PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN SERTA
PENGAPIAN PADA MOBIL
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Di Prima Motor Cianjur
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Prakerin
Tahun Ajaran 2016-2017

Oleh:
Asep Junaidi
1516040149

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK MANDALA PUTRA I
Kp. Kutalaksana RT 02 RW 02 Desa Mandalawangi Kecamatan Cipatat
Kabupaten Bandung Barat 40754
2017

PENGESAHAN I
Laporan prakerin ini telah disahkan oleh kepala Sekolah dan Penguji guna
memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
Tahun Pelajaran 2016/2017

Judul Laporan

:

Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian
serta Pengapian Pada Mobil

Nama

:

Asep Junaidi

NIS

:

1516040149

Kelas


:

XII TKR

Program Keahlian

:

Teknik Kendaraan Ringan
Cipatat, Agustus 2016

Ketua Program,

Pembimbing,

Ayi Supiandi

Wawan Setiawan, S.Pd.


Mengetahui
Kepala SMK Mandala Putra 1

Muhammad Yunus, S.Pd.I.

PENGESAHAN I
Laporan prakerin ini telah disahkan oleh kepala Sekolah dan Penguji guna
memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sekolah dan Ujian Nasional

Tahun Pelajaran 2016/2017
Judul Laporan

:

Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian
serta Pengapian Pada Mobil

Nama

:


Asep Junaidi

NIS

:

1516040149

Kelas

:

XII TKR

Program Keahlian

:

Teknik Kendaraan Ringan

Cipatat, Agustus 2016

Mekanik,

Prima Motor Technical Advisor,

Aep.

Daesuki.

Mengetahui
Kepala Bengkel/Pimpinan

Toni Wijaya.

IDENTITAS TENTANG SISWA
Nama

:


Asep Junaidi

NISN

:

Jenis Kelamin

:

Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir

:

Bandung, 12 nopember 1999

Agama


:

Islam

Alamat siswa

:

Kp.Mandalawangi RT 03RW 03 Desa/Kelurahan
Mandalawangi Kecamatan Cipatat

Kabupaten

Bandung Barat
Telepon/ Hp

:

Sekolah
a. Sekolah

b. Alamat sekolah

:

SMK Mandala Putra 1

:

Kp.

Kutalaksana

RT

02/RW

02

Desa


Mandalawangi Kecamatan Cipatat Kabupaten
c. Status

Bandung Barat
:

Terakreditasi B

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan ridhoya kami dapat menyelesaikan laporan karya tulis ini selama dua bulan
kami melaksanakan praktek kerja industri, sehingga kami dapat memberikan
rincian pengalaman kerja secara sistematis yang tersusun menjadi sebuah laporan.

Makna dan tujuan dari penulis laporan ini adalah untuk melengkapi syarat
untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di
SMK Mandala Putra I tahun pelajaran 2016/2017
Laporan ini tersusun berkat bantuan pihak, baik bantuan materil maupun
langsung ataupun tidak langsung. Pada kesempatan yang baik ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua, yang selalu memberikan do’a dan kasih sayangnya.
2. Bapak Muhamad Yunus,S.PdI, selaku Kepala Sekolah SMK Mandala
Putra I.
3. Bapak KetuaJurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Mandala
Putra
4. Bapak Ayi Supiandi selaku Wali Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan
5.
6.
7.
8.
9.

(TKR)
SMK Mandala Putra
Bapak Toni Wijaya Selaku Pimpinan Prima Motor Cianjur
Bapak Daisuki selaku Nissan Tecnichal Advisor Prima Motor Cianjur
Para Mekanik, Karyawan, beserta Staf Tata Usaha di Prima Motor Cianjur
Teman-teman yang telah memberi inspirasi dan motivasi.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana mestinya


dan menjadi saran pembelajaran kita semua demi kemajuan dan perkembangan
ilmu pengetahuan. Semoga segala bentuk bantuan yang diberikan oleh berbagai
pihak bernilai amal ibadah dan mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah
SWT. Aamiin
Penulis menyadari banyaknya keterbatasan serta kekurangan dalam
penulisan.Laporan ini juma masih jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran
yang berguna, sangat diharapkan.Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Penulis
2017

