TEORI TELEPORT LINTAS RUANG DAN WAKTU PE (1)

TEORI TELEPORT LINTAS RUANG DAN WAKTU
PENDEKATAN DESAIN
M.S GUMELAR
Author © 2007 - michael.gumelar@gmail.com
Teori ini boleh diambil sebagai referensi, dan harus disertakan nama dan sumbernya

Abstrak: waktu berjalan linear pada aksi yang kita lakukan, tetapi setelah aksi
tersebut dilakukan, akan menjadi masa lalu yang tersusun menjadi alur waktu
yang telah kita lakukan yang disebut timelime, dan bila kita beraksi untuk
membuat mesin yang mampu membawa kita kemasa lalu, maka waktu sebagai
sejarah sudah tidak linear lagi, karena dapat kita akses dan ubah, tetapi aksi
kita sendiri, tetaplah linear.

Keywords: mesin waktu, mesin teleport, teori waktu, teori mesin waktu, teori mesin
teleport, teori teleport, teori teleport lintas ruang, teori teleport lintas waktu, teori
teleport lintas ruang dan waktu

PENDAHULUAN
Art berasal dari Arte dalam bahasa Itali atau dalam bahasa Yunani adalah Techni.
Arti Art lebih mengarah kepada Skill atau Craft, dalam bahasa Indonesia berarti
keahlian atau teknik bila merujuk ke arti dari bahasa Yunani.

Kata Art mengalami pengubahan makna menjadi makna sekarang dimulai pada
sekitar abad 18 di eropa (http://en.wikipedia.org/wiki/Romanticism). Tetapi bagi
penulis, Art lebih mengacu pada arti aslinya yaitu teknik dan skill, sekaligus bila
dijaman sekarang ditambahkan desain.
1

Gambar 1. http://ransomnoble.files.wordpress.com/2009/01/cover-w-text-the-art-of-science.jpg?w=477&h=725

Oleh karena itulah Art sebenarnya malah mengarah ke kata Science atau ilmu
pengetahuan dewasa ini. Hingga bermunculan kata-kata The Art of War, The Art of
Mathematics dan lain-lain, yang menunjukkan bahwa The Art disitu lebih mengarah
pada arti Mastery atau sangat ahli dalam bidang tersebut. Karena sangat ahlinya,
hingga menjadi Art. Dan Art disitu maknanya menjadi ke seseorang yang sangat ahli
dibidang tertentu, dan bidang tertentu itu sangat luas, artinya bisa dibidang apapun.
Hingga art sebenarnya sudah menjadi acuan induk dari berbagai bidang ilmu,
philosophy pun dibawah Art, karena muncul istilah “the art of philosophy”, hal ini
menunjukkan bahwa Art sudah menjadi Induk dari segala sumber ilmu.
Oleh karena itulah maka dibidang desain mobil, desain pesawat dan berbagai
desain lainnya yang cenderung ke teknik. Maka art yang dulunya hanya sebagai
pelengkap, kini berubah sebagai penuntun dan pemberi arah ke masa depan,

bagaimana sebaiknya teknologi mengarah.

2

Gambar 2. http://www.otakku.com/wp-content/upload/2008/01/2007-12-30_084615-treehugger-solar-powered-car.jpg

Sebagai contoh, di masa lalu, membuat mobil, dalam pendesainan bentuknya, maka
desain mobil harus mengikuti bentuk mesinnya, hingga desain menjadi terbatas dan
kaku. Tetapi sekarang, desain yang mengacu pada bentuk yang dinamis, stylis dan
juga dipacu untuk kecepatan, hingga bentuk mobil cenderung bulat dan landai. Maka
desain bentuk diutamakan terlebih dulu, hingga dibuat sangat menarik dan juga
meminimalkan gesekan udara saat dikebut dengan kencang. Kemudian para
mekanik akan menyesuaikan letak dan bentuk mesinnya kemudian.

Gambar 3. http://www.dymee.com/wp-content/plugins/wp-o-matic/cache/f3b87_thrust_ssc.jpg

3

Dari situ terlihat bahwa seni yang direncanakan atau desain, sudah mulai menjadi
acuan utama dalam membuat sesuatu. Bahkan di masa depan, seseorang yang

kemampuan seninya sangat kuat, akan menjadi pemimpin dibidang apapun.
Tujuan dan Manfaat Penelitian:

1. Meluruskan

persepsi

yang

salah

bahwa

art

hanya

untuk

melukis,


menggambar dan atau kegiatan sejenisnya. Art lebih ke ilmu pengetahuan, art
bila direncanakan untuk membuat apapun lebih cenderung disebut dengan
nama desain, tetapi tentu saja desain belum tentu art.

2. Memberi perbedaan yang lebih jelas antara art sebagai desain, art sebagai
seni dan art sebagai mastery (sangat ahli).
3. Menjembatani bahwa fisika bila bergabung dengan seni, akan memberikan
terobosan baru yang membuat pola fikir berkembang tanpa batas.
4. Mengarahkan pola pikir baru bahwa teori Teleport lintas ruang dan waktu
dengan pendekatan desain suatu saat dapat memungkinkan untuk dilakukan.
5. Sumbangsih terhadap bangsa Indonesia dan masyarakat dunia pada
umumnya agar pola pikirnya berkembang dan membangun kepercayaan
dirinya agar mulai membuat teori-teori sendiri dan tidak menjadi pengikut dari
bangsa atau negara-negara lainnya.

