Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan kodrat alam, manusia sejak lahir hingga meninggal dunia
hidup bersama-sama dengan manusia lain. Atau dengan kata lain manusia tidak
dapat hidup menyendiri, terpisah dari kelompok manusia lainnya. Manusia
sebagai mahluk individu bisa saja mempunyai sifat untuk hidup menyendiri tetapi
manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup menyendiri. Manusia harus
hidup bermasyarakat, sebab ia lahir, hidup berkembang, dan meninggal dunia di
dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang penting adalah sesama
manusia melakukan kerja sama yang positif sehingga kerja sama itu secara konkrit
dapat membawa keuntungan yang besar artinya bagi kehidupan anggota
masyarakat tersebut. Kerja sama secara positif adalah dalam upaya mengejar
kehidupan yang layak sebagai manusia. Masing-masing mereka tidak boleh
menggangu, tetapi harus saling membantu. Sebagai individu, manusia tidak dapat
hidup untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya dengan mudah tanpa
bantuan orang lain atau harus ada kontak di antara individu dengan individu
lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Apabila dalam pergaulan hidup terjadi peristiwa di mana seorang berjanji
kepada orang lain atau di mana dua orang berjanji untuk melaksanakan sesuatu

hal, maka timbullah suatu perjanjian. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa
suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang
diucapkan atau ditulis. Dari perjanjian tertulis tersebut timbullah semua hubungan
hukum antara dua orang atau lebih yang lazim disebut dengan perikatan.

Universitas Sumatera Utara

Sebagaimana yang dikemukakan oleh R. Subekti :
”Hukum perjanjian memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
masyarakat untuk mengadakan perjanjian yang berisi apa saja, asalkan
tidak melanggar ketertiban umum dan kesusilaan. 1”
Mereka diperbolehkan mengatur sendiri kepentingan mereka dalam
perjanjian yang mereka adakan. Guna mewujudkan suatu perjanjian yang telah
disepakati bersama, para pihak yang terikat dalam perjanjian harus melaksanakan
isi perjanjian sebagaimana mestinya. Dengan dilaksanakannya prestasi dalam
perjanjian maka apa yang diharapkan sebagai maksud dan tujuan diadakannya
perjanjian akan tercipta dengan baik tanpa ada pihak yang dirugikan yang dapat
menuntut atas kerugian yang dideritanya.
Demikian juga dalam bidang pekerjaan, orang melakukan perjanjian kerja
sehingga menimbulkan perikatan. Setiap hubungan kerja yang tercipta, baik

formal maupun informal, pada dasarnya selalu didahului dengan adanya
perjanjian kerja. Untuk pekerjaan informal, perjanjian kerja antara pemberi
pekerjaan dengan penerima pekerjaan biasanya dilakukan secara lisan sedangkan
pekerjaan-pekerjaan yang formal, seperti di pabrik atau perusahaan, perjanjian
kerja pada umumnya dibuat secara tertulis. Pada dasarnya baik tertulis maupun
tidak, perjanjian kerja tersebut sama-sama mempunyai kekuatan yang mengikat
kedua belah pihak.
”Demikian pula dalam perjanjian kerja, seorang buruh mengadakan
perjanjian kerja dengan perusahaan atau majikan dengan mengikatkan
dirinya dalam perjanjian itu dengan maksud untuk memperoleh haknya itu
harus memberikan sesuatu kepada majikannya berupa pengarahan jasajasanya sebagaimana kewajiban yang harus dipenuhi dan tidak boleh
dilalaikan. 2”

1

R. Subekti, Hukum Perjanjian Cetakan keduabelas, PT. Intermasa, Jakarta, 1987, hlm. 9
(Selanjutnya disebut dengan R. Subekti 1).
2
G. Kartas Poetra,dkk., Pokok-Pokok Hukum Perburuhan, Armico, Bandung, 1985, hlm. 73
Universitas Sumatera Utara


