KRITIK TERHADAP SISTEM POLITIK DI INDONE
TUGAS MAKALAH
MATA KULIAH
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Prof Drs. Purwo Santoso, MA, Ph.D
Dibuat Oleh :
Bayu Mahendra, S.H.
12912076
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013
1
KRITIK TERHADAP SISTEM POLITIK DI INDONESIA ERA REFORMASI
A.
-
PENDAHULUAN
Keruntuhan orde baru seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden dan kelahiran
Reformasi diharapkan dapat menjadi angin segar untuk memperbaiki sistem politik dan
pemerintahan di Indonesia.
-
Sistem Presidensial dengan sistem multi partai untuk membentuk parlemen yang betul –
betul mengawasi presiden bukanlah solusi yang tanpa menimbulkan problematika baru.
Para ahli perbandingan politik Scott Mainwaring atau Juan Linz dan Artueo Valensuela
1
mengatakan paling tidak ada tiga kelemahan dalam sistem ini yaitu pertama
kemungkinan munculnya kelumpuhan pemerintahan atau deadlock akibat konflik
eksekutif – legislative. Kedua kekakuan sistemik yang melekat pada sistem presidensial
akibat masa jabatan eksekutif yang bersifat tetap, sehingga tidak ada peluang untuk
mengganti presiden di tengah jalan apabila kinerjanya tidak memuaskan publik. Ketiga
prinsip “the winner takes all” yang inheren dalam sistem presidensial sehingga
memberikan peluang bagi presiden untuk mengklaim pilihan – pilihan kebijakan
politiknya atas nama rakyat dibandingan parlemen (DPR) yang didominasi kepentingan
partisan dari partai – partai politik.
-
Apabila dilihat di era pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan
kabinet pelanginya dimana institusi pembantu presiden banyak di isi oleh orang – orang
dari parpol. Hal ini memungkinkan misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak
menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik.
1
Juan Linz dan Arturo Valensuela, 1994 hlm 6- 8
2
B. TUJUAN
Untuk mengetengahkan kritik terhadap sistem politik dan pemerintahan yang berjalan
saat ini
C. PEMBAHASAN
Pengertian Sistem
-
Sistem diartikan sebagai “a complex of ideas, principles, forming a coherent
whole, as the American system of government” (suatu kompleks gagasan, prinsip
dan lain sebagainya, yang membentuk suatu keseluruhan yang berhubung –
hubungan, seperti misalnya sistem pemerintahan Amerika). 2
-
Almond
dan
Powell
mengatakan
bahwa
sistem
menunjukkan
saling
ketergantungan dari bagian – bagian dan perbatasan antara sistem dengan
lingkungannya. Yang dimaksud saling ketergantungan adalah bahwa bila cirri –
ciri dari salah satu bagian dalam suatu sistem berubah maka semua bagian yang
lain dan sistem itu secara keseluruhan akan terpengaruh. 3
Pengertian Politik
-
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya negara kota. Pada
awalnya
politik
berhubungan
dengan
berbagai
macam
kegiatan
dalam
negara/kehidupan negara. 4
-
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar
- dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan negara. Politik pada dasarnya
2
Sukarna, Sistem Politik, 1990, hlm.13
Rusnadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia:Suatu Model Pengantar, 1988, hlm.4
4
Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003, hlm. 8
3
3
menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya
menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. 5
Pengertian Sistem Politik
-
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara dengan Negara. 6
Pengertian Sistem Politik di Indonesia
-
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Kritik terhadap Sistem Politik di Era Reforasi
-
Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami perkembangan
yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru dalam rangka
merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks.
-
Era Reformasi seringkali di anggap sebagai era di mana “ banyak penumpang
gelap” masuk dalam gerbong gerakan refomasi. Pada saat dimana partai-partai
politik berdiri, kaum-kaum yang umumnya memiliki energi politik relatif besar
5
6
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III” Rhineka Putra, bandung, 1999, hlm. 31
Lihat dalam wikipedia berbahasa Indonesia-pengertian-sistem-politik
4
tersebut, dengan mudah masuk kejajaran elit partai. Dan akhirnya, proses rekrutmen
politik berjalan secara tidak sehat. 7
-
Di era pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan kabinet
pelanginya institusi pembantu presiden banyak di isi oleh orang – orang dari
parpol. Hal ini merupakan keniscayaan apabila presiden mengharapkan dukungan
yang cukup besar di DPR. Hal tersebut menyebabkan misi utama kabinet menjadi
bergeser lebih banyak menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi
dengan partai – partai politik.
