Prevalensi Crossbite Anterior Dental dan Piranti yang Digunakan dalam Perawatan di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Maloklusi terjadi karena adanya variasi proses perkembangan normal. Maloklusi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik genetik maupun lingkungan. Meskipun etiologi maloklusi tersebut tidak dapat dihilangkan, namun dengan melakukan prosedur interseptif yang tetap, dapat mencegah berkembangnya maloklusi yang parah dan mengurangi kebutuhan perawatan ortodonti yang kompleks.6,20

Periode masa gigi bercampur merupakan waktu yang paling baik untuk melakukan occlusal guidance dan intersepsi maloklusi. Dengan melakukan perawatan ortodonti pada usia dini, kebutuhan untuk perawatan ortodonti yang kompleks dan bedah orthognatik dapat dikurangi. Salah satu maloklusi yang paling sering dijumpai pada masa gigi bercampur dan membutuhkan perawatan sedini mungkin adalah crossbite anterior.15,20

2.1 Definisi Crossbite Anterior

Crossbite atau gigitan silang adalah kelainan hubungan bukolingual antara gigi geligi rahang atas dengan gigi geligi rahang bawah. Graber mendefinisikan crossbite sebagai suatu kondisi dimana satu atau lebih gigi berada pada posisi abnormal baik dalam arah bukal, lingual atau labial dalam hubungannya dengan gigi geligi antagonisnya.5,6,15

Dalam keadaan normal, lengkung gigi maksila berada pada posisi tumpang tindih dengan lengkung gigi mandibula pada bagian bukal dan labial. Jika satu gigi atau satu segmen gigi geligi mandibula bertumpang tindih dengan gigi geligi antagonisnya pada bagian bukal atau labial, maka terjadilah crossbite.5


(2)

Crossbite Anterior adalah maloklusi yang disebabkan karena gigi anterior rahang atas berada pada posisi lingual dari gigi anterior rahang bawah. Crossbite anterior terjadi saat satu atau lebih gigi rahang atas beroklusi lingual dengan gigi rahang bawah (reverse overjet). Kelainan ini biasanya terjadi setelah gigi-gigi insisivus erupsi.6,16,20

2.2 Prevalensi Crossbite Anterior

Crossbite anterior merupakan salah satu bentuk kelainan yang sering dijumpai pada masa gigi bercampur. Beberapa literatur melaporkan prevalensi crossbite anterior antara 2,2 – 11,9 %, tergantung pada usia anak yang diobservasi.8

Kharbanda dkk, pada tahun 1991 di Delhi, melaporkan bahwa 36,6% maloklusi dapat dijumpai pada anak-anak sekolah berusia antara 5 sampai 13 tahun. Kharbanda dkk juga melaporkan bahwa 9,5% dari maloklusi tersebut adalah crossbite anterior dan crowding pada bagian anterior maksila.21

Penemuan ini serupa dengan penemuan Karaiskos dkk, yang melaporkan prevalensi crossbite anterior sebesar 10,5% pada anak berusia 6 tahun dan 11,9% pada anak berusia 9 tahun dalam penelitiannya terhadap 201 orang murid berusia 6 tahun dan 194 orang murid berusia 9 tahun di Canada. Hasil serupa juga didapatkan oleh Coatzee dan Wiltshire yang melaporkan prevalensi crossbite anterior sebesar 13,1% pada anak berusia 3 sampai 8 tahun di Afrika Selatan.4

Brito dkk melaporkan prevalensi crossbite anterior sebesar 10,1% dalam penelitian terhadap 407 orang anak berusia 9 sampai 12 tahun yang dipilih secara randomisasi dan diobservasi oleh tenaga profesional terlatih. Oshagh dkk memeriksa rekam medis 700 orang pasien berusia 6 sampai 14 tahun di Departemen Ortodonti Universitas Shiraz di Shiraz, Iran dan menemukan prevalensi crossbite anterior sebesar 17%.11,12


(3)

a. Crossbite anterior 1. Satu gigi (Single tooth) 2. Satu segmen (Segmental) b. Crossbite posterior 1. Satu gigi (Single tooth) 2. Satu segmen (Segmental)

Gambar 1. Single tooth anterior Gambar 2. Segmental anterior crossbite22 crossbite23

Gambar 3. Single tooth posterior Gambar 4. Segmentalposterior crossbite24 crossbite25

Klasifikasi Crossbite berdasarkan sifat:5,6 a. Crossbite dental

b. Crossbite skeletal c. Crossbite fungsional


(4)

