FAKTOR FAKTOR DETERMINAN DALAM KEHIDUPAN (1)

FAKTOR FAKTOR DETERMINAN DALAM KEHIDUPAN

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Dasar Pendidikan
Pada Program Studi Tadris Bahasa Inggris
Jurusan Tarbiyah STAIN Watampone
Oleh :
SRI SUCI HAMZAH
ERNI
LADYENI PUTRI
SYAHRUL STIAWAN

TADRIS BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI
(STAIN) WATAMPONE
2018

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Yang telah melimpakan Rahmat dan
Hidaya-Nya kepada kita semua dan khususnya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini berjudul “Faktor Faktor Determinan Dalam kehidupan Manusia”,
ini dibuat sebagai penunjang kegiatan pembelajaran pada mata kuliah Dasar Dasar
Pendidikan.
Penulis sanga tmenyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempuraan dan
masih terdapat berbagai kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritk dan saran dari teman-teman yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini, sekalian sangat diharapkan sebagai konstribusi merevisi makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan dapat memberi manfaat
bagi pihak yang membutuhkan.

Watampone, 25 Maret 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..2
C. Tujuan Penulisan ...…………...……………………………………………....3
BAB II PEMBAHASAN
A. Faktor Faktor Determinan Dalam Kehidupan ………………………………..4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………….14
B. Saran………………………………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...16

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu upaya manusia untuk bisa menggapai citacitanya, sebagaimana defenisi pendidikan itu sendiri adalah aktivitas atau usaha
manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi bawaan baik jasmani maupun
rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan untuk
memperoleh hasil dan potensi. Dengan pendidikan ini pula manusia berpikir lebih
maju dan ingin selalu mengetahui sesuatu yang semula tahu menjadi tahu, karena
penemuan-penemuan itu pula maka terjadilah yang namanya inovasi. Dan guna

efesiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas.
Untuk meningkatkan kualitas hidup, manusia memerlukan pendidikan, baik
pendidikan yang formal, informal maupun nonformal. Pendidikan merupakan bagian
penting dari kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan
makhluk hidup lainya. “Hewan” juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh ingstingnya,
sedangkan manusia belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju kehidupan
yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala
anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga, merekaakan mendidik anak-anaknya.
Begitu juga di sekolahdan perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa diajar oleh
guru dan dosen.
Salah satu permasalahan yang tidak sepi dari perbincangan umat adalah masalah
pendidikan. Dalam Al-Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan
pendidikan sangat penting. Jika Al-Qur’an dikaji lebih mendalam, maka kita akan
menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya bisa kita jadikan
inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang bermutu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Faktor Fakor Determinan Dalam Pendidikan
C. Tujuan dan Manfaat Makalah
1. Mengetahui apa saja Faktor Faktor Determina alam Pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN
A. Faktor Faktor Determinan Dalam Pendidikan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaa, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, serta akhlak mulia serta kecerdasan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan juga adalah satu usaha mengatur pengetahuan untuk
menambahkan lagi pengetahuan yang semula tidak tahu menjadi tahu.
Dalam proses tidak

tahu menjadi tahu tersebut manusia mengalami sebuah

rangkaian proses pembelajaran. Di mulai dari pembelajaran pertama yang datang dari
lingkungan mikro yaitu lingkungan keluarga, kemudian beralih di sekolah dan pada
akhirnya mereka aka mengaplikasikan ilmu nya di lingkungan masyarakat, semua itu
merupakan salah satu unsur pendidikan yaitu lingkungan pendidikan. Dalam proses
tersebut manusia senantiasa berinteraksi dan bergaul dengan sesamanya di dalam

lingkungan pendidikan tersebut. Dalam interaksi tersebut terdapat proses saling
mempengaruhi antara manusia yang satu dengan yang lainnya sehingga akan
menimbulkan suatu situasi pergaulan pendidikan tertentu. Pergaulan pendidikan ini
tentunya hanya terjadi antara orang dewasa dan anak.
Oleh karena itu, kami disini akan berusaha mengkaji tentang hal-hal mengenai
pergaulan pendidikan, lingkungan pendidikan, kedudukan manusia sebagai mahkluk
pendidikan, serta kewibawaan kita sebagai tenaga pendidik.
Dalam ilmu pendidikan kita mengenal berbagai macam faktor pendidikan.
Sementara itu ahli-ahli pendidikan membagi faktor-faktor pendidikan tersebut
menjadi lima macam:
1. Faktor tujuan
2. Faktor pendidik
3. Faktor peserta didik
4. Faktor alat-alat