Namun di dalam perjanjian kerja, kedudukan para pihak sering tidak
seimbang. Kedudukan yang tidak seimbang ternyata membawa konsekuensi. Pada
perjanjian untuk waktu tertentu, kedudukan majikan dan karyawan tidak pernah
seimbang. Ada kalanya majikan lebih kuat daripada karyawan sehingga karyawan
berada dalam kategori golongan lemah. Sebaliknya apabila karyawan mempunyai
dedikasi dan profesionalisme dalam bidangnya maka akan lebih kuat dibanding
majikan dalam hal pengupahan.
Pembangunan bidang ketenagakerjaan sebagai bagian dari upaya
pembagian sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dengan pembangunan nasional. Sebagai pengamalan Pancasila dan pelaksanaan
Undang-Undang Dasar 1945, pembangunan bidang ketenagakerjaan diarahkan
pada peningkatan harkat, martabat dan kemampuan manusia serta kepercayaan
pada diri sendiri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur baik
materil maupun spiritual.
Hukum seyogianya memberikan keadilan, karena keadilan itulah tujuan
dari hukum. Jadi, sudah semestinya bila hukum yang mengatur mengenai
perjanjian kerja memberikan rasa keadilan bagi para pihak. Untuk memperoleh
suatu kepastian hukum atau berupa penegasan mengenai hak dan kewajiban
karyawan/tenaga kerja maupun pengusaha/majikan dalam hubungan kerja, pada

umumnya para pihak membuat suatu perjanjian kerja.
Hubungan kerja antara buruh dan majikan diatur dalam Buku III Bab 7 a
KUHPerdata, akan tetapi ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalamnya masih
kurang. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan (selanjutnya disebut UU Nomor 13 Tahun 2003), maka
terciptalah salah satu solusi dalam dalam perlindungan buruh maupun majikan

Universitas Sumatera Utara

tentang hak dan kewajian masing-masing pihak. UU Nomor 13 Tahun 2003
sangat berarti dalam mengatur hak dan kewajiban, baik para tenaga kerja maupun
para pengusaha dalam melaksanakan suatu mekanisme proses produksi. Tidak
kalah pentingnya adalah perlindungan tenaga kerja yang bertujuan agar bisa
menjamin hak-hak dasar pekerja dan menjamin kesempatan serta perlakuan tanpa
diskriminasi. Hal ini merupakan esensi dari disusunnya UU Nomor 13 Tahun
2003 yaitu mewujudkan kesejaterahan para pekerja/buruh yang akan berimbas
terhadap kemajuan dunia usaha Indonesia.
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dalam usahanya tidak terlepas dari
kerjasama dengan perusahan lain atau pihak lain yang mendukung kelancaran dan
kemajuan usahanya. Dalam usaha tersebut timbul suatu perjanjian-perjanjian demi

kemajuan dan perkembangan perusahaan. Di samping itu PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk. juga memperkerjakan karyawan dengan jumlah yang sangat
banyak. Perikatan antara PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan pekerja timbul
dengan dibuatnya perjanjian kerja. Dengan kondisi jumlah pekerja PT. Bank
Rakyat Indonesia yang sangat banyak, kecil kemungkinan PT. Bank Rakyat
Indonesia dapat membuat kesepakatan mengenai isi perjanjian kerja secara
personal dengan setiap pekerja. Oleh karena itu PT. Bank Rakyat Indonesia
menggunakan kontrak baku (standart contract) dalam mengadakan perjanjian
kerja dengan pekerja. Masing-masing pihak yaitu perusahaan dan para pekerja
mempunyai hak dan kewajiban tertentu yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kerja.
Salah satu formasi jabatan yang terdapat di PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk. adalah Formasi Jabatan Fungsi Administrasi. Pemenuhan Formasi Jabatan
Fungsi Administrasi ini tidak dapat dilakukan melalui outsourching, namun harus

Universitas Sumatera Utara

dipenuhi oleh pegawai kontrak maupun pegawai tetap PT. Bank Rakyat
Indonesia. Untuk pekerja kontrak bentuk pelaksanaan perjanjian kerjanya adalah
perjanjian kerja waktu tertentu. Pelaksanaan perjanjian kerja antara Petugas

Administrasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. adalah perjanjian kerja
waktu tertentu.
Sehubungan dengan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk lebih
mengetahui secara nyata dan lebih mendalam dan membahas permasalahan ini
dalam satu tulisan karya ilmiah dengan judul ”Tinjauan Yuridis Terhadap
Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja kontrak) Dengan PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah pelaksanaan perjanjian kerja antara Petugas Administrasi
(pekerja kontrak) dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.?
2. Apakah setelah jangka waktu perjanjian kerja berakhir hubungan kerja antara
Petugas Administrasi (pekerja kontrak) dengan PT. Bank Rakyat Indonesia
masih dapat dilanjutkan?
3. Bagaimanakah ketentuan-ketentuan perjanjian kerja yang diberlakukan PT.
Bank Rakyat Indonesia Tbk. bila dibandingkan dengan ketentuan perjanjian
kerja yang terdapat dalam KUHPerdata dan UU Nomor 13 Tahun 2003

Tentang Ketenagakerjaan?

Universitas Sumatera Utara

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan suatu gambaran
mengenai perjanjian kerja yang diberlakukan oleh perusahan terhadap Petugas
Administrasi khususnya dalam hal ini PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., di
antaranya :
1. Untuk mengetahui secara jelas mengenai pelaksanaan perjanjian kerja yang
diberlakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan Petugas Administrasi
(pekerja kontrak);
2. Untuk mengetahui apakah perjanjian kerja antara Petugas Administrasi
(pekerja kontrak) dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. masih dapat
dilanjutkan setelah jangka waktu telah berakhir;
3. Untuk dapat membandingkan ketentuan mengenai perjanjian kerja yang
diberlakukan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. dengan ketentuan yang terdapat
dalam KUHPerdata dan UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Adapun manfaat penulisan skripsi ini antara lain :
1. Secara akademis, penulisan skripsi ini bermanfaat untuk melengkapi dan

memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum. Selain itu,
penulisan skripsi ini juga bermanfaat untuk memperkaya dan memperdalam
ilmu pengetahuan dalam bidang hukum, khususnya mengenai perjanjian kerja.
2. Secara praktis, penulisan skripsi ini bermanfaat dalam memberikan
pemahaman dan juga kepastian hukum dalam pembuatan perjanjian kerja
diantara para pihak, yaitu dengan mengkaji bentuk perjanjian kerja dan juga
aspek hukum dari peraturan perundang-undangan tentang perjanjian kerja
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

D. Keaslian Penulisan
Dari hasil analisa dan inventarisasi judul skripsi di Perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, maka skripsi yang berjudul ”Tinjauan
Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak)
Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi” belum
pernah diangkat sebagai judul skripsi sebelumnya. Skripsi ini merupakan hasil
karya yang ditulis secara objektif, ilmiah, serta melalui pemikiran referensi dari
buku-buku dan sumber lainnya yang dapat memberikan informasi yang akurat.
Oleh karena itu, skripsi ini dianggap asli.


E. Tinjauan Kepustakaan
1. Perjanjian
Kata “Perjanjian” merupakan kata yang bentuk dasarnya “janji”. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia janji adalah perkataan yang menyatakan
kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat. Jadi perjanjiaan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia :
”Perjanjian adalah persetujuan (tertulis atau lisan) yang dibuat oleh dua
pihak atau lebih, masing-masing berjanji akan menaati apa yang tersebut
dalam persetujuan itu. 3”
Secara

yuridis,

pengertian

perjanjian

diatur


dalam

Pasal

1313

KUHPerdata, yang berbunyi :
“Perjanjian adalah suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu atau lebih lainnya.”
3

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, hlm. 401
Universitas Sumatera Utara

Menanggapi defenisi yang dinyatakan dalam Pasal 1313 KUHPerdata
tersebut, para sarjana memberikan defenisi mengenai perjanjian dari sudut
pandangnya masing-masing.


