SEJARAH ORANG BARBAR EROPA DI ZAMAN
SEJARAH ORANG BARBAR EROPA DI ZAMAN KEGELAPAN
Posted on Desember 21, 2009 by vandalismeintelektual
Sejarah Eropa kuno biasanya diawali oleh cerita-cerita dari Pulau Kreta yang kemudian diikuti oleh kebudayaan
Yunani dan Romawi. Kerajaan-kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya beberapa abad sebelum Masehi dan
menjadi kebanggaan orang-orang barat hingga hari ini. Semua kerajaan ini terletak di sekitar Laut Tengah atau
Laut Mediteran. Namun, sebenarnya orang barat bukan hanya orang yang berasal dari daerah ini. Ada orangorang Eropa yang berada di bagian utara dan barat yang merupakan nenek moyang bangsa Eropa saat ini. Lalu,
ada di mana mereka dalam peradaban umat manusia saat itu?
Sebagian bangsa yang mendiami banyak daratan Eropa hingga abad pertengahan merupakan suku-suku Barbar
dan nomaden. Mereka merupakan keturunan ras Arya dan telah datang ke daratan Eropa ribuan tahun yang lalu.
Setelah tersebar ke seluruh daratan Eropa dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan mereka, mereka
mulai mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri-sendiri.
Salah satu teori menjelaskan bahwa orang-orang Arya pada awalnya berasal dari India dan menemukan jalan
mereka ke Eropa. Banyak dari mereka pergi terus ke utara dan menetap di sana sebagai pelaut. Orang-orang ini
menempati daerah Skandinavia dan Laut Baltik. Mereka disebut sebagai Viking. Selain pandai berburu, orangorang ini merupakan pelaut yang handal dan pemberani. Pelayaran mereka telah membawa mereka sampai ke
benua Amerika jauh sebelum Colombus mencapai sana berabad-abad kemudian.
Orang-orang Arya ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Eropa dan terus berjalan ke selatan mencari
daerah jajahan baru sebagai tempat kehidupan yang lebih layak. Bangsa Arya ini masih merupakan orang yang
kurang berperadaban. Mereka adalah kumpulan orang Barbar yang gemar berperang dan percaya pada banyak
hal-hal mistis. Mereka adalah para petarung yang kuat. Orang-orang ini berbadan besar dan menyukai
tantangan. Sejarah persebaran mereka ke seluruh penjuru Eropa adalah kisah tentang kepahlawanan dan
menjadi epik heroik yang diceritakan lisan anak cucu mereka secara turun temurun hingga hari ini.
Zaman Kegelapan
Pasca runtuhnya kebudayaan maju bangsa Yunani, berbagai kerajaan di Eropa mencapai puncak kejayaannya.
Bangsa Macedonia contohnya. Di bawah pimpinan Alexander, Macedonia telah menjadi salah satu buah bibir
yang paling agung dalam sejarah barat pasca Yunani. Namun tidak ada yang melebihi kebesaran bangsa
Romawi setelah itu. Romawi mendirikan kekaisaran yang sangat besar dan menjadi penguasa tunggal Eropa
selama lebih dari delapan abad.
Pada abad kelima Masehi, kekaisaran Romawi mulai limbung dan kehilangan kekuatan. Orang-orang Barbar dari
berbagai suku mulai merongrong kekuasaan Romawi dan menancapkan pengaruh mereka. Orang-orang Barbar
yang kurang berperadaban ini mulai menghancurkan tatanan birokrasi dan kebudayaan tinggi orang Romawi.
Mereka telah menenggelamkan Eropa pada zaman kekacauan dan kehancuran. Setelah itu, kisah orang barat
hanyalah kisah yang jarang tercatat dalam sejarah. Masa yang dikenal sebagai zaman kegelapan. Zaman ini
merupakan kemunduran orang Barat hingga terjadinya Renaissans di akhir abad pertengahan.
Orang-orang Arya di Eropa yang berkelana dan menyebar di seluruh kekuasaan Romawi Eropa ini dikenal juga
sebagai bangsa German. German di sini tidak hanya meliputi orang-orang yang mendiamai wilayah negara
Jerman hari ini, tetapi juga meliputi suku-suku lain yang berasal dari nenek moyang Arya yang sama. Beberapa
suku bangsa German yang besar dan berpengaruh dalam sejarah Eropa di zaman kegelapan diantaranya
adalah Frank, Saxon, Vandal, dan orang-oran Goth yakni Visgoth dan Ostrogoth. Mereka memiliki kepercayaan
Arianis yang pagan dan banyak percaya hal-hal mistis.
