ETIKA DAN KOMUNIKASI BISNIS SYARIAH MAKA

ETIKA DAN KOMUNIKASI BISNIS SYARIAH
MAKALAH
“VIP MOBILE IN BUISNIS ISLAM“
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH ETIKA DAN KOMUNIKASI
BISNIS SYARIAH
DOSEN PENGAMPU : Dr.Muljadi,.S.Ag.MM

DI susun oleh

DWI INTAN APRILIANI LAKSONO
1661202407

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AJARAN
2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunianyalah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

sederhana ini tepat pada waktunya.
Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah bahasa indonesia. Adanya yang kami bahas dalam
makalah sederhana ini yaitu tentang masalah defisit dalam neraca
pembayaran.
Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan
yang di karenakan terbatasnya ilmu pengetahuan kami mengenai hal
yang berkenan dengan penulisan makalah ini.oleh karena itu, sudah
sepaatutnya kami berterima kasih kepada bapak Dr.Muljadi,.S.Ag.MM
yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna kepada kami.
Kami menyadari,di dalam makalah sederhana ini masih jauh dari
kesempurnaan.karena kurangnya kemampuan ilmu yang kami kuasai dan kami
sudah berusha semaksimal mungkin dalam menyesaikan makalah sederhana ini.
Oleh karena itu, kami mengharapkan saran serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini dan dapat membangun motivasi kami pada masa
yang akan datang .
Kami juga berharap, semogamakalah sederhana ini dapat berguna bagi
rekan-rekan maupun orang yang membacanya.

Tangera

ng, 20 Agustus 2017

Penyus
un

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR..................................................................
.............. i
DAFTAR
ISI.................................................................................
........... ii
BAB 1. LATAR BELAKANG VIP
MOBILE................................................... 1
BAB II . LANDASAN
TEORI..................................................................... 2
2.1 Bisnis
islam ............................................................................
.. 2

2.2
Akad ............................................................................
............ 3
BAB III. ANALISIS &
KESIMPULAN .........................................................4
3.1 Tranfer
Pulsa ?..........................................................................
5
3.2 Kirim
Uang ?..........................................................................
....7

BAB IV. DAFTAR
PUSTAKA......................................................................
8

BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang




Rekening Ponsel VIPMobile adalah Teknologi Aplikasi dimana
No. HP jadi No. Rekening Tabungan yang mudah digunakan
kapanpun & dimanapun. Rekening Ponsel adalah layanan
pembayaran elektronik dari VIPMobile yang memungkinkan Anda
untuk melakukan semua transaksi melalui smartphones dan
website. Bebas admin bulanan, biaya penarikan dan transfer lebih ekonomis.
Mengapa VIPMOBILE ?


Membuat transaksi menjadi cepat dan aman



Mengurangi resiko beredar nya uang palsu di kalangan masyarakat




Dapat bertransaksi dengan praktis, tanpa harus memiliki rekening bank

Layanan ini memungkinkan pengguna untuk :
 Deposit dan Menarik uang,
 Transfer ke pengguna lain dan non-pengguna,
 Membayar Tagihan
 Pembelian airtime
Ada beberapa faktor yang bisa membuat Indonesia sukses dalam
penerapan mobile money (VIPMOBILE) , diantaranya yaitu :
1.Faktor-Faktor Pendukung
A. Lingkungan Demografis Indonesia
Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,64 juta jiwa pada tahun
2010 dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% (menurut sensus
penduduk 2010), menjadikan Indonesia negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di
dunia .Berbicara mengenai pasar, berarti kita berbicara tentang
populasi. Populasi merupakan faktor utama pembentuk pasar.
Dengan populasi di Indonesia yang tinggi, berarti pasar yang ada di
Indonesia juga besar. Hal inilah yang menjadi daya tarik utama
proses pemasaran mobile money (VIP MOBILE).
Secara administrasi pemerintahan, Indonesia memiliki 33

propinsi, 399 kabupaten, 98 kotamadya, 6.747 kecamatan dan
78.198 wilayah pedesaaan.
Berikut diberikan gambaran jumlah seluruh Bank di Indonesia berserta dengan
kantor cabangnya. Total keseluruhan kantor cabang yang ada di seluruh Indonesia
mencapai 18.579 unit.

