ANCAMAN KEAMANAN EKONOMI CHINA DI ASIA

1

1. Pendahuluan
Kawasan Asia Pasifik saat ini merupakan sebuah kawasan yang sangat
berpengaruh terhadap dunia global. Terbukti dengan bergabungnya 21 negara dalam
kawasan ini, sehingga selain banyak manfaat yang diperoleh dari hasil kerjasama
juga akan menimbulkan berbagai potensi konflik yang akan mengganggu stabilitas
keamanan di kawasan. Pasca perang dingin dan memasuki era globalisasi dunia
mengalami sebuah pergeseran kekuatan (power shift) yaitu dari Barat ke Timur.
Dengan berbagai kemjuan pesat di sektor ekonomi, ilmu pengetahuan dan tekhnologi
(IPTEK), dan pertahanan, terutama yang terjadi di India, Korea Selatan, Jepang,
China, dan Taiwan, maka kawasan Asia Pasifik dewasa ini menjadi perhatian global.
Lebih khususnya sektor keamanan regional, seperti kawasan Laut China Selatan
menjadi pusat perhatian dunia setelah negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia,
dan Inggris menyebarkan pengaruhnya terhadap negara-negara kawasan Asia Pasifik
untuk kepentingan tertentu.
Kawasan Asia Pasifik sendiri dikelilingi oleh sepuluh pantai yakni China,
Taiwan, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei
Darussalam dan Filipina. Negara-negara ini memiliki berbagai kepentingan yaitu
berupa jalur perdagangan ataiu Sea Lanes of Trade (SLOT) internasional. Selain itu,
negara ini juga mengandung berbagai sumber daya alam yang banyak diharapkan

dunia seperti minyak bumi, gas, dan fosfor. Potensi sumber daya alam yang
berlimpah di kawasan Asia Pasifik khususnya di Laut China Selatan inilah yang
menjadi potensi munculnya konflik.
Dinamika perkembangan lingkungan yang strategis dalam ruang lingkup
global maupun regional Asia Pasifik telah banyak menimbulkan dampak (impact)
positif maupun negatif, dampak ini akan dirasakan baik untuk kawasan Asia Pasifik
sendiri dan bahkan secara global. Salah satu dampak positifnya adalah meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan di Asia terutama di kawasan Timur
Asia. Trend Jangka Panjang (1970-2000) menunjukkan pertumbuhan ekonomi di
dunia mengalami penurunan, sementara pertumbuhan ekonomi di kawasan Timur
Asia mengalami peningkatan. Dengan dampak positif ini, kawasan Timur Asia akan
menjadi pusat perekonomian di Asia Pasifik dan bahkan pusat perekonomian global.

2

Selain menimbulkan sebuah dampak positif, dinamika lingungan yang
strategis global juga akan menimbulkan dampak negatif bagi kawasan Asia Pasifik.
Sengketa wilayah maupun klaim teritorial tidak dapat dihindari di kawasan ini,
contoh nyatanya adalah konflik di Laut China Selatan yang telah banyak
mengundang keterlibatan negara-negara di luar kawasan. Akibatnya, munculnya

instabilitas keamanan kawasan akibat persaingan yang terjadi antara China dan
Amerika Serikat dalam konflik Laut China Selatan. Meskipun banyak isu lain yang
mengancam stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik, namun persaingan China
dan Amerika Serikat telah banyak menyita perhatian kawasan bahkan global, hal ini
dikarenakan bisa kita katakan bahwa kedua negara tersebut memiliki kekuatan
militer yang sangat kuat. Dan sudah barang tentu dampak dari konflik ini akan
membawa dampak secara keseluruhan terhadap negara yang berada dalam kawasan
Asia Pasifik baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkepentingan untuk
menjaga stabilitas keamanan Asia Pasifik.
Dari berbagai penjelasan di atas, tersirat jelas bahwa dinamika keamanan
politik, ekonomi, dan keamanan di Asia Pasifik sedang menghadapi sebah tantangan
yang masif dari kekuatan-kekuatan yang besar dan penuh dengan kepentingan yang
berbeda. Apabila tidak dikelola dengan baik, cepat dan tepat, maka pertemuan antara
kepentingan yang berbeda dengan kekuatan besar dalam sebuah kompetisi yang
lebih dominan dari pada kerjasama, hal ini justru akan berpotensi menimbulkan
sebuah ancaman (threat) stabilitas keamanan di kawasan Asia Pasifik.
Kondisi politik dan keamanan di Asia Pasifik sendiri yang sebenarnya menjadi
dasar perlunya dibentuk sebuah kerjasama pertahanan dan keamanan kawasan yang
komprehensif. Bila kita melihat konflik yang terjadi di Laut China Selatan yang
melibatkan berbagai negara, China sebagai sebuah negara sudah barang tentu

