Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

BAB II

KERANGKA TEORITIS
2.1. Arti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Pemasaran adalah ujung tombak bagi suatu usaha bisnis karena secara

langsung fungsi pemasaran berhadapan dengan konsumen. Pemasaran memiliki

beberapa arti yang didefiniskan oleh beberapa ahli dengan penekanan yang berbedabeda. Definisi pemasaran menurut Kotler (1997), sebagai berikut :

Pemasaran

adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan
produk yang bernilai satu sama lain .

Tujuan Pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan

konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen. Untuk mengarah pada tujuan


tersebut, maka proses pertukaran barang dan jasa tersebut harus dapat dikelola dengan

baik oleh manusia atau organisasi agar menguntungkan kedua belah pihak. Dalam
kaitannya dengan pengelolaan proses pertukaran itu, manajemen pemasaran digunakan

sebagai alat bantu agar dapat mempengaruhi tingkat, pemilihan waktu dan sifat
permintaan sedemikian rupa sehingga membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Menurut Kotler (1997) manajemen pemasaran adalah proses yang meliputi

analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang mencakup barang dan jasa

yang ditujukan kepada konsumen untuk menghasilkan kepuasan bagi individu atau
organisasi yang terlibat.

Kotler (2005), juga mengemukakan bahwa, pemasaran merupakan proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang

kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap hasil dari pelanggan sebagai

20
Universitas Sumatera Utara

imbalannya . Sedangkan Yazid (2001) menyatakan bahwa dalam pemasaran jasa, ada

elemen-elemen lain yang bias dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan

komunikasi dengan pemuasan konsumen jasa. Elemn-elemen tersebut adalah : orang
(people or participants), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik
(physical evidence),

dan proses (process) jasa itu sendiri . Sebagai suatu bauran,

elemen-elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu
tidak tepat pengorganisasiannya

akan mempengaruhi

strategi pemasaran secara


keseluruhan. Pada dasarnya pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk.

Pemasaran jasa lebih bersifat intangible dan immaterial. Didalam jasa ada interaksi
antara pihak konsumen dan pemberi jasa.

Produk jasa ada dua macam yaitu produk jasa industri dan produk jasa

konsumen. Produk jasa indutri disediakan untuk organisasi dalam lingkungan yang luas
termasuk

pengolahan, pertaambangan, pertanian, organisasi, penelitian, finansial,

pendidikan dan sebagainya. Sedangkan produk jasa konsumen banyak digunakan
secara luas dalam masyarakat seperti jasa hiburan, kesehatan, transportasi, perbankan,
dan lain sebagainya.

Salah satu produk

jasa konsumen yang dipergunakan


secara luas dalam

masyarakat adalah perbankan. Sebagai unit bisnis, perbankan juga perlu mengelola

kegiatan pemasarannya secara profesional sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan

terpenuhi dan terpuaskan. Menurut Kasmir dan Wahjono (2010), pemasaran bank
adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank

yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara
memberikan kepuasan. Juga dinyatakan bahwa tujuan pemasaran bank secara umum
adalah untuk :

21
Universitas Sumatera Utara

1.

2.


memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang

konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli
ditawarkan bank secara berulang-ulang.
memaksimumkan

kepuasan pelanggan melalui

produk yang

berbagai pelayanan yang

diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran
selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui

3.
4.

ceritanya (word of mouth).


memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai

jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.

memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada

nasabah dan menciptkan iklim yang efisien.

2.2. Pengertian Bauran Pemasaran dan Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Kotler (2005), bauran

pemasaran adalah kombinasi dari empat

variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistim pemasaran perusahaan yaitu
produk, struktur harga, promosi dan sistim distribusi.

Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi (2001), menambahkan tiga elemen

dari bauran pemasaran yaitu manusia, proses dan pelayanan konsumen.


Bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang

merupakan inti dari sistim pemasaran, variabel

yang dapat dikendalikan

oleh

perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Kotler (2005)
menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah

seperangkat

alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar

sasaran , sedangkan Cravens (2000) dan Lamb et al., (2001) mengatakan bahwa
22
Universitas Sumatera Utara


bauran pemasaran mengacu pada panduan strategi produk, distribusi, promosi dan

penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran
yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju .

Perbedaan di dalam bauran pemasaran tidak terjadi secara kebetulan, manajer

pemasaran

merencanakan

strategi pemasaran untuk mendapatkan

keunggulan

dibandingkan dengan para pesaingnya den memberikan pelayanan yang baik. Dengan
mengubah elemen-elemen bauran pemasaran, manajer pemasaran dapat menyesuaikan
dengan saran yang diberikan oleh konsumen. Hal ini sejalan dengan pendapat Assauri
(2004) yang menjelaskan bahwa strategi bauran pemasaran ini merupakan bagian dari

strategi pemasaran (marketing

strategy), dan berfungsi

sebagai pedoman

dalam

menggunakan unsur-unsur atau variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan
pimpinan perusahaan, untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran .
2.3. Pengertian dan Tujuan Promosi (Promotion)

Kegiatan promosi sangat penting dalam suatu lembaga sebagai bagian dari

kegiatan pemasaran dalam upaya menarik minat calon pembeli terhadap produk yang
ditawarkan. Promosi merupakan kegiatan komunikasi untuk menyebarkan informasi

tentang barang dan jasa yang ditawarkan lembaga. Informasi tentang produk dan jasa
yang ditawarkan


tentunya

ditujukan kepada pasar sasaran lembaga, organisasi,

penyalur, dan masyarakat umum dengan maksud

untuk membeli produk yang

ditawarkan. Swastha (1996), menyatakan bahwa promosi sebagai arus informasi atau
persuasif satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

23
Universitas Sumatera Utara

Bahwa promosi merupakan suatu alat komunikasi untuk menyebar luaskan

informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan suatu lembaga. Dengan bantuan

kegiatan promosi konsumen, dapat diketahui dengan jelas produk yang ditawarkan


lembaga dengan harapan konsumen tertarik sekaligus melakukan pembelian. Untuk
memperkenalkan produksi

dan jasa agar diterima

oleh konsumen dalam rangka

meningkatkan volume pengumpulan, suatu lembaga harus merumuskan strategi promosi

yang jelas sebagai pedoman bagi manajer pemasaran maupun tenaga pemasaran.

Kegiatan promosi yang dilakukan lembaga tentu saja memiliki tujuan, antara lain
modifikasi tingkah laku dan melalui promosi diharapkan dapat merubah tingkah laku
konsumen yang sebelumnya setia pada suatu produk namun berubah

dan beralih

menjadi konsumen dari produk yang ditawarkan lembaga tersebut. Sedangkan tujuan
lain adalah membujuk dengan menciptakan kesan positif dari produk yang ditawarkan
sehingga konsumen terbujuk untuk membeli produk atau jasa tersebut.

Kesan yang diciptakan tidak dapat membujuk konsumen seketika dan perlu

waktu yang lama melalui kegiatan promosi yang berulang-ulang, Kemudian kegiatan
promosi

untuk memberitahu, yaitu

informasi

tentang produk atau jasa yang

ditawarkan sehingga konsumen mengerti tentang manfaat suatu produk atau jasa yang

ditawarkan karena konsumen tidak akan membeli apabila tidak memiliki informasi
yang lengkap terhadap suatu produk atau jasa. Tujuan lainnya kegiatan promosi

adalah mengingatkan konsumen guna mempertahankan merek suatu produk atau jasa

yang telah dikonsumsi atau digunakan konsumen jangan sampai beralih ke produk
atau jasa pesaing.

Strategi promosi

adalah perencanaan, implementasi, dan pengendalian

komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen dan sasaran lainnya. Fungsi
24
Universitas Sumatera Utara

promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi
dengan setiap konsumen.

