KEMENTERIAN PERDAGANGAN Pushaka (c) 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perekonomian dunia masih menghadapi tekanan yang kuat dan ketidakpastian, pada tahun 2012 ini mengalami perlambatan, diperkirakan hanya tumbuh sebesar 3,3 % lebih rendah dari prediksi sebelumnya sebesar 3,5%. Sedangkan pertumbuhan perdagangan dunia di tahun 2012 diperkirakan hanya tumbuh 3,2%. Pertumbuhan impor negara maju diperkirakan hanya tumbuh 1,7 %, semantara negara berkembang tumbuh 7%. Sedangkan pertumbuhan ekspor negara maju diperkirakan sebesar 2,2 % dan negara berkembang sebesar 4%.

Berbagai prediksi lembaga internasional yang menempatkan negara-negara berkembang di Asia seperti China, India, Jepang, dan Indonesia dalam 10 negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Dalam forum negara-negara G20 yang mengumpulkan 20 ekonomi terbesar di dunia, terdapat 6 negara dari benua Asia, yaitu Indonesia, China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Arab Saudi. Total GDP PPP (2011) untuk ke 6 negara ini adalah USD 23,6 triliun atau 32,5% dari total GDP negara-negara G20.

Indonesia tetap terkena dampak dari tekanan perekonomian dunia, namun masih menunjukkan kondisi yang relatif kondusif, dan sentimen pasar dalam jangka menengah Indonesia masih positif. Dari perkembangan terkini, Indonesia jelas merupakan titik terang, pertumbuhan relatif bagus dan konsisten membangun kapasitas perdagangan demi kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif kuat menembus angka 6,3% atau nomor dua di Asia setelah China, yang didorong oleh kuatnya daya konsumsi swasta dan meningkatnya investasi yang berorientasi pada permintaan domestik.

Pertumbuhan ini masih didorong kuatnya konsumsi domestik dan meningkatnya investasi. Namun, di tengah tingginya ketidakpastian global, Indonesia harus tetap waspada dan mempersiapkan diri terutama dalam menghadapi konsekuensi potensi perlambatan di China dan penurunan harga komoditas serta kemungkinan terjadinya gejolak baru di pasar keuangan dan komoditas. Selain itu, kunci dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat adalah dengan melanjutkan penguatan kerangka kebijakan dalam menghadapi tekanan-tekanan dan membangun ketahanan ekonomi melalui peningkatan kualitas belanja dan regulasi.

Dinamika perekonomian dan perdagangan dunia, turut mempengaruhi kinerja perdagangan luar negeri dan dalam negeri Indonesia, sehingga sasaran pembangunan bidang perdagangan dalam waktu satu tahun ini dapat mencapai target sebagaimana tercantum pada RENSTRA Kementerian Perdagangan sebagai berikut:

2012 No

Indikator Sasaran

Capaian

Target Capaian

1 Peningkatan Akses Pasar

Pertumbuhan Ekspor Non Migas

12,3 % - 13,5 % -5,52% Pangsa 5 (lima) Negara Ekspor Non

43% - 47% 49,40% Migas Terbesar Kontribusi Ekspor di luar 10 produk

53% - 60% 53,17% utama

2 Perbaikan Iklim Usaha Perdagangan

Perdagangan Luar Negeri (total ijin 2009: 108 ijin 2010: 89 ijin)

93 Jumlah ijin UPP (INATRADE)

89 ijin

70 izin Jumlah Online

55 ijin

70 ijin

3 hari

2 hari

2 hari*

Waktu Penyelesaian Perdagangan Dalam Negeri (total 21 ijin) Jumlah ijin UPP (INATRADE)

- Jumlah Online

12 ijin

12 izin Waktu Penyelesaian

5 hari 3,5 hari

3 Peningkatan daya saing ekspor

RCA >1 komoditi HS 6 (2011)

590 - 605 n.a.

Komoditi

komoditi

Skor Dimensi Ekspor NBI Simon Anholt 45,73 2012

4 Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional

Jumlah hasil perundingan internasional

5 Stabilisasi dan Penurunan Disparitas Harga Bahan Pokok

Koefisien Variasi Harga (KVH)

5% - 9% 3,9% Rasio KVH Komoditi tertentu didalam

negeri dibanding luar negeri

<1 0,3 Rasio KVH provinsi dan nasional

Perlindungan Konsumen

Perdagangan yang Efisien (Skor Logistic Performance Index)

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

USD Miliar % 20.0

Non Migas

- (30.0) Jan '12

Ekspor Migas dan Non Migas Indonesia

Sumber : BPS (diolah)

Neraca perdagangan Desember 2012 kembali mengalami defisit sebesar USD 188,1 juta, atau menurun dari defisit bulan lalu sebesar USD 0,6 miliar. Defisit neraca perdagangan di bulan Desember dipicu oleh defisit perdagangan migas yang mencapai USD 738,6 juta, sementara neraca perdagangan non migas mengalami surplus USD 550,5 juta. Dengan demikian, neraca perdagangan Januari-Desember 2012 defisit USD 1,7 miliar.

Ekspor periode Januari-Desember 2012 mencapai USD 190,0 miliar (turun 6,6%, YoY), terdiri dari ekspor migas USD 37,0 miliar (turun 10,9%) dan non migas USD 153,1 miliar (turun 5,5%). Pelemahan ekspor periode Januari-Desember 2012 juga dialami beberapa negara lain, antara lain Korea Selatan turun 1,3%, dan Brazil turun 5,3%. Melambatnya kinerja ekspor Indonesia periode Januari-Desember 2012 selain disebabkan oleh menurunnya permintaan di beberapa negara mitra dagang Indonesia juga diakibatkan oleh menurunnya harga beberapa komoditi utama ekspor Indonesia .

KINERJA DIPLOMASI PERDAGANGAN

Diplomasi perdagangan merupakan salah satu instrumen penting dalam memperjuangkan kepentingan akses pasar bagi ekspor nonmigas. Perjuangan Indonesia dalam meningkatkan akses pasar di tahun 2013 bertumpu dan lebih difokuskan pada: (i) sistem perdagangan multilateral (WTO) yang menekankan pada isu trade facilitation dan Least Developed Countries (LDC); (ii) Regional yang menekankan pada ASEAN, ASEAN Plus One, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan APEC khususnya memasukkan kelapa sawit masuk dalam Enviroment Goods List (EGL); dan (iii) Bilateral, yang berorientasi penjajakan pengembangan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), seperti dengan Korea, Australia, EFTA dan EU, Preferential Trade Agreement (PTA), seperti dengan Pakistan, Chile dan Peru maupun Trade and Investment Agreement, seperti dengan Myanmar dan United Kingdom.

