Peran Politik Anggota Legislatif Perempuan Dalam Merespon Kepentingan Perempuan (Studi Kasus DPRD Kota Pematang Siantar 2016)

BAB II
DESKRIPSI PROFIL DAN SUSUNAN DPRD KOTA PEMATANG
SIANTAR

2.1 Profil DPRD Kota Pematang Siantar
2.1.1 Sejarah Singkat Mengenai DPRD Kota Pematang Siantar
Kota Pematangsiantar (sering disingkat Siantar saja) adalah salah satu
kota di Provinsi Sumatera Utara, dan kota terbesar kedua di provinsi tersebut
setelah Medan. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh Jalan
Raya Lintas Sumatera. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan
berpenduduk sebanyak 240.787 jiwa (2000). 23 Kota Pematangsiantar merupakan
wilayah yang berada di tengah-tengah Kabupaten Simalungun, yakni pada
ketinggian 400-500 meter dpl (diatas permukaan laut), yang secara geografis
o

o

o

o


terletak pada garis 2 53’ 20”-3 01’ 00” Lintang Utara dan 99 1’ 00”-99 6’ 35”
Bujur Timur. Kota Pematangsiantar tergolong ke dalam daerah tropis dan daerah
o

datar, beriklim sedang dengan suhu maksimum 30,4 C dan suhu minimum
o

21,1 C. Selama tahun 2013, kelembapan udara rata-rata 85%. Rata-rata tertinggi
pada bulan Januari dan Oktober, masing-masing mencapai 88%, sedangkan curah

23

http://www.pematangsiantarkota.go.id/profil-daerah?showall=1&limitstart=

44

Universitas Sumatera Utara

hujan rata-rata 314mm dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember
yang mencapai 560mm. 24

Tahun 1917 berdasarkan Stad Blad No.285, Pematangsiantar berubah
menjadi Gemente yang mempunyai otonomi sendiri . Sejak tahun 1939
berdasarkan Stad Blad No.717 berubah menjadi Gemente yang mempunyai
Dewan.
Pada zaman Jepang, Pematangsiantar berubah menjadi siantar state dan
dewan dihapus. Setelah proklamasi kemerdekaan, Pematangsiantar kembali
menjadi Daerah Otonomi. Berdasarkan Undang-Undang No.22 tahun 1948 status
Gemente Kota kabupaten Simalungun dan Walikota dirangkap oleh bupati
Simalungun sampai tahun 1957.
Berdasarkan Undang-undang No.1 tahun 1957 berubah menjadi Kota Praja
Penuh dan dengan keluarnya Undang-Undang No.18 tahun 1965 menjadi Kota,
dan dengan keluarnya Undang-undang No.5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
pemerintahan daerah menjadi kota tingkat II Pematangsiantar sampai sekarang. 25
Berdasarkan keputusan Gubsu Nomor 188.44/607/KPTS/Tahun 2014
tanggal 28 Agustus 2014 tentang Peresmian Pemberhentian Anggota DPRD Kota
Pematangsiantar Masa Jabatan 2009-2014 dan Peresmian Pengangkatan Anggota

24
25


Badan Pusat Statistik, 2014. Pematangsiantar dalam angka 2014.
Profil DPRD Kota PematangSiantar Masa Jabatan 2014-2019 Hal.6

45

Universitas Sumatera Utara

DPRD Kota Pematangsiantar Masa Jabatan 2014-2019 yang dilantik pada tanggal
01 September 2014 bertempat di Ruang Sidang DPRD Kota PematangSiantar. 26
Sesuai dengan Surat Keputusan DPRD Kota Pematangsiantar Nomor
14/DPRD-PS/X/2014 tanggal 03 Oktober 2014 menetapkan Ketua dan Wakil
Ketua DPRD Kota Pematang Siantar yaitu ketua DPRD masa jabatan 2014-2019
adalah Eliakim Simanjuntak,SE dan wakil ketua DPRD Mangatas Maruli
Silalahi,SE dan Timbul Marganda Lingga,SH. Dan dengan komposisi sebagai
berikut .
No Partai

