Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

  Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus I

  Praktik pembelajaran Siklus I dilakukan dengan materi “Sifat-sifat

  C ahaya.” Dalam siklus I ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Pada siklus I pertemuan pertama dilakukan perencanaan oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas 5 untuk mengungkap dan memperjelas permasalahan yang dihadapi untuk mencari jalan pemecahan masalah yang tepat, sampai diperoleh hasil yang memuaskan. Setelah diperoleh informasi pada tahap observasi, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu disiapkan. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi yaitu sifat-sifat cahaya, kemudian mulai menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menggunakan model pembelajaran Project Based Learning yang sesuai dengan analisis permasalahan, selanjutnya mempersiapkan materi pembelajaran serta alat dan bahan untuk perancangan produk tentang sifat-sifat cahaya antara lain (spidol, kertas karton, kertas lipat, pewarna, senter, gelas bening, kertas HVS, plastik bening, kaleng minuman, dan buku).

  Setelah melakukan perencanaan pada pertemuan pertama maka perencanaan dilanjutkan pada pertemuan kedua sebagai tindak lanjut dari hasil belajar serta kekurangan atau kelebihan pada pertemuan pertama. Peneliti menyiapkan RPP dengan materi sifat-sifat cahaya, kemudian menyusun lembar observasi, serta mempersiapan materi pembelajaran, alat dan bahan untuk perancangan produk tentang sifat-sifat cahaya antara lain (spidol, kertas karton, kertas lipat, pewarna, senter, spion, cermin datar, baskom, air jernih, pensil, dan gelas bening ).

  Perencanaan siklus I pada pertemuan ketiga juga merupakan tindak lanjut dari hasil belajar pada pertemuan kedua dengan melakukan evaluasi. Peneliti menyipakan RPP,lembar evaluasi yang berisi butir-butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya untuk mengukur hasil belajar dari siklus I, serta lembar observasi.

  Setelah dilakukan perencanaan selanjutnya adalah melakukan tahap pelaksanaan. Pelaksanaan pada siklus I ini terdiri dari tiga kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga yang terbagi menjadi tiga kegiatan

  • – pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dan masing masing berlangsung selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2015, dan pertemuan ketiga pada hari Rabu tanggal 01 April 2015.

  Pada pertemuan pertama siklus I yang dilaksanakan tanggal 27 Maret 2015 pada pukul 09.00-10.10. Kegiatan awal dimulai dari guru mengawali pembelajaran dengan mengatur tempat duduk siswa, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, selanjutnya guru mengulas sedikit pembelajaran sebelumnya dan menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu “Sifat-sifat cahaya” dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Memasuki kegiatan inti guru memulai dengan bertanya jawab bersama siswa untuk menggali pengetahuan awal siswa tentang materi sifat-sifat cahaya yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Setelah siswa mendapat gambaran awal mengenai materi pembelajaran maka guru berdiskusi dengan siswa tentang sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek pada saat pembelajaran yaitu pembuatan kertas mading. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, guru menjelaskan bahwa setiap kelompok akan mendapatkan topik yang berbeda dalam perancangan proyek setelah itu guru menjelaskan prosedur dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti (spidol, kertas lipat, pewarna, 3 lembar kertas karton, senter, gelas bening, kertas HVS, plastik bening, kaleng minuman, dan buku). Sebelum melakukan perancangan proyek guru menjelaskan pada siswa bahwa kegiatan perancangan proyek akan dilakasanakan dalam 2 kali pertemuan dan dibagi dalam 2 sesi pembelajaran dengan batasan waktu dalam setiap kegiatan perancangan proyek, selanjutnya siswa mulai mempersiapkan alat dan bahan yang sudah dipersiapkan dan mulai berdiskusi dengan kelompok masing-masing, kemudian bekerjasama dengan anggota kelompok masing-masing untuk merancang dan menyelesaikan proyek yang telah ditentukan. Dalam kegiatan penyelesaian proyek guru bertindak untuk memonitoring dan membimbing kerja siswa dalam membuat proyek agar siswa bisa memperbaiki proyek yang sedang dibuat. Setelah batas waktu yang diberikan habis guru melihat bahwa setiap kelompok telah menyelesaikan proyeknya dengan baik meskipun ada beberapa kelompok yang masih terlambat dalam menyelesaikan proyeknya, selanjutnya perwakilan dari setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil proyeknya. Setiap kelompok menyimak dan membuat catatan dari kelompok lain mengenai hal-hal yang belum dipahami dari kelompok yang melakukan presentasi setelah semua kelompok melakukan presentasi guru segera memberikan penguatan dan refleksi terhadap hasil proyek yang telah dipresentasikan supaya setiap siswa mempunyai pemahaman yang sama mengenai materi yang telah disampaikan. Langkah selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami tetapi sebagian besar siswa masih malu-malu untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya akhirnya guru kembali memberikan penguatan agar didapatkan pemahaman yang sama bagi setiap siswa.

