BEBERAPA PROBLEM DI ORGANISASI KITA
BEBERAPA PROBLEM DI ORGANISASI KITA
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
Persoalan Konstitusi
1) Konstitusi adalah landasan dasar, merangkum aspek filosofis, moral, politik dan tertib hidup
organisasi;
2) Sebagai abstraksi dari pandangan dasar kita terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban
organisasi kita. Mengandung muatan prinsipil yang teguh dan dinamis dalam menetapkan langkah
menuju sasaran yang dicitacitakan;
3) Konstitusi adalah terjemahan idiologi dalam bentuk aturan atau wujud ideologi dalam bentuk
norma. Sebagai manifestasi dari keyakinan kita;
4) Sebuah ideologi yang revolusioner (dan sistem filsafatnya) menuntut bangunan konstitusi yang
revolusioner pula, mengandung nilainilai dasar dari idiologi yang dianut;
5) Konstitusi, dengannya menjadi pintu bagi kita memasuki ruangan aktualisasi terhadap abstraksi
ideologis yang kita anut;
6) Konstitusi adalah mekanisasi sistem filsafat dengan maksud diwujudnyatakan dalam lapangan
hidup sosial organisatoris;
7) Kebutuhan kita adalah membaca kembali konstitusi kita, mengukur kebenarannya sesuai dengan
landasan filosofi dasar kita;
8) Kebenaran konstitusi ditentukan oleh keberadaan sistem filosofi kita, kalaupun sebaliknya eksisnya
filsafat/ideologi kita dalam ruang sosial, sebagian besarnya dipengaruhi oleh eksinya konstitusi
kita;
9) Konstitusi itu meliputi juga ideologi/sistem filsafat kita, AD/ART, Bentuk organisasi serta rencana
program kita;
Bangunan Struktural Organisasi (Konsep & Mekanisme)
1) Bangunan struktur organisasi sebagai perangkat/alat yang diperlukan dalam mengupayakan
aktualisasi kerja organisasi, menjalankan programprogram organisasi;
2) Program kerja organisasi tidak lebih adalah implementasi ideologis, atau mewujudnya ideologi
dalam kerjakerja nyata;
3) Struktur maupun program adalah keharusan/kebutuhan yang hadir dari sebab kita meyakini
kebenaran sebuah sistem filsafat/ ideologi;
4) Dengannya struktur dan program dalam wujudnya harus sesuai dengan tuntutan ideologis
kita/sistem filsafat yang kita anut;
Menghidupkan Perdebatan di Internal Organisasi
1) Perdebatan merupakan aktifitas dialogis/komunikatif;
2) Perdebatan muncul adalah bukti kebenaran eksis manusia sebagai makhluk sosial;
3) Dengannya suatu kebenaran sifatnya dialogis/komunikatif
4) Perdebatan terjadi pun karena aktifitas manusiawi, dan perdebatan itu sendiri adalah aktifitas
sosial manusia;
5) Perdebatan itu, nyata dan material, terjadi dalam lapangan hidup manusia, sosialorganisatoris;
6) Perdebatan yang punya kualitas dijalankan oleh unsur sadar, paling tidak relevansi ideologis atas
perkembangan sosial;
7) Wujudnya adalah melalui elaborasi kebenaran hingga ke tingkatan menyatakan kebenaran itu;
Tugas Kepeloporan Memimpin Barisan Massa
1) Pemahaman terhadap ketidakadilan sosial yang menghimpit kehidupan rakyat (marhen);
2) Misi perjuangan pembebasan Rakyat Marhaen, adalah kebutuhan sejarah sekaligus merupakan
tugas manusiawi;
3) Perjuangan adalah tugas moral, tugas filosofisideologis;
4) Tugas memanusiakan manusia dan alam, memanusiawikan kehidupan sosial;
5) Melibatkan unsurunsur kehidupan sosial;
6) Semboyan adalah kebebasan dan kesetaraan sosial;
7) Revolusi Sosial
Mactsvorming dan Pemetaan Kekuatan Revolusioner
1) Adalah penyatuan kekuatankekuatan perubahan, kekuatankekuatan revolusioner;
2) Sebaran massa tertindas, perlu disatukan, penguatan kesadaran akan kondisi sosial, sebab
