Kebijakan Promosi Dalam Upaya Ekspansi Kredit Wira Usaha (BWU) di PT. Bank “X” (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar Chapter III VII
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual diperlukan untuk memberikan deskripsi mengenai alur
penelitian yang dilakukan. Dalam kerangka konseptual, dijelaskan secara skematis
mengenai latar belakang penulisan, konsep yang terkait dengan topik penulisan, alat
analisa yang digunakan, prinsip-prinsip kerja yang mendukung, Obyek yang dijadikan
bahan analisa serta implikasi dari hasil analisa yang dilakukan.
Dengan membuat kerangka konseptual, diharapkan akan memperjelas
pemahaman terhadap alur penelitian yang dilakukan. Topik penulisan geladikarya ini,
berkaitan dengan Kebijakan promosi dalam upaya ekspansi kredit Wira Usaha PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar. Secara skematis, alur
konseptual dalam penulisan geladikarya ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. dibawah ini :
Kerangka Konseptual Penelitian
Tingginya tingkat persaingan.
Beragamnya tuntutan konsumen akan fasilitas kredit .
Perlunya promosi yang berkelanjutan untuk mengenalkan suatu produk ketengah
konsumen untuk agar mempunyai daya saing yang lebih tinggi.
Konsep
Manajemen Pemasaran
Alat
SWOT
Prinsip kerja
Strategi Promosi
Obyek Analisis
Kebijakan Strategi Promosi Produk Kredit
Wira Usaha
Hasil Analisa
Mengetahui Posisi Produk di Pasar
Menyusun Strategi Yang Lebih Relevan
1.
2.
3.
Implikasi
Strategi Promosi Lebih Tepat
Peningkatan Ekspansi
Evaluasi
Hasil Analisa
Mengetahui Keunggulan/Kelemahan
Produk
Tujuan Akhir
Memberi Saran Perbaikan Strategi
Gambar 3.1. Alur Kerangka Konseptual Penelitian
39
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Bank X (Persero) Tbk, Sentra Kredit
Kecil Pematangsiantar yang beralamat di Jalan Merdeka No. 31 Pematangsiantar.
Waktu penelitian dilaksanakan selama tujuh minggu dengan schedule seperti
dibawah ini :
No.
Tabel 4.1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Geladi Karya
Kegiatan
1.
Persiapan
3.
Analisis dan Evaluasi
2.
4.
5.
6.
1
2
3
Minggu
4
5
6
7
Pengumpulan data
Menyusun Draft Laporan
Seminar Draft Laporan
Penyusunan Laporan akhir
4.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan prosedur atau pendekatan yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian yang bersifat sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah
melalui pengumpulan data dan analisis data serta informasi yang diperlukan :
4.2.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Menurut
Singarimbun dan Effendy (1995), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil
40
Universitas Sumatera Utara
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat penggumpulan
data dan mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variable penelitian secara
umum menggunakan metode statistik.
4.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptip kuantitatip. Nasir (2003) menyatakan
bahwa penelitian deskriptip adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistim pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa masa sekarang.
4.2.3. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan, yaitu suatu penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variabel yang diteliti serta hubungan
antara suatu variable dengan variable yang lain.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah kredit BWU pada Bank PT. Bank
X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar (per Mei 2011) yang berjumlah
583 orang. Umar (2009), menyatakan bahwa untuk menentukan berapa minimal sampel
yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, maka besarnya sampel dapat dicari
dengan menggunakan rumus Slovin, seperti berikut :
n=
N
1 + N e²
Dimana :
41
Universitas Sumatera Utara
n =
N=
e =
ukuran sampel
ukuran populasi
tingkat kesalahan
Jika populasi (N) sebanyak 583 orang dan taraf kesalahan (e) sebesar 10 %,
maka besarnya sampel (n) adalah :
n=
n=
n=
583
1 + 583 (0.1) ²
583
1 + 583 x 0.01
583
6,83
= 85,36 atau dibulatkan menjadi 86
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sederhana
(Simple Random Sampling) kepada nasabah kredit BWU PT. Bank X (Persero) Tbk.
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar. Menurut Sumarsono (2004), pengambilan sampel
acak sederhana adalah suatu proses pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan acak.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
a.
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
Wawancara (interview) secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan
dengan pihak bank yang berhak memberikan data dan informasi di PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar, yaitu kepada Peyelia Bagian
42
Universitas Sumatera Utara
Kredit Standard dan Program dengan persetujuan
b.
c.
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar.
Pemimpin PT. Bank X
Daftar pertanyaan (kuisioner) yang diberikan secara langsung kepada nasabah
kredit Wira Usaha (BWU) pada PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar.
Mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian
ini seperti laporan jumlah nasabah kredit Wira Usaha (BWU), berkas kerja
nasabah kredit BWU, gambaran umum perusahaan (company profile) PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar, informasi tentang
produk BWU dan data pelengkap lainnya.
4.5. Jenis dan Sumber Data
4.5.1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari daftar pertanyaan
(kuisioner) yang diberikan kepada nasabah kredit Wira Usaha (BWU) PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar.
4.5.2.Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang berasal dari studi dokumentasi yang berasal
dari PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar.
Untuk memecahkan masalah, metode analisis data yang digunakan berpegang
kepada pendekatan strategik yang mengarah kepada pengkajian strategi. Data-data yang
dikumpulkan dan dianalisis dengan pendekatan :
43
Universitas Sumatera Utara
a.
Metode deskriptip, yaitu dengan mengklasifikasikan dan menginterprestasikan
data, baik secara kualitatip maupun kuantitatip untuk mengetahui kesesuaian
antara kebijakan promosi yang telah diterapkan oleh PT. Bank X (Persero) Tbk.
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar dengan kebijakan promosi yang seharusnya
dijalankan didalam upaya meningkatkan ekspansi kredit BWU.
44
Universitas Sumatera Utara
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Pendirian Perusahaan
Sebelum menguraikan sejarah berdirinya Bank X secara rinci, pernyataan
dari pendiri Bank X yaitu R.M. Margono Djojohadikoesoemo bahwa : Harus selalu
diingat bahwa bank kita ini adalah sebagai anak kandung Republik Indonesia,
merupakan bank nasional pertama di dalam Negara Indonesia yang merdeka. (4 Juli
1978). (Tim INDEF, 2003).
Berdirinya Bank X merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kelahiran
Negara Kesatuan Republik Indonesia . Pada Sidang Dewan Menteri RI pada tanggal
19 September 1945, diputuskan untuk mendirikan bank milik negara yang berfungsi
bank sirkulasi. Untuk itu pemerintah RI memberikan surat kuasa kepada Bapak R.M.
Margono Djojohadikoesoemo (alm) untuk mempersiapkan pembentukannya. (Laporan
/Annual Report 1999).
Bank X dalam perjalanan sejarah telah mengalami beberapa kali perubahaan
nama. Berawal dari suatu yayasan yang didirikan dengan Akte Notaris tanggal 19
Oktober 1945 dengan nama : Poesat (baca : Pusat) Bank Indonesia . Lalu berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 2 tanggal 5 Juli 1946,
namanya berganti menjadi Bank X .
Pada tahun selanjutnya dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah untuk
memantapkan kedudukan Bank X
sebagai bank sirkulasi. Namun dalam Konferensi
Meja Bundar antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda, diputuskan Bank
Indonesia (pada waktu itu bernama Javasche Bank ) sebagai bank sentral . Bank X
45
Universitas Sumatera Utara
kemudian berfungsi sebagai bank umum yang usahanya diarahkan untuk membantu
pembangunan ekonomi nasional.
Selaras dengan adanya perubahan status badan hukum lembaga bank milik
negara akibat dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Pokokpokok Perbankan, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1992, pada
tanggal 31 Juli 1992 berubah nama resminya menjadi PT. Bank X (Persero) , dengan
nama sebutan yaitu Bank X.
Akhirnya dengan melalui kebijakan privatisasi yang ditetapkan oleh
pemerintah, maka pada tanggal 25 Nopember 1996 PT. Bank X (Persero) menjual
sahamnya kepada masyarakat (Go Public) dan terdaftar pada pasar modal Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga nama lengkapnya menjadi PT. Bank X
(Persero) Tbk. atau disingkat Bank X.
Bank X adalah bank BUMN dan merupakan salah satu bank terbesar di
Indonesia
yang saat ini terus melakukan upaya-upaya konkrit dalam menghadapi
tantangan persaingan dan lingkungan yang selalu berubah. Bank X sedang melakukan
pembenahan
ditetapkannya
untuk membangun
satu visi baru yakni
Bank X yang baru yang tercermin dengan
Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan
terdepan dalam layanan dan kinerja . Sedangkan misi Bank X adalah :
1.
2.
3.
4.
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh
nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi.
Meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial.
46
Universitas Sumatera Utara
5.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Sampai dengan saat ini jumlah unit operasional Bank X di Indonesia mencapai
502 cabang yang terdiri dari 228 kantor cabang utama (KCU) dan 274 kantor layanan
(KLN) serta memiliki kantor cabang yang berada di luar negeri yaitu Singapura,
Hongkong, Tokyo, London dan Grand Cayman Island serta satu agency di New York.
Selain memiliki unit operasional, Bank X juga memiliki banyak unit bisnis yang
tersebar di seluruh Indonesia.
5.2. Gambaran Umum Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar merupakan salah satu unit bisnis yang
dimiliki PT. Bank X (Persero) Tbk yang
beralamat
di Jalan Merdeka No. 31
Pematangsiantar, berada di bawah wilayah kerja Kantor Wilayah Medan. Sentra Kredit
Kecil Pematangsiantar berada pada satu gedung dengan kantor cabang utama (KCU)
Pematangsiantar, berlokasi dipusat kota Pematangsiantar
perdagangan dan kegiatan bisnis lainnya.
yang merupakan pusat
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar dipimpin oleh seorang Pemimpin Sentra
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 18 orang
terdiri dari tenaga kerja tetap maupun tidak tetap.
(data per September 2011), yang
Unit Bisnis Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar memiliki 2 jenis produk
kredit yaitu kredit komersial dan kredit standar dan program. Untuk jenis kredit standar
dan program, yang menjadi produk unggulan baik di kantor cabang utama (KCU)
maupun sentra kredit kecil (SKC) adalah kredit Wira Usaha atau disebut juga BWU.
47
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar (data per September 2011), adalah sebagai berikut :
Secara umum struktur organisasi
disetiap
unit SKC
Bank X bersifat
dinamis, dalam arti bahwa struktur organisasi dapat berkembang
perkembangan
operasional
seiring dengan
SKC Pematangsiantar itu sendiri. Perkembangan itu
biasanya disebabkan oleh adanya pembukaan unit kredit kecil (UKC) yang berada
dibawah wilayah kerja SKC Pematangsiantar.
Segmen perbankan komersial PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar difokuskan pada layanan bagi sektor usaha kecil. Untuk usaha kecil,
rentang pagu kredit dibatasi di bawah 10 miliar. Produk unggulan yang ditawarkan
SKC saat ini adalah fasilitas kredit
Wira Usaha selain fasilitas kredit lainnya.
Sebagai produk unggulan, kredit Wira Usaha adalah fasilitas kredit dengan maksimum
sampai dengan Rp.1 miliar dengan jangka waktu sampai dengan 5 tahun. Kredit ini
dapat digunakan sebagai modal kerja maupun investasi. Selain menawarkan fitur
produk yang menarik seperti persyaratan mudah, kredit ini juga menawarkan suku
bunga yang bersaing dan proses kredit yang cepat.