Frank
Orang-orang Frank adalah salah satu suku German paling berpengaruh dalam sejarah Eropa. Mereka mendiami
wilayah Galia di sekitar Perancis dan menjalin hubungan yang intens dengan orang-orang Romawi yang lebih
berperadaban. Karena letak Galia yang tidak terlampau jauh dari pusat kekuasaan kekaisaran Romawi, orang
Frank banyak terpengaruh oleh kebudayaan Romawi. Perlahan tapi pasti mereka menyesuaikan diri dengan
kebudayaan Romawi dan mulai membangun peradaban yang lebih stabil.
Kerajaan orang Frank berkembang dengan lambat tapi pasti. Mereka memiliki peradaban yang lebih stabil
dibandingkan dengan suku-suku German yang lain. Sebagian mereka tetap bertahan hingga saat ini dan
menjadi mayoritas orang barat di negara-negara sekitar Galia yang saat ini dikenal menjadi Perancis, Belgia, dan
Jerman.
Meskipun orang Frank di Galia hidup dalam bayang-bayang kekaisaran Romawi, orang Frank tidaklah terlalu
suka pada Romawi. Mereka tetap menjaga kekhasan suku mereka sendiri dan berencana keluar dari kekuasaan
kekaisaran. Pada pertengahan abad keenam Masehi, orang-orang Frank membelot dari kekaisaran dan
mendirikan kerajaan sendiri. Mereka menganggap bahwa dirinya adalah orang-orang ksatria yang kuat,
pemberani, dan tangguh meskipun sebenarnya mereka lebih tepat dikatakan lambat dan berhati-hati karena
kepandaiannya berdiplomasi dan mengambil keuntungan saat ada kesempatan.
Saxon
Berbeda dengan suku German yang lain, orang Saxon lebih memilih untuk pergi ke sebuah tempat yang lebih
terpencil. Mereka bermaksud menguasai pulau yang jauh dari kekaisaran Romawi dan wilayah Romawi yang
tidak terlalu diawasi karena letaknya di seberang lautan. Orang Saxon mendatangi daerah Briton atau Inggris
saat ini. Mereka menjajah penduduk asli setempat dan menjarah tanah dan harta benda orang-orang Briton.
Bersama dengan orang Anglia, Saxon menancapkan pengaruh yang kuat pada daerah jajahannya tersebut.
Orang-orang Briton asli bukannya tidak melawan kedatangan orang Anglo-Saxon itu. Namun mereka tidaklah
cukup kuat untuk menahan gempuran suku Barbar ini. Salah satu perlawanan paling hebat dan paling heroik
orang Briton saat menahan gempuran Anglo-Saxon adalah perlwanan yang dipimpin oleh raja mereka yang
masyhur yakni Raja Arthur bersama para Ksatria Meja Bundarnya. Meskipun sempat memberikan perlawanan
yang kuat, pada akhirnya daratan Briton berhasil takluk oleh orang Saxon dan Anglia. Setelah itu, orang-orang
Anglia menamakan daerah ini sebagai daratan orang Anglia dan diberi nama Anglia-Land atau England.
Orang Saxon memaksakan bahasa dan kebudayaan mereka melebihi orang-orang dari suku German manapun
pada daerah jajahannya di Briton. Pengaruh mereka semakin kuat pada daerah ini karena pengaruh penguasa
Romawi sebelumnya tidaklah kuat pada daerah kekuasaannya yang jauh di seberang lautan ini. Dari segi
kepercayaan, aliran kristen Anglia yang Arianis juga banyak berkembang menggantikan keyakinan katolik
Romawi yang sebelumnya dianut oleh orang-orang asli Briton.
Visigoth
Orang-orang Visigoth pada awalnya menempati wilayah Balkan. Karena letaknya yang dekat dengan pusat
kekaisaran Romawi, Visigoth sering menjadi sekutu kekaisaran dalam menumpas pemberontakan. Namun,
kekaisaran juga sangat menaruh curiga pada orang Goth ini karena kedekatannya dianggap dapat menjadi
ancaman.