menjadi ancaman bagi negara lain yang juga memiliki kepentingan di sana, hal yang
mempengaruhinya adalah faktor geopolitik dari negara-negara yang terlibat dalam
konflik tersebut.

3

Faktor geopolitik ditentukan oleh besarnya suatu negara (berdasarkan
luasnya)1, hal inilah yang membedakan antara negara satu dengan negara lain dari
faktor geopolitiknya.

Hal ini, tentunya membawa keuntungan bagi beberapa

negara yang memiliki kepentingan atas Laut China Selatan seperti Filipina dan
Jepang yang memiliki afilasi militer dengan Amerika Serikat, atau Vietnam yang
membangun pangkalan militer dan mengadakan latihan bersama angkatan laut
India dan Jepang. Kesemuanya itu dilakukan untuk menyeimbangi kekuatan
militer China yang semakin maju dan kuat, sehingga memunculkan kekhawatiran
negara lain bahwa China akan mendominasi konflik tersebut.
Dengan semakin majunya perekonomian China, maka China akan semakin
memiliki wewenang di kawasan Asia Pasifik. Kesejahteraan, pembangunan, dan

stabilitas Asia Pasifik akan diperoleh berdasarkan pengaruh dari China. Sementara
itu, China sendiri juga sangat tergantung dengan Asia Pasifik dari segi keamanan,
stabilitas dan pengembangan perekonomian, maka China dan Asia Pasifik
memiliki ikatan yaitu saling ketergantungan.China memiliki tanggung jawab yang
lebih besar untuk memperluas kontribusi dalam mempromosikan perdamaian dan
kemakmuran kawasan di Asia Pasifik, bahkan pemerintah China berjanji untuk
berkomitmen untuk mencari solusi demi mewujudkan tujuannya tersebut. Salah
satu peran China untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan menjaga
perdamaian dan kemakmuran bersama kawasan Asia Pasifik2.
Salah satu dampak dari berakhirnya perang dingin adalah mengakibatkan
adanya kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Keadaan ini dimanfaatkan oleh
negara-negara untuk saling memperkuat militer dan persenjataan dengan tujuan
untuk menjaga kedaulatan negara masing-masing. Sehingga muncul kekuatankekuatan baru (great powers) seperti Amerika Serikat, China, Rusia, dan Jepang
di kawasan Asia Pasifik.
Pertumbuhan ekonomi di banyak negara Asia Pasifik memberikan dampak
positif bagi perkembangan kawasan ini. Munculnya Jepang, China dan Singapura
1

Frank Bealey. 2000. “The Blackwell Dictionary of Political Science”. Dalam A User’s Guide
to it’s Terms. Oxford: Blackwell, hal. 145

2 General Ma Xiaotian. 2010. “New Dimensions of Security” Second Plenary Session at The 9th
IISS Asian Security Summit; The Shangri-La Dialogue. Singapore.

4

sebagai negara yang menguasai perekonomian dunia memberikan sebuah
kenyataan bahwa Asia Pasifik mampu hadir untuk menyaingi Amerika Serikat.
untuk memastikan keberlangsungan ekonomi yang aman di sebuah kawasan,
maka segala bentuk hambatan dan rintangan harus segara ditangani atau diatasi.
Karena ekonomi merupaka unsur penting dalam pembentukan kerjasama yang
komprehensif untuk mencapai sebuah stabilitas keamanan di kawasan Asia
Pasifik.
Stabilitas keamanan di Asia Pasifik tentunya bisa diciptakan melalui
berbagai kerjasama. Kerjasama bisa dalam berbagai bentuk, salah satunya
kerjasama dalam berintegrasi yang mengedepankan forum dan dialog-dialog
multilateral antar negara. Salah satu bentuk kerjasama keamanan mutilateral yang
ada di kawasan Asia Pasifik adalah ASEAN Regional Forum (ARF), merupakan
kerjasama kawasan yang komprehensif dengan tujuan menjaga stabilitas
keamanan di kawasan Asia Pasifik. ARF juga fokus terhadap isu-isu keamanan
yang berkembang di kawasan yang berhubungan dengan keamanan tradisional

