ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KEPEMIMPINAN. pdf
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199
pp. 1- 10
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS PERTANIAN
TANAMAN PANGAN ACEH
1)
Basri1, A. Rahman Lubis 2, Mirza Tabrani3
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of motivation,
leadership and work environment either simultaneously or partially on employee performance
(2) the influence of motivation, leadership and work environment either simultaneously or
partially on the performance of the Department, (3) the effect of employee performance on the
performance of the Office (4) the magnitude of the indirect effect of motivation, leadership and
work environment on the performance of Department of Agriculture Aceh Province through
employee performance. This research was conducted at the Department of Agriculture
province. As for the object of this study is Motivation, Leadership and Employee Performance
Work Environment and Performance Department. The results showed that motivation,
leadership and work environment simultaneously or partially influential effect on the
performance of employees, then the motivation, leadership and influence the work environment
simultaneously or partially affect the performance of the Department, the results also show
that the performance of employees significantly affect the performance improvement
Department of Agriculture organization of Aceh province of Aceh as well as motivation,
leadership and work environment affect the performance of the organization through the
quality of services provided by the Department of Agriculture employee Aceh province of Aceh,
it indirectly indicates that these three variables can affect the improvement of organizational
performance.
Keywords Motivation, Leadership and Work Environment, Employee Performance and
Organizational Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Dinas, (3)
pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas (4) besarnya pengaruh tidak langsung motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
melalui kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh.
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
Kinerja Pegawai dan Kinerja Dinas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai,
kemudian motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial
berpengaruh terhadap kinerja Dinas, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai secara
signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Aceh Aceh serta motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
organisasi melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Aceh Aceh, hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut
dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi.
Kata kunci :
PENDAHULUAN
Dinas
Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai dan Kinerja
Organisasi
Pertanian
Tanaman
Pangan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
1-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
merupakan Dinas Teknis Pemerintah Provinsi
Bidang Pengembangan dan Pengembangan
Pertanian. Gedung Kantor Dinas Pertanian
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Tanaman Pangan dengan kondisi yang sudah
tugasnya serta pegawai masih banyak yang
terendam dan rusak ringan akibat bencana alam
masuk kantor maupun pulang kantor lebih awal
sangat baik telah dilakukan renovasi setelah
gempa
bumi
dan
gelombang
tsunami,
Desember 2004 yang lalu, perbaikan dilakukan
pada tahun 2006-2007.
Dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai dan kinerja organisasi pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
diperlukan adanya motivasi kerja yang tinggi
dari seluruh pegawai dalam mewujdkan tujuan
mengabaikan terhadap jam kerja seperti telat
dari
jadwal
yang
telah
ditetapkan
oleh
pimpinan. Dengan rendahnya motivasi kerja
pegawai akan berdampak terhadap pencapaian
tujuan organisasi, sehingga diharapkan pegawai
juga mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan
lebih
mementingkan
tujuan
organisasi
dibandingkan dengan tujuan pribadinya.
Motivasi
juga
mempunyai
peranan
organisasi. Motivasi kerja merupakan kondisi
penting bagi para karyawan dalam rangka
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
motivasi kerja yang tinggi yang mampu
atau energi yang menggerakkan diri karyawan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
mencapai kinerja maksimal, Mangkunegara
(2005:61).
meningkatkan
kinerjanya,
karena
dengan
mencapai semua tujuan organisasi. Oleh sebab
itu, motivasi yang tinggi dari para pegawai akan
sangat
diharapkan
oleh
organisasi
meningkatkan kinerja pegawai.
Kemudian
berkaitan
dalam
dengan
Mengenai motivasi kerja pegawai yang
kepemimpinan pada Dinas Pertanian Tanaman
Provinsi Aceh adalah masih rendahnya motivasi
faktor kepemimpinan yang diterapkan oleh
terjadi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan
kerja pegawai hal ini dapat dilihat dari sikap
pegawai yang masih kurang agresif dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan kurang sifat agresif yang ditunjukkan
oleh
pegawai
pencapaian
akan
tujuan
berdampak
organisasiaitu
terhadap
kinerja
organisasi. Pegawai masih kurang kreatif dalam
penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan
oleh
pimpinan
sesuai
dengan
wewenang
diterimanya dan harus dijalankan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan.
Kemudian rendahnya inisiatif kerja yang
dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan
Pangan Provinsi Aceh menunjukkan bahwa
pimpinan saat ini mempunyai kecenderungan
dalam meningkatkan kinerja pegawai, karena
pemimpin mampu mengkoordinasikan setiap
tugas, mampu membuat perencanaan dengan
baik, mampu mendelegasikan wewenang yang
dimilikinya kepada setiap pegawai, dan mampu
melakukan
pegawasan
terhadap
setiap
pekerjaan yang sedang dilakukan oleh bawahan,
oleh karena itu pimpinan harus mampu
menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan
baik. Kepemimpinan merupakan faktor penting
dalam
memberikan
pengarahan
kepada
karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini di
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-2
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mana
semua
kepemimpinan
kepemimpinan
karyawannya.
serba
yang
yang
terbuka,
maka
dibutuhkan
bisa
adalah
memberdayakan
Kepemimpinan
yang
bisa
menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah
kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa
percaya diri para karyawan dalam menjalankan
tugasnya masing-masing.
Pemimpin yang berorientasi peningkatan
kemampuan berfokus
pada pengembangan
keterampilan-keterampilan
meningkatkan
Pemimpin
kualitas
yang
karyawan
kinerja
mempunyai
untuk
karyawan.
orientasi
peningkatan kemampuan lebih tampak seperti
pelatih yang berfokus pada meningkatkan
keterampilan
Rendahnya
dan
kinerja
kemampuan
pegawai
karyawan.
pada
Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dapat
dilihat dengan adanya pegawai yang masuk dan
pulang kantor tidak tepat waktu. Indikasi
lainnya
adalah
masih
ada
pegawai
di
ruangan.
menandatangani daftar hadir padahal yang
bersangkutan
tidak
berada
Disamping itu, para pegawai juga
tidak
melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas
pokok dan tanggung jawab yang diberikan.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi terhadap
kinerja yang dihasilkan oleh pegawai terutama
kinerja organisasi yang berhubungan dengan
kepentingan masyarakat terutama berkaitan
dengan masalah pertanian dan pangan.