  Pada akhir pembelajaran guru menguji pemahaman siswa dan memberikan penguatan terhadap proses pembelajaran dengan bertanya jawab tentang materi yang telah dibahas sebelumnya, selanjutnya guru juga meluruskan kesalahpahaman mengenai pemahaman siswa yang kurang tepat terhadap materi yang dibahas sebelumnya. Guru bersama siswa melakukan penyimpulan terhadap menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah berlangsung tetapi hanya beberapa siswa saja yang terlihat berani dalam mengungkapkan pendapatnya kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  Pelaksanaan siklus I pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2015 jam 09.00-10.10. Kegiaatan pada awal pembelajaran dimulai dengan guru menanyakan apa saja yang siswa ingat dari pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya, sebagian besar siswa menjawab dengan antusias kemudian guru mengajak seluruh siswa menyanyikan lagu

  “Pelangi-pelangi” untuk memberikan gambaran awal mengenai materi yang akan disampaikan. Guru mulai menyampaikan tujuan pembelajaran dan tidak lupa memberikan motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  Memasuki kegiatan inti guru memberikan pertanyaan mendasar yang berkaitan dengan topik materi yang akan dibahas kemudian guru berdiskusi dengan siswa tentang sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek pada saat pembelajaran pada pertemuan kedua yaitu pembuatan kertas mading. Guru kemudian membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen, guru menjelaskan bahwa setiap kelompok akan mendapatkan topik yang berbeda dalam perancangan proyek. Setelah itu guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti (spidol, kertas karton, kertas lipat, pewarna, senter, spion, cermin datar, baskom, air jernih, pensil, dan gelas bening ).

  Sebelum melakukan perancangan proyek guru menjelaskan pada siswa mengenai batasan waktu dalam setiap kegiatan perancangan proyek, selanjutnya siswa mempersiapkan alat dan bahan yang sudah dipersiapkan dan mulai berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing, kemudian setiap kelompok segera merancang dan menyelesaikan proyek yang telah ditentukan. Dalam kegiatan penyelesaian proyek guru bertindak untuk memonitoring dan membimbing kerja siswa dalam membuat proyek agar siswa juga bisa memperbaiki proyek yang sedang dibuat, setiap kelompok menyelesaikan proyek masing-masing kelompok bersiap untuk mempresentasikan hasil proyeknya, kelompok yang tidak maju presentasi terlihat menyimak kelompok yang sedang melakukan presentasi meskipun ada beberapa siswa yang masih terlihat ribut dan tidak memperhatikan kelompok yang melakukan presentasi. Selanjutnya guru memberikan penguatan dan refleksi terhadap hasil proyek yang telah dipresentasikan agar setiap siswa mempunyai pemahaman yang sama dan memahami materi yang telah didapatkan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa dan guru kembali memberikan penguatan agar didapatkan pemahaman yang sama bagi setiap siswa.

  Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang sudah berlangsung, beberapa siswa juga mulai terlihat berani dalam mengutarakan pendapatnya mengenai pembelajaran yang telah berlangsung selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya untuk mengakhiri pembelajaran pada peretemuan kedua.

  Pada pelaksanaan siklus I pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 01 April 2015 jam 07.30-08.40. Pembelajaran difokuskan pada kegiatan evaluasi dimana kegiatan awal dimulai dengan guru mengajak seluruh siswa berdoa sebelum melaksanakan pembelajaran setelah itu guru mengatur tempat duduk siswa dan mulai menanyakan apa saja yang siswa ingat dari pembelajaran sebelumnya guna mengukur sejauh mana setiap siswa dalam memahami materi yang telah diberikan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotifasi siswa untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan soal evaluasi pada kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  Memasuki kegiatan inti guru memulai dengan menjelaskan peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi dan menyampaikan batas waktu dalam mengerjakan soal evaluasi. Siswa dengan tertib mendengarkan penjelasan dari guru sambil mempersiapkan peralatan tulis untuk mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya guru membagikan lembar soal dan menjelaskan bagaimana cara dengan jujur dan sesuai batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Guru bertindak untuk mengawasi jalannya kegiatan tes evaluasi yang berlangsung setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal sesuai dengan nomer absen siswa.

  Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap soal evaluasi yang telah dikerjakan yang berkaitan dengan materi sifat-sifat cahaya, sebagian besar siswa terlihat antusias dalam bertanya mengenai beberapa soal yang dirasa sulit untuk dikerjakan. Guru akhirnya memberikan penguatan dan penjelasan kepada siswa mengenai soal-soal yang ditanyakan oleh siswa kemudian guru segera menutup pembelajaran.