Jumlah Kursi

8


Partai PKPI

2 Kursi

1

Partai Demokrat

6 Kursi

9

Partai PPP

1 Kursi

2

Partai Golkar


5 Kursi

10

Partai PKS

1 Kursi

3

PDI Perjuangan

4 Kursi

4

Partai Gerindra

3 Kursi


5

Partai NasDem

3 Kursi

6

Partai PAN

3 Kursi

7

Partai Hanura

2 Kursi

26


Ibid Hal.11

46

Universitas Sumatera Utara

2.2 Gambaran Umum DPRD Kota Pematang Siantar
2.2.1 Tugas dan Wewenang DPRD Kota Pematangsiantar
1. Membentuk Perda Kota Bersama Walikota Pematangsiantar;
2. Membahas dan Memberikan persetujuan Rancangan Peraturan
Daerah mengenai APBD yang diajukan oleh Walikota;
3. Melaksanakan Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan
Daerah dan APBD Kota Pematangsiantar;
4. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Walikota
kepada menteri melalui gubernur sebagai wakil pemerintahan
pusat untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan
pemberhentian;
5. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerinthan
daerah kota Pematangsiantar terhadap rencana perjanjian

Internasional di daerah;
6. Memberikan

persetujuan

terhadap

rencana

kerjasama

Internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah kota
Pematangsiantar;
7. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban Walikota
Pematangsiantar dalam penyelenggaraan pemerintahan Kota
Pematangsiantar;

47

Universitas Sumatera Utara


8. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan
daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani
masyarakat dan daerah;
9. Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.2.2 Fungsi DPRD Kota Pematang Siantar
DPRD Kota Pematangsiantar merupakan Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
Pemerintah Daerah Kota Pematangsiantar mempunyai fungsi, yaitu
pembentukan perda, anggaran, dan pengawasan.
1. Legislasi : Diwujudkan dalam membuat peraturan-peraturan
daerah bersama kepala daerah.
2. Anggaran : Diwujudkan dalam menyusun dan menetapkan
APBD bersama pemerintah daerah.
3. Pengawasan:

Diwujudkan

pengawasan/controlling


terhadap

dalam
pelaksanaan

bentuk
Peraturan

Daerah, Undang-Undang Dan Kebijakan Yang Ditetapkan Oleh
Pemerintah Daerah.

48

Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Hak DPRD
DPRD Mempunyai hak, yaitu:



Interpelasi;



Angket dan;



Menyatakan Pendapat

2.2.4 Hak Anggota DPRD
1. Mengajukan rancangan peraturan daerah;
2. Mengajukan pertanyaan;
3. Menyampaikan usul dan pendapat;
4. Memilih dan dipilih;
5. Membela diri;
6. Imunitas;
7. Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas;
8. Protokoler;
9. Keuangan dan administratif.
2.2.5

Anggota

DPRD Kota

Pematangsiantar mempunyai

kewajiban,yaitu:
1.

Memegang teguh dan mengamalkan pancasila

2.

Melaksanakan

Undang-Undang

Dasar

Negara

Republik

Indonesia Tahun 1945 dan mentaati Peraturan Perundangundangan

49

Universitas Sumatera Utara

3.

Mempertahankan dan memelihara Kerukunan Nasional dan
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

4.

Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan
pribadi,kelompok dan golongan

5.

Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat

6.

Mentaati

prinsip

demokrasi

dalam

penyelenggaraan

pemerintahan daerah
7.

Mentaati tata tertib dan kode etik

8.

Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan
lembaga lain dalam penyelenggaraan pemerintah daerah

9.

Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui
kunjungan kerja secara berkala

10. Menampung dan menindak lanjuti aspirasi dan pengaduan
masyarakat
11. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis
kepada konstituen di daerah pemeilihannya.