Jika kita melihat data daerah administrasi di Indonesia terlihat bahwa jumlah
daerah pedesaan banyak sekali dibandingkan dengan jumlah lembaga financial seperti
bank yang hanya mencapai 1989 bank dengan jumlah kantor yang tersebar sebanyak
18.579 unit.
60-70% industry perbankan masih berpusat di Jakarta , sedangkan pembukaan
perbankan di daerah lain, wilayah timur khususnya, sangat jarang dan sulit dilakukan.
Ada ketimpangan pembangunan yang masih berfokus di pulau jawa.
(republika, 3 Januari 2011). Dari data administrasi pemerintahan dan jumlah
bank yang ada dapat disimpulkan bahwa jumlah bank yang ada di Indonesia belum
bisa mengcover seluruh wilayah di Indonesia, sehingga ini merupakan salah satu
faktor pendukung suksesnya program Money mobile (VIP MOBILE) untuk
diterapkan di Indonesia.
B.Teknologi
Pembangunan telekomunikasi di Indonesia telah memasuki babak baru dengan

semakin berkembang pesatnya industri teknologi informasi. Jangkauan telepon seluler
sudah mencapai seluruh propinsi di Indonesia dan sebagian besar kabupaten/kota di
Indonesia. Penyelenggara jasa telekomunikasi juga semakin banyak dengan semakin
banyaknya jenis jasa telekomunikasi yang disediakan dari mulai telepon tetap, telepon
bergerak, wireless telepon dan sebagainya. Komunikasi seluler juga hanya bukan
komunikasi suara tapi juga sudah meluas kepada komunikasi data. Semakin
sulit memisahkan antara kegiatan jasa telekomunikasi dengan aplikasi
telekomunikasi. Pertumbuhan pengguna jasa telekomunikasi dan pelanggan
telepon khususnya untuk telepon bergerak juga semakin tinggi dengan semakin
banyaknya aplikasi yang melekat pda perangkat telekomunikasi. Peran industri
telekomunikasi dalam kehidupan masyarakat maupun perekonomian nasional.

Pertumbuhan sektor jasa telekomunikasi merupakan yang tertinggi dalam
perekonomian nasional dibanding sektor-sektor lainnya (table 3.1). Kelompok
transportasi dan komunikasi juga kini menjadi salah satu kelompok kebutuhan pokok
yang digunakan dalam penghitungan inflasi. Perkembangan teknologi telekomunikasi
yang sangat pesat tidak dapat dipungkiri telah memberikan perubahan yang sangat
mendasar dalam pengelolaan aktifitas bisnis.
Jarak dan batas teritorial suatu negara tidak menjadi hambatan lagi dengan
adanya teknologi telekomunikasi. Perusahaan telekomunikasi di Indonesia telah

menyediakan produk berupa jasa – jasa telekomunikasi, baik domestik maupun
internasional.Jasa – jasa telekomunikasi yang ditawarkan meliputi sambungan tetap
dan bergerak, komunikasi data dan sewa sambungan, dan berbagai jasa bernilai
tambah.

Berdasarkan data yang di dapat dari Kompas, Rabu, 14-72010, penetrasi telepon seluler di Indonesia tahun 2010 mencapai
80%, dengan jumlah pelanggan sebanyak 180 juta orang yang
dilayani oleh 8 operator telekomunikasi.

Berdasarkan data yang di dapat dari Kompas, Rabu, 14-7-2010, penetrasi
telepon seluler di Indonesia tahun 2010 mencapai 80%, dengan jumlah pelanggan

sebanyak 180 juta orang yang dilayani oleh 8 operator telekomunikasi. Jumlah
pelanggan telepon seluler dilihat dari kapasitas terpasang bisa sampai pada angka 263
juta pelanggan (tingkat utilisasi baru mencapai 67,83%). Jadi dari sisi teknologi,
penerapan Mobile money (VIPMOBILE) di Indonesia sangat mendukung sekali
karena fasilitas yang ada tersedia dengan baik.
C.Ekonomi
Salah satu faktor yang lain yang mendukung penerapan
Mobile money di Indonesia adalah faktor pertumbuhan ekonomi.

