PENGARUH FAKTOR MINAT KERJA DAN KETERAMPILAN TERHADAP MASA TUNGGU KERJA LULUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

(1)

PENGARUH FAKTOR MINAT KERJA DAN

KETERAMPILAN TERHADAP MASA TUNGGU KERJA

LULUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS ISLAM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

SKRIPSI

Oleh:

MUHAMMAD HERMANTO NIM: C04212028

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI EKONOMI SYARIAH

SURABAYA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan Terhadap Masa Tunggu Kerja Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya” merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Minat Kerja dan Keterampilan terhadap Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sampel penelitian sebanyak 78 alumni, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala likert. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menguji kuesioner. Analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan menggunakan spss versi 19

Hasil analisis menunjukkan bahwa minat kerja dan keterampilan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap masa tunggu, dari hasil analisis secara parsial diketahui bahwa variabel minat kerja tidak berpengaruh terhadap masa tunggu lulusan Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya, sedangkan pada variabel keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap masa tunggu lulusan Ekonomi syariah UIN Sunan Ampel Surabaya.

Bagi prodi ekonomi syariah UIN Sunan Ampel diharapkan bisa meningkatkan keterampilan yang dimiliki mahasiswa, baik keterampilan secara teknis, konseptual maupun secara social baik dalam perkuliahan maupun luar perkuliahan yang bisa berupa pembuatan kelompok belajar maupun study banding dengan fakultas lain.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ...i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERSEMBAHAN ...iv

ABSTRAK ...v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR...x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian...6

D. Manfaat Penelitian...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ...8

1. Minat Kerja...8

2. Keterampilan ...17

3. Masa Tunggu ...22

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ...26

C. Kerangka Konseptual ...28

D. Hipotesis Penelitian ...28

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...30

B. Waktu dan Tempat Penelitian ...30

C. Populasi dan Sampel Penelitian...30


(8)

E. Definisi Operasional ...32

F. Uji Validitas dan Reliabilitas...35

G. Data dan Sumber Data ...37

H. Teknik Pengumpulan Data ...38

I. Teknik Analisis Data ...39

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian...43

B. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian ...46

C. Analisis Data ...49

D. Hasil Pengujian Hipotesis...56

BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan Terhadap Masa Tunggu Kerja Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya secara simultan...61

B. Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan Terhadap Masa Tunggu Kerja Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya secara parsial...61

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan...70

B. Saran ...70 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 26

4.1 Jenis Kelamin Reponden... 45

4.2 Lulusan Tahun Responden... 46

4.3 Status Kerja Responden ... 46

4.4 Masa Tunggu Kerja Responden ... 46

4.5 Uji Validitas Minat Kerja... 47

4.6 Uji Validitas Keterampilan ... 47

4.7 Uji Reliabilitas Minat Kerja ... 48

4.8 Uji Reliabilitas Keterampilan... 48

4.9 Hasil Uji Normalitas ... 50

4.10 Hasil Uji Multikolinieritas ... 52

4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 55

4.13 Nilai Koefisien Determinasi... 57

4.14 Hasil Uji F ... 58


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari suatu keinginan, salah satunya manusia sebagai makhluk individual dan sosial selalu mempunyai keinginan untuk meningkatkan kemajuan serta taraf hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan hidupnya selalu ingin terpenuhi dengan berbagai macam cara. Supaya keinginan tersebut tercapai dengan baik, Allah memerintakan kepada makhluk-nya agar berusaha dan berkarya supaya mendapatkan rezeki yang halal dan baik1.

Telah banyak ahli yang meninjau sifat dasar manusia itu sendiri. Ada ahli yang melihat manusia sebagai makhluk individual, dan ada ahli yang melihat manusia sebagai makhluk sosial. Yang di maksud manusia sebagai makhluk individual yaitu manusia yang mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan makhluk di sekitarnya mereka hanya mementingkan dirinya sendiri. Dan yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial yaitu adanya hubungan manusia dengan sekitarnya, yaitu adanya dorongan pada manusia untuk mengabdi kepada masyarakat.2

Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji seperti potensial, aktif, dinamis, dan produktif atau professional semata-mata karena

1

Muhammad Abdul Jawwad, Rahasia sukses Manajemen Rasulullah, (Surakarta : Al jaded ,2009) ,29.

2


(12)

2

prestasi kerjanya. Istilah kerja dalam Islam bukan semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara.

Dengan kata lain orang yang bekerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat, dan negara tanpa menyusahkan orang lain. Tetapi tidak sedikit pula orang yang belum mendapatkan pekerjaan (masa tunggu kerja). Masa tunggu kerja bagi lulusan perguruan tinggi bisa juga disebut pengangguran tenaga kerja terdidik. Pengangguran tenaga kerja terdidik (structural) yaitu keadaan dimana pengangguran yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang di tentukan pembuka lapangan kerja.3

Seseorang bekerja dengan senang hati dan penuh kegembiraan apabila yang dikerjakan memang sesuai dengan keadaan dirinya, kemampuan, serta minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka akan dipastikan ia akan kurang semangat dalam bekerja, kurang senang, dan kurang tekun. Agar seseorang dapat bekerja dengan baik, senang dan tekun diperlukan adanya kesesuaian dari pekerjaan

3

Sadono, Sukirno,Teori Pengantar Makro Ekonomi(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011),328-330.


(13)

3

yang mereka lakukan dengan apa yang ada didalam diri individu yang bersangkutan4.

Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib dengan bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan merupakan anjuran dan kewajiban bagi seluruh umat Islam. Agama merupakan motivasi bagi seseorang dalam memunculkan minat kerja, Islam menyuruh manusia bekerja dan mengubah nasibnya sendiri. Manusia wajib berusaha dan berikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagian masing-masing, memang hanya manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh yang akan meraih prestasi, baik kesuksesan hidup didunia maupun di akhirat.

Pada kenyataan nya minat memang penting dimiliki oleh individu. Arti dari minat adalah suatu kehendak, keinginan atau kesukaan yang bersifat pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan pekerjaan yang mereka inginkan5.

Jika seseorang memiliki minat yang kuat dalam melakukan pekerjaannya, orang tersebut akan belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kemampuan untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Menurut

4

Bimo walgito,Bimbingan dan konseling studi dan karier.(Yogyakarta : Andi, 2010), 201.

5


(14)

4

Slameto minat merupakan rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang mempengaruhi.6

Selain minat yang kuat, keterampilan juga penting dimiliki oleh individu dalam mendapatkan pekerjaan. Menurut Dunnette keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasiltraining dan pengalaman yang didapat.7 Ketampilan bisa berupa keterampilan secara teknik, social, maupun konseptual.

Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai salah satu insitusi lembaga pendidikan yang telah mendidik mahasiswanya untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan ekonomi diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang dapat diserap dunia kerja sesuai dengan kompetensi pendidikan yang diperolehnya. Selama kurun tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 Jurusan Ekonomi Syariah telah meluluskan alumni sebanyak 380 mahasiswa.8

Lamanya masa tunggu dalam hal pekerjaan antara alumni satu dengan alumni lainnya berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi masa tunggu tersebut. Minat bekerja pada seorang individu dapat mempengaruhi lamanya seseorang dalam mendapatkan pekerjaan. Seorang individu yang mempunyai minat bekerja akan lebih berusaha untuk mendapatkan suatu pekerjaan dibandingkan dengan alumni yang tidak mempunyai minat untuk bekerja.

6

Syaiful Bahri Dzamarah,Psikologi Belajar(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), 157.

7

Dunnete,Management(Jakarta: Airlangga, 1976), 33.

8


(15)

5

Keterampilan yang dimiliki oleh alumni juga berpengaruh terhadap masa tunggu bekerja.

Keterampilan yang dimiliki oleh alumni meliputi beberapa hal yaitu dalam hal teknis, hubungan sosial maupun konseptual. Beberapa lowongan pekerjaan dalam suatu perusahaan seringkali mencantumkan persyaratan yang berhubungan dengan keterampilan seorang individu, misalnya dapat mengoperasikan komputer, mampu bekerja dalam team, dan lain-lain. Beberapa alumni yang memiliki keterampilan tersebut memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan dan masa tunggu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai “Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan terhadap Masa

Tunggu Kerja Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Uin Sunan Ampel Surabaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh minat kerja dan keterampilan terhadap masa tunggu kerja lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya secara simultan?