maupun keamanan non-tradisional. Peran China dalam keanggotan ARF adalah
untuk memberikan masukan-masukan tentang isu-isu keamanan yang dibahas.
2. Hadirnya China sebagai Penyaing Dominasi Amerika Serikat
Dunia internasional pasca perang dingin pada tahun 1991, bisa dikatakan
didominasi oleh Amerika Seerikat dalam berbagai bidang. Amerika Serikat
sebagai pemenang perang dingin ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet, menjadi
satu-satunya negara yang memiliki potensi untuk menjaga stabilitas dan keamanan
internasional. Dengan memanfaatkan kesempatan itulah Amerika Serikat mulai
menanamkan ideologis liberalisnya kepada negara-negara di belahan dunia
dengan berbagai cara. Pengaruh dan kekuatan ini telah dimanfaatkan oleh
Amerika Serikat untuk menerapkan suatu hegemoni dunia dalam genggaman
mereka. Dominasi Amerika Serikat dapat kita lihat dalam berbagai bidang, mulai
dari bidang politik, keamanan, ekonomi (perdagangan), finansial, industri,
teknologi serta bidang sosial budaya.

5

Dominasi Amerika Serikat dalam dunia internasional memang dalam
beberapa waktu tidak mendapat tantangan yang berarti dari negera lain. Namun,
situasi ini berubah dengan hadirnya beberapa negara-negara kekuatan baru seperti

Uni Eropa, Rusia, Jepang, India, dan China. Dan kehadiran negara-negara
kekuatan baru ni membawa nuansa dengan keunggulan berbasis ekonomi.
Diantara negara kekuatan baru yang hadir tersebut, China menjadi negara
yang paling dianggap bisa menjadi penyeimbang dominasi Amerika Serikat dalam
tahun-tahun terakhir ini. Hal ini dikarenakan China menunjukkan sebuah
kemajuan yang sangat luar biasa semenjak dimulainya modernisasi negara
tersebut pada tahun 19783. China dengan reformasinya berhasil mengubah
pandangan dunia dari negara periferi ke negara dengan kekuatan ekonomi kelas
dunia. Kemajuan bidang ekonomi ini tentunya sangat berdampak pada kemajuan
bidang lainnya, sehingga semakin menguatkan posisi China dalam dunia
internasional.
a. Pengaruh China dalam Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, China berhasil menduduki posisi kedua
sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia setelah melewati
Jepang pada Agustus 2010 silam4. Pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi
China sebesar 10,3% dan 9,7% pada triwulan ke I 20115. Meskipun
mengalami perlambatan juga, namun pertumbuhan ekonomi China masih
unggul dibandingkan dengan negara lain, dan bila dilihat dari segi
perdagangan China bisa dikatakan mampu mengungguli Amerika Serikat
dengan


tercatatnya

neraca

perdagangan

Amerika

Serikat

dalam

perdagangannya dengan China6.

3

Martin Jacques. 2011. Ketika China Menguasai Dunia: Kebangkitan Dunia Timur dan Akhir
Dunia Barat. Jakarta: Kompas, hal. 408.
4 China resmi Salib Jepang. 2010. Kompas, 18 Agustus, hal. 9

5 Bank Indonesia. 2011. Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Moneter: Perkembangan
Ekonomi Dunia. Tinjauan Kebijakan Moneter: Ekonomi, Moneter, dan Perbankan, hal. 6.
Dalam
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/4A917924-52DD-4D5C
B376D7ADECEA4A8D/23095/zTKMMei2012.pdf, diakses 29 April 2016.
6 Eswar Prasad. 2011. The U.S.-China Economic Relationship: Shifts and Twists in the Balance
of Power. Dalam http://www.brookings.edu/testimony/2010/0225_us_china_debt_prasad.aspx,
diakses 29 April 2016.