Perekonomian Indonesia selama triwulan II-2011 membaik.
Perkembangan tersebut ditandai oleh stabilitas ekonomi yang
tercermin dari inflasi yang masih terkendali, nilai tukar rupiah yang
menguat dengan volatilitas menurun, kinerja perbankan dan system
pembayaran yang stabil, serta stabilitas sistem keuangan yang
terjaga. Berbagai perkembangan tersebut pada gilirannya
berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi yang pada triwulan
II-2011 diperkirakan masih cukup tinggi.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 6,1% dengan
PDB perkapita mencapai sekitar 3000 US$/tahun. Dengan tingkat pertumbuhan
ekonomi yang baik maka trannsaksi keuangan akan semakin besar sehingga
menjadikan Indonesai menjadi pasar yang bagus untuk penerapan Mobile money. Di
samping itu juga, harga ponsel yang murah serta pendapatan yg tinggi menyebabkan
banyak masyarakat Indonesia memiliki telepon seluler.
D.Hukum
Adanya regulasi yang jelas baik mengenai usaha pengiriman uang dan
Undang-Undang telekomunikasi serta Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian
uang merupakan faktor yang membuat pelanggan aman dalam melakukan transaksi
keuangan melalui Mobile money (VIP MOBILE) ini. Adapun regulasi yang mengatur
hal tersebut di atas adalah;





PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/28/PBI/2006 TENTANG
KEGIATAN USAHA PENGIRIMAN UANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN
1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN
2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15
TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

2.Value yang ditawarkan kepada konsumen.
Keuntungan Menggunakan VIPMOBILE


Voucher pulsa semua operator & PLN dengan harga MURAH !




Kemudahan Transaksi, baik dari HP, Smarphone ataupun Web



Membuka peluang usaha Payment Point

BAB II
BISNIS ISLAM DAN AKAD
A.Landasan Teori

1. Konsep Dasar Bisnis Islam
Ketika islam diyakini sabagai suatu agama sekaligus suatu system, maka
pertanyaan yang terkait dengannya adalah dapatkah islam memberikan
tuntunan dalam beretika bisnis? Dengan adanya tuntunan tersebut diharapkan
mampu memberikan nuansa bisnis yang islam.
Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk
melaksanakan amalan. Pedoman tersebut adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.
Sebagai sumber ajaran islam, setidaknya dapat menawarkan nilai-nilai dasar
atau prinsip-prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan mempertimbangkan dimensi ruang dalam waktu.
Islam seringkali dijadikan sebagai model tatanan kehidupan. Hal ini tentunya
dapat dipakai untuk pengembangan lebih lanjut atas suatu tatanan kehidupan
tersebut, termasuk tatanan kehidupan bisnis.
Al-Qur’an

dalam mengajak manusia

untuk mempercayai dan

mengamalkan tuntutan-tuntutannya dalam segala aspek kehidupan seringkali
menggunakan istilah-istilah yang dikenal dalam dunia bisnis, seperti jual-beli,
untung-rugi, dan sebagainya. Dalam konteks ini al-Qur’an menjanjikan dalam
surat At Taubah : 111 yang artinya: “ Sesungguhnya Allah membeli dari orangorang mukmin harta dan jiwa mereka dan sebagai imbalannya mereka
memperoleh surga. Siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah maka
bergembiralah dengan Jual-Beli yang kamu lakukan itu. Itulah kemenangan
yang besar”.(QS At-Taubah :111)
Dan teradapat juga di surat Al Jumu’ah : 9 – 10 yang artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang
pada hari jum’at. Maka bergegaslah kamu kepada mengingat Allah dan

