KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM PENGAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA FKIP UNS DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2012 | Sari | Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi 2624 5915 1 SM
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) MAHASISWA FKIP UNS DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2012
Dewi Puspita Sari, Wahyu Adi, Sri Sumaryati
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
deepuspitaa@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persiapan mahasiswa calon
peserta PPL yang akan melaksanakan PPL, (2) peranan guru pamong dan dosen pembimbing
dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo, (3)
kendala-kendala yang ditemui mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1
Sukoharjo serta upaya penanganannya, (4) manfaat selama dan setelah pelaksanaan PPL di
SMK Negeri 1 Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan terfokus pada satu
lokasi, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo. Sumber data yang digunakan adalah narasumber,
peristiwa, lokasi serta dokumen dan arsip dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) persiapan mahasiswa calon peserta
PPL sebelum penerjunan di sekolah mitra meliputi, a) persiapan administratif yaitu
mahasiswa telah lulus minimal 86 SKS termasuk di dalamnya lulus semua mata kuliah MKB,
MKK, Pengajaran Mikro, mata kuliah bidang studi prasyarat PPL yang telah ditentukan oleh
masing-masing BKK atau Program Studi, telah mengisi blangko permohonan untuk
mengikuti PPL,danpembekalandari Unit PPL, b) persiapan mental dan keterampilan yaitu
pembekalan yang dilakukan oleh pihak Prodi dan BKK yang berupa latihan praktek mengajar
dalam mata kuliah Pengajaran Mikro. (2) peranan guru pamong dalam pelaksanaan PPL di
SMK Negeri 1 Sukoharjo meliputi, a) menghadiri upacara penyerahan mahasiswa PPL dari
Fakultas kepada Kepala Sekolah, b) pembimbingan administrasi mengajar, c) pembimbingan
model les, d) pembimbingan latihan terbimbing, e) pembimbingan latihan mandiri, f)
pelaksanaan model bimbingan supervisi klinis, g) penilaian ujian praktek mengajar. Peranan
dosen pembimbing dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo meliputi, a)
monitoring mahasiswa PPL di sekolah, b) penilaian ujian praktek mengajar. (3) kendalakendala mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo meliputi, a) kesiapan
mental, b) pengelolaan kelas, c) penguasaan materi, d) metode pembelajaran, e) keterbatasan
sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah. Upaya penanganannya meliputi, a) pemberian
mata kuliah Pengajaran Mikro yang efektif untuk melatih mental dan keterampilan
mahasiswa, b) pemberian model bimbingan supervisi klinis oleh guru pamong dan dosen
pembimbing, c) memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah yang ada dan menciptakan
media pembelajaran sendiri agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan semestinya.
(4) manfaat yang diperoleh mahasiswa selama dan setelah mengikuti kegiatan PPL meliputi,
a) mahasiswa mengenal lingkungan sekolah, b) mahasiswa mengetahui administrasi
pembelajaran yang diperlukan sebelum mengajar, c) mahasiswa mengetahui cara mengajar
yang baik dengan menerapkan keterampilan dasar mengajar, d) mahasiswa dapat
mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah, e) mahasiswa
dapat mengembangkan empat aspek kompetensi guru, f) mahasiswa memperoleh pengalaman
untuk menjadi seorang guru yang berkompeten.
26
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
Kata Kunci : PPL, Kendala.
ABSTRACT
Dewi Puspita Sari. K7409035. THE CONSTRAINTS WITH THE IMPLEMENTATION
OF FIELD EXPERIENCE PROGRAM (PPL) OF FKIP UNS’S STUDENTS IN SMK
NEGERI 1 SUKOHARJO IN 2012. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education
Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2013.
The objectives of research were to find out (1) the preparation of prospect PPL
participant students that will carried out PPL, (2) the role of guardian teacher and consultant
lecturer in guiding the PPL students in SMP Negeri 1 Sukoharjo, (3) the constraints the
students encountered in implementing PPL in SMK Negeri 1 Sukoharjo as well as the attempt
of overcome them, (4) the benefit during and after the implementation of PPL in SMK Negeri
1 Sukoharjo.
This research is a descriptive qualitative research by focusing on one location, SMK
Negeri 1 Sukoharjo. The data source used was informant, event, location, as well as document
and archive by using purposive sampling technique. The data collection was carried out using
observation, interview and documentation methods.
The results of research were as follows. (1) the preparation of prospect PPL participant
students before entering the partner school included: a) administrative preparation with the
criteria of the students had passed successfully at least 86 credit points including MKB,
MKK, Micro Teaching, and PPL requirement courses that had been determined by each BKK
or Study Program, had filled in application form for attending PPL, and briefing from PPL
Unit, b) mental and skill preparation namely the briefing conducted by Study Program and
BKK in the form of teaching practice in Microteaching course. (2) The role of guardian
teacher in implementing PPL in SMK Negeri 1 Sukoharjo encompassing a) attending the
ceremony of submitting the PPL students from the Faculty to the School Principal, b)
teaching administration guiding, e) guiding independent practice, f) implementing the clinical
supervision guiding model, g) assessing teaching practice examination. The role of guiding
lectured in implementing PPL in SMK Negeri 1 Sukoharjo included: a) monitoring the PPL
students at school, b) scoring the teaching practice examination. (3) The constraints the
students encountered in PPL implementation in SMK Negeri 1 Sukoharjo included: a) mental
readiness, b) class management, c) material mastery, d) learning method, e) learning
infrastructure limitedness at school. The attempt of handling it included, a) delivering
Microteaching course effectively to practice the students mental and skill, b) providing
clinical supervision guiding model by the guardian teacher and consultant lecturer, c) utilizing
the existing school infrastructure and creating distinctive learning media in order to make
teaching and learning run as due. (4) The benefit the students obtained during and after
attending PPL activity included: a) the students were familiar with school environment, b) the
students recognize the learning administration needed before teaching, c) the students find out
the good teaching method by applying the basic skill of teaching, d) the students could
implemented the knowledge they obtained from lecturing, e) the students could develop four
aspects of teacher competences, f) the students obtained experience to become a competent
teacher.
Keywords: PPL, Constraints.
27
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
kompetensi. Kompetensi yang harus melekat
PENDAHULUAN
Paradigma pendidikan di abad 21
pada
tenaga
kependidikan
menuntut perubahan peran guru. Guru harus
kompetensi
mampu
kepribadian, dan sosial.
menjadi
insan
pendidik
yang
profesional, kreatif, dan dinamis. Insan
pedagogik,
Dalam
adalah
profesional,
prakteknya,
untuk
pendidik yang sanggup menciptakan suasana
mengembangkan seperangkat kompetensi
dan lingkungan belajar yang inovatif, insan
guru,
pendidik yang sanggup menunaikan peran
menempuh Program Pengalaman Lapangan
multi fungsi, sebagai fasilitator, motivator,
(PPL) di semester 7. Menurut buku pedoman
komunikator, transformasi, bahkan sebagai
PPL, persiapan pelaksanaan program ini
agen
Dengan
secara garis besar dapat dikelompokkan
mempertimbangkan pentingnya peran guru,
menjadi dua yaknipertama persiapan secara
maka
administrasi
perubahan.
dituntut
peran
aktif
Lembaga
mahasiswa
FKIP
yaitu
UNS
mahasiswa
wajib
telah
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
menempuh 86 sks termasuk di dalamnya
dalam memperkokoh institusi LPTK sebagai
lulus semua mata kuliah MKB, MKK dan
lembaga penghasil guru profesional, melalui
Pengajaran Mikro, mata kuliah bidang studi
penyempurnaan modal kurikulum, standar
prasyarat PPL yang telah ditentukan oleh
rekrutmen calon guru profesional dan pola
masing-masing BKK atau Program Studi,
pembinaan guru mulai penataan sistem
telah mengisi blangko permohonan untuk
kelembagaan yang paling dasar dengan
mengikuti PPL serta pembekalan secara
memperkuat posisi jurusan dan program
integrasi oleh Unit PPL dan kedua persiapan
studinya sehingga dapat menjadi cermin
mental dan keterampilan yaitu pembekalan
bagi program studi lain. FKIP UNS sebagai
dilakukan oleh pihak jurusan yang berupa
Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan
latihan praktik mengajar.Setelah melalui
memiliki visi menjadi LPTK Penghasil dan
persiapan
Pengembang
diterjunkanke lapangan.