Sejak tahun 2009, strategi yang dilakukan PT. Bank X (Persero) Tbk. adalah
fokus pada segmen bisnis serta mengupayakan
pertumbuhan yang agresif. Untuk
mewujudkannya, PT. Bank X (Persero) Tbk. secara agresif membangun budaya
menjual (selling culture). Tujuannya untuk meningkatkan
melalui kegiatan pemasaran
yang terintegrasi dan bersifat
marketing communication) yaitu dengan
pemasaran
untuk meningkatkan
aktif
pangsa pasar Bank X
sentralistik (integrated
melakukan strategi
komunikasi
brand awareness produk-produk Bank X dan
menciptakan brand position yang lebih efektif dan efisien.
48
Universitas Sumatera Utara
5.3. Gambaran Umum Kredit Wira Usaha
Sebagai produk unggulan, kredit Wira Usaha adalah kredit atau pembiayaan
dari Bank X untuk modal kerja dan atau investasi, yang diberikan kepada pelaku
usaha kecil dengan plafon kredit keseluruhan maksimum Rp.1 miliar dengan jangka
waktu maksimum 5 tahun, yang diperuntukan untuk membiayai usaha produktif.
Gambaran umum tentang produk Wira Usaha (BWU) dapat dilihat pada Tabel 5.1.
berikut dibawah ini :
No.
Tabel 5.1. Fitur produk Kredit BWU
Fitur
Keterangan
1.
Tujuan
Kredit untuk tujuan usaha produktif
2.
Sasaran Kredit
3.
Maksimum Kredit
- Perorangan atau Badan Usaha dan Badan
Hukum, baik debitur baru maupun debitur
yang diambil ahli (take over) dari bank lain,
yang meliputi seluruh sektor ekonomi dengan
ketentuan :
a. radius s/d 10 km untuk calon debitur
individu.
b. radius lebih dari 10 km untuk calon debitur
cluster.
> Rp.50 juta s/d Rp.1 miliar.
4.
Jenis Kredit
- KMK (aflopend)
- KI
5.
Persyaratan
6.
Self Financing
7.
Suku Bunga
- WNI, dibuktikan dengan tanda bukti copy
identitas yang masih berlaku.
- Memiliki ijin usaha yang masih berlaku (SIUP,
SITU
atau
ijin
usaha
dari
Kecamatan/Kelurahan.
- NPWP
- Usaha sudah berjalan minimal 1 tahun.
Minimal 10 % dari nilai pembiayaan (berlaku
untuk Kredit Investasi (KI).
- Jangka waktu s/d 3 tahun : bunga = 0.90 % flat
per bulan.
- Jangka waktu > 3-5 tahun : bunga = 0.80 % flat
perbulan.
49
Universitas Sumatera Utara
8.
Formula Bunga
9.
Propisi
Efektif flat dengan suku bunga tetap sampai
dengan jangka waktu kredit berakhir / lunas.
1 % eenmalig
10.
Biaya Adminstrasi
Rp.100.000,-
11.
Biaya Lainnya
12.
Agunan Kredit
13.
Lama Waktu Proses
Sesuai ketentuan Bank X (biaya Notaris,
Asuransi dan Materai).
Nilai taksasi agunan minimal 100 % dari
maksimum kredit.
Maksimum 7 hari kerja.
14.
Lama berusaha
Minimal 1 tahun.
15.
Strategi Pemasaran
-
Leaflet, spanduk
Web-site Bank X
Pemasaran proaktif
Media cetak
16. Lain-lain
Debitur harus menjaga rekening afiliasi
(rekening tabungan) selalu tersedia dana
minimal 1 x angsuran + biaya saldo minimal
tabungan.
- Apabila pelunasan sebelum jatuh tempo (PSJT)
maka debitur dikenakan pinalti 0.5% dari
outstanding.
Sumber : PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar
50
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengolahan kuisioner yang telah dijawab oleh nasabah kredit Bank
:
X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar, diperoleh hasil sebagai berikut
6.1. Analisis Karakteristik / Identitas Responden
6.1.1.Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Responden
44.19%
Wanita
55.81%
Pria
Gambar 6.1.1. Jenis Kelamin Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin responden pada Gambar 6.1.1
menunjukkan bahwa jenis kelamin responden dalam pengajuan kredit yang paling
dominan adalah kelompok berjenis kelamin pria sebesar 55,81% sedangkan untuk
kelompok dengan berjenis kelamin wanita sebesar 44,19%. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah debitur pria lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah debitur
wanita dalam pengajuan kredit. Hal ini disebabkan karena fungsi pria sebagai pencari
nafkah dalam satu keluarga sehingga lebih banyak pria yang bekerja diantaranya
sebagai wira usaha dan melakukan pinjaman untuk melakukan wira usaha.
51
Universitas Sumatera Utara
6.1.2.Berdasarkan Usia Responden
Usia Responden
43.02%
36-45 Tahun
17.44%
26-35 Tahun
22.09%
46-55 Tahun
4.65%
55 Tahun
Gambar 6.1.2. Usia Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Hasil penelitian berdasarkan usia responden pada Gambar 6.1.2. menunjukkan
bahwa kelompok usia debitur yang paling dominan adalah yang berusia antara 36-45
tahun, yaitu sebesar 43,02%. Responden yang berada pada kelompok usia 46-55
tahun merupakan kelompok ke dua yang terbanyak, yaitu sebesar 22,09% dari jumlah
responden yang diikuti dengan kelompok ketiga yang berada pada usia 26-35 tahun,
yaitu sebesar 17,44%. Kelompok ke empat berada pada kelompok usia > 55 tahun,
yaitu sebesar 12,79% sedangkan kelompok yang terkecil berada pada kelompok usia <
25 tahun, yaitu sebesar 4,65%. Berdasarkan usia responden tersebut,
memberikan
gambaran bahwa usia diantara 36-45 tahun merupakan kelompok usia yang dinilai
masih produktif dan masih memiliki ide-ide baru untuk mengembangkan usahanya
sehingga kelompok ini sangat membutuhkan fasilitas kredit. Usia pada kelompok
diantara 46-55 tahun dinilai masih produktif namun didalam mengembangkan usaha
bersifat hati-hati. Pada kelompok usia antara 26-35 tahun merupakan kelompok usia
yang sangat membutuhkan modal usaha namun kelompok ini dinilai masih belum
52
Universitas Sumatera Utara
terlalu berani untuk melakukan ide-ide dalam berusaha sehingga pada kelompok ini
lebih cenderung untuk mengandalkan modal usaha yang tersedia. Kelompok yang
berada pada usia >55 tahun adalah kelompok yang telah mapan didalam modal usaha
dan telah memiliki pengalaman dalam menjalankan usahanya namun pada kelompok ini
juga masih memerlukan modal untuk berusaha dikarenakan adanya keinginan untuk
memperbesar usaha yang telah berjalan. Kelompok yang terkecil yaitu pada usia 16 thn
33.72%
1-5 thn
51.16%
6-10 thn
Gambar 6.1.5. Tingkat Lamanya Menjalankan Usaha Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Hasil penelitian berdasarkan tingkat lamanya responden menjalankan usaha
pada gambar 6.1.5. menunjukkan bahwa yang paling dominan lamanya menjalankan
usaha pada kelompok 6-10 tahun, yaitu sebesar 51,16% Responden yang berada pada
kelompok
1-5 tahun merupakan kelompok ke dua yang terbanyak, yaitu sebesar
33,72% yang diikuti dengan kelompok 11-15 tahun yaitu sebesar 10,47%. Kelompok
yang terkecil berada pada kelompok >16 tahun, yaitu sebesar 4,65%.
Berdasarkan dari lamanya menjalankan usaha sangat menentukan responden
dalam mengajukan kredit. Pada kelompok dengan lamanya berusaha 6-10 tahun,
dinilai telah berpengalaman dan mempunyai kemampuan yang lebih baik
untuk
mengelola usaha serta berkeingin untuk berkembang sehingga pada kelompok ini paling
dominan sebagai debitur. Pada kelompok dengan lamanya berusaha 1-5 tahun dinilai
sebagai kelompok yang memiliki pengalaman
baru dalam menjalankan usahanya
namun telah memahami karakter usaha yang dilakukan. Pada kelompok ini, keinginan
untuk mempersar usahanya sangat tinggi sehingga kelompok ini termasuk salah satu
kelompok yang dominan dalam mengajukan kredit. Sedangkan pada kelompok dengan
56
Universitas Sumatera Utara
lamanya menjalankan usaha 11-15 tahun dan kelompok >16 tahun relatif lebih kecil
dalam pengajuan kredit. Hal ini dinilai karena pada kelompok ini tidak adanya
keinginan untuk memperbesar usaha seiring dengan bertambahnya usia responden
walaupun pada kelompok ini
dinilai sangat berpengalaman dalam berusaha dan
memahami betul dari masing-masing karakter usaha.
6.1.6.Berdasarkan Tingkat Jenis Usaha Responden
Jenis Usaha Responden
6.98%
Perikanan/pete
rnakan
17.44%
Hasil bumi
pertanian
5.81%
11.63%
Pertanian/perk
Usaha lainnya
ebunan
36.05%
Sembako/kelon
otng
22.09%
Pakaian dan
sejenisnya
Gambar 6.1.6. Tingkat Jenis Usaha Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Dari hasil penelitian berdasarkan tingkat jenis usaha responden pada gambar
6.1.6. menunjukkan bahwa yang paling dominan responden dalam pengajuan kredit
berada pada kelompok
jenis usaha perdagangan eceran sembako/kelontong, yaitu
sebesar 36,05%. Jenis usaha perdagangan eceran pakaian dan sejenisnya berada pada
kelompok kedua terbesar, yaitu sebesar 22,09%. Kelompok jenis usaha perdagangan
eceran hasil bumi petanian dan kelompok jenis usaha lainnya tergolong pada kelompok
yang tidak terlalu kecil, yaitu 17,44% untuk kelompok jenis perdagangan hasil bumi
pertanian dan 11,63% untuk kelompok jenis usaha lainnya. Sedangkan untuk kelompok
57
Universitas Sumatera Utara
jenis usaha budidaya perikanan/peternakan dan jenis usaha pertanian/perkebunan
merupakan kelompok terkecil dari seluruh jumlah responden, yaitu masing-masing
sebesar 6,98% dan 5,81%.
Doninannya kelompok jenis usaha perdagangan eceran sembako/kelontong dan
perdagangan eceran pakaian dan sejenisnya dalam mengajukan kredit dipengaruhi
dengan
tinggginya
daya
beli
akibat
dari
kebutuhan
masyarakat
akan
sembako/kelontong serta pakaian dan sejenisnya dalam kehidupan sehari-hari termasuk
juga kepada jenis usaha perdagangan eceran hasil bumi. Pada jenis usaha lainnya,
keinginan responden dalam mengajukan kredit hanya untuk mempertahankan usaha
yang telah dilakukan. Pada kelompok terkecil dalam mengajukan kredit, dipengaruhi
dengan tingginya harga untuk membeli pakan maupun pupuk serta obat-obatan bagi
tanaman.
6.2. Analisis Atas Variabel Promosi
6.2.1.Penjelasan responden bagaimana mengenal kredit BWU.
