View of Efektivitas Pelaksanaan Mediasi Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Bekasi

12 Rocky Marbun, et.all, Kamus

Lengkap, Cet-1, (Jakarta: (pen), Fiqh Keluarga, Cet-2, (Jakarta:

9 Ali Yusuf As-Subki, Nur Khozin

Hukum

Visimedia, 2012), 15. Amzah, 2012), 323.

13 Ahmad Fathoni Ramli, Admi-

10 Tata cara perceraian di depan nistrasi Peradilan Agama, Pola Bindalmin sidang Pengadilan Agama tercantum

Dan Hukum Acara Peradilan Agama dalam Pasal 39 ayat (1) UU Nomor 1

Dalam Praktek, (Bandung: CV Mandar Tahun 1974 dan di dalam Pasal 115 KHI.

Maju, 2013), 150. ‚Perceraian hanya dapat dilakukan di-

14 Litigasi merupakan proses penyele- depan sidang Pengadilan Agama setelah

saian sengketa melalui proses adminis- Pengadilan Agama tersebut berusaha

trasi dan peradilan yakni para pihak yang tidak berhasil mendamaikan kedua belah

bersengketa saling berhadapan satu sama pihak‛.

lain untuk mempertahankan hak-haknya.

Lihat Rocky Marbun, et.all, Kamus sengketa melalui proses perundingan para

11 ‚Mediasi adalah

penyelesaian

Hukum Lengkap, Cet-1, (Jakarta: Visime- pihak dengan dibantu oleh media-tor.

dia, 2012), 180.

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 82 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 82

tungkan ( win-win solution ) dan ketiga yang menengahi perselisihan

memuaskan bagi pihak-pihak yang diantara suami istri. Pihak ketiga

bersengketa serta bersifat problem yang selanjutnya disebut mediator

solving , bukan untuk mencari kalah disini

menang ( win or lose ). 17 mendorong lahirnya diskusi-diskusi

sebagai fasilitator

yang

Sebagai pihak ketiga dalam me- dalam membicarakan akar persengke-

nengahi perselisihan maka mediator taan, membantu para pihak dalam

harus memiliki sikap yang netral, mengklarifikasi

independen, tidak memihak, serta keinginan-keinginan mereka, me-

kebutuhan

dan

memiliki kemampuan dibidang yang nyiapkan panduan membantu para 18 menjadi persengketaan.

pihak dalam meluruskan perbedaan- Dalam praktek sehari-hari kenya- perbedaan pandangan dan bekerja

taan yang ada didalam masyarakat untuk suatu yang dapat diterima para

ketika berhadapan dengan lembaga pihak dalam penyelesaian yang

Peradilan Agama berdasarkan data mengikat. 15 jenis perkara yang masuk di

Mediator berfungsi membantu Pengadilan Agama adalah gugatan para pihak mencari berbagai kemung-

permasalahan perceraian yang di

mengandung sengketa diasi yang dilakukan oleh para pihak

kinan penyelesaian sengketa. 16 Me-

dalamnya

harta bersama, hak asuh atas anak, dengan bantuan mediator bertujuan

dan lainnya baik yang diajukan oleh untuk mencapai kesepakatan kedua

para pihak dengan wujud gugatan kumulatif maupun rekonpensi. Lem-

15 baga mediasi yang merupakan tempat Sebagaimana telah diatur dalam Pasal 4 Butir (1) Peraturan Mahkamah

untuk mengusahakan kembalinya Agung No. 1 Tahun 2016 yang

hubungan suami istri sangat berperan menyebutkan: ‚Semua sengketa perdata

penting dalam upaya meminimalisir yang diajukan ke Pengadilan termasuk

serta menekan jumlah angka per- perkara perlawanan (Verzet) atas putusan

ceraian.

Verstek dan perlawanan pihak berperkara Kenyataannya keefektifan dalam (Partij Verzet) maupun pihak ketiga

mediasi adalah tingkat keberhasilan (Derden Verzet) terhadap pelaksaan

proses mediasi itu sendiri, Pena- putusan yang telah berkekuatan hukum

tetap, wajib terlebih dahulu diupayakan nganan perkara perceraian di Peng-

penyelesaian melalui Mediasi, kecuali ditentukan lain berdasarkan Peraturan

17 Retno wulan Sutantio dan Iskandar Mahkamah Agung ini.‛

Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata

DalamTeori Dan Praktek, Cet-11, Penyelesaian Sengketa Di Luar Penga-

16 Rachmadi Usman,

Pilihan

(Bandung: CV MandarMaju, 2009), 480. dilan, Cet-2 , (Bandung: PT Aditya Bakti,

18 Lihat Peraturan Mahkamah Agung 2013) , 95.

No.1 Tahun 2016 Pasal 1 ayat (2)

83 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 83 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

dilakukan sebagai keputusan hakim disebabkan oleh tergugat dan peng-

yang biasa.‛

gugat, misalnya, kemauan yang kuat Upaya perdamaian yang dimak- untuk bercerai dari para pihak

sud pada pasal 130 bersifat imparatif . maupun hambatan-hambatan lain dari

Artinya hakim berkewajiban menda- pihak Pengadilan yang tentunya juga

maikan pihak-pihak yang bersengketa menjadi kendala dalam tingkat ke-

sebelum dimulainya proses persi-

berhasilan proses mediasi. 19 dangan. 21

Untuk mengatasi problematika Salah satu langkah untuk me- sistem peradilan yang tidak efektif

nekan terjadinya penumpukan perka- dan efisien, maka muncul alternatif

ra dan mengatasi tunggakan perkara penyelesaian sengketa dalam perda-

dari tahun ke tahun di Mahkamah maian.

Agung adalah dengan mengopti- Dalam pasal 130 Herziene

malkan pemberdayaan pengadilan Inlandsch Reglement yang selanjut-

tingkat pertama dalam menerapkan nya disingkat dengan HIR maupun

lembaga damai dengan memadukan pada pasal 154 Rechsteglement Voor

salah satu bentuk atau sarana pe- De Buingetewesten (yang selanjutnya

sengketa ( Alternative disebu R.Bg). kedua pasal dimaksud

yelesaian

Dispute Resolution) , yaitu mediasi mengenal dan menghendaki penye-

dengan ditunjuknya hakim/mediator lesaian sengketa melalui cara damai.

sebagai penengah dalam proses Pada Pasal 130 ayat (1) HIR 20 peradilan, karena perkara atau seng-

berbunyi, ‚Jika pada hari yang keta yang diakhiri dengan perda- ditentukan itu kedua belah pihak

maian pada tingkat pertama sudah menghadap, maka pengadila negeri

tertutup kemungkinan untuk upaya dengan perantaraan ketuanya akan

banding, kasasi dan peninjauan kem- mencoba mendamaikan mereka i tu‛ bali.

Padaayat (2), ‚Jika perdamaian ter- Dalam penelitian ini penyusun jadi, maka tentang hal itu, pada

Pengadilan Agama waktu sidang, harus dibuat sebuah

menjadikan

Bekasi sebagai objek penelitian akta dengan aman kedua belah pihak

dengan alasan Pengadilan Agama diwajibkan untuk memenuhi per-

Bekasi terletak di kota besar yang janjian yang dibuat itu, maka surat

setiap tahunnya angka perceraian terus

mengalami peningkatan,

19 Hidayatulloh, Efektifitas Mediasi sehingga dengan penelitian ini dapat Dalam Perkara Perceraian Di Pengadilan

Agama Depok, (Jakarta, UIN, 2011), 1.