4

STUDI PUSTAKA


Gambar 4. http://www.theage.com.au/ffximage/2006/01/05/futurama_0601_wideweb__470x330,0.jpg

Teori dari kata theoria bahasa Yunani kuno, yang berarti spekulasi, alternatif lain dari
suatu aksi. Dari situ terlihat jelas bahwa teori hanyalah kata-kata yang diucapkan
yang kebenarannya diragukan atau belum tentu benar.
Oleh karena itulah, sudah seharusnya bangsa kita Indonesia, yaitu terutama bagi
warganya untuk banyak membuat teori dalam bidang apapun untuk membuat
terobosan dan bukan jadi pengikut dari bangsa dan warga negara lain, dan
terkadang parahnya, takut membuat teori karena menunggu warga negara dari
bangsa lain, kemudian kita baru mengeluarkan teorinya orang tersebut, padahal ada
kemungkinan kita lebih dulu dari warga bangsa lain tersebut.
Dan bila ada warga bangsa negara kita yang punya teori tersendiri tetapi di negara
manapun belum muncul, maka secara serempak mengomentari dan menyalahkan,
lalu disuruh belajar teori ini dan teori itu dari bangsa lain, seolah-olah kecerdasan
warga negara kita tidak sama, dan berada jauh dibawah kecerdasan negara-negara
maju.
5

“Kecerdasan seseorang tidak ada hubungannya dengan Ras, Genetik, Warna Kulit,
Bangsa, Jenis Kelamin, Ukuran Otak, Umur, Kemiskinan, Kekayaan, Kekurangan

tubuhnya, atau Makanannya, tetapi terletak pada keinginan tiap individu (diri sendiri),
maukah dirinya sendiri belajar dan membuka pikirannya hingga mampu melampaui
segala keterbatasan pikiran yang telah dibuat oleh pikirannya sendiri karena bacaan
dan referensi yang salah”. angel michael
Kalimat tersebut merupakan kutipan dari buku “Angel Michael’s Ultima Dream”
dihalaman 216 bagian words of wisdom, yang memberi pencerahan bahwa tiap
orang adalah unik dan bisa muncul dan setara kecerdasannya dengan bangsa
lainnya yang lebih maju jika kita mampu membuka pola fikir kita hingga sejajar
dengan warga dan bangsa lain yang lebih mau.
Dari teori tentu saja akan memerlukan waktu lama untuk menjadi Law of Science
atau hukum ilmu pengetahuan. Oleh karena itulah silakan saja bila ada teori baru,
diuji hingga terbukti kehandalannya hingga suatu saat menjadi Law of Science atau
Hukum Ilmu Pengetahuan.
Bagaimana dengan Hukum Ilmu Pengetahuan yang suatu saat ternyata sudah tidak
valid lagi? Tentu saja tidak dipakai lagi atau menjadi sejarah. Di dalam ilmu
pengetahuan, sangat umum dengan istilah ini “satu-satunya yang abadi hanya
perubahan itu sendiri”, hingga tidak ada yang hakiki dan terus berubah dan
diseuaikan dengan kemajuan dan pola pikir di zaman itu.
Teleport atau Teleportation adalah suatu pola pikir baru dan belum ada buku dan
acuannya, hingga di zaman ini tentu saja untuk menemukan teorinya tentu saja

belum ada karena memang hanya sebatas teori saja dan belum bisa dibuktikan.
Tetapi walaupun sebagai teori, suatu saat akan menjadi acuan bagi generasi
selanjutnya yang mungkin saja bisa mewujdukannya karena teknologi dan pola pikir
sudah berkembang dan lebih maju dari sekarang.
Benarkah teori bisa terwujudu dimasa depan? Mungkin saja, bukankah pesawat juga
dulunya cuma teori? bahkan penemunya mungkin ditertawakan di masa itu,
bagaimana bisa besi bisa terbang? jangankan terbang, diletakkan di air saja
6

tenggelam. Tetapi ternyata? kita sekarang dapat melihat berbagai bentuk pesawat
yang unik, berbeda dan terbang di udara.

7

METODE

Gambar 5. http://www.pollsb.com/photos/o/278900-evolution_theory_funniest.jpg

Dalam studi research ini metode yang digunakan adalah metode analisa dan
pencarian data sesuai kebutuhan serta tahapan-tahapannya yang relevan dan

cenderung qualitative description.
Dimana proses dari ide sampai perwujudan cerita yang utuh menjadi analisa dan
data sekaligus untuk mensuport temuan teori baru dari beberapa teori pilihan yang
ada di dalam pencapaian terobosan alat teleportasi ini.
Penggunaan rumus awal, tentu saja menggunakan rumus dari Isaac Newton yaitu
energi adalah massa dikalikan dengan kecepatan perpindahan obyek (kelajuan).
E= M.V
Yang kemudian juga dikembangkan oleh Albert Einstein yaitu energi adalah massa
dikalikan kecepatan cahaya dipangkat 2.
E=M.C2
Dimana menurut istilah metafore “raksasa biasanya akan berdiri diatas raksasa
lainnya”, yang berarti bahwa “temuan baru biasanya berdasarkan pada penemuan
yang telah ada sebelumnya”.

