MAKALAH TEORI TEORI DALAM PSIKOLOGI SOSI

MAKALAH
PSIKOLOGI SOSIAL
“TEORI-TEORI YANG TERKAIT DENGAN INDIVIDU DAN
MASSA/KOMUNITAS”
Makalah ini ditujukan untuk melengkapi tugas kelompok Psikologi Sosial.

Disusun oleh :
KELOMPOK 6
LIA ANGGRAINI HALIM

(41151)

PUTRI LAILI AZNIA

(41151)

ROBBYATUL ADAWIYAH

(4115142413)

THERESA OLIVIA


(41151)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Teori-teori yang terkait
dengan individu dan massa/komunitas”. Makalah ini ditujukan untuk melengkapi tugas
kelompok mata kuliah Psikologi Sosial di Universitas Negeri Jakarta tahun 2016. Makalah ini
berisi tentang segala hal yang menyangkut Pengertian, Jenis, Sumber, dan Peran Motivasi dalam
Belajar dan Pembelajaran. Penulis berharap dengan adanya makalah ini penulis dapat
mengetahui pengertian motivasi, jenis dan sumber motivasi, serta peran motivasi dalam belajar
dan pembelajaran.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini hingga selesai tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa makalah

ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat membangun serta harap memaklumi apabila ada segala kekurangan tersebut.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis selaku tim
penyusun dan bagi semua pihak yang akan mendapatkan informasi serta memperluas wawasan
setelah membaca makalah ini.

Jakarta, Maret 2016

Penyusun

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
I.1. .Latar Belakang................................................................................................1
I.2. .Rumusan Masalah...........................................................................................2
I.3. .Tujuan Penulisan.............................................................................................2


BAB II Landasan Teori
2.1 Motivasi...........................................................................................................3
2.2 Tujuan Motivasi...............................................................................................4
BAB III Pembahasan
3.1 Pengertian Motivasi.........................................................................................5
3.2 Jenis dan Sumber Motivasi..............................................................................6
3.3 Peran Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran............................................7
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan......................................................................................................8
4.2 Saran................................................................................................................9
Daftar Pustaka...............................................................................................................10

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang


Teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial dan alami secara sistematisdengan cara merumuskan
hubungan antar konsep. Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara
sistematis danmetodologis sehingga memiliki sifat obyektif(generalisasi) sebagai kesepakatan
dunia akademis.
Persoalan pokok pada teori sosisal adalah bagaimana memandang dan memahami kenyataan
kehidupan sosial sebagai realita yang harus dihadapi secara bijaksana (wisdom) dan bebas
nilai(values free/ neutral/ non- etic) , yang sebagaimana kita ketahui saat ini tujuan dari sebuah
teori sosial adalah untuk memberikan pengertian danpemahaman (understanding) terhadap
realita/fenomena sosial, memberikan penjelasan (explanation) terhadap realita/fenomena sosial ,
kepentingan prediksi atau peramalan(forcasting) terhadap fenomena-2 sosial, dan sebagai kritik
dan pengawasan (control)terhadap perkembangan konsep dan teori-teori sosial serta melatih
kepekaan dan tanggungjawab sosial(sensitivity and responsebelity).
Teori-teori yang ditemukan tentulah dimaksudkan untuk berguna dikemudian hari dalam
menyelesaikan suatu permasalahan, misalnya individu dan massa(komunitas).
1.2

Rumusan Masalah
1. Pengertian Individu

2. Pengertian Massa (Komunitas)
3. Teori-teori yag terkait dengan Individu dan Massa (Komunitas)

1.3

Tujuan

1. Mengetahui pengertian individu dan pengertian massa (komunitas)
2. Mengetahui Teori mengenai Individu

3. Mengertahui Teori mengenai Massa ( komunitas )

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Individu

Individu merupakan satuan terkecil dalam lingkungan kehidupan. Setiap
individu mengalami suatu pertumbuhan secara fisik dan perkembangan

secara psikis. Perkembangan ini bergantung terhadap beberapa faktor,
terutama faktor lingkungan, baik lingkunga keluarga sekolah, maupun
masyarakat.
Individu berasal dari bahasa latin, individuum yaitu satuan terkecil dan
tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep sosiologis artinya manusia
yang hidup berdiri sendiri tidak mempunyai kawan (sendiri). Istilah individu
digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas,
arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang” “atau manusia
perseorangan”. Di sini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana
ia hidup ditengah individu lain dalam masyarakat. Individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan
sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, tetapi juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya. Menurut Sudiman Kartohaiprojo, individu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan
rukun, yaitu sebagai berikut :

