ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS NASIONA
Kementerian PPN/Bappenas
ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS
NASIONAL 2015-2019
Oleh
Oswar Mungkasa
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Disampaikan dalam
Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Daerah dan Isu Strategis Tahun 2015
dengan Kabupaten/Kota se Aceh
Banda Aceh, 3 Desember 2013
Kementerian PPN/Bappenas
1
ARAH KEBIJAKAN DAN ISU
STRATEGIS NASIONAL 2015-2019
2
Kementerian PPN/
Bappenas
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pengarusutamaan
EVALUASI
RPJMN 2
9 Bidang:
1. Sosial
Budaya dan
Kehidupan
Beragama
2. Ekonomi
3. Iptek
4. Sarana dan
Prasarana
5. Politik
6. Hankam
7. Hukum dan
Aparatur
8. Wilayah dan
Tata Ruang
9. SDA dan LH
MASUKAN
STAKEHOLDERS
Tantangan &
Kendala
DAYA SAING
EKONOMI
Inclusive
Development
*Sumber UU 17/2007 tentang
RPJPN Tahun 2005-2025
3
Kementerian PPN/
Bappenas
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Economically
Feasible
RPJMN
2015-2019
Socially
Acceptable
Environmentally
Sustainable
4
Kementerian PPN/
Bappenas
KRITERIA
ECONOMICALLY FEASIBLE
Program-program strategis yang dikembangkan harus
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang optimal
Mempunyai nilai tambah yang tinggi
Program harus berdampak signifikan terhadap
pembangunan nasional dan wilayah
Menunjang sinergi dan optimalisasi pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi
Melanjutkan program-program strategis yang belum
tercapai
Berdampak luas terhadap investasi nasional
5
Kementerian PPN/
Bappenas
KRITERIA
SOCIALLY ACCEPTABLE
Tidak menimbulkan permasalahan sosial baru
Membuka/menyerap lapangan kerja
Mengurangi kemiskinan
Mengurangi kesenjangan antar kelompok masyarakat dan
antar wilayah
Memberikan dampak untuk kepentingan masyarakat luas
Meningkatkan keharmonisan masyarakat
Mendorong tingkat partisipasi masyarakat
6
Kementerian PPN/
Bappenas
KRITERIA
ENVIRONMENTALLY SUSTAINABLE
Dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan masih
dalam batas yang dapat ditoleransi (carrying capacity)
Memperbaiki kualitas lingkungan
Program yang dikembangkan menghasilkan manfaat tidak
hanya bagi generasi saat ini, namun juga bagi generasi
mendatang (sustainable)
7
Kementerian PPN/
Bappenas
PRASYARAT PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
TATA KELOLA
POLHUKAM
8
Kementerian PPN/
Bappenas
PRASYARAT 1: TATA KELOLA
Stakeholder pembangunan (pemerintah, dunia usaha,
masyarakat) mempunyai kesamaan visi untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pencapaian
Pembangunan Berkelanjutan
Pelaku pembangunan mematuhi prinsip-prinsip
Pembangunan Berkelanjutan
9
Kementerian PPN/
Bappenas
PRASYARAT 2: POLHUKAM
Stabilitas politik, keamanan dan demokrasi yang
mendukung proses perencanaan pembangunan
Peraturan perundangan tidak menyimpang dari tujuan
bernegara seperti tercantum dalam UUD 1945
Adanya kepastian hukum bagi para pelaku pembangunan
10
Kementerian PPN/
Bappenas
Ekonomi
Sosial
LH
Tata
Kelola
Polhukam
ISU-ISU PENTING PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Ekonomi
Sosial
LH
Tata Kelola
Polhukam
Pertumbuhan
ekonomi
Penyerapan
Tenaga Kerja,
Pengurangan
Kemiskinan,
dan
Pemerataan
Keberlanjutan
pembangunan
Efisiensi dan
efektifitas
program
pembangunan
Kepastian
usaha,
Penguasaan
SDA oleh
negara utk
kesra
Percepatan
konsolidasi
demokrasi
Penanggulangan
bencana alam
Penguatan
kelembagaan
masyarakat
Tertib sosial
Konservasi dan
