PERANAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG INDUSTRI

TUGAS MAKALAH TENTANG
PERANAN ILMU KIMIA DALAM
BIDANG INDUSTRI
DISUSUN OLEH :
PUTRI SETYOWATI SUGESTI
X.IA.1

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
KALIANDA
Tahun Pelajaran 2013/2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufk dan hidayah-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun manyadari
bahwa dalam makalah ini banyak kesalahan dan kekurangannya, oleh
karena


itu

penyusun

mengharapkan

kritik

dan

saran

demi

penyempurnaan makalah ini.
Harapan penyusun semoga ilmu yang telah mereka berikan
dapat bermanfaat serta mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha
Esa, Amin. Penulis berharap pula mudah-mudahan karya tulis yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Kalianda,................2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………..

i

Daftar Isi ………………………………………………………

ii

BAB I
Pendahuluan …………………………………………………..

1

BAB II

Landasan Teori ……………………………………………….

2

A. Pengertian Kimia Industri ……………………………….

2

B. Pengertian Peranan ………………………………………

5

C. Pengertian Penerapan ……………………………………

5

BAB III
PERANAN ILMU KIMIA ………………………...........................

6


Peranan Ilmu Kimia dalam Perkembangan Industri ………………..

6

BAB IV
PENERAPAN ILMU KIMIA ……………………………………..

9

1.

PENERAPAN ILMU KIMIA DALAM INDUSTRI …………

9

2.

Penggunaan Asam Nitrat (HNO3) Pada Bidang Industri ……...


14

3.

Penerapan ilmu kimia di bidang industri gula …………………

15

BAB V
PENUTUP ………………………………………………………….

16

KESIMPULAN …………………………………………………….

16

BAB I
PENDAHULUAN


Ilmu kimia adalah salah satu cabang disiplin ilmu IPA selain ilmu
fsika,dan biologi.Banyak yang menganggap ilmu kimia adalah ilmu
yang sulit dikuasai dan tidak disadari penerapannya di kehidupan
termasuk di bidang industri.Perlu ditekankan sekali lagi,hampir
seluruh

produk-produk

pembuatannya

yang

menggunakkan

kita

gunakkan

sehari-hari,dalam


pengimplementasian

dari

ilmu

kimia,baik itu ilmu kimiaterapan, penggabungan dengan ilmu fsika
ataupun dengan penggabungan dengan ilmu IPA lainnya.
Contoh produk yang paling sering kita gunakkan tersebut
adalah sabun.Dari satu contoh ini saja jelas bahwa ilmu kimia sangat
berperan besar dalam kemajuan masyarakat,khususnya di bidang
perindustrian.Semakin banyak yang mampu dan ahlimenguasai ilmu
kimia,maka semakin maju pula perindustrian,dan otomatis pula
mampu memajukan kesejahteraan masyarakat.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kimia Industri
Pengenalan


tentang

“Kimia-Industri”

diawali

dengan

pembahasan berdasarkan asal katanya, yang dimulai dari kata
“Industri” dan dilanjutkan dengan kata “Kimia”. Kata Industri
merupakan suatu proses yang mengubah bahan-baku menjadi
produk yang berguna atau mempunyai nilai-tambah, serta produk
tersebut

dapat digunakan

secara

langsung


oleh

konsumen

sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan
“produk-akhir”, selain itu produk dari industri tersebut dapat juga
digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut
juga sebagai “produk-antara”.
Kata produk dalam Kimia Industri tentunya melibatkan Industri
yang menghasilkan zat kimia. Sedangkan bahan baku yang
diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses
penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain.
Hubungan antara bahan-baku dengan produk baik produk-akhir
maupun produk-antara dapat dilihat pada gambar 1.1, dimana
produk yangdihasilkan dari industri merupakan produk yang
diperlukan

oleh

manusia


mempunyai nilai tambah.

