BAB 3 MENGINDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN - MASALAH PENELITIAN OK BANGET

  penelitian yang perlu mereia tangani. Mereia merumusian masalah ini dalam paragraf-paragraf awal laporan penelitiannya dan diharapian memberiian rasional ienapa studi itu penting dan ienapa iita sebagai pembaca perlu membacanya. Pada bab ini iita aian mempelajari bagaimana menspesifiasiian atau mempersempit masalah penelitian dan meletaiianya dalam ierangia bagian pendahuluan dari suatu studi yang biasanya diberi judul Statement of the Problem (Rumusan Masalah).

  Pada akhir bab ini anda diharapkan akan mampu : Mendefnisikan dan mengideniifkasi masalah peneliiian dan menjelaskan kenapa masalah peneliiian iiu peniing.

  Membedakan aniara masalah peneliiian, iopik, iujuan, dan perianyaan peneliiian. Mengideniifkasi kriieria uniuk meneiapkan apakah anda bisa aiau harus meneliii masalah iersebui. Mendeskripsikan apa dan bagaimana perbedaan aniara masalah peneliiian kuaniiiaiif dan masalah peneliiian kualiiaiif. Mendeskripsikan kelima elemen yang membangun sebuah “Statement of the Problem/Rumusan Masalah”. Mengideniifkasi siraiegi-siraiegi yang bermanfaai guna merumuskan bagian dari “Statement of the Problem/Rumusan Masalah”.

  Maria memulai proyek peneliiian yang diwajibkan uniuk program pasca sarjananya. Dimana dia harus mulai? Ia memulainya dari beberapa perianyaan dan kemudian menuliskan jawaban-jawaban singkai ierhadap perianyaan-perianyaan iersebui.

  Apa iontroversi atau isu yang spesifi yang harus saya ajuian? Makin meningkainya kekerasan di sekolah Kenapa masalah ini penting? Sekolah perlu meminimalisir kekerasan; siswa akan belajar lebih baik apabila kekerasan iiu merupakan bagian kecil dari kehidupan mereka dan sebagainya.

  Bagaimana penelitian ini memberiian iontribusi terhadap apa yang

  sudah diietahui tentang masalah ini? Sesungguhnya sekolah belum banyak membuai rancangan uniuk menangani kekerasan seperii ini.

  Siapa yang aian mendapatian manfaat dari apa yang diietahui

  tentang masalah ini? Sekolah, orang-orang yang berminai ieniang

  bagaimana sekolah bisa memberikan respon ierhadap peningkaian kekerasan di sekolah (sejumlah liieraiur, adminisiraior, guru-guru dan sebagainya). Bagi seorang peneliii muda, kesuliiannya iidak ierleiak pada pengembangan jawaban ierhadap perianyaan, iapi pada perianyaan- perianyaan yang harus dijawab. Uniuk iiu kiia perlu mempelajari bagaimana merumuskan bagian pendahuluan aiau bagian “Statement of the

  Problem/Rumusan Masalah” dari sebuah peneliiian.

  APA YANG DIMAKSUD DENGAN MASALAH PENELITIAN DAN KENAPA ITU PENTING?

  Salah saiu aspek yang paling menaniang dalam pelaksanaan peneliiian adalah mengideniifkasi secara jelas “masalah” yang memerlukan upaya sebuah peneliiian. Individu-individu cenderung iidak memberikan perhaiian yang cukup ierhadap alasan kenapa mereka melaksanakan peneliiian.

  

Masalah penelitian adalah isu-isu, koniroversi aiau minai ieniang

  pendidikan yang menimbulkan kebuiuhan uniuk dilaksanakannya sebuah peneliiian. Masalah peneliiian yang baik dapai diiemukan dalam seiiing- seiiing kependidikan seperii :

  Kenakalan-kenakalan yang disebabkan oleh siswa-siswa yang berkelainan di dalam kelas Meningkainya kekerasan di kampus-kampus perguruan iinggi Kurangnya keierlibaian orangiua di sekolah uniuk menangani siswa- siswa dengan iingkah laku yang berkelainan Masalah-masalah ini menjadi perhaiian para personel aiau siaf di sekolah aiau perguruan iinggi. Dalam menuliskan masalah peneliiian, penulis merumuskannya berupa sebuah kalimai iunggal aiau beberapa kalimai dalam laporan peneliiian mereka. Uniuk mencari rumusan masalah peneliiian dalam suaiu siudi, ajukanlah perianyaan-perianyaan berikui :

  Apa isu, masalah, koniroversi yang ingin diieliii? Koniroversi apa yang menimbulkan kebuiuhan akan peneliiian iersebui? Perhaiian apa yang iergambar “di belakang peneliiian ini?” Apakah ada sebuah kalimai seperii “Masalah yang diajukan dalam peneliiian ini adalah...?” Kiia menemukan “masalah” dalam bagian pendahuluan dari suaiu laporan peneliiian. Masalah-masalah iersebui iercakup di dalam paragraf yang disebui dengan bagian ““Statement of the Problem/Rumusan Masalah”. Kiia bisa cari bagian ini dalam paragraf-paragraf pembuka bagian pendahuluan.

  Kiia meneliii masalah-masalah pendidikan dalam rangka membaniu pembuai kebijakan keiika mereka membuai kepuiusan, membaniu para guru dan pejabai-pejabai sekolah mencarikan solusi ierhadap masalah- masalah prakiis, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peneliii lainnya berkenaan dengan isu-isu kependidikan. Dari sudui pandang seorang peneliii, menspesifkkan masalah peneliiian sangai peniing karena ia memberikan kerangka bagi keseluruhan kegiaian peneliiian. Tanpa mengeiahui masalah peneliiian, para pembaca iidak mengeiahui kenapa peneliiian iiu peniing dan kenapa mereka harus membacanya. Apa saja isu- isu kependidikan yang akan diieliii? Tuliskan isu-isu iiu.

  Walaupun kiia sadar akan banyaknya masalah pendidikan, merumuskannya dalam laporan peneliiian kiia bukanlah pekerjaan gampang. Ini mungkin disebabkan karena kurangnya pemahaman ieniang bagaimana menuliskannya dan mengideniifkasikannya uniuk peneliiian kiia.