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
responden mengenal kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel 6.2.1. sebagai berikut :
Tabel 6.2.1. Responden mengenal kredit BWU
Cara Mengenal BWU
Jumlah (orang)
Poster/Spanduk
4
Brosur
20
Saudara / Teman
16
Kunjungan sales
46
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
4.65
23.26
18.60
53.49
100.00
58
Universitas Sumatera Utara
Tanggapan responden yang berkaitan dengan bagaimana caranya responden
mengenal kredit BWU Bank X , mayoritas responden memilih melalui kunjungan
sales, yaitu sebanyak 46 orang responden (53,49%), kemudian iklan melalui brosur,
yaitu sebanyak 20 orang responden (23,26%), yang memilih melalui Saudara/teman,
yaitu sebanyak 16 orang responden (18,60%). Sedangkan memilih iklan melalui
poster/spnaduk sebanyak 4 orang responden (4,65%). Hal ini menunjukkan bahwa
responden lebih mengenal kredit BWU yang ditawarkan oleh Bank X
kunjungan sales yang langsung datang ke tempat usaha responden.
melalui
6.2.2.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui Poster/Spanduk
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kegiatan promosi yang dilakukan melalui Poster/Spanduk, dapat dilihat pada Tabel
6.2.2. , sebagai berikut :
Tabel 6.2.2. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Poster/Spanduk
Promosi melalui Poster/Spanduk
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
2
Sangat Efektif
4
Efektif
8
Kurang Efektif
36
Kurang Efektif Sekali
36
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tanggapan
responden
berkaitan
dengan
kegiatan
(%)
2.33
4.65
9.30
41.86
41.86
100.00
promosi
melalui
poster/spanduk yang dilakukan oleh Bank X , maka jumlah sebagian besar responden
yang memilih kurang efektif dan kurang efektif sekali adalah sama, yaitu sebanyak 36
orang (41,86%), kemudian yang memilih efektif yaitu sebanyak 8 orang (9,30%),
59
Universitas Sumatera Utara
sedangkan responden yang terkecil yang memilih sangat efektif yaitu sebanyak 4 orang
(4,65%) dan sangat efektif sekali yaitu sebanyak 2 orang (2,33%). Hal ini berarti
bahwa mayoritas responden berpendapat pemasangan poster/spanduk yang dilakukan
oleh Bank X
dinilai kurang efektif ataupun kurang efektif sekali sehingga tidak
mempermudah responden untuk memperoleh informasi.
6.2.3.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui Brosur
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kegiatan promosi yang dilakukan melalui Brosur, dapat dilihat pada Tabel.6.2.3. ,
sebagai berikut :
Tabel 6.2.3. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Brosur
Promosi melalui Brosur
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
18
Sangat Efektif
32
Efektif
24
Kurang Efektif
7
Kurang Efektif Sekali
5
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
20.93
37.21
27.91
8.14
5.81
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan kegiatan promosi melalui brosur yang
dilakukan oleh Bank X , maka sebagian besar responden memilih sangat efektif
yaitu sebanyak 32 orang (37,21%), memilih efektif yaitu sebanyak 24 orang (27,91%)
dan sangat efektif sekali yaitu sebanyak 18 orang (20,93). Untuk yang memilih kurang
efektif yaitu sebanyak 7 orang (8,14%) dan kurang efektif sekali yaitu sebanyak 5
orang (5,81%). Hal ini berarti bawah kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank X
60
Universitas Sumatera Utara
dinilai sangat efektif sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang
produk kredit yang ditawarkan.
6.2.4.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui Saudara/teman
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
kegiatan promosi
bagaimana
yang dilakukan melalui Saudara/teman, dapat dilihat pada
Tabel.6.2.4. , sebagai berikut :
Tabel 6.2.4. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Saudara/Teman
Promosi melalui Saudara/Teman
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
11
Sangat Efektif
24
Efektif
35
Kurang Efektif
11
Kurang Efektif Sekali
5
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tanggapan
responden
berkaitan
dengan
kegiatan
(%)
12.79
27.91
40.70
12.79
5.81
100.00
promosi
melalui
Saudara/teman, maka sebagian besar responden memilih efektif, yaitu sebanyak 35
orang (40,70%), yang memilih sangat efektif yaitu sebanyak 24 orang (27,91%). Untuk
yang memilih sangat efektif sekali sama jumlahnya dengan yang memilih kurang
efektif, yaitu sebanyak 11 orang (12,79%) dan yang memilih kurang efektif sekali yaitu
sebanyak 5 orang (5,81%).
Hal ini berarti bahwa sebagian responden untuk
memperoleh informasi kredit Bank X dari Saudara maupun teman dinilai efektif.
61
Universitas Sumatera Utara
6.2.5.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui kunjungan sales
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kegiatan promosi yang dilakukan melalui Brosur, dapat dilihat pada Tabel.6.2.5. ,
sebagai berikut :
Tabel 6.2.5. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Kunjungan Sales
Promosi melalui Kunjungan
Sales
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
34
Sangat Efektif
26
Efektif
24
Kurang Efektif
2
Kurang Efektif Sekali
0
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
39.53
30.23
27.91
2.33
0.00
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan kegiatan promosi yang dilakukan
melalui kunjungan sales Bank X , maka sebagian besar responden memilih sangat
efektif sekali, yaitu sebanyak 34 orang (39,53%), yang memilih sangat efektif yaitu
sebanyak 26 orang (30,23%) dan yang memilih efektif
yaitu sebanyak 24 orang
(27,91%). Untuk yang memilih kurang efektif yaitu sebanyak 2 orang (2,33%) dan yang
memilih kurang efektif sekali tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya
kunjungan langsung tenaga sales ketempat usaha responden, maka informasi yang
diterima oleh responden dapat seutuhnya diterima sehingga menimbulkan daya tarik
bagi responden untuk menggunakan kredit BWU.
62
Universitas Sumatera Utara
6.3. Analisis Atas Variabel Harga
6.3.1.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat suku bunga kredit BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
suku bunga kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.1. , sebagai berikut :
Tabel 6.3.1. Tingkat Suku Bunga Kredit BWU
Tingkat Suku Bunga Kredit
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
3
Sangat Tinggi
8
Tinggi
12
Kurang Tinggi
27
Kurang Tinggi Sekali
36
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
3.49
9.30
13.95
31.40
41.86
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat suku bunga kredit BWU Bank
X , maka sebagian besar responden memilih kurang tinggi sekali, yaitu sebanyak 36
orang (41,86%), responden yang memilih kurang tinggi, yaitu sebanyak 27 orang
(31,40%), dan untuk yang memilih tinggi, yaitu sebanyak 12 orang (13,95%).
Responden yang memilih sangat tinggi, yaitu sebanyak 8 orang (9,30%) dan sangat
tinggi sekali yaitu sebanyak 3 orang (3,49%). Hal ini berarti bahwa rsponden menilai
tingkat suku bunga kredit BWU dirasakan tidak memberatkan responden jika dibanding
dengan dengan tingkat suku bunga yang bersaing dengan bank-bank lainnya.
6.3.2.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat biaya propisi kredit BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
biaya propisi kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.2. , sebagai berikut :
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3.2. Tingkat Biaya Propisi Kredit BWU
Tingkat Biaya Propisi Kredit
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
0
Sangat Tinggi
4
Tinggi
21
Kurang Tinggi
36
Kurang Tinggi Sekali
25
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
0.00
4.65
24.42
41.86
29.07
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat biaya propisi yang dibebankan
untuk kredit BWU Bank X , maka sebagian besar responden memilih kurang tinggi,
yaitu sebanyak 36 orang (41,86%), yang memilih kurang tinggi sekali, yaitu sebanyak
25 orang (29,07%) dan yang memilih tinggi, yaitu sebanyak
21 orang (24,42%).
Responden yang memilih sangat tinggi, yaitu sebanyak 4 orang (4,65%), sedangkan
untuk sangat tinggi sekali tidak ada satupun responden untuk memilih. Hal ini berarti
bahwa mayoritas responden menilai biaya propisi yang dibebankan untuk kredit BWU
tidak memberatkan responden dan dalam batas yang normal.
6.3.3.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat biaya administrasi kredit
BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
biaya administrasi kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.3. , sebagai berikut :
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3.3. Tingkat Biaya Administrasi Kredit BWU
Tingkat Biaya Administrasi
Kredit
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
0
Sangat Tinggi
0
Tinggi
0
Kurang Tinggi
13
Kurang Tinggi Sekali
73
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
0.00
0.00
0.00
15.12
84.88
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat biaya administrasi yang
dibebankan untuk kredit BWU Bank X , maka hampir sebagian besar responden
memilih kurang tinggi sekali, yaitu sebanyak 73 orang (84,88%) dan yang memilih
kurang tinggi, yaitu sebanyak 13 orang (15,12%). Tidak ada satupun responden yang
memilih tinggi, sangat tinggi dan sangat tinggi sekali. Hal ini berarti bahwa mayoritas
responden menilai biaya administrasi yang dibebankan untuk kredit BWU tidak
memberatkan nasabah dan masih dalam batas yang normal.
6.3.4.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat biaya lain-lain (asuransi
dan pengikatan jaminan) untuk kredit BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
biaya lain-lain kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.4. , sebagai berikut :
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3.4. Tingkat Biaya Lain-lain Kredit BWU
Tingkat Biaya Lain-lain
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
8
Sangat Tinggi
21
Tinggi
44
Kurang Tinggi
13
Kurang Tinggi Sekali
0
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
9.30
24.42
51.16
15.12
0.00
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat biaya lain-lain yang
dibebankan untuk kredit BWU Bank X , maka hampir sebagian besar responden
memilih tinggi, yaitu sebanyak
44 orang (51,16%), memilih sangat tinggi yaitu
sebanyak 21 orang (24,42%). Responden yang memilih kurang tinggi, yaitu sebanyak
13 orang (15,12%) dan yang terkecil responden yang memilih sangat tinggi sekali, yaitu
sebanyak 8 orang (9,30%).
Hal ini berarti bahwa responden menilai biaya yang
dibebankan kepada responden untuk biaya lain-lain (asuransi dan pengikatan jaminan)
masih memberatkan.
6.4. Analisis Atas Variabel Petugas
6.4.1.Penjelasan
responden
responden
tentang
bagaimana
petugas
dalam
melayani
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana petugas
dalam melayani responden, dapat dilihat pada Tabel.6.4.1. , sebagai berikut :
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.4.1. Tingkat Petugas Dalam Melayani
Petugas dlm melayani
Jumlah (orang)
(%)
Sangat Melayani Sekali
32
37.21
Sangat Melayani
29
33.72
Melayani
25
29.07
Kurang Melayani
0
0.00
Kurang Melayani Sekali
0
0.00
Total
86
100.00
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tanggapan responden berkaitan dengan petugas dalam melayani responden,
maka yang memilih sangat melayani sekali, yaitu sebanyak 32 orang (37,21%), yang
memilih sangat melayani, yaitu sebanyak 29 orang (33,72%) dan untuk yang memilih
melayani, yaitu sebanyak 25 orang (29,07%). Sedangkan untuk yang memilih kurang
melayani dan kurang melayani sekali, tidak ada satupun dari responden memilih. Hal
ini berarti bahwa mayoritas responden setuju kalau petugas yang dimiliki oleh Bank
X cukup memuaskan dalam melayani.
6.4.2.Penjelasan responden tentang bagaimana kemampuan yang dimiliki petugas
untuk memenuhi keinginan responden
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kemampuan yang dimiliki petugas untuk memenuhi keinginan responden, dapat dilihat
pada Tabel.6.4.2. , sebagai berikut :
Tabel 6.4.2. Tingkat Kemampuan Petugas
Kemampuan Petugas
Jumlah (orang)
Sangat Sesuai Sekali
9
Sangat Sesuai
35
Sesuai
42
Kurang Sesuai
0
Kurang Sesuai Sekali
0
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
10.47
40.70
48.84
0.00
0.00
100.00
67
Universitas Sumatera Utara
Tanggapan responden berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki petugas
untuk memenuhi keinginan responden,
maka yag memilih
sangat sesuai , yaitu
sebanyak 35 orang (40,70%), yang memilih sesuai, yaitu sebanyak 30 orang (34,88%)
dan untuk yang emmilih sangat sesuai sekali, yaitu sebanyak 21 orang (24,42%).
Sedangkakn untuk yang memilih kurang sesuai dan kurang sesuai sekali, tidak ada
satupun dari responden memilih.
6.5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah salah satu alat analisa yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kompetensi persaingan sebuah perusahaan dalam suatu lingkungan
bisnis, atau dengan kata lain analisis ini digunakan untuk memberi gambaran ringkas
tentang posisi strategis perusahaan, berdasarkan prinsip bahwa strategi yang dihasilkan
harus memiliki ketepatan dengan kemampuan internal dan situasi eksternalnya. SWOT
adalah kepanjangan dari Strenghts, Weaknesses, Oppertunities dan Threats (kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman).