dalam

hal

ini

produk

tersebut

Sedangkan kata “kimia” dapat diartikan sebagai suatu proses
dimana sebelum dan sesudah proses terjadi perubahan “identitas
kimia” yang ditandai dengan perubahan unsur-unsur penyusunnya
dan

atau


perubahan

massa

molekulnya

ataupun

struktur

molekulnya, dimana proses tersebut pada umumnya disebut
dengan “reaksi-kimia”. Bahan sebelum terjadinya proses reaksi
kimia disebut dengan “reaktan”, hasil dari reaksi kimia tersebut
disebut dengan “produk”, sedangkan proses reaksi-kimia yang
memisahkan sebelum dan sesudah proses menggunakan simbol
panah, sebagai contoh proses reaksi kimia pada persamaan [1.1]
berikut:

Pada persamaan [1.1], terjadi perubahan “identitas-kimia” dari
reaktan

cumene

menjadi

produk

benzene

dan

propylene.

Perubahan identitas kimia tersebut ditandai dengan berubahnya
rumus molekul yang akan diikuti dengan perubahan Berat
Molekulnya. Reaksi-kimia atau perubahan identitas kimia seperti

pada reaksi [1.1] disebut dengan proses dekomposisi yaitu
perubahan reaktan menjadi produk yang rumus molekul lebih
sederhana. Kebalikan dari proses dekomposisi adalah kombinasi
yaitu penggabungan reaktan menjadi produk dengan berat
molekul yang lebih besar, jadi dalam hal ini, cumene sebagai
produk,

didapat

dengan

jalan

mereaksikan

Benzene

dan

Propylene.
Akan tetapi ada juga perubahan identitas-kimia yang tidak
diikuti dengan perubahan Berat Molekul, sebagaimana yang
terjadi pada persamaan reaksi [1.2].

Pada reaksi persamaan [1.2] tidak terjadi perubahan berat
molekul,

akan

tetapi

terjadi

perubahan

konfgurasi

dari

molekulnya.
Peristiwa perubahan identitas-kimia atau reaksi kimia dapat
terjadi pada kondisi fsis tertentu, misalnya suhu, tekanan ataupun
pada fasa tertentu. Sebagai contoh proses pembuatan asam nitrat
secara komersial dilaksanakan dari Oksida Nitrik (NO), sebagai
bahan-baku, bahan-baku tersebut diproduksi dari oksidasi amonia
pada fase gas, dengan reaksi sebagai mana ditunjukkan pada
persamaan [1.3].

Kondisi operasi reaktan masuk pada reaktor (alat yang
merupakan tempat terjadi reaksi kimia) pada tekanan 8,2 atm dan
suhu 227oC dengan komposisi 15% mol amonia pada udara.
Apabila kondisi operasi tidak memenuhi, maka reaksi tidak akan

terjadi. Sedangkan keadaan mula-mula dari udara sebagai bahan
baku atau reaktan pada persamaan [1.3] berada pada kondisi
tekanan 1 atm dan suhu kamar (sekitar 27oC). Oleh karenanya,
sebelum masuk (umpan) pada reaktor, maka udara harus diubah
kondisi operasinya dulu dengan jalan menaikkan suhu dan
tekanannya

sehingga

sesuai

dengan

kondisi

operasi

yang

diperlukan untuk reaksi, yaitu 8,2 atm dan 227oC. Perubahan
kondisi operasi ini dikatagorikan dengan “perubahan kondisi-fsis”.
Dimana perubahan kondisi fsis ini tidak terjadi perubahan
identitas kimia. Untuk merubah kondisi-fsis dari suatu bahan (zat)
diperlukan peralatan (equipment), seperti peralatan “penukarkalor” (heat exchanger) yang digunakan untuk merubah suhu,
“kompresor” alat untuk menaikkan tekanan material fase gas dan
lain-lain yang dibahas lebih lanjut pada bab-bab berikutnya.
Karena luasnya yang harus ditangani dalam bidang Kimia
Industri, kemudian beberapa guru besar dibidang Teknik Kimia
dari Massachusetts Institute of Technology yang bekerja dibidang
Industri pada tahun 1910 mengelompokan bidang ini menjadi dua
bagian besar, yaitu “Satuan-Proses” (Unit Process) dan “SatuanOperasi” (Unit Operation), (Shreve, 1967). Permasalahan yang
berhubungan dengan perubahan-perubahan yang bersifat fsika
dalam Industri Kimia dikatagorikan dalam “Satuan-Operasi”,
sedangkan perubahan yang bersifat kimia dimasukkan dalam
kelompok “Satuan-Proses”.