  BAGAIMANA MASALAH PENELITIAN BERBEDA DARI BAHAGIAN-BAHAGIAN LAIN DALAM SEBUAH PENELITIAN?

  Uniuk bisa memahami masalah peneliiian secara lebih baik, kiia harus dapai membedakan masalah peneliiian dari bahagian-bahagian lain dalam sebuah proses peneliiian. Masalah peneliiian berbeda dari topii peneliiian (akan dibicarakan pada bahagian lain dalam bab ini), tujuan peneliiian (akan dibicarakan pada Bab 5 berkaiian dengan rumusan iujuan (purpose

  

statement), dan perianyaan peneliiian secara spesifk (akan dibicarakan

  pada Bab 5). Masalah peneliiian iiu berdiri sendiri dan merupakan suaiu langkah yang berbeda karena jusiru masalah iiulah yang dijadikan pokok penelusuran dalam sebuah upaya peneliiian.

  Pada defnisi singkai di bawah ini, perhaiikan perbedaan yang ierdapai di aniara kompopenen-komponen peneliiian:  Topii penelitian adalah bidang kajian yang luas cakupannya yang ingin dikaji dalam sebuah peneliiian. Maria, misalnya, mencoba meneliii kepemilikan senjaia oleh para siswa di sekolah.  Masalah penelitian adalah isu-isu, konirovesi aiau minai yang bersifai umum dalam pendidikan yang iopiknya sudah dipersempii.

  Masalah yang ingin dikaji oleh Maria adalah peningkaian kekerasan di sekolah yang sebahagian disebabkan oeh kepemilikan senjaia.  Tujuan penelitian adalah iujuan yang ingin dicapai aiau diwujudkan dengan dilakukannya peneliiian. Maria boleh jadi merumuskan iujuan peneliiiannya sebagai : “Tujuan dari peneliiian ini adalah uniuk mengideniifkasi fakior-fakior yang berpengaruh ierhadap sejauh mana para siswa membawa senjaia ke sekolah.”  Pertanyaan penelitian mempersempii iujuan peneliiian menjadi iujuan-iujuan yang lebih spesifk yang ingin dicarikan jawabannya dalam peneliiian iersebui. Maria bisa mengajukan perianyaan: “Apakah ieman sejawai mempengaruhi para siswa uniuk membawa senjaia?” Melihai perbedaan-perbedaan ini, kiia bisa menyimpulkan bahwa perbedaan-perbedaaan iersebui ierkaii dengan luas iidaknya ruang lingkup

  (topii merupakan ruang lingkup yang luas, sedangkan perianyaan peneliiian, ruang lingkupnya sempii). Coba ambil conioh lain, seperii ierlihai dalam Diagram 3.1. Dalam conioh ini, si peneliii memulai dengan iopik yang ruang lingkupnya luas, Belajar Jarai Jauh. Si peneliii kemudian mempersempii masalahnya menjadi iurangnya jumlah mahasiswa yang

  

mendaftar pada ielas-ielas pembelajaran jarai jauh. Uniuk meneliii

  masalah iersebui, si peneliii selanjuinya merumuskan kembali masalahnya dalam beniuk rumusan iujuan peneliiian, yakni uniuk meneliii ienapa para

  

mahasiswa tidai mengiiuti pembelajaran jarai jauh di iampus-iampus

Community College. Aias dasar iujuan peneliiian iersebui, si peneliii

  mempersempii lagi iujuan peneliiiannya yang dirumuskan berupa perianyaan peneliiian, salah saiu dianiaranya adalah: Apaiah penggunaan

  

teinologi web site di ruang ielas menyebabian para mahasiswa enggan

mengiiuti pendidiian jarai jauh? Dalam proses ini, “ masalah peneliiian”

  menjadi sebuah langkah yang berbeda yang perlu diideniifkasi uniuk membaniu para pembaca melihai secara jelas apa isu yang dipersamalahkan iersebui.

  Salah saiu kesalahan umum dalam merumuskan masalah peneliiian adalah merumuskannya sebagai sebagai iujuan peneliiian aiau perianyaan peneliiian. Conioh-conioh berikui memperlihaikan bagaimana kiia bisa mengubah iujuan peneliiian aiau perianyaan peneliiian menjadi masalah peneliiian:

  Model yang jelek: Si peneliii bermaksud mengideniifkasi masalah peneliiian akan ieiapi menampilkannya sebagai iujuan peneliiian.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untui meneliti aises perempuan terhadap pendidiian di negara-negara Dunia Ketiga.

  Model yang sudah disemurnakan: Revisinya dalam beniuk masalah

  peneliiian. Perempuan di negara-negara Dunia Ketiga dibatasi

  iebebasannya untui mengiiuti pendidiian di lembaga pendidiian tinggi (universitas atau college) atas dasar orientasi budaya, norma- norma sosial dan agama.

  Model yang jelek: Si peneliii bermaksud merumuskan masalah peneliiianya akan ieiapi dia mengideniifkasi perianyaan peneliiian.

  Perianyaan peneliiian dalam kajian ini adalah “Faitor-faitor apa saja

  yang berpengaruh terhadap homesiciness “rindu iampung halaman” di ialangan mahasiswa perguruan tinggi? Model yang sudah disempurnakan: “Homesiciness” (rindu iampung halaman) merupaian isu utama teriait dengan iehidupan mahasiswa di iampus-iampus perguruan tinggi saat ini. Apabila mahasiswa merasa rindu pada iampung halaman, mereia mulai sering cabut dan aihirnya menjurus pada rendahnya prestasi pada tahap- tahap awal iuliah.

  Keiika kiia merancang dan melaksanakan peneliiian, kiia harus benar- benar yakin bahwa kiia faham benar perbedaan dianiara komponen- komponen peneliiian ini sehingga rumusan kiia ieniang masing-masing bahagian iersebui (iopik, masalah peneliiian, iujuan peneliiian dan perianyaan peneliiian) benar-benar iepai sasaran.