Dalam
3-
rangka
mencapai
Volume 4, No. 2, Mei 2015
seorang
merupakan
dalam
karyawan.
tingkat
menjalankan
Kinerja
keberhasilan
tugas
dan
karyawan
karyawan
tanggung
jawabnya. Adapun pengertian kinerja karyawan
menurut Robbins (2007:9) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang
tugasnya
karyawan
sesuai
dalam
dengan
diberikan kepadanya.
melaksanakan
tanggung
jawab
Kemudian pengertian
kinerja karyawan menurut Desler (2007),
merupakan prestasi kerja yakni perbandingan
antara hasil kerja yang secara nyata dengan
standart
kerja
yang
ditetapkan
melaksanakan tugasnya sebagai pegawai.
Sementara
dikemukakan
oleh
pendapat
Robbins
lain
yang
(2007),
prestasi kerja yaitu proses melalui organisasi
mengevaluasi
atau
menilai
prestasi
kerja
karyawan. sedangkan menurut Mathis et al
(2006:34), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerja, dan juga merupakan
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
pegawai
dengan
perannya
pemerintahan (Veithzal Rivai, 2005:309).
tujuan
dalam
mengistilahkan kinerja (performance) dengan
oleh
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kinerja Pegawai
organisasi, maka diperlukan adanya kinerja dari
dalam
Sedangkan menurut Robbins (2007:193),
pencapaian hasil tersebut dapat dinilai menurut
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja
mengemukakan
oleh insitusi (kinerja organisasi), dan oleh suatu
kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
individu), oleh kelompok (kinerja kelompok),
program
atau
kebijakan
(kinerja
program/kebijakan). Kinerja juga merupakan
proses tingkah laku kerja seseorang sehingga ia
menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari
pekerjaannya. Perbedaan kinerja antara orang
bahwa
Motivasi
sebagai
keseluruhan proses pemberian motif kerja
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efektif
dan efisien .
Robbins (2007:61) menyatakan: motivasi
terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam
yang satu dengan lainnya, di dalam situasi kerja
menghadapi
individu.
energi yang menggerakkan diri karyawan yang
dalah hal mendefinisikan kinerja mereka lebih
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
adalah karena perbedaan karakteristik dari
Menurut beberapa pendapat para ahli
cenderung melihat kinerja sebagai suatu hasil
kerja yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan suatu tugas tertentu sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam
situasi
kerja
di
perusahaan
(situation). Motivasi merupakan kondisi atau
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
mencapai kinerja maksimal .
Dari beberapa pendapat para penulis
hal ini kita dapat menjelaskan bahwa kinerja
diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
kuantitas
yang merangsang tingkah laku individu serta
adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun
yang dihasilkan oleh
seseorang
karyawan dalam periode tertentu sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan dalam sebuah
organisasi.
Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata movere yang
berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi
dalam manajemen ditujukan pada sumber daya
manusia umumnya dan bawahan khususnya,
Dessler (2005:147). Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan
potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara
produktif dan berhasil mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Sementara menurut Riduwan (2000;34)
adalah dorongan dalam mengarahkan individu
organisasi untuk melakukan tindakan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.
Untuk mencapai tujuan dan keberhasilan
dari sebuah organisasi maka pimpinan dari
organisasi tersebut harus memperhatikan apaapa yang membuat karyawannya termotivasi
dalam melakukan pekerjaan dan berusaha untuk
supaya karyan benar-benar memahami apa itu
motivasi
sebenarnya,
menurut
Ermayanti
(2001:3), mengemukakan bahwa pemahaman
motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan
maupun yang berasal dari lingkungan akan
dapat membantu dalam peningkatan kinerja.
Dalam
hal
ini
seorang
pimpinan
perlu
mengarahkan motivasi dengan menciptakan
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-4
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan
Beberapa pakar manajemen memberikan
budaya kerja atau budaya organisasi sehingga
beberapa definisi tentang kepemimpinan salah
lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi.
oleh Rivai (2004:115), bahwa kepemimpinan
para karyawan merasa terpacu untuk bekerja
Pemberian motivasi harus diarahkan dengan
baik menurut prioritas dan dapat diterima
dengan baik oleh karyawan, karena motivasi
tidak dapat diberikan untuk setiap karyawan
dengan bentuk yang berbeda-beda.
Menurut Jones dan George (2008:519)
mengatakan, bahwa motivasi merupakan sentral
manajemen, sebab menjelaskan bagaimana
orang berperilaku dan cara mereka melakukan
pekerjaan di dalam organisasi. Motivasi ada
yang berasal dari dalam (intrinsic) dan ada yang
berasal dari luar (extrinsic). Para pimpinan
satunya adalah pendapat yang dikemukakan
itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang
melalui komunikasi untuk mencapai tujuan,
cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau
perintah, tindakan yang menyebabkan orang
lain
bertindak
menimbulkan
dinamis
mengurangi kemalasan, dan membantu timnya
mengatasi konflik secara efektif.
Menurut Jones (2008:519), motivasi
menggambarkan
bagaimana
Misalnya
pelayan
para
pekerja
berperilaku dalam melaksanakan pekerjaannya.
para
took
melayani
pelanggan dengan ramah, atau guru taman
kanak-kanak berusaha membuat anak-anak
senang dalam belajar. Bila motivasi kerja para
pekerja rendah akan mengakibatkan para
pelanggan kecewa. Motivasi ada yang berasal
dari dalam diri pekerja, dan ada pula yang
berasal dari luar diri pekerja.
Kepemimpinan
5-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
memotivasi
dan
positif,
kekuatan
tujuan,
kemampuan
untuk
diantara bawahan agar tujuan organisasional
dapat tercapai.
Pendapat tersebut jaga diperkuat oleh
untuk
organisasi,
yang
dan
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan
bekerja
tujuan
penting
mencapai
Dessler
mencapai
perubahan
merespons
mengkoordinasikan organisasi dalam rangka
berusaha memiliki tim dengan kinerja yang
tinggi perlu memotivasi anggotanya untuk
atau
(2005:62)
menyatakan
bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
mempengaruhi
orang
lain
(para
bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang
lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak
disenanginya.
Kemudian
Dessler
(2005:62)
mengemukakan bahwa kepemimpinan atau
leadership adalah merupakan suatu proses
mempengaruhi
perilaku
orang
lain
agar
berperilaku seperti yang akan dikehendaki.