Pada awal abad kelima, orang-orang Visigoth memilih seorang raja untuk memimpin mereka yang bernama
Alarik. Awalnya Alarik adalah sekutu Romawi dan mencoba mencari muka di hadapan Kaisar untuk
mendapatkan tanah di daerah Italia. Namun karena permintaannya selalu ditolak, Alarik akhirnya memimpin
pemberontakan dan mengepung pusat kekaisaran di Roma hingga berbulan-bulan. Keadaan ini membuat orangorang Roma kelaparan dan terpaksa memberi jalan bagi Alarik dan orang-orang Visigoth untuk masuk kota
Roma. Orang-orang Visigoth yang Barbar itu masuk dan menjarah kota Roma. Pusat peradaban kekaisaran
Roma itu pun jadi bahan jarahan orang-orang tak beradab sehingga masa ini menjadi salah-satu masa paling
kelam dalam sejarah Romawi. Kejadian itu berlangsung pada sekitar tahun 410 M.
Orang-orang Visigoth terus bermigrasi dan menyebar hingga ke wilayah Galia Selatan dan mencapai Spanyol.
Tersebarnya orang Goth ini menyebabkan mereka banyak berinteraksi dengan kebudayaan Galia-Romawi yang
telah mapan dan lebih beradab. Mereka banyak belajar tentang cara bercocok tanam yang baik dan mulai
menggunakan bahasa Latin. Orang-orang Goth ini berbaur dan saling bertukar kebiasaan dengan orang asli
Galia-Romawi. Orang Galia-Romawi misalnya, menjadi lebih urakan setelah bersentuhan dengan orang Goth.
Wanita Galia-Romawi ini menjadi suka pada perhiasan orang Goth yang besar dan berkilau-kilauan.
Vandal
Orang Vandal tidak melihat kesempatan untuk menempati daerah Galia yang telah dihuni dan dikuasai oleh
orang Romawi dan orang Goth. Mereka lebih memilih untuk pergi ke daerah kekuasaan Romawi yang kaya di
Afrika Utara. Daerah di kawasan ini merupakan daerah yang subur dan menjadi pensuplai gandum bagi orang
Romawi. Di bawah pimpinan Gaiserik, orang Vandal yang barbar ini dengan cepat menguasai Afrika Utara dan
menguasai kekayaan alamnya. Meskipun begitu, seperti semua suku German yang lain, karena lebih bodoh,
mereka tetap mempekerjakan orang-orang Romawi untuk megurus masalah birokrasi.
Tidak puas berhasil menguasai Afrika Utara, orang Vandal bergerak memasuki Italia dan menginginkan Roma.
Romawi tidak tinggal diam. Seorang bangsawan Romawi yang sangat lihai berdiplomasi dan mengatur strategi
bernama Aetius memanfaatkan orang Hun dari Eropa Tengah untuk memadamkan pemberontakan ini. Alih-alih
membantu, orang Hun di bawah pimpinan rajanya yang sangat masyhur berama Atilla justru menginginkan
kekuasaan Romawi. Kekisruhan di kekaisaran yang berujung pada meninggalnya Kaisar, Aetius, dan Atilla telah
memberi kesempatan bagi Gaiserik untuk masuk ke dalam kota Roma. Penjarahan hebat kembali terjadi saat
orang-orang Vandal masuk ke kota tua Roma tahun 455 M. Kegiatan perusakan dan penjarahan ini diabadikan
menjadi istilah vandalisme yang digunakan untuk suatu kegiatan perusakan terhadap fasilitas umum yang sudah
terpasang dengan baik.
Setelah takluknya Roma, praktis orang German telah menguasai seluruh Eropa Barat. Namun tetap saja, orangorang German masihlah menganggap diri mereka barbar dan tidak pantas menguasai Romawi. Mereka tetap
memilih orang Romawi sebagai penguasa boneka dengan maksud merebut hati rakyat agar tetap mau taat pada
kekaisaran. Hingga terpilihlah Odoacer sebagai penguasa Vandal yang menjadi jenderal Romawi. Tidak seperti
penakluk dari German sebelumnya yang masih menganggap kekuasaan tetap harus dipegang oleh orang
Romawi, Odoacer memutus dinasti kekaisaran Romawi dan menunjuk dirinya sebagai penguasa kekuasaan
Romawi. Dengan ini, maka berakhirlah kekuasaan Romawi Barat.