Perjuangan Indonesia dalam meningkatkan akses pasar di forum multilateral dan regional yang dilakukan melalui kerja sama dan perundingan internasional di forum World Trade Organization (WTO) dan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) telah membuat komposisi kekuatan negara-negara berkembang dengan negara maju dalam forum tersebut menjadi berimbang. Kepemimpinan Indonesia dalam berbagai kelompok inti, seperti: G33, G20, di WTO, dan ASEAN membuat posisi Indonesia semakin diperhitungkan di forum internasional dan regional. Dalam melakukan negosiasi dan diplomasi perdagangan internasional Kementerian Perdagangan bertindak sebagai koordinator untuk penyusunan posisi Indonesia dan selalu berpegang kepada prinsip kepentingan nasional.

Pada tahun 2012 telah dihasilkan 260 (dua ratus enam puluh) hasil perundingan perdagangan internasional. Peningkatan jumlah capaian ini didukung oleh beberapa faktor, antara lain: (i) Perkembangan isu-isu baru pada tahun 2012; (ii) Meningkatnya kerja sama perdagangan bilateral; (iii) Pertemuan persiapan beberapa perundingan baru yang akan dimulai pada tahun 2013; dan (iv) Meningkatnya perundingan perdagangan jasa.

PROMOSI PERDAGANGAN

Untuk mengembangkan pasar internasional dan sekaligus sebagai upaya pencitraan produk dan jasa Indonesia, dilakukan promosi ekspor, misi dagang, dan instore promotion secara lebih profesional dan berkualitas. Pada tahun 2012, kegiatan promosi dagang yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dan frekuensi kontak serta kontrak dagang antara eksportir Indonesia dengan pembeli luar negeri, sekaligus meningkatkan peran dunia usaha dalam penetrasi pasar dan promosi ekspor. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan terdiri dari pameran internasional, pameran dalam negeri, misi dagang, maupun Instore promotion.

Terkait dengan upaya diversifikasi pasar tujuan ekspor, Kementerian Perdagangan menitikberatkan pelaksanaan promosi ke negara-negara yang merupakan pasar non tradisional bagi Indonesia seperti negara-negara dari kawasan Afrika, Amerika Latin, Amerika Tengah, Timur Tengah dan Eropa Timur. Pada tahun 2012 Kementerian Perdagangan telah melaksanakan kegiatan promosi dagang sebanyak 502 kegiatan promosi (meliputi partisipasi pada pameran dagang internasional, penyelenggaraan instore promotion, dan misi dagang) di negara-negara yang merupakan pasar tujuan ekspor non tradisional. Kegiatan promosi Terkait dengan upaya diversifikasi pasar tujuan ekspor, Kementerian Perdagangan menitikberatkan pelaksanaan promosi ke negara-negara yang merupakan pasar non tradisional bagi Indonesia seperti negara-negara dari kawasan Afrika, Amerika Latin, Amerika Tengah, Timur Tengah dan Eropa Timur. Pada tahun 2012 Kementerian Perdagangan telah melaksanakan kegiatan promosi dagang sebanyak 502 kegiatan promosi (meliputi partisipasi pada pameran dagang internasional, penyelenggaraan instore promotion, dan misi dagang) di negara-negara yang merupakan pasar tujuan ekspor non tradisional. Kegiatan promosi

Selama 5 (lima) hari penyelenggaraan TEI 2012, tercatat sebanyak 5.430 buyers manca negara dari 95 negara yang hadir pada arena pameran. Selama penyelenggaraan TEI 2012 di Jakarta, telah dilakukan berbagai penandatanganan nota kesepahaman antara eksportir Indonesia dengan importir asal Australia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe. Adapun jumlah transaksi riil yang berhasil diperoleh selama penyelenggaraan TEI 2012 sebesar USD 1 milyar dan USD 2 miliar setelah pembahasan kontrak dengan Afrika Selatan untuk pembangunan gedung parlemen di benua Afrika.

PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Untuk memperkuat jaringan distribusi nasional yang merupakan bagian dari sistem logistik nasional, Kementerian Perdagangan telah melakukan revitalisasi pasar tradisional yang akan dikembangkan sebagai pasar-pasar percontohan dan pembangunan gudang pangan. Pada tahun 2012, Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan pemerintah daerah telah melakukan revitalisasi terhadap 159 pasar tradisional, baik fisik maupun manajemen melalui Tugas Pembantuan (TP) dan 20 diantaranya merupakan pasar percontohan serta 1 unit Pusat Pameran Produk Dalam Negeri. Selain merevitalisasi pasar tradisional, juga dilakukan pembangunan gudang sebanyak 15 (lima belas) gudang SRG di 11 (sebelas) provinsi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Dalam rangka penguatan pasar dalam negeri, Kementerian Perdagangan melaksanakan berbagai upaya seperti penyusunan regulasi teknis yang bertujuan meningkatkan perlindungan kepada konsumen dan menjaga kualitas barang beredar dan jasa, antara lain melalui Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM); Peningkatan operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil-Perlindungan Konsumen (PPNS-PK) dan tenaga Petugas Pengawas Barang Beredar dan Jasa (PPBJ); serta Peningkatan pengawasan terhadap alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP). Kementerian Perdagangan juga memfasilitasi pembentukan 19 BPSK yang tersebar pada sejumlah Kabupaten/Kota di Indonesia sehingga akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk sampai dengan tahun 2012 sebanyak 84 BPSK yang tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Selain itu, sebagai upaya perlindungan konsumen, Pemerintah mewajibkan label berbahasa Indonesia dan penerapan SNI. Untuk mendukung hal tersebut Kementerian Perdagangan juga melakukan upaya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap perlindungan konsumen melalui program edukasi konsumen cerdas.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, Kementerian Perdagangan pada tahun 2013 akan memperluas cakupan kegiatan tersebut diatas dengan terus melakukan sosialisasi dan kampanye perubahan pola konsumsi terutama guna mendukung program Bapak Presiden dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan terus berupaya stabilisasi harga bahan pokok dan barang strategis dipasaran.

PENCIPTAAN IKLIM USAHA YANG KONDUSIF

Upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif dilakukan Kementerian Perdagangan melalui penyempurnaan kebijakan perdagangan luar negeri baik untuk produk industri dan pertambangan maupun kebijakan perdagangan untuk produk pertanian dan kehutanan. Upaya lain juga diciptakan melalui positive campaign/sosialisasi kepada para stakeholders terhadap kebijakan Bea Keluar beberapa komoditi pertanian dan kehutanan terutama komoditi kakao dan CPO.