8

Gambar 6. http://www.toothpastefordinner.com/072610/mass-media-theory.gif

Dan juga metode ini hanya terbatas pada teori dan pendekatan dalam desain saja.
Karena di sini alatnya memang belum ada, dan pola pikir ke arah Teleport juga

masih di awal-awal ide saja.
Hingga

bahasan

tentu

saja

tidak

mencakup

pembuatan

alat

ataupun

mewujudkannya sebagai prototipe. Semoga para mekanik dan teknisi di masa depan

dapat menggunakan sebagai basic teori penemuan alatnya.

9

PEMBAHASAN

Gambar 7. http://www.alexchiu.com/spacestation/teleported.gif

Teleport dari kata tele yang artinya jauh dan transportation yang berarti alat bantu
untuk memindahkan sesuatu, baik barang maupun untuk mahluk hidup, termasuk
manusia di dalamnya.
Teleportation ini merupakan ide yang sepertinya tidak mungkin untuk zaman saat
naskah ini ditulis, tetapi sudah demikian banyak yang terinspirasi, baik dalam
animasi, video, maupun movie (cinema).
Tentu saja dalam karya seni visual tersebut Teleportasi sudah dipakai, terutama
untuk berbagai cerita fiksi seperti Star Trek, Babylon V, Stargate dan sejenisnya
dimasa naskah ini ditulis.
Namun satu yang belum muncul, yaitu teorinya dan bagaimana cara menghitungnya?. Karena biasanya dari hitungan dan teori tersebut itulah, akan mulai terwujud
alat yang dibutuhkan oleh kita semua, walaupun kemungkinan besar yang dapat
menikmatinya adalah generasi di masa depan kita selanjutnya.

10

Gambarr 8. http://2.bp.blogspot.com/_Br31TbsqSvg/SxJEKtb_EjI/AAAAAAAAABo/87STzC91O08/s1600/isaac_newton_hd.jpg

Energi
Sebelum membahas kesana, baiklan akan saya bahas teori dari Newton yaitu
tentang energi.
E = M.V
Sebagai contoh gambar 1, disitu terlihat jelas bahwa suatu massa bila berpindah
tempat dari titik A ke titik B akan memerlukan energi. Atau Energi adalah yang
diperlukan suatu obyek atau mahluk hidup (massa) untuk melakukan gerak dari titik
A ke titik B (velocity).

Gambar 9

A

B

Tetapi Einstein mengembangkannya lebih jauh menjadi energi adalah massa dikali
kecepatan cahaya dipangkat 2.
E = M.C 2

11

Gambar 10. http://minardikitong.files.wordpress.com/2010/08/albert-einstein-11.jpg

Tentu saja hal ini membuat para fisikawan yang memahami benar seni fisika ala
Newton akan tertawa, bagaimana mungkin sangat begitu cepat?. Karena melempar
bola memang memerlukan energi tetapi tidak perlu sampai kecepatan cahaya. Dan
kita tahu dari penelitian, bahwa kecepatan cahaya adalah 299.792.458 m / s dimana
m adalah meter dan s adalah second atau detik.
Kalau melempar bola atau menjatuhkan benda, atau menggerakkan mobil dari titik A
ke titik B memerlukan kecepatan cahaya, maka teknologi kita dan kecepatan alat
yang kita punya belum mencapai kecepatan cahaya. Maka tentu saja Einstein pasti
salah.
Benarkah?
Teori Einstein tersebut disebut dengan nama Relativity Theory atau teori relatifitas,
mengapa begitu?.
Sederhananya begini, kita bergerak diatas permukaan bumi, sedangkan bumi sendiri
berputar diporosnya yaitu satu kali putaran memerlukan waktu 24 jam waktu bumi,
lalu bumi ini juga bergerak mengitari matahari dengan kecepatan tertentu dimana
satu kali putaran sebanyak 365 hari waktu bumi.

12

Bumi terikat secara tidak terlihat oleh ikatan jalur tata surya hingga satu tata surya
kita yang berpusat di matahari beputar juga hingga punya satu putaran sendiri, lalu
tata surya kita ikut dalam geroombolan tata surya lainnya yang ada dalam satu
galaksi yang juga berputar.

Gambar 11.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTRb7bbICkU2vW4deauLgMn4i7uwTn3iZfgomYd5VBLWT0-ayA&t=1&usg=__T5M3G4HZRvH1QPCUccjWgZOWLoQ=

Jadi sebenarnya kita memang bergerak dalam kecepatan cahaya bila dilihat secara
makro dan bergerak sesuai dengan persepsi kita bila dilihat secara mikro. Oleh
karena itulah teori relatifitas Einstein lebih banyak dipakai dalam bidang Astronomi
karena berhasil menjawab hal-hal fisika diluar aturan persepsi bumi yang cenderung
mikro. Kini kita akan melihat contoh lain yang minimal akan menjawab lebih
mengena bila kita belum dapat berfikir secara makro, dengan tujuan yang sama
tetapi dengan pola fikir mikro untuk menjelaskan teori Einstein ini.
Binding
Di dalam mobil kita diasumsikan suatu saat ada nyamuk masuk dan terperangkap,
hingga tidak bisa keluar dari mobil kita. Pada saat itu, mobil mulai bergerak dari
suatu titik ke titik lainnya, misalnya dengan kecepatan 125 Kilo Meter perjam.
Yang terjadi adalah si nyamuk tadi tentu saja karena ingin keluar dari dalam mobil
tersebut, dia akan terbang dengan kecepatannya sendiri, yaitu diasumsikan 500
Meter perjam di antara ruang yang ada di dalam mobil, padahal di luar kaca jendela
itu, kecepatan sudah melebihi kecepatan terbangnya sendiri yaitu 125 KM perjam.