Tenaga
Kependidikan
tersebut
mahasiswa
baru
“Berkarakter Kuat dan Cerdas”. Hal tersebut
Dari segi praktek, mahasiswa wajib
berartiuntuk menjadi tenaga kependidikan
telah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro
yang handal harus memiliki seperangkat
28
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
sebagai bekal latihan mengajar. Seperti yang
melibatkan unsur-unsur dari kedua belah
diungkapkan Suwarna, dkk (2006:4) bahwa,
pihak, guna membentuk guru yang memiliki
Pengajaran mikro merupakan salah satu
langkah pemantapan dan monitoring
tingkat kompetensi mahasiswa calon
guru. Kompetensi yang diperoleh secara
bertahap melalui pendidikan dan
pengajaran, baik berupa MKDU (Mata
Kuliah Dasar Umum), MKDK (Mata
Kuliah Dasar Khusus) yang termasuk di
dalamnya mata kuliah yang berkaitan
dengan pembentukan kemampuan PBM,
maupun MBS (Mata Kuliah Bidang
Studi).
PPL
bertujuan
empat
pengalaman
PPL
waktu, tempat pelaksanaan, program dan
biaya. Kegiatan PPL diharapkan dapat
memberi
kegiatan
pembelajaran
bekal
yang
untuk
diperoleh
kegiatan ini dapat memberikan pengalaman
nyata sebagai usaha untuk meningkatkan
keterampilan
menyelenggarakan
sesungguhnya.
pengelolaan
Pelaksanaan
KBM
yang
PPL
harus
didukung dengan kerjasama yang baik antar
mahasiswa, mahasiswa dengan sekolah,
dengan dilaksanakannya Undang-Undang
mahasiswa dengan UPPL, dan mahasiswa
Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 dan PP
dengan dosen pembimbing.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
kegiatan
kepada
mahasiswa selama perkuliahan. Selain itu
dapat berlangsung secara profesional, seiring
melalui
proses
mempraktikkan
yang
program tersebut secara operasional dan
dilaksanakan
khususnya
mengenal dan mengetahui secara langsung
profesi. Pelaksanaan PPL di sekolah mitra
Pendidikan.Penyempurnaan
manfaat
mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
kependidikan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
mampu
yang
yang dilaksanakan secara terpadu dalam hal
memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan
diharapkan
kegiatan
dengan Depdiknas dan sekolah tempat PPL
memberikan
profesional
merupakan
ditangani oleh UPPL (UNS), bekerjasama
sebagai sarana pembentukan calon-calon
kependidikan
kompetensi
sosialmenuju pada paradigma pembelajaran.
secara langsung. Program ini juga sekaligus
tenaga
yaitu
pedagogik, profesional, kepribadian, dan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk
memperoleh
kompetensi
I.G.K Wardani dan Anah Suhaenah
PPL
Suparno (1994: 1) mengemukakan bahwa:
Program
Sudah seyogyanya PPL dijadikan
sebagai satu pegangan sentral oleh
semua pengasuh mata kuliah pada
Kemitraan LPTK (FKIP-UNS Surakarta)
dengan sekolah latihan (sekolah mitra) yang
29
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
lembaga pendidikan guru. Artinya,
setiap
pengasuh
mata
kuliah
memikirkan
dan
selanjutnya
merencanakan sumbangan yang
dapat diberikan oleh mata kuliah
yang
diasuhnya
terhadap
pembentukan
kemampuan
profesional mahasiswa calon guru.
Mengingat pentingnya peran PPL
tersebut, sudah seyogyanya PPL
dirancang
secara
cermat
dan
sistematis.
Peningkatan kualitas PPL merupakan
salah satu langkah yang dapat ditempuh
untuk meningkatkan kualitas lulusannya.
Berkaitan
dengan
berkualitas
maka
hal
itu,
agar
diperlukan
perbaikan-perbaikan
dan
PPL
adanya
pembinaan-
pembinaan seperlunya sesuai masalah di
lapangan,
salah
satunya
mengenai
kemampuan mengelola kelas. Untuk itulah
Pada pelaksanaan di lapangan tidak
jarang
dijumpai
yangmengemuka,
salah
masalah tersebut sangat penting untuk
kasus-kasus
satunya
diteliti sebagai usaha membantu mencari
adalah
jalan keluar memecahkan masalah yang ada.
adanya perbedaan hasil nilai yangmencolok
Perbaikan-perbaikan
antara persiapan dan pelaksanaan PPL.
guru
pengajaran terutama dalam mengelola kelas
masih
pamong
dan
dosen
pembimbing
melalui model bimbingan supervisi klinis.
di sekolah latihan masih terdapat beberapa
karena
pembinaan-
pembinaan tersebut dapat diberikan oleh
Mahasiswa praktikan dalam melaksanakan
kendala
dan
Menurut Parwoto (1998: 18), “Supervisi
kurangnya
klinis
pengalaman di lapangan dan persiapan
merupakan
pemberian
bantuan
profesional yang didasarkan pada kebutuhan
sebelum melaksanakan praktik mengajar.
mahasiswa calon guru, dan bersumber dari
Walaupun pada kenyataannya mahasiswa
observasi dan analisis yang sistematis atas
sudah dibekali dengan berbagai persiapan
perilaku nyata mahasiswa calon guru di
dini sebelum melaksanakan praktik baik
dalam kelas.” Selanjutnya Parwoto (1998:
materi maupun kesiapan lainnya, praktikan
84) menyatakan, “Tahap ini menuntut
masih juga mendapat kendala-kendala dalam
mahasiswa-mahasiswa calon guru untuk
mengelola kelas sehingga pengalaman yang
berlatih menerapkan keterampilan mengajar
didapatkan dalam praktik mengajar tidak
dan nonmengajar secara terintegrasi dan
dapat diperoleh secara maksimal.
utuh
30
dalam
situasi
mengajar
yang
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
sebenarnya di bawah bimbingan intensif
manfaat selama dan setelah pelaksanaan
dosen dan guru pamong.”
PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo.
Berdasar kanuraian di atas, penulis
terdorong
untuk
penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
tentang kendala-kendala dalam pelaksanaan
Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl.
PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun
Jend. Sudirman No. 151 Rt: 02 Rw: IV,
2012.Hal ini didukung oleh pengamatan
Jombor,
awal
saat
Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian
melaksanakan PPL di SMK Negeri 1
deskriptif kualitatif. Sumber data yang
Sukoharjo. Penulis melihat sendiri bahwa
digunakan adalah narasumber, peristiwa,
masih
yang
lokasi serta dokumen dan arsip dengan
dihadapi oleh antar mahasiswa, mahasiswa
menggunakan teknik purposive sampling.
dengan sekolah dan mahasiswa dengan
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan
dosen pembimbing. Atas latar belakang
melalui
masalah tersebut penulis ingin mengadakan
dokumentasi.
penelitian dengan judul “Kendala-Kendala
masalah penelitian adalah sebagai berikut:
yang
banyak
melakukan
METODE PENELITIAN
dilakukan
penulis
kendala-kendala
Bendosari,
observasi,
Sukoharjo,
Jawa
wawancara
Selanjutnya
dan
konstelasi
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Persiapan
(PPL) Mahasiswa FKIP UNS di SMK
Mahasiswa Calon
Negeri 1 SukoharjoTahun 2012.”