Kementerian Perdagangan juga meningkatkan pelayanan perizinan kepada para pelaku usaha melalui peningkatan waktu penyelesaian pelaksanaan perizinan perdagangan luar negeri yang rata-rata waktu penyelesaiannya dapat dilakukan selama 2 (dua) hari. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga melakukan revitalisasi organisasi Unit Pelayanan Perdagangan (UPP) untuk peningkatan pelayanan yang semakin baik. Upaya peningkatan pelayanan juga dilakukan melalui perbaikan sistem pelayanan pada Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA).

Dalam hal pengelolaan impor, Kementerian Perdagangan melakukan beberapa penyempurnaan kebijakan yang lebih baik antara lain kebijakan impor barang modal bukan baru dan dilakukan monitoring dan evaluasi atas penerbitan IP/IT/SPI. Saat ini terdapat 12 jenis perijinan Perdagangan Dalam Negeri yang sudah dilayani secara online. Waktu penyelesaian permohonan perijinan menjadi lebih singkat dan tanpa dipungut biaya dimana semula antara 1-6 hari kerja menjadi sekitar 3,5 hari kerja, sedangkan yang melalui sistim online menjadi 2 hari kerja.

REFORMASI BIROKRASI

Secara umum tujuan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan adalah membangun profil dan perilaku aparatur negara dengan integritas tinggi, berproduktivitas tinggi dan bertanggungjawab, dan berkemampuan memberikan pelayanan yang prima.

Sedangkan tujuan khusus reformasi birokrasi di lingkungan kementerian perdagangan adalah membentuk birokrasi yang bersih; birokrasi yang efisien, efektif dan produktif; birokrasi yang transparan; birokrasi yang melayani masyarakat; serta birokrasi yang akuntabel. Kementerian Perdagangan juga melakukan upaya peningkatan kinerja pelayanan publik kepada masyarakat melalui penyederhanaan jumlah perijinan impor dan peningkatan kualitas pelayanan perijinan perdagangan melalui Unit Pelayanan Perdagangan (UPP) sebagai unit khusus yang memberikan pelayanan perijinan perdagangan kepada dunia usaha. Unit Pelayanan Publik (UPP) Kementerian Perdagangan berhasil memperoleh peringkat pertama peserta paling progresif pada kompetisi Layanan Publik yang diselenggarakan oleh Open Government Indonesia (OGI) dari 62 Layanan Publik pada 34 Kementerian/Lembaga.

Dalam rangka percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik, telah dipilih 3 Program Unggulan (Quick Wins) pada 3 jenis pelayanan, yaitu : (1) Pendaftaran agen atau distributor barang dan/jasa produksi dalam negeri/luar negeri, (2) Pelayanan izin tipe dan izin tanda pabrik, (3) Hasil penilaian dokumen permohonan, verifikasi dan persetujuan perizinan.

Pada tahun 2012, kegiatan utama Kementerian Perdagangan terkait Reformasi Birokrasi antara lain: Penandatanganan Komitmen Pimpinan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi dan pelaksanaan verifikasi lapangan reformasi birokrasi oleh Tim Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN) serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi, dengan hasil nilai akhir kesiapan pelaksanaan reformasi birokrasi adalah 67 atau berada pada level 3.

Adapun hasil pelaksanaan 9 program mikro reformasi birokrasi diantaranya pelaksanaan sosialisasi dan survey kepuasan pegawai dalam rangka manajemen perubahan; restrukturisasi organisasi serta Evaluasi Kinerja Organisasi dalam rangka penataan organisasi; Analisa Beban Kerja pada 9 unit Eselon I; Penetapan Standard Operating Procedures (SOP) Makro di lingkungan Kementerian Perdagangan dalam rangka penataan ketatalaksanaan. Terkait penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Aparatur telah dilaksanakan penyusunan Standard Kompetensi Pegawai; penyusunan peringkat dan harga jabatan (terdapat 18 Peringkat Jabatan di Kementerian Perdagangan) melalui Analisa dan Evaluasi Jabatan, penerapan Sistem Absensi dengan finger print yang telah terintegrasi antara kantor pusat dan daerah, serta pembangunan dan pengembangan database pegawai (SIPEG).

MILESTONE

KEMENTERIAN PERDAGANGAN TAHUN 2012

Januari 2012

5 April,

WTO memenangkan posisi Indonesia dalam alam kasus ‘rokok kretek’

dengan Amerika Serikat (AS), yang m menyatakan bahwa AS KTT Partnership 2012 diselenggarakan di n di Hyderabad Convention

12 Januari,

melanggar ketentuan WTO dan kebijakan akan AS dianggap sebagai Centre, Hyderabad, India. bentuk diskriminasi dagang.

27-28 Januari,

10 April,

Swiss. Peresmian Pasar Minulyo Kabupaten Pacita acitan

Pertemuan Tingkat Tinggi World Economic omic Forum 2012 di Davos,

31 Januari,

18-20 April,

Forum Ekspor Peningkatan Daya Saing da g dan Nilai Tambah Produk Para Menteri Perdagangan anggota kelom lompok G-20 mengadakan Hasil Perikanan, Perkebunan dan Makanan nan Minuman

pertemuan di kota Puerto Vallarta, Me Meksiko,guna membahas masalah perdagangan dunia.

Penandatanganan Preferential Trade Ag Agreement (PTA) antara

1 Mei,

Indonesia dan Pakistan di Kantor Kem Kementerian Perdagangan, Kementerian Perdagangan RI menetapkan kan Harga Patokan Petani Jakarta. (HPP) untuk Gula Kristal Putih sebesar Rp r Rp 8.100/kg yang diatur dengan Permendag No. 28/M-DAG/PER/5/2 /5/2012.

28 Februari,

Kementerian Perdagangan memperoleh leh penghargaan 10 besar

30 Mei,

dalam Penilaian Akuntabilitas Kinerja Tahu ahun 2011 dengan predikat World Economic Forum on East Asia 2012 d 12 di Bangkok, Thailand. "B".

Juni 2012

Maret 2012

4-5 Juni,

Pertemuan tahunan para Menteri Perdagan agangan APEC berlangsung Ekspor Indonesia periode Januari 2012 me mencapai USD 15,5 miliar,

1 Maret,

di kota Kazan, Tatarstan, Rusia.

meningkat 6,1% dibanding Januari 2011.

18 Juni,

Department of Commercial Defense Brasil mengeluarkan Peresmian Pasar Agung Kota Denpasar

1 Maret,

keputusan

penyelidikan ikan anticircumvention terhadapproduk alas kaki Indonesia.

penghentian

7-9 Maret,

25 Juni,

Kementerian Perdagangan RI menyelen elenggarakan Rapat Kerja Penandatangan MoU antara Indonesia dan dan Ekuador. (Raker) pada 7-9 Maret 2012 di Hotel Bo l Borobudur, Jakarta, untuk

28 Juni,

mengkonsolidasikan rencana aksi program ram kerja 2012.