(16)

6

2. Apakah terdapat pengaruh minat kerja dan keterampilan terhadap masa tunggu kerja lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya secara parsial?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah: 1. Mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh antara minat kerja

dan keterampilan terhadap masa tunggu kerja lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya secara simultan.

2. Mengetahui dan menganalisis apakah terdapat pengaruh minat kerja dan keterampilan terhadap masa tunggu kerja lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya secara parsial.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian yang akan penulis lakukan ini, diharapkan memiliki manfaat dan berguna untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Dari segi teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan seputar permasalahan yang diteliti, baik bagi peneliti maupun untuk pihak lain, sebagai bahan referensi untuk meneliti dan mengkaji secara mendalam tentang pengaruh minat dan keterampilan terhadap masa tunggu lulusan ekonomi syariah.


(17)

7

2. Secara Praktis a) Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau landasan serta tambahan pemahaman dan kelimuan tentang pengertian minat kerja, keterampilan serta faktor apa saja yang mempengaruhi masa tunggu lulusan Ekonomi Syariah.

b) Bagi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan atau referensi bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.


(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Minat Kerja

a. Pengertian Minat Kerja

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan dan kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap1.Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan orang giat melakukan sesuatu yang telah menarik minatnya.

Menurut Slameto minat merupakan rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang mempengaruhi.2Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Terbentuknya minat diawali oleh perasaan senang dan sikap positif. Terdapat tiga karakteristik minat yaitu :

1) Minat menimbulkan sikap positif dari suatu objek

2) Minat merupakan sesuatu yang menyenangkan dan timbul dari suatu objek

1

Amin Budiamin,”Pengendalian kecocokan minat dan hasil kerja”,Compaibility Mode,pdf 2


(19)

9

3) Minat mengandung unsur penghargaan, mengakibatkan suatu keinginan, dan kegairahan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan3

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat(Interest)merupakan suatu posisi atau kecenderungan, atau suatu reaksi perasaan yang berlangsung terus-menerus yang mendominasi perhatian seseorang sehingga membuat dirinya menjadi lebih selektif terhadap objek minatnya.

Pekerjaan memungkinkan orang dapat menyatakan diri secara obyektif kedunia ini sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya4. Di sisi lain makna “bekerja” bagi

seorang muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh dengan mengerahkan seluruh asset, pikiran, dan dzikirnya untuk mengaktualisasikan atau menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang terbaik atau dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya. Seorang muslim memang diperintahkan Allah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Jumu’ah : 10

3

Mila Saraswati dan Ida Widaningsih, Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi,Ekonomi)(Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), 146.

4


(20)

10

)

(

Artinya: “apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah, ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”5

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bekerja adalah segala aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani). Didalam mencapai tujuannya tersebut seseorang berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Alalh SWT6

Dari pengertian minat dan kerja di atas, maka minat kerja dapat diartikan sebagai kecenderungan yang menetap pada diri individu untuk merasa senang dan tertarik pada suatu aktivitas secara fisik, psikis, mental dan sosial yang dilakukan atas kesadaran diri sendiri dengan tujuan memperoleh kepuasan, status dan imbalan ekonomi, financial, isi dan makna hidup serta mengikat seseorang pada individu lain dan masyarakat.

a. Teori Minat Kerja

5

Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahnya(Surabaya: UD.Mekar, 2000), 933.

6


(21)

11

Kualifikasi minat kerja berikut ini di buat berdasarkan teori Vocational Personality dari John Holland (1985). Teori ini merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk membuat profil karir seseorang. Dengan teori ini juga, mengembangkan tes Psikometri untuk mengetahui orientasi minat (interest) seseorang dalam berkarir.

Menurut teori ini, terdapat enam tipe kepribadian Vocational, dari ke-enam tipe ini, seseorang dapat memilliki profil pilihan karir yang unik sesuai dengan minat dan kepribadiannya. Di bawah ini dijelaskan rincian setiap tipe berikut definisinya.7

1) Realistic

Individu dengan minat Realistic menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang bersifat praktis, cepat manangkap masalah dan mencari solusinya. Mereka menikmati kerja dengan tanaman, hewan, dan material-material lain yang terlihat, seperti kayu, mesin, alat, dll. Mereka juga menyukai kegiatan luar ruang. Seringkali individu dengan minat realistic tidak menyukai perkerjaan yang terutama melibatkan paper-work atau pekerjaan yang banyak berhubungan dengan orang lain.

2) Investigative

Individu dengan minat investigative menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang lebih banyak membutuhkan pemikiran mendalam, mereka juga menyukai bekerja dengan ide dan kekuatan berfikir 7


(22)

12

daripada melakukan aktivitas kerja fisik. Tipe ini menikmati mencari fakta-fakta dan menganalisi masalah secara internal (aktivitas mental) daripada melakukan aktivitas mem-persuasi atau mengarahkan orang lain.

3) Artistic

Individu dengan minat artistic menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang berhubungan dengan sisi artistic dari suatu hal / benda / objek, seperti bentuk, desain, dan pola-pola. Mereka menyukai mengekspresikan diri dalam pekerjaan mereka. Tipe ini lebih suka mengatur dan menyusun pola kerja mereka sendiri tanpa mengikuti seperangkat aturan yang baku.

4) Social

Individu dengan minat social menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang berhubungan dengna individu lainnya. Mereka senang membantu dan memajuka orang lain. Selain juga, giat berupaya agar orang tersebut mau mengembangkan diri. Mereka lebih suka berkomunikasi dengan orang lain daripada bekerja dengan objek, mesin, atau data. Mereka suka mengajar, memberikan saran, membantu, atau dengan kata lain memberikan pelayanan kepada orang lain.

5) Enterprising

Individu dengan minat enterprising menyukai aktivitas-aktivitas kerja yang bersifat memulai sesuatu atau membagun dari awal


(23)

13

(start-up), termasuk juga melaksanakan proyek. Tipe ini menyenangi hal-hal yang “berbahaya”, terutama dalam bisnis.

Disamping itu, mereka juga meyakinkan dalam memimpin orang lain dan senang membuat keputusan. Mereka menyukai mengambil resiko untuk mendapatkan keuntungan. Tipe ini lebih menyukai segera mengambil tindakan daripada berfikir mendalam.

6) Conventional

Individu dengan minat conventional menyuakai aktivitas-aktivitas kerja dengan aturan main yang jelas. Mereka menyukai prosedur dan standar, dan tidak bermasalah dengan rutinitas. Tipe ini lebih suka bekerja dengan data dan detail daripad bermain dengan ide. Mereka juga lebih menyenangi pekerjaan dengan standar yang tinggi dibandingkan harus membuat pertimbangan oleh diri mereka sendiri. Individu dengan tipe ini menyukai pekerjaan dimana garis wewenang telah ditetapkan dengan jelas.

Beredasarkan enam tipe di atas, setiap orang dapat dideskriptifkan dengan satu atau gabungan dari enam tipe tesebut, yang seringkali disingkat dengan RIASEC (huruf pertama setiap tipe). Teori ini juga mengemukakan bahwa ada enam tipe lingkungan kerja yang berkaitan dengan tipe diatas, dan setiap individu perlu menemukan tempat kerja yang sesuai dengan tipe profilnya (berdasarkan 6 tipe diatas). Semakin baik tingkat


(24)

14

kecocokan antara tempat kerja dan gambaran minat kerjanya, semakin meningkat kepuasan orang tersebut dengan pekerjaannya.

Penting untuk diketahui bahwa gambaran minat seseorang biasanya merupakan gabungan dari 6 tipe diatas. Holland menemukan bahwa hampir sebagian besar orang memiliki minat pada beberapa area diatas, namun demikian biasanya individu memiliki minat yang lebih kuat pada sebuah area (tipe) dibandingkan area-area yang lain. Dengan demikian dimungkinkan untuk seseorang memilliki area minat utama dan minat kedua.