13

Lalu mengapa nyamuk tadi tidak terhempas dan terhantam dinding mobil
dikarenakan mengikuti kecepatan diluar mobil? hal ini dikarenakan adanya Binding
(pengikatan secara tidak nampak) yang terjadi dalam ruang lingkup mobil tadi.
Hingga walaupun kecepatan diluar lingkup mobil tadi sangat tinggi, tetapi karena
nyamuk tadi di dalam mobilnya, maka nyamuk tadi tetap aman, bahkan nyamuk
tersebut mampu terbang dengan kecepatannya sendiri pula.

Gambar 12. http://blog.gtroc.com/dino/astps2.jpg

Hingga bila mobil yang kita kendalikan sudah sampai tujuan, dan nyamuk tadi dapat
keluar dari mobil, dan diasumsikan nyamuk tadi dapat berkata, maka dia akan
berkata kepada teman barunya bahwa dia telah melakukan perjalanan dari area
tertentu ke area baru tersebut yang jaraknya sangat jauh dan ditempuhnya hanya
beberapa jam atau menit saja, yang menurut versi nyamuk mungkin memerlukan
waktu puluhan bahkan ratusan tahun.
Disitu terlihat bahwa sinyamuk dalam pola pikir skala mikro dan kita berpikir skala
makro, semoga bisa menjelaskan teori relatifitas Einstein ini. Pertanyaan lain lagi
muncul, apa Binding itu?.

14

Binding sudah disebutkan sebelumnya, kini akan kita bahas lebih lanjut. Bila kita
punya helikopter, sejenis pesawat yang mampu melayang dan bertahan cukup lama
di udara di tempat yang relatif sama.
Maka dengan menunggu bumi bergerak, hingga kita dari Indonesia bisa ke Amerika
Serikat tanpa harus melakukan perjalan jauh melintasi laut dan area lainnya, tinggal
bertahan saja di udara dan menunggu bumi berputar sampai kelihatan area Amerika
Serikat, baru helikopter kita turunkan dan kita sudah sampai, bisakah?.
Tentu saja tidak bisa, sebab kita masih terikat oleh gaya tarik gravitasi bumi yang
mengikat helikopter kita, hingga pada saat bumi berputar, maka tentu saja
sebenarnya helikopter kita juga berputar walaupun kita merasa tetap diposisi relatif
sama, inilah yang disebut dengan nama Binding.
Bagaimana caranya agar kita terlepas dari Binding ini, tentu saja membuat helikopter
yang mampu terbang tinggi hingga terlepas dari ikatan Binding Planet Bumi. Lalu
bila sudah, tinggal tunggu negara yang kita tuju, terutama negara yang jauh mulai
terlihat, maka baru turun dan juga perhitungkan kecepatan saat turun, bisa-bisa saat
turun kecepatan helikopter kita kurang pas, hingga negara tujuan bisa terlewati bila
salah perhitungan, gambar 2 berikut hanya ilustrasinya saja, skala tidak digunakan.

Batas Binding gravitasi Bumi

Diluar Batas Binding gravitasi Bumi

Bumi

Gambar 13

15

Kini setelah tahu teori Newton dan Teori Einstein serta Binding, kita akan mengarah
pada teori saya sendiri mengenai teleport lintas ruang dan waktu pendekatan desain.
Teori ini muncul karena saya sebagai seorang graphic designer dan juga sebagai
Artist sering melipat-lipat kertas dan juga bermain dengan lem.

Pendekatan Desain
Awalnya begini, sudah terlalu umum bahwa seorang graphic designer atau artist
cenderung untuk malas berhitung secara matematika. Kami para artist atau graphic
designer, selalu mencari terobosan baru dalam menyelesaikan masalah.
Contoh pertama, bila kita disuruh mencari setengah dari suatu obyek yang panjang,
misalnya suatu tongkat, maka bila orang yang ahli menghitung (kalukasi), segera
mencari penggaris dan mengukurnya hingga tahu persis berapa panjang tongkat
tersebut, lalu nilai yang ditemukan kemudian dibagi dua, dan dia analisa dimana
tepatnya titik tengah tersebut menggunakan penggaris pula dan mencari pas dinilai
yang telah dihitung sebelumnya lalu diberi tanda.
Tetapi bagi para artist atau graphic designer, cenderung untuk mencari tali ataupun
alat yang bisa dijadikan tali, lalu dikurkan dengan tongkat tersebut, hingga sama
panjang, lalu talinya dilipat dua dan diletakkan disalah satu ujung tongkat, lalu
ditandai, itulah letak titik tengah tongkatnya, bahkan tanpa melalu proses kalkulasi
sebelumnya, seperti gambar 3 sebagai ilustrasi saja.
Tali yang ukurannya sama dengan
tongkat lalu dilipat tengahnya

Gambar 14

Tongkat yang telah ditandai tengahnya
dengan teknik melipat tali

16

Apa yang terjadi? Disini terlihat jelas bahwa ada cara berpikir yang berbeda dengan
tujuan sama, dan keduanya hasilnya benar untuk mencari titik tengah dengan tepat.
Contoh berikutnya, yaitu bagaimana seorang graphic designer atau seorang artist
mencari titik tengah dari kertas persegi empat yang teratur, misalnya ukuran A4 yaitu
21 x 29,7 cm.
Seperti biasanya, yang ahli menghitung, segera mencari penggaris, lalu dihitung
ukurannya, yaitu tingginya, lalu lebarnya, kemudian dihitung untuk mencari titik
tengahnya.
Tetapi seorang graphic designer ataupun artist, akan cenderung melipat kertas
tersebut seperti gambar 4 berikut dalam langkah demi langkah, namun tentu saja
tidak menggunakan skala, setelah selesai, dibuka lagi lipatannya lalu tinggal diberi
tanda diperpotongan garis lipat yang ada ditengahnya.