21 Aris Bintania, Hukum Acara

20 R. Tresna, Komentar HIR , Cet. Peradilan Agama Dalam Kerangka Fiqh Ke-18, (Jakarta, Pradnya Paramita, 2005),

Al-Qadha, edisi-1 (Jakarta: Raja Grafindo 110.

Persada, 2012), 22.

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 84 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 84

Stbl.1835 no.58, pemerintah kolonial Agama Bekasi berperan aktif dalam

Belanda mengeluarkan penjelasan menekan jumlah angka perceraian. tentang pasal 13 Stbl. 1820 no.20

Berangkat dari latar belakang yaitu sebagai berikut: ‚Apabila yang telah dijelaskan, maka penulis

terjadi sengketa antara orang Jawa merumuskan masalah sebagai beri-

satu sama lain mengenai soal-soal kut: (1) Bagaimana implementasi

perkawinan, pembagian harta dan mediasi di Pengadilan Agama Beka-

sengketa-sengketa yang sejenis, yang si? (2) Apa sajakah Faktor Pengham-

harus diputus menurut hukum Islam, bat Dan Pendukung Keberhasilan

maka para pemuka agama membe- Proses Mediasi Di Pengadilan Agama

rikan keputusan akan tetapi gugatan Bekasi? (3) Bagaimana Efektifitas

untuk mendapat pembayaran yang Mediasi Di Pengadilan Agama

timbul dari keputusan para pemuka Bekasi? agama itu, harus dimajukan kepada pengadilan- pengadilan biasa‛.

Esensi Peradilan Agama setelah Profil Pengadilan Agama Bekasi

Indonesia merdeka dipertegas melalui Berpijak sebagai lembaga per-

Undang-undang Darurat No. 1 Tahun adilan yang resmi, keberadaan

1951, yang menetapkan Peradilan Peradilan Islam yang saat ini dikenal

Agama sebagai lembaga resmi; dan dengan Peradilan Agama mulai

selanjutnya melalui Peraturan Peme- berjalan dan diterima di bumi Indo-

rintah Nomor 45 tahun 1957 diben- nesia pada zaman penjajahan Belan-

tuklah Peradilan Agama di luar Jawa

da ditandai dengan sikap politik dan Kalimantan. Dengan demikian pemerintah Kolonial melalui Stbl.

pada saat itu telah terbentuk tiga 1882 no.152. Sikap kolonial Belanda

peraturan perundang-undangan yang tersebut bukanlah suatu kebetulan

mengatur Peradilan Agama di Indo- atau berupa hadiah, namun memang

nesia, yaitu : 1. Stbl. 1882 No.152 jo seharusnya terjadi dengan mengingat

Stbl.1937 No.116 dan 610 yang bahwa secara sosial kultural lembaga

mengatur Peradilan Agama di Jawa Peradilan Islam tersebut secara nyata

dan Madura;

telah tumbuh subur dan tidak dapat

2. Stbl. 1937 No. 638 dan 639 yang dipadamkan; Peradilan Islam lahir

menagtur Peradilan Agama di Kali- dan berdiri tegak atas kehendak

mantan Selatan; dan 3. Peraturan masyarakat muslim itu sendiri

pemerintah nomor 45 tahun 1957 sehingga kelangsungan eksistensinya

yang mengatur Pera- dilan Agama di tidak bisa dihentikan dan terhapus;

luar jawa dan Kalimantan Selatan. selama terbentuk masyarakat muslim

Kemudian pada perkembangan hu- maka dengan sendirinya terbentuk

kum berikutnya, kelahiran Undang-

85 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 86

undang nomor 14 Tahun 1970 ten- tang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, eksistensi Peradilan Agama semakin dipertegas dengan mendudukkan Pengadilan Agama sejajar dengan tiga lingkup pengadilan lainnya. pada pasal 10 ayat (1) Undang-undang tersebut dinyatakan

bahwa,

‚Kekuasaan

Kehakiman dilakukan oleh Pengadil- an dalam lingkungan: a. Peradilan Umum, b. Peradilan Agama; c. Per- adilan Militer; d. Peradilan Tata Usaha

Negara;‛.

Sungguhpun

demikian tidak dapat disangkal bahwa bahwa pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum lebih dikenal oleh masyarakat pencari keadilan

pada khususnya

dan

masyarakat Indonesia pada umumnya dibandingkan lembaga-lembaga per- adilan lainnya; sementara pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama dalam kurun waktu yang relatip panjang kurang dikenal sebagai lembaga yang memiliki atribusi peradilan bahkan masih ditemukan pandangan sementara orang bahwa Pengadilan Agama identik dengan kantor Urusan Agama. Namun setelah diundangkannya Undang- undang nomor 7 tahun 1989, kedudukan dan kewenangan Per- adilan Agama sebagai salahsatu bagian dari pelaksana kekuasaan ke- hakiman atau ‚ Judicial Power‛ sebagaimana diamanatkan oleh pasal

10 Undang-undang nomor 14 tahun 1970 semakin dipertegas yang pada akhirnya akibat pengaruh dari

berbagai sisi yang diikuti dan sejalan dengan gerak langkah pelaksanaan eksistensi Peradilan Agama yang telah mampu menangani berbagai sengketa para pencari keadilan masyarakat luas, pandangan keliru dan suara sumbang tentang Peradilan Agama mulai sirna dari pendengaran; kedudukan dan kewenangan penga- dilan dalam lingkungan Peradilan Agama sebagai Judicial Power secara praktis bertaha pdirasakan oleh masyarakat pencari keadilan. Adanya ketentuan pasal 10 Undang-undang nomor 14 tahun 1970, jelas dan tegas bahwa Peradilan Agama adalah satu diantara empat peradilan sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang diakui dan dilindungi oleh Undang- undang. Dari empat peradilan ter- sebut, Peradilan Agama adalah satu diantara tiga Peradilan Khusus di Indonesia; dua Peradilan khusus lainnya adalah Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha

Negara. Kekhususan Peradilan Agama dapat diketahui dengan jelas bahwa Per- adilan Agama hanya berwenang menyelesaikan

perkara untuk golongan tertentu dan untuk perkara- perkra terentu. Hanya saja sebelum diundangkannya

Undang-undang nomor 7 tahun 1989, Peradilan Agama sebagai pelaksana kekuasaan Kehakiman belum dapat menun- jukkan sikap mandiri yang dapat dikatakan sebagai peradilan semu, sebab putusan yang diproduk Per- adilan Agama belum dapat dikatakan putusan yang berharga sebelum Undang-undang nomor 7 tahun 1989, Peradilan Agama sebagai pelaksana kekuasaan Kehakiman belum dapat menun- jukkan sikap mandiri yang dapat dikatakan sebagai peradilan semu, sebab putusan yang diproduk Per- adilan Agama belum dapat dikatakan putusan yang berharga sebelum

