PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA
PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PUTRI
PANDAN SARI (DIMSUM PUTRI RESTO)
BANJARMASIN
Arie Syabana1, Abd. Wahab2, Mahfuzil Anwar3
1
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin
2
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin
3
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin
Kata Kunci : Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan
Abstract :
Pada zaman globalisasi saat ini menuntut adanya kompetisi untuk bersaing, ikut serta
dalam tatanan bidang perekonomian, dan mengembangkan sumber daya manusia . Usaha untuk
meningkatkan kinerja karyawan diantaranya dengan memperhatikan kompensasi dan lingkungan
kerja. Kompensasi menjadi salah satu motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang diberikannya. Kondisi lingkungan kerja
yang nyaman akan mempengaruhi karyawan dalam bekerja agar lebih giat dan berkonsentrasi
dalam menjalankan tugas-tugas sesuai jadwal. Penelitian ini dilakukan di PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto) Banjarmasin dengan populasi dan sampel sebanyak 22 orang. Pengumpulan
data dilakukan dengan tehnik observasi, interview dan dokumentasi serta angket. Penelitian ini
adalah penelitian statistik dekskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini mendukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2009), Mawar (2007) dan Lintje (1995).
1. Pendahuluan
Pada zaman globalisasi saat ini
menuntut adanya kompetisi untuk bersaing,
ikut
serta
dalam
tatanan
bidang
perekonomian, dan mengembangkan sumber
daya manusia agar lebih baik. Hal ini
dikarenakan
kemajuan
teknologi,
pembangunan
sektor
perekonomian,
perdagangan dan sebagainya ditentukan oleh
sumber daya manusia sebagai pelaku dan
penggerak semua itu. Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia diperlukan
pendidikan yang baik, serta analisis terhadap
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya
dengan memperhatikan kebutuhan para
karyawan. Demikian pula yang diharapkan
setiap instansi atau perusahaan jasa makanan
dan minuman termasuk pada Restoran
Dimsum Putri Banjarmasin.
Kompensasi memang menjadi salah
satu motivasi bagi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya. Sehingga para
karyawan berlomba untuk meningkatkan
kreativitasnya.
Kompensasi
akan
ditingkatkan seiring dengan meningkatnya
kinerja dan kreativitas karyawan. Namun
bagi yang belum bisa meningkatkan
kreativitasnya, kompensasi pun tidak akan
diberi peningkatan sehingga terkadang
mengakibatkan frustasi bagi karyawan dan
akhirnya kinerja karyawan tersebut pun
semakin menurun.Menurut Veithzal Rivai
(2009:741) kompensasi merupakan sesuatu
yang di terima karyawan sebagai pengganti
kontribusian
jasa
mereka
kepada
perusahaan.
Pemberian
kompensasi
merupakan salah satu pelaksanaan fungsi
MSDM yang berhubungan dengan semua
jenis pemberian penghargaan individual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian. Kompensasi merupakan
biaya utama atas keahlian atau pekerjaan
dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada
abad ke-21 ini. Kompensasi menjadi alasan
utama mengapa kebanyakan orang mencari
pekerjaan. Faktor adanya kelayakan
pemberian kompensasi yang sesuai serta
lingkungan kerja yang nyaman memiliki
peranan penting untuk peningkatan kinerja
karyawan dalam segi pelayanan agar
tercapai
tujuan
yaitu
memperoleh
keuntungan.Pengertian kompensasi menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2006:118) adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan kepada perusahaan. Menurut
Panggabean
(2002:75)
kompensasi
merupakan bentuk penghargaan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas
jasa atas atau kontribusi yang mereka
berikan kepada organisasi.Ruki (2000:9)
mengatakan bahwa kompensasi adalah
semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk pekerja dan di terima atau
di nikmati oleh pekerja baik secara
langsung, rutin atau tidak langsung (pada
suatu perusahaan) sedangkan Wayne dalam
Mangkuprawira (2002:196) berpendapat
bahwa
kompensasi
meliputi
bentuk
pembayaran tunai langsung, pembayaran
tidak langsung dalam bentuk manfaat
karyawan dan insentif untuk memotivasi
karyawan agar bekerja keras dalam
mencapai produktivitas yang semakin tinggi
Lingkungan kerja menurut Menurut
Nitisemito (2000:183) adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugasnya
yang
dibebankannya.
Sedangkan menurut Soedarmayati (2001:1),
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
pekakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya dimana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun
sebagai kelompok , Jadi lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di
sekitar karyawan pada saat bekerja, baik
yang berbentuk fisik ataupun non fisik,
langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat
bekerja.
Soedarmayanti
(2001:21)
menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni:
(a) lingkungan kerja fisik, dan (b)
lingkungan kerja non fisik.
Penilaian kinerja karyawan adalah
masalah penting bagi seluruh pengusaha.
Kinerja adalah suatu hasil kerja seorang
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara (2006:67) mengemukakan
pengertian kinerja sebagai berikut : Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikannya. Usaha untuk meningkatkan
kinerja karyawan diantaranya dengan
memperhatikan
lingkungan
kerja.Lingkungan kerja merupakan segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
dapat
mempengaruhi
dirinya
dalam
menjalankan tugas yang diberikannya
(Nitisemito, 2000:183). Kondisi lingkungan
kerja yang nyaman akan mempengaruhi
karyawan dalam bekerja agar lebih giat dan
berkonsentrasi dalam menjalankan tugastugas sesuai jadwal
Kusumaningsih (2009) melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Pada
Perusahaan
Rokok
Sukun
Kudus,
Semarang”, dengan hasil kesimpulan: ada
pengaruh antara kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan pada
Perusahaan Rokok Sukun Kudus. Mawar
(2007)
meneliti
tentang
Pengaruh
Kompensasi, Pelatihan, Kepemimpinan, dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di PT Askes (Persero) Kantor
Cabang
Denpasar,
penelitian
ini
mengungkapkan
betapa
pentingnya
mengelola sumber daya manusia dan
menunjukkan bahwa sukses atau tidaknya
sebuah organisasi sangat tergantung pada
tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi
tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa
kompensasi,
pelatihan,
kepemimpinan dan lingkungan kerja secara
simultan mempengaruhi kinerja pegawai PT
Askes (Persero) Kantor Cabang Denpasar.
Hasil penelitian Lintje (1995), yang berjudul
“Gaji dan Lingkungan Kerja Dalam
Hubungannya dengan Prestasi Kerja
Karyawan pada PT (persero) Pelabuhan
Indonesia III Cabang Tanjung Perak,
Surabaya” menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara lingkungan
kerja dan prestasi kerja, arah hubungan
variabel upah dan variabel prestasi kerja
adalah positif dalam artian semakin tinggi
upah semakin tinggi pula prestasi kerja dan
semakin baik pula lingkungan kerja semakin
baik pula prestasi kerja.
.
KOMPENSASI (X1)
KINERJA KARYAWAN (Y)
LINGKUNGAN KERJA
(X2)
Keterangan :
a. Kompensasi diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman diduga akan meningkatkan kinerja karyawan
dan sebaliknya lingkungan kerja yang kurang baik diduga akan menurunkan kinerja
karyawan.
c. Kinerja karyawan diduga dipengaruhi oleh kompensasi dan lingkungan kerja.
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin Jalan Gatot
Soebroto Raya No.5 Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh karyawan Restoran
Dimsum Putri, khususnya mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan. Rancangan penelitian yang penulis gunakan bersifat deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian dilakukan melalui kuesioner pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto)
Banjarmasin. Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, permasalahan yang penulis teliti
dan bahas hanya sebatas pada ruang lingkup pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja, terhadap
kinerja karyawan PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin.
Sesuai dengan judul yang diajukan penulis yakni tentang “Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto)
Banjarmasin” dimana terlihat ada 2 (dua) variabel yang pertama variabel bebas (X), yaitu
Kompensasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2), dan variabel kedua adalah variabel terikat yaitu
Kinerja Karyawan (Y).