Forum Koordinasi Pengembangan Ekspo kspor diselenggarakan di

12-16 Maret,

Balikpapan, Kalimantan Timur dengan ngan mengangkat tema Sebagai salah satu wujud upaya dive diversifikasi pasar ekspor,

“Memperkuat Daya Saing Daerah dalam am Menembus Pasar Non Kementerian Perdagangan RI mengirim girimkan misi dagang ke

Tradisional”.

Amerika Latin: Brasil, Chile, dan Peru.

Juli 2012

15 Maret,

Presiden menetapkan Peraturan Pemerin erintah (PP) No. 45 Tahun

2012 tentang jenis dan tarif atas jenis Pen Pendapatan Negara Bukan

3 Juli,

Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementeri terian Perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia di bulan ulan Mei 2012 kembali mengalami defisit USD 485,9 juta, menu enurun dari defisit bulan

sebelumnya yang mencapai USD 764,7 juta juta. Penandatangan Komitmen Pimpinan n terhadap pelaksanaan

16 Maret,

10 Juli,

reformasi birokrasi di lingkungan Kemente nterian Perdagangan

Penandatanganan Nota Kesepahaman ant antara Indonesia dengan

Peru di bidang promosi perdagangan. Indonesia-RRT menyepakati kerja sam sama senilai USD 17,6

24 Maret,

10-12 Juli,

miliarpada kunjungan kenegaraan ke RRT. RT. Pelatihan Trade Remedies bagi pejabat dan dan pegawai Kementerian Perdagangan, KADI dan KPPI oleh WTO di Sa di Sanur, Bali.

April 2012

16 Juli,

Penyampaian hasil penilaian dokumen en usulan dan Roadmap Kinerja ekspor di bulan Februari 20 2012 masih mengalami

2 April,

Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagan agangan oleh Kementerian penguatan, naik 8,5% menjadi USD 15,6 m ,6 miliar dibanding periode

PAN dan Refomasi Birokrasi

yang sama tahun lalu.Namun demikian, an, peningkatan ekspor ini mengalami pelambatan dibanding peningk ingkatan ekspor tahun lalu

Agustus 2012

yang mencapai 29,1%.

2 April,

Agustus,

Pertemuan ASEAN Economic Community ity Council diselenggarakan Kementerian Perdagangan menerima pe penghargaan atas opini di Phnom Penh untuk membahas perk perkembangan Masyarakat

Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) te terhadap pelaksanaan Ekonomi ASEAN 2015.

penyusunan laporan keuangan tahun angga nggaran 2011.

10 Agustus,

15 Oktober,

Layanan perizinan bidang perdagangan gan Inatrade Kementerian Kementerian Perdagangan bekerjasama ma dengan International Perdagangan menjadi yang terbaik p k pada Kompetisi Open

Trade Centre menyelenggarakan World orld Export Development Government Indonesia (OGI) 2012. Forum di Jakarta.

16 Agustus,

17 - 21 Oktober,

Unit Pengelola Reformasi Birokrasi Nas Nasional (UPRBN) beserta Kementerian Perdagangan menyelengg enggarakan Trade Expo Kementerian PAN dan Reformasi Birokra okrasi melakukan verifikasi

Indonesia ke-27 dengan jumlah transaksi te tebih dari USD 3 miliar. lapangan

pelaksanaan

reformasi b birokrasi

Kementerian

Perdagangan.

22 Oktober, Peresmian Pasar Lambocca Kabupaten Bant Bantaeng.

17 Agustus,

Direktorat Jenderal Standardisasi si

dan

Perlindungan

Konsumenmenerima trofi WTA tahun ahun 2012. Kementerian

Nopember 2012

Perdagangan RI menciptakan Wilayah Ter Tertib Administrasi (WTA) untuk mempercepat pemberantasan korup orupsi.

6 November,

Kementerian Perdagangan meresmikan p n penetapan Kota Batam 27 Agustus,

sebagai Daerah Tertib Ukur tahun 2012 da 2 dan menetapkan 2 pasar Menteri Perdagangan RI menghadiri iri rangkaian Pertemuan

tradisional sebagai Pasar Tertib Ukur tahun hun 2012. Menteri Ekonomi ASEAN ke-44 yang di g diselenggarakan di Siam

Reap, Kamboja.

13 November,

Workshop Information Management Body ody (IMB) diselenggarakan

pada 13 Nopember 2012 di Hotel Borobud September 2012 budur Jakarta bertemakan

“Market Access throught Standards and Con Conformity Assessment”.

4 September,

17 November,

Total ekspor Indonesia di bulan Juli 201 2012 mencapai USD 16,2 Penandatangan Protocol to incorporate tech technical barriers to trade miliar, meningkat 4,6% dibandingkan bulan ulan sebelumnya (MoM).

and sanitary and phytosanitary measures i res into the agreement on trade in goods of the framework agreeme eement on comprehensive

economic co-operation between the Asso Association of southeast Kementerian Perdagangan menyelenggar ggarakan kegiatan Wahana

7 September,

Asian Nations and the People's Republic of C of China. Kreatif untuk mempromosikan produk-pr produk kreatif Indonesia,

di Epicentrum Walk, Jakarta.

19 November,

Perpinda indahan Tenaga Kerja 5-6 September,

Penandatanganan

Perjanjian

(Movement of Natural Person) ASEAN. Pertemuan tahunan para menteri APEC PEC berlangsung di Russky

Island, Vladivostok, Rusia, dengan agenda nda utama: Supporting the

20 – 22 November,

Multilateral Trading System dan Priorities fo ties for APEC 2012.

Terselenggaranya Sidang JSC EEE ke-14 p 14 pada tahun 2012 yang diselenggarakan di Yogjakarta.

12-17 September,

Pelaksanaan misi dagang Kementerian Pe Perdagangan ke Amerika

27 November,

Latin (Panama, Kolombia, dan Ekuador) or) dan Afrika (Kenya dan TEI 2012 Raih penghargaan pada Indone onesia MICE Award 2012 Tanzania).

ntuk kategori Best B to B Exhibition 2012.

18 September,

Penandatanganan perpanjangan Nota ota Kesepakatan antara

Desember 2012

Indonesia dengan Viet Nam tentang per perdagangan beras antara kedua negara .

6 Desember,

Indonesia berhasil membuka akses pas pasar buah manggis ke

19 September,

Australia.

