Analisis Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28 PDT-G 2015 MS-ACEH)

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH PROVINSI
ACEH DALAM KASUS PEMBATALAN HIBAH (STUDI
PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH PROVINSI ACEH
NOMOR 28/PDT-G/2015/MS-ACEH)

TESIS

Oleh

TEUKU HENDRA YUSNANDAR
147011027/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH PROVINSI
ACEH DALAM KASUS PEMBATALAN HIBAH (STUDI

PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH PROVINSI ACEH
NOMOR 28/PDT-G/2015/MS-ACEH)

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

TEUKU HENDRA YUSNANDAR
147011027/M.Kn

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH
PROVINSI ACEH DALAM KASUS PEMBATALAN
HIBAH
(STUDI
PUTUSAN
MAHKAMAH
SYARI’AH PROVINSI ACEH NOMOR 28/PDTG/2015/MS-ACEH)
: TEUKU HENDRA YUSNANDAR
: 147011027
: Kenotariatan

Menyetujui
Komisi Pembimbing


(Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD)

Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)

Ketua Program Studi,

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)

Pembimbing

(Dr.Idha Aprilyana Sembiring,SH,MHum)

Dekan,

(Prof.Dr.Budiman Ginting,SH,MHum)

Tanggal lulus : 29 Juni 2016


Universitas Sumatera Utara

Telah diuji pada
Tanggal : 29 Juni 2016

PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua

: Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD

Anggota

: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN
2. Dr. Idha Aprilyana Sembiring, SH, MHum
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum
4. Notaris Syafnil Gani, S.H, M.Hum

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: TEUKU HENDRA YUSNANDAR

Nim

: 147011027

Program Studi

: Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis

: ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH
PROVINSI ACEH DALAM KASUS PEMBATALAN
HIBAH (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH SYARI’AH

PROVINSI ACEH NOMOR 28/PDT-G/2015/MSACEH)

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri
bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi
Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan

Nama : TEUKU HENDRA YUSNANDAR
Nim : 147011027

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Hibah adalah pemberian seseorang kepada ahli warisnya, sahabat-sahabatnya atau

kepada urusan umum, sebagian daripada hartanya atau semuanya sebelum ia meninggal.
Dalam KHI hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari
seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki. Hibah bersyarat terjadi
apabila hibah dikaitkan dengan sesuatu syarat, seperti syarat pembatasan penggunaan
barang oleh pihak penghibah kepada penerima hibah, maka syarat tersebut tidak sah.
Penarikan kembali atas sesuatu pemberian (hibah) adalah merupakan perbuatan yang
diharamkan, meskipun hibah tersebut terjadi antara dua orang yang bersaudara atau
suami istri. Adapun hibah yang boleh ditarik kembali hanyalah hibah yang dilakukan atau
diberikan orang tua kepada anaknya. Adapun rumusan masalahnya adalah 1.Mengapa
Masyarakat Kota Banda Aceh masih menggunakan praktik Hibah Bersyarat,
2.Bagaimana dalil Hukum pembatalan hibah dalam perspektif Hukum Islam, 3.Kenapa
Majelis Hakim Mahkamah Syariah Provinsi Aceh tidak menjadikan hibah bersyarat
menjadi pertimbangan hukum dalam membatalkan hibah di Putusan Mahkamah Syariah
Aceh nomor 28/PDT-G/2015/MS-Aceh.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
yuridis normatif, yang bersifat deskriptif analisis, yaitu menggambarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku berkaitan dengan teori-teori hukum dan praktek
pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan di atas, dikatakan deskriptif
karena penelitian ini diharapkan mampu memberi gambaran secara rinci, sistematis dan
menyeluruh mengenai segala hal yang berhubungan dengan pembatalan hibah di Banda