2. Definisi Operasional Variabel
a. Kompensasi
Kompensasi merupakan balas jasa secara menyeluruh yang meliputi gaji, tambahan gaji dan
tunjangan lainnya yang diterima pegawai yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung
diberikan secara tetap. Setiap perusahaan memiliki indikator yang berbeda-beda dalam
proses pemberian kompensasi untuk karyawan. Veitzhal Rivai (2009:744-746)
mengemukakan, secara umum ada beberapa indikator kompensasi, yaitu:
Gaji,Upah,Insentif. Kompensasi tidak langsung ; asuransi dan tunjangan-tunjangan.
b. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja disini merupakan faktor intern dalam suatu perusahaan yang memberi
pengaruh kepada kinerja karyawan. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang baik dan
menyenangkan tersebut, dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :
- Tersedianya kesempatan untuk mengembangkan diri
- Tersedianya fasilitas ruang kerja dan peralatan kerja yang memadai
- Adanya hubungan sosial yang baik antara pimpinan dan karyawan
-
Adanya hubungan sosial yang baik diantara sesama karyawan.
c. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka
memberi kontribusi kepada perusahaan
yang antara lain adalah : Kuantitas
output, Kualitas output, Jangka waktu
output, Kehadiran ditempat kerja, Sikap
kooperatif.
Penelitian
ini
menggunakan
instrument
penelitian
berupa
koesioner/daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden dengan menggunakan
Skala Likert, dengan menggunakan lima
rentangan sebagai berikut: Sangat Setuju
(SS). Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
(STS).Populasi yang menjadi sasaran adalah
seluruh karyawan PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto) Banjarmasin yang
berjumlah 22 orang.Sampel penelitian
menggunakan teknik sampling total dimana
sampel diambil dari seluruh populasi.
Berdasarkan jumlah karyawan PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto)
Banjarmasin hanya sebanyak 22 orang
sehingga jumlah responden 22 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik
observasi, interview dan dokumentasi serta
angket. Penelitian ini adalah penelitian
statistik dekskriptif kuantitatif. Adapun
langkah-langkah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan angket dari respon
karyawan
tentang
gambaran
kompensasi, lingkungan kerja dan
kinerja karyawan.
b. Menghitung frekuensi scoring yaitu
alternatif jawaban yang di peroleh
dari responden, kemudian dihitung
berapa jumlah setiap alternatif
jawaban.
c. Menghitung setiap alternatif jawaban
dengan
menggunakan
analisa
persentase melalui rumus proportion
: P = F/N x 100 %
Dalam hal ini P = Angka persentase
(%), F = Frekuensi, dan N= Total
populasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis
menetapkan sampel penelitian adalah
seluruh karyawan yang hanya sebanyak
22 orang. Berdasarkan kualifikasi
pendidikan sampel SMA sebanyak 19
responden (86.37%).Diploma sebanyak 3
orang (13.63%). Hal ini dikarenakan
pendidikan minimal SMA untuk posisi
pelayanan
seperti
waiter/waitress,
cashier dan bagian produksi area
kitchen, sehingga kualifikasi pendidikan
SMA lebih banyak dari pada kualifikasi
Diploma yang hanya untuk posisi
supervisor dan serta untuk posisi
manajer. 15 responden (68.18%) berusia
kurang dari 30 tahun, 4 responden
(18.18%) berusia antara 31 tahun sampai
dengan 35 tahun, 3 responden (13.64%)
berusia antara 36 sampai 40 tahun. Hal
ini dikarenakan untuk usia > 31tahun
merupakan usia yang lebih cenderung
mempertahankan pekerjaan yang ada
sekarang, selain sulit mencari pekerjaan
diperusahaan lain dengan usia tersebut,
dan juga tidak didukungnya faktor latar
belakang pendidikan. Sedangkan jenis
kelamin responden laki-laki yaitu
sebanyak
17
responden
(77.27%).Sedangkan
perempuan
sebanyak 5 orang (22.73%).Hal ini
dikarenakan pekerjaan untuk bagian area
produksi kitchen (dapur) didominasi oleh
laki-laki.Mengenai penggolongan status
pekerjaan
responden,2
responden
(9.09%) berasal dari divisi manager. 1
responden (4.54%) berasal dari divisi
supervisor. 3 responden (13.63%) berasal
dari chef. 4 responden (18.18%) berasal
dari divisi cook helper. 1 responden
(4.54%) berasal dari divisi purchasing. 1
responden (4.54%) berasal dari divisi
bartender. 2 responden (9.09%) berasal
dari divisi cashier. 6 responden (27.27%)
berasal dari divisi waiter/ss. dan 2
responden (9.09%) berasal dari divisi
steaward. Masa Kerja responden terdiri
dari 15 responden (68.18%) dengan masa
kerja 1 sampai dengan 5 tahun dan masa
kerja 5 sampai dengan 10 tahun sebanyak
7 responden (31.82%). Hal ini
dikarenakan banyaknya keluar masuk
karyawan, sehingga masa kerja diatas 5
tahun jumlahnya sedikit dibandingkan
dengan masa kerja dibawah 5 tahun.
Berdasarkan kuesionare yang
kembali, responden menyatakan sangat
setuju sebanyak 18 responden (81.82%),
setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan
cukup setuju sebanyak 2 responden (9.09%)
terhadap pernyataan tunjangan operasional
yang
diberikan
sesuai
tugas
karyawan.Tanggapan responden terhadap
pernyataan tunjangan hari raya yang
diberikan
kepada
karyawan
cukup
memadai.Responden menyatakan tidak
setuju sebanyak 4 responden (18.18%),
sangat tidak setuju sebanyak 18 responden
(81.82%)
terhadap
pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan tunjangan kesehatan yang
diberikan
kepada
karyawan
cukup
memadai.Responden menyatakan tidak
setuju sebanyak 2 responden(9.09%) dan
sangat tidak setuju sebanyak 20 responden
(90.91%)
terhadap
pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan
pembayaran gaji diberikan
sesuai dengan waktunya.Sebanyak 3
responden (13.64%) menyatakan tidak
setuju,dan sangat tidak setuju sebanyak 19
responden (86.36%) terhadap pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan
penerapan
UMR
(Upah
Minimum
Regional)
sesuai
standar
pemerintah.Responden menyatakan tidak
setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan
sangat tidak setuju sebanyak 20 responden
(90.91%) terhadap pernyataan tersebut.
Sebanyak 16 responden menyatakan tidak
setuju (72.73%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 6 responden (27.27%) terhadap
pernyataan tersebut.Tanggapan responden
terhadap pernyataan adanya kesempatan
untuk
karyawan
dalam
mengikuti
pendidikan dan pelatihan, 22 responden
menyatakan sangat tidak setuju (100%)
terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan
responden terhadap pernyataan karyawan
selalu diberi penghargaan atau pujian atas
prestasi
kerjanya,
responden
yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4
responden (18.18%) dan tidak setuju
sebanyak 18 responden (81.82%) terhadap
pernyataan tersebut.Tanggapan responden
terhadap pernyataan karyawan mendapat
pengakuan
atas
prestasi
kerjanya,
menyatakan bahwa yang menyatakan sangat
tidak setuju sebanyak 2 responden (9.09%)
dan tidak setuju sebanyak 20 responden
(90.91%) terhadap pernyataan tersebut.
Tabel .1
Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Variabel Kompensasi (X1)
No
Jwbn
Rspnd
1
%
1
a
18
81.8
2
b
2
9.09
3
c
2
9.09
4
d
5
Pertanyaan
e
Jumlah
22
100
2
%
3
%
4
%
5
%
6
%
7
4
18.2
2
9.09
3
13.6
2
9.2
16
72.7
18
81.8
20
90.9
19
86.4
20
90.9
6
27.3
22
22
100
22
100
22
100
22
100
22
100
22
%
8
%
9
18
81.82
20
90.91
100
4
18.18
2
9.09
100
22
100
22
100
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil
rekapitulasi angket diatas, maka dapat
diketahui bahwa pemberian kompensasi
pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri
Resto Banjarmasin) masih sangat kurang
baik karena hanya tunjangan operasional
saja yang diberikan sesuai tugas dan jabatan
karyawan namun untuk indikator-indikator
kompensasi lainnya seperti tunjangan hari
raya dan tunjangan kesehatan masih kurang
baik, tidak sesuai serta belum memadai
bahkan tidak diberikan sama sekali oleh
perusahaan. Gaji pokok dan tunjangan tetap
yang diberikan oleh PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto Banjarmasin) kepada
%
karyawannya belum standar UMR (Upah
Minimum Regional) yang berlaku sesuai
Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
Bahkan
sistem
pembayarannya pun harus lebih tepat waktu
agar karyawan lebih semangat dan
meningkatkan kinerja karena bagaimana pun
tujuan mereka bekerja adalah memperoleh
kompensasi yang layak dan tepat waktu.
