalam
menjalankan perannya. Tentunya pendekatan disesuaikan dengan agama yang dianut oleh kaum
muda itu sendiri, salah satunya yaitu secara kristiani.
Kaum muda yang selalu ingin tahu dan berpikiran kritis, tentu selalu ingin mengetahui
apa yang menjadi kenyataan, apa yang menjadi kebenaran itu sendiri. Pada kenyataannya, untuk
mengetahui apa itu kebenaran, dan mengungkapkan apa yang benar bukanlah hal yang mudah
tidak terkecuali bagi kaum muda. Karena itu diperlukan perjuangan untuk mengetahui, dan
mengungkapkan kebenaran tersebut. Kebenaran memang sulit untuk diungkapkan karena
seringkali pada kenyataanya atau dalam praktiknya, kebenaran digunakan oleh seorang atau
sekelompok orang demi kepentingan dirinya sendiri. Kebenaran menurut orang lain diabaikan
dan kebenaran itu menjadi subjektif. Bahkan pada kenyataannya tidak jarang orang yang
memanipulasi kebenaran. Sesuatu yang tidak benar, dibuat sedemikian rupa seolah-olah menjadi
suatu kebenaran. Contohnya dapat dilihat dalam Alkitab, pada Kejadian 37:12-36, tentang Yusuf
yang dijual oleh saudara-saudaranya kepada pedagang budak dari Mesir. Saudara-saudara Yusuf,

mengatakan pada ayahnya, Yakub, bahwa Yusuf telah dimangsa binatang buas sambil
menunjukan jubah Yusuf yang berlumuran darah. Yakub menerima hal itu sebagai kebenaran,

padahal saudara-saudara telah memanipulasi kejadian sebenarnya. Kejadian seperti inilah yang
sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Jika sudah seperti ini, maka akan sangat sulit
menungkapkan kebenaran yang sesungguhnya karena pasti orang yang percaya dan orang –orang
yang membuat “kebenaran palsu” itu akan berusaha mempertahankan ketidakbenaran tersebut.
Di sinilah peran kaum muda untuk berjuang menemukan kebenaran yang sebenarbenarnya dan membuat perubahan. Caranya adalah dengan meneguhkan diri akan kebenaran
yang sebenarnya, yang bisa ditemukan di dalam iman kepercayaan kaum muda itu sendiri.
Alkitab mengatakan pada 2 Timotius 3:15-17, “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah
mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada
keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” Dengan meneguhkan diri pada kebenaran dalam
iman, maka kaum muda tidak akan mudah mempercayai apa yang dikatakan “benar” oleh orang
lain. Dengan keteguhan yang mereka miliki, mereka juga dapat menyebarkan dan memberikan
pengaruh baik bagi orang di sekitanya, tentang segala sesuatu yang menyangkut tentang
kebenaran yang sesungguhnya.
Selain memperjuangkan kebenaran, kaum muda juga dapat berperan dalam
memperjuangkan kebebasan. Kaum muda yang memiliki semangat tinggi dan pikiran yang
kreatif tidak mungkin akan ada apabila mereka sendiri tidak memiliki kebebasan. Masalah
kebebasan memang sangat erat hubungannya dengan kaum muda. Kebebasan yang diarahkan

secara tepat akan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi kaum muda, sedangkan kebebasan
yang tidak terarah dengan baik akan menjadi petaka bagi mereka sendiri. Pada Pengkotbah 11:9
tertulis, “Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa
mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena
segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan.” Dari ayat ini dapat dimengerti bahwa
Tuhan memberikan kebebasan, tetapi bukan tanpa pertanggung jawaban. Karena pada akhirnya
semua yang kita lakukan harus bisa kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Manusia bisa

bebas memilih, tetapi bukan berarti bebas dari kesalahan. Memperjuangkan kebebasan, sehingga
bisa bebas memilih memang penting. Tetapi yang lebih penting yang harus disadari oleh kaum
muda adalah untuk bisa bebas dari kesalahan. Maka bebas memilih tidak bisa terlepas dari itu
bebas atau salah. Akibat dari salah pilih bisa sangat fatal, karena manusia bisa bebas memilih
tetapi tidak bisa bebas dari akibat yang ditimbul dari pilihannya.
Dalam memperjuangkan kebebasan sendiri, tentunya Tuhan Yesus Kristus merupakan
pedoman dan teladan yang paling utama bagi kaum muda kristiani. Tuhan Yesus Kristus, rela
berkorban demi membebaskan umat manusia dari dosa. Ia mengalami penderitaan yang luar
biasa dalam hidupnya saat ia berjuang untuk membebaskan umat manusia dari dosa. Karena itu,
sebagai kaum muda juga harus mampu berkorban demi memperjuangkan kebebasan, tentunya
bukan semata-mata hanya untuk kebebasan kaum muda sendiri, tetapi juga memperjuangkan
pembebasan bagi orang lain secara luas. Pembebasan bagi orang lain yang membutuhkan