6

Keunggulan China dalam bidang ekonomi dapat kita saksikan lewat
beberapa indikator. Indikator-indikator tersebut adalah aktivitas industrinya,
volume perdagangan dengan banyaknya ekspor-impornya, cadangan devisa
dan yang pasti adalah dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi China
yang semakin meningkat.
Gross Domestik Product China dari Tahun 2001-2011 (%)7

Sumber : Data diolah dari World Bank, 2011
b. Pengaruh China dalam Bidang Politik Internasional

Dalam bidang politik internasional, keterlibatan China terlihat dari
hak veto yang dimilikinya. Sebagai salah satu anggota tetap Dewan
Keamanan

Perserikatan

Bangsa-Bangsa

(PBB),

China

bisa

saja

menggunakan hak vetonya untuk memperjuangkan kepentingan negaranya
sendiri. Dari segi pengaruhnya, China mulai memiliki pengaruh terhadap
negara lain melalui pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan negara
lain lebih khususnya Amerika Serikat. Jika Amerika Serikat ketika

memberikan bantuan kepada negara berkembang harus dengan syarat
tertentu, berbeda hal dengan China yang justru memberikan bantuan tanpa
syarat dan hanya demi sebuah pertimbangan dampak ekonomi ke
depannya8. Hal ini berpengaruh pada negara-negara yang sedang
berkembang seperti di Afrika dan Amerika Latin lebih memilih dan
7

World Bank. 2011. GDP per capita growth (annual %). Dalam (http://search.worldbank.org),
diakses 3 Mei 2016.

7

cenderung memilih menerima bantuan kerjasama dengan China ketimbang
Amerika Serikat.

c. Pengaruh China dalam Bidang Pertahanan Keamanan
Dalam bidang kekuatan pertahan keamanan, China tergolong kuat dan
China sendiri pernah tercatat sebagai negara nomor dua dengan kekuatan
militer terbesar di dunia9. Anggaran militer China semakin meningkat dari
tahun ke tahun, pada tahun 2008 anggarannya sebesar USD 84,9 milyar 10
dan pada tahun 2011 menjadi USD 91,5 milyar11.
Keberhasilan China dalam berbagai bidang sebagai salah satu negara
kekuatan baru dunia membuka dan menjadikan China sangat berpotensi menjadi
penyeimbang dominasi Amerika Serikat bila dibandingkan dengan negara
kekuatan baru lainnya. Selain itu, faktor lain yang membuat China berpeluang
menjadi penyeimbang dominasi Amerika Serikat adalah sejarah hubungan China
dengan Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa China-Amerika Serikat sangat
fluktuatif, karena diwarnai dengan berbagai konflik kepentingan. Dimulai dengan
konflik ideologi sampai dengan campur tangan Amerika Serikat dalam berbagai
konflik antara China dan negara lain. Sehingga dengan kemunculan China sebagai
salah satu negara kekuatan baru dunia mengakibatkan adanya kekhawatiran
Amerika Serikat.
Sejak munculnya China sebagai sebuah negara kekuatan baru dunia
terjadilah persaingan-persaingan antara China dan Amerika Serikat. persaingan
8

Marwaan. (2011). Pengaruh Bantuan China dan India. Dalam (http://lookriau.com/article150pengaruh-bantuan-china-dan-india.html), diakses 2 Mei 2016.
9 Tim Riset Global Future Institute. 2009. Amerika Kuasai 42 Persen Seluruh Anggaran Militer
Dunia. Dalam (http://www.theglobal-review.com), diakses 2 Mei 2016.
10
Anggaran Militer China Terbesar Kedua. 2009. Kompas, 9 Juni. Dalam
(http://female.kompas.com/read/2009/06/09/14552348/Anggaran.Militer.China.Terbesar.Kedua
), diakses 2 Mei 2016.
11
China akan Tingkatkan Angaran Militer. 2011. BBC, 4 Maret. Dalam
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/03/110304_chinadefense.shtml), diakses 2 Mei
2016.