Kementerian Perdagangan bekerja sam sama dengan Pemerintah

Daerah Sumatera Barat menyelenggarak arakan Pertemuan Teknis

17 Desember,

Kemetrologian di Kota Padang, Sumatera B ra Barat. Kementerian Perdagangan mendukung ung upaya mewujudkan konsumen cerdas di Indonesia yang dii diinisiasi oleh beberapa

organisasi massa (Ormas) Islam di Indone onesia antara lain Majelis Pelaksanaan Pameran Pangan Nusa dan P an Pameran Produk Dalam

21 September,

Ekonomi dan Kewirausahaan Muhammadi adiyah, Gerakan Pemuda Negeri Regional di BalikPapan Kalimantan T tan Timur.

Ansor Nusron Wahid, PP Muslimat Nahd ahdlatul Ulama (NU), PP Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Ma Majelis Ulama Indonesia

Oktober 2012

(MUI), Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja P ja PP 'Aisyiyah.

2 Oktober,

19 Desember,

Neraca perdagangan Indonesia selama ama bulan Agustus 2012 Workshop “Bitung sebagai simpul Kone onektivitas Nasional dan kembali mengalami surplus sebesar US USD 248,5 juta, setelah

International Hub Port”. empat bulan sebelumnya defisit. Telah ditandatangganinya Persetujuan an Perdagangan Jasa dan

Persetujuan Investasi dalam rangka kerjasa jasama ASEAN-India dalam Pemberian penghargaan UKM Pangan gan Award 2012 kepada

3 Oktober,

acara ASEAN-India Commemorative Summit mit 2012.

sepuluh pelaku Usaha Kecil dan Menen enengah (UKM) di bidang kuliner.

9 Oktober, Pencanangan Zona Integritas Menuju Wila Wilayah Bebas Korupsi (ZI- WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan dan Melayani (WBBM) di lingkungan Kementerian Perdagangan.

KATA PENGANTAR

Perekonomian dunia tahun 2012 diwarnai perlambatan dan ketidakpastian perekonomian global. Perlambatan pemulihan ekonomi zona Euro dan Amerika Serikat memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi dunia, sehingga berdampak juga ke wilayah Asia seperti China yang mengalami koreksi pertumbuhan dari 9.2% tahun 2011 menjadi 7.9% di tahun 2012.

Melihat perkembangan geopolitik dunia saat ini, terdapat tanda-tanda bahwa dunia sudah memberikan perhatian khusus untuk wilayah Asia. Hal tersebut dimulai dari berbagai prediksi lembaga internasional yang menempatkan negara-negara berkembang di Asia seperti China, India dan Indonesia dalam

10 negara ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Dalam forum negara-negara G20 yang mengumpulkan 20 ekonomi terbesar di dunia, terdapat 6 negara dari benua Asia, yaitu Indonesia, China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Arab Saudi. Total GDP PPP (2011) untuk ke 6 negara ini adalah USD 23,6 triliun atau 32,5% dari total GDP negara-negara G20.

Di tengah krisis ekonomi global yang terjadi, ekonomi Indonesia terbukti masih tetap kuat dan dapat optimis tumbuh sebesar 6,3 % pada tahun 2012. Pertumbuhan ini masih didorong kuatnya konsumsi domestik dan meningkatnya investasi. Namun, di tengah tingginya ketidakpastian global, kita harus tetap waspada dan mempersiapkan diri terutama dalam menghadapi konsekuensi potensi perlambatan di China dan penurunan harga komoditas serta kemungkinan terjadinya gejolak baru di pasar keuangan dan komoditas. Selain itu, kunci dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat adalah dengan melanjutkan penguatan kerangka kebijakan dalam menghadapi tekanan-tekanan dan membangun ketahanan ekonomi melalui peningkatan kualitas kebijakan.

Kementerian Perdagangan terus berupaya menjalankan tugas dan fungsi sebaik-baiknya guna mendukung pertumbuhan ekonomi sebagaimana diamanahkan dalam RPJPN 2005−2025 dan RPJMN 2010−2014, serta Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perdagangan 2010−2014. Tahun 2012 Kementerian Perdagangan memberi penekanan pada tiga isu strategis (1) Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri; (2) Ekspor dan Kerjasama Internasional; dan (3) Optimalisasi Reformasi Birokrasi dan Good Governance.

Kementerian Perdagangan berhasil mencapai beberapa target yang diharapkan seperti Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari penilaian BPK, dan menang kompetisi layanan publik dalam Open Government Indonesia. Keberhasilan tersebut merupakan hasil kerjasama yang baik dengan kementerian/instansi Pemerintah terkait, Pemerintah Daerah dan para pemangku kepentingan antara lain sektor swasta, Kamar Dagang dan Industri, asosiasi terkait, media serta kerja keras dan peran serta seluruh SDM Kementerian Perdagangan.

Sebagai penutup, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya laporan kinerja perdagangan tahunan dalam periode Januari – Desember 2012 dan kiranya laporan ini dapat memberi manfaat untuk semua pihak.

Jakarta, Desember 2012 MENTERI PERDAGANGAN

REPUBLIK INDONESIA GITA IRAWAN WIRJAWAN

BAB I PENDAHU AHULUAN

Pada kondisi gejola jolak ekonomi dunia yang melambat bat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 mencapai 6,3 % y % yang menempati

urutan tertinggi ke ke-2 dunia di bawah China jauh diata iatas pertumbuhan ekonomi negara – neg negara ASEAN dan negara lainnya di Dun i Dunia.

Perekonomian Dunia 2012

Indikator ekonomi makro

Perkembangan ekonomi dunia pada awal tahun 2012 masih terpengaruh

global tahun 2011-2012

oleh perlambatan ekonomi akibat badai krisis ekonomi yang melanda

masih menunjukan

dunia. Perlambatan terutama terjadi di negara-negara maju, seperti

perlambatan

Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa. Negara-negara maju tersebut secara umum belum dapat keluar dari bahaya krisis ekonomi dan keuangan, meskipun beberapa negara seperti Jerman, Jepang, dan Kanada diperkirakan akan tumbuh lebih baik dari prediksi sebelumnya.

Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi Dunia (Kuartalan), 2007-2012

Sementara itu, ditengah melambatnya aktivitas industri dan konsumsi di Amerika Serikat dan Eropa, mesin pertumbuhan ekonomi dunia justru digerakkan oleh negara-negara berkembang yang merupakan kekuatan ekonomi baru (new emerging economy), seperti: China, India, Brazil, dan Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi justru berbeda di negara-negara berkembang lainnya, termasuk ASEAN-5 diperkirakan masih tumbuh moderat. IMF mempublikasikan pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2013 dari 3.6% menjadi 3.5% (WEO, January 2013).