B. Pengertian Peranan
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu
seperangkat

tingkat

diharapkan

yang

dimiliki

oleh

yang

berkedudukan di masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2007: 845) “peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilksanakan”.
Soekanto (1984: 237) “Peranan merupakan aspek yang
dinamis

dari

kedudukan

(status)”.

Apabila

seseorang

yang

melakukan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya,
maka dia menjalankan suatu peranan.
Nasution (1994: 74 ) menyatakan bahwa “peranan adalah
mencakup kewajiban hak yang bertalian kedudukan”. Lebih lanjut
Setyadi (1986 : 29 ) berpendapat ”peranan adalah suatu aspek
dinamika berupa pola tindakan baik yang abstrak maupun yang
kongkrit dan setiap status yang ada dalam organisasi”.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa peranan adalah suatu pola tindakan yang dilakukan oleh
aparat desa baik secara individual maupun secara bersama-sama
yang dapat menimbulkan suatu peristiwa.

C. Pengertian Penerapan
Penerapan adalah pengenaan perihal mempraktekkan (KBBI,
2009).

Penerapan

adalah

pemanfaatan

keterampilan

dan

pengetahuan (Kamus Istilah Manajemen, 1994:155). Penerapan
adalah suatu proses, cara, dan perbuatan menerapkan (KBBI,
2007

Edisi

Ketiga).

Dari

pengertian

tersebut

penulis

menyimpulkan bahwa penerapan adalah aplikasi yang dilakukan
dalam kehidupan.

BAB III
PERANAN ILMU KIMIA

Peranan Ilmu Kimia dalam Perkembangan
Industri
Sebelum membahas lebih jauh tentang andil besar ilmu
kimia di dalam kehidupan khususnya bidang industri, akan sangat
lebih baik jika kita mengenal lebih dulu lagi tentang ilmu kimia. Ilmu
kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang komposisi, struktur, dan
sifat zat maupun materi dari skala atom hingga molekul serta
transformasinya dalam membentuk materi baru Lalu menerapkannya
di tingkat makroskopik (level pengimplementasian dalam bentuk
benda). Menrut ilmu kimia, sifat fsik dari suatu materi ditentukan
oleh struktur tingkat atom atau lebih dikenal dengan ikatan kimia.
Perintis dari ilmu kimia sendiri adalah Abu Musa Jabir Bin Hayyan,
Paracelus, dan Robert Boyle. Robert Boyle dikenal sebagai sang
perintis dari ilmu kimia modern. Pada tahun 1783, Antoine Lavoisier
mengemukakan suatu hukum kekekalan massa dan disempurnakan
dengan

terciptanya

table

periodik

unsur

kimia

oleh

Dmitri

Mendeleyev pada tahun 1863. Dan Pada awal abad ke-20, ilmu
mekanika kuantum muncul dan menjelaskan sifat fsik ikatan kimia.
Tidak lama setelah itu,ilmu kimia berkembang pesat

dan mampu

melebar kebidang biologi yang kemudian cabang ilmu ini diberi nama
biokimia.
Ilmu kimia dibagi menjadi 5 cabang utama, yaitu
a) Kimia Analitik
b) Biokimia
c) Kimia Anorganik
d) Kimia Industri
e) Kimia Fisik

Selain kelima cabang diatas, ada beberapa cabang ilmu kimia
lainnya seperti kimia material, kimia teori, termokimia, teknik kimia,
ftokimia, elektrokimia, geokimia, fotokimia serta kimia kuantum,
kimia komputasi, dan nanoteknologi.
Tidak

hanya

itu

saja,

ilmu

kimia

juga

dapat

dikombinasikan dengan ilmu-ilmu lainnya seperti ilmu bahan dalam
pengimplementasiannya. Maka jelaslah andil ilmu kimia dalam
perkembangan

kehidupan

manusia

khususnya

bidang

industri.