Robbins
(2007:39)
mengemukakan
bahwa
kepemimpinan adalah sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah
tercapainya tujuan. Sementara pendapat yang
disampaikan oleh Vera dan Mahyuddin (2005)
bahwa
kepemimpinan
adalah
proses
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mempengaruhi
dalam
menentukan
tujuan
yang baik akan sangat menentukan keberhasilan
memperbaiki
apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan
organisasi, motivasi perilaku untuk mencapai
tujuan
mempengaruhi
kelompok dan budayanya.
untuk
Lebih lanjut Dessler (2005:66) juga
mengemukakan bahwa peranan pemimpin atau
kepemimpinan
dalam
organisasi
atau
pencapaian
tujuan
organisasi.
Sebaliknya
dapat menurunkan motivasi serta semangat
kerja dan akhirnya dapat menurunkan kinerja
karyawan.
Menurut Riduwan (2000: 66) manajemen
perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang
yang baik memikirkan lingkungan kerja yang
informasional,
dibutuhkan oleh tenaga kerjanya. Lingkungan
bersifat interpersonal, peranan yang bersifat
dan
peran
pengambilan
keputusan. Peranan yang bersifat informasional
mengandung arti bahwa seorang pemimpin
dalam organisasi mempunyai peran sebagai
pemberi, penerima dan penganalisa informasi.
Sedangkan peran pemimpin dalam pengambilan
keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin
mempunyai peran sebagai penentu kebijakan
yang akan diambil berupa strategi-strategi
bisnis yang mampu untuk mengembangkan
inovasi, mengambil peluang atau kesempatan
dan
bernegosiasi
dengan konsisten.
dan menjalankan
usaha
Dalam suatu organisasi, lingkungan kerja
merupakan salah satu faktor penting dalam
Lingkungan
langsung
kinerja
kerja
terhadap
dan
menyenangkan
karena
sangat
diduga mempunyai pengaruh yang kuat dalam
pembentukan perilaku karyawan. Lingkungan
kerja memiliki kedudukan penting dalam
lingkungan pengendalian manajemen terpadu
yang unsur-unsurnya adalah tenaga kerja, alat
kerja, kondisi kerja, pimpinan organisasi dan
pola kebijakan.
Kinerja Organisasi
Dalam organisasi publik, sulit untuk
ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai
(Robbins,2007). Bila dikaji dari tujuan dan misi
utama kehadiran organisasi publik adalah untuk
Lingkungan Kerja
menciptakan
baik
karyawan.
mempunyai
karyawan
Karena
pengaruh
didalam
menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya
memenuhi
kebutuhan
dan
melindungi
kepentingan publik, kelihatannya sederhana
sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun
tidaklah demikian kenyataannya, karena hingga
kini belum ditemukan kesepakatan tentang
ukuran kinerja organisasi publik.
Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi
akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu
dalam pengukuran kinerja organisasi publik ini
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara
kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi
kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila
optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena
itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja
dikemukakan
oleh
Dwiyanto
(2007:
1),
pelayanan publik sebagian muncul karena
tujuan dan misi organisasi publik seringkali
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-6
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat
Peralatan Analisis Data
stakeholders yang jauh lebih banyak dan
untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
Stakeholders dari organisasi publik seringkali
asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum
dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja
(1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
menjadi berbeda-beda .
normal; (5) tidak ada multikolini; dan (6) semua
multidimensional. Organisasi publik memiliki
kompleks
ketimbang
organisasi
swasta.
memiliki kepentingan yang berbenturan satu
organisasi publik dimata para stakeholders juga
adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-
membangun model path analysis antara lain:
(3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi
variable terukur, minimal dalam skala interval.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian
Peralatan analisis data yang digunakan
dilakukan
Model jalur sesuai dengan kerangka pemikiran
pada
Dinas
seperti pada gambar 3.1 berikut ini:
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh yang
beralamat di Jl. Panglima Nyak Makam. No.24
Banda Aceh sedangkan yang menjadi objek
penelitian
adalah
Kepemimpinan
dan
Pengaruh
Motivasi,
Lingkungan
Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya
Pada Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Aceh.
Populasi dan Sampel
Jumlah
pegawai
Dinas
Pertanian
daerah
saat
Tanaman Pangan Provinsi Aceh atau pegawai
yang
berstatus
pegawai
ini
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan
Lingkungan kerja Terhadap Kinerja
pegawai Pada Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Aceh
Pengaruh
Pegawai
Motivasi
Terhadap
Kinerja
Motivasi mempunyai pengaruh terhadap
berjumlah sebanyak 168 orang, tidak termasuk
peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
pusat dan pegawai kontrak. Sementara sampel
koefisien
melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki
1 unit, maka akan meningkatkan kinerja
dianggap bisa mewakili populasi.
likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
UPTD dan SMK Pertanian maupun pegawai
Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperoleh nilai
adalah bagian dari populasi yang diambil
perubahan terhadap variabel motivasi sebanyak
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
pegawai sebanyak 0,506% pada satuan skala
sebesar
Volume 4, No. 2, Mei 2015
artinya
setiap
motivasi terhadap berpengaruh nyata terhadap
kinerja pegawai.
7-
0,506
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
pegawai
1 unit, maka akan meningkatkan kinerja
Kepemimpinan yang dilakukan oleh
likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
pimpinan
mempunyai
Tanaman
Pangan
pengaruh
terhadap
peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,222 artinya
setiap
perubahan
terhadap
variabel
pegawai
sebanyak
kepemimpinan sebanyak 1 unit, maka akan
meningkatkan
0,222%
penelitian
pada
kinerja
ini
satuan
skala
likert.
membuktikan
Hasil
bahwa
kepemimpinan pegawai mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Lingkungan
Kinerja Pegawai
Kerja
Terhadap
Lingkungan kerja yang diperlihatkan
oleh pegawai mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
Tanaman
Pangan
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,379 artinya
setiap perubahan terhadap variabel lingkungan
kerja sebanyak 1 unit, maka akan meningkatkan
kinerja pegawai sebanyak 0,379% pada satuan
skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa lingkungan kerja pegawai mempunyai
pengaruh terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Motivasi
Organisasi
Terhadap
Kinerja
Motivasi mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperoleh nilai
koefisien
sebesar
0,484
artinya
setiap
organisasi sebesar 0,484% pada satuan skala
motivasi terhadap berpengaruh nyata terhadap
kinerja organisasi.