Peserta PPL
Tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
persiapan mahasiswa calon peserta PPL
yang akan melaksanakan PPL, (2) peranan
Pelaksanaan PPL
Peranan Guru
di SMK Negeri 1
Pamong dan
Sukoharjo
Dosen
Kendala-kendala
Manfaat yang
Pelaksanaan PPL
Diperoleh
guru pamong dan dosen pembimbing dalam
memberikan bimbingan kepada mahasiswa
PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo, (3)
kendala-kendala yang ditemui mahasiswa
Mahasiswa PPL di
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Sukoharjo serta upaya penanganannya, (4)
31
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
bekal yang cukup kepada mahasiswa calon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan latar belakang masalah
peserta PPL agar pelaksanaan PPL di
yang dipaparkan penulis pada bab I, yaitu
sekolah mitra menjadi optimal. Pembekalan
tentang kendala-kendala dalam pelaksanaan
tersebut berupa teori maupun praktek. Teori-
PPL mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri
teori tersebut dapat berupa komponen-
1 Sukoharjo Tahun 2012 dapat disajikan
komponen
data yang diperoleh dan dianalisis sebagai
Perencanaan
berikut: 1) Persiapan mahasiswa calon
Pembelajaran,
peserta
akan
Evaluasi Pembelajaran, dan teori-teori dasar
Sekolah
lainnya. Meskipun di dalam microteaching
Mitra.Sebelum penerjunan ke sekolah mitra,
kegiatan mahasiswa berupa peer teaching
mahasiswa harus sudah memenuhi beberapa
yaitu latihan mengajar dengan siswanya
persyaratan untuk mengikuti PPL yang telah
teman mereka sendiri, namun paling tidak
ditentukan
BKK
mahasiswa sudah latihan berbicara di depan
maupun Prodi baik itu BKK Akuntansi,
umum sehingga melatih mental dan percaya
BKK PTN, BKK PAP, Prodi PKN, Prodi
diri mereka untuk nantinya dapat diterapkan
Biologi, dan Prodi POK. Secara keseluruhan
di sekolah mitra, 2) Peranan guru pamong
mahasiswa telah siap dalam mengikuti
dan dosen pembimbing dalam memberikan
pelaksanaan
VII.
bimbingan kepada mahasiswa PPL di SMK
Persyaratan tersebut meliputi mahasiswa
Negeri 1 Sukoharjo.Pelaksanaan PPL di
telah lulus minimal 86 SKS termasuk di
SMK Negeri 1 Sukoharjo tidak terlepas dari
dalamnya lulus semua mata kuliah MKB,
bimbingan oleh Guru Pamong, Dosen
MKK, Pengajaran Mikro, mata kuliah
Pembimbing, Kepala Sekolah, dan guru
bidang studi prasyarat PPL yang telah
maupun
ditentukan oleh masing-masing BKK atau
dilakukan agar pelaksanaan PPL di SMK
Program Studi, dan telah mengisi blangko
Negeri 1 Sukoharjo berjalan dengan baik
permohonan untuk mengikuti PPL serta
dan optimal. (a) Peranan guru pamong
pembekalan dari Unit PPL.Masing-masing
dalam
BKK dan Prodi tentunya telah memberikan
mahasiswa
PPL
FKIP
melaksanakan
UNS
PPL
oleh
PPL
yang
di
masing-masing
di
semester
32
pembelajaran
antara
Pembelajaran,
staf
Strategi
sekolah.
memberikan
PPL
di
lain
Teknologi
Pembelajaran,
Bimbingan
bimbingan
SMK
ini
kepada
Negeri
1
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
Sukoharjo.Pertama kali mahasiswa terjun ke
pamong selain memberikan model les dan
sekolah mitra, mahasiswa diserahkan kepada
latihan terbimbing kepada mahasiswa PPL,
pihak SMK Negeri 1 Sukoharjo. Dalam
guru pamong juga membimbing mahasiswa
acara penyerahan tersebut, guru pamong
dalam kegiatan lain di luar kelas, mengingat
wajib hadir agar mengetahui bagaimana
kegiatan PPL di sekolah tidak hanya
pelaksanaan
1
mengajar tetapi juga mengikuti kegiatan-
Sukoharjo dan mengetahui siapa mahasiswa
kegiatan di luar kelas, seperti mengikuti
bimbingannya,
kegiatan
PPL
di
dan
SMK
Negeri
sebaliknya,
untuk
ektrakurikuler
dan
kegiatan-
selanjutnya dapat berkoordinasi dengan
kegiatan lain yang ada di sekolah tersebut.
mahasiswa bimbingannya untuk pelaksanaan
Dengan
PPL itu sendiri.Guru pamong mengharuskan
tersebut, maka kompetensi sosial mahasiswa
mahasiswa
RPP
PPL akan terbentuk.Guru pamong di SMK
sebagai salah satu administrasi mengajar di
Negeri 1 Sukoharjo juga telah melaksanakan
kelas. RPP yang dibuat oleh mahasiswa
supervisi klinis setelah memberikan model
format
les, latihan terbimbing dan latihan mandiri
PPL
untuk
penyusunannya
membuat
sedikit
berbeda
mengikuti
kegiatan-kegiatan
dengan format penyusunan RPP di sekolah,
kepada
maka dalam pembuatannya mahasiswa harus
mahasiswa, tugas guru pamong juga menilai
menyesuaikan dengan format penyusunan
kemampuan praktek mengajar mahasiswa
RPP di sekolah. Sejauh ini mahasiswa tidak
PPL baik dari segi mental, materi maupun
mengalami kesulitan dalam pembuatan RPP
metode
karena guru pamong telah memberi contoh
pembimbing dalam memberikan bimbingan
bagaimana
jadi
kepada mahasiswa PPL di SMK Negeri 1
mahasiswa tinggal menyesuaikannya dengan
Sukoharjo.Tugas dosen pembimbing dan
format yang telah dibakukan. Sebelum
tugas guru pamong sebenarnya sama, hanya
mengajar di kelas, mahasiswa juga wajib
berbeda
mengkonsultasikan RPP tersebut kepada
pembimbing dalam membimbing mahasiswa
guru pamong.Guru pamong di SMK Negeri
PPL
1 Sukoharjo telah memberikan model les
monitoring ke sekolah. Dalam monitoring
dan latihan terbimbing dengan baik. Guru
tersebut keaktifan dari mahasiswa PPL
format
penyusunannya,
33
mahasiswa.Selain
mengajar.
tempat
salah
(b)
saja.
satunya
membimbing
Peranan
Tugas
adalah
dosen
dosen
melakukan
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
sendiri juga diperlukan agar pelaksanaan
Negeri
monitoring yang dilakukan oleh dosen
penanganannya.Pelaksanaan PPL di SMK
pembimbing berjalan dengan baik.Keaktifan
Negeri 1 Sukoharjo tidak terlepas dari
mahasiswa dalam berkomunikasi dengan
berbagai
dosen pembimbing kurang berjalan dengan
mahasiswa PPL dalam mengajar. Kurang
baik, sehingga monitoring masing-masing
siapnya mahasiswa PPL dipengaruhi oleh
dosen pembimbing ke sekolah juga kurang
mental sehingga di dalam menyampaikan
berjalan dengan baik.Keadaan sebenarnya
materi dan penguasaan kelas banyak siswa
mahasiswa jarang sekali bahkan hampir
yang mengacuhkan mahasiswa PPL. Hal
tidak pernah berkomunikasi dengan dosen
tersebut
pembimbing. Dengan kondisi tersebut maka
praktek mengajar dalam microteaching.
secara
juga
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
hampir tidak pernah. RPP untuk ujian
masalah mental tersebut diharapkan dalam
praktek yang harusnya dikonsultasikan dan
microteaching sebagai satu-satunya tempat
disetujui
latihan bagi mahasiswa untuk mengajar
otomatis
untuk
dengan
konsultasi
membubuhkan
tanda
1
Sukoharjo
kendala
serta
yang
dikarenakan
dialami
kurangnya
oleh
latihan
tangan dari dosen pembimbing dilakukan
dilaksanakan
pada saat ujian itu berlangsung. Selain itu
mental
dengan permasalahan ini, monitoring ke
mahasiswa juga harus banyak berlatih dan
sekolah dari dosen pembimbing pun juga
belajar sendiri di dalam melatih mental agar
hampir
percaya diri saat berhadapan dengan para
tidak
pernah,
sehingga
dosen
seoptimal
upaya
mahasiswa
terlatih,
selain
hanya pada saat mahasiswa ujian praktek
melatih mentalnya maka diharapkan para
saja. Tetapi ada beberapa dosen pembimbing
siswa dapat menghormati mahasiswa PPL
yang
untuk
sebagai gurunya, tetapi mahasiswa PPL juga
monitoring mahasiswa PPL di sekolah, jadi
harus menjaga kewibawaan mereka. Dari
tidak semuanya dosen pembimbing seperti
segi
itu, namun mayoritas kenyataannya seperti
mahasiswa PPL masih kurang. Hal ini
itu.
ditemui
dikarenakan buku pegangan yang terbatas
mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di SMK
dan mahasiswa PPL hanya mengandalkan
3)
Kendala-kendala
yang
34
materi,
penguasaan
PPL
itu
siswa.
waktunya
mahasiswa
agar
pembimbing dan guru pamong bertemu
menyempatkan
Apabila
mungkin
materi
dapat
dari
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
buku pegangan dari guru pamong, sehingga
karakter siswa, mengetahui cara mengajar
materi yang disampaikan tidak meluas.
yang baik, dapat mengimplementasikan
Untuk materi, sebenarnya mahasiswa bisa
pengetahuan yang diperoleh di bangku
mencari materi di internet lengkap dengan
kuliah, dan dapat mengembangkan empat
soal-soal latihan atau mencari buku-buku
aspek kompetensi guru.
lain sesuai materi yang diajarkan di sekolah
SIMPULAN
agar pengetahuan yang diperoleh siswa luas.