MOTTO



Hidup tak berguna bila tanpa ilmu



Carilah ilmu sepanjang hidupmu



Jagalah isi hati temanmu, jangan sampai terluka



Ilmu adalah jendela kebersihan



Hidup tak berguna bila tidak memiliki teman



Karna hidup adalah perjuangan



Manfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya



Kejarlah cita-citamu sebelum mendapatkan cintamu



Jangan tinggalkan kewajiban seorang muslim



Berikan yang terbaik yang kita bias



Jangan cepatlah merasa puas, karena diatas langit masih ada langit lagi

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
HALAMAN PENGESAHAN BENGKEL
KATA PENGANTAR
MOTTO
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah

E. Tujuan
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian
B. Prinsip Kerja
C. Klasifikasi
BAB III PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Sejarah Perusahaan
Struktur Organisasi
Tata Tertib
Jam Kerja
Denah Lokasi
Denah bengkel

BAB IV PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Alternator
Komponen Alternator
Pembongkaran Alternator
Pemeriksaan Regulator
Pemasangan Alternator

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Pemeliharaan sistem pengisian pada baterai sangatlah penting di dalam

kendaraan bermotor, maka dari itu penulis ingin mempelajari lebih dlam lagi
tentang pemeliharaan sistem pengisian pada baterai. Penulis ingin semua pemilik
kendaraan atau semua orang bias paham tentang sistem pengisian baterai agar
dalam berkendara menjadi lebih nyaman dan tidak terganggu.
Sistem pengisian baterai sangat butuh pemeliharaan agar dapat bekerja
dengan baik selain itu baterai kadang – kadang disepelekan karena mudahnya
dalam perawatan.Komponen-komponen sistem pengisian perlu diperhatikan
karena mudah rusak komponennya.
B.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas dapat kita sampaikan beberapa masalah yang kita
sering terjadi pada sistem pengisian sebagai berikut:
1.

Terminal baterai sering rusak akibat kerosi

2.

Fan rusak

3.

Stator tidak bekerja

4.

Platina tidak bisa bekerja lagi

5.

Elektrolit kurang

6.

Regulator tidak bekerja dengan baik

7.

Alternator rusak

8.

Kebocoran baterai

9.

Kabel-kabel input baterai putus

10. Klem terminal baterai kendor

11. Kumparan dynamo terbakar
12. Sel mengembang
13. Armature tidak dapat berkembang
14. Ventilasi udara tertutup
15. Rusaknya separator
C.

Batasan Masalah
Mengingat banyaknya bantuk dan teknik dalam perawatan kendaraan serta

keterbatasan waktu dan biaya yang tidak memungkinkan penulis menguraikan
secara keseluruhan, maka dalam penulisan laporan ini penulis hanya dapat
membahas tentang pemeliharaan sistem pengisian.
D.
Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terminal baterai sering rusak ?
2. Apa penyebab fan bisa rusak ?
3. Mengapa stator tidak bekerja ?
4. Apa penyebab plating tidak bekerja?
5. Apa yang menyebabkan elektrolit berkurang ?
6. Mengapa regulator tidak bekerja dengan baik ?
7. Apa penyebab alternator rusak ?
8. Apa penyebab alternator rusak ?
9. Apa penyebab kabel-kabel input ke baterai putus ?
10. Mengapa klem terminal baterai kotor ?
11. Apa penyebab kumparan dynamo terbakar ?
12. Apa penyebab sel bisa mengembang ?
13. Apa penyebab armature tidak dapat berputar ?
14. Apa penyebab ventilasi udara tertutup ?
15. Apa penyebab rusaknya separator ?
E.

Tujuan
A. Tujuan umum pembuatan laporan ini adalah untuk membantu pemilik
kendaraan khususnya mobil agar dapat menangani gangguan pada
kendaraan.
B. Tujuan khusus membantu pemilik kendaraan dalam pemeliharaan sistem
pengisian

BAB II
KAJIAN TEORI

A.

Pengertian
Sistem pengisian merupakan sistem yang mempunyai fungsi menyediakan

atau menghasilkan arus listrik yang nantinya akan dimanfaatkan oleh komponen
kelistrikan pada kendaraan dam sekaligus mengisi ulang arus pada baterai.
Baterai pada kendaraan merupakan sumber arus listrik .arus searah sifat
muatannya adalah akan habis jika dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan
arus listrik bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap saat. Utamanya akan
banyak dihabiskan oleh sistem stater muatan listrik baterai akan berkurang bahkan
habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.
Demikian agar baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya penuh.Maka harus

ada suatu sistem yang dapat mengisi ulang muatan.Nah sistem pengisian inilah
yang dapat mempunyai fungsi tersebut. Sistem pengisian berkerja pabila mesin
dalam keadaan berputar selam mesin hidup sistem pengisian yang akan
mempunyai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada.
B. Prinsip Kerja
Bila kunci kontak dalam posisi on, arus dari baterai akan mengalir ke rotor
dan merangsang rotor coil, pada waktu yang sama arus baterai juga mengalir ke
lampu pengisian (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala on.
C. Klasifikasi
Sistem pengisian dibedakan menjadi 3 yaitu :
1.