sebabnya serta bagaimana tindakan dilakukan;
3) Peluang penyadaran massa dari kelaskelas sosial yang tertindas, kekuatan pelopor;
4) Menyusun kekuatan revolusioner; dan kepemimpinan organisastoris;
5) Agenda revolusi demokratik, revolusi sosial;
6) Peran serta unsur sadar;
Merumuskan ProgramProgram Revolusioner
1) Mewujudkan kepemimpinan dalam gerak perjuangan massa;
2) Berdasarkan pemahaman akan kondisi evolusi sosial; bahwa sejarah hidup manusia adalah sejarah
perjuangan kelas, antara yang tertindas dan penindas;
3) Mengetahui musuhmusuh rakyat;
4) Pemahaman akan kekuatankekuatan perubahan, serta alat keperluan/kebutuhan dalam
perjuangan;
Pentingnya Sebuah Badan Pekerja Sesuai Pancalogi GmnI
1) Sebuah Badan Pekerja Nasional/Komite/Biro Kerja di pimpin oleh Sekjend;
2) Sebuah Majelis Nasional, perwakilan dari setiap daerah/Korda/Region, dan BPN;
Kebutuhan akan pembangunan sebuah Partai SocioNasionalis
1) Guna menuntaskan revolusi kita yang belum selesai;
2) Partai Kerakyatan dengan sungguhsungguh meyakini Marhaenisme dalam pemikiran dan
tindakan sesuai perekembangan material yang ada;
GMNI dan Persatuan Rakyat
1. Peran Unsur Sadar;
2. Hilangkan Steriliteit dalam gerakan mahasiswa;
3. Persatuan dan kekuatan rakyat
4. Tutuntutan perubahan
Menegaskan kembali Thesis Marhaenisme
1. Pembacaan atas sejarah yang bergerak;
2. Nekolim/Neolib;
3. Negara bangsa dan Sosialisme;
4. Paket Perjuangan Demokratik dan Sosialis;
5. Demokrasi ekonomi dan demokrasi politik;
6. Dewan Rakyat/Majelis Rakyat;
Pentingnya Media Agitasi dan Propaganda
1. Membangun kesadaran revolusioner;
2. Pendidikan ideologipolitikorganisasi rakyat;
3. Penyatuan kekuatan rakyat
4. Memimpin kesadaran massa;
5. Menghimpun pengalaman perjuangan;
6. Harmonisasi dan Konsolidasi perjuangan massa;
GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA
Persoalan Konstitusi
1) Konstitusi adalah landasan dasar, merangkum aspek filosofis, moral, politik dan tertib hidup
organisasi;
2) Sebagai abstraksi dari pandangan dasar kita terhadap tugas dan tanggung jawab yang diemban
organisasi kita. Mengandung muatan prinsipil yang teguh dan dinamis dalam menetapkan langkah
menuju sasaran yang dicitacitakan;
3) Konstitusi adalah terjemahan idiologi dalam bentuk aturan atau wujud ideologi dalam bentuk
norma. Sebagai manifestasi dari keyakinan kita;
4) Sebuah ideologi yang revolusioner (dan sistem filsafatnya) menuntut bangunan konstitusi yang
revolusioner pula, mengandung nilainilai dasar dari idiologi yang dianut;
5) Konstitusi, dengannya menjadi pintu bagi kita memasuki ruangan aktualisasi terhadap abstraksi
ideologis yang kita anut;
6) Konstitusi adalah mekanisasi sistem filsafat dengan maksud diwujudnyatakan dalam lapangan
hidup sosial organisatoris;
7) Kebutuhan kita adalah membaca kembali konstitusi kita, mengukur kebenarannya sesuai dengan
landasan filosofi dasar kita;
8) Kebenaran konstitusi ditentukan oleh keberadaan sistem filosofi kita, kalaupun sebaliknya eksisnya
filsafat/ideologi kita dalam ruang sosial, sebagian besarnya dipengaruhi oleh eksinya konstitusi
kita;
9) Konstitusi itu meliputi juga ideologi/sistem filsafat kita, AD/ART, Bentuk organisasi serta rencana
program kita;
Bangunan Struktural Organisasi (Konsep & Mekanisme)
1) Bangunan struktur organisasi sebagai perangkat/alat yang diperlukan dalam mengupayakan
aktualisasi kerja organisasi, menjalankan programprogram organisasi;
2) Program kerja organisasi tidak lebih adalah implementasi ideologis, atau mewujudnya ideologi