Ostrogoth
Kekaisaran Romawi sejak abad ketiga Masehi memiliki dua pusat. Selain kekaisaran Romawi Barat di Roma,
terdapat pula Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel yang saat ini dikenal sebagai Istanbul.
Kaisar Zeno di Konstantinopel tidak suka melihat kekaisaran leluhurnya di Italia dikuasai oleh orang-orang
German. Melihat ini, ia merasa harus mengirimkan pasukan ke sana untuk membebaskan Romawi Barat dari
cengkeraman orang-orang German yang barbar itu dan menguasainya sebagai kekuasan Romawi Timur.
Seperti halnya strategi orang Romawi yang umum digunakan, Kaisar menggunakan cara perpecahan dan belah
bambu. Ia meminta suku German lainnya, yakni Ostrogoth, untuk menyerang Italia. Ostrogoth yang saat itu
dipimpin oleh Theodorik, seorang yang dibina dan dibesarkan oleh kekaisaran Romawi Timur, berangkat menuju
Italia dengan membawa pasukan yang sangat besar. Setelah menundukkan orang-orang Vandal yang telah
melemah karena keserakahan mereka sendiri di Afrika Utara, Theodorik menuju Italia dan berperang melawan
orang-orang German di sana. Theodorik berhasil mengalahkan sesama orang German dan segera menjadi
penguasa di kawasan kekuasaan Romawi Barat.
Karena dibesarkan dan berhutang budi oleh Romawi Timur, Theodorik menganggap kekuasaaannya berada di
bawah Romawi Timur. Ia juga menjalankan kekuasaannya dengan prinsip-prinsip birokrasi kekaisaran Romawi.
Theodorik dikenal sebagai raja yang memimpin dengan bijak. Ia juga lebih memfokuskan pembangunan pada
tempat-tempat kebudayaan dan kesenian seperti halnya yang menjadi ciri khas kekuasaan Romawi. Masa saat
Theodorik memerintah dikenal sebagai Masa Pencerahan atau Renaissans pertama bagi orang barat.
Posted on Desember 21, 2009 by vandalismeintelektual
Sejarah Eropa kuno biasanya diawali oleh cerita-cerita dari Pulau Kreta yang kemudian diikuti oleh kebudayaan
Yunani dan Romawi. Kerajaan-kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya beberapa abad sebelum Masehi dan
menjadi kebanggaan orang-orang barat hingga hari ini. Semua kerajaan ini terletak di sekitar Laut Tengah atau
Laut Mediteran. Namun, sebenarnya orang barat bukan hanya orang yang berasal dari daerah ini. Ada orangorang Eropa yang berada di bagian utara dan barat yang merupakan nenek moyang bangsa Eropa saat ini. Lalu,
ada di mana mereka dalam peradaban umat manusia saat itu?
Sebagian bangsa yang mendiami banyak daratan Eropa hingga abad pertengahan merupakan suku-suku Barbar
dan nomaden. Mereka merupakan keturunan ras Arya dan telah datang ke daratan Eropa ribuan tahun yang lalu.
Setelah tersebar ke seluruh daratan Eropa dan menyesuaikan dengan keadaan lingkungan mereka, mereka
mulai mengembangkan bahasa dan kebudayaan mereka sendiri-sendiri.
Salah satu teori menjelaskan bahwa orang-orang Arya pada awalnya berasal dari India dan menemukan jalan
mereka ke Eropa. Banyak dari mereka pergi terus ke utara dan menetap di sana sebagai pelaut. Orang-orang ini
menempati daerah Skandinavia dan Laut Baltik. Mereka disebut sebagai Viking. Selain pandai berburu, orangorang ini merupakan pelaut yang handal dan pemberani. Pelayaran mereka telah membawa mereka sampai ke
benua Amerika jauh sebelum Colombus mencapai sana berabad-abad kemudian.