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Organisasi
Kepemimpinan yang dilakukan oleh
pimpinan
mempunyai
Tanaman
Pangan
pengaruh
terhadap
peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,191 artinya
setiap
perubahan
terhadap
variabel
kepemimpinan sebanyak 1 unit, maka akan
meningkatkan
0,191%
penelitian
pada
kinerja
ini
satuan
organisasi
skala
likert.
membuktikan
sebesar
Hasil
bahwa
kepemimpinan pegawai mempunyai pengaruh
terhadap kinerja organisasi.
Pengaruh Lingkungan
Kinerja Organisasi
kerja
Terhadap
Lingkungan kerja yang dimiliki oleh
pegawai
mempunyai
Tanaman
Pangan
pengaruh
terhadap
peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,299 artinya
setiap perubahan terhadap variabel lingkungan
kerja sebesar 1 unit, maka akan meningkatkan
kinerja organisasi sebesar 0,299% pada satuan
skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa lingkungan kerja pegawai mempunyai
pengaruh terhadap kinerja organisasi.
perubahan terhadap variabel motivasi sebanyak
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-8
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Kinerja pegawai Mempunyai
Pengaruh Terhadap Kinerja Organisasi
6. Motivasi, kepemimpinan dan lingkungan
Pengaruh kinerja pegawai (Y) memiliki
organisasi melalui kualitas pelayanan yang
kerja
<
0,05
sehingga
ini mengindikasikan bahwa secara tidak
dapat
langsung ketiga variabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa, pengaruh kinerja pegawai
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
(Y) terhadap kinerja organisasi Dinas Pertanian
organisasi
Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh (Z)
adalah positif dan signifikan. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis ketiga secara parsial dapat
disimpulkan
bahwa
berpengaruh
kinerja
signifikan
pegawai
terhadap
Saran
1.
kinerja
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
2.
terhadap
Pangan Provinsi Aceh Aceh.
2. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
3.
signifikan
Dinas
Pertanian
Tanaman
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
organisasi
Pangan Provinsi Aceh Aceh.
9-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
baik
kepada
terutama
dalam
Kepemimpinan
pegawai
juga
harus
ditingkatkan terutama untuk meningkatkan
meningkatkan
kinerja
yang
diharapkan oleh masyarakat.
Lingkungan kerja juga harus menjadi
perhatian
dari
pimpinan,
terutama
terutama dalam menjaga hubungan antar
karyawan dan pimpinan dalam organisasi
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
secara
Aceh
lebih
lingkungan kerja yang nyaman, harmonis
parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas
pegawai
yang
organisasi harus dapat menciptakan kondisi
kerja berpengaruh secara simultan maupun
3. Kinerja
Pertanian
mengembangkan agro pertanian.
untuk
motivasi, kepemimpinan dan lingkungan
Aceh.
Dinas
dapat memberikan contoh kepada bawahan
kinerja
pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman
sehingga
kinerja pegawai seperti pimpinan harus
kerja berpengaruh secara simultan maupun
berpengaruh
baik
masyarakat
motivasi, kepemimpinan dan lingkungan
parsial
lebih
kontribusi
Provinsi Aceh Aceh.
Kesimpulan
Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang
Tanaman Pangan Aceh dapat memberikan
organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
KESIMPULAN DAN SARAN
kinerja
Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh, hal
Pada tingkat signifikansi =5% atau 0,05 maka
p(0,001)
terhadap
diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian
koefisien jalur sebesar 0,867 dengan p=0.0001.
nilai
berpengaruh
4.
berjalan dengan harmonis
Sedangkan dalam rangka meningkatkan
kinerja
organisasi,
maka
yang
perlu
dicapai
sesuai
yang
dilakukan adalah target yang ditetapkan
organisasi
dapat
direncanakan,
kemudiana
realisasi
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
anggaran yang ditetapkan harus dapat
dicapai sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anoki Herdian Dito (2010), Pengaruh Kompensasi
terhada Kinerja Karyawan PT. Slamet
Langge Purbalingga dengan Motavi Kerja
Sebagai Variable Intervening.
Dessler,
Garry.
2007.
Human
Resource
Management (Terj.). PT. Indeks, Jakarta
Gibson, Ivannenich, Donnelly (2003), Organization,
Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta.
Goerge (2008), Organizational Culture. Human
Resource
Management.
Thompson
Learning Asia, Singapore
Jones (2008), People in Organization : in
Introduction to Organization Behavior,
MC Graw Hill Book Comp. Tokyo
Mathis, Robert L, Jackson, John H. (2006). Human
Resources Management. Jakarta: Salemba
Empat.
Kaplan dan Norton (2009), Measurment
Organization, Alfabeta, Semarang
Nawawi, dan Hadari (2005). Administrasi dan
Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
Naylin (2003), Teknik Memimpin Pegawai dan
Pekerja, aksara Baru,Jakarta.
Riduwan,
(2000), Cara Menggunakan dan
Memakai Analisis Jalur (Path Analysis),
Jakarta, Alfa Beta.
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. 2007. Organizational Behavior.
PT. Indeks Jakarta.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10,01,
Mengolah
Data
Statistik
Secara
Profesional. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Strauss dan Sayles (2006), Kepemimpinan Dalam
Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,
Prenhallindo, Jakarta.
Thomson (2001), Management, Edisi Bahasa
Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta
Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 10
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199
pp. 1- 10
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI
SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS PERTANIAN
TANAMAN PANGAN ACEH
1)
Basri1, A. Rahman Lubis 2, Mirza Tabrani3
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine: (1) the influence of motivation,
leadership and work environment either simultaneously or partially on employee performance
(2) the influence of motivation, leadership and work environment either simultaneously or
partially on the performance of the Department, (3) the effect of employee performance on the
performance of the Office (4) the magnitude of the indirect effect of motivation, leadership and
work environment on the performance of Department of Agriculture Aceh Province through
employee performance. This research was conducted at the Department of Agriculture
province. As for the object of this study is Motivation, Leadership and Employee Performance
Work Environment and Performance Department. The results showed that motivation,
leadership and work environment simultaneously or partially influential effect on the
performance of employees, then the motivation, leadership and influence the work environment
simultaneously or partially affect the performance of the Department, the results also show
that the performance of employees significantly affect the performance improvement
Department of Agriculture organization of Aceh province of Aceh as well as motivation,
leadership and work environment affect the performance of the organization through the
quality of services provided by the Department of Agriculture employee Aceh province of Aceh,
it indirectly indicates that these three variables can affect the improvement of organizational
performance.