2.3.1 Crossbite Dental

Crossbite dental adalah crossbite yang melibatkan satu atau lebih gigi geligi, dan biasanya disebabkan oleh arah erupsi gigi yang abnormal.Kelainan ini juga dapat disebabkan oleh posisi gigi geligi yang tipping dan tidak melibatkan tulang basal. Crossbite dental biasanya terjadi saat gigi insisivus permanen erupsi, dan tidak berbahaya terhadap kesehatan umum pasien, dan masalah yang disebabkan biasanya berhubungan dengan periodontal dan estetis.5,15,18,26

Gambar 5. Crossbite anterior dental27

2.3.2 Crossbite Skeletal

Crossbite skeletal adalah Crossbite yang dihubungkan dengan diskrepansi ukuran maksila dan mandibula. Crossbite skeletal biasanya bersifat genetik atau disebabkan oleh kelainan perkembangan embrionik. Kelainan ini dapat terjadi pada daerah anterior maupun posterior, dan biasanya disebabkan oleh pertumbuhan maksila yang terhambat atau pertumbuhan mandibula yang berlebih.6,26


(5)

Gambar 6. Pasien dengan maloklusi skeletal klas III, crossbite anterior dan crowding28

2.3.3 Crossbite Fungsional

Crossbite fungsional terjadi karena adanya hambatan oklusal saat penutupan rahang. Hal ini akan menyebabkan mandibula maju kedepan untuk mencapai interkuspasi maksimum (Pseudo Klas III). Crossbite ini juga dapat disebabkan oleh adanya kebiasaan memajukan mandibula. Jika tidak dirawat, crossbite ini dapat berkembang menjadi crossbite skeletal.5,6

2.4 Etiologi Crossbite Dental

Etiologi utama crossbite anterior dental adalah kekurangan ruang untuk gigi insisivus permanen.29 Faktor-faktor lain yang juga dapat menyebabkan crossbite anterior dental,yaitu:6,16,21,26,29,30

1. Arah erupsi gigi yang abnormal yang dapat disebabkan oleh posisi benih gigi yang bergeser dari posisi ideal akibat trauma, adanya gigi supernumerari dan odontoma.

2. Premature loss gigi desidui menyebabkan jaringan fibrous yang menghambat erupsi gigi permanen. Selain itu, premature loss juga dapat menyebabkan berkurangnya ukuran lengkung karena gigi posterior cenderung berpindah ke mesial.

3. Gigi desidui yang persisten menyebabkan gigi permanen tertahan dan erupsi di bagian palatal sehingga terjadi crossbite anterior yang melibatkan satu gigi (single tooth anterior crossbite).

4. Kebiasaan buruk seperti menggigit bibir atas akan menyebabkan inklinasi aksial yang abnormal pada gigi insisivus rahang atas.

5. Crowding dan perpindahan abnormal dari satu atau lebih gigi geligi yang disebabkan karena diskrepansi ukuran lengkung gigi dengan ukuran gigi (arch length-tooth material discrepancy) dapat menyebabkan crossbite dental.


(6)

(7)

2.5 Piranti yang Digunakan untuk Merawat Crossbite Anterior Dental Dalam merencanakan perawatan crossbite anterior, dokter gigi perlu mengetahui apakah crossbite anterior tersebut bersifat dental atau skeletal. Crossbite anterior yang bersifat dental biasanya disebabkan karena kekurangan ruang untuk gigi insisivus permanen. Perawatan yang dilakukan sebaiknya tidak hanya ditujukan untuk mengkoreksi crossbite, tetapi untuk memperbaiki ketersediaan ruang.18

Waktu ideal untuk melakukan intervensi crossbite anterior adalah pada umur 8 sampai 11 tahun, yaitu periode dimana akar gigi dalam masa pembentukan dan gigi berada dalam masa erupsi aktif. Selain itu, intervensi crossbite anterior pada masa gigi bercampur dilaporkan berhasil pada 84-100% kasus.9,15,16 Tujuan perawatan intervensi dini crossbite anterior adalah untuk mendorong gigi geligi anterior maksila yang terlibat ke arah labial dan menciptakan posisi dimana hubungan overbite yang stabil terjadi sehingga relaps dapat dicegah.9,15