Komponen-komponen

bauran promosi mencakup periklanan, penjualan

perorangan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Tanggung jawab pemasaran

yang penting adalah merencanakan dan mengkoordinasikan strategi promosi terpadu
dan memilih strategi yang paling efektif. Dalam rangka

merancang komunikasi

pemasaran efektif, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara umum

yaitu pelaku komunikasi (pengirim dan penerima pesan), alat komunikasi (pesan dan
media), fungsi komunikasi (encoding, decoding, respon dan umpan balik) serta

gangguan.
dibuat

Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasif satu arah yang
untuk mempengaruhi seseorang

menciptakan

pengukuran

atau organisasi

kepada tindakan

yang

dalam pemasaran. Hasan (2008), menyatakan bahwa

promosi merupakan proses mengomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing
mix) yang sangat penting untuk
produk.

Menurut Swastha (1996),

dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan

bauran promosi adalah kombinasi strategi yang

paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya,
yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan .

Kotler

(2000), mengemukan berbagai faktor dalam menentukan bauran promosi, sebagai
berikut :
1.

Tipe Produk

25
Universitas Sumatera Utara

a. Perusahaan barang konsumen, biasanya mengalokasikan lebih banyak dana untuk

iklan, menyusun promosi penjualan, penjualan perorangan dan kemudian
hubungan masyarakat.

b. Perusahaan barang industri, biasanya menyediakan dana lebih banyak untuk
penjualan perorangan diikuti dengan promosi penjualan, iklan dan hubungan

2.

masyarakat.

Strategi Dorong atau Tarik

a. Strategi Dorong (Push Strategy)

Merupakan strategi promosi yang menggunakan
perdagangan

untuk mendorong

mempromosikan

produk lewat

tenaga penjual dan promosi
saluran distribusi. Produsen

produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada

pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen.

b. Strategi Tarik (Pull Strategy)

Merupakan strategi promosi yang menggunakan banyak biaya untuk periklanan
dan promosi

konsumen

demi meningkatkan permintaan konsumen. Apabila

strategi tidak berhasil maka konsumen akan mencari produk dari poengecer,

pengecer akan mencari ke pedagang besar dan pedagang besar akan mencari dari
3.

produsen.

Kesiapan Pembeli

Pengaruh dari alat promosi itu bervariasi untuk tahap kesiapan pembeli yang

berbeda. Iklan dan hubungan masyarakat, memegang peran utama dalam tahap
4.

kesadaran dan pengetahuan.
Daur Hidup Produk

a. Tahap Perkenalan

26
Universitas Sumatera Utara

Iklan dan hubungan masyarakat baik untuk menghasilkan kesadaran tinggi, dan
promosi penjualan bermanfaat untuk mempromosikan penjualan awal.

b. Tahap Pertumbuhan
Semua kiat

tersebut dapat

diperlambat karena permintaan memiliki

momentumnya sendiri lewat pembicaraan dari mulut ke mulut.

c. Tahap Kedewasaan

Pada tahap ini promosi penjualan, periklanan dan penjualan perorangan semua
bertambah penting secara berurutan.

d. Tahap Kemunduran

Promosi berlangsung kuat, iklan dan publisitas dikurangi, dan tenaga penjualan
hanya memberi perhatian minimal pada produk itu.

2.3.1. Perangkat Promosi

Terdapat beberapa jenis

melakukan promosi sebagai upaya

alat dan sarana yang dapat digunakan untuk
perusahaan

untuk melakukan komunikasi dan

memberikan informasi dengan maksud membujuk konsumen. Tentu saja setiap jenis

promosi akan mempunyai

peranan, namun

lembaga/perusahaan

harus dapat

mengkombinasikan jenis tersebut dengan cara yang tepat dan disebut sebagai bauran
promosi.

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yanag sangat

penting dilaksanakan oelh lembaga/perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa.
Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mempengaruhi

konsumen dalam kegiatan pembelian/penggunaan produk atau jasa sesuai dengan
keinginan dan kebutuhannya. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan perangkat

27
Universitas Sumatera Utara

promosi yang mencakup aktivitas periklanan, personal selling, promosi pengumpulan,
public relation, informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth), direct marketing,
publikasi. (Lupiyoadi, 2001)

Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2001), menjelaskan faktor-faktor promosi

yang terdapat dalam pemasaran produk terdiri dari : tenaga penjualan atau pelayanan,

jumlah, seleksi, pelatihan, insentif, target, jenis media, dan periklanan, serta unsur-insur
bauran promosi (advertising, sales promotion, personal selling, dan publicity) .
a.