Berdasarkan
analisis
data
dan
Kemudian dari segi metode mengajar yang
pembahasan di atas dapat disimpulkan
digunakan oleh mahasiswa PPL masih
sebagai berikut: 1) Persiapan mahasiswa
monoton yaitu ceramah, dikarenakan sarana
calon peserta PPL FKIP UNS yang akan
prasarana yang ada di sekolah terbatas.
melaksanakan
Padahal dari keterbatasan sarana prasarana
meliputi: (a) Persiapan administratif yaitu
tersebut justru mahasiswa PPL diharapkan
mahasiswa telah lulus minimal 86 SKS
dapat menciptakan metode mengajar yang
termasuk di dalamnya lulus semua mata
kreatif dengan memanfaatkan sarana dan
kuliah MKB, MKK, Pengajaran Mikro, mata
prasarana yang tersedia. 4) Manfaat yang
kuliah bidang studi prasyarat PPL yang telah
diperoleh mahasiswa PPL selama dan
ditentukan oleh masing-masing BKK atau
setelah melaksanakan PPL di SMKN 1
Program Studi, dan telah mengisi blangko
Sukoharjo. Pelaksanaan PPL di sekolah
permohonan untuk mengikuti PPL serta
mitra bertujuan untuk melatih mahasiswa
pembekalan dari Unit PPL. (b) Persiapan
dalam mengajar di dunia nyata setelah
mental dan keterampilan
mereka
dalam
pembekalan yang dilakukan oleh pihak
microteaching. Banyak sekali manfaat yang
Prodi dan BKK masing-masing yang berupa
diperoleh selama dan setelah mengikuti
latihan praktik mengajar dalam mata kuliah
kegiatan PPL. Berbagai manfaat
yang
Pengajaran Mikro. 2) Peranan guru pamong
diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan
dan dosen pembimbing dalam memberikan
kegiatan PPL tersebut antara lain mengenal
bimbingan kepada mahasiswa PPL di SMK
lingkungan sekolah, mengetahui kondisi
Negeri 1 Sukoharjo, meliputi: (a) Peranan
kelas yang sebenarnya, memahami berbagai
guru pamong dalam memberikan bimbingan
berlatih
mengajar
35
PPL
di
sekolah
mitra,
yaitu berupa
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
kepada mahasiswa PPL di SMK Negeri 1
pembimbing. (c) Memanfaatkan sarana dan
Sukoharjo, meliputi: (1) Menghadiri upacara
prasarana yang ada di sekolah dan membawa
penyerahan mahasiswa PPL dari Fakultas
atau
kepada Kepala Sekolah. (2) Pembimbingan
sendiri agar proses belajar mengajar tetap
administrasi mengajar. (3) Pembimbingan
berjalan dengan semestinya. 4) Manfaat
model
menciptakan
media
pembelajaran
les.
(4)
Pembimbingan
latihan
yang diperoleh mahasiswa PPL selama dan
terbimbing.
(5)
Pembimbingan
latihan
setelah melaksanakan PPL di SMKN 1
mandiri. (6) Pelaksanaan model bimbingan
Sukoharjo,
meliputi:
supervisi klinis. (7) Penilaian ujian praktek
mengenal
lingkungan
mengajar. (b) Perananan dosen pembimbing
Mahasiswa
mengetahui
dalam
pembelajaran
yang
memberikan
mahasiswa
PPL
Sukoharjo,
meliputi:
bimbingan
(b)
administrasi
diperlukan
sebelum
Memonitoring
mengajar yang baik dengan menerapkan
mahasiswa PPL di sekolah mitra. (2)
keterampilan dasar mengajar. (d) Mahasiswa
Penilaian
3)
dapat mengimplementasikan pengetahuan
Kendala-kendala yang ditemui mahasiswa
yang telah diperoleh di bangku kuliah. (e)
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1
Mahasiswa dapat mengembangkan empat
Sukoharjo
aspek kompetensi guru, yaitu kompetensi
praktek
serta
penanganannya,
(b)
(1)
mengajar.
bagaimana
meliputi:
(a)
Pengelolaan
Penguasaan
Negeri
sekolah.
mengajar. (c) Mahasiswa mengetahui cara
ujian
SMK
Mahasiswa
1
mental,
di
kepada
(a)
materi,
upaya
Kesiapan
kelas,
(d)
pedadogik,
(c)
kompetensi
profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi
Metode
sosial.
(f)
Mahasiswa
memperoleh
pembelajaran, (e) Keterbatasan sarana dan
pengalaman untuk menjadi seorang guru
prasarana pembelajaran di sekolah. Upaya
yang berkompeten.
untuk menangani kendala-kendala tersebut:
SARAN
(a) Pemberian mata kuliah Pengajaran Mikro
yang
efektif
dan
implikasi yang telah dipaparkan tersebut,
bimbingan
maka saran yang dapat diberikan adalah bagi
supervisi klinis yang tidak hanya dilakukan
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PPL,
oleh guru pamong saja melainkan oleh dosen
mahasiswa hendaknya mempunyai motivasi
(b)
melatih
kesimpulan
mental
mahasiswa.
untuk
Berdasarkan
Pelaksanaan
36
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
agar selalu semangat dalam mengajar.
peserta PPL agar pelaksanaan PPL di
Sebelum
sekolah
mengajar,
mahasiswa
mengkonsultasikan
wajib
administrasi
mitra
monitoring
dapat
secara
optimal.Perlunya
efektif
dari
dosen
pembelajaran kepada guru pamong agar
pembimbing dan kerjasama yang baik
proses
dengan
dengan guru pamong agar kendala-kendala
baik.Mahasiswa PPL harus lebih tegas dan
yang ditemui oleh mahasiswa PPL dapat
menunjukkan
diminimalisir.
pembelajaran
berjalan
kewibawaannya
sebagai
seorang guru agar para siswa segan dan
menghormati
bukan
layaknya
gurunya
teman.Mahasiswa
UCAPAN TERIMA KASIH
sendiri
PPL
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
harus
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah.
arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Bagi sekolah supaya melengkapi
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
sarana dan prasarana pembelajaran agar
kepada:
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
1.
dengan baik.
dan
PPL dibebaskan dengan kuliah di kampus
yang
jauh
2.
dan
Universitas
Ketua BKK Akuntansi FKIP Ekonomi
telah
kampus, mahasiswa PPL bisa fokus pada
memberikan
pengarahan
dan
bimbingan dalam penyusunan artikel
kegiatan PPL tanpa harus ada beban kuliah
ilmiah ini.
di kampus agar pelaksanaan PPL di sekolah
3.
berjalan tanpa hambatan yang berarti.
pemberian
Pendidikan,
sekaligus selaku Pembimbing I yang
setiap hari. Dengan pembebasan kuliah di
LPTK,
Ilmu
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
mahasiswa PPL harus datang ke sekolah
Bagi
Pendidikan
Sebelas Maret Surakarta.
karena mengingat waktu dan jarak dari
kampus
Studi
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
PPL di sekolah mitra hendaknya mahasiswa
ke
Program
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Bagi Unit PPL, selama pelaksanaan
sekolah
Ketua
Pembimbing II, atas segala motivasi dan
bimbingannya
bekal
selama
penyusunan
artikel ilmiah ini.
secara efektif terutama dalam mata kuliah
4.
pengajaran mikro kepada mahasiswa calon
Semua pihak yang telah membantu
kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini
37
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
yang tidak mungkin penulis sebutkan
satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Anah Suhaenah Suparno & I.G.K Wardani.
1994. Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Parwoto. 1998. Pedoman Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Program Studi PGLB. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.
Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Universitas Sebelas Maret. 2012. Buku
Pedoman Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Surakarta: Sebelas Maret University
Press UNS.
Undang-Undang Guru danDosen. 2006.
Yogyakarta: PustakaPelajar.