Crossbite anterior dental dapat dirawat baik dengan menggunakan piranti ortodonti lepasan maupun cekat. Piranti ortodonti lepasan umumnya sering digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dental karena murah, nyaman dan tidak menyebabkan kerusakan pada jaringan disekitarnya. Akan tetapi, piranti ortodonti lepasan mempunyai keterbatasan karena bergantung pada kooperatif pasien, menyebabkan kesulitan makan dan berbicara serta membutuhkan waktu yang lama.9,15,16

Piranti ortodonti cekat memiliki keuntungan karena waktu perawatan yang singkat dan tidak bergantung pada kooperatif pasien. Piranti ortodonti cekat sering digunakan pada kasus-kasus yang membutuhkan ekspansi rahang karena tidak tersedia ruang dan untuk pergerakan bodily dari gigi geligi.15,19

Selain hal-hal yang disebutkan diatas, dalam menentukan metode perawatan perlu dipertimbangkan umur anak, jumlah gigi yang perlu direposisi, derajat overbite, jumlah gigi yang terlibat dan motivasi anak dan orang tua. Keberhasilan perawatan sangat dipengaruhi oleh motivasi anak. 9,15


(8)

Beberapa metode yang digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior, yaitu:

2.5.1. Tongue Blade

Tongue blade digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dental yang sedang berkembang, yaitu saat gigi permanen anterior yang terlibat sedang erupsi. Piranti sederhana ini dapat digunakan untuk kasus tertentu dimana tersedia ruang yang cukup untuk memajukan gigi anterior maksila.5,6

Tongue blade berbentuk batangan kayu pipih yang menyerupai batang es krim. Penggunaannya yaitu dengan memasukkan piranti ke dalam mulut dan menyentuhkan piranti pada aspek palatal gigi atas yang mengalami crossbite. Pada saat penutupan rahang, bagian tongue blade yang berlawanan akan menyentuh aspek labial dari gigi anterior mandibula antagonis yang akan berfungsi sebagai fulcrum. Pasien kemudian diinstruksikan untuk menggerakkan bagian oral dari tongue blade ke arah labial.5,6,9 Piranti ini memiliki kekurangan yaitu membutuhkan kooperatif pasien untuk mencapai hasil yang diinginkan, tidak adanya kontrol pasti terhadap besar dan gaya arah yang diberikan.9,15

Gambar 7. Tongue blade31

2.5.2. Inclined Plane

Inclined plane digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior yang melibatkan satu gigi insisivus rahang atas atau satu segmen lengkung gigi atas.


(9)

Piranti ini dapat digunakan jika terdapat ruang yang cukup pada lengkung gigi sehingga memungkinkan untuk dilakukan proklinasi gigi insisivus rahang atas.6,14

Inclined plane dipasang pada gigi insisivus rahang bawah dengan kemiringan 45o terhadap bidang oklusal maksila. Pergerakan gigi dihasilkan pada saat penutupan mulut, gigi insisivus maksila akan berinteraksi dengan inclined plane yang miring yang mendorong gigi anterior maksila kearah labial.6,14

Gambar 8. Cara kerja Inclined plane rahang bawah14

Inclined plane dapat berupa piranti lepasan atau cekat. Salah satu bentuk inclined plane lepasan adalah Bruckl appliance. Piranti ortodonti cekat dapat berupa Catlan’s appliance yang disemenkan pada gigi insisivus mandibula. Inclined plane dapat dibuat dari aklirik, komposit atau logam.5,14,15,32


(10)

Gambar 9. Inclined plane bawah menutupi insisivus bawah dan kaninus desidui.14

Gambar 10. Catlan’s appliance yang disemenkan gigi geligi anterior rahang bawah.14

Syarat-syarat penggunaan inclined plane adalah sebagai berikut:5

a. Tersedia ruang yang cukup pada lengkung gigi maksila untuk gigi yang akan dimajukan.

b. Gigi maksila yang akan dikoreksi harus berada pada posisi posterior dari posisi gigi yang seharusnya.

c. Gigi insisivus mandibula memiliki kemampuan untuk menahan gaya yang diberikan.

d. Gigi insisivus mandibula harus berada dalam susunan yang baik untuk memungkinkan pembuatan piranti.

e. Pasien harus kooperatif.

Beberapa kekurangan pemakaian inclined plane yaitu:5,6,15

a. Pasien mengalami kesulitan berbicara dan mengunyah karena pemakaian piranti akan menyebabkan gigi posterior tidak dapat berkontak.


(11)

c. Penggunaan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah periodontal.

d. Penggunaan lebih dari 6 minggu dapat menyebabkan anterior openbite karena gigi posterior supraerupsi.