Aceh.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa, 1. Pelaksanaan praktek hibah bersyarat
pada masyarakat Kota Banda Aceh sampai sekarang ini merupakan kebiasaan
masyarakat itu sendiri yang telah terjadi sampai saat ini, walaupun tidak ada aturan yang
mengaturnya tentang hibah bersyarat. 2. Adapun dalil pembatalan hibah dalam perspektif
hukum islam menyebutkan bahwa penarikan kembali atas sesuatu pemberian (hibah)
adalah merupakan perbuatan yang diharamkan. Adapun hibah yang boleh ditarik kembali
hanyalah hibah yang dilakukan atau diberikan orang tua kepada anaknya. 3.Oleh sebab
itu hakim memutuskan perkara diluar dari dalil gugatan yang dikarenakan hibah bersyarat
tidak ada aturan hukum sehingga majelis hakim menilai dari penarikan hibah dari orang
tua terhadap anaknya yang di bolehkan dalam KHI. Saran yang ditujukan terhadap
1.Seharusnya masyarakat Kota Banda Aceh melihat dari segi aturan Hukum Islam dan
KHI yang tidak mengatur adanya tentang hibah bersyarat tersebut, hibah bersyarat tidak
dibenarkan dalam aturan Hukum Islam, sehingga tidak perlu di laksanakan lagi,
khususnya masyarakat Kota Banda Aceh yang telah menjadi kebiasaan sampai saat ini.
2.Seharusnya dalam pemberian suatu hibah telah memikirkan dan mencermati secara
matang atas apa yang diberikannya sehingga tidak adanya suatu tuntutan ke pengadilan
atas suatu pemberian hibah tersebut. 3 Seharusnya majelis hakim juga menjelaskan
bahwa tidak ada aturan yang mengatur hibah bersyarat tersebut kepada kedua belah
pihak.

Kata Kunci : Hibah, Hibah Bersyarat, Pembatalan Hibah
i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Hibah is a part or all of someone’s property given to his heir, friends, or other
people before he dies. In KHIU (the Compilation of the Islamic laws), hibah is an
object given voluntarily, without any reward, from someone to other people who are
still alive. A conditional hibah occurs when it is related to a requirement such a
requirement of the limitation of using it by the giver to the receiver so that it becomes
invalid. A withdrawal of something which has already been given (hibah) is illegal
although the hibah is between sibling or husband and wife. Hibah can only be
withdrawn when it is given by parents to their children. The problems of the research
were as follows: how about the people in Banda Aceh who still use conditional hibah,
how about the clause of hibah revocation law in the perspective of the Islamic law,
and why the Panel of Judges of the Sharia Court in Aceh Province does not use it as
legal consideration in revoking hibah in the Ruling of Aceh Sharia Court No.
28/PDT-G/2015/MS-Aceh.
The research used judicial normative and descriptive analytic methods which

described the prevailing legal provisions on legal theories and the implementation of
positive law related to the problems above. What it meant by ‘descriptive’ was
because this research was expected to be able to describe in detail, systematic, and
complete everything related to the revocation of hibah in Banda Aceh.
The result of the research shows that 1. The implementation of conditional
hibah in the people of Banda Aceh has been their own tradition even though there is
no regulation on it, 2. The clause of revoking hibah in the Islamic law perspective
states that withdrawal of something which has been given (hibah) is illegal; hibah
which can be withdrawn when it is given by parents to their children. 3. Therefore,
the judge hands down the verdict outside of the lawsuit because conditional hibah is
not regulated in law so that the judge considers that the withdrawal of hibah given by
parents to their children is permitted in the KHI. It is recommended that 1) the people
in Banda Aceh perceive from the Islamic law and the KHI which do not regulate
conditional hibah since it is illegal in the Islamic law so that it should not be
implemented, especially for the people in Banda Aceh who have traditionally carried
it out, 2) Hibah should be given after it has been though over and heeded carefully so
that there will be no lawsuit to the Court on it, and 3) the Panel of Judges should give
explanation that there is no regulation on conditional hibah to both parties.

Keywords: Hibah, Conditional Hibah, Hibah Revocation


ii

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah Puji dan Syukur kehadirat Allah S.W.T karena dengan rahmat
dan karunia-Nya penulisan tesis yang berjudul “Analisis Putusan Mahkamah
Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan
Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28/PDT-G/2015/MS-Aceh)”, telah
dapat diselesaikan. Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, ucapan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD., Bapak Prof. Dr.
Muhammad Yamin, SH, MS, CN dan Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, S.H,
M.Hum., selaku komisi pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan
bimbingan dan arahan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih kepada :
1.

Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M. Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan selama menyelesaikan
pendidikan di Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.

2.

Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan
selama menyelesaikan pendidikan ini.

3.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang

iii

Universitas Sumatera Utara

telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.
4.

Ibu Dr. T. Keizerina Devi A. SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program
Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang
telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini.

5.

Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta
arahan yang sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan
perkuliahan.

6.

Seluruh staff/pegawai di Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada
penulis selama ini dalam menjalankan pendidikan.

7.

Pihak Mahkamah Syariah Provinsi Aceh yang telah membantu mengumpulkan
data serta semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan saran yang
sangat membangun dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil,
sampai ujian tertutup, sehingga penulisan tesis ini menjadi lebih sempurna dan
terarah

8.

Rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi di Program Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, khususnya Rizki Mutia, Anna,
Elvira, Ery Noor, Fadlan, Ica Marwan, Juraida, Intan, Maulana, Muhammadan,
Taza, Putri, Rifqi, Vita, Tambun, Izal, Tipen, Oji, Arif, Adit, Lenny, Dinda, serta
rekan-rekan MKn USU yang telah banyak memberikan motivasi kepada penulis
baik berupa masukan dan dukungan dalam penulisan tesis ini, sehingga penulisan
tesis ini menjadi lebih baik.
Kemudian juga Motivator terbesar dalam hidup penulis yang selalu

memberikan doa, cinta, kasih sayang, semangat serta dukungan yang tidak hentihentinya kepada penulis, yaitu Ayahanda Drs H. Teuku Husin. Ibunda Hj. Cut
iv

Universitas Sumatera Utara

Wardani, kakanda T.M.Husni Syafrizal, Teuku Herdi Syahputra, Cut Henny, Cut
Anita, Cut Hilda serta pocut, ghifara dan raif.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini jauh dari sempurna,
namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, terutama dalam hal hibah. Amin Yaa Rabbal’alamin.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Juni 2016
Penulis,

(Teuku Hendra Yusnandar)

v

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
Nama

:

Teuku Hendra Yusnandar

Tempat/ Tanggal Lahir

:

Banda Aceh, 13 November 1987

Alamat

:

Jln. Banda Aceh – Medan Km 6
Pagar Air, Aceh Besar

Jenis Kelamin

:

Laki-Laki

Umur

:

28 Tahun

Kewarganegaraan

:

Indonesia

Nama Ayah

:

Drs. H. Teuku Husin

Nama Ibu

:

Hj. Cut Wardani

:

SD Negeri 14 Banda Aceh (1994-1999)

II. PENDIDIKAN
Sekolah Dasar

Sekolah Menengah Pertama:

SLTP Negeri 3 Banda Aceh (1999-2002)

Sekolah Menengah Atas

:

SMA Negeri 1 Banda Aceh (2002-2005)

Universitas

:

D3 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah
Kuala Banda Aceh (2005-2008)

Universitas

:

S1 Fakultas Hukum UMSU Medan (2010-2013)

Universitas

:

S2 Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara (2014- 2016)

vi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .........................................................................................................

i

ABSTRACT ........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................

v

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... ix
BAB I

PENDAHULUAN .............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 11
D. Manfaat penelitian ....................................................................... 11
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 12
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ..................................................... 15
1.

Kerangka Teori..................................................................... 15

2.

Konsepsional ........................................................................ 22

G. Metode Penelitian........................................................................ 24
1.

Jenis dan Sifat Penelitian...................................................... 25

2.

Sumber Data Penelitian ........................................................ 26

3.

Teknik Dan Alat Pengumpulan Data.................................... 27

4.

Analisa Data ......................................................................... 28

BAB II PRAKTEK HIBAH BERSYARAT DI MASYARAKAT ACEH

29

A. Tinjauan Umum Tentang Hibah ................................................. 29
1.

Pengertian dan Dasar Hukum Hibah ................................... 29

2.

Rukun dan Syarat Sahnya Hibah ......................................... 34

3.

Bentuk-Bentuk Hibah .......................................................... 38

4.

Hikmah Hibah ..................................................................... 41
vii

Universitas Sumatera Utara

5.

Hibah Orang Sakit dan Hibah Seluruh Harta ...................... 41

B. Prosedur Hibah Yang Berlaku Di Aceh ...................................... 43
C. Praktek Hibah Bersyarat Di Banda Aceh. ................................... 46
1.

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Hibah Bersyarat di
Kota Banda Aceh. ................................................................ 53

2.

Tujuan Terjadinya Hibah Bersyarat di Kota Banda Aceh ... 55

3.