  Setelah tahap pelaksanaan pada siklus I pertemuan pertama, kedua, dan ketiga maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengamatan. Hasil pengamatan observer selama pembelajaran Siklus I pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat diamati secara rinci melalui tabel 17 sebagai berikut.

  

Tabel 17

Pelaksanaan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I dalam 3 Pertemuan

Pertemuan Pertemuan Pertemuan

   I II

  III No. Aspek yang di Observasi Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

  1. Guru memeriksa kehadiran  

   siswa.

  2. Guru bertanya jawab dengan  

   siswa untuk memberikan gambaran awal.

  3. Guru memberikan motivasi  

   kepada siswa.

  4. Guru menyampaikan tujuan  

   pembelajaran.

  5. Guru memberikan  

   pertanyaan mendasar.

   6. Guru menjelaskan topik   /materi yang akan dipelajari.

  7. Guru membagi siswa  

   menjadi 5 kelompok secara

  8. Guru bersama siswa   menentukan sebuah objek

   untuk dijadikan sebuah proyek.

  9. Guru bersama siswa  

   menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

  10. Guru menyampaikan   informasi jadwal

   pelaksanaan dan batas waktu dalam menyelesaikan proyek.

  11. Guru menjelaskan  

   prosedur/langkah-langkah dalam pembuatan proyek.

  12. Guru memonitoring kerja  

   siswa.

  13. Guru melakukan refleksi  

   terhadap hasil tugas proyek yang telah dikerjakan siswa

  14. Guru bertanya jawab  

   mengenai proyek yang telah dipresentasikan.

  15. Guru membantu  

   menguatkan jawaban masing-masing siswa.

  16. Guru memberikan   kesempatan kepada siswa

   untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa.

   17. Guru melakukan refleksi   pembelajaran

  18. Guru bersama siswa  

   menyimpulkan pembelajaran.  

19. Guru menyampaikan rencana

   pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  20. Guru menutup pembelajaran  

   dengan salam.

  Jumlah Skor

  16

   4

  17

  3

  12

   8 Presentase 80% 85% 60% Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru pada siklus I sudah berjalan cukup baik terbukti dari hasil observasi aktivitas guru yang menunjukkan pertemuan pertama keterlaksanaan sebesar 80% kemudian pada pertemuan kedua mencapai 85% dan sedangkan pada pertemuan ketiga kegiatan pembalajaran hanya difokuskan pada kegiatan evaluasi saja, sehingga hanya mencapai keterlaksanaan sebesar 60%.

  Selanjutnya juga dijelaskan hasil observasi respon siswa yang dapat diamati pada tabel 18 sebagai berikut.

  

Tabel 18

Pelaksanaan Hasil Observasi Respon Siswa Siklus I dalam 3 Pertemuan

Pertemuan Pertemuan Pertemuan

  I II

  III No. Aspek-aspek yang Diamati Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

  1. Kesiapan siswa dalam    mengikuti pembelajaran

  2. Siswa mendengarkan    Penjelasan guru dengan tertib

  3. Siswa bekerjasama dengan    kelompok

  4. Siswa membuat proyek    sesuai prosedur

  5. Siswa melakukan presentasi   

  6. Siswa berani memberikan    pertanyaan

  7. Siswa bertanya jawab    tentang materi yang belum dimengerti

  8. Siswa berani menjawab    pertanyaan   

  9. Perhatian siswa dalam proses pembelajaran

  10. Siswa berani berpendapat   

   7

   8

  2

   9

  1 70% Presentase 80% 90%

   3 Jumlah Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi respon siswa pada siklus I berjalan baik. Hal ini dibuktikan dari peningkatan presentase pertemuan pertama sebesar 80% kemudian pada pertemuan kedua meningkat menjadi 90% sedangkan pada pertemuan ketiga kegiatan pembalajaran hanya difokuskan pada kegiatan evaluasi saja, sehingga hanya mencapai keterlaksanaan sebesar 70%

  Setelah melaksanakan kegitan pembelajaran pada Siklus I, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observasi pada Siklus I. Kelebihan dalam pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran siklus I berlangsung sesuai dengan harapan meskipun ada beberapa sintaks yang belum terlaksana, siswa terlihat antusias bekerja sama dengan kelompok, siswa lebih meningkat dalam segi keaktifan berkomunikasi dan menyampikan pendapatnya walau masih ada beberapa yang terlihat takut menyampaikan pendapatnya, kemudian siswa sudah terlihat bekerja secara berkolaboratif dalam membuat proyek yang telah ditentukan, keberanian siswa sudah mulai tumbuh terlihat dari saat siswa mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas.