Karena dengan dapat berkaitannya ilmu kimia dengan ilmu bahan,
pihak perindustrian dapat menciptakan barang-barang seperti semen,
polimer, aluminium, genteng, dan cat. Yang dimana jelas barangbarang tersebut sangat diperlukan manusia dalam menuju kehidupan
era modern.
Tidak hanya bahan-bahan itu saja, setiap hari dapat
dipastikan

bahwa

kita

menggunakkan

produk

hasil

pengimplementasian dari ilmu kimia, seperti Sabun, deterjen, pasta
gigi, dan kosmetik. Selain itu, penggunaan polimer pengganti untuk
peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam menjadi
bahan baku plastic polivynil clorida (PVC) juga menggunakkan
implementasi

dari

implementasi

dari

ilmu
ilmu

kimia.
kimia

Tidak
juga

hanya

banyak

berupa

digunakkan

barang,
dalam

kebutuhan makanan seperti makanan olahan, pengawetan, dan
kemasan dari makanan.
Contoh lainnya dari pengimplementasian ilmu kimia oleh pihak
Industri adalah adanya penggunaan pupuk di bidang pertanian baik
itu pupuk kimia maupun pupuk non kimia, walaupun berbeda tetap
saja kedua jenis pupuk ini menggunakkan konsep ilmu kimia.
Penggunaan pupuk benar-benar suatu terobosan yang luar biasa
karena mampu meningkatkan hasil panen, melindungi hasil panen
dari hama dan penyakit serta mampu meningkatkan kualitas hasil
panen.

Untuk bidang kesehatan, pihak Industri melalui pengimplementasian
ilmu kimia telah membuat berbagai macam obat-obatan sekaligus
peralatan kesehatan. Contoh dari obat-obatan itu seperti suplemen,
obat flu, obat sakit kepala.
Menilik dari banyaknya hal yang dapat diimplementasikan
dari

ilmu

kimia

dan

banyaknya

aktivitas

manusia

dalam

menggunakkan produk-produk implementasi ilmu kimia jelas akan
semakin membuat pihak perindustrian semakin berkembang. Tidak
hanya dalam memproduksi jumlah barang, kualitas dari barangbarang tersebut juga akan semakin meningkat. Hal ini juga akan
semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bukan hanya itu saja, keterikatan ilmu kimia dengan beberapa
ilmu lainnya seperti dengan ilmu kelingkungan akan membuat pihak
industri mampu meminimalisir dari akibat industri dari produk-produk
hasil buatannya. Hal ini dapat dilihat secara jelas dari upaya-upaya
daur ulang yang dilakukan. Contoh: Pengembalian baterai yang rusak,
dan pengurangan penggunaan zat-zat kimia dalam deterjen yang
mampu merusak lingkungan. Karena pada dasarnya saat terjadi
kerusakan lingkungan akibat industri yang mengimplementasikan
ilmu kimia, jelas itu bukan salah dari ilmu kimianya melainkan dari
pengolahan produk-produk yang menyimpang dari prinsip-prinsip dan
kaidah-kaidah ilmu kimia. Dapat juga berasal dari kelalaian-kelalaian
yang seharusnya tidak dilakukan.
Terlepas dari hal-hal industri yang mungkin dapat terjadi dalam
pengimplementasian ilmu kimia, perindustrian benar-benar mampu
berkembang

dengan membuat produk-produk hasil implementasi

kimia. Dan membantu memajukan kesejahteraan masyarakat. Karena
industri berbasis kimia mewakili aktivitas ekonomi yang sangat
penting. Tercatat pada tahun 2004, produsen bahan kimia 50 teratas
secara global memiliki penjualan mencapai 587 triliun dollar AS
dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran untuk riset dan
pengembangan sebesar 2,1% dari total penjualan. Maka secara

otomatis, semakin besar penguasaan terhadap ilmu kimia maka
semakin berkembanglah suatu industri yang dimana notabene
diharapkan mampu merekrut lebih banyak lagi tenaga kerja. Semakin
banyak tenaga kerja yang direkrut maka secara otomatis akan
meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat.