Gambar 15

17

Lalu apa hubungannya dengan teori Teleport Lintas Ruang dan Waktu? Tentu saja
ada, penjelasan tadi hanya menunjukkan bahwa ada lebih dari satu cara untuk
menyelesaikan masalah, tetapi yang paling penting adalah hasil akhirnya sama.
Kalau kita melihat teori Newton yaitu E = M.V yang kemudian dikembangkan lagi
oleh Einstein, maka saya juga akan mengembangkannya lagi. Namun kali ini saya
akan menghilangkan faktor kecepatan, dimana di teori Newton, velocity sangat
penting.
Dimana M adalah Massa dan V adalah Velocity. Velocity adalah perpindahan suatu
obyek, sedangkan di teori Einstein juga masih menekankan kecepatan walaupn
relatif yaitu diwakili oleh lambang C sebagai kecepatan cahaya dalam teorinya yaitu
E = M.C 2
Dimana M adalah Massa dan C adalah kecepatan cahaya dipangkat 2, karena relatif
dengan kecepatan yang diluar pengaruh bumi.
Hingga bila digambarkan, energi yang diperlukan satu obyek dari titik A dengan
kecepatan sekian akan menempuh jarak sekian dan akhirnya tiba di titik B, dimana
kedua rumus Newton dan Einstein masih berbicara tentang kecepatan.

Gambar 16. http://3.bp.blogspot.com/_0nfgwEkN4yc/TIdwbnhj3vI/AAAAAAAAAME/maKidEUHDlk/s1600/a+ke+b.jpg

18

Tetapi bila kita berpikir ala graphic designer atau artist, maka dari titik A ke titik B
tidak perlu menggunakan kecepatan dan jarak sudah tidak dihitung, tetapi yang
dihitung adalah berapa banyak energi yang diperlukan untuk melakukan hal itu?.
Bagaimana caranya? Cukup sederhana, dengan hanya melipat dan menempelkan
titk A hingga bertemu dengan titik B seperti pada gambar 6 berikut.

Gambar 17. http://4.bp.blogspot.com/_0nfgwEkN4yc/S6N9WaBtXCI/AAAAAAAAALw/hZWUYe294Cc/s1600/a%2Bke%2Bb%2Btekuk.jpgt

Hingga dari situ saya mengeluarkan formula baru berdasarkan formula dari Einstein
yaitu :
E = Dat. Fus At1.Bt1
Dimana Dat adalah kependekan dari kata data, dan kita tahu, data bisa berupa
materi ataupun non materi, misalnya

memory yang tersimpan disuatu harddisk.

Sedangkan Fus singkatan dari kata Fussion artinya gabungan dari pangkat titik atau
Posisi A dan gabungan dari Posisi B. Lalu t1 adalah waktu di area A saat tersebut,
dan berpindah ke area B dengan t1 diwaktu yang sama tetapi area berbeda.

19

Simulasi Permen Karet
Simulasinya cukup sederhana, diasumsikan kita sudah mengunyah permen karet,
usahakan jangan terlalu lama, hingga tidak begitu lengket, kini ambil kertas, letakkan
permen karet disatu ujung kertas, lalu kita akan memindahkan permen karet tadi dari
ujung semula ke ujung lainnya, maka dengan hanya melipat saja, maka permen
karet tadi diusahakan menempel di ujung satunya,

maka voila, permen karet

tersebut melakukan perpindahan tanpa menempuh jarak tertentu dan tanpa
kecepatan sama sekali, sudah berpindah ke ujung satunya.
Dari situlah ide teleport lintas ruang dan waktu muncul, bagaimana mungkin
melakukan perjalanan tanpa menempuh jarak dan kecepatan bisa dilakukan? Tentu
saja memungkinkan, sebab jawbannya tinggal seberapa banyak energi yang kita
butuhkan.
Per-atom ataukah per-paket
Lalu di pola pikir lainnya, teleport belum memungkinkan, karena betapa sulitnya dan
betapa susahnya mengurai atom demi atom tubuh kita lalu menyusunnya lagi
disuatu tempat, dan susunannya harus benar, kalo tercampur dan terbolak-balik
bagaimana?.
Tentunya eksperimen untuk alat seperti itu, tidak langsung dilakukan pada manusia
dan mahluk hidup lainnya terlebih dulu, tetapi cenderung ke obyek-obyek yang mati
dulu, dan bila sukses, maka akan mencapai tahap berikutnya, hingga dipastikan
aman bagi mahluk hidup.
Tetapi teleport atom per atom memang memerlukan kalkulasi yang kompleks dan
komputer yang handal untuk melakukannya. Oleh karena itulah seolah teknologi
teleport ini akhirnya hanya sebagai sesuatu yang akan bisa terwujud bila teknologi
kita benar-benar sudah sangat canggih.