Teori Holland menyatakan bahwa area RIASEC berbentuk hexagonal didasarkan pada kesamaan antara tipe yang satu dengan yang lain. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1. RIASEC

Realistic Investigative

Conventioanl Aryistic

Enterprising Social

Menurut Holland, area minat yang berdekatan pada gambar diatas menunjukkan area yang paling sama antara satu dengan yang


(25)

15

lainnya ( contoh, Artistic dengan Investigative dan Social). Area minat yang berseberangan satu dengan lainnya (contoh, Investigative dengan Enterprising) menunjukkan area yang paling tidak sama satu dengan yang lainnya. Area minat yang merupakan pengganti/alternate di sisi yang sama (contoh Realistic dengan Enterprising atau Investigate dengan Social) memiliki sebuah hubunganIntermediateatau kelanjutan di area tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang yang dapat minat Artistic yang kuat akan sangat cocok bila berada dalam lingkup pekerjaan yang bersifat artistic (contohnya pelukis, penari, dan actor) dibandingkan pada lingkup pekerjaan yang bersifat Conventional (contohnya: pustakawan dan administrator). Dengan demikian tingkat kepuasan kerjanya menjadi lebih tinggi dibandingkan bila, ia memaksakan diri untuk melakukan pekerjaan yang sifatnyaConventionalbegitu pula untuk tipe-tipe selanjutnya. b. Macam-macam minat

Minat dibedakan menjadi 2 yaitu :

1.) Minat preventive. Disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktivitas.

2.) Minat cultural, disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.


(26)

16

1.) Kondisi pekerjaan. Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan dukungan oleh kerja sama yang professional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

2.) Sistem pendukung. Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat / kedudukan.

3.) Pribadi pekerjaan. Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut kerja, sikap terhadap pekerjaannya.

d. Indikator minat kerja

Minat kerja seseorang individu dapat diukur dalam beberapa hal diantaranya:

1.) Ekonomi. Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurag maju, maka orang cenderung akan mempersempit minat mereka. Ekspektasi pendapatan juga mempengaruhi minat seseorang dalam bekerja

2.) Pendidikan. Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidiakan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang


(27)

17

bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip Noto admojo, 1997 dari L. W. Green mengatakan “Jika ada seseorang yang

mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayana yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

3.) Tempat, lokasi yang diinginkan oleh individu dalam bekerja.8

2. Keterampilan

a. Pengertian keterampilan

Pada hakikatnya keterampilan adalah suatu ilmu yang diberikan kepada manusia, kemampuan manusia dalam mengembangkan keterampilan yang dipunyai memang tidak mudah, perlu mempelajari, perlu menggali agar lebih terampil. Beberapa ahli mendifinisikan keterampilan sebagai berikut

1) Menurut Nadler keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.9

8Rif’atul Masfufah,

Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Rational Emotive Behavior Therapy Dalam Menumbuhkan Minat Kerja Pada Remaja: Studi Kasus Seorang Remaja Lulusan Pondok Pesantren Yang Belum Bekerja Di Desa Sekaran(skripsi –UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012), 45.

9


(28)

18

2) Menurut Dunnette keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasiltrainingdan pengalaman yang didapat.10

3) Menurut Gordon keterampilan adalah kemampuan pekerjaan secara mudah dan cermat.

Sedangkan menurut Bambang Wahyudi keterampilan kerja diartikan sebagai kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya bisa diperoleh dalam praktek. Keterampilan kerja ini dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu:

a) Keterampilan mental, seperti analisa, membuat keputusan, menghitung dan menghafal.

b) Keterampilan fisik, seperti keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaannya sendiri

c) Keterampilan social, yaitu seperti dapat mempengaruhi orang lain, berpidato, menawarkan barang, dan lain-lain

b. Faktor yang mempengaruhi keterampilan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan seseorang diantaranya ialah:

1) Pengetahuan

Pengetahuan akan menciptakan paradigm teoritis, apa yang harus dilakukan dan mengapa. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang bersifat menjelaskan beragai gejala yang memungkinkan

10


(29)

19

manusia melakukan serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut berdasarkan penjelasan. Pengetahuan dipengaruhi berbagai faktor yaitu latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin. Sesorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah dalam mengetahui, mengerti dan memahami.11

2) Pengalaman

Pengalaman akan memperkuat kemampuan dalam melakukan sebuah tindakan (keterampilan). Keterampilan ini membangun seorang individu untuk bisa melakukan tindakan-tindakan yang telah diketahui pada langkah pertama. Semua tindakan yang pernah dilakukan akan direkam dalam bawah sadar mereka dan akan dibawa terus sepanjang hidupnya. Individu yang sering mendapatkan pengalaman melakukan pekerjaannya dengan baik dan akan menjadi sangat terampil dan tentunya akan lebih professional dibandingkan dengan individu lain yang tidak pernah melakukan tindakan tersebut. 3) Keinginan/ Motivasi

Merupakan sebuah keinginan dalam diri seorang individu dalam rangka mewujudkan tindakan-tindakan. Motivasi inilah yang mendorong seorang individu untuk segera mendapatkan pekerjaan. Menurut Widayatun motivasi sebagai motor penggerak, maka bahan

11


(30)

20

bakunya adalah kebutuhan, sifatnyapun alami dalam rangka memenuhi kebutuhan seseorang guna mencapai tujuan.

Menurut Nurzan Suadi dan Eva Sativa Keterampilan sangat penting dimiliki oleh seorang individu dalam mencari pekerjaan. Perusahaan biasanya mencari pencari kerja yang mempunyai banyak keterampilan untuk menunjang pekerjaannya kelak. Terkadang ada perusahaan yang menerima karyawan karena dia memiliki banyak keterampilan yang sesuai dengan kriteria pekerjaan di perusahaan tersebut. Keterampilan yang dimiliki individu bisa menjadi daya jual selain nilai akademis yang bagus.12

Seorang individu harus memperbanyak beberapa keterampilan yang diperlukan oleh perusahaan. Keterampilan dasar yang harus dimiliki ialah:

a) Keterampilan bahasa asing

Di zaman modern sekarang ini keterampilan bahasa asing sangat dibutuhkan. Apalagi jika seorang individu melamar ke perusahaan nasional, multinasional, atau perusahaan asing.Keterampilan bahasa bisa menjadi nilai lebih yang membuat perusahaan menyukai individu tersebut.

b) Ketrampilan computer

Tidak ada yang tidak mengenal computer saat ini, paling tidak individu tersebut mengetahui pengetahuan paling dasar dari

12

Nursan Suadi dan Eva Sativa Nilawati,Gunakan 7 Jurus Sakti Melamar Kerja Anda Langsung Diterima(Jakarta: Kompas Gramedia, 2010), 140.


(31)

21

computer. Selain itu individu harus bisa menggunakan program-program dasar dari computer.13

Sedangkan untuk jenis-jenis pekerjaan yang lebih spesifik ada baiknya individu juga mempunyai keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaanya. Sertifikasi-sertifikasi dalam berbagai bidang banyak sekali terdapat saat ini. Seperti sertifikasi dalam bidang keuangan, sumber daya manusia, mesin, dan lain-lain.

c. Pembagian keterampilan

Pada dasarnya keterampilan dikategorikan menjadi 4 yaitu: 1) Basic literacy skill

Basic literacy skill merupakan keahlian dasar yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang. Keahlian ini misalnya membaca, menulis, dan mendengar.

2) Technical skill

Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan computer.

3) Interpersonal skill

Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan

13


(32)

22

kerja seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim.

4) Problem solving

Problem solving adalah proses aktivitas untuk menajamkan logika, berargumentasi dan penyelesaian masalh serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternative dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik.14

Sedangkan menurut Eduard L Pesiwarissa, keterampilan kerja dapat diukur dengan tiga hal yaitu

1) Kemampuan keterampilan secara teknis, yaitu keahlian seseorang dalam pembembangan teknik yang dimiliki seperti keterampilan dalam mengoperasikan computer.

2) Keterampilan dalam hubungan kemanusiaan, yaitu bagaimana seseorang mampu membangun kerja sama dengan orang lain

3) Keterampilan secara konseptual, yaitu penguasaan seseorang secara konseptual terhadap pekerjaan yang dikerjakan.

3. Masa Tunggu

Masa tunggu ialah jangka waktu alumni untuk mendapatkan pekerjaan. Setelah lulus dari perguruan tinggi, para alumni biasanya akan mencari pekerjaan.