Orang-orang Arya ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru Eropa dan terus berjalan ke selatan mencari
daerah jajahan baru sebagai tempat kehidupan yang lebih layak. Bangsa Arya ini masih merupakan orang yang
kurang berperadaban. Mereka adalah kumpulan orang Barbar yang gemar berperang dan percaya pada banyak
hal-hal mistis. Mereka adalah para petarung yang kuat. Orang-orang ini berbadan besar dan menyukai
tantangan. Sejarah persebaran mereka ke seluruh penjuru Eropa adalah kisah tentang kepahlawanan dan
menjadi epik heroik yang diceritakan lisan anak cucu mereka secara turun temurun hingga hari ini.
Zaman Kegelapan
Pasca runtuhnya kebudayaan maju bangsa Yunani, berbagai kerajaan di Eropa mencapai puncak kejayaannya.
Bangsa Macedonia contohnya. Di bawah pimpinan Alexander, Macedonia telah menjadi salah satu buah bibir
yang paling agung dalam sejarah barat pasca Yunani. Namun tidak ada yang melebihi kebesaran bangsa
Romawi setelah itu. Romawi mendirikan kekaisaran yang sangat besar dan menjadi penguasa tunggal Eropa
selama lebih dari delapan abad.
Pada abad kelima Masehi, kekaisaran Romawi mulai limbung dan kehilangan kekuatan. Orang-orang Barbar dari
berbagai suku mulai merongrong kekuasaan Romawi dan menancapkan pengaruh mereka. Orang-orang Barbar
yang kurang berperadaban ini mulai menghancurkan tatanan birokrasi dan kebudayaan tinggi orang Romawi.
Mereka telah menenggelamkan Eropa pada zaman kekacauan dan kehancuran. Setelah itu, kisah orang barat
hanyalah kisah yang jarang tercatat dalam sejarah. Masa yang dikenal sebagai zaman kegelapan. Zaman ini
merupakan kemunduran orang Barat hingga terjadinya Renaissans di akhir abad pertengahan.
Orang-orang Arya di Eropa yang berkelana dan menyebar di seluruh kekuasaan Romawi Eropa ini dikenal juga
sebagai bangsa German. German di sini tidak hanya meliputi orang-orang yang mendiamai wilayah negara
Jerman hari ini, tetapi juga meliputi suku-suku lain yang berasal dari nenek moyang Arya yang sama. Beberapa
suku bangsa German yang besar dan berpengaruh dalam sejarah Eropa di zaman kegelapan diantaranya
adalah Frank, Saxon, Vandal, dan orang-oran Goth yakni Visgoth dan Ostrogoth. Mereka memiliki kepercayaan
Arianis yang pagan dan banyak percaya hal-hal mistis.
Frank
Orang-orang Frank adalah salah satu suku German paling berpengaruh dalam sejarah Eropa. Mereka mendiami
wilayah Galia di sekitar Perancis dan menjalin hubungan yang intens dengan orang-orang Romawi yang lebih
berperadaban. Karena letak Galia yang tidak terlampau jauh dari pusat kekuasaan kekaisaran Romawi, orang
Frank banyak terpengaruh oleh kebudayaan Romawi. Perlahan tapi pasti mereka menyesuaikan diri dengan
kebudayaan Romawi dan mulai membangun peradaban yang lebih stabil.
Kerajaan orang Frank berkembang dengan lambat tapi pasti. Mereka memiliki peradaban yang lebih stabil
dibandingkan dengan suku-suku German yang lain. Sebagian mereka tetap bertahan hingga saat ini dan
menjadi mayoritas orang barat di negara-negara sekitar Galia yang saat ini dikenal menjadi Perancis, Belgia, dan
Jerman.
Meskipun orang Frank di Galia hidup dalam bayang-bayang kekaisaran Romawi, orang Frank tidaklah terlalu
suka pada Romawi. Mereka tetap menjaga kekhasan suku mereka sendiri dan berencana keluar dari kekuasaan
kekaisaran. Pada pertengahan abad keenam Masehi, orang-orang Frank membelot dari kekaisaran dan
mendirikan kerajaan sendiri. Mereka menganggap bahwa dirinya adalah orang-orang ksatria yang kuat,
pemberani, dan tangguh meskipun sebenarnya mereka lebih tepat dikatakan lambat dan berhati-hati karena
kepandaiannya berdiplomasi dan mengambil keuntungan saat ada kesempatan.