perbaikan
lingkungan
Peningkatan
daya dukung
lingkungan
Penegakan
hukum
lingkungan
Penguatan
kapasitas
Kelembagaan
Efektifitas
hukum
Tertib hukum
11
SASARAN RPJMN 2015-2019
Kementerian PPN/
Bappenas
Pertumbuhan ekonomi
Pendapatan per kapita
Pemerataan pembangunan
Pengentasan Kemiskinan
Keberlanjutan pembangunan
Peningkatan daya saing
Inovasi teknologi
SDM berkualitas
Resiliensi berbasis swakarsa
Happiness
12
Kementerian PPN/
Bappenas
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Melanjutkan kebijakan ekonomi yang pro-growth, pro-job,
pro-poor dan pro-environment
Kebijakan hilirisasi pengelolaan SDA
Pemberian insentif fiskal dan non fiskal utk pengembangan
industri di Luar Jawa
Sinergi SDM, IPTEK dengan industri
Pengembangan sektor pertanian dan infrastruktur
perdesaan
Penguatan kelembagaan masyarakat dan UKM
Penguatan Ketahanan Pangan dan Energi
Akselerasi Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung
Sistem Logistik Nasional
13
Kementerian PPN/
Bappenas
ISU-ISU BIDANG UNTUK MENDUKUNG PRIORITAS UTAMA RPJMN
2015-2019
Bidang
Prioritas Utama
SDA
SDM
IPTEK
Sosbud &
Agama
Mengurangi konflik sosial dalam
pengelolaan SDA
Peningkatan kualitas SDM &
karakter bangsa
Meningkatkan budaya
IPTEK
Ekonomi
• Penguasaan SDA oleh negara
untuk kesejahteraan rakyat
• Mengoptimalkan nilai tambah
(hilirisasi)
• Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan
• pengembangan SDM untuk
mendukung industri
Penelitian dan
pengembangan untuk
mendukung perekonomian
Iptek
Pengembangan keanekaragaman
hayati: darat dan laut
Pengembangan SDM handal
berbasis Iptek
Sarpras
Mendukung pusat-pusat
pengembangan SDA;
Peningkatan sarpras untuk
SDM berkualitas
Politik
Menghindari intervesi politik
dalam pengelolaan SDA
Hankam
Memberantas pembalakan liar,
pencurian ikan & pertambangan
liar
Hukum &
Aparatur
Penegakan hukum dan tata kelola
dalam pengelolaan SDA
Wilayah &
Tata Ruang
Penetapan kawasan lindung dan
kawasan budidaya
SDA dan
LH
Kesinambungan pengelolaan SDA
dan LH
Pengembangan industri
transportasi: darat, laut,
udara
Pengembangan industri
pertahanan strategis
Reformasi birokrasi pusat dan
daerah
Budaya sadar lingkungan
Peningkatan kemampuan
Iptek dalam pengelolaan
14
SDA
Kementerian PPN/Bappenas
2
ARAH KEBIJAKAN DAN ISU
STRATEGIS BIDANG TATA RUANG DAN
PERTANAHAN 2015-2019
15
Kementerian PPN/
Bappenas
Isu Strategis Bidang Tata Ruang
PERMASALAHAN :
ISU STRATEGIS:
1. Belum Efektifnya Kelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang;
2. Pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang belum efektif; dan
3. RTRW belum dijadikan acuan pembangunan berbagai sektor
16
Arah Kebijakan Bidang Tata Ruang
Kementerian PPN/
Bappenas
Tujuan Penyelenggaraan Penataan Ruang (UU 26/2007):
Aman, Nyaman, Produktif, Berkelanjutan
Prioritas Pembangunan:
Mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang
Arah Strategi & Kebijakan:
Efektivitas pemanfaatan dan pengendalian tata ruang
Penguatan
Kegiatan
Pengaturan
Penataan
Ruang
Peningkatan
Pembinaan
Penataan
Ruang
Peningkatan
Kualitas
Produk
Perencanaa
n Ruang
Peningkatan
Efektivitas
Pemanfaata
n Ruang
Peningkatan
Efektivitas
Pengendalia
n
Pemanfaata
n Ruang
Penataan
Regulasi
Peningkatan
Kapasitas
SDM &
Kelembagaan
Percepatan
Penyelesaian
dan
Peningkatan
Kualitas RTR &
Rencana Rinci
Sinkroni-sasi
RPJM &
Kejelasan
Indikator
Program
Penegakan
Aturan
Zonasi,
insentif,
sanksi
• Sinkronisasi
Perundangan
terkait ruang
• NSPK
• PPNS
• Revitalisasi
BKPRN/D
• RDTR
• Kaw.