14

Khoiro ummatin, Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas I Di MI Miftahul Ulum Kemilagi Mojokerto (Skripsi—UIN Sunan Ampel: Surabaya, 2014), 9.


(33)

23

Selama para lulusan masih dalam proses mencari pekerjaan ini mereka masih di sebut sebagai pengangguran. Adapun pengertian dari pengangguran itu sendiri yaitu :

1) Pengertian pengangguran

Dalam pengertian yang telah di jadikan standart internasional untuk menentukan pengangguran, pengertian pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu tetapi tidak memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.15 Dari pengertian tersebut maka seorang ibu rumah tangga, para mahasiswa maupun anak-anak orang kaya yang sudah dewasa tetapi tidak bekerja tidak digolongkan sebagai pengangguran sebab mereka tidak aktif mencari pekerjaan.

2) Macam-macam pengangguran

Adapun tiga macam pengangguran, yaitu :

a. Pengangguran normal (unemployment) / friksional

Pengangguran yang disebabkan oleh keinginan pekerja untuk mencari kerja yang lebih baik atau yang lebih sesuai untuk mereka

b. Pengangguran structural (pengangguran tenaga kerja terdidik).

15

Sadono Sukirno,Teori Pengantar Makro Ekonomi (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011), 472.


(34)

24

Pengangguran yang di akibatkan oleh majunya alat-alat teknologi sehingga tenaga mannusia sudah tidak terpakai lagi. Menurut Mauled Moelyono, 1997 dalam Sutomo et al, 1999 ada dua faktor yang mempengaruhi penganguran structuralialah

1. Faktor struktural

a) Kurangnya keterampilan kelompok muda di banding kelompok yang lebih matang.

b) Ketimpangan atau kendala geografis dan kelangkaan informasi yang menghambat pasar tenaga kerja.

c) Faktor usia ketika meninggalkan sekolah, biasanya meninggalkan sekolah pada usia lebih awal mengalami tingkat pengagguran yang lebih tinggi.

2. Faktor non structural

a) Kenaikan tingkat upah buruh yang mendorong majikan untuk memutuskan hubungan kerja atau tidak menerima pegawai baru.

b) Meningkatnya partisipasi perempuan termasuk mereka yang berstatus kawin ke dalam angkatan kerja.

c) Persepsi pemuda terhadap pekerjaan yang tersedia antara lain tentang tingkat upah yang rendah, persepsi karir maupun lingkungan kerjanya. Kecenderungan meningkatnya angka pengangguran tenaga kerja terdidik disebabkan bahwa


(35)

25

semakin tinggi pendidikan akan semakin tinggi pula, aspirasinya untuk mendapatkan kedudukan atau kesempatan kerja yang lebih

sesuai.

c. Pengangguran konjungtur pengangguran yang disebabkan oleh kemerosotan ekonomi.16

Pengangguran yang selama ini menjadi polemic banyak negara, tak kunjung mendapat jalan keluar.beberapa pakar ekonomi sejak perang dunia I telah mencoba menerapka pemikiran nya untuk memperbaiki perekonomian, namun semua hanya berlaku sesaat. Dalam kurun waktu berikutnya teori-teori tersebut sudah tidak bisa di terapkan lagi.17 Keynes adalah seorang tokoh kapitalis, dimana pemikirannya yang tidak pernah kaku dalam menganalisa sebuah permasalahan mencoba untuk mencari celah untuk kekeliruan yang terdapat dalam teori yang telah diterapkan oleh tokoh ekonomi selama ini. Ia mencoba menganalisa mengapa pengangguran bisa terjadi, dari analisis inilah Keynes berpandangan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran. Menurutnya secara garis besar pengangguran bisa terjadi karena tidak adanya cukup permintaan bagi

16

Ibid., 8

17

Yudhisti’anah, NA ,Studi Analisis Sistem Ekonomi Islam Terhadap Teori Ekonomi Keynes tentang Pengangguran dan Penyelesaiannya(Skripsi –Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2002), 68.


(36)

26

barang dan jasa dalam suatu perekonomian.18 Ini berarti permintaan agregat tidak akan selalu mencapai penawaran agregat pada kesempatan kerja penuh.19

Dilihat dari wisuda alumni Uin Sunan Ampel Surabaya, maka masa tunggu kerja Alumni ekonomi Syariah dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Kategori Cepat dalam mendapatan pekerjaan yaitu terhitung antara 1-6 bulan sejak wisuda sampai mendapatkan pekerjaan

2. Kategori Sedang, terhitung antara 7-12 bulan sejak alumni lulus hingga mendapatkan pekerjaan.

3. Kategori lambat, terhitung antara 12 bulan ke atas, sejak alumni lulus hingga mendapatkan pekerjaan.

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No .

Judul Peneliti Hasil

1.

Analisis Pengaruh Pendidikan,

Keterampilan dan Upah Terhadap Lama Mencari Kerja PadaTenaga Kerja

Kiki Suko Suroso

Hasil analisis regresi

menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel

bebas (Tingkat Pendidikan, Tingkat Keterampilan, Tingkat Upah) secara bersamasama memiliki pengaruh terhadap

tingkat pengagguran terdidik

18

Jeffrey Edmund Curry,Memahami Ekonomi Internasional.(Jakarta: PPM,2001), Terj Erlinda M.N, 65

19


(37)

27

Terdidik di Beberapa Kecamatan

diKabupaten Demak.

yang terjadi di

Kota Semarang. Nilai R2 sebesar 0,4382 yang berarti sebesar 44,2 persen

merupakan penjelas terhadap variabel dependen. Sedangkan 55,8 persen sisanya

dijelaskan oleh variabel lain diluar model yang digunakan.

2. Faktor yang

Mempengaruhi Jangka Waktu Mendapatkan Kerja Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan di Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang.

Mochamad Sodiq

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga, pendapatan orang tua dan keterampilan secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap jangka waktu mendapatkan pekerjaan lulusan SMK di Kecamatan Lumajang

3. Analisis waktu tunggu tenaga kerja terdidik di Kecamatan Jebres, Kota Surakarta

Fadhilah Rahmawati

Hasil dari penelitian ini, diketahui bahwa jenis kelamin, umur,

pendidikan, asal SLTA, pendapatan rumah tangga, dan jumlah pekerjaan akan

berpengaruh terhadap lama mencari kerja atau waktu tunggu tenaga kerja terdidik.

4. Analisis hubungan lama studi dan IPK dengan waktu tunggu kerja lulusan prodi ekonomi syariah UIN

Sunan Ampel

Surabaya.

Erva Yusmi Rizana.

Dari segi lama studi dan nilai IPK para lulusan Prodi Ekonomi Syariah memiliki hubungan negative dengan waktu tunggu kerja. Bahwa lama studi cepat (3,5 tahun), normal (4 tahun) lama (>4,5 tahun) tidak mempengaruhi lulusan untuk bisa


(38)

28

mendapatkan pekerjaan cepat.

5. Pengaruh

umur,pendidikan, pendapatan, pengalaman kerja dan jenis kelamin terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik di kota Magelang.

Satrio adi Setiawan

Hasil dari analisis regresi berganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dari lima variabel

independen seluruhnya

berpengaruh signifikan terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik.

C. Kerangka Konseptual

Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Pengaruh secara parsial

Pengaruh secara simultan Minat (X1)

Keterampilan (X2)

Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah (Y)


(39)

29

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.20 Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Ho1 = Minat kerja dan keterampilan secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap masa tunggu.

Ha1 = Minat kerja dan keterampilan secara bersama-sama berpengaruh terhadap masa tunggu.

2. Ho2 = Minat kerja tidak berpengaruh terhadap masa tunggu. Ha2 = Minat berpengaruh terhadap masa tunggu.

3. Ho3 = Keterampilan tidak berpengaruh terhadap masa tunggu. Ha3 = Keterampilan berpengaruh terhadap masa tunggu.


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik.1

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan november sampai desember yang dilakukan dengan cara menyebarkan quisioner kepada alumni Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA, dengan menyebarkan quisioner tersebut melalui email atau media sosial lainnya yang dapat mendukung di dalam penelitian ini (group facebook alumni ES UINSA), dan dengan cara menyebarkan quisioner secara manual dengan mendatangi tempat tinggal alumni yang masih bisa di jangkau oleh peneliti (area Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto).