-
8
Menurut beberapa pengamat politik kompromi dan akomodasi itu sendiri di lain sisi
mengandung beberapa hal yang kurang menguntungkan. Pertama, dengan
banyaknya pihak yang terlibat dalam politik kompromi keputusan yang dibuat
kerap kali berjalan lambat dan tidak responsif. Kedua, keterlibatan banyak partai
menyebabkan keputusan yang ditujukan untuk kepentingan umum dan masa depan
bangsa, terhambat oleh kepentingan sesaat partai-partai politik (baca elite politik).
Ketiga, nuansa politik yang lebih diutamakan dalam beragam masalah sebagai
konsekuensi politik kompromi dan akomodasi, akhirnya memperlambat penguatan
dan pendewasaan sistem politik .
-
Menurut Mahfud MD kondisi penegakkan hukum dan politik di Indonesia selama
15 tahun reformasi masih mengecewakan. Perbaikan sistem politik dengan
melakukan penataan hukum dari 3 hal yaitu subtansi, legal struktur, dan budaya
hukum masih gagal, terutama di wilayah legal struktur serta adanya politik yang
oligarkis. Dari sisi politik terjadi sentralisasi kekuasaan sehingga menjadi wajar
7
8
Ibid hlm 13-14
Purwoko, system politik dan pemerintahan era reformasi, ejournal.undip.ac.id,
5
substansi hukum saat ini lebih buruk. "Politik menjadi tidak demokratis tapi
oligarki,". 9
-
Sistem politik oligarki membuat keputusan politik dilakukan secara kolutif oleh
elit penguasa. Keputusan politik ditentukan elit politik dan menjadi sangat feodal.
"Tidak ada perbaikan hukum, akibatnya proses kepemimpinan, proses prioritas
politik tidak jalan sehingga menyebabkan orientasi membangun kesejahteraan
rakyat tidak ada.
D. KESIMPULAN
-
Politik
merupakan
salah
satu
aspek
yang
sangat
signifikan
dalam
keberlangsungan suatu negara. Baik – buruknya perkembangan suatu negara
sangat tergantung pada sistem politik yang digunakan dan subjek atau pelaku dari
sistem politik tersebut.
-
Saat ini sistem perpolitikan di Indonesia era reformasi masih memiliki banyak
catatan yaitu :
1. Rekrutmen politik yang tertutup sehingga hanya individu tertentu saja yang
dapat di rekrut untuk menduduki jabatan politik maupun pemerintahan. Hal
ini dapat mengakibatkan tidak efisiennya roda politik maupun pemerintahan
karena individu yang menjalankannya tidak kompeten.
2. Institusi pembantu Presiden yang kebanyakan dari partai politik membuat
misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak menjalankan misi
mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik.
3. Politik tidak demokratis lagi tetapi oligarki
9
http://www.jurnas.com/news/94521/Mahfud_MD:_15_Tahun_Reformasi,_Hukum_dan_Politik_Indonesi
a_Mengecewakan/1/Nasional/Politik-Keamanan
6
4. Tidak adanya perbaikan hukum, akibatnya proses kepemimpinan, proses
prioritas politik tidak jalan sehingga menyebabkan orientasi membangun
kesejahteraan rakyat tidak ada.
E. DAFTAR PUSTAKA
Juan Linz dan Arturo Valensuela, 1994 hlm
Jhon McBeth. 2002. “political update”. Dalam Geoff Forrester (ed). Post-soeharto
Indonesia: renewal or chaos. The Netherlands: KITLV press.
Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III” Rhineka Putra, bandung, 1999
Purwoko, system politik dan pemerintahan era reformasi, ejournal.undip.ac.id
Roby Nurhadi & Syafrizal Rambe. 1998. “Profil Politik Indonesia Pasca Orde
Baru”Jakarta,2005
Roby Nurhadi & Syafrizal Rambe. 1998. “Profil Politik Indonesia Pasca Orde
Baru”Jakarta,2005
Rusnadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia:Suatu Model Pengantar, 1988
Sukarna, Sistem Politik, 1990
http://www.jurnas.com/news/94521/Mahfud_MD:_15_Tahun_Reformasi,_Hukum_dan_Polit
ik_Indonesia_Mengecewakan/1/Nasional/Politik-Keamanan
7
MATA KULIAH
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Prof Drs. Purwo Santoso, MA, Ph.D
Dibuat Oleh :
Bayu Mahendra, S.H.