Strategis
• Kaw.
bencana
• Kaw.
Perdesaan
• Sinkronisasi
RTR - RPJM
• Sinkronisasi
Indikator
program
• Kerjasama
Pembiayaan
• PPP
• Perizinan
• Aturan
Zonasi
• Insentif/dis
• Sanksi
• Mekanisme
Penertiban
• Audit TR
Penguatan
pengawasan
Pelaksanaan
Penataan
Ruang
Penguatan
Mekanisme
Audit TR
• Monitoring &
Evaluasi
Penyelenggar
aan Penataan
Ruang
17
Kementerian PPN/
Bappenas
Isu Strategis Bidang Pertanahan
PERMASALAHAN :
ISU STRATEGIS:
1. Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
2. Ketimpangan Pemilikan, Penguasaan, Penggunaan, dan
Pemanfaatan Tanah (P4T) serta Kesejahteraan Masyarakat
3. Peningkatan Pelayanan Pertanahan
4. Penyediaan Lahan Untuk Pembangunan Bagi Kepentingan Umum
18
Kementerian PPN/
Bappenas
Arah Kebijakan Bidang Pertanahan
Isu Strategis
Rancangan Kebijakan
Kepastian hukum hak
masyarakat atas tanah
Perubahan Sistem Pendaftaran Tanah:
-Percepatan pembuatan peta dasar
pertanahan
-Percepatan sertifikasi tanah
Percepatan Penyelesaian Kasus-Kasus
Pertanahan
- Pembentukan pengadilan khusus pertanahan
Kepastian Hak Atas Tanah Masyarakat Adat
- Pemetaan Tanah Adat Ulayat
Ketimpangan Pemilikan,
Penguasaan, Penggunaan, dan
Pemanfaatan Tanah (P4T) dan
Kesejahteraan Masyarakat
Redistribusi Tanah dan Access Reform
Meningkatkan Pelayanan
Pertanahan
Peningkatan Kualitas dan Proporsi SDM Bidang
Pertanahan
Penyediaan Tanah Untuk
Pembangunan Bagi Kepentingan
Umum
Pencadangan Tanah Untuk Pembangunan
Kepentingan Umum
- Pembentukan Bank Tanah
19
Kementerian PPN/Bappenas
3
Isu PENATAAN RUANG
DI PROVINSI ACEH
20
STATUS PENETAPAN PERDA (QANUN) RTRW DI
PROVINSI ACEH
Kementerian PPN/
Bappenas
Mayoritas Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh belum menyelesaikan Perda
(Qanun) RTRW
KABUPATEN
NO.
KABUPATEN
STATUS
1 Aceh Selatan
Belum Perda
2
Aceh Tenggara
3
Aceh Timur
4
5
Aceh Tengah
Aceh Barat
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aceh Besar
Pidie
Aceh Utara
Simeuleu
Bireun
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Aceh Jaya
Nagan Raya
Aceh Tamiang
16
Bener Meriah
Perda
1/2013
Belum Perda
2
KOTA
KOTA
STATUS
Sabang
Perda
6/2012
Lhokseumawe Belum Perda
3
Langsa
Belum Perda
Perda
1/2013
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Perda
14/2013
Perda
4/2013
4
5
Subulussalam
Banda Aceh
NO.