Keywords Motivation, Leadership and Work Environment, Employee Performance and
Organizational Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (2) pengaruh motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Dinas, (3)
pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas (4) besarnya pengaruh tidak langsung motivasi,
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
melalui kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh.
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
Kinerja Pegawai dan Kinerja Dinas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi, kepemimpinan dan
lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai,
kemudian motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan maupun parsial
berpengaruh terhadap kinerja Dinas, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai secara
signifikan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Aceh Aceh serta motivasi, kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja
organisasi melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Aceh Aceh, hal ini mengindikasikan bahwa secara tidak langsung ketiga variabel tersebut
dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi.
Kata kunci :
PENDAHULUAN
Dinas
Motivasi, Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja, Kinerja Pegawai dan Kinerja
Organisasi
Pertanian
Tanaman
Pangan
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
1-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
merupakan Dinas Teknis Pemerintah Provinsi
Bidang Pengembangan dan Pengembangan
Pertanian. Gedung Kantor Dinas Pertanian
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Tanaman Pangan dengan kondisi yang sudah
tugasnya serta pegawai masih banyak yang
terendam dan rusak ringan akibat bencana alam
masuk kantor maupun pulang kantor lebih awal
sangat baik telah dilakukan renovasi setelah
gempa
bumi
dan
gelombang
tsunami,
Desember 2004 yang lalu, perbaikan dilakukan
pada tahun 2006-2007.
Dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai dan kinerja organisasi pada Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
diperlukan adanya motivasi kerja yang tinggi
dari seluruh pegawai dalam mewujdkan tujuan
mengabaikan terhadap jam kerja seperti telat
dari
jadwal
yang
telah
ditetapkan
oleh
pimpinan. Dengan rendahnya motivasi kerja
pegawai akan berdampak terhadap pencapaian
tujuan organisasi, sehingga diharapkan pegawai
juga mempunyai motivasi kerja yang tinggi dan
lebih
mementingkan
tujuan
organisasi
dibandingkan dengan tujuan pribadinya.
Motivasi
juga
mempunyai
peranan
organisasi. Motivasi kerja merupakan kondisi
penting bagi para karyawan dalam rangka
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
motivasi kerja yang tinggi yang mampu
atau energi yang menggerakkan diri karyawan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
mencapai kinerja maksimal, Mangkunegara
(2005:61).
meningkatkan
kinerjanya,
karena
dengan
mencapai semua tujuan organisasi. Oleh sebab
itu, motivasi yang tinggi dari para pegawai akan
sangat
diharapkan
oleh
organisasi
meningkatkan kinerja pegawai.
Kemudian
berkaitan
dalam
dengan
Mengenai motivasi kerja pegawai yang
kepemimpinan pada Dinas Pertanian Tanaman
Provinsi Aceh adalah masih rendahnya motivasi
faktor kepemimpinan yang diterapkan oleh
terjadi pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan
kerja pegawai hal ini dapat dilihat dari sikap
pegawai yang masih kurang agresif dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan kurang sifat agresif yang ditunjukkan
oleh
pegawai
pencapaian
akan
tujuan
berdampak
organisasiaitu
terhadap
kinerja
organisasi. Pegawai masih kurang kreatif dalam
penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan
oleh
pimpinan
sesuai
dengan
wewenang
diterimanya dan harus dijalankan sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan oleh pimpinan.
Kemudian rendahnya inisiatif kerja yang
dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan
Pangan Provinsi Aceh menunjukkan bahwa
pimpinan saat ini mempunyai kecenderungan
dalam meningkatkan kinerja pegawai, karena
pemimpin mampu mengkoordinasikan setiap
tugas, mampu membuat perencanaan dengan
baik, mampu mendelegasikan wewenang yang
dimilikinya kepada setiap pegawai, dan mampu
melakukan
pegawasan
terhadap
setiap
pekerjaan yang sedang dilakukan oleh bawahan,
oleh karena itu pimpinan harus mampu
menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan
baik. Kepemimpinan merupakan faktor penting
dalam
memberikan
pengarahan
kepada
karyawan apalagi pada saat-saat sekarang ini di
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-2
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mana
semua
kepemimpinan
kepemimpinan
karyawannya.
serba
yang
yang
terbuka,
maka
dibutuhkan
bisa
adalah
memberdayakan
Kepemimpinan
yang
bisa
menumbuhkan motivasi kerja karyawan adalah
kepemimpinan yang bisa menumbuhkan rasa
percaya diri para karyawan dalam menjalankan
tugasnya masing-masing.
Pemimpin yang berorientasi peningkatan
kemampuan berfokus
pada pengembangan
keterampilan-keterampilan
meningkatkan
Pemimpin
kualitas
yang
karyawan
kinerja
mempunyai
untuk
karyawan.
orientasi
peningkatan kemampuan lebih tampak seperti
pelatih yang berfokus pada meningkatkan
keterampilan
Rendahnya
dan
kinerja
kemampuan
pegawai
karyawan.
pada
Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh dapat
dilihat dengan adanya pegawai yang masuk dan
pulang kantor tidak tepat waktu. Indikasi
lainnya
adalah
masih
ada
pegawai
di
ruangan.
menandatangani daftar hadir padahal yang
bersangkutan
tidak
berada
Disamping itu, para pegawai juga
tidak
melaksanakan pekerjaan sebagaimana tugas
pokok dan tanggung jawab yang diberikan.
Kondisi tersebut dapat mempengaruhi terhadap
kinerja yang dihasilkan oleh pegawai terutama
kinerja organisasi yang berhubungan dengan
kepentingan masyarakat terutama berkaitan
dengan masalah pertanian dan pangan.
Dalam
3-
rangka
mencapai
Volume 4, No. 2, Mei 2015
seorang
merupakan
dalam
karyawan.
tingkat
menjalankan
Kinerja
keberhasilan
tugas
dan
karyawan
karyawan
tanggung
jawabnya. Adapun pengertian kinerja karyawan
menurut Robbins (2007:9) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang
tugasnya
karyawan
sesuai
dalam
dengan
diberikan kepadanya.
melaksanakan
tanggung
jawab
Kemudian pengertian
kinerja karyawan menurut Desler (2007),
merupakan prestasi kerja yakni perbandingan
antara hasil kerja yang secara nyata dengan
standart
kerja
yang
ditetapkan
melaksanakan tugasnya sebagai pegawai.