Pengadilan Agama pengadilan dalam Lingkungan Per-

Institusi

Bekasi secara formal belum terben- adilan Umum sebagaimana tersebut

tuk pada masa penjajahan Belanda pada pasal 63 ayat (2) Undang-

dan Jepang. Setelah proklamasi undang nomor 1 tahun 1974 dan

Kemerdekaan, atas tuntutan Undang- kewenangan Peradilan Agama tidak

undang Pengadilan Agama Bekasi hanya sangat terbatas namun juga

mulai berdiri tepatnya pada tahun belum merata diantara Pengadilan-

1950 yang berkantor di Jl. Is Straat pengadilan

Kampung Melayu Jatinegara dengan Indonesia, terutama dalam hal

Ketua Rd. H. Abu Bakar, kemudian sengketa waris dan hibah yang hanya

setelah terjadi pemekaran wilayah menjadi

yaitu terbentuknya Kabupaten Bekasi dalam lingkungan Peradilan Agama

kewenangan

pengadilan

yang memisahkan diri dari Keresi- di luar Jawa dan Madura, namun juga

denan jatinegara Pengadilan Agama kewenangan

Bekasi pindah ke wilayah hukum lingkungan peradilan Agama masih

pengadilan

dalam

Kabupaten Bekasi. Namun dengan terbatas. Setelah diundangkannya

mengingat kantor belum tersedia Undang-undang nomor 7 tahun 1989

maka kantor Pengadilan Agama yang mulai berlaku sejak tanggal 29

Bekasi semula menempati rumah- Desember 1989, Hukum Acara

rumah kontrakan dimulai dari rumah Peradilan Agama tidak hanya jelas

kontrakan Bapak H. Abdul Kadir dan seragam, namun juga kewenang-

selama 3 tahun, kemudian pindah ke annya lebih luas.

rumah kontrakan Ibu Ja’anih kurang Sistem Rumusan tersebut meng-

lebih selama 15 tahun dan pindah lagi isyaratkan bahwa Peradilan Agama

ke rumah kontrakan Bapak Maja tidak lagi sebagai peradilan semu

kurang lebih selama 2 tahun dan namun berada pada deretan yang

terakhir bergabung dengan Kantor sama dalam satu baris selaku

Agama Kabupaten pelaksana

Departemen

Bekasi Kurang lebih 3 tahun yaitu mengibarkan panji-panji yang sama

kekuasaan

kehakiman

dari tahun 1975 sampai dengan tahun dengan Peradilan Umum, Peradilan

Militer dan Peradilan Tata Usaha Walikotamadya Dati II Bekasi Negara. Eksistensi Peradilan Agama

berdasarkan Undang- menjadi lebih mandiri dan murni

dibentuk

undang No. 9 tahun 1996 tanggal 19 sebagai lembaga yudikatip setelah

Dese-mber 1996 yang sebelumnya pengadilan

meru-pakan bagian dari Kabupaten peradilan Agama ditetapkan berada

dalam

lingkungan

Dati II Bekasi, dan pada tahun 1998 pada satu atap dibawah kekuasaan

Keputusan Presiden Mahkamah

berdasarkan

Nomor 145 tahun 1998 dibentuk Undang-undang nomor

Agung

berdasarkan

Pengadilan Agama Kabupaten Bekasi

87 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 87 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

1997 dibangun ruang tunggu sidang atas pembentukan Walikotamadya

seluas 50 M2 dengan swadana. tersebut adapun peresmian mulai berdirinya Pengadilan Agama Cika-

Mediasi Di Pengadilan Agama rang dilakukan oleh Direktur Jenderal

Bekasi

Pembinaan Kelembagan

Sebagaimana data yang telah Islam pada tanggal 13 April 1999,

Agama

diperoleh mengenai proses mediasi, sehingga oleh karena itu wilayah

Pengadilan Agama Bekasi Hukum Pengadilan Agama Bekasi

di

tentunya diupayakan sesuai dengan yang semula meliputi Kabupaten dan

apa yang tertera dalam teori proses Kotamadya

sejak diresmikannya mediasi. Adapun untuk proses Pengadilan Agama Cikarang hanya

mediasi di lingkungan Pengadilan meliputi wilayah Kotamadya Bekasi

Agama Bekasi seperti yang dikatakan saja.

oleh Bapak Drs. Katong Pujadi Soleh Gedung Pengadilan Agama

adalah : 22

Bekasi saat ini terletak di Jl. Jend A. Pertama , Sidang Pra Mediasi. yani Nomor 10 Bekasi Telp ( 021 )

Pada hari dan tanggal persidangan 8841880 kode pos 17141 yang

yang telah ditentukan dan dihadiri dibangun pada tahun 1979 diatas

kedua belah pihak, majelis hakim tanah seluas 1080 m2 dengan hak

menerima berkas perkara dan mem- guna pakai dan luas bangunan 150

gugatan. Kemudian m2 melalui anggran DIP Departemen

bacakan

menjelaskan tentang keharusan para Agam tahun 1978/1979, dengan biaya

pihak untuk menempuh proses sebesar Rp. 12.000.000,-, pengadaan

mediasi serta menjelaskan prosedur tanah melaui dana BADKI Pusat

mediasi menurut PERMA No. 01 tahun 1980 dengan biaya sebesar Rp.

2016 tentang Prosedur 1.000.000,-. Kemudian pada tahun

Tahun

Mediasi di Pengadilan. 23 1982 dilaksanakan perluasan gedung

Kedua , Pelaksanaan Mediasi. balai sidang seluas 100 m2,

Mediasi dilaksanakan di tempat berdasarkan DIP 1982/1983 nomor

ruang mediasi Pengadilan Agama 65/XXV/3/82 tanggal 11 Maret 1982

Bekasi, kecuali para pihak meng- dengan

hendaki lain, hal ini dapat dilakukan 25.000.000,- dilaksanakan oleh CV

biaya sebesar

Rp.

mediator bukan dari KANDANG BESAR sehingga luas tanah seluruhnya 1080 m2 dan luas

apabila

bangunan seluruhnya 250 m2.

22 Wawancara pribadi dengan Bapak Selanjutnya dari sisa tanah yang

Drs. Katong Pujadi Hakim Mediator tersedia pada tahun 1996 dibangun

Pengadilan Agama Bekasi tanggal 15 pembangunan dua buah ruang sidang

Agustus 2016.

23 Ibid

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 88 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 88

Pengadilan Agama. 24 Dalam hal

kan melalui panitera sidang sebelum mediasi ditunda untuk memanggil

persidangan dimulai. Apabila media- para pihak kembali. Apabila pihak

tor dalam laporannya menyatakan pemohon tidak dapat hadir dengan

bahwa mediasi telah gagal, dalam hal alasan yang sah, maka dapat

majelis hakim telah menetukan hari diwakilkan kepada Kuasa Hukumnya,

sidang berikutnya, maka persidangan lain halnya jika pemohon tidak hadir

dibuka kembali dengan acara biasa. tanpa alasan yang sah dan telah

dalam hal sidang dipanggil dua kali berturut-turut,

Sedangkan

berikutnya belum ditentukan, maka maka Majelis Hakim menyatakan

sidang dilanjutkan terlebih dahulu pihak pemohon tidak beritikad baik,

memanggil para pihak dengan dan

Penetapan Hari Sidang baru. 27 diterima dan tidak dapat diproses di

perkara dinyatakan

tidak

Keempat , Sidang Lanjutan La- pengadilan. Namun jika pihak

poran MediasiDalam sidang terdapat termohon yang telah diapanggil dua

dua komponen yaitu mediasi gagal kali berturut-turut tidak hadir, maka

atau berhasil. Jika mediasi berhasil perkara

akan diputus

secara

maka kedua belah pihak harus . Verstek 25 melaksanakan amar dari hasil media-

Ketiga, Laporan Mediasi. Media- sinya. Akan tetapi jika gagal maka tor wajib menyusun laporan

akan dilanjutkan ke persidangan pelaksanaan mediasi, baik dalam hal

sampai ada putusan dari hakim. 28 mediasi berhasil yang diakhiri dengan 1. perdamaian atau tidak berhasil. Laporan mediasi menjelaskan tentang