  Kelemahan dalam pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut. Dalam melakukan presentasi kelompok lain kurang memperhatikan kelompok yang sedang melakukan presentasi, siswa belum terbiasa menyampaikan pendapat secara individu, suasana kelas cenderung agak ribut, belum semua siswa mau bekerja sama dalam kelompoknya, siswa masih sering malu-malu dalam mengutarakan pendapatnya. Berdasarkan refleksi pada siklus I hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran Siklus II diantaranya adalah sebagai berikut. Guru memberikan pengarahan agar siswa aktif dalam belajar dan bersikap lebih baik, guru perlu memberikan pengarahan bahwa dalam pembentukan kelompok siswa harus menerima semua anggota kelompok tanpa pilih-pilih teman, suasana kelas lebih dikondisikan agar siswa aktif berkomunikasi sesuai dengan pembelajaran, guru memberikan bimbingan kepada siswa secara merata ketika pembelajaran berlangsung, guru harus membimbing siswa untuk aktif bekerja sama dengan

  Setelah mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam siklus I selanjutnya praktik pembelajaran Siklus II dilakukan dengan materi “Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.”

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II

  Dalam siklus II ini dilakukan melalui 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut. Pada pertemuan pertama peneliti melakukan perencanaan berkolaborasi dengan guru kelas 5 mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan serta alat penunjang lain yang perlu disiapkan. Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi

  “menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model ” menyusun lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam mengobservasi pelaksanaan pembelajaran yang difokuskan pada kegiatan guru dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan anilisis permasalahan. Mempersiapkan materi pembelajaran serta alat dan bahan untuk perancangan produk tentang “menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau mode” yaitu (spidol, kertas hvs, pralon, cermin datar ukuran 4x4cm, tutup pralon L, dan gunting ).

  Pada pertemuan kedua perencanaan proses belajar mengajar peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi “menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.” Persiapan alat dan bahan untuk investigasi tentang karya atau model yang menerapkan sifat-sifat cahaya, alat dan bahan yaitu (spidol, kertas hvs, lampu bohlam yang tidak terpakai, jaret balon, karet gelang, air jernih)

  Pada pertemuan ketiga perencanaan siklus II pertemuan ketiga dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil belajar pada pertemuan kedua dengan melakukan evaluasi. Peneliti menyiapakan RPP, lembar evaluasi yang berisi butur-butir soal yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya untuk mengukur hasil belajar dari siklus I, serta lembar observasi.

  Setelah melakukan proses perencanaan langkah selanjutnya adalah melakukan pelaksanaan. Pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari tiga pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua dan ketiga yang terbagi menjadi tiga kegiatan

  • – pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Masing masing berlangsung selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 02 April 2015, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 04 April 2015, dan pertemuan ketiga pada hari Kamis tanggal 09 April 2015.

  Pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 02 April 2015 pada pukul 09.00-10.10. Kegiatan awal dilakukan dengan guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru juga mengulas kembali mengenai materi pada pembelajaran sebelumnya, dan menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu “menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.” dilanjutkan dengan menyampikan tujuan pembelajaran.

  Dalam kegiatan inti guru memulai dengan memberikan pertanyaan mendasar kepada siswa mengenai topik atau materi yang akan dibahas, guru bersama siswa bertanya jawab untuk menggali pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Setelah siswa mendapat gambaran awal mengenai materi pembelajaran maka guru berdiskusi dengan siswa tentang sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek pada saat pembelajaran yaitu pembuatan periskop sederhana. Siswa terlihat bersemangat dan antusias saat guru menginformasikan bahwa kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan adalah membuat sebuah periskop sederhana. Selanjutnya guru membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen, guru menjelaskan bahwa setiap kelompok akan mendapatkan topik sama dalam perancangan proyek. Setelah itu guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek serta menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, seperti (spidol, kertas hvs, pralon, cermin datar ukuran 4x4cm, tutup pralon L, dan gunting). kegiatan perancangan proyek akan dilakasanakan dalam 2 kali pertemuan dan dibagi dalam 2 sesi pembelajaran dengan batasan waktu dalam setiap kegiatan perancangan maupun penyelesaian tugas proyek, guru tidak lupa menginformasikan agar siswa selalu memperhatikan keslamatan dalam bekerja. Selanjutnya siswa mempersiapkan alat dan bahan yang sudah dipersiapkan dan mulai berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, kemudian merancang proyek yang telah ditentukan dibantu dengan guru yang bertindak untuk memonitoring dan membimbing kerja siswa dalam membuat proyek agar bisa memperbaiki proyek yang sedang dibuat. Setelah batas waktu penyelesaian proyek habis sebagian besar kelompok telah menyelesaikan proyek tepat waktu. Selanjutnya masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil proyeknya dan kelompok lain yang tidak melakukan presentasi terlihat menyimak dan membuat catatan dari kelompok yang sedang melakukan presentasi. Guru memberikan penguatan dan refleksi terhadap hasil proyek yang telah dipresentasikan agar setiap siswa mempunyai pemahaman yang sama dan memahami materi yang telah didapatkan. Selanjutnya Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami, sebagian besar siswa mulai berani bertanya mengenai hal yang belum dimengerti. Guru kembali memberikan penguatan terhadap siswa dari pertanyaan-pertanyaan yang telah disampaikan agar setiap siswa mendapatkan pemahaman yang sama mengenai materi yang telah dipelajari bersama-sama.

  Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menguji pemahaman siswa dengan sebuah pertanyaan dan siswa antusias menjawab meskipun ada siswa yang kurang tepat dalam memberikan jawabannya. Selanjutnya guru memberikan penguatan terhadap proses pembelajaran, setelah guru meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan guru bersama siswa melakukan penyimpulan terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung, guru meminta siswa menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah berlangsung dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  Penelitian siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 04 April yang siswa ingat mengenai pembelajaran sebelumnya, sebagian besar siswa terlihat berani menjawab kemudian dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk memperhatikan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

  Pada kegiatan inti guru memberikan pertanyaan mendasar untuk menyampaiakan topik atau materi yang akan dibahas dalam pembelajaran kemudian guru berdiskusi dengan siswa mengenai sebuah objek yang akan dijadikan sebuah proyek pada saat pembelajaran pada pertemuan kedua yaitu pembuatan Lup sederhana. Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok secara heterogen dengan cara berhitung, guru menjelaskan bahwa setiap kelompok akan mendapatkan topik yang sama dalam perancangan proyek setelah itu guru menjelaskan prosedur atau langkah-langkah dalam pembuatan proyek serta menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan proyek sederhana seperti (spidol, kertas HVS, lampu bohlam yang tidak terpakai, jaret balon, karet gelang, air jernih). Sebelum melakukan perancangan proyek guru menginformasikan kepada siswa mengenai batasan waktu dalam setiap kegiatan perancangan proyek, selanjutnya siswa mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan lup sederhana dan mulai berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing, kemudian merancang proyek yang telah ditentukan dibantu dengan guru yang bertindak untuk memonitoring dan membimbing kerja siswa dalam membuat proyek. Siswa terlihat senang saat menguji lup sederhana yang mereka buat diluar kelas dengan memanfaatkan cahaya matahari dan kertas koran. Setiap kelompok menyelesaikan proyek dengan hasil yang baik dan tepat waktu kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya. Dalam melakukan presentasi sebagian besar siswa sudah mulai berani dan tidak malu- malu dalam melakukan presentasi di depan kelas. Kelompok yang lain menyimak dan membuat catatan dari kelompok yang melakukan presentasi. Guru memberikan penguatan dan refleksi terhadap hasil proyek yang telah dipresentasikan agar setiap siswa mempunyai pemahaman yang sama dan memahami materi yang telah didapatkan. Selanjutnya Guru memberikan belum dipahami siswa dan guru kembali memberikan penguatan agar didapatkan pemahaman yang sama bagi setiap siswa.

  Pada kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap proses pembelajaran yang sudah berlangsung serta menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  Penelitian siklus II pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 09 April 2015 jam 09.00-10.10. Pembelajaran difokuskan pada kegiatan evaluasi dimana kegiatan awal dimulai dengan guru menanyakan apa saja yang mereka ingat dari pembelajaran sebelumnya, menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan soal evaluasi.

  Guru menjelaskan peraturan dalam mengerjakan soal evaluasi dan menyampaikan batas waktu dalam mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya guru membagikan lembar soal dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakan soal evaluasi. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai batas waktu yang telah ditentukan sebelumnya dan guru bertindak untuk mengawasi jalannya kegiatan tes evaluasi yang berlangsung. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal sesuai dengan nomer absen siswa.

  Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap soal evaluasi yang telah dikerjakan yang berkaitan dengan materi selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa mengenai soal yang sulit dikerjakan dan memberikan penguatan dan penjelasan kepada siswa kemudian guru menutup pembelajaran.

  Hasil pengamatan observer selama pembelajaran Siklus II pertemuan pertama, kedua dan ketiga dapat dilihat melalui tabel observasi sebagai berikut.