8

yang terjadi dalam segala bidang mulai dari politik, ekonomi, pertahanan
keamanan, teknologi sampai pada persaingan budaya. China bagi Amerika Serikat
berpotensi mengancam eksistensi mereka di kancah dunia karena China selalu
bertentangan dengan Amerika Serikat, sementara negara lain atau negara kekuatan
baru lainnya cenderung menjadi sekutu Amerika Serikat.
Saat China hadir sebagai pemain baru dalam dunia internasional, berbagai
tulisan bahkan buku banyak beredar memberikan komentar dan tanggapan. Salah
satunya dalam buku dengan judul China’s Megatrends China’s Megatrends yang
ditulis oleh John dan Doris Naisbitt. Dalam bukunya ini, John dan Naisbitt
menggambarkan bagaimana kebangkitan China dan menjadi pemain utama dalam
dunia internasional, mereka juga memaparkan 8 pilar utama yang membuata
China berkembang pesat yaitu emansipasi pikiran, penyeimbangan top-down dan
bottom-up,

membingkai

hutan

dan

membiarkan

pepohonan

tumbuh,

menyeberangi sungai dengan merasakan bebatuan, persemaian artistik dan
intelektual, bergabung dengan dunia, kebebasan dan keadilan, dan yang terakhir
adalah dari medali emas olimpiade menuju hadiah nobel12. Kedelapan pilar inilah
yang diimplementasikan pemerintah China untuk menguasai dunia dan menjadi
pesaing utama Barat secara global.
3. Komposisi Keseimbangan China dan Amerika Serikat
Berhasilnya reformasi perekonomian China sejak tahun 1978, menjadikan
China sebagai pemain penting dalam perekonomian internasional saat ini.
Munculnya China sebagai kekuatan baru dunia yang sangat menonjol, membuat
banyak para peneliti dari berbagai disiplin ilmu membuat tulisan yang
memaparkan tentang kebangkitan dan keunggulan China dan kemungkinan China
sebagai penyaing dominasi Amerika Serikat.
a. China dan Amerika dalam Politik Internasional
China sebagai negara periferi, sebelum kebangkitan ekonominya
lebih bersifat pasif di forum internasional, Salah satunya di dewan
keamanan PBB yang sebagaimana kita tahu bahwa China memiliki hak
vetonya. Namun, China terlalu pasif dan sering absen ketika dihadapkan
12 John dan Doris Naisbitt. 2010. China’s Megatrends: 8 Pilar yang Membuat Dahsyat China.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

9

pada pengambilan sebuah keputusan yang bisa mengganggu hubungan
negaranya dengan negara besar lainnya. Tercatat, dari tahun 1971-2011
China hanya menggunakan hak vetonya sebanyak delapan kali. Perubahan
terjadi saat posisi China menguat melalu perkembangan ekonominya,
Chian mulai berani menggunaka hak vetonya meski harus berhadapan
dengan negara besar salah satunya Amerika Serikat. terbukti, ketika China
mmberikan hak vetonya untuk pemberian sanksi terhadap Suriah walau
banyak mendapatkan tantangan dari negara Barat. Secara tidak langsung
penggunaan hak veto ini menunjukkan kepada kita bahwa dengan
hadirnya keberanian China, menempatkan negara ini sebagai penyeimbang
Amerika Serikat dalam lembaga PBB.
b. Militer dan Strategi
Semenjak berakhirnya Perang Dunia II, kekuatan militer Amerika
Serikat merupakan nomor wahid yang terhebat dan terbesar di dunia, terlihat
dari jumlah personil serta persenjataan yang dimiliki mereka. Belum ada
negara yang mampu menyaingi kekuatan militer Amerika Serikat, namun
dengan bangkitnya China dalam beberapa tahun terakhir menarik perhatian
dunia internasional. hal ini dikarenakan China bangkit dan hadir dengan
peningkatan pembangunan modernisasi militer tiap tahunnya, sehingga
muncul sebuah anggapan bahwa China dengan kehadirannya akan mampu
menggeser Amerika Serikat sebagai negara nomor wahid dari segi
militernya. Kekuatan militer China yang dimilikinya sekarang, memiliki
sebuah peran penting dalam perdamaian dunia internasional. dapat kita lihat,
China tergabung dalam pasukan perdamaian PBB yang merupakan paling
banyak jika dibandingkan dengan negara pemegang hak veto lainnya.
4. Kesimpulan
Kemajuan pesat perekonomian China bukanlah sesuatu yang instan, akan
tetapi kemajuan ini adalah buah dari hasil strategi yang diterapkan dan diatur
dengan baik. Strategi ini dimulai pada masa Deng Xiaoping yang mana strategi ini
lebih dikenal dengan istilah “politik pintu terbuka”. Setelah Xiaoping,
penggantinya menggunakan istilah “Kebangkitan Damai China”.