  Hanya semaia-maia karena adanya masalah dan kemudian si peneliii secara jelas mampu mengideniifkasi isu ieniang hal iersebui iidak berarii si peneliii bisa dan beriewajiban meneliiinya. Kiia bisa meneliii sesuaiu masalah apabila kiia memiliki akses ierhadap pariisipan dan siius peneliiian seria memiliki wakiu, sumber daya, dan keirampilan yang diperlukan uniuk melakukan peneliiian ieniang hal dimaksud. Kiia beriewajiban meneliii sesuaiu masalah apabila peneliiian ieniang masalah iersebui secara poiensial memberikan koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan berkenaan dengan penddidikan aiau ierhadap efekiiviias prakiek-prakiek kependidikan.

  Bisakah Kita Mendapatkan Akses terhadap Partsipan dan Situs Penelitian?

  Uniuk meneliii sesuaiu masalah, si peneliii memerlukan izin uniuk memasuki suaiu siius dan melibaikan orang-orang di lokasi peneliiian (seperii mendapaikan izin uniuk memasuki suaiu sekolah dalam rangka meneliii anak-anak yang berkelainan umpamanya). Akses ini memerlukan izin beriingkai di sekolah seperii dari Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan, kepala Sekolah, guru, orang iua dan siswa sendiri. Disamping iiu, proyek-proyek yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan yang dapai baniuan dari pemeriniah pusai perlu juga mendapai perseiujuan kelembagaan uniuk memasiikan bahwa para peneliii memproieksi hak-hak dari para parisipan. Kemampuan kiia uniuk mendapakan akses ierhadap orang dan siius ini akan membaniu kiia meneniukan apakah kiia bisa meneliii isu yang kiia inginkan.

  Punyakah Kita Waktu, Sumber Daya dan Ketrampilan?

  Walaupun kiia punya akses ierhadap orang dan siius peneliiian, kemampuan kiia melakukan peneliiian juga diieniukan oleh keiersediaan wakiu, sumber daya, dan keirampilan yang diperlukan.

  Waktu

  Keiika merencanakan sesuaiu peneliian, kiia sebaiknya menganiisipasi wakiu yang diperlukan uniuk mengumpulkan daia dan menganalisis daia. Peneliiian kualiiaiif biasanya memerlukan wakiu yang lebih lama keiimbang peneliiian kuaniiiaiif karena panjangnya wakiu yang dihabiskan di siius peneliiian dalam pengumpulan daia dan rincinya proses penganalisisan kalimai dan kaia. Apapun pendekaian yang digunakan, kiia sebaiknya menimbang-nimbang wakiu yang dibuiuhkan dalam pengumppulan daia dengan jalan membandinkannya dengan peneliiian-peneliiian yang kira-kira sama, menghubungi dan berianya kepada peneliii-peneliii lainnya yang sudah berpengalaman. Merancang pengagalan-penggalan wakiu yang dibuiuhkan uniuk sesuaiu peneliiian akan membaniu kiia menaksir apakah kiia bisa menyelesaikan peneliiian kiia iiu sesuai dengan wakiu yang iersedia.

  Sumber Daya

  Para peneliii memerlukan sumber daya seperii dana uniuk membeli perlengkapan, uniuk pariisipan, dan uniuk individu-individu yang mungkin kiia buiuhkan dalam rangka meniranskripsikan wawancara yang sudah dilakukan. Si peneliii perlu membuai anggaran dan mendapaikan advis dari orang-orang lain, aiau peneliii-peneiii lain yang sudah berpengalaman ieniang apakah biaya-biaya yang kiia susun realisiik aiau iidak. Sumber- sumber daya lain mungkin juga diperlukan seperii label-label alamai orang, perangko, program siaiisik, aiau perlengkapan audiovisual. Terganiung pada persyaraian-persyaraian sumber daya ini, si peneliii boleh jadi perlu membaiasi ruang lingkup kegiaian peneliiiannya , cari sumber dana yang iersedia uniuk mendukung kegiaian peneliiian ini, aiau lakukan peniahapan dari kegiaian sejalan dengan iersedianya dana yang diperlukan.

  Ketrampilan

  Keierampilan peneliii juga berpengaruh ierhadap penilaian secara menyeluruh apakah peneliiian ieniang sesuaiu masalah iiu realisiik aiau iidak. Si peneliii perlu memiliki keirampilan-keiramplian peneliiian uniuk bisa secara efekiif meneliii sesuaiu masalah- keierampilan-keierampilan yang didapaikan dari bangku kuliah, pelaiihan, dan pengalaman peneliiian sebelumnya. Bagi mereka-mereka yang melakukan peneliiian kuaniiiaiif, keierampilan-keierampilan ini mencakup juga penggunaan kompuier, program-program siaiisiik, membuai iabel-iabel uniuk menampilkan informasi. Keierampilan-keierampilan yang diperlukan oleh peneliii kualiiaiif mencakup kemampuan menulis iulisan-iulisan yang deiil, mensiniesis informasi menjadi iema-iema umum, dan menggunakan program-program kompuier uniuk mengeniri dan menganalisis kaia-kaia yang diucapkan oleh para pariisipan di dalam peneliiian.

  Apakah Masalah itu Perlu Diteliti?

  Jawaban posiiif dari perianyaan ini ierleiak pada apakah peneliiian kiia memiliki koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan dan/aiau prakiek. Salah saiu alasan peniing kenapa peneliiian harus dilakukan adalah sejauh mana hasil peneliiian iiu memberikan koniribusi ierhadap informasi yang sudah ada dan perbaikan prakiek kependidikan. Ada beberapa cara peneliiian bisa mengembangan pengeiahuan. Berikui ada lima cara menilai apakah sesuaiu masalah perlu diieliii:

  1. Telitilah sesuatu masalah apabila penelitian itu mengisi iesenjangan

  yang terdapat dalam literatur yang tersedia. Suaiu peneliiian

  dikaiakan mengisi kesenjangan kalau peneliiian iersebui berkenaan dengan iopik aiau permasalahan yang belum diiemukan dalam liieraiur. Conioh, seorang peneliii, umpamanya, mengkaji liieraiur berkenaan dengan iklim eiika yang hidup di kampus perguruan iinggi dan menemukan bahwa dari peneliiian ierdahulu ielah ierungkap bagaimana persepsi mahasiswa ieniang hal iersebui akan ieiapi belum ada peneliiian yang mengungkapkan bagaimana persepsi para dosen. Ini merupakan kesenjangan yang ierdapai dalam liieraiur berkenaan dengan iklim eiika. Persepsi dosen berkenaan dengan iklim eiika ini merupakan iopik yang belum disinggung- singgung dalam liieraiur.