Faktor Penghambat Dan Pendukung alasan-alasan pokok permasalahan

Proses Mediasi yang menjadi sebab perselisihan

Dalam praktiknya di Pengadilan diantara kedua belah pihak dan juga

Agama Bekasi, keefektifan mediasi memuat hasil kespakatan bersama

belumlah dapat dirasakan nyata bila apabila mediasi berhasil dengan

dilihat dari tingkat keberhasilannya kesepakatan. 26 Selanjutnya laporan

dalam mendamaikan para pihakyang berperkara berdasarkan jumlah kasus

24 yang diproses setiap tahunnya tidak Ibid

25 Ibid mencapai angka diatas 12 % (setidak-

26 Berdasarkan laporan hasil mediasi nya pada kurun tahun 2014-2015). pada nomor perkara 1669/Pdt.G/2016/

PA.Bks, bahwa permohonan gugatan

27 Wawancara pribadi dengan Bapak cerai tetap dikabulkan dengan memuat

Drs. Katong Pujadi Hakim Mediator beberapa

Pengadilan Agama Bekasi tanggal 15 dilaksanakan kedua pihak setelah putusan

dari Mejelis Hakim ditetapkan.

28 Ibid.

89 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Memang ada beberapa kendala teknis perlakuan tidak baik si suami, atau dalam mengaplikasikan PERMA No.

hal lainnya yang membuat jiwanya

01 Tahun 2016 sesuai dengan apa selalu tertekan dan hal ini dapat yang

disampaikan Bapak

Drs.

berakibat

keadaan psikologis

29 Nawawi Ali, S.H, diantaranya : 32 terganggu.

Pertama , Para Pihak. Dalam Kedua, Durasi waktu mediasi. Di proses mediasi di Pengadilan Agama

Pengadilan Agama Bekasi penentuan Bekasi, ada beberapa faktor peng-

waktu mediasi tidak selalu 30 hari hambat keberhasilan proses mediasi

atau bahkan menambah jangka waktu diantaranya: (1) Dari para pihak yang

30 sesuai yang diatur dalam pasal 24 berperkara sendiri yang bersikukuh

ayat (1) dan (2) PERMA No. 1 Tahun mempertahankan keinginannya untuk

2016. Pada kenyataannya pelaksaan bercerai, bahkan ketika memasuki

mediasi hanya butuh 2 (dua) sampai 3 ruang mediasi ada para pihak yang 33 (tiga) minggu saja.

tidak saling menyapa satu sama lain, Ketiga, Aspek Sarana. Di Peng- hal ini memberi gambaran jelas

adilan Agama Bekasi ruang mediasi kepada mediator bahwa dari respon

tersedia belum cukup memadai. sikap masing-masing pihak telah

Ruang mediasi yang berlokasi menunjukan keputusan mereka untuk

disamping ruang Sidang 3(tiga) ,

belum adanya jalan penghubung yang sudah terjadi berkepanjangan

berpisah sudah tetap. 30 (2) Konflik

khusus ke ruang lain bagi staff membuat kedua pihak atau salah

yang berkepentingan satu pihak merasa bahwa dirinya

pengadilan

sehingga masih bebas lalu-lalang tidak tahan lagi menjalani kehidupan

melalui ruang mediasi. Hal ini juga rumah tangga dengan berbagai

ikut menghambat jalannya proses

masalah yang dihadapi. 31 (3) Kondisi

mediasi. 34

Psikologis dan kejiwaan para pihak Keempat, Aspek Perkara. Jumlah juga menjadi penghambat dalam

terbesar perkara yang diajukan ke upaya mediator mendamaikan kedua-

Pengadilan Agama adalah perkara nya. Adakalanya istri mendapat

perceraian. Dan perkara perceraian tekanan dari pihak suami baik karena

yang paling banyak diterima oleh pengadilan agama bekasi adalah

29 perkara cerai gugat dan cerai talak Wawancara pribadi Bpk. Drs. H.

dimana faktor yang menjadi penye- Nawawi Ali, S.H Mediator Pengadilan

Agama Bekasi pada tanggal 30 Agustus 2016.

32 Ibid

33 Wawancara pribadi dengan Bapak Drs.

30 Wawancara pribadi dengan Bapak

Nawawi Ali, SH Mediator Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal

Nawawi Ali, SH

Mediator

Drs.

Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 90 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 90

angka perceraian yang diakibatkan ketiga atau perselingkuhan juga dapat

masalah ekonomi berkurang tiap menjadi penyebab utama retaknya

tahun dari 62,81 % pada Tahun 2013- hubungan rumah tangga. 35 Hal ini 2014 dan 5,48 % Pada Tahun 2014-

juga dapat dilihat dari meningkatnya 2015. (5) Kecemburuan. Kecemburu- jumlah perkara yang diakibatkan

an para pihak serta ketidakpercayaan karena

masing-masing suami istridapat meningkat sebanyak 33,78 % dalam

hadirnya pihak

ketiga

menjadi penyebab timbulnya perse- kurun waktu 2013 – 2015. (2)

lisihan yang berakibat pada putusnya Ketidakharmonisan. Kesalahpahaman 38 perkawinan. Pada tabel dibawah

menunjukan tingkat perceraian yang rumah tangga yang mengakibatkan

berkomunikasi dalam

kehidupan

disebabkan kecemburuan meningkat tidak harmonisnya hubungan suami

signifikan melebihi 65.51 % dalam istri menjadi penyebab yang paling

kurun waktu 2013 – 2014 dan banyak jumlahnya. 36 Dapat dilihat

meningkat 23.95 % dalam kurun pada tabel dibawah, Paling tidak

waktu antara 2014 – 2015. setiap tahun kasus perceraian yang

Perkara perceraian yang diajukan disebabkan ketidakharmonisan me-

ke Pengadilan Agama oleh pasangan ningkat21,70 % - 25,54 % pada kurun

suami isteri telah diawali oleh waktu 2013 - 2015. (3) Ekonomi.

berbagai proses penyelesaian kasus Keadaan ekonomi keluarga juga

yang melatarbelakanginya diselesai- dapat

kan oleh para pihak secara langsung rumah tangga. Adakalanya si suami

mempengaruhi

kehidupan

maupun menggunakan pihak lain yang tidak bekerja dikarenakan PHK,

yang berasal dari kalangan keluarga Habis masa kontrak kerja, serta upah

maupun seseorang yang ditokohkan. 39 yang tidak mencukupi kebutuhan

Adapun faktor yang pendukung rumah tangga, sementara kebutuhan

tercapainya perdamaian di Penga- seahari-hari

dilan Agama Bekasi sebagai-mana tercukupi memaksa salah satu pihak

belum

sepenuhnya

yang dijelaskan oleh Bapak Drs. H. terutama istri tidak dapat memper-

Nawawi Ali, S.H adalah: Pertama , tahankan keadaannya dan memilih

Aspek dari Para Pihak. Faktor jalan perceraian sebagai alternatif

keberhasilan mediasi dari aspek para mengakhiri keadaan yang dialami-

pihak, yaitu keadaan sosiologis dan psikologis para pihak, Moral dan kerohanian, tingkat kerumitan per-