10

Kedua

strategi

tersebut

“Politik

Pintu

Terbuka”

dan

“Kebangkinan Damai China” pada substansinya memiliki sebuah
kesamaan yaitu sama-sama berbicara tentang tranformasi China
menjadi kekuatan ekonomi dan makna lain dari kekuatan
ekonomi adalah kekuatan militer yang bisa mempertahankan
kepentingan-kepentingan ekonomi dan perdagangan China.
Begitu juga, kedua strategi itu ditujukan untuk menghadapi
setiap pihak yang akan meminimalkan misi China dalam
mempromosikan ideologinya secara kuat di luar negeri dan
menghadapi siapa saja dari kekuatan besar yang berusaha
menghadang China, utamanya Amerika Serikat sebagai rival
mereka.
Dari pembahasan di atas kiranya dapat kita ambil berbagai kesimpulan
mengenai hadirnya China sebagai penyaing dominasi Amerika Serikat. dimana,
China telah muncul sebagai negara pemain utama dalam dunia internasional yang
tentunya dengan berbagai keunggulannya dalam berbagai bidang. China berhasil
mereformasi dari sebuah negara “tirai bambu” yang serba tertutup, berubah
menjadi negara raksasa. Prestasi ini merupakan hasil racikan sistem open door
policy, yang dirancang oleh Deng Xiaoping. Sistem ini terbukti berhasil dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi China dan sudah barang tentu berdampak
pada menguatnya kedudukan China di ranah perpolitikan internasional.
Keberhasilan China ini memberikan sebuah pesan yang bermakna sendiri
bagi konfigurasi kekuatan dunia, di mana selama ini dalam berbagai bidang
didominasi oleh Amerika Serikat. Namun, dengan hadirnya China sebagai negara
kekuatan baru menjadi penyeimbang dunia internasional dalam bidang ekonomi
(perdagangan), politik internasional, militer, dan industri serta teknologi.

11

DAFTAR PUSTAKA
Bealey, Frank. 2000. “The Blackwell Dictionary of Political Science”. Dalam A
User’s Guide to it’s Terms. Oxford: Blackwell.
Jacques, Martin. 2011. Ketika China Menguasai Dunia: Kebangkitan Dunia
Timur dan Akhir Dunia Barat. Jakarta: Kompas
John, & Doris Naisbitt. 2010. China’s Megatrends: 8 Pilar yang Membuat
Dahsyat China. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Xiaotian, General Ma. 2010. “New Dimensions of Security” Second Plenary
Session at The 9th IISS Asian Security Summit; The Shangri-La Dialogue.
Singapore.
Anggaran Militer China Terbesar Kedua. 2009. Kompas, 9 Juni. Dalam
(http://female.kompas.com/read/2009/06/09/14552348/Anggaran.Militer.China
.Terbesar.Kedua), diakses 2 Mei 2016.
Bank Indonesia. 2011. Perkembangan Ekonomi dan Kebijakan Moneter:
Perkembangan Ekonomi Dunia. Tinjauan Kebijakan Moneter: Ekonomi,
Moneter,
dan
Perbankan,
hal.
6.
Dalam
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/4A917924-52DD4D5CB376D7ADECEA4A8D/23095/zTKMMei2012.pdf, diakses 29 April
2016.
China akan Tingkatkan Angaran Militer. 2011. BBC, 4 Maret. Dalam
(http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/03/110304_chinadefense.shtml),
diakses 2 Mei 2016.
China resmi Salib Jepang. 2010. Kompas, edisi 18 Agustus 2010 dalam
(www.kompas.com)
Eswar Prasad. 2011. The U.S.-China Economic Relationship: Shifts and Twists in
the
Balance
of
Power.
Dalam
http://www.brookings.edu/testimony/2010/0225_us_china_debt_prasad.aspx,
diakses 29 April 2016.
Marwaan. (2011). Pengaruh Bantuan China dan India. Dalam
(http://lookriau.com/article150-pengaruh-bantuan-china-dan-india.html),
diakses 2 Mei 2016
Tim Riset Global Future Institute. 2009. Amerika Kuasai 42 Persen Seluruh
Anggaran Militer Dunia. Dalam (http://www.theglobal-review.com), diakses
2 Mei 2016.
World Bank. 2011.
GDP per capita growth
(http://search.worldbank.org), diakses 3 Mei 2016.

(annual

%).

Dalam