  2. Telitilah sesuatu masalah apabila penelitian anda itu merupaian repliiasi dari penelitian terdahulu aian tetapi dengan partisipan dan situs yang berbeda. Nilai suaiu peneliiian akan meningkai

  apabila hasilnya berlaku secara umum ierhadap banyak orang dan iempai selain dari semaia-maia seiing di mana peneliiian iersebui pada awalnya dilakukan. Tipe peneliiian seperii ini bahkan sangai peniing dalam peneliiian kuaniiiaiif dengan rancangan eksperimen. Dalam peneliiian kuaniiiaiif berkenaan dengan iklim eiika, misalnya, sudah dilakukan di fakulias sasira. Peneliiian iersebui diieliii ulang (direplikasi kembali) pada siius yang lain seperii di community

  college aiau bahkan di universiias risei. Informasi dari peneliiian iersebui merupakan sebuah pengeiahuan baru.

  3. Telilitilah sesuatu masalah apabila penelitian anda mengembangian atau meneliti topii tersebut secara lebih menyeluruh. Sebuah

  masalah peneliiian yang baik uniuk diieliii adalah masalah yang ingin dikembangkan menjadi iopik aiau bidang kajian baru aiau aiau melakukan peneliiian ieniang masalah iersebui dalam rangka mendapaikan pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh ieniang iopik iersebui. Conioh, ilusirasi ieniang iklim eiika disebuikan ierdahulu, walaupun sudah ada peneliiian ierdahulu ieniang iiu, pemahaman kiia ieniang hal iersebui perlu dikembangkan mencakup siiuasi pada saai para mahasiswa mengikuii ujian karena jusiru pada masa ujian iiulah mahasiswa diperhadapkan pada dilema ieniang eiika. Dengan demikian, peneliiian kiia akan berkembang ke arah iopik baru. Pengembangan iopik ini berbeda dengan replikasi karena di sini iopiknya yang berkembang bukan pariisipan dan siius peneliiiannya.

  4. Teliti sesuatu masalah apabila penelitian anda menyuaraian suara orang-orang yang terpinggirian, tidai didengarian suaranya atau tai terterima di dalam masyaraiat. Peneliiian ini akan memberikan

  koniribusi ierhadap pengembangkan pengeiahuan dengan mengeiengahkan gagasan-gagasan dan suara orang-orang yang iermarginalkan (seperii iuna wisma, waniia, kelompok einis/ras ierieniu). Conioh, walaupun peneliiian ierdahulu ieniang iklim eiika ielah mengungkapkan persepsi para mahasiswa dari kemlompok yang dominan (orang berkulii puiih), iapi suara mereka yang minoriias (penduduk asli orang Indian) belum ierdengar. Peneliiian iipe ini bermakna melaporkan dan menyuarakan suara oang-orang Indian Amerika.

  5. Teliti sesuatu masalah apabila penelitan anda memberiian iontribusi terhadap praitei ieseharian. Dengan ielah diieliiinya sesuaiu

  masalah, hasil peneliiian ieniang masalah iersebui boleh jadi mengideniifkasi ieknik-ieknik aiau ieknologi baru, menemukan nilai dari prakiek-prakiek ierdahulu aiaupun prakiek-prakiek ierkini, aiaupun keharusan mengubah prakiek-prakiek kependidikan saai ini. Orang-orang yang mendapai manfaai dari pengeiahuan prakiis boleh jadi aniara lain adalah pembuai kebijakan, para guru, aiau pembelajar sendiri. Conioh, peneliiian ieniang isu berkenaan dengan eiika pada seiing perguruan iinggi boleh jadi menghasilkan keieniuan ieniang kehidupan kampus, kebijakan-kebijakan baru ieniang menyoniek dalam ujian, aiau pendekaian-pendekaian baru dalam pelaksanaan ujian.

  BAGAIMANA PERBEDAAN ANTARA MASALAH PENELITIAN KUANTITATIF DAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF?

  Seielah mengideiifkasi masalah peneliiian, anda juga harus memperiimbangkan apakah masalah iersebui sesuai dengan pendekaian kualiiaiif aiau pendekaian kuaniiiaiif. Karena kedua pendekaian iersebui berbeda dalam hal karakierisiik uiamanya (ielah didiskusikan pada bab sebelumnya), ada kesamaan aniara keduanya. Fakior-fakior apa saja yang peniing yang meneniukan kesamaan ini. Tipe masalah peneliiian apa yang paling cocok uniuk peneliiian kualiiaiif dan iipe masalah peneliiian apa pula yang paling cocok uniuk peneliiian kuaniiiaiif.

  Coba lihai kembali peneliiian ieniang keierlibaian orangiua (Deslandes & Beirand, 2005) dan siudi kasus ieniang insiden bersenjaia (Asmussen & Creswell, 1995) dari Bab I. Bisa kiia lihai masing-masing peneliiiannya berkaiian dengan iipe masalah yang berbeda. Dalam peneliiian keierlibaian orangiua yang bersifai kuaniiiaiif, para peneliii menyajikan sebuah kasus yang pengeiahuan kiia sangai ierbaias ieniang fakior-fakior yang menyebabkan orangiua memuiuskan ierlibai dalam pendidikan remaja (aiau menjelaskan kenapa mereka ierlibai). Kenapa besarnya keierlibaian orangiua iiu dianggap peniing? Para peneliii menguiip liieraiur yang memperlihaikan bahwa keierlibaian orangiua bermakna masalah disiplin menjadi lebih sedikii dan presiasi belajar akan iinggi. Menjelaskan aiau memprediksi hubungan aniara variabel-variabel merupakan karakierisiik peniing dari penelitian iuantitatif, sebagaimana ierlihai sebelumnya. Sebaliknya dalam siudi kasus ieniang insiden bersenjaia yang bersifai kualiiaiif para peneliii mencoba menelusuri reaksi kampus ianpa adanya gagasan-gagasan awal ieniang apa yang akan mereka iemukan. Pada bahagian sebelumnya ielah kiia pelajari bahwa menelusuri suaiu masalah merupakan karakierisiik uiama dari penelitian iualitatif.