Sementara
dikemukakan
oleh
pendapat
Robbins
lain
yang
(2007),
prestasi kerja yaitu proses melalui organisasi
mengevaluasi
atau
menilai
prestasi
kerja
karyawan. sedangkan menurut Mathis et al
(2006:34), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu.
Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerja, dan juga merupakan
perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
pegawai
dengan
perannya
pemerintahan (Veithzal Rivai, 2005:309).
tujuan
dalam
mengistilahkan kinerja (performance) dengan
oleh
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kinerja Pegawai
organisasi, maka diperlukan adanya kinerja dari
dalam
Sedangkan menurut Robbins (2007:193),
pencapaian hasil tersebut dapat dinilai menurut
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pelaku, yaitu hasil yang diraih individu (kinerja
mengemukakan
oleh insitusi (kinerja organisasi), dan oleh suatu
kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
individu), oleh kelompok (kinerja kelompok),
program
atau
kebijakan
(kinerja
program/kebijakan). Kinerja juga merupakan
proses tingkah laku kerja seseorang sehingga ia
menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan dari
pekerjaannya. Perbedaan kinerja antara orang
bahwa
Motivasi
sebagai
keseluruhan proses pemberian motif kerja
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efektif
dan efisien .
Robbins (2007:61) menyatakan: motivasi
terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam
yang satu dengan lainnya, di dalam situasi kerja
menghadapi
individu.
energi yang menggerakkan diri karyawan yang
dalah hal mendefinisikan kinerja mereka lebih
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
adalah karena perbedaan karakteristik dari
Menurut beberapa pendapat para ahli
cenderung melihat kinerja sebagai suatu hasil
kerja yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan suatu tugas tertentu sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan. Dalam
situasi
kerja
di
perusahaan
(situation). Motivasi merupakan kondisi atau
terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk
mencapai kinerja maksimal .
Dari beberapa pendapat para penulis
hal ini kita dapat menjelaskan bahwa kinerja
diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
kuantitas
yang merangsang tingkah laku individu serta
adalah hasil kerja baik secara kualitas maupun
yang dihasilkan oleh
seseorang
karyawan dalam periode tertentu sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan dalam sebuah
organisasi.
Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata movere yang
berarti dorongan atau menggerakan. Motivasi
dalam manajemen ditujukan pada sumber daya
manusia umumnya dan bawahan khususnya,
Dessler (2005:147). Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan
potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara
produktif dan berhasil mencapai tujuan yang
telah ditentukan.
Sementara menurut Riduwan (2000;34)
adalah dorongan dalam mengarahkan individu
organisasi untuk melakukan tindakan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.
Untuk mencapai tujuan dan keberhasilan
dari sebuah organisasi maka pimpinan dari
organisasi tersebut harus memperhatikan apaapa yang membuat karyawannya termotivasi
dalam melakukan pekerjaan dan berusaha untuk
supaya karyan benar-benar memahami apa itu
motivasi
sebenarnya,
menurut
Ermayanti
(2001:3), mengemukakan bahwa pemahaman
motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan
maupun yang berasal dari lingkungan akan
dapat membantu dalam peningkatan kinerja.
Dalam
hal
ini
seorang
pimpinan
perlu
mengarahkan motivasi dengan menciptakan
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-4
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kondisi (iklim) organisasi melalui pembentukan
Beberapa pakar manajemen memberikan
budaya kerja atau budaya organisasi sehingga
beberapa definisi tentang kepemimpinan salah
lebih keras agar kinerja yang dicapai juga tinggi.
oleh Rivai (2004:115), bahwa kepemimpinan
para karyawan merasa terpacu untuk bekerja
Pemberian motivasi harus diarahkan dengan
baik menurut prioritas dan dapat diterima
dengan baik oleh karyawan, karena motivasi
tidak dapat diberikan untuk setiap karyawan
dengan bentuk yang berbeda-beda.
Menurut Jones dan George (2008:519)
mengatakan, bahwa motivasi merupakan sentral
manajemen, sebab menjelaskan bagaimana
orang berperilaku dan cara mereka melakukan
pekerjaan di dalam organisasi. Motivasi ada
yang berasal dari dalam (intrinsic) dan ada yang
berasal dari luar (extrinsic). Para pimpinan
satunya adalah pendapat yang dikemukakan
itu adalah upaya mempengaruhi banyak orang
melalui komunikasi untuk mencapai tujuan,
cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau
perintah, tindakan yang menyebabkan orang
lain
bertindak
menimbulkan
dinamis
mengurangi kemalasan, dan membantu timnya
mengatasi konflik secara efektif.
Menurut Jones (2008:519), motivasi
menggambarkan
bagaimana
Misalnya
pelayan
para
pekerja
berperilaku dalam melaksanakan pekerjaannya.
para
took
melayani
pelanggan dengan ramah, atau guru taman
kanak-kanak berusaha membuat anak-anak
senang dalam belajar. Bila motivasi kerja para
pekerja rendah akan mengakibatkan para
pelanggan kecewa. Motivasi ada yang berasal
dari dalam diri pekerja, dan ada pula yang
berasal dari luar diri pekerja.
Kepemimpinan
5-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
memotivasi
dan
positif,
kekuatan
tujuan,
kemampuan
untuk
diantara bawahan agar tujuan organisasional
dapat tercapai.
Pendapat tersebut jaga diperkuat oleh
untuk
organisasi,
yang
dan
menciptakan rasa percaya diri dan dukungan
bekerja
tujuan
penting
mencapai
Dessler
mencapai
perubahan
merespons
mengkoordinasikan organisasi dalam rangka
berusaha memiliki tim dengan kinerja yang
tinggi perlu memotivasi anggotanya untuk
atau
(2005:62)
menyatakan
bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang
mempengaruhi
orang
lain
(para
bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang
lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak
disenanginya.
Kemudian
Dessler
(2005:62)
mengemukakan bahwa kepemimpinan atau
leadership adalah merupakan suatu proses
mempengaruhi
perilaku
orang
lain
agar
berperilaku seperti yang akan dikehendaki.