2. Pekerja
UU Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 angka 4 memberikan pengertian
Pekerja/buruh adalah setiap orang bekerja dengan menerima upah atau imbalan
dalam bentuk apapun. Pengertian ini agak umum, namun maknanya lebih luas
karena karena dapat mencakup semua orang yang bekerja pada siapa saja, baik
perorangan, persekutuan, badan hukum, atau badan lainnya dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk apapun. Penegasan imbalan dalam bentuk
apapun ini perlu karena upah selama ini diidentikkan dengan uang, padahal ada
pula buruh/pekerja yang menerima imbalan dalam bentuk barang.
Untuk

kepentingan

santunan

jaminan

kecelakaan

kerja,

dalam

perlindungan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) berdasarkan Undangundang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jamsostek, pengertian ”pekerja” diperluas
maksudnya menjadi :
a) Magang dan murid yang bekerja pada perusahaan baik yang menerima upah
maupun tidak;
b) Mereka yang memborong pekerjaan kecuali jika yang memborong adalah
perusahaan;
c) Narapidana yang dipekerjakan di perusahaan.
Dalam penulisan skripsi ini pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja dan
menerima upah di dalam hubungan kerja dengan PT. Bank Rakyat Indonesia
Tbk., yaitu pekerja tetap, pekerja dalam masa percobaan, trainee, pekerja kontrak,

Universitas Sumatera Utara

dan pekerja honorer. Atau dengan kata lain selain Komisaris dan Direksi
Perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.
Pekerja kontrak adalah tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan
perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan pekerjaan tertentu dengan menerima
upah berdasarkan perjanjian kerja.
3. Perjanjian kerja
Perjanjian kerja adalah perjanjian yang dibuat secara tertulis antara pekerja
dengan perusahaan yang mengatur mengenai syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban para pihak.
Dalam KUHPerdata tidak ada istilah perjanjian kerja, akan tetapi menurut
pengertian Undang-undang Nomor 21 Tahun 1954 Tentang Perjanjian
Perburuhan, perjanjian perburuhan itu dilakukan antara majikan dengan serikat
buruh, sedangkan perjanjian kerja dilakukan antara buruh secara perseorangan
dengan majikan/perusahaan.
4. Perusahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
”Perusahaan adalah kegiatan yang diselenggarakan dengan peralatan atau
dengan cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan dengan
menghasilkan sesuatu, mengolah sesuatu, atau membuat barang-barang,
berdagang, memberikan jasa, dan sebagainya. 4”
Perusahaan juga diartikan sebagai organisasi berbadan hukum yang
mengadakan transaksi atau usaha.
Sedangkan pengertian perusahaan menurut UU Nomor 13 Tahun 2003
yang diatur dalam Pasal 1 angka 6 adalah:

4

Ibid, hlm. 1112
Universitas Sumatera Utara

a) Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
swasta maupun milik negara yang mempekerjakan pekerja/buruh
dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;
b) Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus
dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan
dalam bentuk lain.
Dalam penulisan skripsi ini, perusahaan adalah PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk., sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 21
Tanggal 29 April 1992 Tentang Penyesuaian Bentuk Hukum Bank Rakyat
Indonesia Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan Anggaran Dasar PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. yang seluruh perubahannya dimuat dalam Akta Nomor 7
Tanggal 4 September 1998, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta berikut perubahannya berturut-turut dengan Akta
Nomor 25 Tanggal 25 Juli 2001 yang dibuat dihadapan Fatiah Helmi, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 31 Tanggal 16 April 2002, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 3714 dan Akta Nomor 26 Tanggal 25 Juli 2001 yang telah
dibuat dihadapan Notaris yang sama, telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 33 Tanggal 23 April 2002, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 282.
5. Petugas Administrasi PT. Bank Rakyat Indonesia
Adalah pekerja BRI yang unit kerjanya adalah di Kantor Cabang, Kantor
Cabang Pembantu, Kantor Wilayah, dan Kantor Pusat pada Divisi Treasury,
Divisi Bisnis Internasional, Divisi Sentra Operasi, Divisi Jaringan Kerja Bisnis
Ritel, dan Divisi Akuntansi Manajemen Keuangan.