35 Wawancara pribadi dengan Ibu Hj. Cholidah, M.PdI Mediator Pengadilan

Agama Bekasi pada tanggal 31 Agustus

91 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018 91 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Agama Bekasi Faktor keberhasilan mediasi juga

Efektifitas mediasi di Pengadilan dipengaruhi oleh anak dari hasil

Agama Bekasi dapat terlihat dengan perkawinan mereka. Dalam hal ini

jumlah banyaknya perkara perceraian tidak sedikit para pihak yang ber-

yang dicabut oleh pihak pemohon perkara dapat berhasil didamaikan

setelah menempuh proses mediasi. dengan mempertimbangkan keadaan

Para pihak yang berselisih memilih anak apabila perceraian tetap dilak-

jalan damai dan menyambung kem- sanakan. Seperti dapat mengganggu

perkawinan serta mental dan psikologis anak apabila

bali

ikatan

melanjutkan kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya berpisah, sehing-

dengan

berupaya memperbaiki

ga kasih sayang yang diharapkan perselisihan kedua belah pihak. 43 seorang anak dari kedua orang tuanya

Berikut data Permohonan per- juga berkurang. 41 Ketiga, Permasa- kara yang masuk dan diputus di

lahan Yang Dihadapi. Pokok masalah Pengadilan Agama Bekasi dan yang menjadi sebab perselisihan

perkara yang dicabut (berhasil di biasanya terjadi karena masing- 44 mediasi).

masing pihak tidak mempunyai itikad saling mencari solusi untuk menye- lesaikan perselisihan mereka. Dalam keadaan seperti ini Mediator sebelum melakukan

mediasi

mempelajari

terlebih dahulu permasalahan penye- bab perkara yang dihadapi oleh kedua

Tabel Jumlah Perkara Dicabut Dan pihak. Sehingga dapat diketahui

Diputus Tahun 2013-2015 pokok permasalahan yang terjadi dan

dapat merancangkan berbagai ke- Dicabut

mungkinan e ditawarkan kepada para pihak agar

ses)

lkan (Berhasil

dapat diterima dan dilaksanakan

sesuai harapan. 2015

43 Wawancara Pribadi dengan Bapak

40 Wawancara Pribadi dengan Bapak Drs. H. Nawawi Ali, S.H Mediator Drs. H. Nawawi Ali, S.H, Mediator

Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal

30 agustus 2016.

30 Agustus 2016.

44 Rekap Perkara Perceraian yang

41 Ibid. diterima dan diputus di pengadilan

42 Ibid. agama bekasi Tahun 2013-2015.

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 92

Berdasarkan tabel di atas, jumlah Data diatas dapat dibuat grafik permohonan perkara di Pengadilan

sebagai berikut :

Agama Bekasi pada tahun 2013 Grafik perkara dicabut dan untuk jumlah perkara yang masuk

dikabulkan

9.576 perkara dan yang diputus

seluruhnya 728 perkara dan yang 77% 79% 81% 75% 100%

berhasil di mediasi 310 perkara. 80%

Tahun 2014 jumlah perkara yang

masuk 2.808, diputus berjumlah 20% 2.215 dan yang berhasil di mediasi 0%

Jumlah 324. Tahun 2015 jumlah perkara yang Perkara masuk 3.393, diputus berjumlah yang

Dicabut 2.751 dan yang berhasil di mediasi

378. Jumlah permohonan perkara yang masuk di Pengadilan Agama

mengamati data Bekasi terbanyak pada tahun 2015

Setelah

tersebut diatas, peneliti menanyakan berdasarkan data di atas.

kepada Bapak Drs. Katong Pujadi Kemudian pada kurun tahun

Soleh tentang pendapat beliau 2016 sampai bulan juni adalah

mengenai keefektifan mediasi yang sebagai berikut:

sudah dilakukan Pengadilan Agama Tabel. Jumlah Perkara Dicabut

Semenjak Dan Diputus Tahun 2016

Bekasi

adalah:

ditetapkannya PERMA No. 01 Tahun

2016 atas perubahan PERMA No.1

Tahun Diproses) Dikabul-

Dicabut

(Berhasil dimediasi)

tentang Prosedur Mediasi di Penga-dilan, terdapat

beberapa perubahan didalamnya dan Dari data diatas dapat dilihat

dengan dikeluar-kannya PERMA No. bahwa berdasarkan perkara perce-

1 Tahun 2016 juga diharapkan dapat raian yang telah masuk sebanyak

meningkatkan efektifitas mediasi 1.789 perkara, yang dikabulkan 1.343

dalam mengurangi jumlah angka perkara dan yang berhasil 181

perceraian di Penga-dilan Agama perkara, dan jika di prosentasekan

Bekasi. Pengadilan tidak hanya keberhasilan mediasi hanya 10,11

bertugas dan berwenang memeriksa, persen. 45 mengadili, dan menyele-saikan suatu perkara

ber-wenang mendamaikan para pihak yang

tetapi

berperkara. 46

45 Arsip Mahkamah Agung, Rekap Perkara Diputus Dan Diterima, www.

badilag.net/perkara-diterima-dan-diputus,

46 Wawancara pribadi dengan Bapak diakses pada 20 Agustus 2016.

Drs. Katong Pujadi Hakim Mediator Di

93 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

PERMA No. 01 Tahun 2016 ten- Tahun 2016 atas perubahan PERMA tang Prosedur Mediasi di Pengadilan 49 sebelumnya.

ini diharapkan bisa menjadi langkah Perceraian merupakan putusnya awal keefektifan usaha perdamaian

hubungan perkawinan antara suami atau mediasi, bukan hanya dalam

dan istri oleh sebab-sebab tertentu. tataran teoritis, tetapi juga dalam

Perceraian adalah hal yang praktik atau aplikasinya di lapangan.

dibenci Allah SWT sebagaiamana Karena PERMA No. 01 Tahun 2016

diterangkan dalam sebuah riwayat merupakan perubahan dari PERMA

َمَهَس َو ِهْيَهَع ُالله ىَهَص الله َل ْىُسَر َّنَأ َرَمُع ُهْبِإ ْهَع sebelumnya yakni PERMA No. 01

ُقَلاَّطنا ىَناَعَت ِ َّاللَّ ىَنِإ ِلَلاَحْنا ُضَغْبَأ : َمَل Tahun 2008 yang dianggap memer-

‚Dari Ibnu Umar bahwasannya lukan beberapa perubahan agar lebih

Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wassa- efektif dalam menyelesaikan perkara

lam bersabda : ‘Sesuatu yang halal di Pengadilan. 47 dandibencioleh Allah Ta’ala ada-

Pemberlakuan PERMA mediasi lahTalak‛ (HR. Abu Daud, Ibnu ini jiga telah dilaksanakan di lingkup