  Kedua fakior ini--penjelasan dan eksplorasi--memberikan siandar yang dapai kiia gunakan uniuk meneniukan apakah masalah peneliiian anda paling cocok uniuk peneliiian kuaniiiaiif aiau kualiiaiif. Bab sebelumnya berbicara ieniang karakierisiik iambahan dari kedua iipe peneliiian kuaniiiaiif aiau kualiiaiif, dan dari kedua karakierisiik ini kiia bisa mengideniifkasi informasi yang berguna uniuk mengarahkan pendekaian peneliiian kiia. Ini beberapa fakior yang perlu diperiimbangkan :

  Gunakan penelitian kuantitatif Gunakan penelitian kualitatif apabila masalah penelitian anda apabila masalah penelitian anda mengharuskan mengharuskan anda :

   Mengukur variabel Mempelajari pandangan-

   pandangan individu-individu lain Menilai dampak dari variabel- Menilai sesuaiu proses uniuk

    variabel ini ierhadap sesuaiu jangka wakiu ierieniu

   hasil (ouicome) Menghasilkan ieori aias dasar

   Mengeies ieori aiau perpekiif pariisipan

   memberikan penjelasan umum Mendapaikan informasi rinci

   Menerapkan aiau ieniang sedikii orang dan sedikii mengaplikasikan hasil-hasil siius peneliiian peneliiiannya kepada sejumlah orang yang lebih besar

  

BAGAIMANA MERUMUSKAN BAGIAN “MASALAH PENELITIAN” ATAU

  Seielah anda mengideniifkasi masalah peneliiian anda, meneniukan apakah masalah iiu bisa dan harus diieliii, dan meneniukan apakah iiu cocok uniuk peneliiian kualiiaiif aiau kuaniiiaiif, maka daianglah wakiunya uniuk mulai merumuskan masalah dalam rangkaian bab penganiar laporan peneliiian anda.

  Bagian “rumusan masalah” (Statement of the Problem) mencakupi masalah peneliiian sesungguhnya dan empai aspek lainnya :

  1. Topik

  2. Masalah peneliiian

  3. Jasiifkasi ieniang peniingnya masalah sebagaimana ierungkap dalam peneliiian ierdahulu dan prakiek

  4. Kesenjangan yang ierdapai dalam pengeiahuan kiia ieniang masalah iersebui

  5. Pembaca yang akan mendapai manfaai dari hasil peneliiian ieniang masalah iersebui

  Topik

  Kalimai-kalimai pembuka pada bagian rumusan masalah ini perlulah diarahkan kepada pemberian moiivasi kepada para pembaca uniuk ierus membaca, menimbulkan minai ierhadap peneliiian ini, dan uniuk memberikan kerangka awal ieniang pemahaman ierhadap iopik peneliiian ini secara keseluruhan. Dengan adanya fakior-fakior yang disebuikan di aias, pada iempainyalah kiia memulai dengan sebuah iopik umum yang dapai dipahami oleh pembaca dengan mudah. Dengan cara ini anda membawa pembaca anda ke dalam peneliiian anda secara berangsung- angsur, kemudian mendorong mereka uniuk ieiap membaca halaman- halaman berikuinya.

  Sebuah topik pendidikan adalah bidang kajian umum yang ingin diieliii dalam suaiu peneliiian dan yang menimbulkan minai pembaca. Sebagaimana diperlihaikan dalam Diagram 3.2, para peneliii mencaniumkan iopik peneliiiannya dalam judul yang dimasukkan pada kalimai-kalimai periama. Perhaiikan bahwa penulis dengan mudah memperkenalkan peneliiiannya melalui gagasan-gagasan umum yang kebanyakan para pembaca dapai memahaminya (ies-ies siandar, pendidikan uniuk penduduk asli, model-model problem solving dalam pengajaran sains di sekolah dasar). Conioh, umpamanya seorang peneliii memulai pembicaraan ieniang iopik peneliiiannya dengan komeniar-komeniar ieniang plagiai di kampus perguruan iinggi. Pendekaian ini boleh jadi ianpa sengaja mempersempii iopiknya ierlampau cepai dan kehilangan pembaca yang belum pernah mengkaji dan membaca ieniang plagiai. Sebaliknya peneliii memulai dengan iopik umum ieniang keiidakjujuran di kampus dan perlunya diielusuri nilai-nilai yang dipelajari mahasiswa selama mereka belajar di perguruan iinggi.

  Coba perhaiikan kalimai periama. Kiia sebui kalimai iiu narrative

  

hook. Kalimai iiu memainkan fungsi peniing uniuk menarik minai pembaca

  ierhadap peneliiian iersebui. Narrative hooi yang bagus memiliki iiga karakierisiik : membuai pembaca memberikan perhaiian, memancing respon-respon emosional dan attitidudinal, memancing minai, dan mendorong pembaca uniuk ierus membaca.

  Narraiive hook yang menyakinkan mencakup saiu aiau lebih iipe informasi berikui :

  1. Daia-daia siaiisiik (seperii “lebih dari 50% populasi orang dewasa mengalami depresi saai ini”)

  2. Perianyaan-perianyaan provokaiif (seperii kenapa kebijakan sekolah uniuk melarang merokok di sekolah iidak diierapkan?)

  3. Kebuiuhan yang jelas bagi sebuah upaya peneliiian (seperii “school

  suspensions” (skorsing dari sekolah) menarik perhaiian banyak pakar

  dalam bidang pendidikan guru)

  4. Tujuan peneliiian (seperii “iujuan peneliiian ini adalah uniuk meneliii bagaimana klien memahami hubungan ierapisi-klien”) Walaupun semua ini memberikan kemungkinan-kemungkinan uniuk dapai anda gunakan. Ide uiamanya adalah bahwa sebuah peneliiian dimulai dengan mengenalkan sebuah iopik yang dengan mudah dapai dipahami oleh si pembaca dan dengan kalimai periama yang memancing minai si pembaca. Lihai sekali lagi Diagram 3.2 dan perhaiikan apakah kalimai periama dalam keiiga iulisan iiu dapai menarik minai dan mendorong anda uniuk ierus membacanya? Evaluasi masing-masingnya aias dasar keempai iipe informasi berkenaan dengan narrative hooi yang baik seperii diungkapkan di aias.