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

1


(41)

31

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Target populasi dalam penelitian ini mahasiswa yang telah lulus program S1- Ekonomi Syariah dari angkatan pertama sampai angkatan 2012 yang berjumlah 380 mahasiswa3.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.4 Sehingga dalam penentuan jumlah sampel haruslah dapat mewakili populasi dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengambilan sampel berdasarkan karakteristik responden yang diinginkan. Dalam penelitian ini, penentuan ukuran sample menggunakan rumus Slovin yaitu:

n =

n = Ukuran Sampel N = Ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan. Penelitian ini menggunakan 10 % sebagai nilai kritis

Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka dapat diperoleh besarnya sampel sebagai berikut:

2

Ibid., 115.

3

Akademik FEBI UINSA, Data wisudawan Ekonomi Syariah, 24 agustus 2016

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi Revisi VI (Jakarta:PT


(42)

32

n =

=

= 78.166

Sehingga sample yang akan diambil sebesar 78 responden.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang nilainya bervariasi, berubah menurut waktu atau berbeda menurut tempat atau elemen.5 Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Variabel independen merupakan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).6 Dalam penelitian ini variabel bebasnya ialah minat kerja (X1 ) dan keterampilan (X2).

2. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah masa tunggu (Y).

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi

5

J. Supranto dan Nanda Limakrisna, Statistik Untk Penelitian Pemasaran dan Sumber Daya Manusia, Edisi pertama (Jakarta: mitra wacana media, 2009), 12.

6


(43)

33

(indikator) dari suatu konsep/variabel.7 Pada penelitian yang berjudul

“Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan Terhadap Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA”.

Untuk lebih jelasnya, maka dianggap perlu untuk mendefinisikan beberapa pengertian sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen/variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen.

a. Minat (X1)

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan dan kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan orang giat melakukan sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat kerja dapat diukur dari beberapa hal yaitu

a) Ekonomi, berupa ekspektasi pendapatan yang akan diperoleh saat bekerja nanti

b) Pendidikan, tingkat pendidikan menentukan minat seorang individu dalam memperoleh pekerjaan dan posisi yang diinginkan c) Tempat tinggal, jarak tempat tinggal dengan pekerjaan yang

diharapkan seorang individu b. Keterampilan (X2)

7


(44)

34

Menurut menurut Eduard L Pesiwarissa, keterampilan kerja dapat diukur dengan tiga hal yaitu

1) Kemampuan keterampilan secara teknis, seperti keterampilan dalam mengoperasikan computer.

2) Keterampilan dalam hubungan kemanusiaan, seseorang mampu membangun kerja sama dengan orang lain/ bekerja sama dalam team. 3) Keterampilan secara konseptual, yaitu penguasaan seseorang secara

konseptual terhadap pekerjaan yang dikerjakan. 2. Variabel Dependen (Y)

Masa tunggu ialah jangka waktu alumni untuk mendapatkan pekerjaan. Setelah lulus dari perguruan tinggi, para alumni biasanya akan mencari pekerjaan. Masa tunggu dapat diukur dengan jangka waktu alumni mendapatkan pekerjaan setelah wisuda.

Lama masa tunggu dari setiap orang berbeda-beda. Terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan yang di tamatkan oleh angkatan kerja maka akan semakin lama masa tunggunya.

Pengukuran terhadap indikator variabel menggunakan skala Likert karena skala Likert pengukurannya mudah dibuat dan dapat

memberikan keterangan yang lebih tentang pendapat responden. Pengukuran dengan skala Likert ini menggunakan penilaian skor terendah 1 sampai dengan skor tertinggi 5 dengan kriteria penilaian sebagai berikut:


(45)

35

1) Skor 1 = sangat tidak setuju 2) Skor 2 = tidak setuju

3) Skor 3 = netral 4) Skor 4 = setuju

5) Skor 5 = sangat setuju8.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.9 Suatu skala pengukuran dikatakan valid jika ia dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.10

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program IBM Statistical Packeges for Social Science (SPPS) 19 sebagai alat bantu dalam analisis pengolahan datanya. Metode yang digunakan dalam uji korelasi ini adalah menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu rumus korelasi Product Moment11 sebagai berikut:

r

xy =

√{ }{ }

Dimana :

8

Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi dan Praktis, Cetakan Pertama (Jakarta: PT. Malta Printindo, 2009), 44.

9

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., 168.

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Bandung: Alfabeta, 2014), 168. 11 Juliansyah Noor, Metodologi..., 169.


(46)

36

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Kriteria penilaian uji validitas adalah:

a. Jika Rhitung > Rtabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan item kuisioner tersebut valid.

b. Sebaliknya jika Rhitung < Rtabel (pada taraf signifikasi 5%), maka dapat dikatakan item kuisioner tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas adalah pengujian terhadap kepercayaan suatu instrumen. Apabila instrumen itu baik dan dapat dipercaya maka responden tidak akan memilih jawaban-jawaban tertentu sehingga menghasilkan data yang dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengambilan, aspek-aspek yang diukur tidak akan berubah terhadap gejala yang sama dan alat ukur yang sama. Dalam uji reliabilitas, rumus yang digunakan adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach12. Rumus Alpha Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas

12 Ibid., 165.


(47)

37

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.13

Rumus Alpha Cronbach:

r

ii

[

] [

]

Dimana rumus σ2 =

rii = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan ∑σ2

= Jumlah butir pertanyaan σ12

= Varians total Kriteria penilaian uji reliabilitas :

Jika rhitung ≥ rtabel, maka butir instrumen dikatakan reliabel, tetapi jika rhitung

≤ rtabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel.

Menurut Uma Sekarang pengambilan keputusan untuk uji reliabel adalah sebagai berikut:14

a. Cronbach Alpha≤ 0.6 = reliabilitas buruk b. Cronbach Alpha 0.6 – 0.79 = reliabilitas diterima c. Cronbach Alpha 0.8 = reliabilitas baik

G. Data dan Sumber Data

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian.., 196.

14 Duwi Priyatno, Mandiri Belajar dengan Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom,


(48)

38

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya dimana datanya memberikan data kepada pengumpul data.15

Data primer ini bersumber dari hasil jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden pada alumni Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

H. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data adalah teknik-teknik yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan:

1. Kuesioner

Kuisioner/angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.16 Kuesioner penelitian diberikan kepada mahasiswa yang telah lulus program S1- Ekonomi Syariah dari angkatan pertama sampai angkatan 2015.

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data berbentuk pertanyaan secara lisan dan pertanyaan yang diajukan dalam wawancara telah dipersiapkan

15

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Jakarta: Alfabeta, 2004), 129.


(49)

39

secara tuntas, dilengkapi dengan instrumennya.17 Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pihak program studi guna mendapatkan data mahasiswa dan data lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal yang berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.18 Teknik dokumentasi digunakan untuk melengkapi data penelitian, yang berupa data mahasiswa, jumlah angkatan dan data lain yang terkait dalam penelitian ini.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya peneliti dalam mengelola data yang diperoleh menjadi informasi sehingga sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti menggunakan:

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah pengujian pada variabel penelitian dengan model regresi, apakah dalam variabel dan model regresinya terjadi kesalahan.19

17 Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), 27. 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur..., 158.

19

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005), 57.


(50)

40

Di dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel bebas (X), oleh karena itu analisis yang digunakan adalah model Analisis Regresi Linier Berganda. Tetapi sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, peneliti akan menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi normal atau tidak.20 Salah satu teknik yang mudah digunakan dalam pengujian normalitas ini adalah dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Normalitas terpenuhi jika nilai signifikasi yang diperoleh adalah > 0.05, itu artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai signifikasi yang diperoleh adalah < 0.05 maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tujuan dilakukannya uji multikolinearitas adalah untuk memastikan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebasnya. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terdapat korelasi antar variabel bebasnya. Pengujian pertama, apabila terdapat korelasi yang tinggi (≤ 0.1) antar variabel bebas, maka data dikatakan terdapat multikolinier. Namun apabila koefisien korelasinya ≥ 0.1, maka dikatakan tidak terdapat multikolinier. Pengujian yang kedua selain

20


(51)

41

dengan melihat koefisien korelasinya, yaitu dengan melihat nilai VIF (Varian Infloating Factor) yang terdapat pada output SPSS. Apabila nilai VIF ≤10 maka tidak terjadi multikolinier. Sebaliknya, jika nilai VIF ≥ 10 maka dikatakan terjadi multikolinier.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual yang ada.