dalam kerjakerja nyata;
3) Struktur maupun program adalah keharusan/kebutuhan yang hadir dari sebab kita meyakini
kebenaran sebuah sistem filsafat/ ideologi;
4) Dengannya struktur dan program dalam wujudnya harus sesuai dengan tuntutan ideologis
kita/sistem filsafat yang kita anut;
Menghidupkan Perdebatan di Internal Organisasi
1) Perdebatan merupakan aktifitas dialogis/komunikatif;
2) Perdebatan muncul adalah bukti kebenaran eksis manusia sebagai makhluk sosial;
3) Dengannya suatu kebenaran sifatnya dialogis/komunikatif
4) Perdebatan terjadi pun karena aktifitas manusiawi, dan perdebatan itu sendiri adalah aktifitas
sosial manusia;
5) Perdebatan itu, nyata dan material, terjadi dalam lapangan hidup manusia, sosialorganisatoris;
6) Perdebatan yang punya kualitas dijalankan oleh unsur sadar, paling tidak relevansi ideologis atas
perkembangan sosial;
7) Wujudnya adalah melalui elaborasi kebenaran hingga ke tingkatan menyatakan kebenaran itu;
Tugas Kepeloporan Memimpin Barisan Massa
1) Pemahaman terhadap ketidakadilan sosial yang menghimpit kehidupan rakyat (marhen);
2) Misi perjuangan pembebasan Rakyat Marhaen, adalah kebutuhan sejarah sekaligus merupakan
tugas manusiawi;
3) Perjuangan adalah tugas moral, tugas filosofisideologis;
4) Tugas memanusiakan manusia dan alam, memanusiawikan kehidupan sosial;
5) Melibatkan unsurunsur kehidupan sosial;
6) Semboyan adalah kebebasan dan kesetaraan sosial;
7) Revolusi Sosial
Mactsvorming dan Pemetaan Kekuatan Revolusioner
1) Adalah penyatuan kekuatankekuatan perubahan, kekuatankekuatan revolusioner;
2) Sebaran massa tertindas, perlu disatukan, penguatan kesadaran akan kondisi sosial, sebab
sebabnya serta bagaimana tindakan dilakukan;
3) Peluang penyadaran massa dari kelaskelas sosial yang tertindas, kekuatan pelopor;
4) Menyusun kekuatan revolusioner; dan kepemimpinan organisastoris;
5) Agenda revolusi demokratik, revolusi sosial;
6) Peran serta unsur sadar;
Merumuskan ProgramProgram Revolusioner
1) Mewujudkan kepemimpinan dalam gerak perjuangan massa;
2) Berdasarkan pemahaman akan kondisi evolusi sosial; bahwa sejarah hidup manusia adalah sejarah
perjuangan kelas, antara yang tertindas dan penindas;
3) Mengetahui musuhmusuh rakyat;
4) Pemahaman akan kekuatankekuatan perubahan, serta alat keperluan/kebutuhan dalam
perjuangan;
Pentingnya Sebuah Badan Pekerja Sesuai Pancalogi GmnI
1) Sebuah Badan Pekerja Nasional/Komite/Biro Kerja di pimpin oleh Sekjend;
2) Sebuah Majelis Nasional, perwakilan dari setiap daerah/Korda/Region, dan BPN;
Kebutuhan akan pembangunan sebuah Partai SocioNasionalis
1) Guna menuntaskan revolusi kita yang belum selesai;
2) Partai Kerakyatan dengan sungguhsungguh meyakini Marhaenisme dalam pemikiran dan
tindakan sesuai perekembangan material yang ada;
GMNI dan Persatuan Rakyat
1. Peran Unsur Sadar;
2. Hilangkan Steriliteit dalam gerakan mahasiswa;
3. Persatuan dan kekuatan rakyat
4. Tutuntutan perubahan
Menegaskan kembali Thesis Marhaenisme
1. Pembacaan atas sejarah yang bergerak;
2. Nekolim/Neolib;
3. Negara bangsa dan Sosialisme;
4. Paket Perjuangan Demokratik dan Sosialis;
5. Demokrasi ekonomi dan demokrasi politik;
6. Dewan Rakyat/Majelis Rakyat;
Pentingnya Media Agitasi dan Propaganda
1. Membangun kesadaran revolusioner;
2. Pendidikan ideologipolitikorganisasi rakyat;
3. Penyatuan kekuatan rakyat
4. Memimpin kesadaran massa;
5. Menghimpun pengalaman perjuangan;
6. Harmonisasi dan Konsolidasi perjuangan massa;