38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
KENDALA-KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
(PPL) MAHASISWA FKIP UNS DI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2012
Dewi Puspita Sari, Wahyu Adi, Sri Sumaryati
*Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
deepuspitaa@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persiapan mahasiswa calon
peserta PPL yang akan melaksanakan PPL, (2) peranan guru pamong dan dosen pembimbing
dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo, (3)
kendala-kendala yang ditemui mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1
Sukoharjo serta upaya penanganannya, (4) manfaat selama dan setelah pelaksanaan PPL di
SMK Negeri 1 Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan terfokus pada satu
lokasi, yaitu SMK Negeri 1 Sukoharjo. Sumber data yang digunakan adalah narasumber,
peristiwa, lokasi serta dokumen dan arsip dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) persiapan mahasiswa calon peserta
PPL sebelum penerjunan di sekolah mitra meliputi, a) persiapan administratif yaitu
mahasiswa telah lulus minimal 86 SKS termasuk di dalamnya lulus semua mata kuliah MKB,
MKK, Pengajaran Mikro, mata kuliah bidang studi prasyarat PPL yang telah ditentukan oleh
masing-masing BKK atau Program Studi, telah mengisi blangko permohonan untuk
mengikuti PPL,danpembekalandari Unit PPL, b) persiapan mental dan keterampilan yaitu
pembekalan yang dilakukan oleh pihak Prodi dan BKK yang berupa latihan praktek mengajar
dalam mata kuliah Pengajaran Mikro. (2) peranan guru pamong dalam pelaksanaan PPL di
SMK Negeri 1 Sukoharjo meliputi, a) menghadiri upacara penyerahan mahasiswa PPL dari
Fakultas kepada Kepala Sekolah, b) pembimbingan administrasi mengajar, c) pembimbingan
model les, d) pembimbingan latihan terbimbing, e) pembimbingan latihan mandiri, f)
pelaksanaan model bimbingan supervisi klinis, g) penilaian ujian praktek mengajar. Peranan
dosen pembimbing dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo meliputi, a)
monitoring mahasiswa PPL di sekolah, b) penilaian ujian praktek mengajar. (3) kendalakendala mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo meliputi, a) kesiapan
mental, b) pengelolaan kelas, c) penguasaan materi, d) metode pembelajaran, e) keterbatasan
sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah. Upaya penanganannya meliputi, a) pemberian
mata kuliah Pengajaran Mikro yang efektif untuk melatih mental dan keterampilan
mahasiswa, b) pemberian model bimbingan supervisi klinis oleh guru pamong dan dosen
pembimbing, c) memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah yang ada dan menciptakan
media pembelajaran sendiri agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan semestinya.
(4) manfaat yang diperoleh mahasiswa selama dan setelah mengikuti kegiatan PPL meliputi,
a) mahasiswa mengenal lingkungan sekolah, b) mahasiswa mengetahui administrasi
pembelajaran yang diperlukan sebelum mengajar, c) mahasiswa mengetahui cara mengajar
yang baik dengan menerapkan keterampilan dasar mengajar, d) mahasiswa dapat
mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah, e) mahasiswa
dapat mengembangkan empat aspek kompetensi guru, f) mahasiswa memperoleh pengalaman
untuk menjadi seorang guru yang berkompeten.
26
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
Kata Kunci : PPL, Kendala.
ABSTRACT
Dewi Puspita Sari. K7409035. THE CONSTRAINTS WITH THE IMPLEMENTATION
OF FIELD EXPERIENCE PROGRAM (PPL) OF FKIP UNS’S STUDENTS IN SMK
NEGERI 1 SUKOHARJO IN 2012. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education
Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2013.
The objectives of research were to find out (1) the preparation of prospect PPL
participant students that will carried out PPL, (2) the role of guardian teacher and consultant
lecturer in guiding the PPL students in SMP Negeri 1 Sukoharjo, (3) the constraints the
students encountered in implementing PPL in SMK Negeri 1 Sukoharjo as well as the attempt
of overcome them, (4) the benefit during and after the implementation of PPL in SMK Negeri
1 Sukoharjo.
This research is a descriptive qualitative research by focusing on one location, SMK
Negeri 1 Sukoharjo. The data source used was informant, event, location, as well as document
and archive by using purposive sampling technique. The data collection was carried out using
observation, interview and documentation methods.
The results of research were as follows. (1) the preparation of prospect PPL participant
students before entering the partner school included: a) administrative preparation with the
criteria of the students had passed successfully at least 86 credit points including MKB,
MKK, Micro Teaching, and PPL requirement courses that had been determined by each BKK
or Study Program, had filled in application form for attending PPL, and briefing from PPL
Unit, b) mental and skill preparation namely the briefing conducted by Study Program and
BKK in the form of teaching practice in Microteaching course. (2) The role of guardian
teacher in implementing PPL in SMK Negeri 1 Sukoharjo encompassing a) attending the
ceremony of submitting the PPL students from the Faculty to the School Principal, b)
teaching administration guiding, e) guiding independent practice, f) implementing the clinical
supervision guiding model, g) assessing teaching practice examination. The role of guiding
lectured in implementing PPL in SMK Negeri 1 Sukoharjo included: a) monitoring the PPL
students at school, b) scoring the teaching practice examination. (3) The constraints the
students encountered in PPL implementation in SMK Negeri 1 Sukoharjo included: a) mental
readiness, b) class management, c) material mastery, d) learning method, e) learning
infrastructure limitedness at school. The attempt of handling it included, a) delivering
Microteaching course effectively to practice the students mental and skill, b) providing
clinical supervision guiding model by the guardian teacher and consultant lecturer, c) utilizing
the existing school infrastructure and creating distinctive learning media in order to make
teaching and learning run as due. (4) The benefit the students obtained during and after
attending PPL activity included: a) the students were familiar with school environment, b) the
students recognize the learning administration needed before teaching, c) the students find out
the good teaching method by applying the basic skill of teaching, d) the students could
implemented the knowledge they obtained from lecturing, e) the students could develop four
aspects of teacher competences, f) the students obtained experience to become a competent
teacher.
Keywords: PPL, Constraints.
27
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
kompetensi. Kompetensi yang harus melekat
PENDAHULUAN
Paradigma pendidikan di abad 21
pada
tenaga
kependidikan
menuntut perubahan peran guru. Guru harus
kompetensi
mampu
kepribadian, dan sosial.
menjadi
insan
pendidik
yang
profesional, kreatif, dan dinamis. Insan
pedagogik,
Dalam
adalah
profesional,
prakteknya,
untuk
pendidik yang sanggup menciptakan suasana
mengembangkan seperangkat kompetensi
dan lingkungan belajar yang inovatif, insan
guru,
pendidik yang sanggup menunaikan peran
menempuh Program Pengalaman Lapangan
multi fungsi, sebagai fasilitator, motivator,
(PPL) di semester 7. Menurut buku pedoman
komunikator, transformasi, bahkan sebagai
PPL, persiapan pelaksanaan program ini
agen
Dengan
secara garis besar dapat dikelompokkan
mempertimbangkan pentingnya peran guru,
menjadi dua yaknipertama persiapan secara
maka
administrasi
perubahan.
dituntut
peran
aktif
Lembaga
mahasiswa
FKIP
yaitu
UNS
mahasiswa
wajib
telah
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
menempuh 86 sks termasuk di dalamnya
dalam memperkokoh institusi LPTK sebagai
lulus semua mata kuliah MKB, MKK dan
lembaga penghasil guru profesional, melalui
Pengajaran Mikro, mata kuliah bidang studi
penyempurnaan modal kurikulum, standar
prasyarat PPL yang telah ditentukan oleh
rekrutmen calon guru profesional dan pola
masing-masing BKK atau Program Studi,
pembinaan guru mulai penataan sistem
telah mengisi blangko permohonan untuk
kelembagaan yang paling dasar dengan
mengikuti PPL serta pembekalan secara
memperkuat posisi jurusan dan program
integrasi oleh Unit PPL dan kedua persiapan
studinya sehingga dapat menjadi cermin
mental dan keterampilan yaitu pembekalan
bagi program studi lain. FKIP UNS sebagai
dilakukan oleh pihak jurusan yang berupa
Lembaga Penghasil Tenaga Kependidikan
latihan praktik mengajar.Setelah melalui
memiliki visi menjadi LPTK Penghasil dan
persiapan
Pengembang
diterjunkanke lapangan.