Variabel
bebas
kedua
yaitu
lingkungan kerja (X2) yang ada pada PT
Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin), berdasarkan hasil data yang
diperoleh atas 22 responden, tanggapan
responden terhadap pernyataan hubungan
yang baik antara karyawan dengan pimpinan
membantu anda dalam bekerja, diketahui
sebanyak
7
responden
(31.82%),
menyatakan sangat setuju. Sebanyak 15
responden (68.18%) menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Tanggapan
responden terhadap pernyataan hubungan
yang baik antara sesama karyawan
membantu anda dalam bekerja, diketahui
bahwa responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 14 responden (63.64%), dan
sebanyak 8 responden (36.36%) menyatakan
setuju Tanggapan responden terhadap
pernyataan perusahaan haruslah memberikan
kesempatan untuk mengembangkan diri bagi
karyawannya yang ingin maju dan
berprestasi, diketahui bahwa responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 8
responden (36.36%), setuju sebanyak 12
responden (54.54%), dan cukup setuju
sebanyak 2 responden (9.1%). Tanggapan
responden terhadap pernyataan fasilitas
ruang kerja dan peralatan yang disediakan
perusahaan cukup lengkap dan memadai,
diketahui bahwa responden menyatakan
setuju sebanyak 14 responden (63.64%),
cukup setuju sebanyak 8 responden
(36.36%). Tanggapan responden terhadap
pernyataan
hubungan
kerja
sesama
karyawan
yang
kurang
harmonis
mengakibatkan hasil kerja tidak maksimal,
dapat
diketahui
bahwa
responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 15
responden (68.18%), setuju sebanyak 7
responden (31.82%) terhadap pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan ruangan tempat anda bekerja
dengan udara yang panas membuat anda
merasa tidak nyaman sehingga anda tidak
bisa menghasilkan pekerjaan sesuai dengan
standar perusahaan, dapat diketahui bahwa
responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 18 responden (81.82%), sebanyak
4 responden (18.18%), menyatakan setuju.
Tabel .2
Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Varibel Lingkungan Kerja
(X2)
N Jawaban
o Responden
Pertanyaan
1
a
1
7
%
31.82
2
14
%
63.64
3
8
%
36.36
2
b
15
68.18
18
36.36
12
54.54
3
c
2
9.1
4
d
8
36.36
5
e
14
63.64
22
100
Jumlah
22
100
22
100
22
100
4
%
5
15
%
68.18
6
18
%
81.82
7
31.82
4
18.18
22
100
22
100
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil
rekapitulasi angket diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja pada
PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) belum cukup baik perlu
adanya pembenahan dan penataan yang
lebih baik lagi kedepannya, baik dalam hal
fasilitas ruang kerja dan tersedianya
peralatan penunjang yang lengkap dan
memadai, hubungan baik dengan pimpinan
dan sesama karyawan agar terciptanya
lingkungan kerja yang baik, nyaman dan
tenang.
Variabel terikat yaitu kinerja
karyawan (Y) yang ada pada PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin), berdasarkan hasil data yang
diperoleh atas 22 responden dapat dilihat
pada uraian hasil rekapitulasi angket
sebanyak 3 responden (13.63%) .Tanggapan
responden terhadap pernyataan mampu
menyelesaikan setiap pekerjaan dengan
cepat dan tepat waktu serta dapat
setuju sebanyak 1 responden (4.54%)
.tanggapan responden terhadap pernyataan
selalu mentaati peraturan jam masuk tepat
waktu dan jam pulang setiap hari, diketahui
bahwa responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 8 responden (36.36%), setuju
sebanyak 12 responden (54.54%) dan cukup
setuju sebanyak 2 responden (9.10%) ,
tanggapan responden terhadap pernyataan
sering terlambat masuk kerja dan tetap
melakukan absensi, dapat diketahui bahwa
responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 9 responden (40.91%), setuju
sebanyak
13
responden
(59.09%).
tanggapan responden terhadap pernyataan
mampu bekerja sesuai dengan prosedur dan
jadwal,
diketahui
bahwa
responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 5
responden (22.73%), setuju sebanyak 14
responden
(63.64%),
dan
cukup
mempertanggungjawabkan, diketahui bahwa
responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 7 responden (31.82%), setuju
sebanyak 14 responden (63.64%), dan cukup
Tanggapan responden terhadap pernyataan
mampu bekerja sama dengan semua
karyawan, dapat diketahui bahwa responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 2
responden (9.10%), setuju 14 responden
(63.63%) dan cukup setuju sebanyak 6
responden (27.27%).Tanggapan responden
terhadap pernyataan mampu bekerja sama
dalam team atau kelompok, dapat diketahui
bahwa responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 11 responden (50%), setuju
sebanyak 8 responden (36.36%) dan cukup
setuju sebanyak 3 responden (13.64%).
Tabel. 3
Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja (Y)
No
1
2
3
4
5
Jawaban
Responden
a
b
c
d
e
Jumlah
1
5
14
3
%
22.73
63.64
13.63
22
100
2
1
%
4.54
3
8
14
7
63.64
31.82
2
12
22
100
22
Pertanyaan
%
4
36.36
9
13
9.1
54.54
100
22
%
40.91
59.09
5
2
14
6
%
9.1
63.63
27.27
6
11
8
3
%
50
36.36
13.64
100
22
100
22
100
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil
rekapitulasi angket diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada
PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan
masih ada karyawan yang belum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat serta
tepat waktu padahal banyak karyawan yang
cukup mampu bekerja sesuai prosedur dan
jadwal serta untuk disiplin waktu kerja,
karyawan belum bisa tepat waktu dalam
melakukan absensi jam masuk dan pulang
kerja perlu adanya pengawasan dan evaluasi
dalam hal disiplin masuk kerja pada diri
masing-masing karyawan, dan adanya
penanganan khusus guna meningkatkan
prestasi kerja agar lebih baik lagi
kedepannya.
Pada dasarnya semua pemberian
kompensasi secara langsung ataupun tidak
langsung diberikan berdasarkan oleh tingkat
kinerja dan keahlian para pekerja. Oleh
karena itu, motivasi dan pengendalian diri
sumber daya manusia merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempengaruhi
tenaga kerja terutama dalam manajemen
sebuah perusahaan yang bersangkutan.
Dengan memberikan suatu rangsangan
berupa kompensasi baik berupa gaji/upah,
insentif serta tunjangan-tunjangan yang baik
dan sesuai baik dalam segi jumlah dan tepat
waktu kompensasi diberikan serta fasilitas
akan membuat para karyawan lebih antusias
dan loyal pada perusahaan. Pengaruh yang
lebih dominan
antara kompensasi dan
lingkungan kerja pada PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto Banjarmasin), tampak
terlihat
dimana
kompensasi
sangat
mendominasi, karena hal ini menyangkut
kebutuhan pokok karyawan.
Dimsum Putri Resto Banjarmasin
harus dapat menyusun kompensasi yang
tepat dan sesuai yang berdampak baik pada
stabilitas penghasilan bagi karyawan
sehingga akan mengurangi peningkatan
dalam hal sering keluar masuk karyawan,
dalam hal ini jika dikelola dengan baik,
kompensasi akan membantu perusahaan
untuk mencapai tujuan dan memperoleh,
memelihara, dan menjaga karyawan dengan
baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang
cukup baik, karyawan yang ada sangatlah
mungkin untuk berhenti bekerja padahal
untuk mencari karyawan yang sesuai dan
sama
keahliannya
tidaklah
mudah.Perusahaan dalam hal ini PT Putri
Pandan Sari
juga tentu harusnya
menerapkan dan mematuhi Peraturan
Pemerintah
dan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan No, 13 Tahun 2003 tentang
Upah Minimum berdasarkan Wilayah
Provinsi/Kabupaten Kota.