5. Faktor alam sekitar (milieu)
Ada sementara ahli pendidikan yang membagi faktor pndidikan menjadi
empat macam;
1. Faktor tujuan
2. Faktor pendidik

3. Faktor peserta didik
4. Faktor alat-alat
Faktor faktor pendidikan dapat berdiri sendiri, tetapi saling memengaruhi
dan berhubungan satu sama lainnya. Adapun faktor-faktor pendidikan tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
A. FAKTOR TUJUAN
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam kegiatan
penddikan. Tujuan pendidikan menurut jenisnya terbagi dalam beberapa jenis, yaitu
tujuan nasional, institusional, kurikuler dan instruksional.
Tujuan nasional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu bangsa. Tujuan
institusional adalah tujuan yang igin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan. Tujuan
kurikuler adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu mata pelajaran tertentu dan
tujuan instuksional (tujuan pembelajaran/kompetensi) adalah tujuan pendidikan yang
ingin dicapai oleh suatau pokok atau suat sub bahasa tertentu.
Menurut Langeveld ada enam tujuan pendidikan, yaitu:
1. Tujuan umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai duniakhirat proses
pendidikan, yaitu tercapainya kedewasaan jasmani dan rohani.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus adalah pengkhususan tujuan umum atas dasar usia,

jenis kelamin, tahap-tahap perkembangan, tuntunan syarat pekerjaan, dan
sebagainya.
3. Tujuan tidak lengkap

Tujuan yang menyangkut sebagian aspek manusia, misalnya aspek
psikologi, biologis, atau sosiologis saja.
4. Tujuan smentara
Tujuan sementara adalah yang sifatnya sementara. Apabila tujuan
sementara sudah tercapai, tujuan itu akan ditinggalkan dan diganti dengan
tujuan yang lain.
5. Tujuan intermediet
Tujuan intrmediet adalah tujuan perantara untuk mencapai tujuan yang
lain yang utama. Misalnya, anak dibiasakan untuk menyapu halaman,
maksudnya agar kelak ia mempunyai rasa tanggng jawab.
6. Tujuan insindental
Tujuan insindental adalah tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu,
yang sifatnya seketika dan spontan. Misalnya, orang tua menegur anaknya
agar bebicara sopan.
B. FAKTOR PENDIDIK
Dalam prosesbelajar mengajar, terdiri dari beberapa kompenen yang

diantaranya adalah pendidik. Pendidik adalah sosok pengganti dari orang tua baik di
lembaga formal maupun non formal. Keberadaan pendidik menjadi suri tauladan bagi
peserta didik baik perkataan maupun perbuatannya.
Seorang pendidik berkewajiban mendampingi peserta didik untuk mencapai
tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Oleh sebab itu diperlukan hubungan yang
harmonis antara pendidik dan peserta didik dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan.
Dari segi bahasa pendidik adalah orang yang memberi pendidikan (pengajar).
Sehingga pendidik dalam konteks ini adalah orang yang melakukan kegiatan dalam
bidang mendidik.
Adapn pengertian pendidik menurut istilah telah banyak dirumuskan oleh paa
ahli pendidikan. Menurut Sutari Imam Brnadib pendidik adalah orang yang dengan

sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaa. Ahmad Tafsir
menyatakan bahwa pendidik adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didik. Dengan demikian secara umum pendidik adalah orang
yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
Adapun pendidik dalam kaitannya dengan pendidikan terhadap orang lain
pada garis besarnya dapat dikategorikan kedalam orang tua, guru dan masyarakat.
a. Orang tua