2.2.6 Alat Kelengkapan DPRD Kota Pematangsiantar
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, bahwa alat kelengkapan DRD terdiri dari Pimpinan,
Badan Musyawarah,Komisi,Badan Pembenukan Peraturan Daerah,Badan

50

Universitas Sumatera Utara

Anggaran,Badan Kehormatan dan Kelengkapan lain yang diperlukan dan
dibentuk oleh paripurna.
Struktur alat kelengkapan DPRD Kota Pematangsiantar, yaitu:
a. Pimpinan
Peresmian pengangkatan Pimpinan DPRD Kota Pematangsiantar
Masa Jabatan 2014-2019, berdasarkan Keputusan Gubernur
Sumatera utara No.188.44/919/KPTS/Tahun 2014 Tanggal 20
Oktober 2014 tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan
Perwakilan

Rakyat

Daerah

Kota

Pematangsiantar

dengan

Menetapkan Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar
sebagai berikut:
Ketua DPRD

: Eliakim Simanjuntak,SE

Wakil Ketua DPRD : Mangatas Marulitua Silalahi,SE
Wakil Ketua DPRD : Timbul Marganda Lingga,SH
b. Komisi
Pembentukan Komisi-komisi di DPRD Kota Pematangsiantar
ditetapkan

berdasarkan

surat

keputusn

DPRD

Kota

Pematangsiantar Nomor 16 Tahun 2014 Tanggal 06 November
2014 dan telah dilakukan beberapa kali Penyempurnaan. Terakhir
dengan keputusan DPRD Kota Pematangsiantar Nomor 16/DPRDPS/XI/2015 Tanggal 12 November 2015, tentang penyempurnaan

51

Universitas Sumatera Utara

komisi-komisi DPRD Kota Pematangsiantar masa jabatan 20142019 dengan susunan keanggotaan komisi-komisi sebagai berikut:
a) Komisi 1
Ketua

: Nurlela Sikumbang

Wakil Ketua

: Hotmaulina Malau

Sekretaris

: Marulitua Hutapea

Anggota

: 1.Tongam Pangaribun, SE
2.Hj.Frida Riani Damanik
3.Umar Silalahi
4.Arapen Ginting
5.Yesika Sidabalok
.Denny T.H.Siahaan,SH

b) Komisi II
Ketua

: Togar Sitorus,SE,MM

Wakil Ketua : Hj.Rini Silalahi,S.Si
Sekretaris

: Frans Herbert Siahaan

Anggota

: 1. Henry Dunand Sinaga,SP
2. Asrida Sitohang,A.Md
3. Hotman Kamaluddin Manik
4. Kennedy Parapat,SE
5. Boy Parady Purba,S.Sos.I
6. Drs.OW.Herry Darmawan

52

Universitas Sumatera Utara

c) Komisi III
Ketua

: Hendra P.H Pardede,SE

Wakil Ketua :
Sekretaris

: Manangkas Daniel Silalahi

Anggota

: 1. Ir.Oberlin Malau,MAP
2. Frengki Boy Saragih,ST
3. Ronald Darwin Tampubolon
4. Nazli Juwita Pane
5. Frans Bungaran Sitanggang,SE
6. Robby Tambunan,SH
7. Kiswandi,S.A

Untuk melakukan tugas dalam melaksanakan mekanisme kerja
agar lebih optimal maka DPRD di bagi dalam komisi-komisi. Komisi yang
ada di DPRD adalah sebagai berikut :


Komisi I

: Meliputi bidang Pemerintahan,keamanan dan

ketertiban,kependudukan,informasi dan komunikasi,hukum dan
perundang-undangan,kepegawaian,perizinan,sosial
politik,organisasi kemasyarakatan,
Pertanahan,

tenaga

kerja,kepemudaan

dan

olahraga,kesehatan,keluarga berencana,agama dan budaya.