tinggalkan jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui. Apabila telah ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah di
muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung”
(Q.S Al-Jumu’ah: 9-10)
Ayat ini memberi pengertian agar berbisnis (Mencari kelebihan karunia
Allah) dilakukan setelah melakukan shalat dan dalam pengertian tidak
mengesampingkan dan tujuan keuntungan yang hakiki yaitu keuntungan yang
dijanjikan Allah. Oleh karena itu, walaupun mendorong melakukan kerja keras
termasuk dalam berbisnis , Al-Qur’an menggaris bawahi bahwa dorongan yang
seharusnya lebih besar bagi dorongan bisnis adalah memperoleh apa yang
berada di sisi Allah. Karena itu pula pada ayat yang berbicara tentang naluri
manusia (hub asy-syahwati) diatas, di akhiri dengan : Wallahu indahu husnul
ma’ab “(Disisi Allah kesudahan yang paling baik)”.
Atas dasar ini maka, pandangan orang yang bekerja dan berbisnis harus
melampaui masa kini dan masa depannya yang dekat. Dengan demikian visi
masa depan dalam berbisnis merupakan etika pertama dan utama yang
digariskan al-Qur’an, sehingga pelaku-pelakunya tidak sekedar mengejar
keuntungan sementara yang akan segera habis tetapi selalu berorientasi masa
depan.
Bisnis merupakan kegiatan muamalah. Bisnis yang sehat adalah bisnis
yang berlandaskan pada etika. Oleh karena itu, pelaku bisnis muslim
hendaknya memiliki kerangka etika bisnis yang kuat, sehingga dapat
mengantarkan aktivitas bisnis yang nyaman dan berkah.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam jual beli sehingga
dapat membawa pada pola transaksi jual beli yang sehat dan menyenangkan.
Oleh karena itu, tidaklah cukup mengetahui hukum jual beli tanpa adanya
pengetahuan tentang konsep pelaksanaan transaksi jual beli tersebut.
Sebenarnya, konsep yang penulis tawarkan tidaklah sulit melainkan konsep
yang sering ditemui di kalangan masyarakat. Hanya saja, dalam hal ini, penulis
ingin memperkenalkan konsep “JARAS” dalam transaksi jual beli yang

mengacu pada Fiqh Islam. Hal ini dimaksudkan agar transaksi tersebut jauh
dari perbuatan keji, kotor dan bahkan merugikan.
Banyak para penjual dan pembeli tidak menghiraukan konsep di atas
padahal konsep tersebut merupakan awal untuk bangkit dan menguntungkan.
Di samping itu, konsep tersebut juga merupakan komponen dalam konsep jual
beli dalam fiqh Islam. Jika diperhatikan secara global, memang perilaku
tersebut kelihatan remeh, tetapi sebaliknya, jika benar-benar diperhatikan,
maka akan dapat membuat pola transaksi jual beli yang sehat, menyenangkan
dan bahkan menguntungkan. Konsep tersebut adalah sebagai berikut:
 Jujur
 Amanah
 Ramah
 Adil
2. Maksud, Tujuan dan Orientasi Bisnis Islam


Mencari ridho Alloh ( mardlotillah )



Pleasure of Alloh ( memperoleh kesenangan Alloh )



Mercy from Alloh ( mencari rahmat Alloh )



Mencari dan memperoleh pahala dari Alloh



Berdimensi dunia dan akhirat



Bermanfaat dan dibutuhkan bagi kemaslahatan umat manusia



Mendatangkan berkah dan rezeki dari Allah bagi semua pihak

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam bisnis Islam, yaitu :


Target hasil : profit materi dan benefit non materi



Pertumbuhan



Keberlangsungan



Keberkahan atau keridloan Alloh

3. Macam-macam Akad Lembaga Keuangan
Dalam konteks masalah muamalah berkaitan dengan berbagai aktivitas
kehidupan sehari-hari. Cakupan hukum muamalat sangat luas dan bervariasi, baik