Majah, al-Baihaqi, al- Hakim dan Pengadilan Agama Bekasi sebagai

perawi lainnya dari Abdullah bin Umar r.a). salah satu institusi yang mem- 50 praktikkan mediasi. Namun Peng-

sejumlah

Perceraian berakibat hukum adilan Agama Bekasi membutuhkan

hubungan perkawinan. waktu penyesuaian untuk bisa

putusnya

Sebagaimana yang dijelaskan oleh memaksimalkan tingkat keefektifan

Ghofur Anshori bahwa PERMA No. 01 Tahun 2016 tentang

Abdul

putusnya perkawinan berarti ber- Prosedur Mediasi di Pengadilan. 48 akhirnya hubungan suami istri. 51

Analisis Efektivitas Mediasi Di

49 Sebagaimana azas mempersukar Pengadilan Agama Bekasi

perceraian yang berhubungan dengan Apabila melihat data yang ada di

tujuan pernikahan sesuai Pasal 1 Undang- Pengadilan Agama Bekasi khususnya

Undang No.1 Tahun 1974 dan penje- perkara perceraian, mediasi sebagai

yaitumembentuk keluarga suatu cara mendamaikan pihak yang

lasannya

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal bersengketa ternyata belum efektif

melalui ikatan lahir bathin antara seorang menekan jumlah angka perceraian

laki-laki dengan seorang perempuan sesuai yang diharapkan PERMA No.1

berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa. Lihat Muhammad Syaifudin, ect.all, Hukum Perceraian, edisi 1, cet-2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), h.36

50 Sayyid Sabiq, Nor Hasanudin

Pengadilan Agama Bekasi pada tanggal (Pen.), Fiqih Sunnah, Jilid 3, (Jakarta:

15 Juli 2016 Pena PundiAksara, 2006), h.137

47 Ibid

51 Muhammad Syaifudin, Srituratmi-

48 Ibid yah, Dan Annalisa Yahanan, Hukum

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 94

Pada dasarnya memang sebuah rumah tangga dengan berupaya perkawinan harus didasari dengan

perselisihan kedua kekuatan cinta. Namun dalam

memperbaiki

belah pihak.

perjalanan kehidupan berumah tangga Jumlah permohonan perkara di terkadang terjadi salah paham antara

Pengadilan Agama Bekasi pada tahun suami dan istri yang dapat berakibat

2013 untuk jumlah perkara yang timbulnya

masuk 2.511 perkara dan yang dipu- keduanya. 52 Oleh karena itu, mediasi tus seluruhnya 1.929 perkara dan

perselisihan

diantara

yang meru-pakan sebagai salah satu yang berhasil di mediasi 310 perkara. alternatif

Pada Tahun 2014 jumlah perkara ( alternatif dispute resolution ) dapat

penyelesaian

sengketa

yang masuk 2.808, diputus menjadi

berjumlah 2.215 dan yang berhasil di menyelesaikan

jalan keluar

dalam

mediasi 324. Tahun 2015 jumlah keduanya.

perselesihan

perkara yang masuk 3.393, diputus Efektifitas mediasi di Pengadilan

berjumlah 2.751 dan yang berhasil di Agama Bekasi dapat terlihat dengan

mediasi 378. 54 Kemudian jumlah jumlah banyaknya perkara perceraian

perkara tahun 2016 sampai bulan juni yang dicabut oleh pihak pemohon

adalah 1.789 perkara yang masuk, setelah menempuh proses mediasi.

diputus berjumlah 1,343, dan yang Sesuai dengan tujuan mediasi itu

berhasil dimediasi berjumlah 181. 55 sendiri dalam perannya mengurangi

Jumlah permohonan perkara yang jumlah angka perceraian di Peng-

masuk di Pengadilan Agama Bekasi adilan Agama. 53 Para pihak yang terbanyak pada tahun 2016.

berselisih memilih jalan damai dan Apabila melihat data diatas, menyambung kembali ikatan perka-

bahwa mediasi sebagai suatu bentuk winan serta melanjutkan kehidupan

cara mendamaikan pihak yang ber- sengketa ternyata belum efektif

Perceraian, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), sesuai yang diharapkan PERMA 17-18.

dalam menekan jumlah angka per-

Suatu realita bahwa Srituratmiyah, dan Annalisa Yahanan,

banyaknya jumlah perkara yang tidak Hukum Perceraian, (Jakarta: Sinar

berhasil untuk di damaikan. Garfika, 2014), h.17-18

53 Sebagaimana

pengertian

efektifitas yang dikemukakan oleh Handayaningrat

54 Rekap Perkara Diterima Dan diartikan sebagai suatu pengukuran akan

bahwa

Efektifitas

Diputus Di Pengadilan Agama Bekasi tercapainya

55 Arsip Mahkamah Agung, Rekap direncanakan sebelumnya secara matang.

tujuan yang

telah

perkara diputus dan dicabut Tahun 2016, Lihat

www.badilag.net/rekap-perkara-diterima- Organisasi Manajemen, (Jakarta: Mas

Handayaningrat,

Azas-Azas

dan-diputus, diakses pada 20 Agustus Agung, 1996), h.16

95 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Semenjak ditetapkannya PER- PERMA No. 01 Tahun 2016 me- MA No. 01 Tahun 2016 atas

rupakan perubahan dari PERMA perubahan PERMA No.1 Tahun 2008

sebelumnya yakni PERMA No. 01 tentang Prosedur Mediasi di Penga-

Tahun 2008 yang dianggap memer- dilan, terdapat beberapa perubahan di

lukan beberapa perubahan agar lebih dalamnya dan dengan dikeluarkannya

efektif dalam menyelesaikan perkara PERMA No. 1 Tahun 2016 juga diha-

di Pengadilan. 57 rapkan dapat meningkatkan efektifi-

Pada dasarnya hukum mediasi tas mediasi dalam mengurangi jumlah

tercantum dalam Pasal 2 ayat (2) angka perceraian di Pengadilan

PERMA No. 01 Tahun 2016 yang Agama Bekasi. Pengadilan tidak

mewajibkan setiap hakim, mediator hanya bertugas dan berwenang me-

dan para pihak yang berperkara untuk meriksa, mengadili, dan menyelesai-

mengikuti prosedur penyelesaian kan suatu perkara tetapi berwenang

perkara melalui mediasi. Dan apabila mendamaikan para pihak yang

tidak menempuh prosedur mediasi ini berperkara.

maka berdasarkan PERMA No. 01 Pengadilan yang selama ini dike-

Tahun 2016 merupakan pelanggaran nal masyarakat sebagai lembaga yang

terhadap Pasal 130 HIR dan atau menegakkan hukum dan keadilan,

Pasal 154 RBg. Yang dimana tetapi sekarang Pengadilan juga

mengakibatkan putusan batal demi menampakkan diri sebagai lembaga

hukum. Artinya, semua perkara yang yang mencari solusi antara pihak-

pada PengadilanTingkat pihak yang berselisih.

masuk

Pertama tidak mungkin melewatkan Pemberlakuan PERMA No. 01

prosedur mediasi yang telah dite- Tahun 2016 tentang Prosedur Media-

Pemberlakuan PERMA si di Pengadilan ini diharapkan bisa

tapkan.