Dalam hal ini adanya hubungan
sosial yang baik antara karyawan dan
pimpinan, serta hubungan antar karyawan
dengan karyawan yang cukup harmonis
merupakan kunci terbinanya team kerja yang
solid serta handal dan penyediaan fasilitasfasilitas dalam bekerja yang lumayan
lengkap baik itu peralatan yang menunjang
dan memudahkan serta memberikan
kecepatan dalam hasil pekerjaan maupun
tercipta lingkungan kerja yang baik, nyaman
dan tenang. Ditambah perusahaan juga
memberikan kesempatan untuk para
pekerja/karyawan
yang
ingin
mengembangkan diri agar bisa maju dan
berprestasi.
Kinerja karyawan pada PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan
masih ada karyawan yang kurang disiplin
kerja dalam hal absensi sering terlambat
serta tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat serta tepat waktu padahal
banyak karyawan yang cukup mampu
bekerja sesuai prosedur dan jadwal, nampak
jelas
adanya
pengaruh
pemberian
kompensasi yang kurang baik terhadap
semangat kerja karyawan.
Kinerja karyawan sebenarnya bisa
ditingkatkan untuk hasil kinerja yang
maksimal bila ada perbaikan kompensasi
yang sesuai serta kebijakan dari manajemen
untuk membentuk divisi yang mengatur,
mengawasi dan mengevaluasi karyawan
perusahaan dan hasil kerja karyawan.Sampai
saat ini kinerja karyawan, tergantung pada
masing-masing individu karyawan tersebut,
hanya berdasarkan kesadaran dan rasa
tanggung
jawab
karyawan
yang
bersangkutan.
Dalam hal ini penilaian prestasi
kerja adalah proses mengevaluasi atau
menilai prestasi karyawan. Kegiatan ini
dapat memperbaiki keputusan personalia
dan memberikan umpan balik kepada
karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.
Penilaian prestasi ini berguna untuk :
1. Perbaikan prestasi kerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Keputusan penempatan
4. Kebutuhan
pelatihan
dan
pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karir
6. Penyimpangan proses staffing
7. Kesempatan kerja yang adil
8. Tantangan eksternal
Jam kerja pada perusahaan PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) yaitu berupa jam kerja delapan
jam per shift (bergiliran) pagi sampai sore
dan sore sampai malam/tutup dikarenakan
operasional
Dimsum
Putri
Resto
Banjarmasin buka dari jam delapan pagi
sampai tutup jam 12 malam, dimana disini
sangat diperlukan loyalitas, disiplin dan
semangat tinggi dari karyawan. Untuk
membangkitkan semangat kerja karyawan
serta tercapainya tujuan perusahaan maka
perusahaan perlu melakukan perbaikan
manajemen dari
sektor
penyesuaian
kompensasi serta menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman dan memadai.
Dari
hasil
penelitian
diperoleh
kesimpulan bahwa :
a. Pemberian kompensasi pada PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) masih sangat kurang baik
karena hanya tunjangan operasional saja
yang diberikan cukup memadai sesuai
tugas dan jabatan karyawan namun
untuk indikator–indikator kompensasi
lainnya seperti gaji serta tunjangan hari
raya dan tunjangan kesehatan masih
kurang baik, tidak sesuai serta belum
memadai bahkan tidak diberikan sama
sekali oleh perusahaan. Sementara itu,
gaji pokok dan tunjangan tetap yang
diberikan oleh PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto Banjarmasin)
kepada karyawannya belum standar
UMR (Upah Minimum Regional) yang
berlaku sesuai Peraturan Pemerintah dan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
Bahkan sistem pembayarannya gaji tidak
tepat waktu, kadang sering mengalami
keterlambatan. Yang berdampak adanya
tingkat keluar masuknya karyawan
begitu tinggi dan hasil kerja karyawan
kurang maksimal serta karyawan menjadi
tidak tentram dalam bekerja.
b. Lingkungan kerja pada PT Putri Pandan
Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin)
belum cukup baik dikarenakan fasilitas
ruang kerja dan peralatan penunjang
yang belum memadai, hubungan dengan
pimpinan dan sesama karyawan harus
lebih terjalin dengan harmonis agar
terciptanya lingkungan kerja yang baik,
nyaman dan tenang serta tidak terjadinya
kecemburuan sosial karyawan yang dapat
merugikan perusahaan.
c. Kinerja karyawan pada PT Putri Pandan
Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin)
belum cukup baik dikarenakan masih ada
karyawan
yang
belum
mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
serta tepat waktu padahal banyak
karyawan yang cukup mampu bekerja
sesuai prosedur dan jadwal. Nampak
jelas adanya pengaruh pengelolaan
kompensasi yang kurang baik terhadap
semangat kerja karyawan serta banyak
karyawan kurang disiplin waktu dalam
hal absensi sering terlambat masuk kerja.
d. Lemahnya
manajemen
perusahaan
membuat kinerja karyawan kurang
maksimal.
Adapun saran yang dapat penulis
kemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan perlu memberikan tunjangantunjangan yang layak dan memadai
sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku
kepada karyawan agar semangat kerja
meningkat.
b. Perusahaan perlu menyesuaikan gaji
pokok karyawan sesuai dengan aturan
c.
d.
e.
f.
g.
dan ketentuan pemerintah yang berlaku
yaitu sesuai dengan UMR (Upah
Minimum Regional) agar karyawan
menjadi tentram.
Perusahaan harusnya memberikan gaji
tepat waktu dan tidak mengalami
keterlambatan.
Tersedianya
kesempatan
untuk
mengembangkan diri bagi karyawan
merupakan hal yang baik untuk tetap
dipertahankan.
Fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam
melaksanakan suatu pekerjaan harus
lebih diperhatikan bersama-sama agar
selalu nyaman secara fisik maupun
psikologi.
Penetapan uraian tugas (job description)
pada masing-masing karyawan benarbenar
diberlakukan,
agar
tidak
mengakibatkan saling lempar tanggung
jawab dan menyalahkan satu sama lain.
Ini bertujuan untuk melindungi karyawan
yang benar-benar melakukan pekerjaan
mengikuti sistem prosedur yang berlaku.
Untuk bisa meningkatkan kinerja
karyawan, maka hendaknya tingkat
kinerja karyawan diadakan pemantauan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito,2000,
Manajemen
Personalia
dan
Manajemen
Sumber Daya, Ed. 3, Penerbit :
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Gomes,
Cardoso
Faustino,
2003,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia, Penerbit CV. Andi Offset,
Yogyakarta.
Malayu S.P. Hasibuan, 2006, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi,
Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
Mangkunegara, Anwar
Prabu,
2000,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Perusahaan dan Industri,
Ed. Penerbit : PT. Remaja
Rosdakarya,
Bandung.2005,
Perencanaan dan pengembangan
SDM, Penerbit : PT. Refika
Aditama, Bandung.
Martoyo
Susilo, 2002,
Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
: BPFE, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Rivai Veithzal, 2009, Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktik, Penerbit :
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Soedamaryanti, 2001,
Sumber
Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja,
Penerbit :Bandar Maju, Bandung.
Suryadi Perwiro Sentoso, 2001, Model
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Indonesia, Asia dan Timur
Jauh, Penerbit : Bumi Aksara,
Jakarta.
Tambahan
Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor
1269 Tahun 2008 tentang ijin usaha
Kepariwisataan Perhotelan , Restoran,
Rumah makan, Tempat makan dan jasa boga
dengan badan hukum / badan usaha PT.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1999
pasal 1 ayat 1 mengenai Upah Minimum.
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 89 ayat
(1) mengenai Upah Minimum.
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PUTRI
PANDAN SARI (DIMSUM PUTRI RESTO)
BANJARMASIN
Arie Syabana1, Abd. Wahab2, Mahfuzil Anwar3
1
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin
2
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin
3
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMI) Banjarmasin
Kata Kunci : Kompensasi, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan
Abstract :
Pada zaman globalisasi saat ini menuntut adanya kompetisi untuk bersaing, ikut serta
dalam tatanan bidang perekonomian, dan mengembangkan sumber daya manusia . Usaha untuk
meningkatkan kinerja karyawan diantaranya dengan memperhatikan kompensasi dan lingkungan
kerja. Kompensasi menjadi salah satu motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang diberikannya. Kondisi lingkungan kerja
yang nyaman akan mempengaruhi karyawan dalam bekerja agar lebih giat dan berkonsentrasi
dalam menjalankan tugas-tugas sesuai jadwal. Penelitian ini dilakukan di PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto) Banjarmasin dengan populasi dan sampel sebanyak 22 orang. Pengumpulan
data dilakukan dengan tehnik observasi, interview dan dokumentasi serta angket. Penelitian ini
adalah penelitian statistik dekskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh antara kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini mendukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusumaningsih (2009), Mawar (2007) dan Lintje (1995).