2.

3.

Putaran lambat
a. Tegangan netral
b. Tegangan yang keluar (out put voltage)
c. Tegangan yang menuju ke rotor coil
d. Tegangan ke baterai
Putaran sedang
a. Tegangan netral
b. Tegangan yang keluar (out put voltage)
c. Tegangan yang menuju ke rotor coil
d. Tegangan ke baterai
Putaran cepat
a. Tegangan netral
b. Tegangan yang keluar
c. Tegangan yang menuju ke rotor coil
d. Tegangan ke baterai

BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

A. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI
Untuk menjadi bengkel mobil terbaik, yang mengutamakan kepuasan para
pelanggan dan dengan didukung alat-alat & tenaga ahli yang berkopeten
dibidangnya, dalam memberikan pelayanan kepada para pelanggan.
MISI
 Membangun bengkel yang terpercaya dalam memberikan jasa kepada para
pelanggan dengan kejujuran dan keadilan.
 Memberikan solusi tepat & cepat untuk mempebaiki kendaraan para
pelanggan
 Menciptakan interaksi kerja yang paling mendukung & lingkungan kerja
yang kondusif.
 Menjamin kesejahteraan pegawai.
 Membuka lapangan pekerjaan yang layak, dan berkopeten dibidangnya.

B. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN
Bengkel “ Prima Motor” berada di Jln. Raya Bandung Km 3 No. 33A
Karang Tengah Kec. Cianjur adalah milik Bapak Tonny Wijaya. Bengkel ini

asalnya bengkel kecil milik orang lain setelah bengkel itu bangkrut, bengkel itu
pun di beli oleh Bapak Tonny. Bengkel ini pun di bangun tahun 2005, atas nama
Tonny Wijaya dan selesai pada tahun 2007.
Pada Januari tahun 2008 bengkel Prima motor resmi di buka, di bengkel
ini melakukan dua hal yaitu, service dan Steam mobil. Pada saat itu karyawan
hanya , M Dasuki, Usoy, Sandi, Bagja, Daya. Montir pertama yaitu, M Dasuki dan
yang lainnya sebagai pegawai steam.
C. Struktur Organisasi Perusahaan/Divisi dan Fungsi.

D. Peta dan Denah Lokasi Perusahaan.

E. Peraturan/Kebijakan Perusahaan.
Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di perusahaan .
Memegang teguh kerahasiaan sekolah dan perusahaan .
Hadir di tempat Prakerin sekurang-kurangnya 15 menit sebelum jam kerja dimulai
Bersikap sopan, santun, jujur, bertanggung jawab, disiplin, terampil, berinsiatif
dan kreatif dalam melaksanakan tugas yang diberikan pada saat Prakerin .
Berpakaian seragam sekolah lengkap (kecuali perusahaan menentukan seragam
khusus/seragam lain yang boleh digunakan saat Prakerin), selalu bersih dan rapi .
Memberitahukan pada waktu datang dan mohon diri pada saat akan pulang setelah
selesai melaksanakan tugas.
Memberitahukan pemimpin/instruktur jika tidak melaksanakan tugas atau
bermaksud meninggalkan kelas .

