PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP TELITI SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN.

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND
LEARNING (CTL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR DAN SIKAP TELITI SISWA SMP PADA
POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN

Oleh :
Nurwinda Adha
NIM 408331037
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR DAN SIKAP TELITI SISWA SMP PADA
POKOK BAHASAN ZAT ADITIF MAKANAN

Nurwinda Adha (NIM 408331037)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan
Contextual Teaching and learning terhadap peningkatan hasil belajar dan sikap
teliti siswa SMP pada pokok bahasan zat aditif makanan. Populasi dalam
penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan sebanyak 10
kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas dengan cara random sampling dimana
kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pendekatan Contextual Teaching and
learning sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan metode ceramah dan
tanya jawab. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar, angket dan observasi. Data peningkatan hasil belajar dan sikap teliti siswa
dianalisis menggunakan uji t pihak kanan dengan taraf signifikan 0,05. Hasil
analisis uji-t untuk data peningkatan hasil belajar diperoleh thitung > ttabel (2,848
>1,673), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Peningkatan hasil belajar kelas
eksperimen dengan pendekatan Contextual Teaching and learning sebesar 59%
dan peningkatan hasil belajar kelas kontrol dengan metode ceramah dan tanya

jawab sebesar 49,6%. Dan hasil analisis uji-t untuk sikap teliti siswa diperoleh
thitung > ttabel (39,274 >1,673), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Untuk sikap teliti
siswa diperoleh dari hasil persentase data angket pada kelas eksperimen dengan
pendekatan Contextual Teaching and learning sebesar 86,11% sedangkan pada
kelas kontrol dengan metode ceramah dan tanya jawab sebesar 82,73%. Demikian
juga dari hasil analisis observasi aktivitas siswa yang dilakukan pada kelas
eksperimen dari pertemuan pertama (67,78) sampai pertemuan kedua (76,30).
Sehingga rata-rata nilai keduanya adalah 72,32. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pendekatan Contextual Teaching and learning berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar dan sikap teliti siswa SMP pada pokok bahasan
zat aditif makanan.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
Tabel 2.4.
Tabel 2.5.
Tabel 3.1.

Tabel 3.2.
Tabel 4.1.
Tabel 4.2.
Tabel 4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabel 4.7.

Perbedaan Bahan Pewarna Alami Dan Buatan
Zat Pewarna bagi Makanan dan Minuman
yang Diijinkan di Indonesia
Bahan Pemanis Buatan Yang Diizinkan Sesuai Peraturan
Perbedaan Bahan Pemanis Alami Dan Buatan
Bahan Pengawet Buatan yang Diizinkan Untuk
Digunakan dalam Makanan
Rancangan Penelitian
Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data Gain

Uji Homogenitas Dari Kedua Sampel
Hasil Uji Hipotesis
Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Persentase Distribusi Sikap Teliti Siswa dari
Perhitungan Hasil Angket
Nilai Rata-rata Aktivitas yang diamati

20
22
26
27
28
34
38
44
45
45
47
47
48

50

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
Gambar 2.5.
Gambar 2.6.
Gambar 2.7.
Gambar 2.8.
Gambar 2.9.
Gambar 2.10.
Gambar 2.11.
Gambar 2.12.
Gambar 2.13.
Gambar 2.14.
Gambar 2.15.
Gambar 2.16.

Gambar 2.17.
Gambar 3.1.
Gambar 4.1.
Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.

Struktur Klorofil-a dan Klorofil-b
Struktur Beta karoten
Struktur Karamel
Struktur antosianin
Struktur betanin
Struktur dan rumus kimia Fast green FCF
Struktur indigokarmin dan tartrasin
Struktur dan rumus kimia Rhodamin-B dan
Methanil yellow
Struktur dan rumus kimia sukrosa, fruktosa, xylitol,
sorbitol, dan laktosa
Struktur Steviosida, Mirallin, Monellin, Taumathin
Struktur sakarin, siklamat, aspartam, dan asesulfam K