Analisis ini merupakan peta kekuatan perusahaan baik internal maupun
eksternal dalam menghadapi persaingan, jika perusahaan telah mengetahui kekuatan
sendiri dan mengetahui juga kekuatan lawan, maka diharapkan perusahaan dapat
memenangkan kompetisi di dalam merebut pasar yang dituju dalam jangka panjang.
Analisis ini juga sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mendapatkan
gambaran mengenai kondisi yang sebenarnya dari suatu perusahaan sehingga
perusahaan dapat mengintropeksi diri karena telah mengetahui posisi perusahaan saat
ini pada kuadran mana dalam diagram analisis SWOT, sehingga manajemen dapat
merumuskan strategi promosi dengan lebih akurat, sesuai dengan kondisi lingkungan
bisnis yang dihadapi.
68
Universitas Sumatera Utara
Sebelum menentukan strategi promosi perusahaan tersebut, langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat kesimpulan analisis faktor strategis baik internal
maupun eksternal perusahaan dengan metode IFAS-EFAS seperti Tabel 6.5.1.
Tabel 6.5.2. dibawah ini :
dan
Tabel 6.5.1. Faktor Lingkungan Internal Bank X
Variabel
Nilai
Bobot
Nilai
terhitung
1. Promosi yang dilakukan sangat memadai
0.10
3
0.30
3. Sumber Daya Manusia yang Loyal dan
0.10
2
0.20
Kekuatan :
2. Dikenal dan Dipercaya Masyarakat Luas
Potensial
0.10
2
0.20
0,10
2
0,20
1. Bunga Kredit Kalah bersaing
0.10
3
0.30
3. Tingginya biaya lain-lain (Notaris)
0.10
2
0,20
4. Memiliki Sistem Dan Prosedur yang telah
mapan
Kelemahan :
0.10
2. Proses Kredit Masih lama
4. Penjualan
produk
secara
dilakukan secara optimal
paket
belum
5. Sarana Kurang Memadai
Total
0.10
3
1
0.30
0,10
0.10
1
0,10
1,00
-
1,90
Sumber : Sentra Kredit Kecil Bank X (data diolah)
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.5.2. Tabel Faktor Lingkungan Eksternal Bank X
Variabel
Nilai
Bobot
Nilai
terhitung
1. Pertumbuhan Ekonomi
0.20
3
0.60
3. Kondisi keamanan yang sangat kondusif
0.10
1
0.10
Peluang :
2. Meningkatnya proyek financing di daerah
Ancaman :
1. Persaingan antar bank yang ketat
0.20
2
0.40
0.20
2
0.40
3. Globalisasi semakin membuka pasar di
0.10
1
0,10
4. Nasabah semakin kritis memilih bank yang
0,10
1
0.10
2. Alternatif sumber pembiayaan di luar sektor
perbankan yang semakin luas
sektor keuangan
sesuai dengan kebutuhannya
menguntungkan
dan
lebih
Total
010
1.00
1
0.10
1.80
Sumber : Sentra Kredit Kecil Bank X (data diolah)
Bobot
merupakan
kontribusi
masing-masing
unsur
terhadap
SWOT
perusahaan. Semakin besar bobotnya maka semakin besar pula kontribusinya dan hal ini
sangat berpengaruh terhadap posisi strategis perusahaan.
Nilai yaitu suatu metode penilaian terhadap unsur-unsur variabel yang
berbobot. Contoh penilaian yang dipakai adalah :
70
Universitas Sumatera Utara
-
Nilai 3 artinya sangat mendukung
-
Nilai 1 artinya cukup.
-
Nilai 2 artinya mendukung
Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan maka kekuatan promosi kredit
yang paling menonjol yaitu PT. Bank X (Persero) Tbk. selain melalui media brosur,
promosi antar saudara/teman (debitur) juga menggunakan tenaga sales (bobot 0,30),
memiliki modal
yang cukup besar. Kondisi ini sangat baik bagi perusahaan untuk
melakukan promosi sekaligus merebut peluang pasar yang ada (nilai 3). Sebagai bank
pertama yang didirikan Indonesia dan telah berusia lebih dari 50 tahun menjadikan
Bank X cukup dikenal masyarakat luas. (bobot 0,20) serta dengan didukung Sumber
Daya Manusia yang loyal dan potensial. Dalam melakukan rekruitment tenaga kerja,
PT. Bank X (Persero) Tbk.
telah mensyaratkan persyaratan minimal yang harus
dipenuhi baik secara akademis maupun persyaratan lainnya. Setelah dinyatakan lulus
calaon karyawan ini sebelum bekerja akan melalui tahapan trainee/pendidikan terlebih
dahulu. Untuk promosi jabatanpun, setiap karyawan harus melalui tahap seleksi secara
internal. Dengan demikian diharapkan tenaga kerja yang dimiliki adalah tenaga kerja
yang potensial (bobot 0, 20). Disamping itu PT. Bank
didukung oleh sistem dan prosedur yang telah mapan (nilai 2).
X
(Persero) Tbk. juga
Didalam meningkatkan pemasaran produk kredit ini melalui promosi, Bank X
memberikan tarif yang kurang bersaing (bobot 3) dan (nilai 0,30) proses kredit yang
masih lama (bobot 3) dan (nilai 0,30). Disamping itu, pemahaman product knowledge
khususnya produk kredit dan produk perbankan pada umumnya masih perlu
ditingkatkan (bobot 0,10) karena akan mempengaruhi penjualan kredit secara paket
(bobot 0,10).
71
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi (bobot 0, 20 ; nilai 3) disamping
meningkatnyha project financing (bobot 0,10 ; nilai 2) merupakan peluang bagi Bank X
didalam memperluas pangsa sasaran yang dapat diraih serta kondusifnya kondisi
keamanan di Pematang Siantar (bobot 0.20 ; nilai 2) menjadikan peluang tersebut
semakin lebih besar.
Persaingan yang ketat di bidang perbankan (bobot 0, 20 ; nilai 2), munculnya
alternatif pembiayaan dari luar perbankan (bobot 0,10 ; nilai 1) juga globalisasi di sektor
keuangan (bobot 0,10 ; nilai 1)dan semakin kritisnya nasabah dalam memilih bank yang
sesuai dengan kebutuhannya dan lebih menguntungkan (bobot 0,10 ; nilai 2)
merupakan ancaman bagi PT. Bank X (Persero) Tbk. didalam melakukan ekspansi
penjualan produk kredit Wira Usaha.
Dari analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, maka penulis
mencoba untuk menentukan strategi yang cocok untuk diterapkan oleh PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar melalui Matriks SWOT pada Tabel
6.5.3. yang dapat dilihat dibawah ini :
72
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.5.3. Matriks SWOT Bank X
IFAS
(Internal strategic
factor analysis
summary)
EFAS
(External strategic
factor
analysis
Summary)
Peluang (O)
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Meningkatnya project financing
di daerah
3. Kondisi keamanan yang
kondusif
NT
0,30
4. Memiliki sistem dan
0,20
Jumlah
Strategi - SO
Perluasan pangsa pasar
0,90
prosedur yang telah
mapan
NT
0,60
0,40
0,10
Meningkatkan kualitas
mutu pelayanan
0,20
0,20
Kelemahan (W)
1. Bunga Kredit kalah
bersaing
2. Proses kredit lama
3. Tingginya biaya lainlain (biaya notaris)
4. Penjualan secara
paket blm dilakukan
optimal
5. Sarana kurang
memadai
NT
0,30
0,30
0,20
0,10
0,10
1,00
Jumlah
Strategi - WO
Menghitung ulang cost of fund
Benahi sistem agar
proses
keputusan kredit lebih cepat.
Bekali tenaga pemasar dengan
product knowlledge yang baik.
Jumlah
Ancaman (T)
1. Persaingan antar bank
1,10
2. Alternatif pembiayaan
diluar perbankan yang
makin luas
3. Globalisasi membuka pasar
sektor keuangan
4. Nasabah semakin kritis
memilih bank yang lebih
sesuai dan menguntungkan
0,10
Jumlah
Kekuatan (S)
1. Promosi yg dilakukan sangat
memadai
2. Dikenal dan dipercaya
Masyarakat luas
3. SDM yang loyal dan
potensial
NT
0,40
0,10
Strategi - ST
Memanfaatkan jaringan
out let dan meningkatkan promosi
Meningkatkan brand
equity produk
Strategi - WT
Melakukan diversifikasi produk
Lebih memperhatikan kualitas
dan mutu pelayanan terhadap
nasabah
0,10
0,70
Dari analisis SWOT diatas maka dapat dikatakan bahwa kondisi internal
perusahaan terlihat lebih kuat dibandingkan dengan kondisi eksternal dengan fungsi
sebagai berikut :
73
Universitas Sumatera Utara
Sumbu Horizontal
: Kekuatan
: 0.90
Kelemahan
Sumbu Vertikal
: 1.00
0.10
: Peluang
: 1.10
Ancaman
: 0.70
0.40
Kesempatan
0,40
Kelemahan
Kekuatan
0,10
Ancaman
Diagram analisis SWOT Bank X
Kesimpulan dari matrik SWOT tersebut terhadap kompetensi persaingan
adalah posisi perusahaan saat ini berada pada kuadran 3 dimana perusahaan menghadapi
peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa
74
Universitas Sumatera Utara
kendala/kelemahan internal. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, adalah agar PT.
Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar berupaya meminimalkan
kelemahan-kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik
atau dengan kata lain promosi yang dilakukan melalui penggunaan tenaga sales cukup
efektif dalam merebut peluang pasar yang ada.
75
Universitas Sumatera Utara
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7. 1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu dapat ditarik beberapa kesimpulan,
antara lain:
Dalam melakukan aktivitas penjualan kredit wira usaha, PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar telah melaksanakan pemasaran.
Namun pelaksanaan pemasaran yang dilakukan belum mampu membuat eksposure
kredit PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar mengalami
pertumbuhan yang cukup baik.
Berdasarkan analisa SWOT, posisi PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit
Kecil Pematangsiantar berada pada Kuadaran kuadran 3 artinya
perusahaan
menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, adalah agar PT.
Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar berupaya meminimalkan
kelemahan-kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
76
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran
1.
Sesuai hasil analisa SWOT, PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar berada di kuadaran 3 sehingga perlu dilakukan perbaikan internal
antara lain dengan mempercepat proses keputusan kredit, memberikan tarif bunga
2.
yang bersaing, melakukan efisiensi biaya.
Dengan tingginya tingkat persaingan, dukungan promosi melalui tenaga sales
sangat diperlukan dalam merebut pasar, selain itu tenaga pemasar PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar perlu dibekali dengan product
knowledge dan service excellence yang baik sehingga memiliki kompetensi yang
cukup dalam bersaing dan mampu menjual
3.
kebutuhan calon debiturnya.
PT. Bank
X
produk yang sesuai dengan
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar perlu
mendalami promosi-promosi yang dilakukan oleh Bank pesaing sehingga
penetapan/strategi yang dilakukan perusahaan dalam melakukan promosi tepat
sasaran dan mendukung bisnis perusahaan.
77
Universitas Sumatera Utara
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual diperlukan untuk memberikan deskripsi mengenai alur
penelitian yang dilakukan. Dalam kerangka konseptual, dijelaskan secara skematis
mengenai latar belakang penulisan, konsep yang terkait dengan topik penulisan, alat
analisa yang digunakan, prinsip-prinsip kerja yang mendukung, Obyek yang dijadikan
bahan analisa serta implikasi dari hasil analisa yang dilakukan.