Tabel 1 Pertumbuhan Ekonomi Dunia

!# & ' (

Pertumbuhan ekonomi dunia

Pada tahun 2012 perekonomian dunia diprediksi hanya tumbuh

tahun 2012 akan tumbuh 3,20 %

3,20 %, atau melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2011 yang mencapai 3,9 %. Krisis yang melanda Amerika Serikat dan Eropa menyebabkan kinerja perekonomian negara-negara maju tidak progresif. Ekonomi negara-negara maju secara umum hanya tumbuh 1,3 % pada 2012, melambat dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,6 %. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara- negara berkembang dan emerging market (China, India, dan Brazil) mengalami sedikit penurunan namun masih diatas 5 %, yaitu tumbuh sebesar 5,1 %, melambat dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,3 %.

Perekonomian Indonesia 2012 Pertumbuhan ekonomi

Sepanjang 2012, kondisi perekonomian global masih dibayang-

Indonesia mengalami tekanan

bayangi oleh krisis Eropa yang makin memburuk, kondisi

akibat perlambatan ekonomi

perekonomian Amerika Serikat yang belum pulih dari krisis 2008,

dunia

serta melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara emerging market, seperti China dan India. Kondisi ini juga menyebabkan volume perdagangan dunia mengalami koreksi yang cukup dalam, tidak terkecuali Indonesia, yang kinerja ekspornya mengalami perlambatan. Hal ini pada akhirnya berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tabel 2 Pertumbuhan Ekonomi Nasional Indonesia

Kontribusi (%) Jenis Pengeluaran

Nilai (Triliun Rupiah)

1. Konsumsi Rumah Tangga 3,643.4 4,053.4 4,496.4 4.7 5.3 54.61 54.56 2. Konsumsi Pemerintah

587.3 668.6 732.3 3.2 1.2 9.01 8.89 3. PMTB

2,065.0 2,372.8 2,733.2 8.8 9.8 31.97 33.16 4. Perubahan Inventori + Diskrepansi Statistik

515.2 3.01 4.95 5. Ekspor

1,584.7 1,955.8 1,999.4 13.6 2.0 26.35 24.26 6. Dikurangi: Impor

Produk Domestik Bruto (PDB)

6,446.9 7,422.8 8,241.9 6.5 6.2 100.00 100.00 Ket: PDB pada harga Nominal., pertumbuhan pada harga konstan Sumber : BPS

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga nampak positif apabila dilihat dari perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Pada saat ini PDB Indonesia (harga nominal) tahun 2012 mencapai Rp 8.241,9 trilliun. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2012 sebesar 6.2% (YoY). Komposisi PDB tahun 2012 didominasi oleh konsumsi domestik sebesar 54,6% dan investasi 33,2%.

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia terutama ditopang oleh faktor internal, yaitu

ditopang permintaan

masih tingginya permintaan domestik dan peran investasi. Pasar

domestik dan investasi

domestik yang besar, terjaganya stabilitas ekonomi makro, perbaikan iklim investasi, dan status investment grade merupakan faktor pendorong tingkat pertumbuhan di tahun 2012. Di sisi lain, melemahnya permintaan dunia, terutama dari negara-negara mitra dagang utama seperti China dan Amerika Serikat, serta penurunan harga komoditas global menyebabkan melambatnya kinerja ekspor nasional. Terlebih lagi, impor migas masih cukup tinggi sejalan dengan kuatnya permintaan domestik. Akibatnya, perekonomian Indonesia di tahun 2012 cenderung stagnan dan sulit untuk tumbuh lebih cepat lagi.

Indonesia memiliki banyak sumber daya terbarukan (produk pertanian) dan un-terbarukan (pertambangan dan mineral) sumber daya alam. Ini harus mampu mengoptimalkan penanganan sumber daya alam dengan meningkatkan industri pengolahan yang akan memberikan nilai tambah yang tinggi, sementara pada saat yang sama mengurangi ekspor bahan mentah.

Indonesia akan masuk

Namun demikian, McKinsey & Co meramalkan bahwa Indonesia

dalam jajaran 10 negara

diperkirakan akan masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian

dengan perekonomian

terbesar di dunia pada tahun 2030 mendatang dan secara bersamaan

terbesar di dunia pada

pada saat itu Indonesia akan melampaui Jerman dan Inggris sebagai

tahun 2030

negara perekonomian terbesar ketujuh di dunia.

Neraca Perdagangan Indonesia 2012

Surplus Neraca

Neraca perdagangan Indonesia tahun 2012 defisit USD 1,7 miliar.

Perdagangan turun

Terjadinya defisit neraca perdagangan disebabkan oleh defisit perdagangan migas USD 5,6 miliar (tahun sebelumnya surplus USD 775,5 juta) dan menurunnya surplus perdagangan non-migas yang hanya mencapai USD 3,9 miliar (tahun sebelumnya USD 25,3 miliar).

Total ekspor non migas ke 10 negara utama mencapai USD 105,0 milyar, Total ekspor non migas ke 10 negara utama mencapai USD 105,0 milyar,

Produk ekspor utama Indonesia ke mitra dagang utama : batubara, karet, palm oil, dan mesin/perlatan listrik, bijih logam, kayu, kendaraan & bagiannya, timah, pakaian jadi bukan rajutan, besi & baja, dan berbagai produk kimia.

Produk ekspor utama Indonesia ke emerging market: batubara, buku & barang cetakan, serat stapel buatan, produk farmasi, kertas, karet, palm oil, sabun, kendaraan & bagiannya, dan daging & ikan olahan.

Total Impor Indonesia tahun 2012 sebesar USD 191,7 miliar, naik 8,0%(yoy). Impor Indonesia didominasi bahan baku (73%) dan barang modal (20%). Impor barang modal meningkat signifikan (15,2% yoy). Impor bahan baku/penolong hanya tumbuh 7,0% (yoy) dari tahun sebelumnya yang tumbuh 32,6% (yoy). Impor barang konsumsi berhasil ditekan hingga hanya naik 0,1%, jauh di bawah pertumbuhan tahun 2011 yang naik 34,0%.

Gambar 2 Neraca Perdagangan Migas dan Nonmigas

USD Miliar

Non Migas

-0.7 -0.7 -0.7 (1.50)

Sept Okt Nov Des

BAB II SASARAN RENCANA STRATEGIS

Visi Kementerian Perdagangan adalah menjadikan ”Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi, serta Pencipta Kemakmuran Rakyat Yang Berkeadilan”

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Perdagangan, maka tujuan pembangunan perdagangan periode 2010−2014, melipu6 3 (6ga sasaran strategis yang ingin dicapai, yaitu:

Sasaran 1: Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Sasaran 2: Peningkatan Ekspor dan Kerjasama Internasional Sasaran 3: Reformasi Birokrasi dan Good Governance

Visi Kementerian

Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pelaku pembangunan

Perdagangan untuk

perekonomian akan ikut berperan penting dalam mewujudkan daya saing

mewujudkan daya saing

ekonomi nasional. VISI Kementerian Perdagangan adalah:

ekonomi

”Perdagangan Sebagai Sektor Penggerak Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi serta Pencipta Kemakmuran Rakyat yang Berkeadilan”

Visi tersebut diwujudkan melalui Misi peningkatan kinerja ekspor non migas secara berkualitas, penguatan pasar dalam negeri dan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan distribusi nasional, dan Optimalisasi Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan.