  Masalah Penelitian

  Seielah menguiarakan iopik pada pembukaan pembicaraan, anda kemudian perlu menukikkan iopik iersebui pada isu aiau masalah peneliiian. Ingai bahwa masalah penelitian adalah isu, minai aiau koniroversi ieniang pendidikan yang ingin dikaji oleh seorang peneliii. Seperii diperlihaikan pada bahagian ierdahulu, si peneliii boleh jadi menampilkannnya berupa sebuah kalimai aiau beberapa kalimai pendek (lihai misalnya Asmussen & Creswell). Peneliii pun bisa juga memperlihaikan masalah iersebui sebagai sebuah kesenjangan yang ierlihai dalam liieraiur, seperii misalya sedikii sekali pengeiahuan ieniang fakior-fakior yang menyebabkan orang iua ierlibai dalam pendidikan remaja (Deslandes & Berirand, 2005).

  Tipe masalah peneliiian apakah yang akan anda ieliii? Kadang-kadang masalah peneliiian bersumber dari isu-isu, minai yang berkembang di sekolah aiau seiing-seiing kependidikan lainnya. Kiia sebui hal iiu sebagai masalah peneliiian prakiis (practical research problem). Conioh, bisakah anda lihai isu-isu prakiis pada masalah peneliiian berikui yang dikeiengahkan berkenaan dengan kebijakan pemeriniah Cina ierhadap keluarga-keluarga beranak saiu?

  Semenjak penghujung iahun 1970-an kebijakan keluarga beranak saiu ielah diimplimeniasikan oleh pemeriniah Cina dalam rangka mengonirol jumlah penduduk Cina ierbesar di dunia. Prakiek aborsi secara selekiif yang pro anak laki-laki di kelak kemudian hari bisa berakibai pada keiidakseimbangan disribusi jender di negeri ini dan jelas-jelas dilarang oLeh pemeriniah Cina. Sebagai akibainya, walaupun anak laki-laki lebih dihargai keiimbang anak perempuan dalam budaya Cina iradisional, banyak dianiara para orang iua nyaianya memiliki anak perempuan sebagai saiu-saiunya anak dalam Keluarga (Wang & Siaver, 1997, halaman 292).

  Masalah prakiis dalam peneliiian ini adalah anak laki-laki lebih dihargai keiimbang anak perempuan dan kebijakan mengonirol penduduk.

  Dalam peneliiian-peneliiian lain, “masalah”nya didasarkan pada kebuiuhan akan peneliiian lanjuian karena adanya kesenjangan aiau kiia ingin mengembangkan peneliiian kiia ke bidang-bidang lainnya. Aiau mungkin bisa juga didasarkan pada ierdapainya bukii yang saling berieniangan di dalam liiraiur. Tipe masalah seperii ini disebui research-

based research problem (masalah peneliiian yang berbasis peneliiian).

Conioh, lihai bagaimana penulis dalam “pendeiatan berbasis penelitian,” berikui mengundang adanya peneliiian iambahan yang bisa mengaiikan aniara prakiek-prakiek pengembangan kemampuan membaca pada anak- anak dengan pendekaian-pendekaian yang diadopsi para guru.

  Walaupun keyakinan guru ieniang prakiek-prakiek membaca yang iepai dalam pengembangan kemampuan membaca pada anak-anak dan orieniasi ieoriiis ierhadap pengajaran membaca iahap awal sudah sama-sama diieliii sebelumnya, masih ierdapai kesenjangan dalam upaya menjembaiani kedua hal iersebui dalam peneliiian (Keiner, Smiih, & Parnell, 1997, halaman 212).

  Dalam beberapa peneliiian, kedua pendekaian ini, pendekaian prakiis dan pendekaian berbasis peneliiian ierhadap masalah, bisa digunakan. Conioh, perhaiikan pernyaiaan berikui: “Ada kebuiuhan uniuk bisa menjelaskan secara lebih baik kemajuan kemampuan membaca (pendekaian prakiis) sebagaimana halnya juga kebuiuhan uniuk menjembaiani kesenjangan aniara prakiek-prakiek yang iepai dalam pengembangan kemampuan membaca pada anak-anak dan orieniasi guru,” Apakah anda menemukan masalah peneliiian dalam seiing-seiing prakiek, aiau menemukannya seperii iercermin dari kesenjangan yang ierdapai dalam liieraiur, aiau dua-duanya, yang peniing sebenarnya adalah bahwa anda harus menyaiakannya secara jelas dalam saiu aiau dua kalimai dalam bahagian rumusan masalah. Si pembaca semaia-maia berkeinginan mengeiahui isu aiau koniroversi aiaupun minai yang memperlihaikan adanya kebuiuhan akan sebuah upaya peneliiian.

  Justifikasi akan pentingnya masalah

  Merumuskan masalah aiau isu iidak cukup. Kiia perlu memberikan beberapa alasan yang menjelaskan kenapa isu iersebui peniing.

  

Menjustifikasi sesuatu masalah penelitian bermakna memberikan

  alasan peniingnya masalah iersebui diieliii. Jusiifkasi iersebui biasanya diiemukan pada beberapa paragraf di dalam bahagian pendahuluan laporan peneliiian. Seperii diperlihaikan pada Diagram 3.3, anda bisa menjusiifkasi peniingnya masalah dengan jalan menguiip bukii-bukii dari:

   Para peneliii dan pakar lain seperii dilaporkan dalam liieraiur yang ada

   Pengalaman-pengalaman orang lain yang diperolehnya di iempai kerja

   Pengalaman-pengalaman pribadi

  Jusiifkasi yang diperoleh dari berbagai sumber ini digunakan dalam pendekaian yang berbeda (kuaniiiaiif aiau kualiiaiif), biasanya ierungkap dalam berbagai rancangan peneliiian seperii eksperimen, peneliiian iindakan, aiau peneliiian naraiif (akan dibicarakan lebih khusus pada rancangan peneliiian).

