PENGARUH METODE ROLE PLAYING DAN MOTIVAS

PENGARUH METODE ROLE PLAYING DAN MOTIVASI
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR

Oleh Winy Melinda (1815150131)
Kelas 6A PGSD UNJ 2015
Winymelinda6@gmail.com

Dalam proses pembelajaran banyak yang harus diperhatikan oleh seorang
guru, yaitu guru harus memerhatikan cara untuk menyampaikan materi pelajaran.
Pada dasarnya masih banyak guru sekolah dasar yang mengajar dengan Teacher
Centered atau proses pembelajaran masih terpusat oleh guru dan siswa hanya

memperhatikan apa yang guru sampaikan. Proses pembelajaran merupakan proses
interaksi antara guru dengan siswa, dimana guru menyampaikan suatu materi
pembelajaran dengan berbagai cara supaya siswa dapat memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Dengan begitu, jika hanya guru yang aktif dalam proses
pembelajaran maka proses pembelajaran bisa saja tidak memberikan hasil belajar
yang baik untuk siswa.
Proses pembelajaran dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan
dimana dalam pembelajaran yang efektif dan efisien merujuk pada Fungsi dan

tujuan pendidikan Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 (Sidiknas, Pasal 3) yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis.1

Elah Nurlelah, 2016, Ke a diria Belajar Da Ke erdasa I terperso al De ga Hasil Belajar
IP“ Peserta Didik Kelas V “DN di Wilayah Bi aa IV Pulogadu g Jakarta Ti ur , Jur al Pe didika
Dasar, Vol.7 No.1, Mei 2016, 14.

1

Dalam proses pembelajaran guru harus melakukan pembelajaran dengan
strategi dan metode yang bermacam supaya pembelajaran dapat berjalan efektif
dan efisien dan dapat menghasilkan hasil belajar yang baik, tidak hanya dalam hal
kognitif saja namun juga dalam hal keterampilan dan sikap siswa. Setelah proses
pembelajaran berlangsung, diharapkan siswa dapat selalu menerapkan hasil
pembelajarannya di dalam kehidupan sehari-hari yang disebut dengan

kemampuan dan kemampuan tersebut dapat membentuk kompetensi.
Oemar Hamalik, (2002 : 155) menyatakan bahwa hasil belajar tampak
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan
diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.2 Dengan demikian
hasil belajar yang didapat dari proses pembelajaran itu yang dapat merubah
tingkah laku siswa, dalam pembelajaran siswa dapat mengetahui sikap dan
keterampilan seperti apa yang seharusnya ia lakukan, dan dari hasil belajar juga
terlihat dari yang awalnya siswa tidak mengetahui apa-apa menjadi tahu mengenai
sesuatu, hal tersebut dikarenakan bertambahnya pengetahuan dari proses
pembelajaran.
Serupa dengan pendapat diatas Gagne (Suprijono, 2010: 6), hasil belajar
berupa informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 3 Sementara itu, Howard (dalam
Sudjana 2009 : 22) membagi 3 macam hasil belajar yaitu, keterampilan dan
kebiasaan, pengetahuan dan pengertian serta sikap dan cita-cita. 4
Pendapat dari beberapa ahli diatas dapat ditunjukkan bahwa hasil belajar
merupakan suatu hal yang sudah melekat pada diri siswa berupa sebuah
keterampilan atau sikap maupun pengetahuan yang dapat di implementasikan oleh
siswa di dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat.
Kurikulum KTSP menyatakan bahwa IPS merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB. IPS
mengkaji seperangkat ilmu sosial pada jenjang SD/MI pada jenjang mata
Heru Yono, 2016, Pe garuh Tek ik Cooperati e Lear i g Da Berpikir Kritis Terhadap Hasil
Belajar IP“ , Jur al Pe didika Dasar, Vol.6 Edisi.1, Mei 2016, 153.
3
Finny Khaeriyah, 2016, Pe i gkata Hasil Belajar Il u Pe getahua “osial Melalui Metode
Cooperative Learning Teknik Grup Investigasi , Jur al Pe didika Dasar, Vol.7 Edisi.2, Desember
2016, 212.
4
Heru Yono, loc.cit, h.153.
2

pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. melalui
mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggungjawab serta warga dunia yang cinta damai,
(Depdiknas, 2007 : 140).5
Dalam pembelajaran IPS peserta didik dapat belajar mengenai kehidupan
sosial yang dapat diterapkannya di kehidupan masyarakat, sehingga dapat
membuat peserta didik menjadi warga negara yang baik karena selalu
memperhatikan lingkungan sosialnya. Peserta didik juga mampu mengetahui apa

saja kegiatan yang ada di lingkungannya seperti kegiatan dalam bermasyarakat
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan.
Susanto (2013) mengemukakan tujuan pembelajaran IPS adalah dengan
mempelajari kondisi masyarakat seperti yang dimuat dalam pendidikan IPS, maka
siswa akan dapat mengamati dan mempelajari norma-norma atau peraturan serta
kebiasaan-kebiasaan baik yang berlaku dalam masyarakat tersebut, sehingga siswa
mendapat pengalaman langsung adanya hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan masyarakat.6 Dari pendapat tersebut
dapat dipahami bahwa pembelajaran IPS dapat membantu siswa dalam
memahami hal-hal yang terjadi di dalam masyarakat ataupun kehidupan.
Pembelajaran IPS dapat menambah wawasan siswa tentang kehidupan
bermasyarakat.
Namun dalam proses pembelajaran IPS seringkali guru mengajar dengan
metode yang tidak sesuai dengan kelas yang di ajarkan. Siswa kelas IV SD
merupakan siswa yang berada pada tahap operasional konkret, dimana siswa
dapat mempelajari suatu hal dengan sesuatu yang konkret. Dalam pembelajaran
IPS banyak guru yang tidak memanfaatkan media untuk mengajarkan pelajaran
IPS dan juga tidak memerhatikan metode yang akan guru gunakan selama proses
pembelajaran. Hal ini juga dapat membuat siswa merasa malas atau tidak
termotivasi dalam proses pembelajaran.