Tenaga
Kependidikan
tersebut
mahasiswa
baru
“Berkarakter Kuat dan Cerdas”. Hal tersebut
Dari segi praktek, mahasiswa wajib
berartiuntuk menjadi tenaga kependidikan
telah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro
yang handal harus memiliki seperangkat
28
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
sebagai bekal latihan mengajar. Seperti yang
melibatkan unsur-unsur dari kedua belah
diungkapkan Suwarna, dkk (2006:4) bahwa,
pihak, guna membentuk guru yang memiliki
Pengajaran mikro merupakan salah satu
langkah pemantapan dan monitoring
tingkat kompetensi mahasiswa calon
guru. Kompetensi yang diperoleh secara
bertahap melalui pendidikan dan
pengajaran, baik berupa MKDU (Mata
Kuliah Dasar Umum), MKDK (Mata
Kuliah Dasar Khusus) yang termasuk di
dalamnya mata kuliah yang berkaitan
dengan pembentukan kemampuan PBM,
maupun MBS (Mata Kuliah Bidang
Studi).
PPL
bertujuan
empat
pengalaman
PPL
waktu, tempat pelaksanaan, program dan
biaya. Kegiatan PPL diharapkan dapat
memberi
kegiatan
pembelajaran
bekal
yang
untuk
diperoleh
kegiatan ini dapat memberikan pengalaman
nyata sebagai usaha untuk meningkatkan
keterampilan
menyelenggarakan
sesungguhnya.
pengelolaan
Pelaksanaan
KBM
yang
PPL
harus
didukung dengan kerjasama yang baik antar
mahasiswa, mahasiswa dengan sekolah,
dengan dilaksanakannya Undang-Undang
mahasiswa dengan UPPL, dan mahasiswa
Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 dan PP
dengan dosen pembimbing.
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
kegiatan
kepada
mahasiswa selama perkuliahan. Selain itu
dapat berlangsung secara profesional, seiring
melalui
proses
mempraktikkan
yang
program tersebut secara operasional dan
dilaksanakan
khususnya
mengenal dan mengetahui secara langsung
profesi. Pelaksanaan PPL di sekolah mitra
Pendidikan.Penyempurnaan
manfaat
mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
kependidikan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
mampu
yang
yang dilaksanakan secara terpadu dalam hal
memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan
diharapkan
kegiatan
dengan Depdiknas dan sekolah tempat PPL
memberikan
profesional
merupakan
ditangani oleh UPPL (UNS), bekerjasama
sebagai sarana pembentukan calon-calon
kependidikan
kompetensi
sosialmenuju pada paradigma pembelajaran.
secara langsung. Program ini juga sekaligus
tenaga
yaitu
pedagogik, profesional, kepribadian, dan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk
memperoleh
kompetensi
I.G.K Wardani dan Anah Suhaenah
PPL
Suparno (1994: 1) mengemukakan bahwa:
Program
Sudah seyogyanya PPL dijadikan
sebagai satu pegangan sentral oleh
semua pengasuh mata kuliah pada
Kemitraan LPTK (FKIP-UNS Surakarta)
dengan sekolah latihan (sekolah mitra) yang
29
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
lembaga pendidikan guru. Artinya,
setiap
pengasuh
mata
kuliah
memikirkan
dan
selanjutnya
merencanakan sumbangan yang
dapat diberikan oleh mata kuliah
yang
diasuhnya
terhadap
pembentukan
kemampuan
profesional mahasiswa calon guru.
Mengingat pentingnya peran PPL
tersebut, sudah seyogyanya PPL
dirancang
secara
cermat
dan
sistematis.
Peningkatan kualitas PPL merupakan
salah satu langkah yang dapat ditempuh
untuk meningkatkan kualitas lulusannya.
Berkaitan
dengan
berkualitas
maka
hal
itu,
agar
diperlukan
perbaikan-perbaikan
dan
PPL
adanya
pembinaan-
pembinaan seperlunya sesuai masalah di
lapangan,
salah
satunya
mengenai
kemampuan mengelola kelas. Untuk itulah
Pada pelaksanaan di lapangan tidak
jarang
dijumpai
yangmengemuka,
salah
masalah tersebut sangat penting untuk
kasus-kasus
satunya
diteliti sebagai usaha membantu mencari
adalah
jalan keluar memecahkan masalah yang ada.
adanya perbedaan hasil nilai yangmencolok
Perbaikan-perbaikan
antara persiapan dan pelaksanaan PPL.
guru
pengajaran terutama dalam mengelola kelas
masih
pamong
dan
dosen
pembimbing
melalui model bimbingan supervisi klinis.
di sekolah latihan masih terdapat beberapa
karena
pembinaan-
pembinaan tersebut dapat diberikan oleh
Mahasiswa praktikan dalam melaksanakan
kendala
dan
Menurut Parwoto (1998: 18), “Supervisi
kurangnya
klinis
pengalaman di lapangan dan persiapan
merupakan
pemberian
bantuan
profesional yang didasarkan pada kebutuhan
sebelum melaksanakan praktik mengajar.
mahasiswa calon guru, dan bersumber dari
Walaupun pada kenyataannya mahasiswa
observasi dan analisis yang sistematis atas
sudah dibekali dengan berbagai persiapan
perilaku nyata mahasiswa calon guru di
dini sebelum melaksanakan praktik baik
dalam kelas.” Selanjutnya Parwoto (1998:
materi maupun kesiapan lainnya, praktikan
84) menyatakan, “Tahap ini menuntut
masih juga mendapat kendala-kendala dalam
mahasiswa-mahasiswa calon guru untuk
mengelola kelas sehingga pengalaman yang
berlatih menerapkan keterampilan mengajar
didapatkan dalam praktik mengajar tidak
dan nonmengajar secara terintegrasi dan
dapat diperoleh secara maksimal.
utuh
30
dalam
situasi
mengajar
yang
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
sebenarnya di bawah bimbingan intensif
manfaat selama dan setelah pelaksanaan
dosen dan guru pamong.”
PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo.
Berdasar kanuraian di atas, penulis
terdorong
untuk
penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
tentang kendala-kendala dalam pelaksanaan
Negeri 1 Sukoharjo yang beralamatkan di Jl.
PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo tahun
Jend. Sudirman No. 151 Rt: 02 Rw: IV,
2012.Hal ini didukung oleh pengamatan
Jombor,
awal
saat
Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian
melaksanakan PPL di SMK Negeri 1
deskriptif kualitatif. Sumber data yang
Sukoharjo. Penulis melihat sendiri bahwa
digunakan adalah narasumber, peristiwa,
masih
yang
lokasi serta dokumen dan arsip dengan
dihadapi oleh antar mahasiswa, mahasiswa
menggunakan teknik purposive sampling.
dengan sekolah dan mahasiswa dengan
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan
dosen pembimbing. Atas latar belakang
melalui
masalah tersebut penulis ingin mengadakan
dokumentasi.
penelitian dengan judul “Kendala-Kendala
masalah penelitian adalah sebagai berikut:
yang
banyak
melakukan
METODE PENELITIAN
dilakukan
penulis
kendala-kendala
Bendosari,
observasi,
Sukoharjo,
Jawa
wawancara
Selanjutnya
dan
konstelasi
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
Persiapan
(PPL) Mahasiswa FKIP UNS di SMK
Mahasiswa Calon
Negeri 1 SukoharjoTahun 2012.”
Peserta PPL
Tujuan yang akan dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui (1)
persiapan mahasiswa calon peserta PPL
yang akan melaksanakan PPL, (2) peranan
Pelaksanaan PPL
Peranan Guru
di SMK Negeri 1
Pamong dan
Sukoharjo
Dosen
Kendala-kendala
Manfaat yang
Pelaksanaan PPL
Diperoleh
guru pamong dan dosen pembimbing dalam
memberikan bimbingan kepada mahasiswa
PPL di SMK Negeri 1 Sukoharjo, (3)
kendala-kendala yang ditemui mahasiswa
Mahasiswa PPL di
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Sukoharjo serta upaya penanganannya, (4)
31
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
bekal yang cukup kepada mahasiswa calon
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan latar belakang masalah
peserta PPL agar pelaksanaan PPL di
yang dipaparkan penulis pada bab I, yaitu
sekolah mitra menjadi optimal. Pembekalan
tentang kendala-kendala dalam pelaksanaan
tersebut berupa teori maupun praktek. Teori-
PPL mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri
teori tersebut dapat berupa komponen-
1 Sukoharjo Tahun 2012 dapat disajikan
komponen
data yang diperoleh dan dianalisis sebagai
Perencanaan
berikut: 1) Persiapan mahasiswa calon
Pembelajaran,
peserta
akan
Evaluasi Pembelajaran, dan teori-teori dasar
Sekolah
lainnya. Meskipun di dalam microteaching
Mitra.Sebelum penerjunan ke sekolah mitra,
kegiatan mahasiswa berupa peer teaching
mahasiswa harus sudah memenuhi beberapa
yaitu latihan mengajar dengan siswanya
persyaratan untuk mengikuti PPL yang telah
teman mereka sendiri, namun paling tidak
ditentukan
BKK
mahasiswa sudah latihan berbicara di depan
maupun Prodi baik itu BKK Akuntansi,
umum sehingga melatih mental dan percaya
BKK PTN, BKK PAP, Prodi PKN, Prodi
diri mereka untuk nantinya dapat diterapkan
Biologi, dan Prodi POK. Secara keseluruhan
di sekolah mitra, 2) Peranan guru pamong
mahasiswa telah siap dalam mengikuti
dan dosen pembimbing dalam memberikan
pelaksanaan
VII.