yang bersifat perorangan maupun yang bersifat umum, seperti perkawinan, kontrak
atau perikatan, hukum pidana, peradilan dan sebagainya. Pembahasan muamalah
terutama dalam masalah ekonomi tentunya akan sering kali ditemui sebuah perjanjian
atau akad.
Akad merupkan peristiwa hukum antara dua pihak yang berisi ijab dan kabul,
secara sah menurut syara dan menimbulkan akibat hukum. Jika kita kaitkan dengan
sebuah desain kontrak maka kita akan mencoba mengkaitkan dengan Lembaga
Keuangan dikarenakan akad merupakan dasar sebuah instrumen dalam lembaga
tersebut, terutama di Lembaga Keungan Syariah Akad menjadi hal yang terpenting
hal ini terkait dengan boleh atau tidaknya sesuatu dilakukan di dalam islam.
Pada kesempatan ini akan membahas akad-akad yang di gunakan di Lembaga
Keungan Syariah yang telah sering dipergunakan dalam kehiduapan sehari-hari
terlebih berkembanganya ekonomi islam. Akad yang ada dalam LKS ada yang
merupakan dana kebajikan (tabarru’) dan ada juga akad yang dijadikan dasar sebuah
instrumen untuk transakasi yang tujuannya memperoleh keuntungan (tijarah).
Tentunya ini adalah hal yang berbeda dan pastilah dalam akad itu ada beberapa
penjabaran dan penjelasan bagaiman akad itu seharusnya bisa dilakukan. Dalam
makalah ini akan dibahas pengklasifikasian dari berbagai akad yang digunakan dalam
lembaga keuangan syariah.
A.

PENGERTIAN AKAD DAN WA’AD

Akad dan Wa’ad dalam konteks fiqih muamalah merupakan hal yang berbeda
meskipun keduanya hampir sama yang merupakan bentuk perjanjian. Akad
merupakan suatu kesepakatan bersama antara kedua belah pihak atau lebih baik
secara lisan, isyarat, maupun tulisan yang memiliki implikasi hukum yang mengikat
untuk melaksanakannya. Sedangkan Wa’ad adalah janji antara satu pihak kepada
pihak lainnya, pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap
pihak lainnya. Dalam Wa’ad bentuk dan kondisinya belum ditetapkan secara rinci dan
spesifik. Bila pihak yang berjanji tidak dapat memenuhi janjinya, maka sanksi yang
diterimanya lebih merupakan sanksi moral. Hal ini berbeda dengan akad yang
mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat yaitu pihak-pihak terikat untuk
melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih
dahulu. Dalam akad, bentuk dan kondisinya sudah ditetapkan secara rinci dan
spesifik. Bila salah satu atau kedua pihak yang terikat dalam kontrak itu tidak dapat
memenuhi kewajibannya, maka ia/mereka menerima sanksi seperti yang sudah
disepakati dalam akad.
B. MACAM-MACAM AKAD DALAM AKAD LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH
Pembagian Akad dari segi ada atau tidaknya Kompensasi
I. AKAD TABARRU’,Akad tabarru’ merupakan segala macam perjanjian
yang menyangkut transaksi nirlaba yang tidak mencari keuntungan (not for profit),
Akad tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat
kebaikan. Dalam akad tabarru’, pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak
mensyaratkan dan mengharapkan imbalan apapun kepada pihak lainnya, Pada