Struktur dan rumus kimia formalin dan boraks
Struktur asam benzoate, asam propionate, asam nitrat,
kalium sorbet, dan asam sulfit
Stuktur Natamysin, Kalium Asetat, dan (BHA)
Struktur minyak atsiri
Struktur dan rumus kimia oktil asetat, amil asetat
dan etil butirat
Struktur Mononatrium Glutamate
Skema Desain Penelitian
Persentase Hasil Belajar
Persentase Distribusi Sikap Teliti Siswa dari Hasil
Perhitungan Angket
Grafik Aktivitas Belajar Siswa
Grafik Aktivitas Belajar Siswa yang diamati

18
18
19
19
19

20
20
21
23
23
25
28
28
30
31
32
32
36
47
49
49
50

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20

Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33

Silabus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
Kisi-kisi dan Instrumen Test sebelum divalidkan
Jawaban Instrumen Test sebelum divalidkan
Kisi-kisi dan Instrumen Test setelah divalidkan

Jawaban Instrumen Test setelah divalidkan
Analisis Angket dan Angket
Lembar Kerja Siswa
Jawaban Lembar Kerja Siswa
Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas
Tabel Aktivitas Siswa
Rekapitulasi Nilai Observasi Aktivitas Siswa
Validitas Instrument Tes
Reliabilitas Instrumen Tes
Tingkat Kesukaran Instrument Tes
Daya Beda Instrumen Test
Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Dan Kontrol
Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku Hasil Belajar
Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Data Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol
Perhitungan Rata-Rata Simpangan Baku Gain
Uji Normalitas Data Gain
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis Hasil Belajar
Uji Hipotesis Angket
Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Data Hasil Angket Dua Kelas
Hasil Distribusi Sikap dari Hasil Angket
Tabel Chi Kuadrat
Tabel Nilai-nilai r – product moment
Tabel Nilai-nilai Distribusi t
Tabel Nilai-nilai Distribus F
Dokumentasi Penelitian

66
68
76
82
93
94
101
102
105
112
121
122
128
129
133
135
138
141
142
144
147
148
150
151
153
155
156
160
164
165
166
167
170

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sekarang ini, menuntut

peningkatan mutu pendidikan. Dunia pendidikan tertantang untuk menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengenal serta menguasainya
sehingga siap menghadapi persaingan global. Pendidikan IPA khususnya kimia
sebagai bagian dari pendidikan memiliki potensi besar dan peranan strategis
dalam menyiapkan sumber daya manusia menghadapi era globalisasi. (Nurhadi,
2009).
Berlakunya Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi yang telah direvisi
melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang
pendidikan formal (persekolahan). Perubahan tersebut harus pula diikuti oleh guru
yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (Trianto,
2009).
Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orentasi
pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher cantered) beralih berpusat
pada murid (student centered); metodologi yang semula lebih didominasi
ekspositori berganti ke partisipatori; pendekatan yang semula lebih banyak
bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut
dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan, baik dari segi proses maupun
hasil pendidikan (Komarudin, 2005).
Mata pelajaran sains di SMP antara lain bertujuan, untuk memberikan
pengalaman kepada siswa dalam merencanakan dan melakukan kerja ilmiah untuk
membentuk sikap ilmiah (Depdiknas, 2003) dan salah satu tujuan pendidikan
kimia adalah memahami adanya hubungan antara konsep-konsep kimia dan
penerapannya dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.

2

Salah satu masalah dalam dunia pendidikan adalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran didalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu serta menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari (Sanjaya, 2006).
Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatanpendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan
minat siswa terhadap materi yang diberikan, juga terhadap proses dan hasil belajar
siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila
pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan
pembelajarannya.
Laporan penelitian Suerni (2005) menyatakan “89%” siswa belum dapat
mencapai ketuntasan belajar yang berarti mengalami kesulitan dalam mempelajari
kimia di SMP dengan tingkat kesulitan rata-rata sebesar 46,42%. Tingkat
kesulitan tiap pokok bahasan menunjukkan, untuk pokok bahasan bahan kimia
dirumah tingkat kesulitan yang dialami siswa sebesar 37,71%, pokok bahasan
wujud zat sebesar 40,31%, pokok bahasan zat aditif sebesar 55,16% sedangkan
untuk pokok bahasan zat adiktif dan psikotropika sebesar 56,26%.
Untuk

membantu

siswa

memahami

konsep-konsep

kimia

dan

memudahkan guru dalam mengajarkan konsep-konsep tersebut diperlukan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang langsung mengaitkan materi pelajaran
dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alternatif
pendekatan dalam pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa adalah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning.
Pendekatan Contextual Teaching and Learning merupakan konsep belajar
yang membantu guru mengkaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