bimbingan kepada mahasiswa PPL di SMK
Persyaratan tersebut meliputi mahasiswa
Negeri 1 Sukoharjo.Pelaksanaan PPL di
telah lulus minimal 86 SKS termasuk di
SMK Negeri 1 Sukoharjo tidak terlepas dari
dalamnya lulus semua mata kuliah MKB,
bimbingan oleh Guru Pamong, Dosen
MKK, Pengajaran Mikro, mata kuliah
Pembimbing, Kepala Sekolah, dan guru
bidang studi prasyarat PPL yang telah
maupun
ditentukan oleh masing-masing BKK atau
dilakukan agar pelaksanaan PPL di SMK
Program Studi, dan telah mengisi blangko
Negeri 1 Sukoharjo berjalan dengan baik
permohonan untuk mengikuti PPL serta
dan optimal. (a) Peranan guru pamong
pembekalan dari Unit PPL.Masing-masing
dalam
BKK dan Prodi tentunya telah memberikan
mahasiswa
PPL
FKIP
melaksanakan
UNS
PPL
oleh
PPL
yang
di
masing-masing
di
semester
32
pembelajaran
antara
Pembelajaran,
staf
Strategi
sekolah.
memberikan
PPL
di
lain
Teknologi
Pembelajaran,
Bimbingan
bimbingan
SMK
ini
kepada
Negeri
1
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
Sukoharjo.Pertama kali mahasiswa terjun ke
pamong selain memberikan model les dan
sekolah mitra, mahasiswa diserahkan kepada
latihan terbimbing kepada mahasiswa PPL,
pihak SMK Negeri 1 Sukoharjo. Dalam
guru pamong juga membimbing mahasiswa
acara penyerahan tersebut, guru pamong
dalam kegiatan lain di luar kelas, mengingat
wajib hadir agar mengetahui bagaimana
kegiatan PPL di sekolah tidak hanya
pelaksanaan
1
mengajar tetapi juga mengikuti kegiatan-
Sukoharjo dan mengetahui siapa mahasiswa
kegiatan di luar kelas, seperti mengikuti
bimbingannya,
kegiatan
PPL
di
dan
SMK
Negeri
sebaliknya,
untuk
ektrakurikuler
dan
kegiatan-
selanjutnya dapat berkoordinasi dengan
kegiatan lain yang ada di sekolah tersebut.
mahasiswa bimbingannya untuk pelaksanaan
Dengan
PPL itu sendiri.Guru pamong mengharuskan
tersebut, maka kompetensi sosial mahasiswa
mahasiswa
RPP
PPL akan terbentuk.Guru pamong di SMK
sebagai salah satu administrasi mengajar di
Negeri 1 Sukoharjo juga telah melaksanakan
kelas. RPP yang dibuat oleh mahasiswa
supervisi klinis setelah memberikan model
format
les, latihan terbimbing dan latihan mandiri
PPL
untuk
penyusunannya
membuat
sedikit
berbeda
mengikuti
kegiatan-kegiatan
dengan format penyusunan RPP di sekolah,
kepada
maka dalam pembuatannya mahasiswa harus
mahasiswa, tugas guru pamong juga menilai
menyesuaikan dengan format penyusunan
kemampuan praktek mengajar mahasiswa
RPP di sekolah. Sejauh ini mahasiswa tidak
PPL baik dari segi mental, materi maupun
mengalami kesulitan dalam pembuatan RPP
metode
karena guru pamong telah memberi contoh
pembimbing dalam memberikan bimbingan
bagaimana
jadi
kepada mahasiswa PPL di SMK Negeri 1
mahasiswa tinggal menyesuaikannya dengan
Sukoharjo.Tugas dosen pembimbing dan
format yang telah dibakukan. Sebelum
tugas guru pamong sebenarnya sama, hanya
mengajar di kelas, mahasiswa juga wajib
berbeda
mengkonsultasikan RPP tersebut kepada
pembimbing dalam membimbing mahasiswa
guru pamong.Guru pamong di SMK Negeri
PPL
1 Sukoharjo telah memberikan model les
monitoring ke sekolah. Dalam monitoring
dan latihan terbimbing dengan baik. Guru
tersebut keaktifan dari mahasiswa PPL
format
penyusunannya,
33
mahasiswa.Selain
mengajar.
tempat
salah
(b)
saja.
satunya
membimbing
Peranan
Tugas
adalah
dosen
dosen
melakukan
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
sendiri juga diperlukan agar pelaksanaan
Negeri
monitoring yang dilakukan oleh dosen
penanganannya.Pelaksanaan PPL di SMK
pembimbing berjalan dengan baik.Keaktifan
Negeri 1 Sukoharjo tidak terlepas dari
mahasiswa dalam berkomunikasi dengan
berbagai
dosen pembimbing kurang berjalan dengan
mahasiswa PPL dalam mengajar. Kurang
baik, sehingga monitoring masing-masing
siapnya mahasiswa PPL dipengaruhi oleh
dosen pembimbing ke sekolah juga kurang
mental sehingga di dalam menyampaikan
berjalan dengan baik.Keadaan sebenarnya
materi dan penguasaan kelas banyak siswa
mahasiswa jarang sekali bahkan hampir
yang mengacuhkan mahasiswa PPL. Hal
tidak pernah berkomunikasi dengan dosen
tersebut
pembimbing. Dengan kondisi tersebut maka
praktek mengajar dalam microteaching.
secara
juga
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
hampir tidak pernah. RPP untuk ujian
masalah mental tersebut diharapkan dalam
praktek yang harusnya dikonsultasikan dan
microteaching sebagai satu-satunya tempat
disetujui
latihan bagi mahasiswa untuk mengajar
otomatis
untuk
dengan
konsultasi
membubuhkan
tanda
1
Sukoharjo
kendala
serta
yang
dikarenakan
dialami
kurangnya
oleh
latihan
tangan dari dosen pembimbing dilakukan
dilaksanakan
pada saat ujian itu berlangsung. Selain itu
mental
dengan permasalahan ini, monitoring ke
mahasiswa juga harus banyak berlatih dan
sekolah dari dosen pembimbing pun juga
belajar sendiri di dalam melatih mental agar
hampir
percaya diri saat berhadapan dengan para
tidak
pernah,
sehingga
dosen
seoptimal
upaya
mahasiswa
terlatih,
selain
hanya pada saat mahasiswa ujian praktek
melatih mentalnya maka diharapkan para
saja. Tetapi ada beberapa dosen pembimbing
siswa dapat menghormati mahasiswa PPL
yang
untuk
sebagai gurunya, tetapi mahasiswa PPL juga
monitoring mahasiswa PPL di sekolah, jadi
harus menjaga kewibawaan mereka. Dari
tidak semuanya dosen pembimbing seperti
segi
itu, namun mayoritas kenyataannya seperti
mahasiswa PPL masih kurang. Hal ini
itu.
ditemui
dikarenakan buku pegangan yang terbatas
mahasiswa dalam pelaksanaan PPL di SMK
dan mahasiswa PPL hanya mengandalkan
3)
Kendala-kendala
yang
34
materi,
penguasaan
PPL
itu
siswa.
waktunya
mahasiswa
agar
pembimbing dan guru pamong bertemu
menyempatkan
Apabila
mungkin
materi
dapat
dari
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
buku pegangan dari guru pamong, sehingga
karakter siswa, mengetahui cara mengajar
materi yang disampaikan tidak meluas.
yang baik, dapat mengimplementasikan
Untuk materi, sebenarnya mahasiswa bisa
pengetahuan yang diperoleh di bangku
mencari materi di internet lengkap dengan
kuliah, dan dapat mengembangkan empat
soal-soal latihan atau mencari buku-buku
aspek kompetensi guru.
lain sesuai materi yang diajarkan di sekolah
SIMPULAN
agar pengetahuan yang diperoleh siswa luas.