Periklanan (Advertising)
Periklanan

merupakan salah satu

(impersonal communication)

barang/jasa. Peranan periklanan

bentuk dari komunikasi

yang digunakan

impersonal

oleh lembaga/perusahaan baik

dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun

kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan
konsumen

membeli

tentang jasa yang ditawarkan, untuk membujuk calon customer
atau menggunakan

untuk

jasa tersebut, dan untuk membedakan diri

lembaga/perusahaan satu dengan lembaga/perusahaan lain yang mendukung positioning
jasa. Periklanan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah :
1.

2.

iklan yang bersifat memberikan informasi (informative advertising), yaitu iklan

yang

secara panjang

lebar menerangkan produk/jasa

dalam tahap rintisan

(perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk tersebut.

iklan membujuk (persuasive advertising), iklan menjadi bagian penting dalam

situasi persaingan, dimana sasaran lembaga/perusahaan adalah menciptakan
permintaan yang selektif akan merek tertentu.

28
Universitas Sumatera Utara

3.

4.

iklan pengingat (reminder advertising), iklan ini akan sangat penting dalam

tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu

ingat akan produk tersebut.

iklan pemantapan (reinforcement advertising), yang berusaha menyakinkan para

pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat.

Periklanan merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau

jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Sifat-sifat periklanan adalah sebagai berikut :

Periklanan dapat digunakan untuk membangun citra produk dalam jangka panjang.
1.

Presentasi umum

Periklanan bersifat umum dan memberikan semacam keabsahan pada produk.
Hal ini juga berarti menawarkan

tawaran yang terstandarisasi. Oleh karena

banyak orang yang menerima pesan yang sama, pembeli mengetahui bahwa
2.

motif mereka untuk membeli produk tersebut akan dimaklumi oleh umum.
Tersebar luas

Periklanan adalah medium yang berdaya sebar luas yang memungkinkan penjual

mengulang pesan berkali-kali. Iklan juga memungkinkan pembeli menerima dan
membandingkan pesan dari berbagai pesaing. Periklanan berskala besar oleh
seorang penjual menyiratkan
3.

4.

keberhasilan penjual.

hal yang positif tentang ukuran, kekuatan dan

Ekspresi yang lebih kuat

Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya
melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang penuh seni.
Tidak bersifat pribadi

29
Universitas Sumatera Utara

Pada periklanan audiens tidak merasa wajib untuk memperhatikan

atau

menanggapi. Iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog dengan
audiens.
b.

Promosi penjualan (sales promotion)

Menurut Kotler (2000). promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat-alat

insentif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong
pembelian

suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih besar oleh

konsumen atau pedagang .

Walaupun alat promosi penjualan seperti kupon berhadiah, kontes, harga

premi, dan sejenisnya sangatlah beragam, namun secara umum semuanya memberikan
tiga manfaat yang berbeda sebagai berikut :
1.

2.

3.

Komunikasi

Promosi penjualan menarik perhatian dan biasanya memberikan informasi yang

mengarahkan konsumen ke produk bersangkutan.
Insentip

Promosi penjualan menggabungkan sejumlah kebebasan, dorongan, atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen.
Ajakan

Promosi penjualan merupakan ajakan untuk melakukan transaksi pembelian
sekarang.

Menurut Kotler (2000), terdapat beberapa cara untuk membuat suatu promosi

penjualan sebagai alat pembangun kesadaran merek yang efektif yaitu sebagai berikut :
1.

Memastikan bahwa promosi

yang dilakukan mempunyai alasan yang benar,

contohnya melakukan promosi penjualan saat pembukaan toko baru, ulang tahun
30
Universitas Sumatera Utara

perusahaan, dan jenis perayaan lainnya merupakan alasan yang baik untuk
2.
3.

melakukan promosi.