Dalam penelitian ini, pengujian yang dilakukan untuk memastikan apakah terdapat heteroskedastisitas atau tidak adalah dengan uji korelasi Rank-Spearman. Uji korelasi Rank-Spearman dilakukan dengan cara mengkorelasikan nilai residual dengan variabel bebas menggunakan Rank-Spearman. Dari data yang diperoleh, dikatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas apabila signifikasi > 0.05. Sebaliknya jika signifikasi < 0.05 maka terjadi gejala heteroskedastisitas. Ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik Scatter Plot antar prediksi variabel dependen dengan residunya. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Setelah melakukan serangkaian pengujian pada uji asumsi klasik, selanjutnya dilakukan penganalisisan data menggunakan model analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk


(52)

42

mengukur sejauh mana pengaruh satu atau beberapa variabel bebas

(X1,2,3,...n) terhadap variabel terikatnya (Y), baik parsial mapun simultan.21

Rumus yang digunakan adalah 22 Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana :

Y : Masa tunggu a : Konstanta

X1 : Variabel minat kerja

X2 : Variabel keterampilan

b1 : Koefisien regresi antara X1 dan Y

b2 : Koefisien regresi antara X2 dan Y e : Error

21

Danang Sunyoto, Konsep DasarRiset Pemasaran & Perilaku Konsumen (Yogyakarta: CAPS, 2014), 139.

22


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel yang berlokasi di di Jl. A.Yani 117 Surabaya.

a) Sejarah singkat lembaga

Berdasarkan keputusan presiden RI No. 65 Tahun 2013, mulai tanggal 1 oktober 2013 IAIN Sunan Ampel berubah menjadi UIN Sunan Ampel (UINSA) surabaya. Saat ini UINSA Surabaya mempunyai 9 fakultas sarjana dan pascasarjana, serta 44 program studi (33 program sarjana, 8 program magister, dan 3 doktor). Fakultas sarjana yang ada di UINSA antara lain:

a) Fakultas Adab dan Humanoria b) Fakultas Dakwah dan Komunikasi c) Fakultas Syariah dan Hukum d) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan e) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat f) Fakultas Ilmu Social dan Ilmu Politik g) Fakultas Saint dan Teknologi

h) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam merupakan salah satu fakultas baru semenjak peresmian IAIN menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya. Fakultas


(54)

44

Ekonomi dan Bisnis Islam mempunyai empat program studi yaitu prodi Ekonomi Syariah, prodi Ilmu Ekonomi, prodi Akuntansi, dan prodi Manajemen.

b) Visi dan misi lembaga

Visi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam:

Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional dalam mencetak sumber daya insani yang berbudi luhur

Misi fakultas ekonomi dan bisnis Islam:

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ekonomi syariah dan bisnis islam yang unggul, kompetitif, kreatif, inovatif dan berdaya saing

2) Mengembangkan riset di bidang ekonomi, ekonomi syariah dan bisnis Islam yang relevan dengan kebutuhan masyarakat

3) Mewujudkan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat yang religius berbasis riset

c) Program Belajar Mengajar Prodi Ekonomi Syariah

Di dalam kegiatan perkulihan mahasiswa, sebagian mata kuliah menuntut mahasiswanya untuk presentasi di dapan mahasiswa lain dengan baik secara individu maupun kelompok. Dimana dalam presentasi tersebut mahasiswa mengoperasikan komputer untuk mempermudah presentasi, sehingga secara tidak langsung mahasiswa mempunyai kemampuan keterampilan secara teknik yang baik. Selain itu mahasiswa


(55)

45

mampu membangun kerja sama dengan mahasiswa lain yang menjadi kelompoknya.

Di dalam presentasi, mahasiswa harus mampu menguasai apa yang akan di presentasikan. Kegiatan ini secara tidak langsung melatih keterampilan mahasiswa secara konseptual, yaitu penguasaan seseorang secara konseptual terhadap pekerjaan yang dikerjakannya. Selain itu terdapat kegiatan lain yang melatih kemampuan keterampilan mahasiswa Ekonomi syariah, misalnya Bisnis Day, Memasarkan produk secara langsung ke konsumen (Kewirausahaan), Magang, serta program belajar mahasiswa Ekonomi Syariah, juga terdapat mata kuliah aplikasi computer sehingga pemahaman mahasiswa secara teknik juga di dapatkan melalui mata kuliah tersebut.

2. Deskripsi identitas responden

Dari kuisioner yang telah disebar kepada responden, bahwa dapat diperoleh gambaran mengenai identitas responden adalah sebgai berikut :

Dari kuesioner yang telah disebar kepada responden, bahwa dapat diperoleh gambaran mengenai identitas responden adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

Jenis kelamin Frekuensi Prosentase

Laki-laki 23 orang 29,5 %

Perempuan 55 orang 70,5 %

Total 78 orang 100 %

Sumber: Hasil Olah Data SPSS


(56)

46

Tahun Lulusan Jumlah Responden Prosentase

2013 9 responden 11,53 %

2014 11 responden 14,10 %

2015 30 responden 38,46 %

2016 28 responden 35,89 %

Total 78 responden 100 %

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Tabel 4.3 Status Kerja Responden

Status Kerja Jumlah Responden Prosentase

Sudah Bekerja 55 Responden 70.51 %

Belum Bekerja 23 responden 29,48 %

Total 78 Responden 100 %

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Tabel 4.4 Masa Tunggu kerja Responden Lama Masa Tunggu Jumlah Responden Prosentase

> 6 Bulan 17 Responden 30,90 %

6 - 12 Bulan 29 Responden 52,72 %

< 12 Bulan 9 Responden 16,36 %

Total 55 Responden 100%

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

B. Uji Validitas Dan Realiabilitas Instrument Penelitian 1. Hasil pengujian validitas

Uji validitas berguna untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian angket yang peneliti gunakan untuk memperoleh data dari para responden. Uji Validitas


(57)

47

atau menghubungkan antara masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh dalam penelitian. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan membandingkan antara r tabel dengan r hitung. Jika taraf signifikansi sebesar 5 % dengan jumlah responden 78 mahasiswa, maka r tabel sebesar 0,2227. Hasil pengujian validitas terhadap minat kerja (X1), keterampilan (X2), dan masa tunggu (Y) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Minat Kerja (X1) Nomer item r hitung r table Keterangan

1 0.702 0.2227 Valid w2 0.770 0.2227 Valid 3 0.679 0.2227 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga 3 butir pernyataan tentang Minat kerja dapat dikatakan valid.

Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Ketrampilan (X2) Nomer item r hitung r table Keterangan

1 0.844 0.2227 Valid 2 0.822 0.2227 Valid 3 0.827 0.2227 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga 3 butir pernyataan tentang keterampilan dapat dikatakan valid.

2. Hasil uji reliabilitas

Uji Reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat kekonsistensian angket yang digunakan oleh peneliti sehigga angket tersebut dapat


(58)

48

dihandalkan, walaupun penelitian dilakukan berulangkali dengan angket yang sama. Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Reliabilitas adalah jika nilai Alpha lebih besar dari rtabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabiel atau konsisten, sebaliknya jika nilai Alpha lebih kecil dari rtabel maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabiel atau tidak konsisten.

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Minat Kerja (X1)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.506 3

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Alpha sebesar 0,506 atau lebih besar dari r tabel (0,2227) makavariabel dinyatakan reliebel.

Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Variabel Ketrampilan (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.772 3

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Alpha sebesar 0,772 atau lebih besar dari r tabel (0,2227) maka variabel dinyatakan reliebel.

C. Analisis Data 1. Uji asumsi klasik


(59)

49

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan analisis yang sesugguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kernormalan distribusinya. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 78

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 2.10191543

Most Extreme Differences Absolute .073

Positive .047

Negative -.073

Kolmogorov-Smirnov Z .643

Asymp. Sig. (2-tailed) .803

Sumber: Hasil Olah Data SPSS

Berdasarkan output uji normalitas di atas diperoleh nilai KSZ (Kologorov-Smirnov Z) sebesar 0,643 dan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,803. Karena nilai Sig. > 0,05 yaitu dengan nilai Sig. 0,803 maka data berdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.