Tiga sasaran strategis

Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Kementerian Perdagangan, maka

Kementerian

tujuan pembangunan perdagangan periode 2010−2014, melipuU 3 (Uga

Perdagangan :

sasaran strategis yang ingin dicapai, yaitu:

Stabilisasi dan Penguatan Pasar

Sasaran 1: Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri

Dalam Negeri

Sasaran yang ingin dicapai:

Ekspor dan Kerjasama

Terciptanya 95% konsumsi rumah tangga nasional dipasok dari

Internasional

produksi dalam negeri dengan indikator Rasio Penggunaan Produk

Reformasi Birokrasi

Dalam Negeri Terhadap Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di

dan Good

tahun 2014.

Governance

Stabilitas harga bahan pokok yang terkendali, sehingga harga tetap terjangkau sesuai kondisi daya beli masyarakat;

Target tahun 2010-2014: Rata-rata koefisien variasi harga komoditi tertentu mencapai 5-9%, dan rata-rata rasio koefisien variasi komoditi tertentu di dalam dan luar negeri mencapai nilai lebih kecil dari 1 (< 1).

Penurunan disparitas harga bahan pokok antarprovinsi, sehingga kelangkaan dan penimbunan bahan pokok dapat diminimasi.

Target tahun 2010-2014: Rata-rata penurunan disparitas harga antar provinsi mencapai 1,5-2,5%.

Meningkatnya kinerja sektor perdagangan besar dan eceran pada tahun 2012.

Target tahun 2012: Peningkatan pertumbuhan PDB sektor perdagangan sebesar 4,2-5,0 %.

Peningkatan kinerja logistik Indonesia. Target tahun 2014: Skor Logistic Performance Index (LPI) sebesar

Membaiknya layanan perijinan dan non perijinan sektor perdagangan dalam negeri, baik dalam hal jumlah perijinan online maupun dalam hal minimasi waktu layanan.

Target tahun 2011: Jumlah perijinan yang dilayani secara online sebanyak 15 jenis perijinan, dengan rata-rata waktu pelayanan 6 hari.

Meningkatkan kesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya, menumbuhkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya Meningkatkan kesadaran konsumen akan hak dan kewajibannya, menumbuhkan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya

Target tahun 2012: Akumulasi jumlah BPSK yang terbentuk sampai dengan tahun 2012 sebanyak 60 unit dimana setiap tahun bertambah

5 BPSK.

Sasaran 2: Peningkatan Ekspor dan Kerjasama Internasional

Untuk mencapai total ekspor pada tahun 2012 sebesar USD 200 miliar perlu peningkatan pertumbuhan ekspor non migas, sebagai salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional; Menuju pencapaian total ekspor Indonesia sebesar 1% dari GDP dunia (= USD 700M) dalam waktu 3 - 5 tahun ke depan.

Target tahun 2012: Pertumbuhan ekspor non migas mencapai 12,3- 13,5%.

Diversifikasi pasar tujuan ekspor yang semakin baik, sebagai indikasi berkurangnya ketergantungan ekspor pada suatu negara tertentu, sehingga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi semakin baik;

Target tahun 2012: Pangsa 5 negara tujuan ekspor utama berada pada kisaran 43-47% dan total ekspor Indonesia ke negara non tradisional meningkat sebesar 25% di tahun 2012.

Diversifikasi produk ekspor non migas yang semakin baik, sehingga ketergantungan pada produk ekspor tertentu menjadi berkurang.

Target tahun 2012: Kontribusi ekspor di luar 10 produk utama berada pada kisaran 53-60%.

Membaiknya layanan perijinan dan non perijinan sektor perdagangan luar negeri, baik dalam hal jumlah perijinan online maupun dalam hal minimasi waktu layanan.

Target tahun 2012: Jumlah perijinan yang dapat dilayani secara online sebanyak 70 jenis perijinan, dengan rata-rata waktu pelayanan

2 hari. Meningkatnya keunggulan komparatif produk ekspor Indonesia di

pasar global, yang menunjukkan semakin banyaknya produk-produk dalam negeri yang mampu bersaing di pasar global;

Target tahun 2012: Jumlah komoditi dengan RCA>1 berkisar 590-605 komoditi.

Perbaikan citra produk ekspor Indonesia di pasar global, yang pada akhirnya akan mendukung kontinuitas dan pertumbuhan ekspor.

Target tahun 2012: Skor Dimensi Ekspor dalam Simon Anholt Nation Brand Index berkisar 44-49.

Meningkatnya intensitas dan kualitas keikutsertaan Indonesia di berbagai forum internasional dan meningkatnya hasil perundingan yang dihasilkan di berbagai forum internasional, yang mampu memberi nilai tambah bagi kepentingan nasional.

Target tahun 2012: Jumlah hasil perundingan perdagangan internasional yang dihasilkan sebanyak 221 hasil perundingan.

Sasaran 3: Reformasi Birokrasi dan Good Governance

Terwujudnya Kemendag yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, indikatornya adalah indeks persepsi korupsi (Program Inisiatif Anti Korupsi/PIAK dan Survey Integritas) min. 5 besar.

Terwujudnya laporan keuangan Kemendag sesuai dengan SAP targetnya WTP.

Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Kemendag, indikatornya adalah efektifitas dan akuntabel (LAKIP) min. B dan WTA.

Peningkatan kinerja keuangan dan performance organisasi. Target tahun 2012: Mempertahankan pencapaian opini BPK dengan

status “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP) dan penilaian terhadap dokumen SAKIP mencapai “B”.

Terwujudnya organisasi yang berbasis kinerja (berorientasi outcome). Target 2012: skor hasil survey berada diatas angka 2,35. Meningkatnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

melalui tugas belajar baik di dalam maupun di luar negeri. Target tahun 2012, peningkatan kualitas SDM melalui tugas belajar adalah sebanyak 100 orang pegawai yang mengikuti program tugas belajar.