mediasi ini telah dilaksanakan di menjadi langkah awal keefektifan

lingkup Pengadilan Agama Bekasi usaha perdamaian atau mediasi,

sebagai salah satu institusi yang bukan hanya dalam tataran teoritis,

mempraktikkan mediasi. Namun tetapi juga dalam praktik atau

Pengadilan Agama Bekasi membu-

aplikasinya di lapangan. 56 Karena

tuhkan waktu penyesuaian untuk bisa memaksimalkan tingkat keefektifan

56 PERMA No.1 Tahun 2016 yang merupakan pedoman dalam pelaksanaan

suatu hukum juga dipengaruhi salah mediasi di Pengadlan Agama merupakan

satunya oleh faktor hukum itu sendiri aturan-aturan hukum bermediasi. Selain

yakni aturan-aturan atau undang-undang itu ia berperan penting dalam menekan

terkait. Lihat Soerjono Soekanto, Faktor- jumlah angka perceraian yang semakin

Faktor yang Mempengaruhi Penegakan meningkat tiap tahunnya. Sebagaimana

Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, yang

dikemukakan oleh

Soerjono

Soekanto bahwa keefektifan berjalannya

57 Ibid

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 96

PERMA No. 01 Tahun 2016 tentang

Kesimpulan

Prosedur Mediasi di Pengadilan. 58 Kesimpulan penelitian ini Dengan demikian peneliti dapat

bahwa keefektifan penerapan mediasi menganalisa

perceraian di pengadilan agama mediasi sudah sesuai dengan prosedur

bahwa

pelaksanaan

apakah yang sudah dan sesuai dengan PERMA No. 01

bekasi

dilaksanakan itu efektif dalam artian Tahun

berjalan dan telah sesuai yang Mediasi di Pengadilan. 59 Salah satu- diharapkan dalam PERMA No. 01

2016 tentang

Prosedur

nya dapat dilihat dari proses mediasi Tahun 2016, dan dilihat dari hasil dan adanya peningkatan prosentase

target penerapan mediasi tersebut, mediasi dari tahun 2013-2016

sekiranya mediasi di Pengadilan walaupun peningkatannya itu hanya

Bekasi belum efektif sebesar kurang lebih 3 % - 5 % tiap

Agama

menekan jumlah angka perceraian tahunnya. Masukan dari peneliti

karena prosentase dari perkara yang untuk Pengadilan Agama Bekasi

dicabut (berhasil di mediasi) tidak yaitu untuk lebih memperbaiki

mencapai 30 % tiap tahunnya. faktor-faktor yang menjadi pengham- bat di dalam proses mediasi.

Daftar Pustaka

58 Ibid.

59 Implementasi pelaksaan mediasi di Abdoel Djamali, R, Pengantar Pengadilan Agama Bekasi menunjukan

Hukum Indonesia , Jakarta, Raja tingkat kepatuhan mesyarakat dalam

Grafindo Persada, 2012, Cet-18. menjalankan proses mediasi. Sebagai-

Abidin Syamsudin, Zaenal, Roman- mana Efektivitas hukum dapat diukur

dengan melihat sejauh mana aturan tika Kawin Muda , Jakarta, Pustaka

hukum itu ditaati atau tidak ditaati. Jika Imam Abu Hanifah, 2008. suatu aturan hukum ditaati oleh sebagian

Bimbingan Konseling , besar target yang menjadi sasaran

Afifudin,

Jakarta, Pustaka Setia, 2012. ketaatannya, maka dikatakan bahwa

Agustin, Risa, Kamus Lengkap aturan hukum tersebut adalah efektif.

Indonesia , Surabaya: Lihat Achmad Ali, Menguak Teori

Bahasa

Serbajaya.

Hukum (Legal Theory) dan Teori Ahmad Saebani, Beni, Fiqh Muna- Peradilan (Judicialprudence), (Jakarta:

kahat 1 , Bandung, Pustaka Setia, Kencana Mprenada Media Group, 2009),

375. Lain halnya dengan pencapaian atau

Vad’aq, Muhammad, tersebut, apabila belum tercapai maka

Ahmad

target dari diberlakukannya aturan hukum

Muhammad Saw The Real dapat dikatakan hasil dari pelaksanaannya

Rahmatan Lil’Alamin , Bekasi, belum efektif. Sedarmayanti, Sumber

Pustaka Al-Khairat, 2010. daya Manusia Dan Produktifitas Kerja, (Bandung, Mandar Maju, 2001), .59.

97 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Ahmadi, Rulam, Metodologi Pene-

Aris, Hukum Acara litian

Bintania,

Peradilan Agama Dalam Fiqh Al- Jakarta, Ar-Ruzz Media, 2014,

Kualitatif ,

Yogyakarta,

Qadha , Jakarta, Raja Grafindo Cetakan Pertama.

Persada, 2012. Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani,

Burgelijk Wetboek , Subekti dan Terjemah

Tjitrosudiblo (pen.), Kitab Surabaya, Mutiara Ilmu, 1995.

Bulughul

Maram ,

Undang-Undang Hukum Perdata , Albani, Muhammad, Bila Pernikahan

Jakarta, Balai Pustaka, 2015. Tak

Campbell Black, Henry, 1979, Zamzam, 2010, Cet-1.

Seindah Impian ,

Solo,

Black’s Law Dictionary , Detroit, Ali, Ahmad, Sosiologi Hukum:

West Publishing Company, 1979, Kajian Empiris Tentang Penga-

Edisi - 5.

dilan, Jakarta, IBLAM, 2004, Dahlan Yacub Al Barry, M, Kamus Cetakan Pertama.

Sosiologi Antropolgi , Surabaya, Amiur Nuruddi & Azhari Akmal

Indah, 2001. Tarigan, Hukum Perdata Islam

Daradjat, Dzakiah, Ilmu Fiqh , Indonesia Studi Kritis Perkem-

Yogyakarta, DANA BHAKTI bangan Hukum Islam dari Fiqh,

WAKAF, 1995, Jilid 2. UU No.1/1974 sampai Kompilasi

Departemen Pendidikan Nasional, Hukum Islam, Jakarta, Penada

Kamus Besar Bahasa Media, 2004, Cet-1.

Indonesia , Edisi ke-4, Gramedia Anggota IKAPI, Mediasi Pengadilan:

Pustaka Utama, Jakarta. ‘Salah Satu Bentuk Penyelesaian

Djazuli, A, Kaidah-kaidah Fiqh: Sengketa

Kaidah-Kaidah Hukum Islam Peradilan Cepat, Sederhana, Biaya

Berdasarkan

Azas

Dalam Menyelesaikan Masalah- Riingan’ , Jakarta, Alumni, 2013.

masalah Yang Praktis‛ , cet-4, Ash-Shidieqy,

Jakarta, Prenada media Group, Pengantar Fiqh Muamalah , Bulan

Bintang, Jakarta. Emersom, Joni, Alternatif Penyele- Az-Zuhaili, Wahbah, Abdul Hayyie

Sengketa Di Luar Al-Kattani (pen.), Fiqih Islam Wa

saian

Pengadilan: Negosiasi, Mediasi, Adillatuhu , cet-1, Jakarta, Gema

Konsiliasi Dan Arbitrase , Jakarta, Insani, 2011.