Segera bermusyawarah dengan ketua kelompok, guru pembimbing atau
instruktur perusahaan jika menemui kesulitan.
Menaati peraturan/tata tertib dalam menggunakan peralatan dan bahan di tempat
Prakerin, dan segera melaporkan kepada instruktur jika terjadi salah dalam
menggunakan peralatan atau bahan .
Membersihkan/mengatur kembali peralatan setelah digunakan secara rapi dan
bersih.
F. Jam Kerja
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’at
Sabtu

Jam Masuk
Shift 1
Shift 2
08.00
12.00

Jam Pulang
Shift 1
Shift 2
12.30
17.00

08.00

12.00

12.30

17.00

08.00

12.00

12.30

17.00

08.00

12.00

12.30

17.00

08.00

12.00

12.30

17.00

08.00

12.00

12.30

17.00

Libur

Libur

Libur

Libur

Minggu

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Alternator
Alternator adalah suatu komponen dari mesin yang biasa disebut sebagai
dinamocas. Alternator berguna menstabilkan arus baterai agar penyediaan arus
oleh baterai bisa menyuplai

kesegala komponen yang membutuhkan energy

listrik.
Alternator

menghasilkan

arus

bolak

balik.Alternator

menyuplai

kebutuhan listrik sewaktu mesin hidup, tetapi apabila jumlah pemakaian listrik
sewaktu mesin hidup, tetapi apabila jumlah pemakaian listrik lebih besar dari pada
yang dihasilkan alternator maka baterai ikut memakai beban kelistrikan tersebut.
B. Komponen


Pully

Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator dan membuat
perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator


Startor

Startor berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak-balik. Startor terdiri dari
startor core (inti) dan kemampuan startor dan diletakan pada frame depan dan
belakang, startor core dibuat dari beberapa lapis plat besi tipis dan mempunyai
alur pada bagian dalamnya untuk mendapatkan kumparan starter.



Rotor

Rotor berfungsi sebagai pembangkit medan magnet. Rotor terdiri dari inti kutub,
kompnen medan, slip ring, poros, dan lain-lain.



Rectifier

Rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik, terdiri dari 6 dan 8
diode.Diode hanya dapat dialiri arus listrik secara satu arah saja.Prinsip diode
inilah yang digunakan untuk mengubah arus AC yang dibangkitkan di kumparan
startor menjadi arus DC.


Fan

Fan berfungsi untuk mendinginkan seluruh komponen-komponen bagian dalam
alternator.


Bearing

Bearing berfungsi untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor lebih tahan
lama digunakan.


Rotor Coil

Rotor Coil berfungsi untuk membangkitkan pengapian


Kutub

Kutub berfungsi sebagai kutub magnet


Slip Ring

Slip Ring terletak di dalam rotor.Slip ring ada dua yaitu slip ring negatif dan slip
ring positif.Slip ring berfungsi sebagai terminal kumparan rotor.



Carbon Brush

Carbon Brush berfungsi sebagai penyuplai arus ke listrik ke rotor untuk
menghasilkan kemagnetan dan mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip
ring.
C. Pembongkaran Alternator
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Beka baut tutup cover belakang alternator
Buka baut pengikat bagian depan dan belakang
Pisahkan bagian depan dan belakang
Buka baut regulator
Buka regulator dan carbon brush
Buka startor dan cover belakang
Buka baut pully
Buka pully, fan, bearing dan rotor dari cover depan

D. Pemeriksaan Alternator Regulator
1. Lepaskan penutup alternator regulator
2. Periksa permukaan titik kontak apabila ada pencemaran bersihkan permukaan
3. Apabila titik kontak tidak ada kerusakan, lepaskan regulator
4. Periksa resistansi antar terminal, pastikan restansi
5. Periksa hubungan tiap terminal batrai menggunakan Avometer.
E. Pemasangan Alternator
1. Solder gulungan startor dengan diode-diode sesuai rangkaian kemudian
masukan startor pada rumah belakang dan pasang plat diode-diode. Jaga
gulungan startor dari benturan benda keras.
2. Control isolasi plat diode positif dengan lampu control dan bersihkan sisasisa timah penyolderan.
3. Pasang bantalan pada rotor dengan di press mengunakan alat khusus (beri
oli supaya pengoprasian mudah dan pasang bantalan dengan rotor pada
rumah depan)
4. Tahan sikat-sikat dengan batang khusus (kawat las) supaya tidak patah saat
unit rumah depan dengan unit rumah belakang di rakit.
5. Rakit unit rumah depan dan unit belakang dengan posisi yang betul dan baut
pengikat rumah.

6. Langkah terakhir control kondisi mekanis alternator, tidak boleh ada suara
berisik, macet atau longgar.Berikut akan dijelaskan mengenai prinsip kerja
sistem pengapian konvensional.
7. Prinsip kerja sistem pengapian konvensional ada dua kondisi yaitu kondisi
saat kunci kontak ON platina menutup dan Aliran arus listrik pada saat
platina membuka.

1) Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup

Gambar 4.1 Aliran Arus Listrik Saat Konci Kontak On, Platina Menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet.
2) Saat platina membuka

Gam
bar 4.2 Aliran Arus Saat Platina Terbuka
Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus, terjadi
induksi tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan mengalir seperti
dibawah ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —-> Rotor —->
Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati
tahanan udara antara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan
menimbulkan percikan bunga api.
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL PADA MOBIL

Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen. Berikut
akan dijelaskan apa saja komponen sistem pengapian beserta dengan fungsi
masing-masing komponen sistem pengapian.
1. Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik.
2.Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada
rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada
kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke
baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang
membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak
tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang
dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.
2. Koil Pengapian
Koil pengapian berfungsi sebagai step up trafo, yaitu menaikan tegangan
dari tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih dari 15.000 Volt. Koil
pengapian terdiri dari: inti besi lunak, primer koil, sekunder koil, rumah koil dan
terminal koil.

Gambar 4.3 Hubungan terminal Pada Kunci Kontak

Gambar 4.4 Konstruksi Koil Pengapian

3. Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan induksi tegangan tinggi sekunder
koil ke busi sesuai dengan urutan pengapian motor atau FO (firing order).
Distributor merupakan tempat sebagian besar sistem pengapian. Komponen yang
ada pada distributor antara lain: platina (kontak breaker), kondensor, nok kontak

pemutus arus, centrifugal advancer, vacum advancer, rotor distributor dan tutup
distributor.
MERAWAT SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan
proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan
diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat. Agar
kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka sistem ini perlu dirawat
dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara membersihkan, melumasi
dan menyetel komponen atau mesin.

Gambar 4.5 Sistem Pengapian Konvensional
Sistem Pengapian Konvensional
Komponen sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung
rotor dan terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut diatas perlu diperiksa
dan dibersihkan kotorannya menggunakan amplas.
Bagian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah Nok dan
Rubbing block, Poros Nok dan Centrifugal Advancer.

Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah platina
atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat pengapian.
Bagi pemilik kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang
terdapat pada kelengkapan kendaraan, alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
 Bahan : Grease (pelumas); amplas.
 Alat : Kunci busi; kunci ring nomor 10, 12, 19; obeng (+); obeng (-); feeler
gauge; lampu 12 volt dengan dua kabel; multimeter.
Selain alat diatas pada bengkel yang baik menggunakan beberapa alat,
diantaranya:
 Spark plug cleaner and tester, merupakan alat untuk membersihkan dan
memeriksa busi.
 Spark plug gauge, untuk mengukur dan menyetel celah busi.
 Tune up tester, untuk mengukur putaran dan sudut dweel.
 Timing tester, untuk mengetahui saat pengapian.
 Condensor tester, berfungsi untuk memeriksa kapasitas kondensor.
Langkah kerja dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa secara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem
pengapian.
2. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah busi.
3. Memeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi.
4. Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup distributor.
5. Memeriksa nok, centrifugal advancer dan vacum advancer.
6. Memeriksa koil pengapian.

7. Memeriksa, membersihkan dan menyetel celah platina atau menyetel sudut
dwell.
JENIS-JENIS GANGGUAN PADA SISTEM PENGAPIAN
KONVENSIONAL
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan
proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem pengapian yang baik akan
diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat.
Gangguan sistem pengapian konvensional pada motor bensin paling sering terjadi
dibandingkan sistem lain.
Berikut akan diuraikan mengenai gejala dari gangguan pada sistem
pengapian konvensional beserta dengan kemungkinan penyebab dan cara
mengatasi gangguan yang terjadi pada sistem pengapian konvensional.
KEMUNGKINAN
No. GEJALA
1

CARA MENGATASI

PENYEBAB
Mesin tidak dapat hidup Busi mati atau deposit
(tidak ada percikan api berlebihan.
Kabel tegangan tinggi bocor
di busi)
berlebihan.
Rotor tidak terpasang.
Urutan pengapian tidak

Ganti busi atau
bersihkan.
Ganti kabel tegangan
tinggi.
Pasang rotor.
Perbaiki urutan

benar.
Platina terganjal kotoran
Platina menutup terus atau

pengapian.
Bersihkan kotorannya.
Setel celah platina atau

membuka terus.
Koil mati
Kondensor mati
Konektor kabel lepas

sudut dwell
Ganti koil
Ganti kondensator
Pasang konektor kabel

yang lepas
Ganti atau perbaiki
Kabel putus
Kontak rusak
Deposit (penumpukan

kabel yang putus
Ganti kontak
Bersihkan atau ganti

kerak) dibusi berlebihan.
Kabel tegangan tinggi

busi.
Ganti kabel tegangan

bocor.

tinggi.
Bersihkan terminal

Tutup distributor kotor.