BAB III. KINERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

Tiga Sasaran Strategis Kementerian Perdagangan yaitu : Terciptanya Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri Surplus Ekspor Non Migas Sebesar US$ 3,9 Milyar dan Terciptanya Kerjasama Perdagangan Internasionaldengan Negara – Negara Non Tradisional

Penilaian Akhir Kesiapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Sebesar 67

dan Meraih Peringkat Pertama Kompetisi “Open Government Indonesia” Dalam Rangka Peningkatan Good Governance Kementerian Perdagangan

3.1 Kilas Capaian Perdagangan

Kinerja Perdagangan dalam waktu satu tahun menunjukkan perkembangan yang cukup baik pada indikator yang menjadi sasaran pembangunan perdagangan tahun 2012 sebagaimana tercantum pada RENSTRA Kementerian Perdagangan kecuali pada pertumbuhan ekspor non migas yang relatif stagnan dibanding tahun 2011 mengingat terjadinya krisis dan perlambatan ekonomi dunia terutama di pasar-pasar utama ekspor Indonesia. Kilas capaian sasaran kinerja Kementerian Perdagangan tahun 2012 sebagai berikut:

2012 No

Indikator Sasaran

Capaian

Target Capaian

1 Peningkatan Akses Pasar

Pertumbuhan Ekspor Non Migas

12,3 % - 13,5 % -5,58% Pangsa Pasar dari 5 (lima) Negara

43% – 47% 49,40% Tujuan Ekspor Terbesar Kontribusi Ekspor di luar 10 produk

53%-60% 53,17% utama

2 Perbaikan Iklim Usaha Perdagangan

Perdagangan Luar Negeri (total ijin 2009: 108 ijin 2010: 89 ijin)

Jumlah ijin UPP (INATRADE)

89 ijin

Jumlah Online

55 izin Waktu Penyelesaian

55 ijin

70 ijin

2 hari Perdagangan Dalam Negeri (total 21 ijin) Jumlah ijin UPP (INATRADE)

Jumlah Online

12 izin Waktu Penyelesaian

3 Peningkatan daya saing ekspor

RCA >1 komoditi HS 6 (1996)

590 – 605 n.a. komoditi Skor Dimensi Ekspor NBI Simon Anholt

930 Komoditi

4 Peningkatan peran dan kemampuan diplomasi perdagangan internasional

Jumlah hasil perundingan internasional

5 Stabilisasi dan Penurunan Disparitas Harga Bahan Pokok

Koefisien Variasi Harga (KVH)

5%-9% 3,9% Rasio KVH Komoditi tertentu didalam negeri dibanding luar negeri

<1 0,3 Rasio KVH provinsi dan nasional

Perlindungan Konsumen

Perdagangan yang Efisien (Skor Logistic Performance Index)

3.2 Capaian Sasaran Perdagangan Tahun 2012

3.2.1 Sasaran Strategis 1: Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam Negeri

3.2.1.1 95% Konsumsi Rumah Tangga Nasional Dipasok Dari Produksi Dalam Negeri Dengan Indikator Rasio Penggunaan Produk Dalam Negeri Terhadap Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Di Tahun 2014.

Rasio penggunaan produk Pada tahun 2012 di setiap kwartal, nilai impor barang konsumsi cukup

dalam negeri terhadap

stabil, berkisar pada angka 30,7 triliun rupiah sampai dengan 33,2 triliun

pengeluaran konsumsi

rupiah. Pada tahun 2012 pengeluaran konsumsi rumah tangga adalah rumah tangga tahun 2012 sebesar 4.496.400 milyar rupiah dan nilai impor barang konsumsi adalah

adalah sebesar 97,2 %

sebesar 126.602 milyar rupiah. Berdasarkan data tersebut diperoleh rasio penggunaan produk dalam negeri terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 2012 adalah sebesar 97,2 % lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 95 %.

p 1.180 R

n 1.140 sa u 1.120

h 1.100 n T 1.080

io ill 1.060 B

Konsumsi Produk Dalam Negeri

Impor Barang Konsumsi Sumber : Kemendag

3.2.1.2 Stabilisasi Harga Bahan Pangan Utama Dengan Indikator Rata-Rata Koefisien Variasi 10 Komoditi Pangan Utama Tidak Lebih Dari 7%.

Ketersediaan bahan

Konsumsi bahan pangan pokok merupakan kebutuhan yang harus

pangan pokok sangat

terpenuhi bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Ketersediaannya

penting

sangat penting sehingga apabila terjadi kelangkaan di pasar akan berakibat pada instabilitas harga. Keterjangkauan terhadap produk

pangan serta harga yang stabil merupakan upaya dalam mendukung

ketahanan pangan. Dalam pengelompokkan bahan komoditi pangan, Kementerian Perdagangan mengelompokkan bahan pangan pokok

dimaksud meliputi: beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, telur ayam, daging sapi, daging ayam, susu, kedele dan jagung. Komoditi- komoditi tersebut juga merupakan bagian dari bahan makanan yang dikelompokkan sebagai komoditi penyumbang inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Kenaikan permintaan

Sebagai isu dunia, ketahanan pangan telah disikapi oleh pemerintah

terhadap komoditas

untuk mencukupi kebutuhan pangan bagi masyarakat melalui jaminan

pangan

ketersediaan pasokan, aksesibilitas, stabilisasi harga di dalam negeri serta ketersediaan pasokan, aksesibilitas, stabilisasi harga di dalam negeri serta

Secara umum harga

Tabel 3 Indeks Harga Makanan FAO

global di 2012 mengalami penurunan

Sumber : FAO

Pada tahun 2012, rata-rata harga pangan dunia 212 poin, turun 7% dibanding tahun 2011. Penurunan harga terbesar terjadi pada komoditi

gula (17,1%), produk susu (14,5%), dan minyak (10,7%). Namun untuk serealia dan daging hanya turun masing-masing 2,4% dan 1,1%. Harga serealia, daging, dan gula masing-masing turun menjadi sebesar 247 poin (turun 1,1%) dan 268 poin (turun 2,2%) dibanding Desember 2012. Demikian juga untuk harga produk susu dan daging masing-masing tercatat 198 dan 176 poin, relatif stabil dibanding bulan Desember 2012. Stabil dan turunnya harga tersebut disebabkan oleh tesedianya pasokan yang cukup dari negara-negara produsen seperti Brazil dan Thailand.

Kebijakan antisipasi

Dalam penanganan stabilisasi harga bahan pokok, Pemerintah

gejolak siklus dan musim

menetapkan kebijakan antisipasi gejolak siklus dan musim terhadap

dari komoditas pangan

komoditas pangan dalam negeri, yang meliputi beras, minyak goreng,

dalam negeri

kedelai, tepung terigu, dan gula, tetapi juga tetap memperhatikan komoditas lain seperti jagung, telur, ayam, dan daging.

Suasana menjelang hari

Seiring dengan terjadinya gejolak harga pangan dunia maka harga rata- Seiring dengan terjadinya gejolak harga pangan dunia maka harga rata-

rata Beras Umum Juli 2012 secara nasional mengalami kenaikan sebesar

sementara harga

0,73% menjadi Rp.10.385/kg dibanding bulan sebelumnya. Harga

beberapa komoditi