3

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat (Depdiknas, 2003). Sehingga dengan menggunakan
pendekatan kontekstual, siswa dapat mengetahui manfaat suatu konsep kimia
dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat secara nyata.
Pokok bahasan zat aditif pada makanan merupakan salah satu materi kimia
yang diberikan dikelas VIII yang tercantum dalam KTSP. Topik ini sangat perlu
disampaikan kepada siswa SMP karena mereka sering menggunakan atau
mengkonsumsinya. Hampir setiap makanan dan minuman, baik hasil produksi
industri atau rumah tangga tak luput dari penambahan zat aditif. Manfaat dari zat
aditif antara lain untuk menambah kelezatan dan mengawetkan makanan. Namun,
selain bermanfaat, ternyata zat aditif pada makanan dapat menimbulkan masalah
yang membahayakan kesehatan dan merugikan manusia. Salah satu masalah yang
ditimbulkan oleh penggunaan zat aditif adalah terbentuknya sel kanker dan tumor,
jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih ataupun sering dikonsumsi dalam waktu
relatif lama.
Sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat aditif makanan sangatlah
penting, terutama dalam memilih makanan atau minuman yang sering mereka
konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Setelah proses pembelajaran ini selesai
diharapkan siswa dapat memiliki sikap yang lebih bijak dan teliti lagi dalam
mengonsusmsi makanan yang mengandung zat aditif yang berbahaya bagi tubuh.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan di SMP Negeri 2
Percut Sei Tuan terhadap guru IPA, pembelajaran masih didominasi
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA terpadu khususnya
kimia. Disamping itu guru yang mengajarkan kimia disekolah ini bukan alumni
Program Studi Pendidikan Kimia tetapi alumni Program Studi Pendidikan Biologi
(guru biologi).
Pendekatan Contextual Teaching and Learning telah banyak diteliti oleh
para peneliti terdahulu dan terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Mursito, dkk (2010) dalam jurnalnya mengemukakan bahwa “Hasil
belajar siswa meningkat setelah diterapkan pendekatan Contextual Teaching and
Learning dengan metode Learning Community”. Begitu juga menurut Indarini,

4

dkk (2008) dalam jurnalnya mengemukakan bahwa “Pendekatan Contextual
Teaching and Learning yang diterapkan pada materi Termokimia dapat
meningkatkan hasil belajar siswa”. Dipertegas dengan penelitian yang dilakukan
Juraida, Ariefa (2011)
animasi Power Point

menyatakan bahwa “Efektivitas penggunaan media
pada pembelajaran Contextual Teaching and Learning

memberikan efektivitas sebesar 5,74%. Risda, Sihombing (2011) hasil
penelitiannya menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kimia dengan
menggunakan Contextual Teaching and Learning sebesar 39,5%. Selanjutnya
Meriyanti (2011) menyatakan bahwa “Hasil belajar siswa SMP kelas VIII pada
pokok bahasan zat aditif makanan dengan pembelajaran Contextual Teaching and
Learning meningkat sebesar 57,7%.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Sikap Teliti Siswa SMP
Pada Pokok Bahasan Zat Aditif Makanan”.

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat didentifikasikan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Hasil belajar siswa yang belum optimal dimungkinkan berhubungan
dengan adanya pendekatan yang digunakan saat ini.
b. Pendekatan pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada guru.
c. IPA terpadu terutama kimia merupakan pembelajaran yang menerapkan
konsep – konsep dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari.
d. Kurangnya sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat aditif makanan.