1. Pendahuluan
Pada zaman globalisasi saat ini
menuntut adanya kompetisi untuk bersaing,
ikut
serta
dalam
tatanan
bidang
perekonomian, dan mengembangkan sumber
daya manusia agar lebih baik. Hal ini
dikarenakan
kemajuan
teknologi,
pembangunan
sektor
perekonomian,
perdagangan dan sebagainya ditentukan oleh
sumber daya manusia sebagai pelaku dan
penggerak semua itu. Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia diperlukan
pendidikan yang baik, serta analisis terhadap
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya
dengan memperhatikan kebutuhan para
karyawan. Demikian pula yang diharapkan
setiap instansi atau perusahaan jasa makanan
dan minuman termasuk pada Restoran
Dimsum Putri Banjarmasin.
Kompensasi memang menjadi salah
satu motivasi bagi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya. Sehingga para
karyawan berlomba untuk meningkatkan
kreativitasnya.
Kompensasi
akan
ditingkatkan seiring dengan meningkatnya
kinerja dan kreativitas karyawan. Namun
bagi yang belum bisa meningkatkan
kreativitasnya, kompensasi pun tidak akan
diberi peningkatan sehingga terkadang
mengakibatkan frustasi bagi karyawan dan
akhirnya kinerja karyawan tersebut pun
semakin menurun.Menurut Veithzal Rivai
(2009:741) kompensasi merupakan sesuatu
yang di terima karyawan sebagai pengganti
kontribusian
jasa
mereka
kepada
perusahaan.
Pemberian
kompensasi
merupakan salah satu pelaksanaan fungsi
MSDM yang berhubungan dengan semua
jenis pemberian penghargaan individual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas
keorganisasian. Kompensasi merupakan
biaya utama atas keahlian atau pekerjaan
dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan pada
abad ke-21 ini. Kompensasi menjadi alasan
utama mengapa kebanyakan orang mencari
pekerjaan. Faktor adanya kelayakan
pemberian kompensasi yang sesuai serta
lingkungan kerja yang nyaman memiliki
peranan penting untuk peningkatan kinerja
karyawan dalam segi pelayanan agar
tercapai
tujuan
yaitu
memperoleh
keuntungan.Pengertian kompensasi menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2006:118) adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan kepada perusahaan. Menurut
Panggabean
(2002:75)
kompensasi
merupakan bentuk penghargaan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas
jasa atas atau kontribusi yang mereka
berikan kepada organisasi.Ruki (2000:9)
mengatakan bahwa kompensasi adalah
semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk pekerja dan di terima atau
di nikmati oleh pekerja baik secara
langsung, rutin atau tidak langsung (pada
suatu perusahaan) sedangkan Wayne dalam
Mangkuprawira (2002:196) berpendapat
bahwa
kompensasi
meliputi
bentuk
pembayaran tunai langsung, pembayaran
tidak langsung dalam bentuk manfaat
karyawan dan insentif untuk memotivasi
karyawan agar bekerja keras dalam
mencapai produktivitas yang semakin tinggi
Lingkungan kerja menurut Menurut
Nitisemito (2000:183) adalah segala sesuatu
yang ada disekitar para pekerja dan dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan
tugas-tugasnya
yang
dibebankannya.
Sedangkan menurut Soedarmayati (2001:1),
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat
pekakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya dimana seseorang
bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan
kerjanya baik sebagai perseorangan maupun
sebagai kelompok , Jadi lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada di
sekitar karyawan pada saat bekerja, baik
yang berbentuk fisik ataupun non fisik,
langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat
bekerja.
Soedarmayanti
(2001:21)
menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni:
(a) lingkungan kerja fisik, dan (b)
lingkungan kerja non fisik.
Penilaian kinerja karyawan adalah
masalah penting bagi seluruh pengusaha.
Kinerja adalah suatu hasil kerja seorang
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara (2006:67) mengemukakan
pengertian kinerja sebagai berikut : Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikannya. Usaha untuk meningkatkan
kinerja karyawan diantaranya dengan
memperhatikan
lingkungan
kerja.Lingkungan kerja merupakan segala
sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
dapat
mempengaruhi
dirinya
dalam
menjalankan tugas yang diberikannya
(Nitisemito, 2000:183). Kondisi lingkungan
kerja yang nyaman akan mempengaruhi
karyawan dalam bekerja agar lebih giat dan
berkonsentrasi dalam menjalankan tugastugas sesuai jadwal
Kusumaningsih (2009) melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh
Kompensasi Dan Lingkungan Kerja
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Pada
Perusahaan
Rokok
Sukun
Kudus,
Semarang”, dengan hasil kesimpulan: ada
pengaruh antara kompensasi dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan pada
Perusahaan Rokok Sukun Kudus. Mawar
(2007)
meneliti
tentang
Pengaruh
Kompensasi, Pelatihan, Kepemimpinan, dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai di PT Askes (Persero) Kantor
Cabang
Denpasar,
penelitian
ini
mengungkapkan
betapa
pentingnya
mengelola sumber daya manusia dan
menunjukkan bahwa sukses atau tidaknya
sebuah organisasi sangat tergantung pada
tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi
tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa
kompensasi,
pelatihan,
kepemimpinan dan lingkungan kerja secara
simultan mempengaruhi kinerja pegawai PT
Askes (Persero) Kantor Cabang Denpasar.
Hasil penelitian Lintje (1995), yang berjudul
“Gaji dan Lingkungan Kerja Dalam
Hubungannya dengan Prestasi Kerja
Karyawan pada PT (persero) Pelabuhan
Indonesia III Cabang Tanjung Perak,
Surabaya” menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara lingkungan
kerja dan prestasi kerja, arah hubungan
variabel upah dan variabel prestasi kerja
adalah positif dalam artian semakin tinggi
upah semakin tinggi pula prestasi kerja dan
semakin baik pula lingkungan kerja semakin
baik pula prestasi kerja.
.
KOMPENSASI (X1)
KINERJA KARYAWAN (Y)
LINGKUNGAN KERJA
(X2)
Keterangan :
a. Kompensasi diduga berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b. Lingkungan kerja yang baik dan nyaman diduga akan meningkatkan kinerja karyawan
dan sebaliknya lingkungan kerja yang kurang baik diduga akan menurunkan kinerja
karyawan.
c. Kinerja karyawan diduga dipengaruhi oleh kompensasi dan lingkungan kerja.
Penelitian ini dilaksanakan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin Jalan Gatot
Soebroto Raya No.5 Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh karyawan Restoran
Dimsum Putri, khususnya mengenai pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan. Rancangan penelitian yang penulis gunakan bersifat deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian dilakukan melalui kuesioner pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto)
Banjarmasin. Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih terarah, permasalahan yang penulis teliti
dan bahas hanya sebatas pada ruang lingkup pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja, terhadap
kinerja karyawan PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto) Banjarmasin.
Sesuai dengan judul yang diajukan penulis yakni tentang “Pengaruh Kompensasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto)
Banjarmasin” dimana terlihat ada 2 (dua) variabel yang pertama variabel bebas (X), yaitu
Kompensasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2), dan variabel kedua adalah variabel terikat yaitu
Kinerja Karyawan (Y).