12912076
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2013
1
KRITIK TERHADAP SISTEM POLITIK DI INDONESIA ERA REFORMASI
A.
-
PENDAHULUAN
Keruntuhan orde baru seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden dan kelahiran
Reformasi diharapkan dapat menjadi angin segar untuk memperbaiki sistem politik dan
pemerintahan di Indonesia.
-
Sistem Presidensial dengan sistem multi partai untuk membentuk parlemen yang betul –
betul mengawasi presiden bukanlah solusi yang tanpa menimbulkan problematika baru.
Para ahli perbandingan politik Scott Mainwaring atau Juan Linz dan Artueo Valensuela
1
mengatakan paling tidak ada tiga kelemahan dalam sistem ini yaitu pertama
kemungkinan munculnya kelumpuhan pemerintahan atau deadlock akibat konflik
eksekutif – legislative. Kedua kekakuan sistemik yang melekat pada sistem presidensial
akibat masa jabatan eksekutif yang bersifat tetap, sehingga tidak ada peluang untuk
mengganti presiden di tengah jalan apabila kinerjanya tidak memuaskan publik. Ketiga
prinsip “the winner takes all” yang inheren dalam sistem presidensial sehingga
memberikan peluang bagi presiden untuk mengklaim pilihan – pilihan kebijakan
politiknya atas nama rakyat dibandingan parlemen (DPR) yang didominasi kepentingan
partisan dari partai – partai politik.
-
Apabila dilihat di era pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan
kabinet pelanginya dimana institusi pembantu presiden banyak di isi oleh orang – orang
dari parpol. Hal ini memungkinkan misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak
menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik.
1
Juan Linz dan Arturo Valensuela, 1994 hlm 6- 8
2
B. TUJUAN
Untuk mengetengahkan kritik terhadap sistem politik dan pemerintahan yang berjalan
saat ini
C. PEMBAHASAN
Pengertian Sistem
-
Sistem diartikan sebagai “a complex of ideas, principles, forming a coherent
whole, as the American system of government” (suatu kompleks gagasan, prinsip
dan lain sebagainya, yang membentuk suatu keseluruhan yang berhubung –
hubungan, seperti misalnya sistem pemerintahan Amerika). 2
-
Almond
dan
Powell
mengatakan
bahwa
sistem
menunjukkan
saling
ketergantungan dari bagian – bagian dan perbatasan antara sistem dengan
lingkungannya. Yang dimaksud saling ketergantungan adalah bahwa bila cirri –
ciri dari salah satu bagian dalam suatu sistem berubah maka semua bagian yang
lain dan sistem itu secara keseluruhan akan terpengaruh. 3
Pengertian Politik
-
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang artinya negara kota. Pada
awalnya
politik
berhubungan
dengan
berbagai
macam
kegiatan
dalam
negara/kehidupan negara. 4
-
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar
- dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan negara. Politik pada dasarnya
2
Sukarna, Sistem Politik, 1990, hlm.13
Rusnadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia:Suatu Model Pengantar, 1988, hlm.4
4
Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003, hlm. 8
3
3
menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya
menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. 5
Pengertian Sistem Politik
-
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang
membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan
hubungan Negara dengan Negara. 6
Pengertian Sistem Politik di Indonesia
-
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai
kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Kritik terhadap Sistem Politik di Era Reforasi
-
Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami perkembangan
yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru dalam rangka
merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks.
-
Era Reformasi seringkali di anggap sebagai era di mana “ banyak penumpang
gelap” masuk dalam gerbong gerakan refomasi. Pada saat dimana partai-partai
politik berdiri, kaum-kaum yang umumnya memiliki energi politik relatif besar
5
6
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III” Rhineka Putra, bandung, 1999, hlm. 31
Lihat dalam wikipedia berbahasa Indonesia-pengertian-sistem-politik
4
tersebut, dengan mudah masuk kejajaran elit partai. Dan akhirnya, proses rekrutmen
politik berjalan secara tidak sehat. 7
-
Di era pemerintahan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan kabinet
pelanginya institusi pembantu presiden banyak di isi oleh orang – orang dari
parpol. Hal ini merupakan keniscayaan apabila presiden mengharapkan dukungan
yang cukup besar di DPR. Hal tersebut menyebabkan misi utama kabinet menjadi
bergeser lebih banyak menjalankan misi mengadakan kompromi dan akomodasi
dengan partai – partai politik.
-
8
Menurut beberapa pengamat politik kompromi dan akomodasi itu sendiri di lain sisi
mengandung beberapa hal yang kurang menguntungkan. Pertama, dengan
banyaknya pihak yang terlibat dalam politik kompromi keputusan yang dibuat
kerap kali berjalan lambat dan tidak responsif. Kedua, keterlibatan banyak partai
menyebabkan keputusan yang ditujukan untuk kepentingan umum dan masa depan
bangsa, terhambat oleh kepentingan sesaat partai-partai politik (baca elite politik).
Ketiga, nuansa politik yang lebih diutamakan dalam beragam masalah sebagai
konsekuensi politik kompromi dan akomodasi, akhirnya memperlambat penguatan
dan pendewasaan sistem politik .
-
Menurut Mahfud MD kondisi penegakkan hukum dan politik di Indonesia selama
15 tahun reformasi masih mengecewakan. Perbaikan sistem politik dengan
melakukan penataan hukum dari 3 hal yaitu subtansi, legal struktur, dan budaya
hukum masih gagal, terutama di wilayah legal struktur serta adanya politik yang
oligarkis. Dari sisi politik terjadi sentralisasi kekuasaan sehingga menjadi wajar
7
8
Ibid hlm 13-14
Purwoko, system politik dan pemerintahan era reformasi, ejournal.undip.ac.id,
5
substansi hukum saat ini lebih buruk. "Politik menjadi tidak demokratis tapi
oligarki,". 9
-
Sistem politik oligarki membuat keputusan politik dilakukan secara kolutif oleh
elit penguasa. Keputusan politik ditentukan elit politik dan menjadi sangat feodal.
"Tidak ada perbaikan hukum, akibatnya proses kepemimpinan, proses prioritas
politik tidak jalan sehingga menyebabkan orientasi membangun kesejahteraan
rakyat tidak ada.
D. KESIMPULAN
-
Politik
merupakan
salah
satu
aspek
yang
sangat
signifikan
dalam
keberlangsungan suatu negara. Baik – buruknya perkembangan suatu negara
sangat tergantung pada sistem politik yang digunakan dan subjek atau pelaku dari
sistem politik tersebut.
-
Saat ini sistem perpolitikan di Indonesia era reformasi masih memiliki banyak
catatan yaitu :
1. Rekrutmen politik yang tertutup sehingga hanya individu tertentu saja yang
dapat di rekrut untuk menduduki jabatan politik maupun pemerintahan. Hal
ini dapat mengakibatkan tidak efisiennya roda politik maupun pemerintahan
karena individu yang menjalankannya tidak kompeten.
2. Institusi pembantu Presiden yang kebanyakan dari partai politik membuat
misi utama kabinet menjadi bergeser lebih banyak menjalankan misi
mengadakan kompromi dan akomodasi dengan partai – partai politik.
3. Politik tidak demokratis lagi tetapi oligarki
9
http://www.jurnas.com/news/94521/Mahfud_MD:_15_Tahun_Reformasi,_Hukum_dan_Politik_Indonesi
a_Mengecewakan/1/Nasional/Politik-Keamanan
6
4. Tidak adanya perbaikan hukum, akibatnya proses kepemimpinan, proses
prioritas politik tidak jalan sehingga menyebabkan orientasi membangun
kesejahteraan rakyat tidak ada.
E. DAFTAR PUSTAKA
Juan Linz dan Arturo Valensuela, 1994 hlm
Jhon McBeth. 2002. “political update”. Dalam Geoff Forrester (ed). Post-soeharto
Indonesia: renewal or chaos. The Netherlands: KITLV press.
Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003
Murshadi “Ilmu Tata Negara; untuk slta kelas III” Rhineka Putra, bandung, 1999
Purwoko, system politik dan pemerintahan era reformasi, ejournal.undip.ac.id
Roby Nurhadi & Syafrizal Rambe. 1998. “Profil Politik Indonesia Pasca Orde
Baru”Jakarta,2005
Roby Nurhadi & Syafrizal Rambe. 1998. “Profil Politik Indonesia Pasca Orde
Baru”Jakarta,2005
Rusnadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia:Suatu Model Pengantar, 1988
Sukarna, Sistem Politik, 1990
http://www.jurnas.com/news/94521/Mahfud_MD:_15_Tahun_Reformasi,_Hukum_dan_Polit
ik_Indonesia_Mengecewakan/1/Nasional/Politik-Keamanan
7