Universitas Sumatera Utara

a. Pada Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Petugas Administrasi
memegang jabatan sebagai Petugas Devisa dan Petugas Supervisor
Administrasi Kredit yang menangani kredit komersial.
b. Pada Kantor Wilayah Petugas Administrasi memegang jabatan sebagai
Petugas Supervisor Administrasi Kredit yang menangani kredit komersial.
c. Pada Kantor Pusat, sesuai dengan divisi masing-masing.
1) Pada Divisi Treasury, Petugas Administrasi memegang jabatan sebagai
Pelaksana Seksi Likuiditas Bagian Manajemen Likuiditas; Pelaksana Seksi
DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) bagian investment dan DPLK;
Pelaksana

Seksi

Funding

Administration

dan

Seksi

Settlement

(persetujuan) bagian Custodian Service; dan Pelaksana Bagian ALCO
(Asset and Liability Committee) Supporting Group.
2) Pada Divisi Bisnis Internasional, Petugas Administrasi memegang jabatan
sebagai Pelaksana Bagian Pembinaan Kantor Cabang Trade Finance; dan
Pelaksana Seksi SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial
Telecommunication) dan Kontrol Dokumen Bagian Hubungan Luar
Negeri.
3) Pada Divisi Sentra Operasi, Petugas Administrasi memegang jabatan
sebagai Pelaksana Seksi Pergeseran Kas Bagian Sentra Operasi Kas.
4) Pada Divisi Akuntansi Manajemen dan Keuangan, Petugas Administrasi
memegang jabatan sebagai Pelaksana Seksi Pembukuan dan Laporan
Bagian Layanan Keuangan Kantor Pusat yang menangani penyelesaian
nota antar kantor serta penatakerjaan/pelaporan SID WEB BI (Sistem
Informasi Debitur Website Bank Indonesia) dan WEB BRI (Website Bank
Rakyat Indonesia).

Universitas Sumatera Utara

6. Kantor cabang
Kantor cabang adalah Kantor Cabang BRI yang melaksanakan fungsi
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak, yang bertanggung jawab kepada kantor
wilayah yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas di mana kantor
cabang tersebut melakukan usahanya.

F. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi.
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
jenis penelitian yang bersifat deskriptif, karena dalam penelitian ini bermaksud
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan dan memaparkan mengenai
penerapan perjanjian kerja untuk waktu tertentu. Penelitian deskriptif yakni
penelitian yang tata kerjanya memberikan data seteliti mungkin tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas manusia, sifat-sifat, karya manusia,
keadaan, dan gejala-gejala lainnya. 5
Dalam penelitian, metode pendekatan yang digunakan adalah metode
pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris.
Metode yuridis normatif merupakan penelitian hukum yang mengkaji
hukum tertulis dari berbagai aspek, yaitu aspek teori, sejarah, filosofi,
perbandingan, struktur dan komposisi, lingkup dan materi, konsistensi, penjelasan
umum dan pasal demi pasal, formalitas dan kekuatan mengikat suatu UU, serta

5

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1984, hlm. 10
Universitas Sumatera Utara

bahasa hukum yang digunakan, tetapi tidak mengkaji aspek terapan atau
implementasinya.
Sedangkan metode yuridis empiris

merupakan penelitian yang

mengungkapkan hukum yang hidup (living law) dalam masyarakat melalui
perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi penelitian terhadap
identifikasi hukum dan penelitian terhadap efektifitas hukum.
Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat melalui:
1. Penelitian kepustakaan (Library research)
Penelitian kepustakaan yaitu suatu metode pengumpulan dengan cara
membaca atau mempelajari atau merangkai buku-buku peraturan perundangundangan dan sumber kepustakaan lainnya yang berhubungan dengan obyek
penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data sekunder,
dengan melakukan pengkajian terhadap:
a) Bahan hukum primer, merupakan data yang mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat. Misalnya Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, Traktat,
Yurisprudensi, adat dan kebiasaan.
b) Bahan hukum sekunder, merupakan bahan-bahan yang erat hubungannya
dengan bahan hukum primer dan dapat membantu serta menganalisis.
Misalnya RUU, jurnal hukum, buku-buku para sarjana, hasil penelitian,
makalah hukum, dan sebagainya.
c) Bahan hukum tersier yaitu bahan-bahan yang memberikan informasi tentang
bahan hukum primer dan sekunder. Misalnya, koran, majalah, kliping, dan
sebagainya.
2. Penelitian lapangan (Field research)

Universitas Sumatera Utara

Penelitian lapangan yaitu metode pengumpulan data dengan cara terjun
langsung ke dalam obyek penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan
data primer. Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Kantor
Cabang Tebing Tinggi. Dalam pengumpulan data lapangan ini penulis
menggunakan metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan Bapak W.
Hutabarat pekerja pada bagian SDM. Wawancara dilakukan secara intensif dan
mendalam guna memperoleh data primer terhadap masalah yang diteliti.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis bertitik tolak pada norma hukum
positif.