Mengaitkan kegiatan promosi penjualan dengan citra merek.

Promosi sebagai alat komunikasi dan juga sebagai tugas penjualan, sebuah

promosi merupakan salah satu dari begitu banyak suatu merek, promosi penjualan
dapat membantu membangun kesadaran merek jika mengatakan hal yang benar.

c.

Penjualan Personal (Personal Selling)

Tujuan seluruh usaha pemasaran pada umumnya adalah meningkatkan

penjualan

yang dapat menghasilkan leba dengan menawarkan

kebutuhan yang

memuaskan kepada pasar dalam jangka panjang. Personal selling merupakan salah
satu metode promosi untuk mencapai tujuan tersebut dan usaha ini memerlukan lebih
banyak tenaga kerja atau tenaga penjualan.

Menurut Swastha (1996), Personal selling adalah interaksi antar individu,

saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak
lain.

Jadi, penjualan personal merupakan komunikasi orang secara individual. Lain

halnya dengan periklanan dan kegiatan promosi lainnya yang komunikasinya bersifat
massal dan tidak bersifat pribadi. Dalam operasinya, penjualan personal lebih fleksibel

dibandingkan dengan yang lain. Ini disebabkan tenaga-tenaga penjualan tersebut dapat
secara langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen dan sekaligus
dapat melihat reaksi

penyesuaian seperlunya.

konsumen, sehingga mereka langsung dapat mengadakan

31
Universitas Sumatera Utara

1.

Penjualan personal memiliki 3 ciri khusus sebagai berikut :

Konfrontasi Personal,

Penjualan personal mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif
antara dua orang atau lebih.

2.

Masing-masing pihak dapat mengobservasi dari pihak lain dengan lebih dekat.
Mempererat,

Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari
hubungan penjualan sampai hubungan persahabatan. Wiraniaga biasanya sudah

3.

benar-benar mengetahui minat pelanggan yang terbaik.
Tanggapan,

Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan
pembicaraan wiraniaga.

d.

Hubungan Masyarakat (publicity)

Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang untuk

mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Daya

tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga sifat khusus sebagai
berikut :
1.

2.

3.

Kredibilitas yang tinggi,

Cerita dan gambar mengenai beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca

dibandingkan dengan iklan.

Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik sebelumnya,

Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak calon pembeli yang cenderung
menghindari wiraniaga dan iklan.

Dramatisasi,

32
Universitas Sumatera Utara

Hubungan masyarakat memiliki kemampuan
perusahaan atau produk.

untuk mendramatisasi suatu

Program hubungan masyarakat yang direncanakan

dengan baik dan

dikoordinasikan dengan elemen-elemen bauran promosi yang lain dapat menjadi sangat

efektif. Perusahaan-perusahaan membentuk hubungan masyarakat pemasaran untuk
mendukung secara langsung

promosi perusahaan/produk dan pembentukan

citra.

Hubungan masyarakat pemasaran dapat menempatkan cerita di media untuk menarik
perhatian orang terhadap suatu produk, jasa, orang, organisasi atau ide.
e.

Word of mouth

Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa.

Customer sangat dekat dengan pengiriman jasa, dengan kata lain customer tersebut
akan berbicara

kepada pelanggan lain yang berpotensial

tentang pengalamannya

dalam menerima jasa tersebut, sehingga Word of mouth ini sangat besar pengaruhnya

dan dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan aktivitas komunikasi
lainnya.
f.

Direct Marketing

Merupakan elemen terakhir dalam bauran komunikasi /promosi . Terdapat

enam area dari direct marketing yaitu direct mail, mail order, direct response, direct
selling, telemarketing, digital marketing.
2.4. Pemasaran Bank
1.

Menurut Kotler (1996) pengertian pemasaran bank adalah sebagai berikut :

Pemasaran adalah pengiklanan, promosi dan publikasi. Tujuannya adalah menarik
nasabah-nasabah baru dan memperkenalkan produk jasa bank.