hakekatnya, akad tabarru’ adalah akad melakukan kebaikan yang mengharapkan
balasan dari Allah SWT semata. Contoh akad-akad tabarru’ adalah qard, rahn,
hiwalah, wakalah, kafalah, wadi’ah, hibah,waqf, shadaqah,hadiah, dll.
Pada dasarnya dalam akad tabarru’ ada dua hal yaitu memberikan sesuatu atau
meminjamkan sesuatu baik objek pinjamannya berupa uang atau jasa.
1. Dalam bentuk meminjamkan uang Ada tiga jenis akad dalam bentuk
meminjamkan
uang
yakni
:
a.Qard, merupakan pinjaman yang diberikan tanpa adanya syarat apapun dengan
adanya batas jangka waktu untuk mengembalikan pinjaman uang tersebut.
b.Rahn adalah menahan salah satu harta milik sipeminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis,
dengan demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
kembali
seluruh
atau
sebagian
piutangnya
c.Hiwalah, merupakan bentuk pemberian pinjaman uang yang bertujuan mengambil
alih piutang dari pihak lain atau dengan kata lain adalah pemindahan hak atau
kewajiban yang dilakukan seseorang (pihak pertama) yang sudah tidak sanggup lagi
untuk membayarnya kepada pihak kedua yang memiliki kemampuan untuk
mengambil alih atau untuk menuntut pembayaran utang dari/atau membayar utang
kepada pihak ketiga
2. Dalam bentuk meminjamkan Jasa Ada tiga jenis akad dalam meminjamkan jasa
yakni
:
a.Wakalah, merupakan akad pemberian kuasa (muwakkil) kepada penerima kuasa
(wakil) untuk melaksanakan suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa. Dapat
dilakukan dengan cara kita melakukan sesuatu baik itu bentuknya jasa , keahlian,
ketrampilan atau lainya yang kita lakukan atas nama orang lain.
b. Wadi’ah, dapat dilakukan dengan cara kita memberikan sebuah jasa untuk sebuah
penitipan atau pemeliharaan yang kita lakukan sebagai ganti orang lain yang
mempunyai tanggungan. Wadi’ah adalah akad penitipan barang atau jasa antara pihak
yang mempunyai barang atau uang dengan pihak yang diberi kepercayaan dengan
tujuan menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang tersebut.
Pembagian
wadi’ah
sebagai
berikut
:
a.Wadi’ah Yad Al-Amanah Akad Wadiah dimana barang yang dititipkan tidak dapat
dimanfaatkan oleh penerima titipan dan penerima titipan tidak bertanggung jawab atas
kerusakan atau kehilangan barang titipan selama si penerima titipan tidak lalai.
b. Wadi’ah Yad Ad-Dhamanah Akad Wadiah dimana barang atau uang yang dititipkan
dapat dipergunakan oleh penerima titipan dengan atau tanpa ijin pemilik barang. dari
hasil penggunaan barang atau uang ini si pemilik dapat diberikan kelebihan
keuntungan dalam bentuk bonus dimana pemberiannya tidak mengikat dan tidak
diperjanjikan.
c. Kafalah, merupakan akad pemberian jaminan yang diberikan satu pihak kepada
pihak lain dimana pemberi jaminan bertanggung jawab atas pembayaran kembali
suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan.
3. Memberikan Sesuatu
Yang termasuk ke dalam bentuk akad memberikan sesuatu adalah akad-akad : hibah,
wakaf, shadaqah, hadiah, dll. Dalam semua akad-akad tersebut, si pelaku memberikan
sesuatu kepada orang lain. Bila penggunaannya untuk kepentingan umum dan agama,

maka akadnya dinamakan wakaf. Objek wakaf ini tidak boleh diperjual belikan
begitu sebagai aset wakaf. Sedangkan hibah dan hadiah adalah pemberian sesuatu
secara sukarela kepada orang lain.
Ketika akad tabarru’ telah disepakati maka tidak boleh dirubah menjadi akad tijarah
yang tujuannya mendapatkan keuntungan, kecuali atas persetujuan antar kedua belah
pihak yang berakad. Akan tetapi lain halnya dengan akad tijarah yang sudah
disepakati, akad ini boleh diubah kedalam akad tabarru bila pihak yang tertahan
haknya merelakan haknya, sehingga menggugurkan kewajiban yang belum
melaksanakan kewajibannya.
Adapun fungsi dari akad tabarru’ ini selain orientasi akad ini bertujuan mencari
keuntungan akhirat,bukan untuk keperluan komersil. Akan tetapi dalam
perkembangannya akad ini sering berkaitan dengan kegiatan transaksi komersil,
karena akad tabarru’ ini bisa berfungsi sebagai perantara yang menjembatani dan
memperlancar akad tijarah.
II.

AKAD TIJARAH

Akad Tijarah adalah akad yang berorientasi pada keuntungan komersial ( for
propfit oriented). Dalam akad ini masing-masing pihak yang melakukan akad berhak
untuk mencari keuntungan. Contoh akad tijarah adalah akad-akad investasi, jual-beli,
sewa-menyewa dan lain – lain. Pembagian akad tijarah dapat dilihat dalam skema
akad dibawah ini.