Komisi II

:

Meliputi

bidang

perindustrian

dan

perdagangan,pertanian,perikanan,peternakan,perkebunan,

53

Universitas Sumatera Utara

pengadaan pangan,logistic,koperasi,pariwisata,pendidikan, ilmu
pengetahuan

danteknologi,pemberdayaan

perempuan,keuangan

daerah,perpajakan,retribusi,
Perbankan,perusahaan

daerah,perusahaan

patungan,dunia

usaha,penanaman modal.
• Komisi III

: Membidangi Pembangunan yang meliputi bidang

bina marga dan pengairan,tata ruang perumahan dan permukiman
kebersihan,perhubungan,badan

lingkungan

hidup,badan

penanggulangan bencana alam,pemadam kebakaran,BAPPEDA

2.2.7. Panitia-Panitia Tetap Di DPRD
Panitia tetap adalah sebagai alat kelengkapan dewan yang
mempunyai hak dan kewajiban tertentu dalam menyelesaikan tugas-tugas
DPRD. Pembentukan panitia-panitia tetap ini merupakan hal yang penting
dan logis karena dalam menjalankan tugas DPRD yang terus ada tetapi
tidak secara periodik. Adapun jenis panitia yang ada dalam DPRD ialah :
1. Panitia Badan Anggaran
2. Panitia Badan Musyawarah
3. Panitia Badan Pembentukan Peraturan Daerah

54

Universitas Sumatera Utara



Panitia Anggaran
Panitia Aggaran terlibat dalam membahas anggaran pendapatan
dan belanja daerah merupakan perealisasian hak anggaran yang
dimiliki DPRD. Panitia anggaran dapat peran yang besar dalam
menentukan jumlah dan proporsi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Adapun tugas panitia anggaran adalah sebagai berikut :

a. Memberi saran untuk dapat digunakan sebagai bahan.
b. Membantu kepala daerah dalam menyusun nota perubahan atas RAN
mengenai RAPBD.
c. Memberikan pendapat kepada DPRD mengenai nota keuangan dan
RAPBD yang oleh kepala daerah disampaikan kepada DPRD.


Panitia Musyawarah
Panitia musyawarah merupakan alat kelengkapan DPRD yang
bersifat tetap dan dibentuk oleh DPRD pada awal masa jabatan
keanggotaan DPRD.

Pemilihan anggota Panitian Musyawarah

ditetapkan setelah terbentuknya Pimpinan DPRD, Komisi-komisi,
Panitia Anggaran dan Fraksi. Panitia Musyawarah terdiri dari unsurunsur Fraksi berdasarkan perimbangan jumlah anggota dan sebanyakbanyaknya tidak lebih dari setengah jumlah anggota DPRD. Ketua dan
Wakil Ketua DPRD karena jabatannya adalah Pimpinan Panitia
Musyawarah merangkap anggota. Sekretaris DPRD karena jabatannya
adalah Sekretaris Panitia Musyawarah bukan anggota.

55

Universitas Sumatera Utara

Panitia Musyawarah menurut ketentuan Pasal 47 PP 25/2004,
mempunyai tugas :
a. memberikan pertimbangan tentang penetapan program kerja DPR,
baik diminta maupun tidak diminta;
b. menetapkan kegiatan dan jadwal acara rapat DPRD;
c. memutuskan pilihan mengenai isi risalah rapat apabila timbul
perbedaan pendapat;
d. memberikan saran pendapat untuk memperlancar kegiatan;
e. merekomendasikan pembentukan Panitia Khusus.


Panitia Badan Pembentukan Peraturan Daerah
Panitia legislasi bersama eksekutif bersama membahas tentang apa
saja yang akan menjadi kebijakan daerah yang berguna untuk
kesejahteraan rakyat di daerah tersebut, serta kebijakan juga dibuat
agar untuk menertibkan masyarakat di daerah tersebut.
Tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh panitia ini adalah :
a. Menyusun program legislasi daerah yang memuat daftar urutan
rancangan peraturan daerah untuk satu masa keanggotaan dan prioritas
setiap tahun anggaran, yang selanjutnya dilaporkan dalam Rapat
Paripurna untuk ditetapkan dengan Keputusan Ketua DPRD.