Kelebihan penggunaan inclined plane untuk merawat crossbite anterior, yaitu:33

a. Pembuatan piranti mudah dan biaya yang dibutuhkan tidak mahal b. Pemakaian alat tidak rumit

c. Tidak perlu dilakukan pengaktifan alat dan koreksi dapat terjadi dengan cepat

2.5.3 Double Cantilever Spring atau Z Spring

Piranti ortodonti lepasan dengan Double Cantilever Spring atau sering disebut Zspring adalah salah satu piranti yang sering digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dental. Z spring dapat digunakan jika tersedia ruang untuk menggerakkan gigi ke arah labial.5,6

Z spring dibuat dari klamer berukuran 0.5 mm dan dibuat untuk mengerakkan satu atau dua insisivus. Spring ini terdiri dari dua helix yang berada diantara dua lengan parallel dan sebuah lengan retentif. Spring ini harus diletakkan secara tegak lurus dengan permukaan palatal gigi. Z spring diaktivasi dengan membuka kedua helix sebesar 2-3 mm.5,6

Untuk dapat bekerja dengan baik, piranti lepasan ini harus memiliki retensi yang dapat dicapai dengan menggunakan klamer Adam’s yang diletakkan pada gigi molar. Jika klamer tersebut tidak bekerja dengan baik, gaya dari spring yang diaktivasi akan menyebabkan lepasnya piranti tersebut.9 Spring ini terdiri dari helix ganda diantara dua lengan parallel dan sebuah lengan bawah yang berfungsi sebagai retensi pada plat aklirik.5Spring dapat diaktivasi dengan menjepit lengan bagian luar dan menariknya kearah yang berlawanan dengan plat aklirik.34

Penggunaan piranti ini dapat disertai biteplane posterior terutama pada kasus yang disertai adanya deep overbite atau pada kasus dimana gigi insisivus mandibula


(12)

mengalami masalah periodontal. Penggunaan biteplane posterior dapat mengurangi gaya yang diterima oleh gigi pada lengkung gigi yang berlawanan. Keberhasilan perawatan dengan menggunakan piranti dipengaruhi oleh kooperatif pasien dan aktivasi spring yang tepat. 5,6,7,16

Gambar 11. Double Cantilever Spring5

Gambar 12. Piranti ortodonti lepasan spring5

2.5.4 Quad Helix Appliance

Piranti ini merupakan modifikasi dari coffin spring dan berupa piranti cekat yang dibuat dari kawat berdiameter 1 mm dan dilekatkan pada bands yang disemenkan biasanya pada gigi molar pertama maksila. Piranti ini dapat menyalurkan


(13)

Piranti Quad Helix adalah piranti yang serbaguna, dapat digunakan untuk mengkontrol rotasi molar, gerakan torquing dan tipping. Piranti ini dapat juga memajukan regio insisivus dan menyebabkan ekspansi anterior yang lebih besar, menghasilkan bentuk lengkung gigi yang lebih baik. Selain itu, keuntungan penggunaan Quad Helix lainnya yaitu biaya yang lebih murah dan tingkat kegagalan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan plat ekspansi lainnya.16

Piranti Hexa Helix merupakan modifikasi dari piranti Quad Helix yang dapat digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior. Piranti Quad Helix memiliki sepasang Helix anterior dan sepasang Helix posterior. Pada piranti Hexa Helix, sepasang helix ditambahkan pada lengan sebelah luar untuk mengkoreksi crossbite anterior.16 Piranti diaktivasi sebelum dipasangkan ke dalam mulut dengan menggunakan three prong plier dan diaktivasi kembali setiap 3 minggu sekali. Pemakaian piranti dapat disertai dengan biteplane posterior.5,16

Gambar 13. Piranti Hexa Helix16

Karena merupakan piranti cekat, keberhasilan perawatan tidak bergantung dengan kooperatif pasien. Piranti ini akan menghasilkan ekspansi secara lambat dengan tingkatan gaya yang bisa disesuaikan karena dapat di reaktivasi.5,16


(14)

Piranti aklirik yang digabungkan dengan screw dalam berbagai ukuran dapat digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior yang melibatkan satu gigi ataupun satu segmen.5 Screw dapat menghasilkan gaya yang besar, yang akan berkurang seriring dengan pergerakan gigi. Pasien biasanya mengaktivasi screw 1 atau 2 kali seminggu.34

Dalam perawatan crossbite anterior, screw dapat digunakan untuk menggerakkan gigi geligi secara labial ke posisi yang seharusnya.9 Penggunaan piranti ini dapat digabungkan dengan bite plane untuk membuka gigitan sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan gigi.36. Beberapa keuntungan penggunaan screw, yaitu:6,9

1. Gaya yang dihasilkan screw dapat diatur sesuai keinginan.

2. Piranti dengan screw memiliki kecenderungan untuk terlepas yang lebih sedikit dibandingkan dengan piranti dengan spring sehingga memiliki stabilitas yang lebih baik.