1.3.

Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah

pengaruh

pendekatan

Contextual Teaching and Learning yaitu: konstruktivisme, inquiry, bertanya,
masyarakat belajar, pemodelan dan refleksi terhadap peningkatan hasil belajar dan
sikap steliti siswa SMP terhadap penggunaan zat aditif makanan yang

5

dikhususkan pada pokok bahasan Zat Aditif Makanan di kelas VIII SMP Negeri 2
Percut Sei Tuan.

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

disebutkan diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning lebih tinggi dari pada peningkatan
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab pada pokok bahasan Zat Aditif Makanan?
b. Apakah sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat aditif makanan yang
diajarkan dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning lebih
baik dari pada sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat aditif makanan
yang diajar dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab?

1.5.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian

adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
Pendekatan Contextual Teaching and Learning lebih tinggi dari pada
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab pada pokok bahasan Zat Aditif Makanan.
b. Untuk mengetahui sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat aditif
makanan yang diajarkan dengan Pendekatan Contextual Teaching and
Learning lebih baik dari pada sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat
aditif makanan yang diajar dengan menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab.

6

1.6.

Manfaat Penelitian
Dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:
a. Menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti sebagai calon guru
tentang penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning
dalam proses belajar mengajar.
b. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih dan merancang
model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan lainnya sebagai bahan
rujukan untuk penelitian selanjutnya.

1.7.

Defenisi Operasional
Pendekatan Contextual Teaching and Learning adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan nyata. Ada enam komponen utama pada pembelajaran
Contextual Teaching and Learning yaitu: kontruktivisme, inkuiri, bertanya
(questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan, dan refleksi.
Peningkatkan hasil belajar diperoleh dari skor pretes dikurang skor
postes dan dibagi dengan skor maksimum dikurang skor pretes, yang digunakan
untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap
pokok bahasan zat aditif makanan.
Sikap adalah kesedian orang untuk menolak atau menerima suatu objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut apakah berarti atau tidak bagi
dirinya (Azwar, 2002). Sikap teliti siswa terhadap penggunaan zat aditif makanan
sangatlah penting, terutama dalam memilih makanan atau minuman yang sering
mereka konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.
Zat aditif pada makanan menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No.
3219/MENKES/PER/XII/76 adalah bahan yang ditambahkan dan dicampurkan
sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu (Winarno, 1997).

62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan maka dapat

diambil kesimpulan yaitu :
1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei
Tuan yang diajar dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and
Learning sebesar 59% dan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan
metode ceramah dan tanya jawab sebesar 49,6 %.
2. Sikap teliti siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan yang diajar dengan
menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning lebih baik
daripada sikap teliti siswa yang diajar dengaan menggunakan metode ceramah
dan tanya jawab.
3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning berpengaruh terhadap
peningkatkan hasil belajar dan sikap teliti siswa pada pokok bahasan zat aditif
makanan.

5.2.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat

menyarankan yaitu :
1.

Bagi guru dan calon guru, dapat menggunakan pendekatan Contextual
Teaching and Learning dalam usaha meningkatkan hasil belajar, khususnya
mata pelajaran kimia di SMP.

2.

Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai pendekatan Contextual Teaching and Learning, agar lebih
memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pendekatan ini. Sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik.