Berdasarkan
analisis
data
dan
Kemudian dari segi metode mengajar yang
pembahasan di atas dapat disimpulkan
digunakan oleh mahasiswa PPL masih
sebagai berikut: 1) Persiapan mahasiswa
monoton yaitu ceramah, dikarenakan sarana
calon peserta PPL FKIP UNS yang akan
prasarana yang ada di sekolah terbatas.
melaksanakan
Padahal dari keterbatasan sarana prasarana
meliputi: (a) Persiapan administratif yaitu
tersebut justru mahasiswa PPL diharapkan
mahasiswa telah lulus minimal 86 SKS
dapat menciptakan metode mengajar yang
termasuk di dalamnya lulus semua mata
kreatif dengan memanfaatkan sarana dan
kuliah MKB, MKK, Pengajaran Mikro, mata
prasarana yang tersedia. 4) Manfaat yang
kuliah bidang studi prasyarat PPL yang telah
diperoleh mahasiswa PPL selama dan
ditentukan oleh masing-masing BKK atau
setelah melaksanakan PPL di SMKN 1
Program Studi, dan telah mengisi blangko
Sukoharjo. Pelaksanaan PPL di sekolah
permohonan untuk mengikuti PPL serta
mitra bertujuan untuk melatih mahasiswa
pembekalan dari Unit PPL. (b) Persiapan
dalam mengajar di dunia nyata setelah
mental dan keterampilan
mereka
dalam
pembekalan yang dilakukan oleh pihak
microteaching. Banyak sekali manfaat yang
Prodi dan BKK masing-masing yang berupa
diperoleh selama dan setelah mengikuti
latihan praktik mengajar dalam mata kuliah
kegiatan PPL. Berbagai manfaat
yang
Pengajaran Mikro. 2) Peranan guru pamong
diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan
dan dosen pembimbing dalam memberikan
kegiatan PPL tersebut antara lain mengenal
bimbingan kepada mahasiswa PPL di SMK
lingkungan sekolah, mengetahui kondisi
Negeri 1 Sukoharjo, meliputi: (a) Peranan
kelas yang sebenarnya, memahami berbagai
guru pamong dalam memberikan bimbingan
berlatih
mengajar
35
PPL
di
sekolah
mitra,
yaitu berupa
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
kepada mahasiswa PPL di SMK Negeri 1
pembimbing. (c) Memanfaatkan sarana dan
Sukoharjo, meliputi: (1) Menghadiri upacara
prasarana yang ada di sekolah dan membawa
penyerahan mahasiswa PPL dari Fakultas
atau
kepada Kepala Sekolah. (2) Pembimbingan
sendiri agar proses belajar mengajar tetap
administrasi mengajar. (3) Pembimbingan
berjalan dengan semestinya. 4) Manfaat
model
menciptakan
media
pembelajaran
les.
(4)
Pembimbingan
latihan
yang diperoleh mahasiswa PPL selama dan
terbimbing.
(5)
Pembimbingan
latihan
setelah melaksanakan PPL di SMKN 1
mandiri. (6) Pelaksanaan model bimbingan
Sukoharjo,
meliputi:
supervisi klinis. (7) Penilaian ujian praktek
mengenal
lingkungan
mengajar. (b) Perananan dosen pembimbing
Mahasiswa
mengetahui
dalam
pembelajaran
yang
memberikan
mahasiswa
PPL
Sukoharjo,
meliputi:
bimbingan
(b)
administrasi
diperlukan
sebelum
Memonitoring
mengajar yang baik dengan menerapkan
mahasiswa PPL di sekolah mitra. (2)
keterampilan dasar mengajar. (d) Mahasiswa
Penilaian
3)
dapat mengimplementasikan pengetahuan
Kendala-kendala yang ditemui mahasiswa
yang telah diperoleh di bangku kuliah. (e)
dalam pelaksanaan PPL di SMK Negeri 1
Mahasiswa dapat mengembangkan empat
Sukoharjo
aspek kompetensi guru, yaitu kompetensi
praktek
serta
penanganannya,
(b)
(1)
mengajar.
bagaimana
meliputi:
(a)
Pengelolaan
Penguasaan
Negeri
sekolah.
mengajar. (c) Mahasiswa mengetahui cara
ujian
SMK
Mahasiswa
1
mental,
di
kepada
(a)
materi,
upaya
Kesiapan
kelas,
(d)
pedadogik,
(c)
kompetensi
profesional,
kompetensi kepribadian dan kompetensi
Metode
sosial.
(f)
Mahasiswa
memperoleh
pembelajaran, (e) Keterbatasan sarana dan
pengalaman untuk menjadi seorang guru
prasarana pembelajaran di sekolah. Upaya
yang berkompeten.
untuk menangani kendala-kendala tersebut:
SARAN
(a) Pemberian mata kuliah Pengajaran Mikro
yang
efektif
dan
implikasi yang telah dipaparkan tersebut,
bimbingan
maka saran yang dapat diberikan adalah bagi
supervisi klinis yang tidak hanya dilakukan
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan PPL,
oleh guru pamong saja melainkan oleh dosen
mahasiswa hendaknya mempunyai motivasi
(b)
melatih
kesimpulan
mental
mahasiswa.
untuk
Berdasarkan
Pelaksanaan
36
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
agar selalu semangat dalam mengajar.
peserta PPL agar pelaksanaan PPL di
Sebelum
sekolah
mengajar,
mahasiswa
mengkonsultasikan
wajib
administrasi
mitra
monitoring
dapat
secara
optimal.Perlunya
efektif
dari
dosen
pembelajaran kepada guru pamong agar
pembimbing dan kerjasama yang baik
proses
dengan
dengan guru pamong agar kendala-kendala
baik.Mahasiswa PPL harus lebih tegas dan
yang ditemui oleh mahasiswa PPL dapat
menunjukkan
diminimalisir.
pembelajaran
berjalan
kewibawaannya
sebagai
seorang guru agar para siswa segan dan
menghormati
bukan
layaknya
gurunya
teman.Mahasiswa
UCAPAN TERIMA KASIH
sendiri
PPL
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
harus
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,
mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah.
arahan dan dorongan dari berbagai pihak.
Bagi sekolah supaya melengkapi
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
sarana dan prasarana pembelajaran agar
kepada:
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
1.
dengan baik.
dan
PPL dibebaskan dengan kuliah di kampus
yang
jauh
2.
dan
Universitas
Ketua BKK Akuntansi FKIP Ekonomi
telah
kampus, mahasiswa PPL bisa fokus pada
memberikan
pengarahan
dan
bimbingan dalam penyusunan artikel
kegiatan PPL tanpa harus ada beban kuliah
ilmiah ini.
di kampus agar pelaksanaan PPL di sekolah
3.
berjalan tanpa hambatan yang berarti.
pemberian
Pendidikan,
sekaligus selaku Pembimbing I yang
setiap hari. Dengan pembebasan kuliah di
LPTK,
Ilmu
Universitas Sebelas Maret Surakarta,
mahasiswa PPL harus datang ke sekolah
Bagi
Pendidikan
Sebelas Maret Surakarta.
karena mengingat waktu dan jarak dari
kampus
Studi
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan
PPL di sekolah mitra hendaknya mahasiswa
ke
Program
Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Bagi Unit PPL, selama pelaksanaan
sekolah
Ketua
Pembimbing II, atas segala motivasi dan
bimbingannya
bekal
selama
penyusunan
artikel ilmiah ini.
secara efektif terutama dalam mata kuliah
4.
pengajaran mikro kepada mahasiswa calon
Semua pihak yang telah membantu
kelancaran penyusunan artikel ilmiah ini
37
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 26 s/d 38
Dewi Puspita Sari, Kendala-Kendala Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Mahasiswa FKIP UNS di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2012. Juli, 2013.
yang tidak mungkin penulis sebutkan
satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA
Anah Suhaenah Suparno & I.G.K Wardani.
1994. Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.
Parwoto. 1998. Pedoman Pelaksanaan
Program Pengalaman Lapangan (PPL)
Program Studi PGLB. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.
Suwarna, dkk. 2006. Pengajaran Mikro.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Universitas Sebelas Maret. 2012. Buku
Pedoman Program Pengalaman Lapangan
(PPL). Surakarta: Sebelas Maret University
Press UNS.
Undang-Undang Guru danDosen. 2006.
Yogyakarta: PustakaPelajar.
38