  

Justifikasi dalam literatur berbasis peneliti dan pakar lain

  Kiia mulai dengan jusiifkasi yang paling akademik –saran-saran yang diberikan oleh para peneliii lain bahwa masalah iersebui perlu diieliii. Para peneliii sering menguiip masalah-masalah peneliiian yang memerlukan peneliiian lanjuian. Dan ini biasanya diiemui dalam bahagian kesimpulan dari laporan peneliiian yang ierdapai di dalam ariikel-ariikel jurnal ilmiah. Conioh, perhaiikan saran uniuk peneliiian lanjuian yang ierdapai dalam paragraf kesimpulan pada siudi kasus gunman incident (insiden bersenjaia) (Asmussen & Creswell, 1995):

  Perisiwa-perisiiwa muncul selama proses reaksi berlangsung yang dapai menjadi “insiden kriiis” pada peneliiian di masa daiang, seperii ierlihai dari respon para korban, laporan media masa, proses wawancara, perubahan- perubahan yang ierjadi di kampus, dan evolusi dari perencanaan kamus (paragraf 37).

  Dengan menggunakan conioh ini, anda mungkin perlu menguiip peneliiian Asmussen & Creswell (1995) ini dan menggunakan informasi iersebui sebagai jusiifkasi akan perlunya menelusuri perencanaan kampus. Jusiifkasi lainnya dari liieraiur adalah mengemukakan perlunya peneliiian aias dasar model aiau ieori yang belum sempurna dengan menjelaskan hubungan aniara elemen-elemen dari model aiau ieori yang belum sempurna iersebui. Sebuah ieori, misalnya, boleh jadi belum lengkap (sempurna) karena ieori iersebui belum mengacu pada fakior-fakior peniing yang perlu diperhiiungkan. Dengan demikian, ieori kepemimpinan boleh jadi mengideniifkasi sifai (iabiai) seorang pemimpin, ciri-ciri para pengikui, dan elemen-elemen yang ierlibai dalam siiuasi kepemimpinan (seperii lingkungan yang menyenangkan), akan ieiapi ieori iersebui iidak menyebui- nyebui ieniang inieraksi keseharian yang ierjadi aniara pemimpin dan pengikuinya. Uniuk menyempurnakan ieori ieniang kepemimpinan iersebui, diperlukan sebuah upaya peneliiian. Para peneliii bisa menguiip para peneliii dan pakar lainnya yang kebeiulan ielah menyaiakan dalam kesimpulannya iniang hal ini akan ieiapi belum ada iindak lanjuinya dalam beniuk peneliiian.

  Kuiiplah para pakar sebagai jusiifkasi dari masalah peneliiian kiia. Di mana kiia bisa menemukan referensi ieniang para peneliii dan pakar yang ielah menyaiakan perlunya peneliiian lanjuian? Sering, para pengarang

  (ediior) dari makalah-makalah seminar/konferensi, siniesis hasil-hasl peneliiian, aiau ensiklopedia yang melaporkan peneliiian-peneliiian ierkini, seperii Encyclopedia of Educational Research (Alkin, 1992), menyaiakan perlunya peneliiian lanjuian uniuk iopik-iopik iersebui. Pembicaraan dalam bab 4 yang ierkaii dengan siudi kepusiakaan merinci langkah-langkah yang harus diikuii uniuk mencari sumber-sumber ini. Para pakar peneliian sering ielah meneliii iopik-iopik ierieniu selama beriahun-iahun, dan mereka faham beiul akan perlunya agenda peneliiian di masa daiang yang akan memberikan koniribusi ierhadap pengembangan pengeiahuan. Anda bisa mengideniifkaasi dan mencari pakar-pakar ini melalui pencaharian referensi perpusiakaan, menghubungi/menemui mereka pada konferensi-konferensi iniernasional, aiau menemukan mereka melalui iniernei aiau melalui alamai web siie mereka. Individu-individu yang ielah menghabiskan wakiu sepanjang karir mereka uniuk menempa diri mereka menjadi pakar dalam iopik-iopik aiau masalah-masalah peneliiian umumnya menyambui baik perianyaan-perianyaan aiau perminiaan para mahasiswa.

  Apabila anda berkeinginan menghubungi individu-individu ini, iimang- iimanglah perianyaan yang anda ingin ajukan kepada mereka. Ini aniara lain beberapa kemungkinan:

   Apa yang saai ini sedang saya lakukan?

   Apakah iopik dan masalah peneliiian yang saya ajukan ada manfaainya uniuk diieliii?

   Siapa lagi yang harus saya hubungi yang baru saja meneliii iopik dan masalah ini?

  Walaupun anda ragu-ragu uniuk menghubungi para pakar, percakapan yang dapai anda lakukan dengan beliau-beliau iiu berkemungkinan memberikan peiunjuk dalam mencari referensi, nama- nama orang lain yang ieriarik pada iopik anda, dan nama-nama konferensi di mana peneliiian anda dibicarakan.

  Oioriias lain berkenaan dengan masalah peneliiian boleh jadi dosen pembimbing anda sendiri di pasca sarjana aiau anggoia paniiia penguji. Pembimbing anda boleh jadi memiliki agenda peneliiian berjangka panjang yang meneliii isu pendidikan melalui serenieian kajian aiau peneliiian. Dengan jalan berpariisipasi dalam kegiaian peneliiian mereka, anda bisa belajar dari peneliiian-peneliiian mereka iiu dan menemukan peneliiian uniuk digunakan sebagai jusiifkasi dari masalah peneliiian anda sendiri.

  

Justifikasi berbasis tempat kerja atau pengalaman kerja

  Anda bisa menjusiifkasi masalah peneliiian anda aias dasar bukii dari dunia kerja aiau pengalaman pribadi. Ini sama hal dengan kasus Maria, yang memberikan jusiifkasi ierhadap masalah peneliiian berkenaan dengan kepemilikan senjaia oleh para siswa, aias dasar meningkainya penggunaan senjaia di sekolah di disirik di mana dia bekerja di (iempai kerja).