Caranya

dengan

mengkualifikasikannya,

mengolah

kemudian

data

dilakukan

mentah

yang

proses

diperoleh

editing

data,

lalu
lalu

membahasnya berdasarkan penafsiran yang dilakukan dengan cara mendiskusikan
data yang diperoleh dengan hukum positif dengan masalah yang dikaji dan atau
diteliti untuk kemudian ditarik kesimpulan akhir secara deduktif.
Analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif, yaitu data yang
terbentuk atas suatu penilaian atau ukuran secara tidak langsung dengan kata lain
yaitu kesimpulan yang dituangkan dalam bentuk pernyataan dan tulisan.

G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab. Penulisan skripsi ini
dibuat secara terperinci dan sistematis agar memberikan kemudahan bagi pembaca
dalam memahami makna dan memperoleh manfaatnya. Keseluruhan sistematika
ini merupakan satu kesatuan yang sangat berhubungan antara satu dengan yang
lain.

Universitas Sumatera Utara

Bab I merupakan bab pendahuluan yang membahas mengenai latar
belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan,
keaslian penulisan, tinjauan pustaka, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab yang membahas tinjauan umum mengenai
perjanjian yang terdiri dari beberapa sub bab. Yang pertama adalah perjanjian
pada umumnya, yang meliputi pengertian perjanjian, syarat sahnya perjanjian, hak
dan kewajiban para pihak dalam perjanjian, asas-asas hukum perjanjian, jenisjenis perjanjian, dan berakhirnya perjanjian. Yang kedua adalah perjanjian kerja
pada umumnya, yang meliputi pengertian perjanjian kerja, unsur-unsur dalam
perjanjian kerja, hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian kerja, jenis-jenis
perjanjian kerja, dan berakhirnya perjanjian kerja.
Bab III merupakan bab yang membahas sekilas mengenai PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. dengan menguraikan sejarah singkat PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk., visi

dan misi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., hubungan

perusahaan dengan insan bank, struktur organisasi Kantor Cabang PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk., prosedur penerimaan Petugas Administrasi PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. serta hak dan kewajiban pekerja dan PT. Bank Rakyat
Indonesia Tbk.
Bab IV merupakan bab yang membahas mengenai pelaksanaan perjanjian
kerja antara Petugas Administrasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., yang
menguraikan pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu antara Petugas
Administrasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk., berakhirnya kesepakatan
kerja antara Petugas Administrasi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk.,
perbandingan ketentuan perjanjian kerja yang ditetapkan Oleh PT. Bank Rakyat

Universitas Sumatera Utara

Indonesia Tbk. dengan ketentuan perjanjian yang diatur dalam KUHPerdata dan
UU Nomor 13 Tahun 2003.
Bab V merupakan bab kesimpulan dan saran mengenai pembahasan
permasalahan yang dibahas.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan Pengadaan Jenis Ikan Nilai Ekonomi Tinggi Antara Dinas Pertanian Kota Tebing Tinggi Dengan CV. Avansa

0 51 113

Tinjauan Yuridis Terhadap Penyelesaian Kredit Macet Atas Kejadian Meninggalnya Debitur (Studi pada PT. Bank Panin,Tbk Cabang Pembantu Tebing Tinggi

1 100 90

“Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama (Studi Penelitian pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V Medan)

4 73 109

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank rakyat indonesia tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

1 92 130

Tinjauan Yuridis Pengawasan Bank Indonesia Terhadap Pemberian Likuiditas Pada Bank Umum (Studi Kasus PT. Bank Century, Tbk)

0 69 135

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

1 17 129

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

0 0 11

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

0 0 1

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

0 0 61

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerja Antara Petugas Administrasi (Pekerja Kontrak) Dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Tebing Tinggi

0 0 2