5

Ibid., h.153.
Endah Sulistyorini dan Firosalia Kristi , Penerapan Role Playing untuk Meningkatkan Motivasi
dan Hasil Belajar IPS Kelas V”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.8 Edisi.1, Mei 2017, h.47.

6

Nevid (2012: 262) memaknai motivasi dengan “refers to the “why” of
behavior-factors that activate, direct, and sustain goal-directed behavior”.

Pernyataan tersebut mengartikan bahwa motivasi merupakan faktor dari
berubahnya perilaku secara aktif untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan
Schunk, Pintrich dan Meece (2010: 4) yang menyatakan “motivation is the
process where by goal directed activity is instigated and sustained”. Dari

pendapat tersebut dapat diketahui bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi
dan memberikan suatu energi dalam melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
pembelajaran.7

Dalam pembelajaran IPS siswa memerlukan motivasi untuk mengikuti
pembelajaran, karena pada dasarnya materi IPS merupakan materi yang berisi
kejadian yang lampau atau yang sedang dikerjakan oleh manusia. Dalam hal ini
jika guru tidak dapat memanfaatkan media atau metode pembelajaran yang sesuai
maka hasil belajar yang di hasilkan siswa tidak akan efektif.
Salah satu metode yang sesuai dengan kelas IV dalam pembelajaran IPS
adalah metode Role Playing atau metode Bermain Peran. Metode bermain peran
adalah metode yang sangat efektif digunakan untuk mensimulasikan keadaan
nyata. Dalam metode ini disusun sebuah skenario pembelajaran berdasarkan pada
prosedur operasional atau kegiatan yang akan diajarkan. Bermain peran dapat
membuktikan diri sebagai suatu media pendidikan yang ampuh, dimana saja
terdapat peran-peran yang dapat di definisikan dengan jelas, yang memiliki
interaksi untuk di eksplorasi dalam keadaan yang bersifat simulasi (Hamzah 2008:
25).8
Metode bermain peran, dapat membuat siswa terlibat langsung dalam materi
pembelajaran sehingga membuat siswa termotivasi dalam proses pembelajaran
yang membuat siswa tidak jenuh. Dengan metode bermain peran, siswa juga dapat
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mensimulasikan suatu
Musakkir, 2015, Pe garuh Media Pe elajara da Moti asi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kabupaten Tanah Tidu g , Jur al Pe didika Dasar,

Vol.6 Edisi.1, Mei 2015, 39.
8
Rossi Iskandar, 2016, Pe i gkata Hasil Belajar “is a Melalui Tek ik Ber ai Pera Pada Mata
Pelajaran IPS Pokok Bahasan Proklamasi Kemerdekaa , Jur al Pe didika Dasar, Vol.6 Edisi.2,
Desember 2016, 295.

7

materi IPS tersebut, dengan begitu materi pelajaran IPS akan selalu teringat di
dalam pikiran siswa. Dengan begitu ingatan siswa dapat bertahan lama, karena
siswa berperan langsung dalam materi pelajaran tersebut. Hal ini dapat membuat
proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD masih bergantung kepada cara guru
menyampaikan materi pelajaran. Dengan begitu guru harus selalu memperhatikan
metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya itu, motivasi
peserta didik juga sangat berpengaruh pada hasil belajar pembelajaran IPS, karena
pada dasarnya pembelajaran IPS berisi materi-materi yang harus di hafal, dengan
begitu guru harus menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
dan karakteristik siswa supaya siswa memiliki motivasi yang kuat untuk

mengikuti proses pembelajaran IPS di kelas. Metode bermain peran sudah sangat
sesuai untuk materi pembelajaran IPS di kelas IV SD, karena metode bermain
peran mengajak siswa ikut serta dalam materi pelajaran sehingga membuat
ingatan siswa tergambar oleh perilaku dan tidak hanya dalam kata-kata atau
tulisan, hal ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa yang nantinya akan
membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA


Elah Nurlelah, 2016, “Kemandirian Belajar Dan Kecerdasan Interpersonal
Dengan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas V SDN di Wilayah Binaan IV



Pulogadung Jakarta Timur”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.7 No.1, Mei 2016.
Endah Sulistyorini dan Firosalia Kristin, “Penerapan Role Playing untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Kelas V”, Jurnal Pendidikan




Dasar, Vol.8 Edisi.1, Mei 2017.
Finny Khaeriyah, 2016, “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Melalui Metode Cooperative Learning Teknik Grup Investigasi”, Jurnal



Pendidikan Dasar, Vol.7 Edisi.2, Desember 2016.
Heru Yono, 2016, “Pengaruh Teknik Cooperative Learning Dan Berpikir
Kritis Terhadap Hasil Belajar IPS”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.6 Edisi.1,



Mei 2016.
Musakkir, 2015, “Pengaruh Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Sekolah Dasar



Kabupaten Tanah Tidung”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.6 Edisi.1, Mei 2015.

Rossi Iskandar, 2016, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Teknik
Bermain Peran Pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Proklamasi
Kemerdekaan”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.6 Edisi.2, Desember 2016.