2. Definisi Operasional Variabel
a. Kompensasi
Kompensasi merupakan balas jasa secara menyeluruh yang meliputi gaji, tambahan gaji dan
tunjangan lainnya yang diterima pegawai yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung
diberikan secara tetap. Setiap perusahaan memiliki indikator yang berbeda-beda dalam
proses pemberian kompensasi untuk karyawan. Veitzhal Rivai (2009:744-746)
mengemukakan, secara umum ada beberapa indikator kompensasi, yaitu:
Gaji,Upah,Insentif. Kompensasi tidak langsung ; asuransi dan tunjangan-tunjangan.
b. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja disini merupakan faktor intern dalam suatu perusahaan yang memberi
pengaruh kepada kinerja karyawan. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang baik dan
menyenangkan tersebut, dapat diukur dengan indikator-indikator sebagai berikut :
- Tersedianya kesempatan untuk mengembangkan diri
- Tersedianya fasilitas ruang kerja dan peralatan kerja yang memadai
- Adanya hubungan sosial yang baik antara pimpinan dan karyawan
-
Adanya hubungan sosial yang baik diantara sesama karyawan.
c. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka
memberi kontribusi kepada perusahaan
yang antara lain adalah : Kuantitas
output, Kualitas output, Jangka waktu
output, Kehadiran ditempat kerja, Sikap
kooperatif.
Penelitian
ini
menggunakan
instrument
penelitian
berupa
koesioner/daftar pertanyaan yang diberikan
kepada responden dengan menggunakan
Skala Likert, dengan menggunakan lima
rentangan sebagai berikut: Sangat Setuju
(SS). Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
(STS).Populasi yang menjadi sasaran adalah
seluruh karyawan PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto) Banjarmasin yang
berjumlah 22 orang.Sampel penelitian
menggunakan teknik sampling total dimana
sampel diambil dari seluruh populasi.
Berdasarkan jumlah karyawan PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto)
Banjarmasin hanya sebanyak 22 orang
sehingga jumlah responden 22 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik
observasi, interview dan dokumentasi serta
angket. Penelitian ini adalah penelitian
statistik dekskriptif kuantitatif. Adapun
langkah-langkah yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan angket dari respon
karyawan
tentang
gambaran
kompensasi, lingkungan kerja dan
kinerja karyawan.
b. Menghitung frekuensi scoring yaitu
alternatif jawaban yang di peroleh
dari responden, kemudian dihitung
berapa jumlah setiap alternatif
jawaban.
c. Menghitung setiap alternatif jawaban
dengan
menggunakan
analisa
persentase melalui rumus proportion
: P = F/N x 100 %
Dalam hal ini P = Angka persentase
(%), F = Frekuensi, dan N= Total
populasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis
menetapkan sampel penelitian adalah
seluruh karyawan yang hanya sebanyak
22 orang. Berdasarkan kualifikasi
pendidikan sampel SMA sebanyak 19
responden (86.37%).Diploma sebanyak 3
orang (13.63%). Hal ini dikarenakan
pendidikan minimal SMA untuk posisi
pelayanan
seperti
waiter/waitress,
cashier dan bagian produksi area
kitchen, sehingga kualifikasi pendidikan
SMA lebih banyak dari pada kualifikasi
Diploma yang hanya untuk posisi
supervisor dan serta untuk posisi
manajer. 15 responden (68.18%) berusia
kurang dari 30 tahun, 4 responden
(18.18%) berusia antara 31 tahun sampai
dengan 35 tahun, 3 responden (13.64%)
berusia antara 36 sampai 40 tahun. Hal
ini dikarenakan untuk usia > 31tahun
merupakan usia yang lebih cenderung
mempertahankan pekerjaan yang ada
sekarang, selain sulit mencari pekerjaan
diperusahaan lain dengan usia tersebut,
dan juga tidak didukungnya faktor latar
belakang pendidikan. Sedangkan jenis
kelamin responden laki-laki yaitu
sebanyak
17
responden
(77.27%).Sedangkan
perempuan
sebanyak 5 orang (22.73%).Hal ini
dikarenakan pekerjaan untuk bagian area
produksi kitchen (dapur) didominasi oleh
laki-laki.Mengenai penggolongan status
pekerjaan
responden,2
responden
(9.09%) berasal dari divisi manager. 1
responden (4.54%) berasal dari divisi
supervisor. 3 responden (13.63%) berasal
dari chef. 4 responden (18.18%) berasal
dari divisi cook helper. 1 responden
(4.54%) berasal dari divisi purchasing. 1
responden (4.54%) berasal dari divisi
bartender. 2 responden (9.09%) berasal
dari divisi cashier. 6 responden (27.27%)
berasal dari divisi waiter/ss. dan 2
responden (9.09%) berasal dari divisi
steaward. Masa Kerja responden terdiri
dari 15 responden (68.18%) dengan masa
kerja 1 sampai dengan 5 tahun dan masa
kerja 5 sampai dengan 10 tahun sebanyak
7 responden (31.82%). Hal ini
dikarenakan banyaknya keluar masuk
karyawan, sehingga masa kerja diatas 5
tahun jumlahnya sedikit dibandingkan
dengan masa kerja dibawah 5 tahun.
Berdasarkan kuesionare yang
kembali, responden menyatakan sangat
setuju sebanyak 18 responden (81.82%),
setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan
cukup setuju sebanyak 2 responden (9.09%)
terhadap pernyataan tunjangan operasional
yang
diberikan
sesuai
tugas
karyawan.Tanggapan responden terhadap
pernyataan tunjangan hari raya yang
diberikan
kepada
karyawan
cukup
memadai.Responden menyatakan tidak
setuju sebanyak 4 responden (18.18%),
sangat tidak setuju sebanyak 18 responden
(81.82%)
terhadap
pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan tunjangan kesehatan yang
diberikan
kepada
karyawan
cukup
memadai.Responden menyatakan tidak
setuju sebanyak 2 responden(9.09%) dan
sangat tidak setuju sebanyak 20 responden
(90.91%)
terhadap
pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan
pembayaran gaji diberikan
sesuai dengan waktunya.Sebanyak 3
responden (13.64%) menyatakan tidak
setuju,dan sangat tidak setuju sebanyak 19
responden (86.36%) terhadap pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan
penerapan
UMR
(Upah
Minimum
Regional)
sesuai
standar
pemerintah.Responden menyatakan tidak
setuju sebanyak 2 responden (9.09%) dan
sangat tidak setuju sebanyak 20 responden
(90.91%) terhadap pernyataan tersebut.
Sebanyak 16 responden menyatakan tidak
setuju (72.73%), dan sangat tidak setuju
sebanyak 6 responden (27.27%) terhadap
pernyataan tersebut.Tanggapan responden
terhadap pernyataan adanya kesempatan
untuk
karyawan
dalam
mengikuti
pendidikan dan pelatihan, 22 responden
menyatakan sangat tidak setuju (100%)
terhadap pernyataan tersebut.Tanggapan
responden terhadap pernyataan karyawan
selalu diberi penghargaan atau pujian atas
prestasi
kerjanya,
responden
yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4
responden (18.18%) dan tidak setuju
sebanyak 18 responden (81.82%) terhadap
pernyataan tersebut.Tanggapan responden
terhadap pernyataan karyawan mendapat
pengakuan
atas
prestasi
kerjanya,
menyatakan bahwa yang menyatakan sangat
tidak setuju sebanyak 2 responden (9.09%)
dan tidak setuju sebanyak 20 responden
(90.91%) terhadap pernyataan tersebut.
Tabel .1
Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Variabel Kompensasi (X1)
No
Jwbn
Rspnd
1
%
1
a
18
81.8
2
b
2
9.09
3
c
2
9.09
4
d
5
Pertanyaan
e
Jumlah
22
100
2
%
3
%
4
%
5
%
6
%
7
4
18.2
2
9.09
3
13.6
2
9.2
16
72.7
18
81.8
20
90.9
19
86.4
20
90.9
6
27.3
22
22
100
22
100
22
100
22
100
22
100
22
%
8
%
9
18
81.82
20
90.91
100
4
18.18
2
9.09
100
22
100
22
100
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil
rekapitulasi angket diatas, maka dapat
diketahui bahwa pemberian kompensasi
pada PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri
Resto Banjarmasin) masih sangat kurang
baik karena hanya tunjangan operasional
saja yang diberikan sesuai tugas dan jabatan
karyawan namun untuk indikator-indikator
kompensasi lainnya seperti tunjangan hari
raya dan tunjangan kesehatan masih kurang
baik, tidak sesuai serta belum memadai
bahkan tidak diberikan sama sekali oleh
perusahaan. Gaji pokok dan tunjangan tetap
yang diberikan oleh PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto Banjarmasin) kepada
%
karyawannya belum standar UMR (Upah
Minimum Regional) yang berlaku sesuai
Peraturan Pemerintah dan Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
Bahkan
sistem
pembayarannya pun harus lebih tepat waktu
agar karyawan lebih semangat dan
meningkatkan kinerja karena bagaimana pun
tujuan mereka bekerja adalah memperoleh
kompensasi yang layak dan tepat waktu.