Micro-screw merupakan screw yang paling nyaman bagi pasien dan dapat menggerakkan gigi secara individual. Mini-screw dapat digunakan untuk menggerakkan 2 gigi sekaligus. Medium-screw digunakan untuk mengkoreksi segmental crossbite, dan dapat menggerakan 4 sampai 6 gigi dalam satu segmen. 3-D (three dimensional) screw dapat digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dan posterior secara bersamaan.5


(15)

Gambar 15. Mini-screw5

2.5.6 Piranti Ortodonti Cekat

Crossbite anterior dapat dikoreksi dengan piranti ortodonti cekat. Penggunaan piranti cekat tersebut dapat digabungkan dengan bite plane untuk membuka gigitan. Piranti ortodonti cekat digunakan terutama pada kasus-kasus yang memerlukan adanya bodily movement dari gigi geligi yang bersangkutan.19

Kelebihan lain penggunaan piranti ortodonti cekat untuk mengkoreksi crossbite anterior, antara lain:19

1. Tidak bergantung pada kooperatif pasien 2. Koreksi crossbite anterior yang cepat 3. Pergerakan gigi multiple

4. Dapat menyediakan ruang untuk pergerakan gigi


(16)

Gambar 16. Koreksi crossbite anterior dengan piranti ortodonti cekat19

2.6 Dampak Crossbite Anterior yang Tidak Dirawat

Gigi geligi yang tersusun rapi tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan rongga mulut dan sistem stomatognasi, tetapi juga berpengaruh terhadap berkembangan kepribadian seseorang. Crossbite anterior merupakan masalah estetis dan fungsional yang sering menjadi keluhan utama orang tua pada masa perkembangan anak.15,17

Crossbite anterior dapat menyebabkan abrasi enamel yang abnormal pada gigi insisivus rahang bawah, kompensasi dental yang menyebabkan menipisnya lapisan tulang alveolar bagian labial mandibula dan resesi gingival. Selain itu, crossbite anterior juga dapat menyebabkan oklusi traumatik dengan gigi insisivus rahang bawah yang dapat menyebabkan masalah periodontal, mobiliti dan fraktur.4,14,15

Crossbite anterior yang tidak dirawat juga dapat menyebabkan gangguan sendi temporomandibular (TMJ), menghambat perkembangan maksila dan menyebabkan terjadinya asimetri kraniofasial. Koreksi crossbite anterior yang tertunda dapat menyebabkan maloklusi skeletal sehingga membutuhkan perawatan yang lebih rumit.9,15,21


(17)

2.7 Kerangka Teori

Etiologi Piranti

Prevalensi Dampak

Definisi Masalah estetis Traumatik Oklusi Masalah periodontal Mobiliti Fraktur Gangguan TMJ Menghambat Pertumbuhan Maksila Asimetri Kraniofasial Screw Appliances Inclined plane Tongue blade Double cantilever (Z) spring Quad Helix Fixed Appliance Trauma gigi desidui Gigi Supernumerari Premature loss gigi Persistensi gigi desidui Kebiasaan Crowding Arah erupsi Celah bibir Odontoma Dental Crossbite Anterior Fungsional Skeletal


(18)

2.8 Kerangka Konsep

Pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti RSGMP FKG USU

Prevalensi

Crossbite Anterior Dental dan Piranti yang Digunakan


(1)

Piranti Quad Helix adalah piranti yang serbaguna, dapat digunakan untuk mengkontrol rotasi molar, gerakan torquing dan tipping. Piranti ini dapat juga memajukan regio insisivus dan menyebabkan ekspansi anterior yang lebih besar, menghasilkan bentuk lengkung gigi yang lebih baik. Selain itu, keuntungan penggunaan Quad Helix lainnya yaitu biaya yang lebih murah dan tingkat kegagalan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan plat ekspansi lainnya.16