1
Perda
12/2013
Belum Perda
Perda
4/2009
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
21
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DI PROVINSI ACEH
Kementerian PPN/
Bappenas
Berdasarkan PP 26/2008 tentang RTRWN, ditetapkan 5 KSN di Provinsi Aceh,
namun kelimanya belum selesai penyusunan RTR-nya.
NO.
1
KSN
Kawasan Industri
Lhokseumawe
2
KPBPB Sabang
3
KAPET Banda Aceh
Darussalam
4
Kawasan Ekosistem
Leuser
Kawasan Perbatasan
Negara (termasuk 2
pulau kecil terluar P.
Rondo dan Berhala)
dengan
India/Thailand/Malaysi
5
STATUS RTR
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
eselon I
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
eselon I
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
eselon I
tahap Kesepakatan BKPRN eselon II
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
eselon I
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
22
Kementerian PPN/
Bappenas
ISU KEHUTANAN
Pembahasan RTRW Provinsi Aceh telah dilakukan
semenjak tahun 2010. Pada tahun 2012, Raperda
RTRW Provinsi Aceh telah mendapatkan persetujuan
substansi Menteri PU.
Namun demikian, karena masih dalam proses
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
(Timdu) maka hingga saat ini RTRW Aceh belum diPerdakan.
Salah satu alternatif percepatan penyelesaian RTRW
adalah melalui penerapan mekanisme Holding Zone.
23
Kementerian PPN/Bappenas
TERIMA KASIH
24
ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS
NASIONAL 2015-2019
Oleh
Oswar Mungkasa
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Disampaikan dalam
Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan Daerah dan Isu Strategis Tahun 2015
dengan Kabupaten/Kota se Aceh
Banda Aceh, 3 Desember 2013
Kementerian PPN/Bappenas
1
ARAH KEBIJAKAN DAN ISU
STRATEGIS NASIONAL 2015-2019
2
Kementerian PPN/
Bappenas
KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pengarusutamaan
EVALUASI
RPJMN 2
9 Bidang:
1. Sosial
Budaya dan
Kehidupan
Beragama
2. Ekonomi
3. Iptek
4. Sarana dan
Prasarana
5. Politik
6. Hankam
7. Hukum dan
Aparatur
8. Wilayah dan
Tata Ruang
9. SDA dan LH
MASUKAN
STAKEHOLDERS
Tantangan &
Kendala
DAYA SAING
EKONOMI
Inclusive
Development
*Sumber UU 17/2007 tentang
RPJPN Tahun 2005-2025
3
Kementerian PPN/
Bappenas
PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Economically
Feasible
RPJMN
2015-2019
Socially
Acceptable
Environmentally
Sustainable
4
Kementerian PPN/
Bappenas
KRITERIA
ECONOMICALLY FEASIBLE
Program-program strategis yang dikembangkan harus
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang optimal
Mempunyai nilai tambah yang tinggi
Program harus berdampak signifikan terhadap
pembangunan nasional dan wilayah
Menunjang sinergi dan optimalisasi pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi
Melanjutkan program-program strategis yang belum
tercapai
Berdampak luas terhadap investasi nasional
5
Kementerian PPN/
Bappenas
KRITERIA
SOCIALLY ACCEPTABLE
Tidak menimbulkan permasalahan sosial baru
Membuka/menyerap lapangan kerja
Mengurangi kemiskinan
Mengurangi kesenjangan antar kelompok masyarakat dan
antar wilayah
Memberikan dampak untuk kepentingan masyarakat luas
Meningkatkan keharmonisan masyarakat
Mendorong tingkat partisipasi masyarakat
6
Kementerian PPN/
Bappenas
KRITERIA
ENVIRONMENTALLY SUSTAINABLE
Dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan masih
dalam batas yang dapat ditoleransi (carrying capacity)
Memperbaiki kualitas lingkungan
Program yang dikembangkan menghasilkan manfaat tidak
hanya bagi generasi saat ini, namun juga bagi generasi
mendatang (sustainable)
7
Kementerian PPN/
Bappenas
PRASYARAT PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
TATA KELOLA
POLHUKAM
8
Kementerian PPN/
Bappenas
PRASYARAT 1: TATA KELOLA
Stakeholder pembangunan (pemerintah, dunia usaha,
masyarakat) mempunyai kesamaan visi untuk mencapai
pembangunan berkelanjutan
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pencapaian
Pembangunan Berkelanjutan
Pelaku pembangunan mematuhi prinsip-prinsip
Pembangunan Berkelanjutan
9
Kementerian PPN/
Bappenas
PRASYARAT 2: POLHUKAM
Stabilitas politik, keamanan dan demokrasi yang
mendukung proses perencanaan pembangunan
Peraturan perundangan tidak menyimpang dari tujuan
bernegara seperti tercantum dalam UUD 1945
Adanya kepastian hukum bagi para pelaku pembangunan
10
Kementerian PPN/
Bappenas
Ekonomi
Sosial
LH
Tata
Kelola
Polhukam
ISU-ISU PENTING PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Ekonomi
Sosial
LH
Tata Kelola
Polhukam
Pertumbuhan
ekonomi
Penyerapan
Tenaga Kerja,
Pengurangan
Kemiskinan,
dan
Pemerataan
Keberlanjutan
pembangunan
Efisiensi dan
efektifitas
program
pembangunan
Kepastian
usaha,
Penguasaan
SDA oleh
negara utk
kesra
Percepatan
konsolidasi
demokrasi
Penanggulangan
bencana alam
Penguatan
kelembagaan
masyarakat
Tertib sosial
Konservasi dan
perbaikan
lingkungan
Peningkatan
daya dukung
lingkungan
Penegakan
hukum
lingkungan
Penguatan
kapasitas
Kelembagaan
Efektifitas
hukum
Tertib hukum
11
SASARAN RPJMN 2015-2019
Kementerian PPN/
Bappenas
Pertumbuhan ekonomi
Pendapatan per kapita
Pemerataan pembangunan
Pengentasan Kemiskinan
Keberlanjutan pembangunan
Peningkatan daya saing
Inovasi teknologi
SDM berkualitas
Resiliensi berbasis swakarsa
Happiness
12
Kementerian PPN/
Bappenas
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Melanjutkan kebijakan ekonomi yang pro-growth, pro-job,
pro-poor dan pro-environment
Kebijakan hilirisasi pengelolaan SDA
Pemberian insentif fiskal dan non fiskal utk pengembangan
industri di Luar Jawa