20

Gambar 18. http://www.geekologie.com/2009/02/06/teleporting.jpg

Atau bergaya ala Science Fiction Star Trek, dimana atom-atom dipecah lalu disusun
lagi disuatu tempat yang dibutuhkan.

Gambar 19. http://mimg.ugo.com/201005/44875/teleportation-0129.jpg

21

Bila kita merujuk pada kalimat berikut:
“Penemuan Teknologi dianalogikan seperti naik Lift, bisa melewati beberapa
tahapan yang seharusnya, dan langsung mencapai tujuan yang diinginkan selama
kita berusaha dengan keras”. angel michael
Kalimat motivasi tersebut ada di buku “angel Michael’s UltimaDream” halaman 195
terbitan dari Lulu Publishing dan G-Media Production pada tahun 2007. Maka
selama kita berusaha, pasti ada jalan, dan jangan menyerah, bila ada satu pola pikir
tidak bisa menjawabnya, maka cari alternatif lainnya yang mungkin diluar pola pikir
tersebut sebelumnya, istilah metaforanya adalah “out of the box”, selama tujuan
akhirnya sama, maka dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, itulah yang
disebut dengan nama kreatif.
Dalam pola pikir mencari cara memindahkan benda, sebaiknya jangan berpikir atom
demi atom, tetapi kita harus melihat secara makro. Persis seperti kita akan
mengirimkan benda yang beragam isinya, dengan cara dipaketkan.
Kita tahu d dalam paket itu beragam isinya, tetapi yang kita tahu yang terlihat hanya
satu paket itu dan tidak peduli apa yang ada di dalamnya.

Gambar 20. http://school.discoveryeducation.com/clipart/images/package.gif

22

Hingga teleport sebenarnya bisa dilakukan dengan mengisolasi area tertentu, dan
tidak peduli apa yang ada di dalamnya, dianggap sebagai satu paket lalu
memindahkan ketempat lainnya, tanpa tahu apa yang ada di dalamnya, hingga
susunan dan letaknya pasti sama dan tidak berubah.
Kembali ke formula E = Dat.Fus A.t1.B.t1
Maka Berapa energi yang dibutuhkan agar Data dikalikan Fusi yang dipangkatkan
dengan Titik A sebagai titik awal dikalikan titik B sebagai titik akhir.
Massa ataukah Data
Mengapa Massa menjadi Data? Sebenarnya sangat mudah, bila berfikir secara
virtual, dan suka bermain dengan internet. Yaitu bila kita seorang graphic designer
atau artist, pasti tahu Scanner, yaitu alat yang mencopy image, baik image dari
goresan tangan dikertas, ataupun hasil dari photo.
Image ini dapat dijadikan data digital, dengan cara mencopy area yang dibutuhkan
dan menggunakan software tertentu, maka kita akan punya data digital dari image
yang ada di dunia nyata.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dimasa mendatang, maka cepat atau
lambat, manusia punya cara, bagaimana membuat image tadi benar-benar masuk
menjadi data digital, dan aslinya di dunia nyata akan menghilang.
Hingga materi bila sudah mencapai titik tersebut, materi sebenarnya bisa menjadi
data, dan bila dikeluarkan lagi datanya, maka akan muncul menjadi materi lagi. Dan
data ini bisa berupa materi ataupun non materi, apakah yang non materi itu, yaitu
memory yang tersimpan di otak mahluk hidup.
Hingga saat disimpan menjadi data inilah, selain materi tubuhnya yang tersimpan,
juga sekaligus data non materi yaitu memorinya juga tersimpan dalam satu paket.
Hingga saya cenderung mengubah Massa menjadi Data, sebab bila Massa saja,
maka hanya berasumsi pada materi saja, sedangkan yang non materi, tidak akan
ikut di dalamnya.
23

Oleh karena itulah, bila masih menggunakan formula fisika Massa untuk hal-hal
tertentu, maka teori teleport ini tidak dapat dilakukan, sebab bila perpindahan
berhasil, tetapi memory-nya tidak ikut juga, sesampainya ditempat tujuan, orang
tersebut akan tidak punya memory dan blank pikirannya, alias harus mengisinya
sendiri lagi dari awal.
Data sebagai pengganti Massa merupakan pilihan yang tepat dalam memecahkan
problema teleport ini.

Gambar 21. http://www.girltalknation.com/images/cloning.jpg

Kloning ala Fisika
Disisi lain, ada kendala dan pola pikir yang muncul, di titik-titik awal penemuan
mesin teleport, akan terjadi kesalahan, yaitu sebenarnya bukan mentelportasikan
dati titik A ke titik B, tetapi ada kemungkinan besar adalah kloning secara fisika.

24

Yaitu Dari titik A orang masuk ke mesin teleport, lalu ada di titik B, di titik B orangnya
merasa sudah berpindah karena merasa berasal dari titik A, tetapi sebenarnya di titik
A masih ada orangnya yang merasa belum pindah ke titik B.
Kemungkinan seperti ini dapat terjadi, tetapi tentu saja sebelum mesin teleport ini
dilepas untuk teleportasi publik. Karena dipastikan saat research dan eksperimen
mesin bukanlah pengkloning versi fisika yang dicari, walaupun memang bisa
mengarah kesana, tetapi yang dicari adalah mode versi cut and paste atau Potong
dan tempel, persis seperti simulasi permen karet yang menempel di satu sisi dan
ditempelkan disisi lainnya yang telah dibahas sebelumnya.