BAB IV
PENERAPAN ILMU KIMIA
1. PENERAPAN ILMU KIMIA DALAM INDUSTRI
Berikut kami lampirkan daftar beberapa bahan kimia yang sering dipakai dalam
industri kimia berkut keterangan singkat (sifat, kegunaan, dll).
A.B.S. Singkatan Alkyl Benzene Sulphonic acid, atau NANSA 1870 (Albright)
bahan berbentuk cairan kental warna coklat tua dan panas digunakan untuk bahan
pembersih seperti deterjen.
Aceton, atau Dimetilketon atau Propanon-2. Berbentuk cairan jernih yang
mudah terbakar, berbau cukup menyengat dan mudah menguap. Digunakan untuk
pelarut lemak, lilin, plastik. Penerapan : sebagai bahan pembuatan nailpaint remover
(penghapus pewarna kuku).
Aceton peroxide sebagai pemutih dan pematang tepung dengan dosis
seperlunya.
Acid Blue = pewarna , Acid blue1 =Food Blue, collor index=no 422051 dan Acib Blue
3 = Sulphan Blue, no index 42045
Acid Green = pewarna hijau (C.I. no 44090)

Aquadestilata = air suling
Borax, nama lain: Biboras Natricus / sodium borate/ sodium tetraborate / sodium
biborate/ sodium pyroborate.
Bentuk fisik ada 2 : kristal (decahidrat) larut dalam air.
Serbuk (anhidrat) sukar larut dalam air.
Kegunaan: bahan pengkilap logam, bahan pelembut tekstil, menyolder. Dalam bidang
medis, sebagai astringen dan antiseptic
Broxo-salt garam broxo. Bentuk seperti kacang.
Bucrylateberupa cairan, titik didih 170 derajat celcius, sering digunakan sebagai perekat
sel.
Butylalcohol , nama lain: 1-butanol atau normal butilalcohol ( N-butylalcohol)
Cairan bersifat racun, sebagai pelarut ,penghapus cat
C.M.C. Carboxy-Methyl-Cellulose Butiran/granul putih yang bila basah mengembang
membentuk cairan kental. Sebagai bahan baku pembuatan deterjen, plester,tekstil, tinta
cetak, pengeboran. Dalam kesehatan sebagai suspending agent.
cadmium oxide bubuk/kristal warna coklat tua larut dalam asam encer. Digunakan
dalam industri gelas/batere,campuran logam perak, elektro plating. Dalam medis
sebagai unsur obat cacing nematocide dan ascaricide pada babi.
canada balsem sebagai perekat barang dari kaca
cera alba malam(lilin) putih atau Bees-wax White. Bentuknya padat berwarna putih
kekuningan larut dalam minyak atsiri/lemak dan chloroform dengan titik leleh berkisar
62-64 derajat Celcius.

diammonium phospate nama lainnya : Diamonium H-phospat, Ammonium fosfat
sekunder/dibasic atau disingkat DAP.
Digunakan dalam pembuatan tekstil dan bahan lain yang tahan api. Warna dasar untuk
bahan celup pabrik kain.
E.B.B. Emulsi Benzyl Benzoat biasanya kadar 25 persen. Sebagai bahan obat Scabies
(kudis).
Ethylene glycol Nama lainnya: Glycolalcohol, Glycol, etilenglycol.
Berupa cairan agak kental, manis tapi beracun. Untuk minyak rem , pelarut tinta
ballpoint, tinta stempel, cat. Bahan pemadam kebakaran. Bahan anti beku
Ethyl

Hexanediolcairan

untuk

mengusir

serangga/hama,

dicampur

dengan

Dimethylphtalat.
Ferri oxydemeni besi
FormaldehydesolutionNama lain: Formalin, formol dengan kadar sekitar 37 persen
Formaldehyde.
Untuk desinfektan pakaian, ruangan, kapal. Untuk bahan tinta warna putih, pengawet
jenazah/mayat, bahan pembersih kaca, bahan campuran bedak. Untuk mencegah
polimerisasi sering ditambah methanol 10-15 persen. Berbentuk cairan yang jernih
dengan bau menyengat.
Gelatindari tulang hewan yang digiling sebagai bahan industri lem kayu.
Glyserin nama lain: Glycerol , berupa cairan jernih berfungsi agar campuran tidak lekas
kering, misalnya untuk tinta stempel.
gom/gum gum atau kak dalam bahasa jawa, ada 4 macam:
1.Gom arab (arabian/acacia gum)
2.Guar Gum
3.Veegum
4.Tragacanth