Saxon
Berbeda dengan suku German yang lain, orang Saxon lebih memilih untuk pergi ke sebuah tempat yang lebih
terpencil. Mereka bermaksud menguasai pulau yang jauh dari kekaisaran Romawi dan wilayah Romawi yang
tidak terlalu diawasi karena letaknya di seberang lautan. Orang Saxon mendatangi daerah Briton atau Inggris
saat ini. Mereka menjajah penduduk asli setempat dan menjarah tanah dan harta benda orang-orang Briton.
Bersama dengan orang Anglia, Saxon menancapkan pengaruh yang kuat pada daerah jajahannya tersebut.
Orang-orang Briton asli bukannya tidak melawan kedatangan orang Anglo-Saxon itu. Namun mereka tidaklah
cukup kuat untuk menahan gempuran suku Barbar ini. Salah satu perlawanan paling hebat dan paling heroik
orang Briton saat menahan gempuran Anglo-Saxon adalah perlwanan yang dipimpin oleh raja mereka yang
masyhur yakni Raja Arthur bersama para Ksatria Meja Bundarnya. Meskipun sempat memberikan perlawanan
yang kuat, pada akhirnya daratan Briton berhasil takluk oleh orang Saxon dan Anglia. Setelah itu, orang-orang
Anglia menamakan daerah ini sebagai daratan orang Anglia dan diberi nama Anglia-Land atau England.
Orang Saxon memaksakan bahasa dan kebudayaan mereka melebihi orang-orang dari suku German manapun
pada daerah jajahannya di Briton. Pengaruh mereka semakin kuat pada daerah ini karena pengaruh penguasa
Romawi sebelumnya tidaklah kuat pada daerah kekuasaannya yang jauh di seberang lautan ini. Dari segi
kepercayaan, aliran kristen Anglia yang Arianis juga banyak berkembang menggantikan keyakinan katolik
Romawi yang sebelumnya dianut oleh orang-orang asli Briton.
Visigoth
Orang-orang Visigoth pada awalnya menempati wilayah Balkan. Karena letaknya yang dekat dengan pusat
kekaisaran Romawi, Visigoth sering menjadi sekutu kekaisaran dalam menumpas pemberontakan. Namun,
kekaisaran juga sangat menaruh curiga pada orang Goth ini karena kedekatannya dianggap dapat menjadi
ancaman.
Pada awal abad kelima, orang-orang Visigoth memilih seorang raja untuk memimpin mereka yang bernama
Alarik. Awalnya Alarik adalah sekutu Romawi dan mencoba mencari muka di hadapan Kaisar untuk
mendapatkan tanah di daerah Italia. Namun karena permintaannya selalu ditolak, Alarik akhirnya memimpin
pemberontakan dan mengepung pusat kekaisaran di Roma hingga berbulan-bulan. Keadaan ini membuat orangorang Roma kelaparan dan terpaksa memberi jalan bagi Alarik dan orang-orang Visigoth untuk masuk kota
Roma. Orang-orang Visigoth yang Barbar itu masuk dan menjarah kota Roma. Pusat peradaban kekaisaran
Roma itu pun jadi bahan jarahan orang-orang tak beradab sehingga masa ini menjadi salah-satu masa paling
kelam dalam sejarah Romawi. Kejadian itu berlangsung pada sekitar tahun 410 M.
Orang-orang Visigoth terus bermigrasi dan menyebar hingga ke wilayah Galia Selatan dan mencapai Spanyol.
Tersebarnya orang Goth ini menyebabkan mereka banyak berinteraksi dengan kebudayaan Galia-Romawi yang
telah mapan dan lebih beradab. Mereka banyak belajar tentang cara bercocok tanam yang baik dan mulai
menggunakan bahasa Latin. Orang-orang Goth ini berbaur dan saling bertukar kebiasaan dengan orang asli
Galia-Romawi. Orang Galia-Romawi misalnya, menjadi lebih urakan setelah bersentuhan dengan orang Goth.
Wanita Galia-Romawi ini menjadi suka pada perhiasan orang Goth yang besar dan berkilau-kilauan.