Dengan membuat kerangka konseptual, diharapkan akan memperjelas
pemahaman terhadap alur penelitian yang dilakukan. Topik penulisan geladikarya ini,
berkaitan dengan Kebijakan promosi dalam upaya ekspansi kredit Wira Usaha PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar. Secara skematis, alur
konseptual dalam penulisan geladikarya ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. dibawah ini :
Kerangka Konseptual Penelitian
Tingginya tingkat persaingan.
Beragamnya tuntutan konsumen akan fasilitas kredit .
Perlunya promosi yang berkelanjutan untuk mengenalkan suatu produk ketengah
konsumen untuk agar mempunyai daya saing yang lebih tinggi.
Konsep
Manajemen Pemasaran
Alat
SWOT
Prinsip kerja
Strategi Promosi
Obyek Analisis
Kebijakan Strategi Promosi Produk Kredit
Wira Usaha
Hasil Analisa
Mengetahui Posisi Produk di Pasar
Menyusun Strategi Yang Lebih Relevan
1.
2.
3.
Implikasi
Strategi Promosi Lebih Tepat
Peningkatan Ekspansi
Evaluasi
Hasil Analisa
Mengetahui Keunggulan/Kelemahan
Produk
Tujuan Akhir
Memberi Saran Perbaikan Strategi
Gambar 3.1. Alur Kerangka Konseptual Penelitian
39
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Bank X (Persero) Tbk, Sentra Kredit
Kecil Pematangsiantar yang beralamat di Jalan Merdeka No. 31 Pematangsiantar.
Waktu penelitian dilaksanakan selama tujuh minggu dengan schedule seperti
dibawah ini :
No.
Tabel 4.1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Geladi Karya
Kegiatan
1.
Persiapan
3.
Analisis dan Evaluasi
2.
4.
5.
6.
1
2
3
Minggu
4
5
6
7
Pengumpulan data
Menyusun Draft Laporan
Seminar Draft Laporan
Penyusunan Laporan akhir
4.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan prosedur atau pendekatan yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian yang bersifat sistematis, terencana dan mengikuti konsep ilmiah
melalui pengumpulan data dan analisis data serta informasi yang diperlukan :
4.2.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Menurut
Singarimbun dan Effendy (1995), penelitian survey adalah penelitian yang mengambil
40
Universitas Sumatera Utara
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat penggumpulan
data dan mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variable penelitian secara
umum menggunakan metode statistik.
4.2.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptip kuantitatip. Nasir (2003) menyatakan
bahwa penelitian deskriptip adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistim pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa masa sekarang.
4.2.3. Sifat Penelitian
Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan, yaitu suatu penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variabel yang diteliti serta hubungan
antara suatu variable dengan variable yang lain.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah kredit BWU pada Bank PT. Bank
X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar (per Mei 2011) yang berjumlah
583 orang. Umar (2009), menyatakan bahwa untuk menentukan berapa minimal sampel
yang dibutuhkan jika ukuran populasi diketahui, maka besarnya sampel dapat dicari
dengan menggunakan rumus Slovin, seperti berikut :
n=
N
1 + N e²
Dimana :
41
Universitas Sumatera Utara
n =
N=
e =
ukuran sampel
ukuran populasi
tingkat kesalahan
Jika populasi (N) sebanyak 583 orang dan taraf kesalahan (e) sebesar 10 %,
maka besarnya sampel (n) adalah :
n=
n=
n=
583
1 + 583 (0.1) ²
583
1 + 583 x 0.01
583
6,83
= 85,36 atau dibulatkan menjadi 86
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sederhana
(Simple Random Sampling) kepada nasabah kredit BWU PT. Bank X (Persero) Tbk.
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar. Menurut Sumarsono (2004), pengambilan sampel
acak sederhana adalah suatu proses pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan tabel bilangan acak.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
a.
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :
Wawancara (interview) secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan
dengan pihak bank yang berhak memberikan data dan informasi di PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar, yaitu kepada Peyelia Bagian
42
Universitas Sumatera Utara
Kredit Standard dan Program dengan persetujuan
b.
c.
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar.
Pemimpin PT. Bank X
Daftar pertanyaan (kuisioner) yang diberikan secara langsung kepada nasabah
kredit Wira Usaha (BWU) pada PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar.
Mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang mendukung penelitian
ini seperti laporan jumlah nasabah kredit Wira Usaha (BWU), berkas kerja
nasabah kredit BWU, gambaran umum perusahaan (company profile) PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar, informasi tentang
produk BWU dan data pelengkap lainnya.
4.5. Jenis dan Sumber Data
4.5.1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari daftar pertanyaan
(kuisioner) yang diberikan kepada nasabah kredit Wira Usaha (BWU) PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar.
4.5.2.Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang berasal dari studi dokumentasi yang berasal
dari PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar.
Untuk memecahkan masalah, metode analisis data yang digunakan berpegang
kepada pendekatan strategik yang mengarah kepada pengkajian strategi. Data-data yang
dikumpulkan dan dianalisis dengan pendekatan :
43
Universitas Sumatera Utara
a.
Metode deskriptip, yaitu dengan mengklasifikasikan dan menginterprestasikan
data, baik secara kualitatip maupun kuantitatip untuk mengetahui kesesuaian
antara kebijakan promosi yang telah diterapkan oleh PT. Bank X (Persero) Tbk.
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar dengan kebijakan promosi yang seharusnya
dijalankan didalam upaya meningkatkan ekspansi kredit BWU.
44
Universitas Sumatera Utara
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Pendirian Perusahaan
Sebelum menguraikan sejarah berdirinya Bank X secara rinci, pernyataan
dari pendiri Bank X yaitu R.M. Margono Djojohadikoesoemo bahwa : Harus selalu
diingat bahwa bank kita ini adalah sebagai anak kandung Republik Indonesia,
merupakan bank nasional pertama di dalam Negara Indonesia yang merdeka. (4 Juli
1978). (Tim INDEF, 2003).
Berdirinya Bank X merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kelahiran
Negara Kesatuan Republik Indonesia . Pada Sidang Dewan Menteri RI pada tanggal
19 September 1945, diputuskan untuk mendirikan bank milik negara yang berfungsi
bank sirkulasi. Untuk itu pemerintah RI memberikan surat kuasa kepada Bapak R.M.
Margono Djojohadikoesoemo (alm) untuk mempersiapkan pembentukannya. (Laporan
/Annual Report 1999).
Bank X dalam perjalanan sejarah telah mengalami beberapa kali perubahaan
nama. Berawal dari suatu yayasan yang didirikan dengan Akte Notaris tanggal 19
Oktober 1945 dengan nama : Poesat (baca : Pusat) Bank Indonesia . Lalu berdasarkan
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 2 tanggal 5 Juli 1946,
namanya berganti menjadi Bank X .
Pada tahun selanjutnya dilakukan berbagai upaya oleh pemerintah untuk
memantapkan kedudukan Bank X
sebagai bank sirkulasi. Namun dalam Konferensi
Meja Bundar antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda, diputuskan Bank
Indonesia (pada waktu itu bernama Javasche Bank ) sebagai bank sentral . Bank X
45
Universitas Sumatera Utara
kemudian berfungsi sebagai bank umum yang usahanya diarahkan untuk membantu
pembangunan ekonomi nasional.
Selaras dengan adanya perubahan status badan hukum lembaga bank milik
negara akibat dari ditetapkannya Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Pokokpokok Perbankan, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1992, pada
tanggal 31 Juli 1992 berubah nama resminya menjadi PT. Bank X (Persero) , dengan
nama sebutan yaitu Bank X.
Akhirnya dengan melalui kebijakan privatisasi yang ditetapkan oleh
pemerintah, maka pada tanggal 25 Nopember 1996 PT. Bank X (Persero) menjual
sahamnya kepada masyarakat (Go Public) dan terdaftar pada pasar modal Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, sehingga nama lengkapnya menjadi PT. Bank X
(Persero) Tbk. atau disingkat Bank X.
Bank X adalah bank BUMN dan merupakan salah satu bank terbesar di
Indonesia
yang saat ini terus melakukan upaya-upaya konkrit dalam menghadapi
tantangan persaingan dan lingkungan yang selalu berubah. Bank X sedang melakukan
pembenahan
ditetapkannya
untuk membangun
satu visi baru yakni
Bank X yang baru yang tercermin dengan
Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan
terdepan dalam layanan dan kinerja . Sedangkan misi Bank X adalah :
1.
2.
3.
4.
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh
nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi.
Meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial.
46
Universitas Sumatera Utara
5.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Sampai dengan saat ini jumlah unit operasional Bank X di Indonesia mencapai
502 cabang yang terdiri dari 228 kantor cabang utama (KCU) dan 274 kantor layanan
(KLN) serta memiliki kantor cabang yang berada di luar negeri yaitu Singapura,
Hongkong, Tokyo, London dan Grand Cayman Island serta satu agency di New York.
Selain memiliki unit operasional, Bank X juga memiliki banyak unit bisnis yang
tersebar di seluruh Indonesia.
5.2. Gambaran Umum Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar merupakan salah satu unit bisnis yang
dimiliki PT. Bank X (Persero) Tbk yang
beralamat
di Jalan Merdeka No. 31
Pematangsiantar, berada di bawah wilayah kerja Kantor Wilayah Medan. Sentra Kredit
Kecil Pematangsiantar berada pada satu gedung dengan kantor cabang utama (KCU)
Pematangsiantar, berlokasi dipusat kota Pematangsiantar
perdagangan dan kegiatan bisnis lainnya.
yang merupakan pusat
Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar dipimpin oleh seorang Pemimpin Sentra
dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 18 orang
terdiri dari tenaga kerja tetap maupun tidak tetap.
(data per September 2011), yang
Unit Bisnis Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar memiliki 2 jenis produk
kredit yaitu kredit komersial dan kredit standar dan program. Untuk jenis kredit standar
dan program, yang menjadi produk unggulan baik di kantor cabang utama (KCU)
maupun sentra kredit kecil (SKC) adalah kredit Wira Usaha atau disebut juga BWU.
47
Universitas Sumatera Utara
Struktur organisasi PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar (data per September 2011), adalah sebagai berikut :
Secara umum struktur organisasi
disetiap
unit SKC
Bank X bersifat
dinamis, dalam arti bahwa struktur organisasi dapat berkembang
perkembangan
operasional
seiring dengan
SKC Pematangsiantar itu sendiri. Perkembangan itu
biasanya disebabkan oleh adanya pembukaan unit kredit kecil (UKC) yang berada
dibawah wilayah kerja SKC Pematangsiantar.
Segmen perbankan komersial PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar difokuskan pada layanan bagi sektor usaha kecil. Untuk usaha kecil,
rentang pagu kredit dibatasi di bawah 10 miliar. Produk unggulan yang ditawarkan
SKC saat ini adalah fasilitas kredit
Wira Usaha selain fasilitas kredit lainnya.
Sebagai produk unggulan, kredit Wira Usaha adalah fasilitas kredit dengan maksimum
sampai dengan Rp.1 miliar dengan jangka waktu sampai dengan 5 tahun. Kredit ini
dapat digunakan sebagai modal kerja maupun investasi. Selain menawarkan fitur
produk yang menarik seperti persyaratan mudah, kredit ini juga menawarkan suku
bunga yang bersaing dan proses kredit yang cepat.
Sejak tahun 2009, strategi yang dilakukan PT. Bank X (Persero) Tbk. adalah
fokus pada segmen bisnis serta mengupayakan
pertumbuhan yang agresif. Untuk
mewujudkannya, PT. Bank X (Persero) Tbk. secara agresif membangun budaya
menjual (selling culture). Tujuannya untuk meningkatkan
melalui kegiatan pemasaran
yang terintegrasi dan bersifat
marketing communication) yaitu dengan
pemasaran
untuk meningkatkan
aktif
pangsa pasar Bank X
sentralistik (integrated
melakukan strategi
komunikasi
brand awareness produk-produk Bank X dan
menciptakan brand position yang lebih efektif dan efisien.