33
Universitas Sumatera Utara

2.

3.

Pemasaran adalah penciptaan suasana yang menyenangkan dan bersahabat. Bankir

serta seluruh pihak di bank dituntut untuk bersikap ramah terutama yang
berhadapan langsung dengan nasabah.

Pemasaran adalah inovasi. Bank harus dapat mengantisipasi kebutuhan

masyarakat dengan memperkenalkan produk jasa bank untuk memenuhi
kebutuhan nasabahnya. Inovasi perlu dilakukan terus menerus, sambil memantau

kebutuhan masyarakat akan produk jasa bank seperti home banking atau on line
4.

service.

Pemasaran adalah positioning. Bank dituntut memiliki ketidak samaan dengan
bank-bank lain, misalnya citra bagi nasabahnya sebagai bank yang besar,

profesional, efisiensi dekat dan akurat pelayanannya. Serta di segmen pasar

tertentu, bank tersebut harus memperlihatkan kelebihannya dari bank-bank yang
5.

lain.

Pemasaran adalah analisis, perencanaan dan pengawasan pemasaran.

Dalam pemasaran jasa bank, penciptaan kualitas jasa bank merupakan dasar

penting. Kualitas jasa bank tidak dapat dipisahkan dengan pemasaran jasa bank.

Jasa bank yang berkualitas merupakan produk bank yang senantiasa sesuai dengan
yang dijanjikan oleh pemasarnya. Hal ini juga penting untuk menjaga kepercayaan
para nasabah.

2.5. Kredit Perbankan
2.5.1. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani, credere yang berarti kepercayaan. Dengan

demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu meminjamkan uang (atau penundaan

34
Universitas Sumatera Utara

pembayaran). Apabila orang mengatakan membeli secara kredit maka hal itu berarti si
pembeli tidak harus membayarnya pada saat itu juga.

Menurut Wahjono (2010), kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang,

barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan

datang. Kehidupan ekonomi modern adalah prestasi uang yang dengan demikian

transaksi kredit menyangkut uang sebagai alat kredit. Kredit berfungsi kooperatif antara
si pemberi kredit dan si penerima kredit atau antara kreditur dan debitur. Mereka

menarik keuntungan dari saling menanggung resiko. Singkatnya kredit dalam arti luas

didasarkan atas komponen kepercayaan, resiko dan pertukaran ekonomi pada masa
yang akan datang.

2.5.2. Fungsi Kredit

Kredit pada awal perkembangannya

mengarahkan fungsinya untuk

merangsang kedua belah pihak untuk tujuan pencapaian kebutuhan baik dalam bidang
usaha maupun kebutuhan sehari-hari. Pihak yang mendapat kredit
menunjukkan

prestasi yang lebih tinggi

harus

dapat

pada kemajuan usahanya itu, atau

mendapatkan pemenuhan atas kebutuhannya. Adapun bagi pihak yang memberi kredit,

secara material dia harus mendapatkan rentabilitas berdasarkan perhitungan yang wajar
dari modal yang dijadikan objek kredit dan secara spritual mendapatkan kepuasan
karena dapat membantu pihak lain untuk mencapai kemajuan.
Suatu kredit

mencapai fungsinya, baik bagi debitur,

kreditur, maupun

masyarakat, apabila secara sosial ekonomi membawa pengaruh yang lebih baik. Bagi

pihak debitur dan kreditur , mereka sama-sama memperoleh keuntungan dan juga
mengakibatkan tambahan

penerimaan negara dari pajak, serta membawa dampak

35
Universitas Sumatera Utara

kemajuan ekonomi yang bersifat mikro maupun makro. Kredit juga berfungsi

membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terjadi ditengah-tengah masyarakat
saat ini.

2.5.3. Jenis Kredit

Dari segi lembaga pemberi-penerima kredit

yang menyangkut struktur

pelaksana kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan menjadi sebagai
berikut :
1.

Kredit perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha dan atau konsumsi.
Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha

guna membiayai sebahagian kebutuhan permodalan dan atau kredit dari bank
kepada individu untuk membiayai pembelian kebutuhan hidup yang berupa
2.