Piranti Hexa Helix merupakan modifikasi dari piranti Quad Helix yang dapat digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior. Piranti Quad Helix memiliki sepasang Helix anterior dan sepasang Helix posterior. Pada piranti Hexa Helix, sepasang helix ditambahkan pada lengan sebelah luar untuk mengkoreksi crossbite anterior.16 Piranti diaktivasi sebelum dipasangkan ke dalam mulut dengan menggunakan three prong plier dan diaktivasi kembali setiap 3 minggu sekali. Pemakaian piranti dapat disertai dengan biteplane posterior.5,16

Gambar 13. Piranti Hexa Helix16

Karena merupakan piranti cekat, keberhasilan perawatan tidak bergantung dengan kooperatif pasien. Piranti ini akan menghasilkan ekspansi secara lambat dengan tingkatan gaya yang bisa disesuaikan karena dapat di reaktivasi.5,16


(2)

menggerakkan gigi geligi secara labial ke posisi yang seharusnya.9 Penggunaan piranti ini dapat digabungkan dengan bite plane untuk membuka gigitan sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan gigi.36. Beberapa keuntungan penggunaan screw, yaitu:6,9

1. Gaya yang dihasilkan screw dapat diatur sesuai keinginan.

2. Piranti dengan screw memiliki kecenderungan untuk terlepas yang lebih sedikit dibandingkan dengan piranti dengan spring sehingga memiliki stabilitas yang lebih baik.

Micro-screw merupakan screw yang paling nyaman bagi pasien dan dapat menggerakkan gigi secara individual. Mini-screw dapat digunakan untuk menggerakkan 2 gigi sekaligus. Medium-screw digunakan untuk mengkoreksi segmental crossbite, dan dapat menggerakan 4 sampai 6 gigi dalam satu segmen. 3-D (three dimensional) screw dapat digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dan posterior secara bersamaan.5


(3)

Gambar 15. Mini-screw5

2.5.6 Piranti Ortodonti Cekat

Crossbite anterior dapat dikoreksi dengan piranti ortodonti cekat. Penggunaan piranti cekat tersebut dapat digabungkan dengan bite plane untuk membuka gigitan. Piranti ortodonti cekat digunakan terutama pada kasus-kasus yang memerlukan adanya bodily movement dari gigi geligi yang bersangkutan.19

Kelebihan lain penggunaan piranti ortodonti cekat untuk mengkoreksi crossbite anterior, antara lain:19

1. Tidak bergantung pada kooperatif pasien 2. Koreksi crossbite anterior yang cepat 3. Pergerakan gigi multiple

4. Dapat menyediakan ruang untuk pergerakan gigi


(4)

rongga mulut dan sistem stomatognasi, tetapi juga berpengaruh terhadap berkembangan kepribadian seseorang. Crossbite anterior merupakan masalah estetis dan fungsional yang sering menjadi keluhan utama orang tua pada masa perkembangan anak.15,17

Crossbite anterior dapat menyebabkan abrasi enamel yang abnormal pada gigi insisivus rahang bawah, kompensasi dental yang menyebabkan menipisnya lapisan tulang alveolar bagian labial mandibula dan resesi gingival. Selain itu, crossbite anterior juga dapat menyebabkan oklusi traumatik dengan gigi insisivus rahang bawah yang dapat menyebabkan masalah periodontal, mobiliti dan fraktur.4,14,15

Crossbite anterior yang tidak dirawat juga dapat menyebabkan gangguan sendi temporomandibular (TMJ), menghambat perkembangan maksila dan menyebabkan terjadinya asimetri kraniofasial. Koreksi crossbite anterior yang tertunda dapat menyebabkan maloklusi skeletal sehingga membutuhkan perawatan yang lebih rumit.9,15,21


(5)

2.7 Kerangka Teori

Etiologi Piranti

Prevalensi Dampak

Definisi Masalah estetis Traumatik Oklusi Masalah periodontal Mobiliti Fraktur Gangguan TMJ Menghambat Pertumbuhan Maksila Asimetri Kraniofasial Screw Appliances Inclined plane Tongue blade Double cantilever (Z) spring Quad Helix Fixed Appliance Trauma gigi desidui Gigi Supernumerari Premature loss gigi Persistensi gigi desidui Kebiasaan Crowding Arah erupsi Celah bibir Odontoma Dental Crossbite Anterior Fungsional Skeletal


(6)

di Klinik S-1 Departemen Ortodonti RSGMP FKG USU

Prevalensi

Crossbite Anterior Dental dan Piranti yang Digunakan