Variabel
bebas
kedua
yaitu
lingkungan kerja (X2) yang ada pada PT
Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin), berdasarkan hasil data yang
diperoleh atas 22 responden, tanggapan
responden terhadap pernyataan hubungan
yang baik antara karyawan dengan pimpinan
membantu anda dalam bekerja, diketahui
sebanyak
7
responden
(31.82%),
menyatakan sangat setuju. Sebanyak 15
responden (68.18%) menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut. Tanggapan
responden terhadap pernyataan hubungan
yang baik antara sesama karyawan
membantu anda dalam bekerja, diketahui
bahwa responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 14 responden (63.64%), dan
sebanyak 8 responden (36.36%) menyatakan
setuju Tanggapan responden terhadap
pernyataan perusahaan haruslah memberikan
kesempatan untuk mengembangkan diri bagi
karyawannya yang ingin maju dan
berprestasi, diketahui bahwa responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 8
responden (36.36%), setuju sebanyak 12
responden (54.54%), dan cukup setuju
sebanyak 2 responden (9.1%). Tanggapan
responden terhadap pernyataan fasilitas
ruang kerja dan peralatan yang disediakan
perusahaan cukup lengkap dan memadai,
diketahui bahwa responden menyatakan
setuju sebanyak 14 responden (63.64%),
cukup setuju sebanyak 8 responden
(36.36%). Tanggapan responden terhadap
pernyataan
hubungan
kerja
sesama
karyawan
yang
kurang
harmonis
mengakibatkan hasil kerja tidak maksimal,
dapat
diketahui
bahwa
responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 15
responden (68.18%), setuju sebanyak 7
responden (31.82%) terhadap pernyataan
tersebut.Tanggapan responden terhadap
pernyataan ruangan tempat anda bekerja
dengan udara yang panas membuat anda
merasa tidak nyaman sehingga anda tidak
bisa menghasilkan pekerjaan sesuai dengan
standar perusahaan, dapat diketahui bahwa
responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 18 responden (81.82%), sebanyak
4 responden (18.18%), menyatakan setuju.
Tabel .2
Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Varibel Lingkungan Kerja
(X2)
N Jawaban
o Responden
Pertanyaan
1
a
1
7
%
31.82
2
14
%
63.64
3
8
%
36.36
2
b
15
68.18
18
36.36
12
54.54
3
c
2
9.1
4
d
8
36.36
5
e
14
63.64
22
100
Jumlah
22
100
22
100
22
100
4
%
5
15
%
68.18
6
18
%
81.82
7
31.82
4
18.18
22
100
22
100
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil
rekapitulasi angket diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja pada
PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) belum cukup baik perlu
adanya pembenahan dan penataan yang
lebih baik lagi kedepannya, baik dalam hal
fasilitas ruang kerja dan tersedianya
peralatan penunjang yang lengkap dan
memadai, hubungan baik dengan pimpinan
dan sesama karyawan agar terciptanya
lingkungan kerja yang baik, nyaman dan
tenang.
Variabel terikat yaitu kinerja
karyawan (Y) yang ada pada PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin), berdasarkan hasil data yang
diperoleh atas 22 responden dapat dilihat
pada uraian hasil rekapitulasi angket
sebanyak 3 responden (13.63%) .Tanggapan
responden terhadap pernyataan mampu
menyelesaikan setiap pekerjaan dengan
cepat dan tepat waktu serta dapat
setuju sebanyak 1 responden (4.54%)
.tanggapan responden terhadap pernyataan
selalu mentaati peraturan jam masuk tepat
waktu dan jam pulang setiap hari, diketahui
bahwa responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 8 responden (36.36%), setuju
sebanyak 12 responden (54.54%) dan cukup
setuju sebanyak 2 responden (9.10%) ,
tanggapan responden terhadap pernyataan
sering terlambat masuk kerja dan tetap
melakukan absensi, dapat diketahui bahwa
responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 9 responden (40.91%), setuju
sebanyak
13
responden
(59.09%).
tanggapan responden terhadap pernyataan
mampu bekerja sesuai dengan prosedur dan
jadwal,
diketahui
bahwa
responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 5
responden (22.73%), setuju sebanyak 14
responden
(63.64%),
dan
cukup
mempertanggungjawabkan, diketahui bahwa
responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 7 responden (31.82%), setuju
sebanyak 14 responden (63.64%), dan cukup
Tanggapan responden terhadap pernyataan
mampu bekerja sama dengan semua
karyawan, dapat diketahui bahwa responden
menyatakan sangat setuju sebanyak 2
responden (9.10%), setuju 14 responden
(63.63%) dan cukup setuju sebanyak 6
responden (27.27%).Tanggapan responden
terhadap pernyataan mampu bekerja sama
dalam team atau kelompok, dapat diketahui
bahwa responden menyatakan sangat setuju
sebanyak 11 responden (50%), setuju
sebanyak 8 responden (36.36%) dan cukup
setuju sebanyak 3 responden (13.64%).
Tabel. 3
Kesimpulan Hasil Tabel Jawaban Responden Mengenai Variabel Kinerja (Y)
No
1
2
3
4
5
Jawaban
Responden
a
b
c
d
e
Jumlah
1
5
14
3
%
22.73
63.64
13.63
22
100
2
1
%
4.54
3
8
14
7
63.64
31.82
2
12
22
100
22
Pertanyaan
%
4
36.36
9
13
9.1
54.54
100
22
%
40.91
59.09
5
2
14
6
%
9.1
63.63
27.27
6
11
8
3
%
50
36.36
13.64
100
22
100
22
100
Sumber : Data Diolah, 2014
Berdasarkan pada tabel hasil
rekapitulasi angket diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada
PT Putri Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan
masih ada karyawan yang belum mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat serta
tepat waktu padahal banyak karyawan yang
cukup mampu bekerja sesuai prosedur dan
jadwal serta untuk disiplin waktu kerja,
karyawan belum bisa tepat waktu dalam
melakukan absensi jam masuk dan pulang
kerja perlu adanya pengawasan dan evaluasi
dalam hal disiplin masuk kerja pada diri
masing-masing karyawan, dan adanya
penanganan khusus guna meningkatkan
prestasi kerja agar lebih baik lagi
kedepannya.
Pada dasarnya semua pemberian
kompensasi secara langsung ataupun tidak
langsung diberikan berdasarkan oleh tingkat
kinerja dan keahlian para pekerja. Oleh
karena itu, motivasi dan pengendalian diri
sumber daya manusia merupakan faktor
yang sangat penting dalam mempengaruhi
tenaga kerja terutama dalam manajemen
sebuah perusahaan yang bersangkutan.
Dengan memberikan suatu rangsangan
berupa kompensasi baik berupa gaji/upah,
insentif serta tunjangan-tunjangan yang baik
dan sesuai baik dalam segi jumlah dan tepat
waktu kompensasi diberikan serta fasilitas
akan membuat para karyawan lebih antusias
dan loyal pada perusahaan. Pengaruh yang
lebih dominan
antara kompensasi dan
lingkungan kerja pada PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto Banjarmasin), tampak
terlihat
dimana
kompensasi
sangat
mendominasi, karena hal ini menyangkut
kebutuhan pokok karyawan.
Dimsum Putri Resto Banjarmasin
harus dapat menyusun kompensasi yang
tepat dan sesuai yang berdampak baik pada
stabilitas penghasilan bagi karyawan
sehingga akan mengurangi peningkatan
dalam hal sering keluar masuk karyawan,
dalam hal ini jika dikelola dengan baik,
kompensasi akan membantu perusahaan
untuk mencapai tujuan dan memperoleh,
memelihara, dan menjaga karyawan dengan
baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang
cukup baik, karyawan yang ada sangatlah
mungkin untuk berhenti bekerja padahal
untuk mencari karyawan yang sesuai dan
sama
keahliannya
tidaklah
mudah.Perusahaan dalam hal ini PT Putri
Pandan Sari
juga tentu harusnya
menerapkan dan mematuhi Peraturan
Pemerintah
dan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan No, 13 Tahun 2003 tentang
Upah Minimum berdasarkan Wilayah
Provinsi/Kabupaten Kota.