Akibat Hukum Hibah Bersyarat di Aceh ............................ 55

BAB III PEMBATALAN HIBAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM
ISLAM .............................................................................................. 57
A. Tata Cara Peralihan Hak Tanah Dari Hibah ............................... 57
B. Proses Pendaftaran Tanah Yang di Hibahkan ............................ 68
C. Pembatalan Hibah dalam Hukum Islam ..................................... 79
D. Akibat Hukum Dari Pembatalan Hibah ...................................... 86
BAB IV ANALISIS PUTUSAN HAKIM MAHKAMAH SYARIAH
PROVINSI ACEH NOMOR 28/PDT-G/2015/MS-ACEH ........... 92
A. Hibah bersyarat tidak dijadikan sebagai pertimbangan Majelis
Hakim ......................................................................................... 92
B. Pertimbangan majelis hakim keluar dari tuntutan Pemohon ...... 94
C. Analisis Putusan Hakim Mahkamah Syariah Provinsi Aceh
Nomor 28/PDT-G/2015/MS-ACEH ........................................... 99
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 103
A. Kesimpulan ................................................................................. 103
B. Saran ........................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 107

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH

‘iwad

:

Memberi harta tanpa balasan

al-Wahib

:

Pemberi Hibah

al-Mauhub lahu

:

Penerima Hibah

al-adhlu

:

Berarti tidak berat sebelah

al-musawah

:

Menyamakan sesuatu dengan yang lain

al-Mitsl

:

Sama bagian

al-amri

:

Hibah seumur hidup

ar-raqabah

:

Terhadap pokok barangnya

al-‘aqid

:

Keturunan

Al ‘Umra

:

Pemberian semasa hidup penerima hibah
atau
pemberi hibah dengan syarat
harta tersebut dikembalikan
setelah
kematian penerima hibah

al-ruqba

:

Pemberian dengan syarat kematian salah
satu
pihak pemberi hibah atau
penerima hibah sebagai syarat pemilikan
kepada salah satu
pihak yang hidup

Ash Shan’ani

:

Perbuatan yang menyerupai anjing

baligh

:

Dewasa

examiner of title

:

Alas hak dan obyek bidang tanah yang
diajukan pemohon pendaftaran tanah untuk
pertama kali yang bersifat sporadis.

fairness

:

Kewajaran

hubuuburriih artinya nuruuruha

:

Yang berarti perjalanan angin

harta peutimang

:

Pengganti biaya hidup

hibah muajjalah

:

Hibah berwaktu

harm

:

Perbuatan dosa

hibah ‘ariyah

:

Hibah pinjaman
ix

Universitas Sumatera Utara

hibah minhah

:

Hibah pemberian

i’areh

:

Pinjaman

ijab dan qabul

:

Serah terima

imbreng

:

Pemasukan kedalam perusahaan

Keuchik

:

Kepala Desa

Kenduri

:

Jamuan makan

Mauhub

:

Barang atau harta yang dihibahkan

mahram

:

Yang tidak boleh dikawini

pike beu habeh bek teulah dudoe

:

Fikir matang - matang, jangan sampai
menyesal dikemudian hari

peunulang

:

Hibah

qabadh

:

Harta yang belum diterima langsung oleh
penerima hibah

qiradh

:

Permodalan

shadaqah

:

Memberikan sesuatu dengan mendapatkan
pahala di hari kiamat.

schenking

:

Yang berarti suatu persetujuan dengan
sipemberi hibah diwaktu hidupnya dengan
cuma-cuma dan dengan tidak ditarik
kembali

tabarru’

:

Melakukan sesuatu tanpa mengharapkan
imbalan

taqarrub

:

Membangun kedekatan diri kepada Allah
SWT

Teungku Meunasah

:

Ustad

Tuha Peut

:

Orang tua yang dituakan

wahaba

:

Pemberian

x

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Penuntutan Pengembalian Mahar Akibat Perceraian (Studi Putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor: 15/Pdt.G/2011/MS-Aceh)

8 60 128

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Pelaksanaan qanun Nomor 14 Tahun 2003 tentang khalwat di Aceh: studi putusan Mahkamah Syar’iyyah Tahun 2010 di Provinsi Aceh

1 8 145

Pelaksanaan Qanun Nomor 14 Tahun 2003 Tentang Khalwat di Aceh (Studi Putusan Mahkamah Syar'iyyah Tahun 2010 di Provinsi Aceh)

0 7 145

Analisis Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28 PDT-G 2015 MS-ACEH)

0 0 2

Analisis Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28 PDT-G 2015 MS-ACEH)

0 0 28

Analisis Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28 PDT-G 2015 MS-ACEH)

0 1 28

Analisis Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28 PDT-G 2015 MS-ACEH) Chapter III V

0 0 50

Analisis Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Dalam Kasus Pembatalan Hibah (Studi Putusan Mahkamah Syari’ah Provinsi Aceh Nomor 28 PDT-G 2015 MS-ACEH)

0 0 5