Sinergi SDM, IPTEK dengan industri
Pengembangan sektor pertanian dan infrastruktur
perdesaan
Penguatan kelembagaan masyarakat dan UKM
Penguatan Ketahanan Pangan dan Energi
Akselerasi Pembangunan Infrastruktur untuk mendukung
Sistem Logistik Nasional
13
Kementerian PPN/
Bappenas
ISU-ISU BIDANG UNTUK MENDUKUNG PRIORITAS UTAMA RPJMN
2015-2019
Bidang
Prioritas Utama
SDA
SDM
IPTEK
Sosbud &
Agama
Mengurangi konflik sosial dalam
pengelolaan SDA
Peningkatan kualitas SDM &
karakter bangsa
Meningkatkan budaya
IPTEK
Ekonomi
• Penguasaan SDA oleh negara
untuk kesejahteraan rakyat
• Mengoptimalkan nilai tambah
(hilirisasi)
• Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan
• pengembangan SDM untuk
mendukung industri
Penelitian dan
pengembangan untuk
mendukung perekonomian
Iptek
Pengembangan keanekaragaman
hayati: darat dan laut
Pengembangan SDM handal
berbasis Iptek
Sarpras
Mendukung pusat-pusat
pengembangan SDA;
Peningkatan sarpras untuk
SDM berkualitas
Politik
Menghindari intervesi politik
dalam pengelolaan SDA
Hankam
Memberantas pembalakan liar,
pencurian ikan & pertambangan
liar
Hukum &
Aparatur
Penegakan hukum dan tata kelola
dalam pengelolaan SDA
Wilayah &
Tata Ruang
Penetapan kawasan lindung dan
kawasan budidaya
SDA dan
LH
Kesinambungan pengelolaan SDA
dan LH
Pengembangan industri
transportasi: darat, laut,
udara
Pengembangan industri
pertahanan strategis
Reformasi birokrasi pusat dan
daerah
Budaya sadar lingkungan
Peningkatan kemampuan
Iptek dalam pengelolaan
14
SDA
Kementerian PPN/Bappenas
2
ARAH KEBIJAKAN DAN ISU
STRATEGIS BIDANG TATA RUANG DAN
PERTANAHAN 2015-2019
15
Kementerian PPN/
Bappenas
Isu Strategis Bidang Tata Ruang
PERMASALAHAN :
ISU STRATEGIS:
1. Belum Efektifnya Kelembagaan Penyelenggaraan Penataan Ruang;
2. Pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang belum efektif; dan
3. RTRW belum dijadikan acuan pembangunan berbagai sektor
16
Arah Kebijakan Bidang Tata Ruang
Kementerian PPN/
Bappenas
Tujuan Penyelenggaraan Penataan Ruang (UU 26/2007):
Aman, Nyaman, Produktif, Berkelanjutan
Prioritas Pembangunan:
Mantapnya kelembagaan dan kapasitas penataan ruang
Arah Strategi & Kebijakan:
Efektivitas pemanfaatan dan pengendalian tata ruang
Penguatan
Kegiatan
Pengaturan
Penataan
Ruang
Peningkatan
Pembinaan
Penataan
Ruang
Peningkatan
Kualitas
Produk
Perencanaa
n Ruang
Peningkatan
Efektivitas
Pemanfaata
n Ruang
Peningkatan
Efektivitas
Pengendalia
n
Pemanfaata
n Ruang
Penataan
Regulasi
Peningkatan
Kapasitas
SDM &
Kelembagaan
Percepatan
Penyelesaian
dan
Peningkatan
Kualitas RTR &
Rencana Rinci
Sinkroni-sasi
RPJM &
Kejelasan
Indikator
Program
Penegakan
Aturan
Zonasi,
insentif,
sanksi
• Sinkronisasi
Perundangan
terkait ruang
• NSPK
• PPNS
• Revitalisasi
BKPRN/D
• RDTR
• Kaw.
Strategis
• Kaw.
bencana
• Kaw.