  

Tabel 19

Pelaksanaan Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II dalam 3 Pertemuan

Pertemuan Pertemuan Pertemuan No. Aspek yang di Observasi

  I II

  III Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

  1. Guru memeriksa kehadiran    siswa.

  2. Guru bertanya jawab dengan    siswa untuk memberikan gambaran awal.

  3. Guru memberikan motivasi    kepada siswa.

  4. Guru menyampaikan tujuan    pembelajaran.

  5. Guru memberikan pertanyaan    mendasar.

  6. Guru menjelaskan topik /materi    yang akan dipelajari.

  7. Guru membagi siswa menjadi 5    kelompok secara heterogen.

  8. Guru bersama siswa    menentukan sebuah objek untuk dijadikan sebuah proyek.

  9. Guru bersama siswa    menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

  10. Guru menyampaikan informasi jadwal pelaksanaan dan batas    waktu dalam menyelesaikan proyek.

  11. Guru menjelaskan    prosedur/langkah-langkah dalam pembuatan proyek.

  12. Guru memonitoring kerja siswa.   

  13. Guru melakukan refleksi    terhadap hasil tugas proyek yang telah dikerjakan siswa

  14. Guru bertanya jawab mengenai    proyek yang telah

  15. Guru membantu menguatkan    jawaban masing-masing siswa.

  16. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya    mengenai hal-hal yang belum diketahui siswa.

  17. Guru melakukan refleksi    pembelajaran

  18. Guru bersama siswa    menyimpulkan pembelajaran.

  19. Guru menyampaikan rencana    pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

  20. Guru menutup pembelajaran    dengan salam.

  Jumlah Skor 19 1

  20

  12

   8 Presentase 95% 100% 60%

  Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi aktivitas guru berjalan sangat baik. Kondisi tersebut dibuktikan dengan presentase keterlaksanaan aspek yang diobervasi pada pertemuan pertama mencapai 95% kemudian pada pertemuan kedua mencapai 100% sedangkan pada pertemuan ketiga kegiatan pembalajaran hanya difokuskan pada kegiatan evaluasi saja, sehingga hanya mencapai keterlaksanaan sebesar 60%

  Selanjutnya juga dijelaskan hasil observasi respon siswa siklus II selama tiga pertemuan yang dapat diamati secara rinci pada tabel 20 sebagai berikut.

  

Tabel 20

Pelaksanaan Hasil Observasi Respon Siswa Siklus II dalam 3 Pertemuan

Pertemuan Pertemuan Pertemuan

  I II

  III No. Aspek-aspek yang Diamati Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

  1. Kesiapan siswa dalam    mengikuti pembelajaran

  2. Siswa mendengarkan   

3. Siswa bekerjasama dengan

     kelompok

  4. Siswa membuat proyek sesuai    prosedur

  5. Siswa melakukan presentasi      

  6. Siswa berani memberikan pertanyaan

  7. Siswa bertanya jawab tentang    materi yang belum dimengerti

  8. Siswa berani menjawab    pertanyaan

  9. Perhatian siswa dalam proses    pembelajaran

  10. Siswa berani berpendapat   

   7

   3 Jumlah 9 1 10 0 70% Presentase 90% 100%

  Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil observasi respon siswa pada pembelajaran siklus I pertemuan pertama, kedua, dan ketiga mengalami peningkatan hal ini dibuktikan dari peningkatan presentase pertemuan pertama 95% kemudian pada pertemuan kedua meningkat menjadi 100% sedangkan pada pertemuan ketiga kegiatan pembalajaran hanya difokuskan pada kegiatan evaluasi saja, sehingga hanya mencapai keterlaksanaan sebesar 70%.

  Setelah melaksanakan kegitan pembelajaran pada Siklus II, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegitan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observasi pada Siklus II. Kelebihan pembelajaran pada siklus II sebagai berikut. Kegiatan pembelajaran Siklus II berlangsung sesuai dengan sintaks, siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL, siswa terlihat senang bekerja dalam kelompok dan aktif dalam diskusi, siswa meningkat dalam segi keaktifan berkomunikasi dan menyampikan pendapat serta bertanya, siswa mampu menyampikan gagasan siswa sudah tumbuh terlihat dari saat siswa mempresentasikan hasil proyek di depan kelas, dan siswa tidak ragu-ragu dalam menyampikanya presentasi.

4.2 Hasil Penelitian

  Hasil penelitian mencakup deskripsi data dan analasis data yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

4.2.1 Deskripsi Data

  Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini terlebih dahulu akan diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Berikut dibahas secara lengkap deskripsi data hasil belajar siswa SD Negeri Ledok 06 Salatiga.

4.2.1.1 Data Siklus I

  Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran

  

Project Based Learning , peneliti menggunakan data hasil belajar IPA siswa kelas

  5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Siklus I yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga. Untuk menghitung interval, peneliti menggunakan rumus dari Sundayana (2014:39) sebagai berikut. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 19 = 1 + 3,3. 1,27 = 1 + 4,21 = 5,21 (dibulatkan menjadi 5)

  Range (R) = (Skor maksimal- skor minimal) = (88 -52) = 36

  Interval = Range Banyaknya siswa

  36 =

  5

  = 7,2 (dibulatkan menjadi 7) Selanjutnya dibuat tabel destribusi frekuensinya. Berikut disajikan rekapitulasi tabel destribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus I yang dapat dilihat pada tabel

  21 sebagai berikut.