Dalam hal ini adanya hubungan
sosial yang baik antara karyawan dan
pimpinan, serta hubungan antar karyawan
dengan karyawan yang cukup harmonis
merupakan kunci terbinanya team kerja yang
solid serta handal dan penyediaan fasilitasfasilitas dalam bekerja yang lumayan
lengkap baik itu peralatan yang menunjang
dan memudahkan serta memberikan
kecepatan dalam hasil pekerjaan maupun
tercipta lingkungan kerja yang baik, nyaman
dan tenang. Ditambah perusahaan juga
memberikan kesempatan untuk para
pekerja/karyawan
yang
ingin
mengembangkan diri agar bisa maju dan
berprestasi.
Kinerja karyawan pada PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) belum cukup baik dikarenakan
masih ada karyawan yang kurang disiplin
kerja dalam hal absensi sering terlambat
serta tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat serta tepat waktu padahal
banyak karyawan yang cukup mampu
bekerja sesuai prosedur dan jadwal, nampak
jelas
adanya
pengaruh
pemberian
kompensasi yang kurang baik terhadap
semangat kerja karyawan.
Kinerja karyawan sebenarnya bisa
ditingkatkan untuk hasil kinerja yang
maksimal bila ada perbaikan kompensasi
yang sesuai serta kebijakan dari manajemen
untuk membentuk divisi yang mengatur,
mengawasi dan mengevaluasi karyawan
perusahaan dan hasil kerja karyawan.Sampai
saat ini kinerja karyawan, tergantung pada
masing-masing individu karyawan tersebut,
hanya berdasarkan kesadaran dan rasa
tanggung
jawab
karyawan
yang
bersangkutan.
Dalam hal ini penilaian prestasi
kerja adalah proses mengevaluasi atau
menilai prestasi karyawan. Kegiatan ini
dapat memperbaiki keputusan personalia
dan memberikan umpan balik kepada
karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.
Penilaian prestasi ini berguna untuk :
1. Perbaikan prestasi kerja
2. Penyesuaian kompensasi
3. Keputusan penempatan
4. Kebutuhan
pelatihan
dan
pengembangan
5. Perencanaan dan pengembangan karir
6. Penyimpangan proses staffing
7. Kesempatan kerja yang adil
8. Tantangan eksternal
Jam kerja pada perusahaan PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) yaitu berupa jam kerja delapan
jam per shift (bergiliran) pagi sampai sore
dan sore sampai malam/tutup dikarenakan
operasional
Dimsum
Putri
Resto
Banjarmasin buka dari jam delapan pagi
sampai tutup jam 12 malam, dimana disini
sangat diperlukan loyalitas, disiplin dan
semangat tinggi dari karyawan. Untuk
membangkitkan semangat kerja karyawan
serta tercapainya tujuan perusahaan maka
perusahaan perlu melakukan perbaikan
manajemen dari
sektor
penyesuaian
kompensasi serta menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman dan memadai.
Dari
hasil
penelitian
diperoleh
kesimpulan bahwa :
a. Pemberian kompensasi pada PT Putri
Pandan Sari (Dimsum Putri Resto
Banjarmasin) masih sangat kurang baik
karena hanya tunjangan operasional saja
yang diberikan cukup memadai sesuai
tugas dan jabatan karyawan namun
untuk indikator–indikator kompensasi
lainnya seperti gaji serta tunjangan hari
raya dan tunjangan kesehatan masih
kurang baik, tidak sesuai serta belum
memadai bahkan tidak diberikan sama
sekali oleh perusahaan. Sementara itu,
gaji pokok dan tunjangan tetap yang
diberikan oleh PT Putri Pandan Sari
(Dimsum Putri Resto Banjarmasin)
kepada karyawannya belum standar
UMR (Upah Minimum Regional) yang
berlaku sesuai Peraturan Pemerintah dan
Undang-Undang
Ketenagakerjaan.
Bahkan sistem pembayarannya gaji tidak
tepat waktu, kadang sering mengalami
keterlambatan. Yang berdampak adanya
tingkat keluar masuknya karyawan
begitu tinggi dan hasil kerja karyawan
kurang maksimal serta karyawan menjadi
tidak tentram dalam bekerja.
b. Lingkungan kerja pada PT Putri Pandan
Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin)
belum cukup baik dikarenakan fasilitas
ruang kerja dan peralatan penunjang
yang belum memadai, hubungan dengan
pimpinan dan sesama karyawan harus
lebih terjalin dengan harmonis agar
terciptanya lingkungan kerja yang baik,
nyaman dan tenang serta tidak terjadinya
kecemburuan sosial karyawan yang dapat
merugikan perusahaan.
c. Kinerja karyawan pada PT Putri Pandan
Sari (Dimsum Putri Resto Banjarmasin)
belum cukup baik dikarenakan masih ada
karyawan
yang
belum
mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat
serta tepat waktu padahal banyak
karyawan yang cukup mampu bekerja
sesuai prosedur dan jadwal. Nampak
jelas adanya pengaruh pengelolaan
kompensasi yang kurang baik terhadap
semangat kerja karyawan serta banyak
karyawan kurang disiplin waktu dalam
hal absensi sering terlambat masuk kerja.
d. Lemahnya
manajemen
perusahaan
membuat kinerja karyawan kurang
maksimal.
Adapun saran yang dapat penulis
kemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan perlu memberikan tunjangantunjangan yang layak dan memadai
sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku
kepada karyawan agar semangat kerja
meningkat.
b. Perusahaan perlu menyesuaikan gaji
pokok karyawan sesuai dengan aturan
c.
d.
e.
f.
g.
dan ketentuan pemerintah yang berlaku
yaitu sesuai dengan UMR (Upah
Minimum Regional) agar karyawan
menjadi tentram.
Perusahaan harusnya memberikan gaji
tepat waktu dan tidak mengalami
keterlambatan.
Tersedianya
kesempatan
untuk
mengembangkan diri bagi karyawan
merupakan hal yang baik untuk tetap
dipertahankan.
Fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam
melaksanakan suatu pekerjaan harus
lebih diperhatikan bersama-sama agar
selalu nyaman secara fisik maupun
psikologi.
Penetapan uraian tugas (job description)
pada masing-masing karyawan benarbenar
diberlakukan,
agar
tidak
mengakibatkan saling lempar tanggung
jawab dan menyalahkan satu sama lain.
Ini bertujuan untuk melindungi karyawan
yang benar-benar melakukan pekerjaan
mengikuti sistem prosedur yang berlaku.
Untuk bisa meningkatkan kinerja
karyawan, maka hendaknya tingkat
kinerja karyawan diadakan pemantauan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito,2000,
Manajemen
Personalia
dan
Manajemen
Sumber Daya, Ed. 3, Penerbit :
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Gomes,
Cardoso
Faustino,
2003,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia, Penerbit CV. Andi Offset,
Yogyakarta.
Malayu S.P. Hasibuan, 2006, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Ed. Revisi,
Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
Mangkunegara, Anwar
Prabu,
2000,
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Perusahaan dan Industri,
Ed. Penerbit : PT. Remaja
Rosdakarya,
Bandung.2005,
Perencanaan dan pengembangan
SDM, Penerbit : PT. Refika
Aditama, Bandung.
Martoyo
Susilo, 2002,
Manajemen
Sumber Daya Manusia, Penerbit
: BPFE, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Rivai Veithzal, 2009, Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktik, Penerbit :
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Soedamaryanti, 2001,
Sumber
Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja,
Penerbit :Bandar Maju, Bandung.
Suryadi Perwiro Sentoso, 2001, Model
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Indonesia, Asia dan Timur
Jauh, Penerbit : Bumi Aksara,
Jakarta.
Tambahan
Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor
1269 Tahun 2008 tentang ijin usaha
Kepariwisataan Perhotelan , Restoran,
Rumah makan, Tempat makan dan jasa boga
dengan badan hukum / badan usaha PT.
Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 1999
pasal 1 ayat 1 mengenai Upah Minimum.
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 89 ayat
(1) mengenai Upah Minimum.