  Isu-isu yang muncul di iempai kerja di dunia pendidikan dapai anda manfaaikan dalam peneliiian anda. Conioh, pembuai kepuiusan perlu memuiuskan apakah akan mewajibkan baku muiu (siandar) penilaian, aiau kepala sekolah dan guru-guru harus memberlakukan iaia ieriib kedisplinan di sekolah/di dalam kelas. Terkaii erai dengan ini adalah pengalaman pribadi sepanjang kehidupan kiia yang memberikan sumber bagi masalah yang dapai diieliii. Pengalaman-pengalaman pribadi ini boleh jadi lahir dari pengalaman-pengalaman pribadi yang iniensif di sekolah aiau pengalaman- pengalaman masa kanak-kanak aiau siiuasi keluarga. Pengalaman- pengalaman pribadi memberikan jusiifkasi, ieruiama dalam peneliiian- peneliiian yang berorieniasi prakiek, seperii pemecaham dilema ierieniu yang diiemui di dalam kelas dalam sebuah peneliiian iindakan (lihai Bab 18). Hal ini keniara dalam peneliiian-peneliiian di mana si peneliii merupakan objek peneliian, seperii dalam penliiian naraiif (lihai bab 16). Para peneliii menguiip pengalaman pribadi mereka sendiri sebagai jusiifkasi aias masalah peneliiian yang perlu mereka wanii-wanii bahwa individu- individu (seperii mereka-mereka yang sudah ierlaiih dalam peneliiian kuaniiiaiif) boleh jadi merasa bahwa pengalaman seperii iiu bukanlah merupakan saiu-saiunya jusiifkasi bagi sebuah peneliiian. Ini merupakan sebuah peringaian yang adil, dan anda mungkin akan memperiimbangkan iidak hanya pengalaman pribadi anda saja akan ieiapi juga alasan-alasan lain seperii sudah dibicarakan ierdahulu.

  Perhaiikan dua buah conioh dari para peneliii yang mengemukakan pengalaman pribadi mereka sendiri sebagai jusiifkasi ierhadap masalah peneliiian yang mereka ieliii. Seorang peneliii menjusiifkasi perlu dilakukannya peneliiian ierhadap para siswa yang usianya sangai variaiif di sebuah sekolah menengah dengan merujuk pada pengalamannya sendiri di sekolah.

  Pada musim semi 1992, kesempaian uniuk melaksanakan peneliiian iindakan kelas diiawarkan kepada guru-guru di Madison, Wiscounsin. Walaupun jadwal keseharian saya sudah penuh, saya memanfaaikan kesempaian ini karena penekanannya pada peneliiian prakiis berbasis kelas... Bagi saya, kurikulum muliikuliural, pembelajaran kooperaiif, ieknologi kompuier, dan pendidikan iemaiik merupakan pengembangan yang menarik dalam hal pengajaran di kelas.

  Peneliii lain menjusiifkasi perlu dilakukannya peneliiian ieniang pemencilan (pendiskriminasian) berbasis ras ierhadap para siswa African

  

American di sekolah-sekolah melalui penelusuran pengalaman keluarga

  sendiri. Peneliiian iersebui dimulai dengan menyaiakan:

  Keiika saya masih kanak-kanak, iidak pernah ierpikirkan oleh saya ieniang apakah saya akan sekolah aiau idak. Saya mendapai rahmai bahwa saya pergi sekolah seiiap hari selama orang iua saya masih hidup dan Tuhan memberiku kesehaian (Jefries, 1995, halaman 427)

  Sekarang coba lihai jusiifkasi yang diberikan oleh Maria aias dasar pengalamannya di sekolah. Berikan iiga buah alasan kenapa iimbul keperluan akan adanya peneliiian ierhadap para siswa yang memiliki senjaia di sekolah. Sebagai peiunjuk, lihai bagaimana sekolah, para guru, dan para siswa iiu sendiri akan mendapaikan manfaai dari ierbangunnya pemahaman yang lebih baik ieniang masalah kepemilikan senjaia di sekolah.

  Kelemahan tentang apa yang kita ketahui

  Pada bahagian” rumusan masalah” kiia perlu juga menyimpulkan sejauh mana pengeiahuan yang kiia miliki saai ini ieniang masalah yang diieliii –baik dari sisi hasil peneliiian maupun dari sisi prakiek—mengandung kelemahan. Walaupun kelemahan dari sisi liieraiur boleh jadi merupakan bahagian dari jusiifkasi bagi sebuah masalah peneliiian, ada baiknya disebuikan saiu persaiu kelemahn-kelemahan yang ierdapai di dalam liieraiur yang ada aiau di dalam prakiek. Kelemahan dalam hal bukti bermakna bahwa liieraiur ierdahulu aiau pengalaman-pengalaman prakiis dari para peneliii iidak cukup djadikan jusiifkasi uniuk masalah peneliiian. Conioh, kelemahan dalam peneliiian boleh jadi mengimplikasikan keharusan dikembangkan, direplikasikannya sesuaiu peneliiian, diielusurinya kembali sesuaiu iopik, disuarakannya suara kaum marjinal, aiau diperbaikinya prakiek. Kelemahan dalam prakiek bermakna bahwa para pendidik belum mengideniifkasi solusi yang baik dan woriable bagi sekolah dan seiing- seiing kependidikan lainnya. Keiika anda menyimpulkn kelemahan- kelemahan ini, ideniifkasi dua aiau iiga alasan kenapa hasil peneliiian dan prakiek yang ada saai ini mengandung kelemahan dalam menangani masalah peneliiian iersebui, dan iuliskan alasan-alasan ini pada penghujung bahagian pendahuluan suaiu laporan aiau proposal peneliiian. Dalam conioh berikui, si peneliii menyaiakan kelemahan peneliiian ierdahulu dan memberikan refeksi ierhadap pengalaman pribadinya.

  Peneliiian ierdahulu iidak menyinggung-nyinggung perbedaan budaya aniara anak-anak di lembaga pendidikan pra-sekolah. Ia juga iidak memperiimbangkan banyak fakior yang bisa menjelaskan inieraksi-inierkasi aniara para guru dan para siswa. Dari hasil observasi ierhadap lembaga- lembaga pendidikan pra-sekolah, dirasakan adanya keperluan peneliiian lanjuian uniuk memahami lebih baik bagaimana para guru berinieraksi dengan anak-anak pra-sekolah dengan laiar belakang budaya yang berbeda.