a) Raga merupakan bentuk jasad manusia yang khas, yang dapat
membedakan


antara

individu

yang

satu

dengan

yang

lainnya,

sekalipun dengan hakikat yang sama.
b) Rasa merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek
gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
berkaitan dengan keindahan.
c) Rasio/Akal


pikiran

mengembangkan

merupakan

diri,

mengatasi

kelengkapan
segala

manusia

sesuatu

yang


untuk
dapat

diperlukan dalam diri tiap-tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang ditegrima oleh panca indera
d) Rukun/Pergaulan merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan
hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai, dan
saling melengkapi. Rukun dapat membantu manusia untuk membentuk
suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat.
A. Peran manusia sebagai mahluk individu
Sebagai mahluk individu, manusia berusaha memenuhi kepentingan
atau mengejar kebahagiaannya. Motif tindakannya adalah memenuhi
kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani.

Penekanan

pada

kepentingan


diri

memunculkan

sifat

individualisme dalam dirinya. Disamping itu, faktor pemenuhan atas
kepentingan diri menjadikan individu saling bersaing untuk hal tersebut.
Dalam perkembangannya, manusia menyadari bahwa dirinya dibebani
beragam berbagai peranan. Peranan-peranan ini berasal dari kondisi
kebersamaan hidup dengan sesama manusia, yang disebut sebagai
makhluk sosial. Tidak jarang diri individu dapat timbul konflik karena pola
tingkah yang spesifik dalam dirinya dapat bercorak atau bertentangan

dengan peranan yang dituntut oleh masyarakat. jika tetap bertingkah laku
menurut pola pribadinya disebut “menyimpang dari norma kolektif”.
Sebaliknya, jika ia takluk dan menuruti kehendak kolektif dengan cara
bertingkah laku sesuai yang diinginkan oleh lingkungan, ia “kehilangan
individualitasnya”.

B. Individu sebagai mahluk Biologis
Manusia sebagai makhluk biologis maksudnya manusia membutuhkan makan, minum dan
seks layaknya makhluk ciptaan tuhan lainnya. Akan tetapi, disamping itu manusia juga dibekali
akal untuk mengontrol hidupnya, sehingga selain sebagai makhluk biologis manusia juga sebagai
makhluk ekonomi, politik, hukum, sosial dan psikologi.
C. Individu sebagai mahluk Psikologis
Manusia adalah mahluk psikologi yang memiliki bawaan universal unik dan terus dikaji oleh
para ahli humaniora. Kita mengaku sebagai manusia tapi terkadang kita sering lupa bahwa kita
adalah manusia. Siapakah kita dan bagaimana kita memfungsikan kemanusiaan kita agar kita
layak disebut manusia.
Manusia adalah insan bila dilihat dari sudut pandang pskologinya. Kenapa manusia disebut
insane. Insane dalam bahasa arab menunjukan manusia sebagai mahluk psikologi. Kita isnsan
sendiri berasal dari tiga asal kata : Uns bermakna mesra, harmoni, jinak, tampak,. Nasa yanusu
bermakana terguncang, stress. Nasiya yansa bermakna lupa. Bila kita menyatukan tiga asal kata
tadi menjadi sebuah definisi maka manusia bila ditinjau dari sisi psikologinya adalah mahluk
yang memiliki harmoni jiwa. Cinta, benci, jinak, terkadang stress dan sering lupa. Kita mungkin
sering mendapati manusia dalam dua bentuk yaitu :


Manusia baik



Manusia jahat

Kita pun pernah mengalami ketertarikan atau bahakan sesekali kita menginginkan sesuatau
yang berunsur karakter hewan. Kenapa itu bias terjadi dan bagaiman cara mensikapai gejolakgejolak yang tidak manusiawi dalam diri kita.