Untuk membuat gelasan/pelapis beling tumbuk pada benang layangan, biasa digunakan
arabic gum, demikian juga untuk membuat lem cair.
Hydrogen peroxide dengan rumus kimia H2O2, disebut juga Waterstof-peroxyde, cairan
jernih dan menghanguskan kulit bila tersentuh. Sebagai pemutih bahan makanan,
pemutih bulu angsa (untuk shuttlecock), gading, sebagai desinfektan air. Untuk medis
sebagai campuran (3 persen) obat kumur. Dalam industri mebel dikenal untuk
membleach kayu yang belang (kadang dicampur ammonia).
Hydroquinon atau hydrochinon kristal dengan titik leleh 170-171 derajat Celcius larut
dalam air, alkohol dan ether. Larutan Hydroquinon bila kena angin/udara berubah
warna menjadi coklat. Dalam medis digunakan untuk penghilang bercak hitam pada
kulit. Di dunia teknik digunakan pada fotografi dan antioksidantia.
Ionolberfungsi sebagai pengawet untuk minyak
Iron sulfide dengan rumus kimia FeS, bentuknya bubuk/kristal berwarna abu-abu
sampai coklat hitam. Digunakan dalam industri keramik, cat (sebagai pigmen)
Kalii carbonateatau Salt of tartar, bentuk bubuk/butiran yang higroskopis dengan titik
leleh 891 derajat Celcius . Ada yang tidak higroskopis, yaitu yang jenis sesquihidrat.
Digunakan dalam industri sabun, gelas/kaca, keramik dan penyamakan kulit. Dalam
kosmetika sebagai bahan shampoo cair.
Kalii chloratedengan rumus kimia KCLO3, bentuknya kristal dengan titik leleh 368
derajat Celcius, digunakan dalam industri korek api batangan, kembang api dan
pewarna kain katun.
Lithopondengan rumus kimia ZnS 26-60 persen, untuk bahan baku dempul (putty), tinta
, cat (minyak dan tembok).

Mentholnama lain: Peppermint camphor, bentuk kristal/butiran, sebagai campuran
permen, pewangi, rokok. Dalam medis digunakan sebagai obat gosok, campuran obat
batuk., obat kumur, pasta gigi.
Methylen blueuntuk mewarnai spiritus, pembersih keramik, tinta.
Naptholdigunakan dalam pembuatan tinta birutua dan dalam usaha laundry.
n.b.acetate atau Nonyl butyl acetate, berbentuk cairan wangi digunakan sebagai pelarut
(seperti thinner).
nipasol atau Propylparaben, sebagi pengawt makanan.
Pelarut solvent atau oplosmiddel.Terbagi dua macam: organik (chloroform, toluen,
xylen,wasbensin dll) dan anorganik. Sesuai namanya, untuk melarutkan bubuk/kristal
/butir granule.
Phenol atau karbol, bentuknya kristal higroskopis, untuk lem, lysol wangi
Polyvinylacetate untuk pembuatan lem kayu, cat tembok, tinta transparan.
Red Lead atau Loodmenie (Pb3O4), bentuk kristal berwarna oranye kemerahan .Untuk
mengawetkan kayu, pigmen, sebagai elastomer penyekat kabel.
S.M.T atau nama dagang Pegasol 3040 ialah pengemulsi, sebagai aditif pencegah karat,
bahan antikabut dalam film PVC, pembasah pigmen dalam pembuatan cat.
Sacharin pemanis buatan.
Soda api atau kaustik soda, nama lain Sodium Hydroxide, Natrium Hidroksida. Dengan
sifat panasnya untuk mengikis kebuntuan saluran w.C, untuk cuci botol.
Sodium Carbonate dengan rumus kimia Na2CO3, sebagai pembersih noda tinta.

Sodium Lauryl- Sulfo acetate atau anionic surfactant. Digunakan dalam pembuatan
pasta gigi
Talc atau talcum. Nama lain Talcum venetum, Magnesium silikat, berupa bubuk warna
putih , ada juga yang keabu-abuan/kebiru-biruan. Bahan baku utama pembuatan bedak
salicyl, juga bahan pengisi tablet. Produk yang terkenal adalah merk Haichen (Jerman)
dan Liaoning (China)
Tartrazine zat pewarna yang umum digunakan berwarna kuning,sering digunakan untuk
mie kering dan kerupuk Color Index no.19140, food yellow no.4
Tawas

ada

dua

macam:

1.

Tawas

bening.

(Kalium

Aluminium

Sulfat,

aluin/alumen/potas alum, untuk menjernihkan air takaran 30 gram perliter air. 2. Tawas
Butek (Al2SO4)3 untuk mengendapkan kotoran air.
Teepoldeterjen sangat cair dari asam lemak kelapa/kapuk (jawa= biji klentheng).
Vanillin berbentuk jarum putih atau kuning muda berbau vanila. Dapat larut dalam
alkohol, chloroform, karbondisulfide ataupun glicerol. Untuk makanan dan minuman.

2. Penggunaan Asam Nitrat (HNO3) Pada Bidang
Industri
LOGAM
Asam nitrat atau nitric acid atau aqua fortis, dengan rumus kimia HNO3 adalah
asam kuat yang sangat korosif. Berdasarkan sifatnya, asam nitrat dikelompokkan
sebagai salah satu bahan kimia berbahaya atau B3.
Asam nitrat memiliki banyak kegunaan di bidang industri. Berdasarkan
pengalaman saya selama hampir 10 tahun bekerja di pabrik kimia, salah satu kegunaan
utama HNO3 adalah untuk passivation baja atau stainless steel setelah proses fabrikasi
selesai, sebelum digunakan untuk menyimpan bahan kimia tertentu.

Dengan proses passivation ini oksida logam yang terbentuk selama pengelasan
(welding), kontaminan dan partikel logam lain dibersihkan dari permukaan baja.
Nantinya akan terbentuk pula lapisan tipis (film) oksida logam yang akan melindungi
baja dari proses oksidasi lanjutan.
Berikut ini adalah kegunaan lain dari asam nitrat di bidang industri.
Asam nitrat digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai bahan peledak,
diantaranya trinitrotoluena atau TNT.Digunakan pula dalam proses pemurnian logam.
Sebagai contoh platina, emas dan perak.
HNO3 digunakan dalam proses desain barang-barang berbahan tembaga,
perunggu dan kuningan.
Campuran antara asam klorida pekat dan asam nitrat pekat, dengan
perbandingan 3:1, biasa digunakan sebagai pelarut logam mulia, yaitu emas dan platina.
Campuran tersebut biasa disebut dengan Aqua Regia atau air raja.
HNO3 digunakan pula untuk menghilangkan atau membersihkan peralatan
proses dari kerak kalsium dan magnesium yang menempel di dalamnya.

3. Penerapan ilmu kimia di bidang industri gula
Peranan ilmu kimia berperan pada proses kristalisasi gula dari nira tebu, misal
pengaturan kinetika kristalisasi untuk pengaturan ukuran kristal, membantu proses
pemutihan warna gula (bleaching). Termasuk dalam hal ini ilmu kimia juga berperan
untuk aplikasi pengolahan limbah cair dari hasil pengolahan gula, untuk pengolahan
alkohol dari hasil samping tetes yang dihasilkan, dan lain sebagainya.

BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan dapat berkaitannya ilmu kimia dengan ilmu bahan,
pihak perindustrian dapat menciptakan barang-barang seperti semen,
polimer, aluminium, genteng, dan cat. Yang dimana jelas barangbarang tersebut sangat diperlukan manusia dalam menuju kehidupan
era modern.