48
Universitas Sumatera Utara
5.3. Gambaran Umum Kredit Wira Usaha
Sebagai produk unggulan, kredit Wira Usaha adalah kredit atau pembiayaan
dari Bank X untuk modal kerja dan atau investasi, yang diberikan kepada pelaku
usaha kecil dengan plafon kredit keseluruhan maksimum Rp.1 miliar dengan jangka
waktu maksimum 5 tahun, yang diperuntukan untuk membiayai usaha produktif.
Gambaran umum tentang produk Wira Usaha (BWU) dapat dilihat pada Tabel 5.1.
berikut dibawah ini :
No.
Tabel 5.1. Fitur produk Kredit BWU
Fitur
Keterangan
1.
Tujuan
Kredit untuk tujuan usaha produktif
2.
Sasaran Kredit
3.
Maksimum Kredit
- Perorangan atau Badan Usaha dan Badan
Hukum, baik debitur baru maupun debitur
yang diambil ahli (take over) dari bank lain,
yang meliputi seluruh sektor ekonomi dengan
ketentuan :
a. radius s/d 10 km untuk calon debitur
individu.
b. radius lebih dari 10 km untuk calon debitur
cluster.
> Rp.50 juta s/d Rp.1 miliar.
4.
Jenis Kredit
- KMK (aflopend)
- KI
5.
Persyaratan
6.
Self Financing
7.
Suku Bunga
- WNI, dibuktikan dengan tanda bukti copy
identitas yang masih berlaku.
- Memiliki ijin usaha yang masih berlaku (SIUP,
SITU
atau
ijin
usaha
dari
Kecamatan/Kelurahan.
- NPWP
- Usaha sudah berjalan minimal 1 tahun.
Minimal 10 % dari nilai pembiayaan (berlaku
untuk Kredit Investasi (KI).
- Jangka waktu s/d 3 tahun : bunga = 0.90 % flat
per bulan.
- Jangka waktu > 3-5 tahun : bunga = 0.80 % flat
perbulan.
49
Universitas Sumatera Utara
8.
Formula Bunga
9.
Propisi
Efektif flat dengan suku bunga tetap sampai
dengan jangka waktu kredit berakhir / lunas.
1 % eenmalig
10.
Biaya Adminstrasi
Rp.100.000,-
11.
Biaya Lainnya
12.
Agunan Kredit
13.
Lama Waktu Proses
Sesuai ketentuan Bank X (biaya Notaris,
Asuransi dan Materai).
Nilai taksasi agunan minimal 100 % dari
maksimum kredit.
Maksimum 7 hari kerja.
14.
Lama berusaha
Minimal 1 tahun.
15.
Strategi Pemasaran
-
Leaflet, spanduk
Web-site Bank X
Pemasaran proaktif
Media cetak
16. Lain-lain
Debitur harus menjaga rekening afiliasi
(rekening tabungan) selalu tersedia dana
minimal 1 x angsuran + biaya saldo minimal
tabungan.
- Apabila pelunasan sebelum jatuh tempo (PSJT)
maka debitur dikenakan pinalti 0.5% dari
outstanding.
Sumber : PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar
50
Universitas Sumatera Utara
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil pengolahan kuisioner yang telah dijawab oleh nasabah kredit Bank
:
X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar, diperoleh hasil sebagai berikut
6.1. Analisis Karakteristik / Identitas Responden
6.1.1.Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Responden
44.19%
Wanita
55.81%
Pria
Gambar 6.1.1. Jenis Kelamin Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin responden pada Gambar 6.1.1
menunjukkan bahwa jenis kelamin responden dalam pengajuan kredit yang paling
dominan adalah kelompok berjenis kelamin pria sebesar 55,81% sedangkan untuk
kelompok dengan berjenis kelamin wanita sebesar 44,19%. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah debitur pria lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah debitur
wanita dalam pengajuan kredit. Hal ini disebabkan karena fungsi pria sebagai pencari
nafkah dalam satu keluarga sehingga lebih banyak pria yang bekerja diantaranya
sebagai wira usaha dan melakukan pinjaman untuk melakukan wira usaha.
51
Universitas Sumatera Utara
6.1.2.Berdasarkan Usia Responden
Usia Responden
43.02%
36-45 Tahun
17.44%
26-35 Tahun
22.09%
46-55 Tahun
4.65%
55 Tahun
Gambar 6.1.2. Usia Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Hasil penelitian berdasarkan usia responden pada Gambar 6.1.2. menunjukkan
bahwa kelompok usia debitur yang paling dominan adalah yang berusia antara 36-45
tahun, yaitu sebesar 43,02%. Responden yang berada pada kelompok usia 46-55
tahun merupakan kelompok ke dua yang terbanyak, yaitu sebesar 22,09% dari jumlah
responden yang diikuti dengan kelompok ketiga yang berada pada usia 26-35 tahun,
yaitu sebesar 17,44%. Kelompok ke empat berada pada kelompok usia > 55 tahun,
yaitu sebesar 12,79% sedangkan kelompok yang terkecil berada pada kelompok usia <
25 tahun, yaitu sebesar 4,65%. Berdasarkan usia responden tersebut,
memberikan
gambaran bahwa usia diantara 36-45 tahun merupakan kelompok usia yang dinilai
masih produktif dan masih memiliki ide-ide baru untuk mengembangkan usahanya
sehingga kelompok ini sangat membutuhkan fasilitas kredit. Usia pada kelompok
diantara 46-55 tahun dinilai masih produktif namun didalam mengembangkan usaha
bersifat hati-hati. Pada kelompok usia antara 26-35 tahun merupakan kelompok usia
yang sangat membutuhkan modal usaha namun kelompok ini dinilai masih belum
52
Universitas Sumatera Utara
terlalu berani untuk melakukan ide-ide dalam berusaha sehingga pada kelompok ini
lebih cenderung untuk mengandalkan modal usaha yang tersedia. Kelompok yang
berada pada usia >55 tahun adalah kelompok yang telah mapan didalam modal usaha
dan telah memiliki pengalaman dalam menjalankan usahanya namun pada kelompok ini
juga masih memerlukan modal untuk berusaha dikarenakan adanya keinginan untuk
memperbesar usaha yang telah berjalan. Kelompok yang terkecil yaitu pada usia 16 thn
33.72%
1-5 thn
51.16%
6-10 thn
Gambar 6.1.5. Tingkat Lamanya Menjalankan Usaha Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Hasil penelitian berdasarkan tingkat lamanya responden menjalankan usaha
pada gambar 6.1.5. menunjukkan bahwa yang paling dominan lamanya menjalankan
usaha pada kelompok 6-10 tahun, yaitu sebesar 51,16% Responden yang berada pada
kelompok
1-5 tahun merupakan kelompok ke dua yang terbanyak, yaitu sebesar
33,72% yang diikuti dengan kelompok 11-15 tahun yaitu sebesar 10,47%. Kelompok
yang terkecil berada pada kelompok >16 tahun, yaitu sebesar 4,65%.
Berdasarkan dari lamanya menjalankan usaha sangat menentukan responden
dalam mengajukan kredit. Pada kelompok dengan lamanya berusaha 6-10 tahun,
dinilai telah berpengalaman dan mempunyai kemampuan yang lebih baik
untuk
mengelola usaha serta berkeingin untuk berkembang sehingga pada kelompok ini paling
dominan sebagai debitur. Pada kelompok dengan lamanya berusaha 1-5 tahun dinilai
sebagai kelompok yang memiliki pengalaman
baru dalam menjalankan usahanya
namun telah memahami karakter usaha yang dilakukan. Pada kelompok ini, keinginan
untuk mempersar usahanya sangat tinggi sehingga kelompok ini termasuk salah satu
kelompok yang dominan dalam mengajukan kredit. Sedangkan pada kelompok dengan
56
Universitas Sumatera Utara
lamanya menjalankan usaha 11-15 tahun dan kelompok >16 tahun relatif lebih kecil
dalam pengajuan kredit. Hal ini dinilai karena pada kelompok ini tidak adanya
keinginan untuk memperbesar usaha seiring dengan bertambahnya usia responden
walaupun pada kelompok ini
dinilai sangat berpengalaman dalam berusaha dan
memahami betul dari masing-masing karakter usaha.
6.1.6.Berdasarkan Tingkat Jenis Usaha Responden
Jenis Usaha Responden
6.98%
Perikanan/pete
rnakan
17.44%
Hasil bumi
pertanian
5.81%
11.63%
Pertanian/perk
Usaha lainnya
ebunan
36.05%
Sembako/kelon
otng
22.09%
Pakaian dan
sejenisnya
Gambar 6.1.6. Tingkat Jenis Usaha Responden
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Dari hasil penelitian berdasarkan tingkat jenis usaha responden pada gambar
6.1.6. menunjukkan bahwa yang paling dominan responden dalam pengajuan kredit
berada pada kelompok
jenis usaha perdagangan eceran sembako/kelontong, yaitu
sebesar 36,05%. Jenis usaha perdagangan eceran pakaian dan sejenisnya berada pada
kelompok kedua terbesar, yaitu sebesar 22,09%. Kelompok jenis usaha perdagangan
eceran hasil bumi petanian dan kelompok jenis usaha lainnya tergolong pada kelompok
yang tidak terlalu kecil, yaitu 17,44% untuk kelompok jenis perdagangan hasil bumi
pertanian dan 11,63% untuk kelompok jenis usaha lainnya. Sedangkan untuk kelompok
57
Universitas Sumatera Utara
jenis usaha budidaya perikanan/peternakan dan jenis usaha pertanian/perkebunan
merupakan kelompok terkecil dari seluruh jumlah responden, yaitu masing-masing
sebesar 6,98% dan 5,81%.
Doninannya kelompok jenis usaha perdagangan eceran sembako/kelontong dan
perdagangan eceran pakaian dan sejenisnya dalam mengajukan kredit dipengaruhi
dengan
tinggginya
daya
beli
akibat
dari
kebutuhan
masyarakat
akan
sembako/kelontong serta pakaian dan sejenisnya dalam kehidupan sehari-hari termasuk
juga kepada jenis usaha perdagangan eceran hasil bumi. Pada jenis usaha lainnya,
keinginan responden dalam mengajukan kredit hanya untuk mempertahankan usaha
yang telah dilakukan. Pada kelompok terkecil dalam mengajukan kredit, dipengaruhi
dengan tingginya harga untuk membeli pakan maupun pupuk serta obat-obatan bagi
tanaman.
6.2. Analisis Atas Variabel Promosi
6.2.1.Penjelasan responden bagaimana mengenal kredit BWU.
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
responden mengenal kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel 6.2.1. sebagai berikut :
Tabel 6.2.1. Responden mengenal kredit BWU
Cara Mengenal BWU
Jumlah (orang)
Poster/Spanduk
4
Brosur
20
Saudara / Teman
16
Kunjungan sales
46
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
4.65
23.26
18.60
53.49
100.00
58
Universitas Sumatera Utara
Tanggapan responden yang berkaitan dengan bagaimana caranya responden
mengenal kredit BWU Bank X , mayoritas responden memilih melalui kunjungan
sales, yaitu sebanyak 46 orang responden (53,49%), kemudian iklan melalui brosur,
yaitu sebanyak 20 orang responden (23,26%), yang memilih melalui Saudara/teman,
yaitu sebanyak 16 orang responden (18,60%). Sedangkan memilih iklan melalui
poster/spnaduk sebanyak 4 orang responden (4,65%). Hal ini menunjukkan bahwa
responden lebih mengenal kredit BWU yang ditawarkan oleh Bank X
kunjungan sales yang langsung datang ke tempat usaha responden.
melalui
6.2.2.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui Poster/Spanduk
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kegiatan promosi yang dilakukan melalui Poster/Spanduk, dapat dilihat pada Tabel
6.2.2. , sebagai berikut :
Tabel 6.2.2. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Poster/Spanduk
Promosi melalui Poster/Spanduk
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
2
Sangat Efektif
4
Efektif
8
Kurang Efektif
36
Kurang Efektif Sekali
36
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tanggapan
responden
berkaitan
dengan
kegiatan
(%)
2.33
4.65
9.30
41.86
41.86
100.00
promosi
melalui
poster/spanduk yang dilakukan oleh Bank X , maka jumlah sebagian besar responden
yang memilih kurang efektif dan kurang efektif sekali adalah sama, yaitu sebanyak 36
orang (41,86%), kemudian yang memilih efektif yaitu sebanyak 8 orang (9,30%),
59
Universitas Sumatera Utara
sedangkan responden yang terkecil yang memilih sangat efektif yaitu sebanyak 4 orang
(4,65%) dan sangat efektif sekali yaitu sebanyak 2 orang (2,33%). Hal ini berarti
bahwa mayoritas responden berpendapat pemasangan poster/spanduk yang dilakukan
oleh Bank X
dinilai kurang efektif ataupun kurang efektif sekali sehingga tidak
mempermudah responden untuk memperoleh informasi.