Pembagian berdasarkan tingkat kepastian dari hasil yang diperoleh akad
tijarah dibagi menjadi dua yaitu Natural Uncertainty Contract (NUC) dan Natural
Certainty Contrats (NCC).
A.

Natural Certainty Contracts

Natural Certainty Contracts adalah kontrak/akad dalam bisnis yang
memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Cash
flow-nya bisa diprediksi dengan relatif pasti, karena sudah disepakati oleh kedua
belah pihak yangbertransaksi di awal akad. Kontrak-kontrak ini secara menawarkan
return yang tetap dan pasti. Objek pertukarannya (baik barang maupun jasa) pun harus
ditetapkan di awal akad dengan pasti, baik jumlahnya (quantity), mutunya (quality),
harganya (price), dan waktu penyerahannya (time of delivery). Yang termasuk dalam
kategori ini adalah kontrak-kontrak jual-beli, upah-mengupah, sewa-menyewa.
Macam – Macam Natural Certainty Contracts (NCC) sebagai berikut :
1.
Akad Jual Beli,ini bahwa baik uang maupun barang diserahkan di muka pada
saat
yang
bersamaan,
yakni
di
awal
transaksi
(tunai).
b.
Bai’ muajjal adalah jual beli dengan cara cicilan. Pada jenis ini barang
diserahkan di awal periode, sedangkan uang dapat diserahkan pada periode
selanjutnya. Pembayaran ini dapat dilakukan secara cicilan selama periode hutang,
atau
dapat
juga
dilakukan
secara
sekaligus
di
akhir
periode.
c.
Murabahah adalah jual beli dimana besarnya keuntungan secara terbuka dapat
diketahui
oleh
penjual
dan
pembeli.

d.
Bai’ Salam adalah akad jual beli barang dengan cara pemesanan dan
pembayaran
harga
lebih
dahulu
dengan
syarat-syarat
tertentu.
e. Bai’Istisna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(Pembeli, Mustashni’) dan penjual (Pembuat, shani’) dengan pembayaran diakhir
setelah pesanan telah jadi.
2.

Akad Sewa-Menyewa

a. Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas suatu barang atau jasa dalam waktu
tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan
barang
itu
sendiri.
b. Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) adalah Ijarah yang membuka kemungkinan
perpindahan kepemilikan atas objek ijarahnya pada akhir periode.
c. Ju’alah adalah akad ijarah yang pembayarannya didasarkan kepada kinerja objek
yang disewa /diupah.
B.

Natural Uncertainty Contracts (NUC)

Natural Uncertainty Contracts adalah kontrak/akad dalam bisnis yang tidak
memberikan kepastian pendapatan, baik dari segi jumlah maupun waktunya. Dalam
NUC, pihak-pihak yang bertransaksi saling mencampurkan asetnya (baik real assets
maupun financial assets) menjadi satu kesatuan, dan kemudian menanggung resiko
bersama-sama untuk mendapatkan keuntungan. Di sini, keuntungan dan kerugian
ditanggung bersama. Yang termasuk dalam kontrak ini adalah kontrak-kontrak
investasi. Kontrak investasi ini tidak menawarkan keuntungan yang tetap dan pasti.
Macam – Macam Natural Uncertainty Contracts (NUC) adalah sebagai
berikut:
1. Musyarakah
Menurut Syafi’i Antonio Akad Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Macam

macam
musyarakah
:
a. Mufawadhah
Akad kerjasama dimana masing-masing pihak memberikan porsi dana yang sama.
Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan kerugian ditanggung bersama.
b. Inan
Akad kerjasama dimana pihak yang bekerjasama memberikan porsi dana yang tidak
sama jumlahnya. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan kerugian
ditanggung sebesar porsi modal.
c. Wujuh
Akad kerjasama dimana satu pihak memberikan porsi dana dan pihak lainnya
memberikan porsi berupa reputasi. Keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan dan
kerugian ditanggung sesuai dengan porsi modal, pihak yang memberikan dana akan