56

Universitas Sumatera Utara

b. Menyiapkan rancangan peraturan daerah usul inisiatif DPRD
berdasarkan program prioritas yang telah ditetapkan.
c. Melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan
konsepsi rancangan peraturan daerah yang diajukan anggota, komisi,
dan gabungan komisi sebelum rancangan peraturan daerah tersebut
disampaikan kepada pimpinan dewan.
d. Memberikan pertimbangan terhadap pengajuan rancangan peraturan
daerah yang diajukan oleh anggota, komisi, dan gabungan komisi
diluar rancangan peraturan daerah yang terdaftar dalam program
legislasi daerah atau prioritas rancangan peraturan daerah tahun
berjalan.
e. Melakukan pembahasan dan perubahan/penyempurnaan rancangan
peraturan daerah yang secara khusus ditugaskan Panitia Musyawarah.
f. Melakukan penyebarluasan dan mencari masukan untuk rancangan
peraturan daerah yang sedang dan/atau yang akan dibahas dan
sosialisasi rancangan peraturan daerah yang telah disahkan.
g. Mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap materi
peraturan daerah melalui koordinasi dengan komisi;
h. Menerima masukan dari masyarakat baik tertulis maupun lisan
mengenai rancangan peraturan daerah;
i. Memberikan pertimbangan terhadap rancangan peraturan daerah
yang sedang dibahas oleh Walikota dan DPRD.

57

Universitas Sumatera Utara

j. Menginventarisasi masalah hukum dan peraturan perundangundangan pada akhir masa keanggotaan DPRD untuk dipergunakan
sebagai bahan oleh Panitia Legislasi pada masa keanggotaan
berikutnya.
2.3 Anggota Legislatif Perempuan Di DPRD KotaPematangsiantar
Kota Pematangsiantar saat ini memiliki 30 anggota legislatif yang
7 diantara nya adalah perempuan, peranan perempuan di dalam
legislatif sesungguhnya dapat menjadi strategi dalam mempercepat
tercapainya kesetaraan dan keadilan di antara perempuan dan laki-laki.
Pada era reformasi dan otonomi daerah memang telah memberi ruang
bagi partisipasi masyarakat, namun perlu adanya dorongan yang kuat
untuk segera terwujudnya tata pemerintahan yang baik dengan
menyertakan pertimbangan dimensi gender dalam seluruh rangkaian
proses pembangunan

melalui upaya peningkatan keterwakilan

perempuan dalam pengambilan kebijakan publik. Hal ini perlu untuk
mempercepat

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat

khususnya

perempuan, karena salah satu penyebab ketimpangan gender antara
lain karena rendahnya keterwakilan perempuan di lembaga pengambil
kebijakan publik di legislasi.
Para anggota legislatif perempuan diharapkan mampu bersinergis
dengan organisasi perempuan, biro pemberdayaan perempuan, dan

58

Universitas Sumatera Utara

PKK dalam usaha memberdayakan kaum perempuan di segala lini baik
dalam bidang politik,sosial,ekonomi,budaya, dan pendidikan.
Adanya perempuan di legislatif minimal dapat mendorong
pemikiran perempuan untuk masuk ke dalam partai politik. Anggota
legislatif perempuan juga diharapkan dapat berpartisipasi dan berpihak
kepada perempuan baik dalam bidang anggaran juga dengan SKPD
(Satuan Kerja Pemerintah Daerah) yang ada di Pematangsiantar.
Berikut ini adalah tabel nama anggota legislatif perempuan kota
Pematang Siantar.

Tabel 1.1
NAMA ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN KOTA PEMATANG
SIANTAR PERIODE 2014-2019

No

Nama Anggota

Partai

Legislatif
1

Hj Rini Silalahi SSi

GOLKAR

2

Nazli Juwita Pane

GOLKAR

3

Hotmaulina Malau

Gerindra

4

Hj Frida R Damanik

Demokrat

5

Asrida Sitohang Amd

Demokrat

6

NurlelaSikumbang SH

PAN

59

Universitas Sumatera Utara

7

Yesika Pratiwi

HANURA

Sidabalok

60

Universitas Sumatera Utara