63

DAFTAR PUSTAKA
Ariefa, Juraida, (2011), Efektifitas penggunaan media animasi power point
dengan menggunakan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan
kemampuan makroskopik, mikroskopik, dan simbolik siswa pada
pokok bahasan struktur atom di SMA negeri 1 stabat, Skripsi,
FMIPA, Unimed, Medan.
Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Arifin, S., (2003), Strategi Belajar Mengajar Kimia, Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI, Bandung.
http://www.scribd.com/doc/61530239/Komponen-Sikap (diakses 11
April 2012)
Azwar, S, (2002), Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Calhoun, J.F dan Joan Ross Acocella,(1995), Psikologi Tentang Penyesuaian dan
Hubungan Kemanusiaan, IKIP Semarang, Semarang.
http://acenale.wordpress.com/2012/03/14/sikap-siswa-dalam-belajar/
(diakses 01 April 2012)
Darmawan,
Setiadi,
(2010),
Pengawetan
Makanan.
http://adiozh.wordpress.com/2010/11/16/pengawetan-makanan/
(diakses 25 Januari 2013)
Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus
mata Pelajaran kimia, Dirjen pendidikan Dasar dan Menengah,
Deroktorat Pendidikan Menengah Umum.
Diana, Puspita, (2009), Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII,
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Dimyati, Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah., (2000), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.
http://id.scribd.com/doc/27644307/Metode-Ceramah (diakses 03
April 2012)
Indarini, (2008), Jurnal Volume 2 No. 3, Penerapan Pembelajaran Kontekstual
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Termokimia Siswa Kelas XI IPA 2
MA Alkhaerat Palu.

64

Komarudin, (2005), Langkah-Langkah Praktik Belajar Pengetahuan Portofolio,
Makalah. Disampaikan pada Pendidikan dan Pelatihan Fasilitator Guru
Bidang Studi IPS MTs Tingkat Nasional Tahun 2005 yang
diselenggarakan oleh Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan
Departement agama Republik Indonesia.
Krisno, M. A, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII, Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Mursito, Bustamin, dan Alwiyah, (2010), Jurnal Biodidaktis, Volume 3 : 65-70,
Penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Dengan
Menggunakan Metode Learning Community Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII MTS Alkhairaat Soulowe
Kecamatan Dolo.
Muslich, Mansur, (2008), KTSP Pemebelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Nasution, Meriyanti, (2011), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer
Pada Pembelajaran Contextual Teaching Learning pada Pokok
Bahasan Zat Aditif Makanan Di SMP Negeri 2 TanjungMorawa,
Skripsi, FMIPA Unimed, Medan.
Nurhadi, (2004), Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching Learning (CTL)),
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Pratiwi, Rinie, Kuswanti, Nur, dan Rahardjo, (2008), Contextual Teaching and
Learning Ilmu pengetahuan Alam : Sekolah Menengah Pertama kelas
VIII Edisi 4, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Purba, M., (2007), IPA Kimia Untuk SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Roestiyah, N.K., (1998), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit : Rineka Cipta,
Jakarta.
Sanjaya, Wina, (2008), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, PT. Kencana Prenada Group, Jakarta.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta,
Bandung.
http://007indien.blogspot.com/2011/12/pengertianpembelajaran-kontekstual-ctl.html. (diakses 02 April 2012)
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.

65

Sihombing, Melda.E, (2012), Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran
dan Satuan Dikelas X Semester I SMA Yayasan Perguruan Budi Agung
Medan T.A 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sihombing, Risda, (2008), Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon
Dikelas X SMA Negeri 7 Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPAUNIMED, Medan.
Siskandar, (2008), Sikap dan Motivasi Siswa
dalam
kaitan denga
Hasil
Belajar
Matematika
di
SD.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1407208438451.pdf (diakses
01 April 2012)
Subroto, S., (2002), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Sudjana, Nana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit
Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, Nana., (2005), Metode Statistika, PT Tarsito, Bandung.
Suerni, (2005), Analisis Tingkat Kesulitan Belajar Materi Kimia Mata Pelajaran
Sains Siswa Kelas VII di SMPN 1 Kedungbanten Kabupaten Tegal
Tahun Ajaran 2004/2005, Skripsi, FMIPA, UNS, Semarang.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/erdpdf-/import/4301401042.pdf
(diakses 02 Maret 2012)
Sunarto, (2009), Pembelajaran Konvensional
http://sunartombs.wordpress.com/2009/03/02/pembelajarankonvensional-banyak-dikritik-namun-paling-disukai/ (diakses 12
Maret 2012)
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Winarno, F.G, (2002), Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/pengasapan (diakses 24 Januari 2013)
http://www.lni.unipi.it/stevia/stevia/stepadog.htm (diakses 24 Januari 2013)

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141