Ruang dan Waktu
Kini akan dibahas secara lebih detil keterlibatan waktu dalam proses teleport.
Teleport selain menjadi alat untuk lintas ruang, juga dapat menjadi mesin lintas
waktu, bagaimana caranya?.
Perhatikan formula berikut:
E = Dat.Fus At1.Bt1
Disitu terlihat jelas keterlibatan waktu sangat kuat, yaitu posisi titik A dengan waktu
t1 kemudian posisi di titik B dengan waktu yang sama yaitu t1.
Kini apa yang terjadi bila Posisi tetap sama yaitu titik A tetapi beda waktu, hingga bila
dijelaskan dalam formula menjadi:
E = Dat.Fus At1.At2
Apa yang terjadi? Kemungkinan besar adalah posisi yang sama tetapi berbeda
waktu, disini membuka akan adanya kegunaan sebagai mesin waktu. Berbicara
mengenai waktu, maka kita akan belajar mengenai timeline dulu.

25

Timeline
Alur susunan kejadian secara urut berdasarkan kejadian yang telah terjadi disebut
dengan nama timeline. Timeline secara sederhana sebagai contohnya adalah
pastikan dimulai dari tahun, bulan, hari dan pukul berapa, menit, kalau bisa sampai
ke detik dan frames.

Gambar 22. http://www.oilempire.us/oil-jpg/peak_per_capita.jpg

Misalnya Tahun 2010, Bulan Oktober, hari minggu tanggal 10, pukul 10 lebih sepuluh
menit sepuluh detik. Lalu saya pergi ke suatu tempat dari posisi A di waktu tersebut
ke suatu posisi baru yaitu B untuk makan siang, lalu pukul 10.45 berangkat lagi ke
posisi baru di titik C untuk melihat cinema fiksi karakter superhero “ Komodo”, yang
dibuat dari webcomic yaitu di: http://komodo-comic.blogspot.com/2007/12/blogpost_06.html
Rangkaian suatu acara dengan acuan kode waktu tersebut disebut dengan nama
timeline. Bila serangkain kejadian tadi digambarkan dan diwakili oleh titik A, B dan C,
maka timelinenya dapat digambarkan seperti gambar 23.

26

A

B

C

Gambar 23

Setelah tahu timeline, kini bagaimana kalau kita punya kemampuan untuk mengubah
masa lalu kita? Bergunakah mengubah masa lalu? Bisa iya bisa tidak, tergantung
kebutuhan, bila diasumsikan kita yang sudah sukses ini ingin kembali ke masa lalu
dan memudahkan jalan kita agar lebih sukses, bisa-bisa malah tidak sukses, sebab
hidup diri kita di masa lalu demikian mudah, hingga akhirnya malas.

Jadi ada baiknya tidak mengubah masa lalu diri kita, tetapi ada baiknya mengubah
masa lalu yang berpengaruh bagi orang banyak dan yang akan membahayakan
masa depan bumi dan masa depan mahluk-mahluk yang ada di dalamnya, saya kira
no problem.
Kini ada problem yang mungkin timbul nantinya yaitu, misalnya problem berikut ini:
Saya punya sebuah mesin waktu yang bisa kembali ke masa lalu. Saat ini
adalah jam 13.00. Lalu pada jam 13.15, saya masuk ke dalam mesin waktu itu
dan menyetel agar kembali ke jam 13.00. Maka, ketika saya kembali ke jam
12.00, saya akan menemui saya yang berada di jam 13.00. Kemudian, saya
yang dari jam 13.00 dan saya yang datang dari jam 13.15, setelah 15 menit
mengobrol, kami bersama masuk ke mesin waktu dan pergi ke jam 13.05.
Dengan demikian, saya dari 13.15 dan saya dari 13.00 akan menemui 2 saya lagi
yang saat itu sedang mengobrol. Padahal, ketika saya yang pertama kali melakukan
perjalanan waktu, tidak pernah berjumpa dengan siapapun, sebelum jam 13.15,
saya masuk ke mesin waktu.
Mesin waktu memang seperti itu, karena waktu menjadi tidak linear bila kita bisa
kembali ke masa lalu, tetapi mengapa melakukan hal itu? Karena hal itu dilakukan
tidak membawa kebaikan apapun, hanya bermain-main saja?
27

Itulah mengapa mesin waktu bukan untuk public service, saat seseorang bisa
membuat mesin waktu, maka sejak saat itulah terjadi aturan penggunaan mesin
waktu, siapa yang melakukannya? Orang dimasa depannya lagi yang lebih bijak
yang melakukannya, kenapa bisa? Padahal mesin waktu baru ditemukan oleh
dirinya? Ya bisa saja, bukankah menggunakan mesin waktu yang telah
dipeloporinya.