Vandal
Orang Vandal tidak melihat kesempatan untuk menempati daerah Galia yang telah dihuni dan dikuasai oleh
orang Romawi dan orang Goth. Mereka lebih memilih untuk pergi ke daerah kekuasaan Romawi yang kaya di
Afrika Utara. Daerah di kawasan ini merupakan daerah yang subur dan menjadi pensuplai gandum bagi orang
Romawi. Di bawah pimpinan Gaiserik, orang Vandal yang barbar ini dengan cepat menguasai Afrika Utara dan
menguasai kekayaan alamnya. Meskipun begitu, seperti semua suku German yang lain, karena lebih bodoh,
mereka tetap mempekerjakan orang-orang Romawi untuk megurus masalah birokrasi.
Tidak puas berhasil menguasai Afrika Utara, orang Vandal bergerak memasuki Italia dan menginginkan Roma.
Romawi tidak tinggal diam. Seorang bangsawan Romawi yang sangat lihai berdiplomasi dan mengatur strategi
bernama Aetius memanfaatkan orang Hun dari Eropa Tengah untuk memadamkan pemberontakan ini. Alih-alih
membantu, orang Hun di bawah pimpinan rajanya yang sangat masyhur berama Atilla justru menginginkan
kekuasaan Romawi. Kekisruhan di kekaisaran yang berujung pada meninggalnya Kaisar, Aetius, dan Atilla telah
memberi kesempatan bagi Gaiserik untuk masuk ke dalam kota Roma. Penjarahan hebat kembali terjadi saat
orang-orang Vandal masuk ke kota tua Roma tahun 455 M. Kegiatan perusakan dan penjarahan ini diabadikan
menjadi istilah vandalisme yang digunakan untuk suatu kegiatan perusakan terhadap fasilitas umum yang sudah
terpasang dengan baik.
Setelah takluknya Roma, praktis orang German telah menguasai seluruh Eropa Barat. Namun tetap saja, orangorang German masihlah menganggap diri mereka barbar dan tidak pantas menguasai Romawi. Mereka tetap
memilih orang Romawi sebagai penguasa boneka dengan maksud merebut hati rakyat agar tetap mau taat pada
kekaisaran. Hingga terpilihlah Odoacer sebagai penguasa Vandal yang menjadi jenderal Romawi. Tidak seperti
penakluk dari German sebelumnya yang masih menganggap kekuasaan tetap harus dipegang oleh orang
Romawi, Odoacer memutus dinasti kekaisaran Romawi dan menunjuk dirinya sebagai penguasa kekuasaan
Romawi. Dengan ini, maka berakhirlah kekuasaan Romawi Barat.
Ostrogoth
Kekaisaran Romawi sejak abad ketiga Masehi memiliki dua pusat. Selain kekaisaran Romawi Barat di Roma,
terdapat pula Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel yang saat ini dikenal sebagai Istanbul.
Kaisar Zeno di Konstantinopel tidak suka melihat kekaisaran leluhurnya di Italia dikuasai oleh orang-orang
German. Melihat ini, ia merasa harus mengirimkan pasukan ke sana untuk membebaskan Romawi Barat dari
cengkeraman orang-orang German yang barbar itu dan menguasainya sebagai kekuasan Romawi Timur.
Seperti halnya strategi orang Romawi yang umum digunakan, Kaisar menggunakan cara perpecahan dan belah
bambu. Ia meminta suku German lainnya, yakni Ostrogoth, untuk menyerang Italia. Ostrogoth yang saat itu
dipimpin oleh Theodorik, seorang yang dibina dan dibesarkan oleh kekaisaran Romawi Timur, berangkat menuju
Italia dengan membawa pasukan yang sangat besar. Setelah menundukkan orang-orang Vandal yang telah
melemah karena keserakahan mereka sendiri di Afrika Utara, Theodorik menuju Italia dan berperang melawan
orang-orang German di sana. Theodorik berhasil mengalahkan sesama orang German dan segera menjadi
penguasa di kawasan kekuasaan Romawi Barat.
Karena dibesarkan dan berhutang budi oleh Romawi Timur, Theodorik menganggap kekuasaaannya berada di
bawah Romawi Timur. Ia juga menjalankan kekuasaannya dengan prinsip-prinsip birokrasi kekaisaran Romawi.
Theodorik dikenal sebagai raja yang memimpin dengan bijak. Ia juga lebih memfokuskan pembangunan pada
tempat-tempat kebudayaan dan kesenian seperti halnya yang menjadi ciri khas kekuasaan Romawi. Masa saat
Theodorik memerintah dikenal sebagai Masa Pencerahan atau Renaissans pertama bagi orang barat.