Robbins
(2007:39)
mengemukakan
bahwa
kepemimpinan adalah sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah
tercapainya tujuan. Sementara pendapat yang
disampaikan oleh Vera dan Mahyuddin (2005)
bahwa
kepemimpinan
adalah
proses
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
mempengaruhi
dalam
menentukan
tujuan
yang baik akan sangat menentukan keberhasilan
memperbaiki
apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan
organisasi, motivasi perilaku untuk mencapai
tujuan
mempengaruhi
kelompok dan budayanya.
untuk
Lebih lanjut Dessler (2005:66) juga
mengemukakan bahwa peranan pemimpin atau
kepemimpinan
dalam
organisasi
atau
pencapaian
tujuan
organisasi.
Sebaliknya
dapat menurunkan motivasi serta semangat
kerja dan akhirnya dapat menurunkan kinerja
karyawan.
Menurut Riduwan (2000: 66) manajemen
perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang
yang baik memikirkan lingkungan kerja yang
informasional,
dibutuhkan oleh tenaga kerjanya. Lingkungan
bersifat interpersonal, peranan yang bersifat
dan
peran
pengambilan
keputusan. Peranan yang bersifat informasional
mengandung arti bahwa seorang pemimpin
dalam organisasi mempunyai peran sebagai
pemberi, penerima dan penganalisa informasi.
Sedangkan peran pemimpin dalam pengambilan
keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin
mempunyai peran sebagai penentu kebijakan
yang akan diambil berupa strategi-strategi
bisnis yang mampu untuk mengembangkan
inovasi, mengambil peluang atau kesempatan
dan
bernegosiasi
dengan konsisten.
dan menjalankan
usaha
Dalam suatu organisasi, lingkungan kerja
merupakan salah satu faktor penting dalam
Lingkungan
langsung
kinerja
kerja
terhadap
dan
menyenangkan
karena
sangat
diduga mempunyai pengaruh yang kuat dalam
pembentukan perilaku karyawan. Lingkungan
kerja memiliki kedudukan penting dalam
lingkungan pengendalian manajemen terpadu
yang unsur-unsurnya adalah tenaga kerja, alat
kerja, kondisi kerja, pimpinan organisasi dan
pola kebijakan.
Kinerja Organisasi
Dalam organisasi publik, sulit untuk
ditemukan alat ukur kinerja yang sesuai
(Robbins,2007). Bila dikaji dari tujuan dan misi
utama kehadiran organisasi publik adalah untuk
Lingkungan Kerja
menciptakan
baik
karyawan.
mempunyai
karyawan
Karena
pengaruh
didalam
menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya
memenuhi
kebutuhan
dan
melindungi
kepentingan publik, kelihatannya sederhana
sekali ukuran kinerja organisasi publik, namun
tidaklah demikian kenyataannya, karena hingga
kini belum ditemukan kesepakatan tentang
ukuran kinerja organisasi publik.
Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi
akan meningkatkan kinerja oragnisasi. Suatu
dalam pengukuran kinerja organisasi publik ini
karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara
kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi
kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila
optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena
itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja
dikemukakan
oleh
Dwiyanto
(2007:
1),
pelayanan publik sebagian muncul karena
tujuan dan misi organisasi publik seringkali
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-6
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat
Peralatan Analisis Data
stakeholders yang jauh lebih banyak dan
untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian
Stakeholders dari organisasi publik seringkali
asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum
dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja
(1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
menjadi berbeda-beda .
normal; (5) tidak ada multikolini; dan (6) semua
multidimensional. Organisasi publik memiliki
kompleks
ketimbang
organisasi
swasta.
memiliki kepentingan yang berbenturan satu
organisasi publik dimata para stakeholders juga
adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-
membangun model path analysis antara lain:
(3) linier, aditif dan kausal, (4) berdistribusi
variable terukur, minimal dalam skala interval.
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian
Peralatan analisis data yang digunakan
dilakukan
Model jalur sesuai dengan kerangka pemikiran
pada
Dinas
seperti pada gambar 3.1 berikut ini:
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh yang
beralamat di Jl. Panglima Nyak Makam. No.24
Banda Aceh sedangkan yang menjadi objek
penelitian
adalah
Kepemimpinan
dan
Pengaruh
Motivasi,
Lingkungan
Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Serta Dampaknya
Pada Kinerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Aceh.
Populasi dan Sampel
Jumlah
pegawai
Dinas
Pertanian
daerah
saat
Tanaman Pangan Provinsi Aceh atau pegawai
yang
berstatus
pegawai
ini
HASIL PEMBAHASAN
Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan
Lingkungan kerja Terhadap Kinerja
pegawai Pada Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Aceh
Pengaruh
Pegawai
Motivasi
Terhadap
Kinerja
Motivasi mempunyai pengaruh terhadap
berjumlah sebanyak 168 orang, tidak termasuk
peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
pusat dan pegawai kontrak. Sementara sampel
koefisien
melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki
1 unit, maka akan meningkatkan kinerja
dianggap bisa mewakili populasi.
likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
UPTD dan SMK Pertanian maupun pegawai
Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperoleh nilai
adalah bagian dari populasi yang diambil
perubahan terhadap variabel motivasi sebanyak
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
pegawai sebanyak 0,506% pada satuan skala
sebesar
Volume 4, No. 2, Mei 2015
artinya
setiap
motivasi terhadap berpengaruh nyata terhadap
kinerja pegawai.
7-
0,506
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
pegawai
1 unit, maka akan meningkatkan kinerja
Kepemimpinan yang dilakukan oleh
likert. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
pimpinan
mempunyai
Tanaman
Pangan
pengaruh
terhadap
peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,222 artinya
setiap
perubahan
terhadap
variabel
pegawai
sebanyak
kepemimpinan sebanyak 1 unit, maka akan
meningkatkan
0,222%
penelitian
pada
kinerja
ini
satuan
skala
likert.
membuktikan
Hasil
bahwa
kepemimpinan pegawai mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Lingkungan
Kinerja Pegawai
Kerja
Terhadap
Lingkungan kerja yang diperlihatkan
oleh pegawai mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan kinerja pegawai Dinas Pertanian
Tanaman
Pangan
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,379 artinya
setiap perubahan terhadap variabel lingkungan
kerja sebanyak 1 unit, maka akan meningkatkan
kinerja pegawai sebanyak 0,379% pada satuan
skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa lingkungan kerja pegawai mempunyai
pengaruh terhadap kinerja pegawai.