6.2.3.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui Brosur
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kegiatan promosi yang dilakukan melalui Brosur, dapat dilihat pada Tabel.6.2.3. ,
sebagai berikut :
Tabel 6.2.3. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Brosur
Promosi melalui Brosur
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
18
Sangat Efektif
32
Efektif
24
Kurang Efektif
7
Kurang Efektif Sekali
5
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
20.93
37.21
27.91
8.14
5.81
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan kegiatan promosi melalui brosur yang
dilakukan oleh Bank X , maka sebagian besar responden memilih sangat efektif
yaitu sebanyak 32 orang (37,21%), memilih efektif yaitu sebanyak 24 orang (27,91%)
dan sangat efektif sekali yaitu sebanyak 18 orang (20,93). Untuk yang memilih kurang
efektif yaitu sebanyak 7 orang (8,14%) dan kurang efektif sekali yaitu sebanyak 5
orang (5,81%). Hal ini berarti bawah kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank X
60
Universitas Sumatera Utara
dinilai sangat efektif sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang
produk kredit yang ditawarkan.
6.2.4.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui Saudara/teman
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
kegiatan promosi
bagaimana
yang dilakukan melalui Saudara/teman, dapat dilihat pada
Tabel.6.2.4. , sebagai berikut :
Tabel 6.2.4. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Saudara/Teman
Promosi melalui Saudara/Teman
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
11
Sangat Efektif
24
Efektif
35
Kurang Efektif
11
Kurang Efektif Sekali
5
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tanggapan
responden
berkaitan
dengan
kegiatan
(%)
12.79
27.91
40.70
12.79
5.81
100.00
promosi
melalui
Saudara/teman, maka sebagian besar responden memilih efektif, yaitu sebanyak 35
orang (40,70%), yang memilih sangat efektif yaitu sebanyak 24 orang (27,91%). Untuk
yang memilih sangat efektif sekali sama jumlahnya dengan yang memilih kurang
efektif, yaitu sebanyak 11 orang (12,79%) dan yang memilih kurang efektif sekali yaitu
sebanyak 5 orang (5,81%).
Hal ini berarti bahwa sebagian responden untuk
memperoleh informasi kredit Bank X dari Saudara maupun teman dinilai efektif.
61
Universitas Sumatera Utara
6.2.5.Penjelasan responden tentang bagaimana kegiatan promosi yang dilakukan
melalui kunjungan sales
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kegiatan promosi yang dilakukan melalui Brosur, dapat dilihat pada Tabel.6.2.5. ,
sebagai berikut :
Tabel 6.2.5. Kegiatan promosi yang dilakukan melalui Kunjungan Sales
Promosi melalui Kunjungan
Sales
Jumlah (orang)
Sangat Efektif Sekali
34
Sangat Efektif
26
Efektif
24
Kurang Efektif
2
Kurang Efektif Sekali
0
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
39.53
30.23
27.91
2.33
0.00
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan kegiatan promosi yang dilakukan
melalui kunjungan sales Bank X , maka sebagian besar responden memilih sangat
efektif sekali, yaitu sebanyak 34 orang (39,53%), yang memilih sangat efektif yaitu
sebanyak 26 orang (30,23%) dan yang memilih efektif
yaitu sebanyak 24 orang
(27,91%). Untuk yang memilih kurang efektif yaitu sebanyak 2 orang (2,33%) dan yang
memilih kurang efektif sekali tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya
kunjungan langsung tenaga sales ketempat usaha responden, maka informasi yang
diterima oleh responden dapat seutuhnya diterima sehingga menimbulkan daya tarik
bagi responden untuk menggunakan kredit BWU.
62
Universitas Sumatera Utara
6.3. Analisis Atas Variabel Harga
6.3.1.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat suku bunga kredit BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
suku bunga kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.1. , sebagai berikut :
Tabel 6.3.1. Tingkat Suku Bunga Kredit BWU
Tingkat Suku Bunga Kredit
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
3
Sangat Tinggi
8
Tinggi
12
Kurang Tinggi
27
Kurang Tinggi Sekali
36
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
3.49
9.30
13.95
31.40
41.86
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat suku bunga kredit BWU Bank
X , maka sebagian besar responden memilih kurang tinggi sekali, yaitu sebanyak 36
orang (41,86%), responden yang memilih kurang tinggi, yaitu sebanyak 27 orang
(31,40%), dan untuk yang memilih tinggi, yaitu sebanyak 12 orang (13,95%).
Responden yang memilih sangat tinggi, yaitu sebanyak 8 orang (9,30%) dan sangat
tinggi sekali yaitu sebanyak 3 orang (3,49%). Hal ini berarti bahwa rsponden menilai
tingkat suku bunga kredit BWU dirasakan tidak memberatkan responden jika dibanding
dengan dengan tingkat suku bunga yang bersaing dengan bank-bank lainnya.
6.3.2.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat biaya propisi kredit BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
biaya propisi kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.2. , sebagai berikut :
63
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3.2. Tingkat Biaya Propisi Kredit BWU
Tingkat Biaya Propisi Kredit
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
0
Sangat Tinggi
4
Tinggi
21
Kurang Tinggi
36
Kurang Tinggi Sekali
25
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
0.00
4.65
24.42
41.86
29.07
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat biaya propisi yang dibebankan
untuk kredit BWU Bank X , maka sebagian besar responden memilih kurang tinggi,
yaitu sebanyak 36 orang (41,86%), yang memilih kurang tinggi sekali, yaitu sebanyak
25 orang (29,07%) dan yang memilih tinggi, yaitu sebanyak
21 orang (24,42%).
Responden yang memilih sangat tinggi, yaitu sebanyak 4 orang (4,65%), sedangkan
untuk sangat tinggi sekali tidak ada satupun responden untuk memilih. Hal ini berarti
bahwa mayoritas responden menilai biaya propisi yang dibebankan untuk kredit BWU
tidak memberatkan responden dan dalam batas yang normal.
6.3.3.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat biaya administrasi kredit
BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
biaya administrasi kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.3. , sebagai berikut :
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3.3. Tingkat Biaya Administrasi Kredit BWU
Tingkat Biaya Administrasi
Kredit
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
0
Sangat Tinggi
0
Tinggi
0
Kurang Tinggi
13
Kurang Tinggi Sekali
73
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
0.00
0.00
0.00
15.12
84.88
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat biaya administrasi yang
dibebankan untuk kredit BWU Bank X , maka hampir sebagian besar responden
memilih kurang tinggi sekali, yaitu sebanyak 73 orang (84,88%) dan yang memilih
kurang tinggi, yaitu sebanyak 13 orang (15,12%). Tidak ada satupun responden yang
memilih tinggi, sangat tinggi dan sangat tinggi sekali. Hal ini berarti bahwa mayoritas
responden menilai biaya administrasi yang dibebankan untuk kredit BWU tidak
memberatkan nasabah dan masih dalam batas yang normal.
6.3.4.Penjelasan responden tentang bagaimana tingkat biaya lain-lain (asuransi
dan pengikatan jaminan) untuk kredit BWU
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat
biaya lain-lain kredit BWU, dapat dilihat pada Tabel.6.3.4. , sebagai berikut :
65
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.3.4. Tingkat Biaya Lain-lain Kredit BWU
Tingkat Biaya Lain-lain
Jumlah (orang)
Sangat Tinggi Sekali
8
Sangat Tinggi
21
Tinggi
44
Kurang Tinggi
13
Kurang Tinggi Sekali
0
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
9.30
24.42
51.16
15.12
0.00
100.00
Tanggapan responden berkaitan dengan tingkat biaya lain-lain yang
dibebankan untuk kredit BWU Bank X , maka hampir sebagian besar responden
memilih tinggi, yaitu sebanyak
44 orang (51,16%), memilih sangat tinggi yaitu
sebanyak 21 orang (24,42%). Responden yang memilih kurang tinggi, yaitu sebanyak
13 orang (15,12%) dan yang terkecil responden yang memilih sangat tinggi sekali, yaitu
sebanyak 8 orang (9,30%).
Hal ini berarti bahwa responden menilai biaya yang
dibebankan kepada responden untuk biaya lain-lain (asuransi dan pengikatan jaminan)
masih memberatkan.
6.4. Analisis Atas Variabel Petugas
6.4.1.Penjelasan
responden
responden
tentang
bagaimana
petugas
dalam
melayani
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah bagaimana petugas
dalam melayani responden, dapat dilihat pada Tabel.6.4.1. , sebagai berikut :
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.4.1. Tingkat Petugas Dalam Melayani
Petugas dlm melayani
Jumlah (orang)
(%)
Sangat Melayani Sekali
32
37.21
Sangat Melayani
29
33.72
Melayani
25
29.07
Kurang Melayani
0
0.00
Kurang Melayani Sekali
0
0.00
Total
86
100.00
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
Tanggapan responden berkaitan dengan petugas dalam melayani responden,
maka yang memilih sangat melayani sekali, yaitu sebanyak 32 orang (37,21%), yang
memilih sangat melayani, yaitu sebanyak 29 orang (33,72%) dan untuk yang memilih
melayani, yaitu sebanyak 25 orang (29,07%). Sedangkan untuk yang memilih kurang
melayani dan kurang melayani sekali, tidak ada satupun dari responden memilih. Hal
ini berarti bahwa mayoritas responden setuju kalau petugas yang dimiliki oleh Bank
X cukup memuaskan dalam melayani.
6.4.2.Penjelasan responden tentang bagaimana kemampuan yang dimiliki petugas
untuk memenuhi keinginan responden
Analisis umum responden yang dalam penelitian ini adalah
bagaimana
kemampuan yang dimiliki petugas untuk memenuhi keinginan responden, dapat dilihat
pada Tabel.6.4.2. , sebagai berikut :
Tabel 6.4.2. Tingkat Kemampuan Petugas
Kemampuan Petugas
Jumlah (orang)
Sangat Sesuai Sekali
9
Sangat Sesuai
35
Sesuai
42
Kurang Sesuai
0
Kurang Sesuai Sekali
0
Total
86
Sumber : Hasil Penelitian 2011 (data diolah)
(%)
10.47
40.70
48.84
0.00
0.00
100.00
67
Universitas Sumatera Utara
Tanggapan responden berkaitan dengan kemampuan yang dimiliki petugas
untuk memenuhi keinginan responden,
maka yag memilih
sangat sesuai , yaitu
sebanyak 35 orang (40,70%), yang memilih sesuai, yaitu sebanyak 30 orang (34,88%)
dan untuk yang emmilih sangat sesuai sekali, yaitu sebanyak 21 orang (24,42%).
Sedangkakn untuk yang memilih kurang sesuai dan kurang sesuai sekali, tidak ada
satupun dari responden memilih.