(60)

50

Berdasarkan tampilan output chart di atas dapat melihat grafik histrogram maupun grafik plot. Dimana grafik histrogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya adalah data berdistribusi normal. Selanjutnnya, pada gambar P-Plot terlihat titik-titik mengikuti dan mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.


(61)

51

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar veriabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi Multikolonieritas). Metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas adalah tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Dasar pengambilan keputusan pada Uji Multikolonieritas dapat dilakukan dengan dua cara yakni :

1. Melihat nilai Tolerance : Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya Tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya Terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji.

2. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor). Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya Tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya Terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji.

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 2.549 2.036 1.252 .214

Minat Kerja .065 .194 .040 .332 .741 .735 1.361

Ketrampilan .603 .166 .434 3.621 .001 .735 1.361


(62)

52

Berdasarkan output di atas diketahui bahwa : Nilai Toerance variabel Minat Kerja (X1) dan Ketrampilan (X2) yakni 0,735 lebih besar dari 0,10. Sementara itu, Nilai VIF variabel Minat Kerja (X1) dan Ketrampilan (X2) yakni 1,361 lebih kecil dari 10,00. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Multikolonieritas.

c) Uji heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada Uji Heteroskedastisitas yakni : Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.394 1.201 2.825 .006

Minat Kerja -.090 .115 -.105 -.787 .434

Ketrampilan -.063 .098 -.085 -.643 .522

a. Dependent Variable: RES2

Berdasarkan output di atas diketahui bahwa nilai signifikasi variabel Minat Kerja (X1) sebesar 0,434 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel Minat Kerja (X1). Sementara itu, diketahui


(63)

53

nilai signifikasi variabel Ketrampilan (X2) yakni 0,522 lebih besar dari 0,05, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel Ketrampilan (X2).

2. Analisis regresi linear berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara

dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen

(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. variable yang dimaksud yaitu Minat Kerja (X1), dan Keterampilan (X2), terhadap variabel terikat yaitu Masa tunggu (Y). Model persamaan analisis regresi linear berganda yaitu:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = Masa tunggu X1 = Minat kerja X2 = Keterampilan

e = Variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian b0 = Konstanta

b1– b2 = Koefisien pengaruh regresi

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized


(64)

54

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.549 2.036 1.252 .214

Minat Kerja .065 .194 .040 .332 .741

Ketrampilan .603 .166 .434 3.621 .001

a. Dependent Variable: Masa Tunggu

Y = a + b1 X1+b2 X2

Y = 2,549 + 0.065 X1+ 0,603 X2

Berdasarkan output analisi regresi linear berganda pada tabel 4.14 di atas dapat dilihat sebagai berikut:

Persamaan Regresi diatas dapat di jelaskan sebagai berikut:

a) Nilai konstanta = 2,549

Nilai konstanta sebesar 2,594 menunjukkan bahwa variabel X1, X2,dalam kondisi tetap atau konstan, maka besarnya nilai masa tunggu (Y) sebesar 2,549.

b) Nilai β1 = 0,065

Nilai β1 menunjukkan nilai 0,065 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan bahwa setiap kenaikan β1 satu satuan maka variabel Minat kerja akan mengalami peningkatan sebesar

0,065 dengan asumsi variabel X1, X2, dalam keadaan tetap atau konstan.

c) Nilai β2 = 0.603

Nilai β2 menunjukkan nilai 0.603 dan memiliki tanda koefisien regresi yang positif, hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang searah antara keterampilan dengan masa tunggu (Y) yang artinya apabila


(65)

55

terjadi penambahan pada keterampilan (X2) sebanyak satu satuan, maka masa tunggu (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.603 dengan asumsi variabel X1, X2, dalam keadaan tetap atau konstan.

D. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji simultan (uji F)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih

variabel independen (X1, X2,…Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara

serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah 0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat 0,80 - 1,000 = sangat kuat

Dari hasil analisis regresi, lihat pada output moddel summary dan disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.13 Nilai Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate


(66)

56

1 .456a .208 .187 2.130

a. Predictors: (Constant), Ketrampilan, Minat Kerja b. Dependent Variable: Masa Tunggu

Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,456 atau 45,6 % berarti hubungan antara Minat kerja dan keterampilan terhadap masa tunggu sebesar 45,6 % dan bernilai positif. Nilai koefisien determinasi berganda (R square) sebesar 0,208 atau 20,8 % sehingga dapat disimpulkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 20,8 % sedangkan sisanya 79,2 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

Uji simultan dapat dilihat dari nilai f tabel dan f hitung. Jika nilai f hitung < f tabel atau nilai sig. > 0,05 maka Ho1 diterima dan Ha1 ditolak. Sebaliknya jika nilai f hitung > f tabel atau nilai sig. < 0,05 maka Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Nilai f tabel dapat ditentukan dengan rumus

F tabel = (df1 ; df2)

F tabel = (jumlah variabel bebas + terikat – 1 ; n - k- 1), dengan n = jumlah responden dan k = jumlah variabel bebas. Sehingga apabila dimasukkan dalam rumus tersebut maka nilai f tabel sebagai berikut:


(67)

57

maka nilai (df1 ; df2) ialah (2 ; 75) yang kemudian dapat dilihat dalam tabel distribusi F sehingga nilai F tabel sebesar 2,71. Selanjutnya dari hasil analisis regresi pengujian simultan dapat dilihat melaui output tabel anova sebagai berikut :

Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 89.297 2 44.649 9.843 .000a

Residual 340.190 75 4.536

Total 429.487 77

a. Predictors: (Constant), Ketrampilan, Minat Kerja b. Dependent Variable: Masa Tunggu

Dari tabel di atas diketahui nilai F hitung sebesar 9,843 dengan nilai sig. 0,000. Karena nilai f hitung > f tabel, yaitu 9,843 > 2,71 dan nilai sig. < 0,05, yaitu 0,000 < 0,05 maka variabel Minat kerja (X1), dan Keterampilan (X2), secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Masa tunggu (Y).

2. Uji parsial (uji T)

Uji parsial (uji T) merupakan suatu uji hipotesis terhadap koefisien regresi parsial yang digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas secara individu terhadap variabel terikatnya. Jika nilai t hitung < t tabel atau nilai sig. > 0,05 maka Ho2 diterima dan Ha2 ditolak. Jika nilai t hitung > t tabel atau nilai sig. < 0,05 maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Nilai t tabel dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:


(68)

58

t tabel = ( ; n – k – 1 )

t tabel = ( ; 78 – 3 – 1 ) = (0,025 ; 75) keterangan:

n = jumlah responden k = jumlah variabel bebas.

Berdasarkan rumus di atas diketahui nilai t tabel (0,025; 75) sehingga nilai pada tabel distribusi t sebesar 1,98793.

Tabel 4.15 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.549 2.036 1.252 .214

Minat Kerja .065 .194 .040 .332 .741

Ketrampilan .603 .166 .434 3.621 .001

a. Dependent Variable: Masa Tunggu

Berdasarkan tabel 4.15 diatas diketahui hasil perbandingan t tabel dan t hitung atau nilai signifikansi ialah sebagai berikut:

a) Pada variabel Minat kerja nilai t hitung yaitu 0,332 dan nilai sig. sebesar 0,741. Sehingga nilai t hitung < t tabel dan nilai sig. > 0,05 serta bertanda positif maka Ho2 diterima dan Ha2 ditolak yang berarti bahwa secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Minat kerja dengan masa tunggu lulusan ekonomi syariah UINSA Surabaya.


(69)

59

b) Pada variabel Keterampilan nilai t hitung yaitu 3,621 dan nilai sig. sebesar 0,001. Sehingga nilai t hitung > t tabel dan nilai sig. < 0,05 serta bertanda positif maka Ho3 ditolak dan Ha3 diterima yang berarti bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan antara Keterampilan dengan masa tunggu lulusan ekonomi syariah UINSA Surabaya.