Pengaruh Motivasi
Organisasi
Terhadap
Kinerja
Motivasi mempunyai pengaruh terhadap
peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Aceh diperoleh nilai
koefisien
sebesar
0,484
artinya
setiap
organisasi sebesar 0,484% pada satuan skala
motivasi terhadap berpengaruh nyata terhadap
kinerja organisasi.
Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Organisasi
Kepemimpinan yang dilakukan oleh
pimpinan
mempunyai
Tanaman
Pangan
pengaruh
terhadap
peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,191 artinya
setiap
perubahan
terhadap
variabel
kepemimpinan sebanyak 1 unit, maka akan
meningkatkan
0,191%
penelitian
pada
kinerja
ini
satuan
organisasi
skala
likert.
membuktikan
sebesar
Hasil
bahwa
kepemimpinan pegawai mempunyai pengaruh
terhadap kinerja organisasi.
Pengaruh Lingkungan
Kinerja Organisasi
kerja
Terhadap
Lingkungan kerja yang dimiliki oleh
pegawai
mempunyai
Tanaman
Pangan
pengaruh
terhadap
peningkatan kinerja organisasi Dinas Pertanian
Provinsi
Aceh
dengan
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,299 artinya
setiap perubahan terhadap variabel lingkungan
kerja sebesar 1 unit, maka akan meningkatkan
kinerja organisasi sebesar 0,299% pada satuan
skala likert. Hasil penelitian ini membuktikan
bahwa lingkungan kerja pegawai mempunyai
pengaruh terhadap kinerja organisasi.
perubahan terhadap variabel motivasi sebanyak
Volume 4, No. 2, Mei 2015
-8
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Pengaruh Kinerja pegawai Mempunyai
Pengaruh Terhadap Kinerja Organisasi
6. Motivasi, kepemimpinan dan lingkungan
Pengaruh kinerja pegawai (Y) memiliki
organisasi melalui kualitas pelayanan yang
kerja
<
0,05
sehingga
ini mengindikasikan bahwa secara tidak
dapat
langsung ketiga variabel tersebut dapat
disimpulkan bahwa, pengaruh kinerja pegawai
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
(Y) terhadap kinerja organisasi Dinas Pertanian
organisasi
Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh (Z)
adalah positif dan signifikan. Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis ketiga secara parsial dapat
disimpulkan
bahwa
berpengaruh
kinerja
signifikan
pegawai
terhadap
Saran
1.
kinerja
1. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
2.
terhadap
Pangan Provinsi Aceh Aceh.
2. Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
3.
signifikan
Dinas
Pertanian
Tanaman
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja
organisasi
Pangan Provinsi Aceh Aceh.
9-
Volume 4, No. 2, Mei 2015
baik
kepada
terutama
dalam
Kepemimpinan
pegawai
juga
harus
ditingkatkan terutama untuk meningkatkan
meningkatkan
kinerja
yang
diharapkan oleh masyarakat.
Lingkungan kerja juga harus menjadi
perhatian
dari
pimpinan,
terutama
terutama dalam menjaga hubungan antar
karyawan dan pimpinan dalam organisasi
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Aceh
secara
Aceh
lebih
lingkungan kerja yang nyaman, harmonis
parsial berpengaruh terhadap kinerja Dinas
pegawai
yang
organisasi harus dapat menciptakan kondisi
kerja berpengaruh secara simultan maupun
3. Kinerja
Pertanian
mengembangkan agro pertanian.
untuk
motivasi, kepemimpinan dan lingkungan
Aceh.
Dinas
dapat memberikan contoh kepada bawahan
kinerja
pegawai pada Dinas Pertanian Tanaman
sehingga
kinerja pegawai seperti pimpinan harus
kerja berpengaruh secara simultan maupun
berpengaruh
baik
masyarakat
motivasi, kepemimpinan dan lingkungan
parsial
lebih
kontribusi
Provinsi Aceh Aceh.
Kesimpulan
Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang
Tanaman Pangan Aceh dapat memberikan
organisasi Dinas Pertanian Tanaman Pangan
KESIMPULAN DAN SARAN
kinerja
Tanaman Pangan Provinsi Aceh Aceh, hal
Pada tingkat signifikansi =5% atau 0,05 maka
p(0,001)
terhadap
diberikan oleh pegawai Dinas Pertanian
koefisien jalur sebesar 0,867 dengan p=0.0001.
nilai
berpengaruh
4.
berjalan dengan harmonis
Sedangkan dalam rangka meningkatkan
kinerja
organisasi,
maka
yang
perlu
dicapai
sesuai
yang
dilakukan adalah target yang ditetapkan
organisasi
dapat
direncanakan,
kemudiana
realisasi
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
anggaran yang ditetapkan harus dapat
dicapai sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anoki Herdian Dito (2010), Pengaruh Kompensasi
terhada Kinerja Karyawan PT. Slamet
Langge Purbalingga dengan Motavi Kerja
Sebagai Variable Intervening.
Dessler,
Garry.
2007.
Human
Resource
Management (Terj.). PT. Indeks, Jakarta
Gibson, Ivannenich, Donnelly (2003), Organization,
Edisi ke Lima Penerbit Erlangga, Jakarta.
Goerge (2008), Organizational Culture. Human
Resource
Management.
Thompson
Learning Asia, Singapore
Jones (2008), People in Organization : in
Introduction to Organization Behavior,
MC Graw Hill Book Comp. Tokyo
Mathis, Robert L, Jackson, John H. (2006). Human
Resources Management. Jakarta: Salemba
Empat.
Kaplan dan Norton (2009), Measurment
Organization, Alfabeta, Semarang
Nawawi, dan Hadari (2005). Administrasi dan
Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan,
Jakarta, Ghalia Indonesia.
Naylin (2003), Teknik Memimpin Pegawai dan
Pekerja, aksara Baru,Jakarta.
Riduwan,
(2000), Cara Menggunakan dan
Memakai Analisis Jalur (Path Analysis),
Jakarta, Alfa Beta.
Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi (Cetakan Pertama).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P. 2007. Organizational Behavior.
PT. Indeks Jakarta.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10,01,
Mengolah
Data
Statistik
Secara
Profesional. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Strauss dan Sayles (2006), Kepemimpinan Dalam
Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,
Prenhallindo, Jakarta.
Thomson (2001), Management, Edisi Bahasa
Indonesia, PT. Prenhallindo, Jakarta
Volume 4, No. 2, Mei 2015
- 10