6.5. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah salah satu alat analisa yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kompetensi persaingan sebuah perusahaan dalam suatu lingkungan
bisnis, atau dengan kata lain analisis ini digunakan untuk memberi gambaran ringkas
tentang posisi strategis perusahaan, berdasarkan prinsip bahwa strategi yang dihasilkan
harus memiliki ketepatan dengan kemampuan internal dan situasi eksternalnya. SWOT
adalah kepanjangan dari Strenghts, Weaknesses, Oppertunities dan Threats (kekuatan,
kelemahan, kesempatan dan ancaman).
Analisis ini merupakan peta kekuatan perusahaan baik internal maupun
eksternal dalam menghadapi persaingan, jika perusahaan telah mengetahui kekuatan
sendiri dan mengetahui juga kekuatan lawan, maka diharapkan perusahaan dapat
memenangkan kompetisi di dalam merebut pasar yang dituju dalam jangka panjang.
Analisis ini juga sangat penting artinya bagi perusahaan untuk mendapatkan
gambaran mengenai kondisi yang sebenarnya dari suatu perusahaan sehingga
perusahaan dapat mengintropeksi diri karena telah mengetahui posisi perusahaan saat
ini pada kuadran mana dalam diagram analisis SWOT, sehingga manajemen dapat
merumuskan strategi promosi dengan lebih akurat, sesuai dengan kondisi lingkungan
bisnis yang dihadapi.
68
Universitas Sumatera Utara
Sebelum menentukan strategi promosi perusahaan tersebut, langkah pertama
yang dilakukan adalah membuat kesimpulan analisis faktor strategis baik internal
maupun eksternal perusahaan dengan metode IFAS-EFAS seperti Tabel 6.5.1.
Tabel 6.5.2. dibawah ini :
dan
Tabel 6.5.1. Faktor Lingkungan Internal Bank X
Variabel
Nilai
Bobot
Nilai
terhitung
1. Promosi yang dilakukan sangat memadai
0.10
3
0.30
3. Sumber Daya Manusia yang Loyal dan
0.10
2
0.20
Kekuatan :
2. Dikenal dan Dipercaya Masyarakat Luas
Potensial
0.10
2
0.20
0,10
2
0,20
1. Bunga Kredit Kalah bersaing
0.10
3
0.30
3. Tingginya biaya lain-lain (Notaris)
0.10
2
0,20
4. Memiliki Sistem Dan Prosedur yang telah
mapan
Kelemahan :
0.10
2. Proses Kredit Masih lama
4. Penjualan
produk
secara
dilakukan secara optimal
paket
belum
5. Sarana Kurang Memadai
Total
0.10
3
1
0.30
0,10
0.10
1
0,10
1,00
-
1,90
Sumber : Sentra Kredit Kecil Bank X (data diolah)
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.5.2. Tabel Faktor Lingkungan Eksternal Bank X
Variabel
Nilai
Bobot
Nilai
terhitung
1. Pertumbuhan Ekonomi
0.20
3
0.60
3. Kondisi keamanan yang sangat kondusif
0.10
1
0.10
Peluang :
2. Meningkatnya proyek financing di daerah
Ancaman :
1. Persaingan antar bank yang ketat
0.20
2
0.40
0.20
2
0.40
3. Globalisasi semakin membuka pasar di
0.10
1
0,10
4. Nasabah semakin kritis memilih bank yang
0,10
1
0.10
2. Alternatif sumber pembiayaan di luar sektor
perbankan yang semakin luas
sektor keuangan
sesuai dengan kebutuhannya
menguntungkan
dan
lebih
Total
010
1.00
1
0.10
1.80
Sumber : Sentra Kredit Kecil Bank X (data diolah)
Bobot
merupakan
kontribusi
masing-masing
unsur
terhadap
SWOT
perusahaan. Semakin besar bobotnya maka semakin besar pula kontribusinya dan hal ini
sangat berpengaruh terhadap posisi strategis perusahaan.
Nilai yaitu suatu metode penilaian terhadap unsur-unsur variabel yang
berbobot. Contoh penilaian yang dipakai adalah :
70
Universitas Sumatera Utara
-
Nilai 3 artinya sangat mendukung
-
Nilai 1 artinya cukup.
-
Nilai 2 artinya mendukung
Dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan maka kekuatan promosi kredit
yang paling menonjol yaitu PT. Bank X (Persero) Tbk. selain melalui media brosur,
promosi antar saudara/teman (debitur) juga menggunakan tenaga sales (bobot 0,30),
memiliki modal
yang cukup besar. Kondisi ini sangat baik bagi perusahaan untuk
melakukan promosi sekaligus merebut peluang pasar yang ada (nilai 3). Sebagai bank
pertama yang didirikan Indonesia dan telah berusia lebih dari 50 tahun menjadikan
Bank X cukup dikenal masyarakat luas. (bobot 0,20) serta dengan didukung Sumber
Daya Manusia yang loyal dan potensial. Dalam melakukan rekruitment tenaga kerja,
PT. Bank X (Persero) Tbk.
telah mensyaratkan persyaratan minimal yang harus
dipenuhi baik secara akademis maupun persyaratan lainnya. Setelah dinyatakan lulus
calaon karyawan ini sebelum bekerja akan melalui tahapan trainee/pendidikan terlebih
dahulu. Untuk promosi jabatanpun, setiap karyawan harus melalui tahap seleksi secara
internal. Dengan demikian diharapkan tenaga kerja yang dimiliki adalah tenaga kerja
yang potensial (bobot 0, 20). Disamping itu PT. Bank
didukung oleh sistem dan prosedur yang telah mapan (nilai 2).
X
(Persero) Tbk. juga
Didalam meningkatkan pemasaran produk kredit ini melalui promosi, Bank X
memberikan tarif yang kurang bersaing (bobot 3) dan (nilai 0,30) proses kredit yang
masih lama (bobot 3) dan (nilai 0,30). Disamping itu, pemahaman product knowledge
khususnya produk kredit dan produk perbankan pada umumnya masih perlu
ditingkatkan (bobot 0,10) karena akan mempengaruhi penjualan kredit secara paket
(bobot 0,10).
71
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi (bobot 0, 20 ; nilai 3) disamping
meningkatnyha project financing (bobot 0,10 ; nilai 2) merupakan peluang bagi Bank X
didalam memperluas pangsa sasaran yang dapat diraih serta kondusifnya kondisi
keamanan di Pematang Siantar (bobot 0.20 ; nilai 2) menjadikan peluang tersebut
semakin lebih besar.
Persaingan yang ketat di bidang perbankan (bobot 0, 20 ; nilai 2), munculnya
alternatif pembiayaan dari luar perbankan (bobot 0,10 ; nilai 1) juga globalisasi di sektor
keuangan (bobot 0,10 ; nilai 1)dan semakin kritisnya nasabah dalam memilih bank yang
sesuai dengan kebutuhannya dan lebih menguntungkan (bobot 0,10 ; nilai 2)
merupakan ancaman bagi PT. Bank X (Persero) Tbk. didalam melakukan ekspansi
penjualan produk kredit Wira Usaha.
Dari analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, maka penulis
mencoba untuk menentukan strategi yang cocok untuk diterapkan oleh PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar melalui Matriks SWOT pada Tabel
6.5.3. yang dapat dilihat dibawah ini :
72
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.5.3. Matriks SWOT Bank X
IFAS
(Internal strategic
factor analysis
summary)
EFAS
(External strategic
factor
analysis
Summary)
Peluang (O)
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. Meningkatnya project financing
di daerah
3. Kondisi keamanan yang
kondusif
NT
0,30
4. Memiliki sistem dan
0,20
Jumlah
Strategi - SO
Perluasan pangsa pasar
0,90
prosedur yang telah
mapan
NT
0,60
0,40
0,10
Meningkatkan kualitas
mutu pelayanan
0,20
0,20
Kelemahan (W)
1. Bunga Kredit kalah
bersaing
2. Proses kredit lama
3. Tingginya biaya lainlain (biaya notaris)
4. Penjualan secara
paket blm dilakukan
optimal
5. Sarana kurang
memadai
NT
0,30
0,30
0,20
0,10
0,10
1,00
Jumlah
Strategi - WO
Menghitung ulang cost of fund
Benahi sistem agar
proses
keputusan kredit lebih cepat.
Bekali tenaga pemasar dengan
product knowlledge yang baik.
Jumlah
Ancaman (T)
1. Persaingan antar bank
1,10
2. Alternatif pembiayaan
diluar perbankan yang
makin luas
3. Globalisasi membuka pasar
sektor keuangan
4. Nasabah semakin kritis
memilih bank yang lebih
sesuai dan menguntungkan
0,10
Jumlah
Kekuatan (S)
1. Promosi yg dilakukan sangat
memadai
2. Dikenal dan dipercaya
Masyarakat luas
3. SDM yang loyal dan
potensial
NT
0,40
0,10
Strategi - ST
Memanfaatkan jaringan
out let dan meningkatkan promosi
Meningkatkan brand
equity produk
Strategi - WT
Melakukan diversifikasi produk
Lebih memperhatikan kualitas
dan mutu pelayanan terhadap
nasabah
0,10
0,70
Dari analisis SWOT diatas maka dapat dikatakan bahwa kondisi internal
perusahaan terlihat lebih kuat dibandingkan dengan kondisi eksternal dengan fungsi
sebagai berikut :
73
Universitas Sumatera Utara
Sumbu Horizontal
: Kekuatan
: 0.90
Kelemahan
Sumbu Vertikal
: 1.00
0.10
: Peluang
: 1.10
Ancaman
: 0.70
0.40
Kesempatan
0,40
Kelemahan
Kekuatan
0,10
Ancaman
Diagram analisis SWOT Bank X
Kesimpulan dari matrik SWOT tersebut terhadap kompetensi persaingan
adalah posisi perusahaan saat ini berada pada kuadran 3 dimana perusahaan menghadapi
peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak ia menghadapi beberapa
74
Universitas Sumatera Utara
kendala/kelemahan internal. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, adalah agar PT.
Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar berupaya meminimalkan
kelemahan-kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik
atau dengan kata lain promosi yang dilakukan melalui penggunaan tenaga sales cukup
efektif dalam merebut peluang pasar yang ada.
75
Universitas Sumatera Utara
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7. 1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab terdahulu dapat ditarik beberapa kesimpulan,
antara lain:
Dalam melakukan aktivitas penjualan kredit wira usaha, PT. Bank
X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar telah melaksanakan pemasaran.
Namun pelaksanaan pemasaran yang dilakukan belum mampu membuat eksposure
kredit PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar mengalami
pertumbuhan yang cukup baik.
Berdasarkan analisa SWOT, posisi PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit
Kecil Pematangsiantar berada pada Kuadaran kuadran 3 artinya
perusahaan
menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa
kendala/kelemahan internal. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, adalah agar PT.
Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar berupaya meminimalkan
kelemahan-kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
76
Universitas Sumatera Utara
7.2. Saran
1.
Sesuai hasil analisa SWOT, PT. Bank X (Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil
Pematangsiantar berada di kuadaran 3 sehingga perlu dilakukan perbaikan internal
antara lain dengan mempercepat proses keputusan kredit, memberikan tarif bunga
2.
yang bersaing, melakukan efisiensi biaya.
Dengan tingginya tingkat persaingan, dukungan promosi melalui tenaga sales
sangat diperlukan dalam merebut pasar, selain itu tenaga pemasar PT. Bank X
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar perlu dibekali dengan product
knowledge dan service excellence yang baik sehingga memiliki kompetensi yang
cukup dalam bersaing dan mampu menjual
3.
kebutuhan calon debiturnya.
PT. Bank
X
produk yang sesuai dengan
(Persero) Tbk. Sentra Kredit Kecil Pematangsiantar perlu
mendalami promosi-promosi yang dilakukan oleh Bank pesaing sehingga
penetapan/strategi yang dilakukan perusahaan dalam melakukan promosi tepat
sasaran dan mendukung bisnis perusahaan.
77
Universitas Sumatera Utara