Perdesaan
• Sinkronisasi
RTR - RPJM
• Sinkronisasi
Indikator
program
• Kerjasama
Pembiayaan
• PPP
• Perizinan
• Aturan
Zonasi
• Insentif/dis
• Sanksi
• Mekanisme
Penertiban
• Audit TR
Penguatan
pengawasan
Pelaksanaan
Penataan
Ruang
Penguatan
Mekanisme
Audit TR
• Monitoring &
Evaluasi
Penyelenggar
aan Penataan
Ruang
17
Kementerian PPN/
Bappenas
Isu Strategis Bidang Pertanahan
PERMASALAHAN :
ISU STRATEGIS:
1. Kepastian Hukum Hak Atas Tanah
2. Ketimpangan Pemilikan, Penguasaan, Penggunaan, dan
Pemanfaatan Tanah (P4T) serta Kesejahteraan Masyarakat
3. Peningkatan Pelayanan Pertanahan
4. Penyediaan Lahan Untuk Pembangunan Bagi Kepentingan Umum
18
Kementerian PPN/
Bappenas
Arah Kebijakan Bidang Pertanahan
Isu Strategis
Rancangan Kebijakan
Kepastian hukum hak
masyarakat atas tanah
Perubahan Sistem Pendaftaran Tanah:
-Percepatan pembuatan peta dasar
pertanahan
-Percepatan sertifikasi tanah
Percepatan Penyelesaian Kasus-Kasus
Pertanahan
- Pembentukan pengadilan khusus pertanahan
Kepastian Hak Atas Tanah Masyarakat Adat
- Pemetaan Tanah Adat Ulayat
Ketimpangan Pemilikan,
Penguasaan, Penggunaan, dan
Pemanfaatan Tanah (P4T) dan
Kesejahteraan Masyarakat
Redistribusi Tanah dan Access Reform
Meningkatkan Pelayanan
Pertanahan
Peningkatan Kualitas dan Proporsi SDM Bidang
Pertanahan
Penyediaan Tanah Untuk
Pembangunan Bagi Kepentingan
Umum
Pencadangan Tanah Untuk Pembangunan
Kepentingan Umum
- Pembentukan Bank Tanah
19
Kementerian PPN/Bappenas
3
Isu PENATAAN RUANG
DI PROVINSI ACEH
20
STATUS PENETAPAN PERDA (QANUN) RTRW DI
PROVINSI ACEH
Kementerian PPN/
Bappenas
Mayoritas Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh belum menyelesaikan Perda
(Qanun) RTRW
KABUPATEN
NO.
KABUPATEN
STATUS
1 Aceh Selatan
Belum Perda
2
Aceh Tenggara
3
Aceh Timur
4
5
Aceh Tengah
Aceh Barat
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aceh Besar
Pidie
Aceh Utara
Simeuleu
Bireun
Aceh Barat Daya
Gayo Lues
Aceh Jaya
Nagan Raya
Aceh Tamiang
16
Bener Meriah
Perda
1/2013
Belum Perda
2
KOTA
KOTA
STATUS
Sabang
Perda
6/2012
Lhokseumawe Belum Perda
3
Langsa
Belum Perda
Perda
1/2013
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Belum Perda
Perda
14/2013
Perda
4/2013
4
5
Subulussalam
Banda Aceh
NO.
1
Perda
12/2013
Belum Perda
Perda
4/2009
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
21
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DI PROVINSI ACEH
Kementerian PPN/
Bappenas
Berdasarkan PP 26/2008 tentang RTRWN, ditetapkan 5 KSN di Provinsi Aceh,
namun kelimanya belum selesai penyusunan RTR-nya.
NO.
1
KSN
Kawasan Industri
Lhokseumawe
2
KPBPB Sabang
3
KAPET Banda Aceh
Darussalam
4
Kawasan Ekosistem
Leuser
Kawasan Perbatasan
Negara (termasuk 2
pulau kecil terluar P.
Rondo dan Berhala)
dengan
India/Thailand/Malaysi
5
STATUS RTR
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
eselon I
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
eselon I
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
eselon I
tahap Kesepakatan BKPRN eselon II
tahap Kesepakatan
Gubernur/Bupati/Walikota untuk
mendapatkan kesepakatan BKPRN
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
eselon I
Status 22 November 2013, Sekretariat BKPRN
22
Kementerian PPN/
Bappenas
ISU KEHUTANAN
Pembahasan RTRW Provinsi Aceh telah dilakukan
semenjak tahun 2010. Pada tahun 2012, Raperda
RTRW Provinsi Aceh telah mendapatkan persetujuan
substansi Menteri PU.
Namun demikian, karena masih dalam proses
perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
(Timdu) maka hingga saat ini RTRW Aceh belum diPerdakan.
Salah satu alternatif percepatan penyelesaian RTRW
adalah melalui penerapan mekanisme Holding Zone.
23
Kementerian PPN/Bappenas
TERIMA KASIH
24