3.

barang maupun jasa.

Kredit likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank Sentral kepada bank-bank
yang beroperasi di Indonesia yang mana selanjutnya digunakan sebagai dana
kegiatan perkreditannya.

Kredit langsung, kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga-

lembaga pemerintah atau semi pemerintah, Misalnya Bank Indonesia memberi
kredit langsung kepada Bulog.

1.

Dari segi tujuan penggunaannya, kredit dapat dikelompokan menjadi :

Kredit konsumtip, yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank

swasta kepada perseorangan untuk membiayai keperluan konsumsi sehari-hari.

36
Universitas Sumatera Utara

2.

3.

Kredit produktip, yaitu kredit investasi maupun kredit eksploitasi. Kredit adalah

kredit yang ditujukan untuk pembiayaan modal tetap yaitu peralatan produksi,
gedung dan mesin-mesin, atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi.

Kredit perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif (semi produktif dan

semi konsumtif).

2.6. Analisis SWOT

SWOT adalah akronim dari Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats

(kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman). Analisis ini akan menghasilkan suatu

gambaran ringkas tentang posisi strategis perusahaan, berdasarkan prinsip bahwa
strategi yang dihasilkan harus memiliki ketepatan dengan kemampuan internal dan
situasi eksternalnya. Untuk mengetahui lebih jauh tindakan strategis yang ditempuh

bagi penetapan strategi kebijakan promosi bagi PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra
Kredit Kecil Pematangsiantar perlu juga dilakukan analisis faktor strategis dengan
menggunakan analisa SWOT.

Strengths - Weakness - Opportunities - Threats (SWOT) merupakan matching

tool yang penting untuk membantu para pengambil keputusan dalam mengembangkan
ke-empat tipe strategi tersebut. Keempat tipe strategi yang dimaksud adalah :
1.

Strategi SO (Strength-Opportunity)

3.

Strategi ST (Strength-Threat)

2.
4.

Strategi WO (Weakness-Opportunity)
Strategi WT (Weakness-Threat)
Pada analisa ini dibutuhkan judgment yang baik untuk menentukan key success

factors untuk lingkungan eksternal dan internal. Seperti diketahui bahwa setiap

37
Universitas Sumatera Utara

matching tool bukanlah untuk memilih atau menentukan strategi mana yang terbaik
melainkan untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan.

Menurut Pearce and Robinson (1991), salah satu cara dalam menggunakan

analisis SWOT untuk membantu menganalisa strategi adalah melihat kesempatan dan

ancaman utama dari lingkungan eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal dengan

menggunakan pendekatan terstruktur, seperti terlihat pada Gambar 2.1.berikut dibawah
ini :

Kesempatan

Kelemahan

Kuadran 3 :
Mendukung Strategi
Turn around

Kuadran 1 :
Mendukung Strategi
Agresif

Kuadran 4 :
Mendukung Strategi
Defensif

Kuadran 2 :
Mendukung Strategi
Diversifikasi

Kekuatan

Ancaman

Gambar 2.1. Diagram Matriks SWOT
Dalam analisis SWOT juga digunakan matriks menurut Kinnear and Taylor,

(1983) sebagai berikut :
Internal

Tabel 2.1. Matriks SWOT
Strengths

Weaknesses

Oppertunities

SO

WO

Threats

ST

WT

Eksternal

Sumber : Kinner and Taylor, (1983)

38
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Dalam Perjanjian Kredit Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Polonia

9 153 127

Analisis Pengaruh Kebijakan Perkreditan Terhadap Tingkat Permintaan Kredit Pada Bank BUMN Di Sumatera Utara (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Medan

0 36 108

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN HAK TANGGUNGAN DI PT.BANK NEGARA INDONESIA (persero) Tbk, SENTRA KREDIT KECIL SOLO.

0 0 14

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

0 0 13

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

0 0 2

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

0 0 6

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar Chapter III VII

0 1 39

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

0 0 2

Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar

0 0 4