Gambar 24. http://www.friedpost.com/wp-content/uploads/2008/10/time-machine.jpg

Kembali ke formula E = Dat.Fus At1.At2
Terlihat jelas adanya kemungkinan terobosan mesin waktu, tidak hanya mesin waktu
untuk posisi yang sama, dapat juga dikembangkan untuk posisi dan waktu yang
berbeda, yaitu pengembangan formulanya sebagai berikut:
E = Dat.Fus At1.Bt2
28

Dimana seberapa besar energi yang diperlukan suatu obyek dan memory-nya (data)
untuk berpindah lintas ruang dan waktu (fussion) dari titik penggabungan A di waktu
t1 dengan titik B di waktu t2.
Titik A dan B ini bisa dimanapun sesuai dengan kebutuhan dan juga titik waktu
tujuan juga bisa di manapun selama massa itu memang ada, terkecuali masa depan
yang belum terbentuk.

Gambar 25. http://pictures.mastermarf.com/blog/2009/090305-time-traveler.png

Kenapa ke masa depan yang belum terbentuk tidak bisa? Sebab memang belum
ada yang kita kegiatan apapun yang dlakukan hingga kejadian terbentuk menjadi
timeline, hingga kemungkinan besar perjalanan waktu bisanya ke masa lalu atau
balik ke masa depan lagi dimana seseorang tadi berasal.
29

Bisakah kita mengambil orang dimasa lalu lalu membawanya ke masa depan?
Jawabannya bisa, demikian pula sebaliknya. Tetapi dengan syarat harus mengambil
seseorang yang belum meninggal dimasanya, bila sudah meninggal, maka mundur
lagi ke masa sebelum dia meninggal lalu bawa ke masa depan.

Gambar 26. http://www.marriedtothesea.com/070208/time-traveler.gif

Bila ingin membawa seseorang di masa depan ke masa lalu, pastikan orang yang
dimaksud sudah lahir dan juga pastikan sebelum meninggal, lalu bawa ke masa lalu
melebihi masanya, maka pasti bisa dilakukan.

30

Gambar 27. http://www.slashfilm.com/wp/wp-content/images/timetravelconcept.jpg

Timeline bagi diluar pelaku perjalanan waktu (time traveler), waktu seolah-olah non
linear (tidak linear), tetapi sebenarnya dari sisi penjelajah waktunya, waktu tetaplah
linear, yaitu waktu tetap diasumsikan bergerak maju walaupun dia melakukan
perjalanan bolak-balik antar waktu.

31

KESIMPULAN

Gambar 28. http://www.explosm.net/db/files/Comics/Matt/time-traveler.png

Berdasarkan tujuan dan hasil yang diperoleh dalam penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Menyulut keberanian bagi warga dan bangsa kita untuk berani membuat
teorinya sendiri dalam bidang apapun.

2. Adanya kemungkinan mesin teleport dan mesin waktu dapat dibuat berdasarkan formula dari pengembangan E = M.V dari Isaac Newton lalu dikembangkan lagi oleh Albert Einstein menjadi E = M.C2 yang menjadi dasar terbentuknya teori Teleport lintas ruang dan waktu dengan formula E = Dat.Fus At1.Bt2
3. Dari situ terlihat bahwa space secara garis khayal untuk membantu
menentukan posisi dengan axis X, Y dan Z dapat melebur dan dilebur
menjadi satu titik untuk memudahkan transportasi.
4. Ruang dan waktu dapat menjadi kesatuan ruang-waktu bila seseorang
ditempat yang sama dan waktu yang sama, tetapi dapat juga dipisahkan
menjadi ruang dan waktu, yaitu dimana seseorang ada di waktu yang sama
32

tetapi di ruang yang berbeda ataupun di ruang yang sama namun di waktu
yang berbeda.
5. Demikian pula energy dan massa, ada kalanya suatu entitas dan atau benda
mempunyai massa tanpa memiliki energy, ada kalanya sesuatu entitas dan
atau benda memiliki energy dan cenderung tanpa massa serta, suatu benda
dan atau entitas memiliki energy dan secara bersamaan memiliki massa.
6. Pemahaman akan kemudahan teleport dengan sistem paket dan bukan
sistem atom per atom yang terlalu ruwet.
7. Pemahaman dan pengertian akan timeline, dan kemungkinan penjelajahan
mesin waktu yang cenderung ke masa lalu dan masa depan selama masa
depan tadi memang sudah terbentuk.
8. Formula teori Teleport lintas ruang dan waktu dengan pendekatan desain ini
sebagai wacana awal untuk membuat terobosan prototipe mesin waktu di
masa depannya, sebab komputer dan pesawat terbangpun dulunya cuma ide
dan teori saja, kini sudah menjadi kenyataan, semoga masa itu akan tiba.
9. Karena sebenarnya waktu kegiatan sesuatu atau seseorang cenderung
bergerak ke depan dan waktu secara timeline berupa sejarah saja. Maka bila
satu orang di masa lalu dan orang yang sama dari masa depan menemuinya
dan terjadi kontak keduanya, misalnya berjabat tangan. Maka keduanya
masih tetap eksis karena ke dua orang yang sama tersebut sebenarnya
entitas yang berbeda zaman dan usia, karena hanya disatukan dalam satu
masa saja.

33

DAFTAR PUSTAKA
X, Commander and Swartz, Tim (June 2001), Teleportation How to Guide: From Star
Trek to Tesla, USA, Global Communications/Inner Light

Darling, David (May 18, 2005), Teleportation: The Impossible Leap, Wiley; 1 edition
Michael, Angel (2007), Angel Michael’s Ultima Dream, USA, Lulu Publishing, G Media Production

http://www.lulu.com/product/paperback/angel-michaels-ultima-dream/11721183

34