Mesin sulit hidup
2

(percikan api dibusi
kecil)

Karbon ditutup distributor

ditutup distributor.
Pasang karbon atau

hilang.
Tutup distributor retak.
Urutan pengapian tidak

ganti tutup distributor.
Ganti tutup distributor.
Perbaiki urutan

benar.

pengapian.
Bersihkan kontak atau

Kontak platina kotor.
Setelan celah platina tidak
tepat.
Saat pengapian tidak tepat.
Koil rusak.
Kondensor rusak.

ganti.
Setel celah platina atau
sudut dwell.
Saat setel pengapian
Ganti koil.
Ganti kondensor.
Bersihkan terminal

Konektor kabel kotor.
konektor kabel.
Bersihkan busi atau
Busi kotor.
ganti busi
Bersihkan platina atau

Terjadi ledakan di
3

Platina kotor.
knalpot

ganti.
Saat pengapian terlalu
Stel saat pengapian.
mundur.

KEMUNGKINAN
No.

GEJALA

CARA MENGATASI
PENYEBAB

Terjadi ledakan di
4

Kerja vacum advancer

Perbaiki mekanisme vacum

kurang sempurna.

advancer.

knalpot saat pedal
gas dilepas
Terjadi ledakan di
Kerja centrifugal advancer Perbaiki mekanisme

5

knalpot saat pedal
kurang sempurna.

centrifugal advancer.

gas ditekan
Pemakaian busi yang tidak Ganti busi dengan tingkat
6

Busi cepat kotor
tepat

panas yang tepat.
Bersihkan atau ganti

Platina kotor.

Elektroda busi
7
meleleh

platina.
Saat pengapian tidak tepat. Stel saat pengapian.
Ganti busi dengan tingkat
Pemakaian tingkat busi
panas busi yang lebih
yang terlalu panas.
dingin.

Posisi Platina Hasil Pengukuran Keterangan
12 volt
Baik
Platina hubung singkat
Membuka
0 volt
Kabel platina hubung singkat
Tidak ada arus ke koil pengapian
0 volt
Baik
Menutup
Kontak platina terganjal kotoran
12 volt
Kabel ke platina putus

BAB V
PENUTUP

Dengan terselesainya penulisan laporan ini penulis mengucapkan syukur
Alhamdulillah hirobbil’alamiin.Walaupun dengan hasil yang tidak begitu baik
penulis masih dalam tahap belajar.

Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan
pembaca yang budiman dan apabila masih ada kekurangan ataupun kegagalan dari
laporan ini penulis sangat mengharapkan maaf dan saran pembaca.
A.

Kesimpulan
Dari data-data dan informasi yang dikumpulkan oleh penulis yang kemudian

diuraikan dalam bentuk bab demi bab maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut.
1.

Dengan cara mengikuti praktek Industri para siswa dapat membandingkan

2.

antara teori sekolah dan bengkel.
Pengendara menjadi tidak nyaman apabila suatu sistem pengisian baterai

3.

salah satunya tidak bekerja dengan baik
Tujuan praktek kerja Industri adalah menambahkan wawasan kreatifitas
dan menambahkan potensi siswa di bidang perotomotifan, serta menambah
disiplin siswa dalam menyelesaikan tugas sekolah. Juga menerapkan
bentuk siswa yang memiliki etos kerja yang tinggi.

B.

Saran
Dengan selesainya seluruh rangkaian kegiatan Praktek Kerja Industri

(Prakerin) penulis memberikan beberapa saran, yaitu :
4.

Agar kompetensi siswa pendidikan dan pelatihan (siswa) semakin baik.
Sebaliknya waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (prakerin)

5.

diperpanjang
Untuk mencari tempat pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin) siswa sebaiknya berusaha seawall mungkin karena pada saat
bersamaan siswa dari sekolah lain sedang mencari tempat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonym (2015) modul pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian doppenes
Team (1995), New step I training manual, Jakarta Toyota Astra Motor

LAMPIRAN-LAMPIRAN