  

Tabel 21

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa kelas 5 SD Negeri

Ledok 06 SalatigaSemester II Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Interval Frekuensi Presentase

  1. 83 - 90 5 26,3% 2. 75 - 82 8 42,1%

  3. 67 - 74 3 15,8% 4. 59 - 66 1 5,3% 5. 52 - 58 2 10,5%

  Jumlah 19 100%

  Dari hasil distribusi frekuensi hasil belajar Siklus I, terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai antara (83-90) dengan presentase (26,3%), kemudian 8 siswa yang memperoleh nilai antara (75-82) dengan presentase (42,1%), selanjutnya 3 siswa memperoleh nilai antara (67-74) dengan presentase (15,8%), 1 siswa memperoleh nilai antara (59-66) dengan interval (5,3%), kemudian 2 siswa mendapat nilai antara (52-58) dengan presentase (10,5%). Diagram distribusi frekuensi hasil belajar Siklus II dapat dilihat pada gambar diagram berikut.

  

Gambar 2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I

  5

  Frekuensi Presentase

  I Interval

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I

  9 83 - 90 75 - 82 67 -74 59 -66 52 -58 FRE K UE N S

  8

  7

  6

  4

  Untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan model pembelajaran

  3

  2

  1

4.2.1.2 Data Siklus II

  Range (R) = (Skor maksimal- skor minimal) = (92 -64) = 28

  = 1 + 3,3 log 19 = 1 + 4,21 = 5,21 (dibulatkan menjadi 5)

  5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Siklus II yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga. Untuk menghitung interval, peneliti menggunakan rumus dari Sundayana (2014:39) sebagai berikut. Banyaknya kelas (K) = 1 + 3,3 log n

  

Project Based Learning , peneliti menggunakan data hasil belajar IPA siswa kelas

  Banyaknya siswa

  28

  =

  5

  = 5,6 (dibulatkan menjadi 6) Selanjutnya dibuat tabel destribusi frekuensinya. Berikut disajikan rekapitulasi tabel destribusi frekuensi hasil belajar IPA siklus I yang dapat dilihat pada tabel

  22 sebagai berikut.

  

Tabel 22

Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa kelas 5 SD Negeri

Ledok 06 SalatigaSemester II Tahun Pelajaran 2014/2015

No Interval Frekuensi Presentase

  1. 88 - 93 11 57,8% 2. 82 - 87 5 26,3%

  3. 76 - 81 1 5,3% 4. 70 - 75 1 5,3% 5. 64 - 69 1 5,3%

  Jumlah 19 100%

  Dari hasil distribusi frekuensi hasil belajar Siklus II, terdapat 11 siswa yang memperoleh nilai antara (88-93) dengan presentase (57,8%), kemudian 5 siswa yang memperoleh nilai antara (82-87) dengan presentase (26,3%), selanjutnya 1 siswa memperoleh nilai antara (76-81) dengan presentase (5,3%), 1 siswa memperoleh nilai antara (70-75) dengan interval (5,3%), kemudian 1 siswa mendapat nilai antara (64-69) dengan presentase (5,3%). Diagram distribusi frekuensi hasil belajar Siklus II dapat dilihat pada gambar diagram berikut.

  Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II

  12

  10

  8 I S N UE

6 K

  frekuensi FRE

  4 presentase

  2

88- 93 82- 87 76- 81 70-75 64 -69

Interval

  

Gambar 3 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II

4.2.2 Analisis Data

   Analisis data dilakukan dalam dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan

  analisis komparatif. Dalam analisis ketuntasan hasil belajar siswa dibandingkan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sedangkan analisis komparatif dengan membandingkan data hasil belajar IPA pada kondisi awal atau pra siklus, siklus I, dan siklus II.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan 1.

   Data Siklus I

  Rekapitulasi hasil belajar IPA pada Siklus I dapat dilihat pada tabel 23 sebagai berikut.

  

Tabel 23

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus I

Siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

  No. Ketuntasan Frekuensi Presentase

  1 Tuntas 16 84%

  2 Tidak Tuntas 3 16% Jumlah

  19 Rerata 75,15

  Maksimum

   88 Minimum

   52 Berdasarkan tabel hasil analisis ketuntasan hasil belajar Siklus I dapat

  diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM=65) sejumlah 3 siswa dengan presentase 16%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sejumlah 16 siswa dengan presentase sebesar 84% dimana nilai rata-rata mencapai 75,15 dengan nilai maksimum 88 dan nialai minimum 52.

  Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I 16% 84%

  Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 4 Grafik Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus I

2. Data Siklus II

  Pada Pertemuan pertama dan kedua Siklus II guru menerapkan model pembelajaran Project Based Learning. Rekapitulasi hasil belajar IPA Siklus II dapat dilihat pada Tabel 24 sebagai berikut.

  

Tabel 24

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus II

Siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

  No Ketuntasan Frekuensi Presentase

  1 Tuntas 18 95%

  2 Tidak Tuntas 1 5% Jumlah

  19 Rerata 85,47

  Maksimum

   92 Minimum

   64 Berdasarkan tabel hasil analisis ketuntasan hasil belajar Siklus II dapat

  diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM=65) sejumlah 1 siswa dengan presentase 5%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sejumlah 18 siswa dengan presentase sebesar 95% dimana nilai rata-rata mencapai 85,47 dengan nilai maksimum 92 dan nilai minimum 64.

  

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

5% 95%

  Tuntas Tidak Tuntas

Gambar 5 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

4.2.2.2 Analisis Komparatif

  Rekapitulasi analisis dilakukan dengan menyajikan data ketuntasan hasil belajar pra siklus (kondisi awal), siklus I, dan siklus II dalam tabel 25 sebagai berikut.

  

Tabel 25

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga

Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

  No Ketuntasan Kondisi awal Siklus I Siklus II

  F % F % F %

  1 Tuntas 7 37% 16 84% 18 95%

  2 Tidak tuntas 12 63% 3 16% 1 5% Jumlah 19 100% 19 100% 19 100%

  

Rerata 63,94 75,15 85,47

Maksimum

   83

  88

  92 Minimum

  45

  52

  64 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada peningkatan hasil

  belajar IPA dari kondisisi awal, siklus I, dan siklus II yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM=65). Terbukti untuk presentase ketuntasan pada kondisi awal hanya 37% kemudian pada saat penerapan model pembelajaran

  

Project Based Learning presentase ketuntasan siklus I meningkat sebesar 84%

dan pada Siklus II presentase ketuntasan menjadi 95%.

4.3 Pembahasan

  Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II tahun pelajaran 2014/2015 karena pada model pembelajaran Project Based Learning menekankan siswa untuk bekerja secara aktif baik dalam kelompok atau secara individu untuk memahami materi yang diberikan oleh guru dengan melakukan kegiatan dihasilkan bisa berupa karya tulis, karya seni, atau prakarya yang kemudian dipresentasikan atau dipublikasikan.

  Dengan adanya perancangan produk siswa akan lebih aktif dalam bekerjasama secara kolaboratif dengan teman-temannya, siswa dapat bekerjasama melalui pengalaman langsung, dan akan membuat suasana dalam kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan serta menambah semangat dan gairah bagi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, selain itu kondisi kelas menjadi tidak kaku karena siswa bekerja secara aktif bersama kelompoknya mengungkap masalah dari setiap topik atau materi pembelajaran yang diberikan hal ini akan membuat siswa dapat lebih mudah lagi dalam mengungkapkan dan memahami materi daripada harus duduk diam mendengarkan penjelasan guru dan hanya mengacu pada buku LKS atau buku paket saja tanpa ditunjang dengan kegiatan seperti pengamatan atau percobaan.

  Dalam model pembelajaran Project Based Learning peranan guru hanya sebagai penyedia sumber belajar, partisipan dalam kegiatan pembelajaran serta menjadi seorang pembimbing atau partner sementara itu peranan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Project Based

  

Learning ini adalah siswa akan lebih aktif dalam bekerja dalam membuat proyek,

  memberikan ide maupun gagasan dalam pembelajaran, serta melakukan kegiatan belajar yang diarahkan oleh diri sendiri karena adanya kegiatan pembuatan proyek.

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan sebelum dilakukannya tindakan di kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga ditemukan bahwa hasil belajar

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 30

3.2. Definisi Konsep - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 0 12

52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dan Pengembangan 4.1.1 Hasil Analisis Kebutuhan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Sikap dengan Menggunakan Skala Likert untuk Kelas V Semester 2 Berdasarkan Kurikulum 2013

0 1 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Pemetaan Lokasi Wisata Kepulauan Kei berbasis Android

1 2 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aplikasi Informasi Rumah Sakit Kota Salatiga Berbasis Android dengan Memanfaatkan Google Maps API

0 0 20

Perancangan Aplikasi Mobile E-Land Untuk Sistem Informasi Pertanahan Menggunakan Google Maps Berbasis Android Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Mobile E-Land untuk Sistem Informasi Pertanahan

0 1 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Line Of Sight (LOS) dan Fresnel Zone pada Perancangan Jaringan Wireless Point To Point: Studi Kasus PT. Solo Jala Buana (SoloNet) ke CV. Connectis Jati Informatika

1 5 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 23