D. Individu sebagai mahluk sosial
Manusia sebagai indivudu ternayta tidak mamapu hidup sendiri. Ia dalam menjalani
kehidupannya akan seanantiasa bersama dana bergantung pada manusia laianya. Manusia saling
membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia laianya. Menurukodratnya manusia
adalah mahluk social atau mahluk bermasayarakat.
Manusia Dikatakan sebagai Mahluk social karena beberapa alas an, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma social
b. Perilaku manusia mengharapakan suatau penilaian dari oranag laian
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan oranag lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
e. Perilaku manusia mengharapakan suatau penilaian dari

2.2 Pengertian Massa/Komunitas
Secara umum massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal,
berjumlah banyak, anggotanya heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak
individualistis. Massa memiliki kesadaran diri yang rendah, tidak dapat bergerak
dengan terorganisir, tidak bertindak untuk dirinya sendiri melainkan terdapat

“dalang” di belakangnya yang berfungsi memanipulasi mereka. Ini berbeda
pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu komunikasi. Massa dalam komunikasi
lebih merujuk pada penerima pesan media massa atau disebut audience.
Berikut ini beberapa pengertian komunitas menurut para ahli
Menurut Hendro Puspito – Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur & tetap dari individuindividu yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
Lalu menurut Soenarno (2002) – Komunitas adalah sebuah identifikasi & interaksi sosial yang dibangun
dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional.
Dan menurut Paul B. Horton & Chaster L. Hunt – Kelompok sosial adalah suatu kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotaannya & saling berinteraksi.



Komunitas adalah bagian dari masyarakat



Komunitas lebih kecil dari masyarakat



Komunitas terbagi 3 golongan



Komunitas secara genokologis karena satu golongan darah atau
keturunan disebut kerabat



Komunitas secara administrasi karena satu wilayah sistem
pemerintahan disebut kampung



Komunitas secara fungsional karena memiliki kesamaan pekerjaan
atau kegemaran disebut perkumpulan.

Komunitas dari Ibnu Khaldum = Komunitas terbentuk dari anggota yang
hidup terpisah2 dan mengorganisir diri dalam kepentingan bersama (indkelp-leader-Comn
A. Tujuan dibentuknya komunitas
Yaitu untuk dapat saling membantu satu sama lain dalam menghasilkan sesuatu, sesuatu
tersebut adalah tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.

B. Beberapa manfaat komunitas
Adapun beberapa manfaat dari komunitas, diantaranya seperti di bawah ini:


Misalnya kita membentuk komunitas bisnis, didalam komunitas kita akan mendapatkan info
mengenai bisnis. Atau contoh lainnya kita membentuk komunitas otomotif, disanapun kita
akan mendapatkan berbagai macam informasi mengenai otomotif.



Dapat menjalankan program dengan arah yang sama dan dapat saling memberikan informasi
ter-update satu sama-lain.



Lalu dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan
tujuan yang sama.



Bisa mengetahui dan mewaspadai terhadap program maupun tawaran yang sifatnya meniipu.
Misalnya kita menjalankan suatu bisnis di internet karena dunia maya dapat dijadikan lahan
bisnis, dan di sana juga banyak orang yang mencoba untuk melakukan peniipuan. Dengan
berkomunitas atau saling berinteraksi kita dapat saling memperingati dan membagi
pengalaman.

C. Bentuk komunitas


Komunitas sebagai kesatuan sosial dari Durkheim



Komunitas sebagai kemajuan ilmu pengetahuan dari Comte



Komunitas sebagai kemajuan peradaban dari Morgan



2.3

Komunitas sebagai warga dunia dari wellerstein

Teori-teori yag terkait dengan Individu dan Massa

(Komunitas)
Teori adalah alat untuk memahami kenyataanatau realitas sosial, sebagai
alat untuk menyatakanhubungan sistematik antara fenomena ataugejala
yang hendak diteliti, selalu lahir dari kenyataan dan selaludiuji pula di dalam
kenyataan dan teori merupakan hasil kesepakatanmasyarakat akademis
sebagai perspektif etik(agenda akademis)

A. Prilaku individu


Teori Tindakan Sosial Dari Talcot Parson = Perilaku Individu Sebagai
Tindakan Sosial individu sangat terikat pada nilai dan norma
masyarakat



Teori Tindakan Sosial Dari Max Weber = Perilaku Individu Sebagai
Tindakan Sosial individu sangat terikat pada respon dari pihak lain



Tindakan Sosial Dari Jefry Alexander = Perilaku Individu Sebagai
Tindakan Sosial individu sangat terikat pada tujuan yang akan dicapai

B. Teori Komunitas


Teori Komunitas dari Ibnu Khaldum



Teori Komunitas dari Ferdinand Tonys



Teori Komunitas dari Peter Sorokin