mengalami kerugian kehilangan dana dan pihak yang memberikan reputasi akan
mengalami kerugian secara reputasi.
d. Abdan
Akad kerjasama dimana pihak-pihak yang bekerjama bersama-sama menggabungkan
keahlian yang dimilikinya. Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan dan kerugian
ditanggung bersama. dengan akad ini maka pihak yang bekerjasama akan mengalami
kerugian waktu jika mengalami kerugian.
e. Mudharabah
Mudharabah merupakan akad kerjasama dimana satu pihak menginvestasikan dana
sebesar 100 persen dan pihak lainnya memberikan porsi keahlian. Keuntungan dibagi
sesuai kesepakatan dan kerugian sesuai dengan porsi investasi.
Macam – Macam Mudharabah :
a) Mudharabah Mutlaqah
Mudharabah Mutlaqah merupakan akan mudharabah dimana dana yang
diinvestasikan bebas untuk digunakan dalam usaha oleh pihak lainnya.
b) Mudharabah Muqayadah
Berbeda dengan Mudharabah Muqayadah, dana yang diinvestasikan digunakan dalam
usaha yang sudah ditentukan oleh pemberi dana.
2. Muzara’ah
Akad Syirkah dibidang pertanian yang digunakan untuk pertanian tanaman setahun
3. Musaqah
Akad Syirkah di bidang pertanian dimana digunakan untuk pertanian tanaman
tahunan.
4. Mukharabah
Akad Muzara’ah dimana bibitnya berasal dari pemilik tanah

BAB III
A.Analisis

Tabel diatas adalah

laporan transaksi dari saya , dan disini saya akan

menjelaskan tentang akad produk yang saya perjual-belikan .
1.Penerimaan Saldo/Deposit
Karna diberi amanat oleh teman teman sebagai perwakilan kelas dalam tugas
ini, saya meminjamkan jasa kepada teman teman saya untuk menerima saldo/deposit
dari PT.USSI. dan akadnya ialah Wakalah,

Wakalah adalah merupakan akad

pemberian kuasa (muwakkil) kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan
suatu tugas (taukil) atas nama pemberi kuasa. Dapat dilakukan dengan cara kita
melakukan sesuatu baik itu bentuknya jasa , keahlian, ketrampilan atau lainya yang
kita lakukan atas nama orang lain.
24.

Teman saya membeli Produk pulsa saya, karna dia memesan via telephone,

akhirnya produknya saya kirim dahulu dan bayarnya nanti saat bertemu. Akad dari
transaksi tersebut ialah . Bai’ Istisna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (Pembeli, Mustashni’) dan penjual (Pembuat, shani’) dengan
pembayaran diakhir setelah pesanan telah jadi.
47.

Setelah 1-2 hari promosi produk layanan VIPMOBILE kepada teman teman,

akhirnya ada juga temen

yang mau beli pulsa listrik rumahnya dengan saya .

dikarnakan saya ingin berangkat kerja akhirnya dia mengasih no.id.listrik dan
uangnya lalu saya mengirimnya setelah saya sampai kantor . akad dari transaksi
tersebut ialah Bai’ Salam adalah akad jual beli barang dengan cara pemesanan dan
pembayaran harga lebih dahulu dengan syarat-syarat tertentu.

B.Kesimpulan
Rekening Ponsel VIPMobile adalah Teknologi Aplikasi
dimana No. HP jadi No. Rekening Tabungan yang mudah
digunakan kapanpun & dimanapun. Rekening Ponsel adalah layanan
pembayaran elektronik dari VIPMobile yang memungkinkan Anda
untuk

melakukan

semua

transaksi

melalui

smartphones

dan

website. Bebas admin bulanan, biaya penarikan dan transfer lebih ekonomis
Sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan .

Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/12301182/ANALISA_PENGIMPLEMETASIA
N_LAYANAN_M-PESA_DI_INDONESIA
http://danamanfaat.co.id/layanan/rekening-ponsel-vipmobile/
https://sithobil.wordpress.com/2012/01/16/macam-macam-akaddalam-akad-lembaga-keuangan-syariah/