Gramedia Pus-taka Utama, 2001. Beni Ahmad Saebani & Syamsul

Fathoni Ramli, Ahmad, Administrasi Falah, Hukum Perdata Islam Di

peradilan agama: dalam pola Indonesia , Jakarta, Pustaka Setia,

bindalmin dan hukum acara 2011,Cet 1.

peradilan agama dalam praktek , Beni Ahmad Saebani Dan Januri,

Bandung, Mandar Maju, 2013. Fiqh Ushul Fiqh , Bandung, Pustaka

Pokok-Pokok Hukum Setia, 2008.

Fauzan, M,

Acara Perdata Peradilan Agama

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 98 Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 98

Mahkamah Agung RI, indonesia ,

Ketua

Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Prenada Media Group, 2007, Cet-

Jakarta,

Kencana

Tahun 2016 Tentang Prosedur 3,.

Mediasi Di Pengadilan , Jakarta, Fauzan, M, Pokok-Pokok Hukum

Biro Hukum Dan Humas Badan Acara Peradilan Agama Dan

Urusan Administrasi Mahkamah Mahkamah yari’ah Di Indonesia ,

Agung, 2016. Jakarta, Kencana Prenada Media,

Khairina, 2013, Mediasi Sebagai 2007.

Alternatif Penyelesaian Sengketa Forrington dan Chertok,

Antara Bank Dan Nasabah , Skripsi, Conflict Theories Of The Family ,

Social

Makassar: Universitas Hasanuddin. Newyork, Plenum, 1993.

Khozin , Nur (Pen.), Fiqh Keluarga , Hafid Cangara, Pengantar Ilmu

Jakarta, Cetakan Komunikasi , Jakarta, Rajawali

AMZAH,

Pertama, 2012. Pers, 2015.

Klein D.M dan James White, Family Halim Talli, Abd , Lembaga Tahkim ,

Theories an introduction , Sage Al-Risalah,

publication International Educatio- November 2010.

Vol.

10 No.2,

nal And Profetional Publisher, Hidayatulloh,

London, 1996. Mediasi Di Pengadilan Agama

Efektifitas

Psikologi Keluarga: Depok , Skripsi, Jakarta: UIN

Lestari,

‘Penanaman Nilai Dan Penanganan Syarif Hidayatullah.

Konflik Dalam Keluarga’ , Kencana I.S. Badudu dan Sutan Mohammad

Prenada Media Group, Jakarta, Zain, Kamus Umum Bahasa

Indonesia , Pustaka Sinar Harapan , M. Abdul Mujib, Mabruri Tholhah, Jakarta, 1994, Cet. 1.

Syafi’ah, Kamus Istilah Fiqh , Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum ,

Pustaka Firdaus, Jakarta, 1994, Jakarta, Sinar Grafika, 2009, Ed-1.

Cet-1.

Cet. 2. M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyyah Al Istiqomah,

Haditsah , Jakarta, Rajawali Press, ‚Hubungan Antara Religiusitas

Dan Kepuasan Perkawinan‛, Jurnal Mahmud Mahdi Al Istanbuli, Abdul Psikologi , Desember 2015.

Hamid (pen), Keluarga Sakinah Jeffrey S. Nevid, ect.all , Tim

Mawaddah Wa Rahmah , Jakarta, Psikologi UI (pen.), 2003, Psikolgi

Sahara Intisains, 2010. Abnormal , Jakarta, Erlangga, edisi-

Mahmud Mahdi Al-Istanbuli, Abdul

5. Hamid, Keluarga Sakinah Mawad- Kementrian Agama RI, 2004, Al-

dah Wa Rahmah , Bekasi, Sahara, Qur’an Dan Terjemahnya , Mekar

2010, Cetakan ke-3. Surabaya, Surabaya.

99 Maslahah, Vol. 9, No. 1, Mei 2018

Marbun , Rocky, ec.all , Kamus Hukum Jakarta, MENTERI NEGARA Lengkap , Jakarta, Visimedia, 2012.

SEKRETARIS NEGARA, 1999. Muhammad Mughniyah, Jawad,

Prodjohamidjojo, Martiman, Hukum Fiqh ‘ala al-Madzahib al-khamsah

Al-

Perkawinan Indonesia , Jakarta, (Fiqh

Lima Mazhab), Jakarta, Karya Gemilang, 2011 , Cetakan Lentera, 1996.

Ke-3.

Muhammad Syaifudin, Srituratmi- Prodjohamidjojo, Matriman, Hukum yah, Dan Annalisa Yahanan,

Perkawinan Indonesia , Jakarta, Hukum Perceraian , Jakarta, Sinar

Indonesia Legal Center Publishing, Grafika, 2014.

2011, Cet-3. Nasehudin, ‚Analisis Kehidupan

Puspitawati, H, 2012. Gender dan Masyarakat

Keluarga: Konsep dan Realita di Pendidikan‛, J urnal Edueksos ,

Melalui

Sosiologi

Indonesia , PT IPB Press, Bogor. Desember 2014.

Quthb, Sayyid, Tafsir Fi Zilalil Paul B. Borton Dan Chester L. Hunt,

Qur’an: Dibawah Naungan Al Aminudin Ram & Tita Sabari

Qu’an , Jakarta, Gema Insani, (pen.),

Sosiologi , Jakarta, Erlang-

ga, 1984, Edisi-6. Rachmadi Usman, Pilihan Penyele- Prayogo, Soesilo, Kamus Hukum ,

saian Sengketa Di Luar Pengadilan , Bandung, Wilpress, 2007, cet-1.

Bandung, Citra Aditya Bakti, Presiden

2013, Cetakan Kedua. Instruksi Presiden No.1 Tahun

Republik

Indonesia,

Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum , 1991 Tentang Kompilasi Hukum

ALUMNI, Bandung, 1982. Islam , Jakarta, Sekretariat Kabinet

Jalaludin, Psikologi RI, 1991.

Rakhmat,

Komunikasi , Remaja Rosdakarya, Presiden

Bandung, 2004. Undang-Undang No. 7 Tahun 1989

Republik

Indonesia,

Reski Sri Astarini, Dwi, Mediasi Tentang Peradilan Agama , Jakarta,

Pengadilan , Bandung, ALUMNI, Menteri/Sekretaris

Retnowulan Sutantio dan Iskandar Presiden

Oeripkartawinata, Hukum Acara Undang-Undang No.1 Tahun 1974

Republik

Indonesia,

Perdata Dalam Teori Dan Praktek , Tentang Perkawinan , Lembaran

Bandung, Mandar Maju, 2009. Negara Tahun 1974 No. 1, Jakarta,

Ronosulistyo, Hanny, Ina Rosalina, Menteri/Sekretaris

dan Ayu Angelina, Dialog 1974.

Negara

RI,

Keluarga Menuju Surga , , Jakarta, Presiden

GramediaWidiasarana Indonesia, Undang-Undang No.30 Tahun

1999 Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ,

Maslahah , Vol. 9, No. 1, Mei 2018 100

Rusli, Effendy, Teori Hukum , Ujung Susilo, Budi, Prosedur Gugatan Pandang, Hasasnudin University

Yogyakarta, Pustaka Press, 1991, Cet-1.

Cerai ,

Yustisia, 2007. Rusyd, Ibnu, Abdul Rasyad Shiddiq