Orang tua merupakan pendidik yang utama dan pertama bagi seorang
anak. Karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Di dalam
lingkungan keluarga dalam pertumbuhan psikis dan fisisknya sangat
membutuhkan bimbingan dari orang tua.
b. Guru
Sejalan dengan tuntutan kebutuhan manusia dan pekerjaan, maka
orang tua tidak bisa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pendidikan
anak. Karena itulah orang tua melimpahkan sebagaian tanggung jawabnya
kepada orang lain, dalam hal ini adalah guru. Guru yang ideal harus
mempunyai empat kompetensi, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi
profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial.
c. Masyarakat
Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Karena
itulah pendidikan dalam islam merupakan tanggung jawab bersama setiap
anggota masyarakat, bukan tanggung jawab individu ertentu.
C. FAKTOR PESERTA DIDIK
Pendidikan pada saat ini sudah mengalami perubahan yang begitu cepat,
dimana terdapat paradigma dalam pendidikan yang menggunakan simbol proses
pembelajan sehingga yang dulunya dalam pendidikan guru adalah oang yang paling
tahu dan mempunyai peran yang dominan dalam proses pendidikan yang lebih


berpola pada (Student Learning Centered), yaitu suatu pola proses pembelajaran yang
dituntut lebih aktif adalah peserta didik.
Untuk mengetahui paradigma di atas, maka kita harus mengetahui apa, siapa
dan bagaimana peserta didik harus berbuat dan bersikap dalam proses pembelajaran
agar dapat mencapai tujuan dari proses pendidikan yang sedang dilaksanakan.
Dilihat dari segi kedudukannya, peserta didik adalah makhluk yang sedang
mengalami perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing.
Mereka sedang memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju
kearah titik optimal kemampuan optimal kemampuan fitrahnya. Dengan kata lain
peserta didik dapat dicirikan sebagai orang yang sedang memerlukan pengetahuan
atau ilmu, bimbingan dan pengarahan.
Dalam pandagan yang lebih modern, peserta didik tidak hanya dianggap
sebagai objek atau sasaran pendidikan sebagaimana disebutkan di atas, melainkan
juga harus diperlukan sebagai subyek pendidikan. Demikian ini dapat dilakukan
dengan cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dalam proses
pembelajaran.
Dengan paradigma di atas, jelaslah dapat dipahami bahwa peserta didik
merupakan subyek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan orang lain
(pendidik) untuk membantu mengarahkannya mengembangkan potensi yang

dimilikinya, serta membimbingnya menuju kedewasaan. Potensi yang dimiliki oleh
peserta didik tidak akan mampu dikembangkan secara optimal tanpa bantuan dari
pendidik. Karena pemahaman yang lebih kongret tentang peserta didik sangat
diperlukan oleh setiap peserta didik. Hal ini sangat beralasan sebab melalui
pemahaman tersebut akan membantu pendidik dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya melalui berbagai akivitas kependidikan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa suatu

pendidikan tidak akan terlepas dari karakteristik peserta didik. Karakteristik peserta
didik dapat dibagi menjadi 2, yaitu karakteristik internal dan eksternal. Karakteristik

internal meliputi: karakteristik peserta didik dilihat dari sisi fisiologis otak (otak
kanan dan kiri) dan karakteristik peserta didik dilihat dari kemampuan intelegensinya.
D. FAKTOR ALAT-ALAT PENDIDIKAN
Alat pendidikan adalaha hal yang tidak hanya membuat kondisi-kondisi yang
memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik, tetapi juga mewujudkan diri
sebagai perbuatan atau situasi yang membantu tercapainya tujuan pendidikan.
Abu Ahmadi membedakan alat pendidikan ini kedalam beberapa kategori:
1. Alat pendidikan positif dan negative
Alat pendidikan yang positif dimaksudkan agar anak menegerjakan
sesuatu yang baik. Misalnya, pujian. Alat pendidikan negaif dimaksudkan
agar anak tidak mengerjakan ssuatu yang buruk. Misalnya, larangan atau
hukuman agar anak tidak mengulang perbuatan yang tidak baik.
2. Alat pendidikan preventif dan korektif
Alat pendidikan preventif merupakan alat pendidikan untuk mencegah
anak mengerjakan sesuatu yang tidak baik. Misalnya, pringatan atau larangan.
Alat pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan
atau kekeliruan yang telah dilakuka peserta didik. Misalnya, hukuman.
3. Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat pendidikan yang
digunakan agar peserta didik menjadi senang. Misalnya, dengan hadiah atau
ganjaran.
Alat pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan agar
membuat peserta didik tidak senang. Misalnya, dengan hukuman atau celaan.
E. FAKTOR ALAM SEMESTA
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang melingkupi terjadinya proses
pendidikan. Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan keluarga, skolah dan
masyarakat.

1. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan
utama. Keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan
kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengahtengah keluarganya. Untuk mengoptimalkan kemampuan dan kepribadian
anak, orang tua harus menumbuhan suasana edukatif dalam lingkungan
keluarga sejak dini.
Begitu besar pengaruh pedidikan keluarga terhadap anak, sihingga
orang tua harus menyadari tanggung jawab terhadap anaknya. Tanggung
jawab yang harus dilakukan orang tua antara lain:
a) Memelihara dan mebesarkannya
b) Melindungi dan menjamin kesehatanya
c) Mendidik dengan berbagai ilmu
d) Membahagiakan kehidupan anak.
2. Lingkungan sekolah
Sekolah adalah ligkungan resmi yang menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis, bencana, sengaja dan terarah, yang
dilakukan oleh pendidik yang profesioal, dengan program yang
dituangkan dalam kurikulum tertentu dan diikuti peserta didik pada setiap
jenjang tertentu, mulai dari tingkat kanak-kanak (TK) sampai pendidikan
tinggi (PT).
Sekolah sebagai penyelenggara

pndidikan formal mempunyai

tanggung jawab sebgai berikut:
a. Tanggung jawab formal
Sesuai dengan fungsinya, lembaga pendidikan bertugas untuk
mencapai tujuan pendidikan berdasarkan undang-undang berlaku.
b. Tanggung jawab keilmuwan
Berdasarkan bentuk, isi, dan tujuan, serta jenjang pendidikan yang
dipercayakan kepadanya oleh masyarakat

c. Tanggung jawab fungsional
Tanggung jawab yang diterima sebagai pengelola fungsional dalam
melaksanakan pendidikan oleh para pendidik yang pelaksanaanya
berdasarkan kurikulum.
3. Lingkungan masyarakat
Dalam konsep pendidikan, masyarakat merupakan sekumpulan
orang dengan berbagai ragam kualitas diri dari yang tidak berpendidikan
sampai yang berpendidikan tinggi. Baik buruknya kualitas masyarakat
ditentukan oleh kualitas pendidikan anggotanya, sehingga semakin baik
pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat secara
keseluruhan.
Ditinjau dari lingkuangan pendidikan, masyarakat disebut sebagai
lingkungan pendidikan non formal yang memberikan pendidikan secara
sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis.
Masyarakatnmenerima semua anggota yang beragam untuk diarahkan
menjadi anggota yang sejalan dengan tujuan masyarakat itu sendiri yang
berorientasi pada pencapaian tujuan kesejahteraan sosial, jasmani rohani
dan mental spiritual.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Istilah faktor determinan dalam pengertian ini adalah satu faktor yang
tegas menentukan atau final sifatnya dalam satu relasi sebab akibat.
1. Pendidik adalah orang yang diserahi tugas atau amanah untuk mendidik.
Pendidikan itu sendiri dapat berarti memelihara, membina, membimbing,
mengarahkan, menumbuhkan.
2. Anak didik atau peserta didik konotasinya adalah pada orang-orang yang
sedang belajar.
3. Tujuan pendidikan (tujuan akhir) merupakan dunia cita yang sulit untuk
diwujudkan. Ia berada di dunia sana yang hanya ada dalam angan-angan
4. Alat pendidikan adalah segala sesuatu atau apa saja yang dipergunakan dalam
usaha mencapai tujuan pendidikan
5. Lingkunganpendidikan merupakan salah satu faktor pendidikan yang ikut
serta menentukan corak pendidikan yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap
peserta didik.
B. Saran
Semoga dengan isi makalah ini, pembaca dapat lebih memahami
bagaimana yang dimaksud dengan faktor-faktor determinan dlam pendidikan
yang akan terjadi bagi kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Bloom, B. S. ed. Et al. (1956). Taxonomy of Education Objectives:
Handbook 1,Cognitive Domain. New York: David McKay.
MuhibbinSyah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.