pertolongan dalam hidupnya, seperti membebaskan orang lain dari kebodohan, dari kemiskinan,
dari keterpurukan, dsb. Yang pada akhirnya akan membawa perubahan dalam masyarakat ke
arah yang jauh lebih baik, ke arah di mana Tuhan berkenan di dalamnya.
Kebebasan bagi kaum muda memang penting, tetapi masih ada yang lain yang juga
penting bagi kaum muda yaitu keadilan. Dalam diri kaum muda, tuntutan keadilan begitu kuat
bergema di dalam jiwanya, baik dalam keluarga atau masyarakat. Karena itu kaum muda perlu
untuk memperjuangkan keadilan, tetapi untuk itu kaum muda harus terlebih dahulu memahami
dengan benar apa itu keadilan. Kaum muda sering mengartikan keadilan secara relatif, “sesuai
caraku,dan memenuhi keinginanku,” pembagian yang sama rata, jika tidak berarti itu tidak adil.
Maka dengan pendekatan secara kristiani, keadilan dipahami dengan arti memberikan kepada
oranglain apa yang menjadi haknya dan tidak berpihak pada kepentingan perseorangan atau
kelompok. Ini bisa kita mengerti melalui kisah Raja Salomo ( 1Raj 3:16-28). Dalam masyarakat
seringkali kita menuntut hak tetapi tidak menjalankan dan mengabaikan kewajiban kita. Inilah
sebenarnya yang membuat terjadinya ketidakadilan dalam masyarakat. Ketidakadilan yang
disebabkan oleh keserakahan manusia dan membuat orang-orang yang dirugikan akibat
ketidakadilan tersebut semakin tertindas. Sikap seperti inilah yang harus dihentikan dan menjadi
tugas bagi kaum muda untuk melakukan perubahan dan memperjuangkan keadilan yang
sebenarnya.

Secara keseluruhan, dalam melakukan perannya dalam memperjuangkan kebenaran,

kebebasan, dan keadilan, kaum muda dapat sepenuhnya berpegang pada imannya sebagai umat
kristiani. Dalam melakukan perannya tentu saja, kaum muda akan menemukan banyak rintangan
dan cobaan. Kenyataannya, masyarakat sering memandang sebelah mata kemampuan kaum
muda dalam memperjuangkan hal-hal tersebut. Dalam 1Timotius 4:12 tertulis, “Jangan
seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang
percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan
dalam kesucianmu.” Karena itu, untuk menghilangkan pandangan sebelah mata itu, kaum muda
harus mewujudkan perjuangannya secara nyata, lewat perkataan dan perbuatan yang disertai
dengan kasih. Terkadang para kaum muda juga mendapatkan tekanan dan tentangan, di saat
seperti ini yang paling tepat adalah berserah kepada Tuhan. “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,
janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan
menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
(Ulangan 31:6). Selain itu, seringkali keegoisan datang pada diri kaum muda, dalam Amsal 3:56, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”.
Keegoisan sangatlah berakibat fatal, karena itu kaum muda harus selalu ingat bahwa
perjuangannya bukanlah apa-apa tanpa bimbingan dan berkat dari Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA
http://gkiperniagaan.org/index.php?option=com_content&view=article&id=43&Itemid=78
http://rebekkasimanjuntak.blogspot.com/2011/07/kebebasan-dalam-kristus.html

http://www.pondokrenungan.com/isi.php?tipe=Renungan&table=isi&id=1368&next=300
http://www.bibleinfo.com/id/topics/kebenaran
http://remaja.co/Ayat_Alkitab_untuk_Remaja
http://www.bibleinfo.com/id/topics/remaja
Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia.2007.Cermin Remaja 2: Hidup dalam
AnugerahNya.Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia