APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN
SNIPTEK 2013
ISBN: 978-602-72850-4-0
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PADA SISTEM
PENCERNAAN
Ratna NengsihAMIK BSI Tangerang Bumi Serpong Damai Sektor XIV Blok C1/1,Jl. Letnan Sutopo BSD Tangerang
ratneng@gmail.com ABSTRAK—Dalam hal ini,orang tua sangat
membutuhkan informasi atau konsultasi dari seorang pakar yangbisa memudahkan dalam mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada balitaIebih dini agar dapat melakukan pencegahan Iebih awal.Sistem pakar merupakan salah satu cabang ke cerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan menalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari system pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar kedalam komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu. Kata Kunci: Sistem Pakar, Diagnosa Diare
PENDAHULUAN
Pesatnya kemajuan dalam bidang ilmu peng etahuan dan teknologi serta seiring dengan perkembangan zaman membuat peran informasi menjadi sangat penting. Perkembangan informasi saat ini sangat erat kaitannya denganperkembangan komputer sebagai sarana pendukung pekerjaan sebagai saranapenyimpan inf'ormasi yang lengkap, tepat dan akurat. Komputer sebagai pendukung inf'ormasi telah menjangkau seluruh bidang, salah satunya di bidangkesehatan. Kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa sajadapat mengalami gangguan kesehatan, salah satunya adalah balita. Balita memang tergolong rentan terserang berbagai kuman penyakit terutama gangguan system pencernaan. Terganggunya sistem pencernaan ini dapat diakibatkan oleh kelainansistem pencernaan, masuknya bibit penyakit, dan makanan yang tidak baik. Balita sangat rentan terhadap kuman penyakit dan kurangnya kepekaan terhadap gejala suatu penyakit merupakan ketakutan tersendiri bagi orang tua Kebanyakan orang tua kurang memahami tentang gangguan sistem pencernaan pada balita. Makamereka lebih mempercayakannya kepada pakar atau dokter ahli yang sudah mengetahui lebih banyak tentang kesehatan, tanpa berusaha memahami apakah gangguan tersebut masih dapat diatasi sendiri atau harus ditangani secara medis(gangguan sistem pencernaannya masih dalam tingkat rendah atau sudah kronis).Namun keberadaan para pakar atau dokter ahli, terkadang terhambat olehadanya jam kerja (praktek) yang terbatas dan banyaknya pasien sehingga harusmenunggu antrian, serta biaya pengobatan yang relatif mahal.
Dalam hal ini,orang tua sangat membutuhkan informasi atau konsultasi dari seorang pakar yangbisa memudahkan dalam mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada balitaIebih dini agar dapat melakukan pencegahan Iebih awal.Sistem pakar merupakan salah satu cabang ke cerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan menalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari system pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar kedalam komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.
BAHAN DAN METODE
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: a. Penelitian( Observasi)
Penulis mengumpulkan data dengan cara tinjauan langsung terhadap objek penelitian yang sedang teliti.
b. Wawancara Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan seorang pakar, tentunyapakar yang mengerti tentang ganggunan sistem pencernaan pada balita untuk mendapatkan penjelasan yang diperlukan. Dalam hal ini adalah seorang dokter spesialis penyakit anak.
c. Studi Pustaka Penulis mengumpulkan data dari perpustakaan, dengan cara membaca dan mempelajari referensi-referensi yang telah ada
ISBN: 978-602-72850-4-0
SNIPTEK 2013
baik berupa buku, artikel-artikeldari internet, majalah ataupun jurnal yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur sistem berjalan dalam ruang anak yang sedang berjalan meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Proses Pencatatan Data Pasien Pada proses ini pasien datang dari Instalasi
Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan penanganan, pasien datang ke ruang anak dengan membawa data pasien (status) untuk diserahkan ke
Gambar VI.2 Spesifikasi Dokumen Keluaran bagian administrasi ru ngan anak, lalu bagian administrasi akan memproses data pasien tersebut
5.4. Rancangan Algoritma Halaman Update dan mengarsipkan ke arsip data masuk pasien. Informasi Penyakit
Berikut adalah algoritma update informasi
2. Tindakan Terhadap Pasien penyakit yang digunakan pada sistem pakar ini.
Bagian administrasi menyerahkan data pasien Halaman ini digunakan untuk mengupdate kepada perawat atau dokter jaga. Setelah pasien informasi penyakit. Untuk lebih jelasnya perhatikan dilakukan pemerikasaan oleh dokter dan perawat algoritma berikut ini: maka dilakukan tindakan sesuai dengan diagnosa pasien.
3. Hasil Tindakan Setelah tindakan diproses, data tindakan yang tersimpan dalam data pasien (status) di serahkan ke bagian administrasi untuk diarsipkan , pasien akan mendapatkan bukti tindakan setelah paslen dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter.
4. Proses Pembuatan Laporan Berdasarkan arsip data pasien, tindakan, dan hasil tindakan terhadap pasien, maka bagian administrasi akan membuat laporan tindakan untuk diserahkan ke kepala SMFdan Instalasi Rawat Inap.
5.2. Spesifikasi Dokumen Masukan
Gambar VI.1 Spesifikasi Dokumen Masukan
5.5 Tabel Pakar
5.3.Spesifikasi Dokumen Keluaran
SNIPTEK 2013
ISBN: 978-602-72850-4-0
Dalam pembuatan konsultasi berbasis NP 7 Muntah komputer ini diperlukan sistematika gangguan NP 8 .. Regurgitasi (Gum oh) sistem pencernaan pada balita berupa tabel yang bertujuan mempermudah dalam perancangan. Dari
5.6. Pohon Keputusan Pakar
tabel ini dapat dilihat beberapa gangguan sistem Selain representasi pengetahuan, pencernaan pada balita yang mempunyai gejala diperlukan juga bagaimana mekanisme inferensi yang sama. Tabel ini dapat mempermudah dalam suatu penyakit gangguan pencernaan pada balita memahami serta dengan cepat dapat mengetahui dari gejala-gejala yang ada. Mekanisme inferensi penyakit apa yang menyerang pada balita tersebut. yang digunakan dalam pembuatan konsultasi
Tabel V.1 Sistematika gangguan sistem berbasis komputer ini mengguuakan decision tree
pencernaan pada balita (pohon keputusan), sehingga didalarn penyelesaian masalah lebih mudah dilakukan penelusuran untuk mendapatkan solusi atau kesimpulan akhir yang baik. Mekanisme inferansi yang digunakan dalam pembuatan konsultasi berb asis komputer ini dapat diilustrasikan pada gambar seperti dibawah ini:
Gambar VI.3 Pohon Keputusan Keterangan : GI – G22: Gejala gangguan sistem pencernaan pada balita NP 1 - NP 8 : Nama penyakit gangguan sistem pencernaan pada balita PTD : Penyakit tidak diketahui Keterangan Penyakit : G 1 : Apakah balita Anda rewel ? G 2 : Apakah balita Anda terlihat lesu atau lemah ? G3 : Apakah balita Anda mengalami tidak nafsu makan I kurang nafsu makan? G4 : Apakah balita Anda mengalami buang air
Keterangan: besar dengan tinja encer NP (Nama Penyakit) NP dengan frekuen si 4 kali atau lebih dalam sehari? 1 .. Disentri Basiler NP
Tinja: kotoran atau hasil buangan yang dikeluarkan :2 .. Alergi Susu Sapi NP dari alat pencernaan ke luar tubuh melalui anus, 3 .. Diare mengandung zat-zat makanan yang tidak dapat
NP 4 .. Konstipasi (Sembelit) dicerna oleh tubuh. NP 5 .. Gastritis (Maag) NP 6 .. Flatulensi (perut Kembung)
ISBN: 978-602-72850-4-0
SNIPTEK 2013
G5 : Apakah balita Anda pada saat buang air Tabel VI.2 Aktor yang ada pada use case besar terdapat lendir dalam kotorannya? G6 : Apakah balita Anda mengalami sakit di anus saat buang air besar? G7 : Apakah balita Anda pada saat buang air besar terdapat bercak darah dalam kotorannya? G8 : Apakah balita Anda mengalami panas tinggi (39,5° - 40° C)? G9 : Apakah balita Anda mengalami kram atau kejang pada perut? GIO : Apakah balita Andamengalami muntah- muntah? Gil : Apakah balita Anda mengalami diare 45 menit hingga 20 jam setelah minum susu sapi? G 12 :Apakah balita Anda mengalami tidak buang air besar selama beberapa hari? GI3 : Apakah perut balita Anda agak m em besar dan keras bila ditekan? G 14 : Apakah balita Anda mengalami nyeri pada bagian perut? G15 : Apakah balita Anda terlihat perutnya kembung? G 16 : Apakah balita Anda mengalami mual? G 17 : Apakah balita Anda mengalami sakit di bagian ulu hati? G 18 : Apakah balita Anda sel alu bersendawa? G 19 : Apakah balita Anda mengalami kentut lebih dan 10 kali dalam sehari? G2O : Apakah balita Anda mengalami pusing? G21 : Apakah balita Anda mengeluarkan isi lambung secara refleks? G22 :Apakah balita Anda mengeluarkan cairan berwama putih dari mulutnya setelah meminum
Gambar VI.4 Diagram use case konsultasi berbasis susu? komputer untuk mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada balita
Dari start pengunjung akan langsung menuju ke GI, jika tanda panah menuju ke arah kiri maka di asumsikan bernilai true (benar) dan akan
5.8. Sequence Diagram
melanjutkan ke Gl. Tetapi sebaliknya, jika dari G1 Diagram sequence yang terdapat pada sistem pakar arah panah menuju ke kanan maka di asumsikan ini adalah sebagai berikut:
bernilai false (salah) dan akan dilanjutkan dengan
G22. Jika dari G22 arah panah menuju ke kiri maka akan diasumsikan benar dan akan mun cul NP 8 yaitu suatu nama penyakit yang menyerang gangguan sistem pencernaan pada balita disertai dengan informasi tentang cara mengatasi dan pencegahannya.
5.7. Use case Diagram
Use case diagram menentukan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.
Sebuah use case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Gambar VI.5 Sequence diagram login
SNIPTEK 2013
ISBN: 978-602-72850-4-0
c. Form Menu Konsultasi
5.9. Spesifikasi Basis Data
a. Tabel Penyakit Nama File : File Penyakit Media : Harddisk Lsi : Mengenai Data Penyakit Type : File Master Organisasi File : Index Sequential Primary Key : id_s akit Panjang Record : 1435 byte Jumlah Record : 14 record
Software Aplikasi : Microsoft Access 2003
Tabel VI.3. Tabel penyakit Gambar VI.6 Tampilan Form Konsultasi
d. Form Informasi Penyakit
Tampilan Web I Program
a. Menu Utama Gambar VI.7 Tampilan Form Informasi Penyakit
5.10. Spesifikasi Hardware & Software
1. Spesifikasi Hardware Gambar VI.6 Tampilan Menu Utama
Kebutuhan perangkat keras (hardware)
b. Login ke Menu Konsultasi minimum yang digunakan untuk menjalankan dan menampilkan program ini adalah: a. CPU Prosesor Pentium III
b. RAM 256MB
c. Hru'd disk 60 GB
d. VGA 64MB
e. Keyboard
f. Mouse
g. Monitor
2. Spesifikasi Software Gambar VI.7 Tampilan Login Menu Konsultasi
Perangkat lunak (software) yang digunakan untuk menjalankan dan
ISBN: 978-602-72850-4-0
SNIPTEK 2013
menampilkan program ini adalah:
a. Sistem operasi yang digunakan Windows XP
REFERENSI
b. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pem rogram an Andi, Penerbit. 2003. Pengembangan Sistem Pakar
c. Microsoft Accsess sebagai media Menggunakan Visual Basic.Yogyakarta: Andi. penyimpanan datanya (database).
Arhami, Muhammad. :2005.Konsep Dasar Sistem
KESIMPULAN Pakar. Yogyakarta: Andi.
Berdasarkan analisis dan perancangan dan Efraim , Turban & E. Richard Potter. 2006. pembuatan konsultasi berbasis komputer untuk Pengantar Teknologi Informasi. mendiagnosa gangguan sistem pencernaan pada Jakarta: Saleman Infotek. bayi dibawah 5 tahun (balita) maka dapat di simpulkan:
Fowler, Martin. 2005. UliIL Distilled Edisi 3.
1. Konsultasi berbasis komputer ini dapat Yogyakarta : Andi. digunakan oleh para pengunjung sebagai alternatif dan referensi untuk mengetahui
Jogiyanto, HM, 2001, Pengenalan Komputer, Andi beberapa penyakit gangguan sistem Offset, Yogyakarta pencernaan pada balita.
2. Konsultasi berbasis komputer untuk Kurniawan, Tjandra. 2005. Trip Trik Unik Visual mendiagnosa gangguan system pencernaan
Basic. Jakarta: PT. ElexmediaKomputindo ini dapat m emudahkan para pengunjung untuk mengetahui gangguan sistem
Kusrini, 2008. Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: pencemaan pada bali tanya berdasarkan pada Andi. gejala yang sudah tarnpak baik kondisi fisik maupun perilaku balita, karena aplikasi dari
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence sistem pakar ini dapat berfungsi sebagai (Teknik dan Aplikasinya).Yogyakarta; Graha pendukung pengambil keputusan yang Ilmu. bersifat konsultatif layaknya seorang pakar.
3. Hasil konsultasi bisa dicetak karena dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengetahuan bagi pengunjung terhadap perkembangan kesehatan