(70)

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan Terhadap Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

Berdasarkan hasil penelitian uji simultan F, menunjukkan bahwa tingkat variabel minat kerja (X1), dan keterampilan (X2), secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap masa tunggu mahasiswa program studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya. Pengaruh ini dibuktikan berdasarkan pengujian hipotesis.

Menurut hasil (uji F) diketahui nilai F hitung sebesar 9,843 dengan nilai sig. 0,000. Karena nilai f hitung > f tabel, yaitu 9,843 > 2,71 dan nilai sig. < 0,05, yaitu 0,000 < 0,05 maka variabel Minat kerja (X1), dan Keterampilan (X2), secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Masa tunggu (Y).

B. Pengaruh Faktor Minat Kerja dan Keterampilan Terhadap Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

1. Pengaruh Minat Kerja Terhadap Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UINSA Surabaya.

Pada variabel Minat Kerja nilai t hitung sebesar 0,332 dan nilai signifikansi sebesar 0,741. Sehingga nilai t hitung lebih kecil dari t tabel dan nilai sig. > 0,05 serta bertanda positif maka Ho2 diterima dan Ha2 ditolak yang berarti bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh


(71)

62

signifikan antara Minat Kerja Terhadap Masa Tunggu Lulusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya.

Masa tunggu kerja bisa dikatakan sebagai pengangguran tenaga kerja terdidik (pengangguran structural). Menurut Tadjudin kelompok pengguran ini kebanyakan adalah tenaga kerja yang baru menyelesaikan pendidikan yang sedang menunggu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan aspirasi mereka. Hal ini sesuai dengan mahasiswa ekonomi syariah UIN Sunan Ampel Surabaya yang baru lulus dan dalam masa menunggu atau mencari pekerjaan.

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan dan kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap1. Minat untuk bekerja bisa timbul dari dalam diri seorang individu. Individu yang mempunyai keinginan yang kuat dan dibarengi dengan usaha yang giat maka akan cepat mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan individu lain yang belum ada keinginan untuk bekerja.

Minat yang ada di dalam individu teryata tidak cukup untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Meskipun individu memiliki minat yang besar tapi tidak dibarengi dengan keahlian atau faktor lain yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan maka hal itu akan sia-sia saja. Meskipun individu ada minat dalam diri dan usaha untuk melamar beberapa lowongan yang ada tetapi untuk bergabung di suatu perusahaan

1


(1)

69

perusahaan akan melakukan suatu test kepada calon pelamar

sehingga perusahaan akan tahu kemampuan pelamar tersebut.

Begitupula alumni UIN Sunan Ampel Surabaya yang

biasanya aktif di saat perkuliahan. Mereka akan cepat

mendapatkan pekerjaan di bandingkan dengan alumni yang

pasif di saat perkulihaan, hal ini di karenakan mereka telah

terbiasa dan terlatih menangkap konsep atau hal-hal baru yang


(2)

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian serta pembahasan yang telah dilakukan pada bab

sebelumnya, maka kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut:

1. Minat kerja dan keterampilan secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap masa tunggu kerja lulusan ekonomi syariah fakultas ekonomi dan

bisnis islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Hal ini dibuktikan dari hasil

simultan (uji F) diketahui nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu 9,843

> 2,71 dan memiliki nilai sig. lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,000 < 0,05.

2. Minat kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap masa tunggu hal ini

di buktikan pada variabel minat kerja nilai t hitung sebesar 0,332 dan nilai

sig. sebesar 0,741, sedangkan Keterampilan secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap masa tunggu kerja lulusan ekonomi syariah fakultas

ekonomi dan bisnis islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Hal ini dibuktikan

dari uji parsial (uji T), pada variabel keterampilan nilai t hitung yaitu 3,621

dan nilai sig. sebesar 0,001.

B. Saran

Setelah peneliti mengadakan penelitian pengaruh minat kerja dan

keterampilan terhadap masa tunggu lulusan ekonomi syariah fakultas ekonomi

dan bisnis islam UIN Sunan Ampel Surabaya, maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi prodi ekonomi syariah UIN Sunan Ampel diharapkan bisa


(3)

71

secara teknis, konseptual maupun secara social baik dalam perkuliahan

maupun luar perkuliahan yang bisa berupa pembuatan kelompok belajar

maupun study banding dengan fakultas lain.

2. Bagi peneliti yang akan meneliti pada permasalahan yang sejenis

diharapkan agar memasukkan variabel lain di luar variabel yang sudah ada


(4)

DAFTAR PUSTAKA Buku:

Akademik, FEBI UINSA. Data wisudawan Ekonomi Syariah, 24 agustus 2016.

Anoraga, Pandji. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

Arikunto, Suharsimi. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara,2003.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi Revisi

VI. Jakarta:PT Rineka Cipta, 2006.

Budiamin, Amin. Pengendalian kecocokan minat dan hasil kerja”, Compaibility

Mode,pdf.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: UD.Mekar, 2000.

Dewa Ketut Sukardi, Psikologi Pemililhan Karier. Jakarta : PT.Rineka Cipta,

2004.

Donald Ary et al, Introduction to Research in Education, Terj. Arif Furqon.

Surabaya: Usaha Nasional, 1982.

Dunnete, Management. Jakarta: Airlangga, 1976.

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005.

Jeffrey Edmund Curry, Memahami Ekonomi Internasional. Jakarta: PPM,2001.

J. Supranto dan Nanda Limakrisna, Statistik Untk Penelitian Pemasaran dan

Sumber Daya Manusia, Edisi pertama.Jakarta: mitra wacana media, 2009.

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proporsional . Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Mila Saraswati dan Ida Widaningsih, Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial

,Geografi, Sejarah, Sosiologi,Ekonomi, Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008.


(5)

Nadler, G. Terobosan cara berfikir. California: Southern University, 1986.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,

2011.

Nursan Suadi dan Eva Sativa Nilawati, Gunakan 7 Jurus Sakti Melamar Kerja

Anda Langsung Diterima. Jakarta: Kompas Gramedia, 2010.

Priyatno, Duwi. Mandiri Belajar dengan Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom, 2013.

Prof. Drs. Soemantri dkk, Kajian Relevansi. Yogyakarta, 2009.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Erlangga

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta,

2014.

Suharso, Puguh. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan Filosofi

dan Praktis. Jakarta: PT. Malta Printindo, 2009.

Sujiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2008.

Sukirno, Sadono Teori Pengantar Makro Ekonomi . Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada, 2011.

Sunyoto, Danang. Konsep DasarRiset Pemasaran & Perilaku Konsumen.

Yogyakarta: CAPS, 2014.

Syaiful Bahri Dzamarah, Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

Tasmara, Toto. Membudayakan Etos Kerja Islami. Jakarta: Gema Insani, 2002.


(6)

Skiripsi:

Rif’atul Masfufah, “Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Rational Emotive

Behavior Therapy Dalam Menumbuhkan Minat Kerja Pada Remaja: Studi Kasus Seorang Remaja Lulusan Pondok Pesantren Yang Belum Bekerja Di Desa Sekaran” (Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2012).

Ummatin Khoiro, “Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Pelajaran Bahasa

Indonesia Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas I Di MI Miftahul Ulum Kemilagi Mojokerto”, (Skripsi UIN Sunan Ampel: Surabaya, 2014).

Yudhisti’anah NA, “Studi Analisis Sistem Ekonomi Islam Terhadap Teori

Ekonomi Keynes tentang Pengangguran dan Penyelesaiannya”, (Skripsi Institut


Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 14

PENGARUH DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 15

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA DAN MINAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN PRODUK E-MONEY SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM.

1 2 101

KETERAMPILAN KOMUNIKASI MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 2 104

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

3 36 102

GAYA KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 0 99

Refleksi perjalanan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya.

0 0 19

ANALISIS HUBUNGAN LAMA STUDI DAN IPK DENGAN WAKTU TUNGGU KERJA LULUSAN PRODI EKONOMI SYARIAH UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 0 77

ANALISIS ALGORITMA BLOCPLAN TERHADAP EFISIENSI KERJA PEGAWAI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 2 141

PENGEMBANGAN BUKU AJAR UNTUK KEMAHIRAN MEMBACA DI KELAS G MAHASISWA SEMESTER II FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

0 2 62