KINERJA ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAA

TUGAS MANDIRI
PENGANTAR MANAJEMEN
KINERJA ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN

Nama :Agus Tian Khosasih
NPM :170910202
Dosen :Dr. Realize ,S.Kom, M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2018

0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dalam Mata Kuliah Pengantar
Manajemen.
Makalah ini berisikan dengan Judul ” Kinerja Organisasi”. Diharapkan Makalah

ini dapat memberikan informasi kepada kita semua dan dapat dipahami atau dapat
mempelajari materi-materi dari makalah yang saya susunkan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna atau lengkap, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu
kami harapkan demi kesempurrnaan makalah ini.
Demikian makalah yang saya susunkan, atas Perhatian Bapak/Ibu guru saya
mengucapkan terima kasih.

Batam, 29 Desember 2017

Agustian Khosasih

1

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................4

1.3 Tujuan ………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kinerja Organisasi........................................................5
2.2 Sasaran dan tujuan dalam Perubahan organisasi dan Kinerja....5
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kinerja........................6
2.4 Cara mengukur Kinerja Organisasi............................................8
2.5 Efektivitas Kinerja Organisasi...................................................11
2.6 Manfaat Kinerja Organisasi.......................................................12
KESIMPULAN.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BIODATA..............................................................................................................15

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk mampu bersaing di era globalisasi ini sebuah perusahaan harus
mampu bekerja secara efektif dan efesien. Persaingan yang semakin ketat ini
menyebabkan perusahaan harus mampu meningkatkan daya saing mereka

untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan
merupakan sebuah organsasi yang terdiri dari karyawan atau pegawai untuk
menjalankan kegiatan produksi perusahaan. Untuk memenangkan persaingan
setiap organisasi harus mampu menunjukkan kemampuan dalam berbagai
bidang. Organisasi akan mengalami perubahan bersifat dinamis sesuai
perjalanan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. organisasi
yang tidak mampu beradaptasi terhadap lingkungan akan kalah dalam
persaingan.
Dalam suatu organisasi kinerja perorangan sangat mempengaruhi kinerja
organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh
orang atau sekelompok orang yang bekerja sama yang berperan aktif sebagai
pelaku dalam menghasilkan kinerja organisasi yang baik. Dengan kata lain,
tercapainya tujuan organisasi dikarenakan adanya upaya yang dilakukan oleh
orang-orang dalam organisasi tersebut.
Kemampuan karyawan tercermin dari kinerja, kinerja yang baik adalah
kinerja yang optimal. Kinerja karyawan tersebut merupakan salah satu modal
bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sehingga kinerja karyawan adalah
hal yang patut diperhatikan oleh pemimpin perusahaan.
Kinerja merupakan kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu

pekerjaan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya untuk mencapai
target kerja. Karyawan dapat bekerja dengan baik bila memiliki kinerja yang
tinggi sehingga dapat menghasilkan kerja yang baik. Kinerja karyawan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan atau organisasi
dalam mencapai tujuannya. Untuk itu kinerja dari para karyawan harus
mendapat perhatian dari para pimpinan perusahaan, sebab menurunnya kinerja
dari karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan.

3

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kinerja organisasi ?
2. Apakah sasaran dan tujuan perubahan organisasi dan kinerjanya ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan ?
4. Bagaimana cara mengukur kinerja organisasi ?
5. Apa saja kriteria keefektifan kinerja organisasi ?
6. Apa manfaat kinerja dalam sebuah organisasi ?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan :
a. Pengertian dari kinerja organisasi
b. Cara mengukur kinerja organisasi
c. Dan Manfaat kinerja dalam sebuah organisasi

4

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kinerja Organisasi
Kinerja adalah sebuah kata yang terdiri dari kata dasar “kerja” yang
menterjemahkan kata dari bahasa asing yaitu prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja
(pencapaian). Konsep kinerja (performance) dpat didefinisikan sebagai tingkat
pencapaian hasil. Kinerja bisa juga dapat dikatakan sebagai sebuah hasil dari
suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumber-sumber tertentu yang digunakan . selanjutnya kinerja juga merupakan
sebuah hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dalam suat organisasi. Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari
kegiatan kerjasama diantaraanggota atau komponen organisasi dalam rangka
mewujudkan tujuan

Kinerja merupakan kegiatan kerja sama untuk mencapai tujuan yang
pengelolaanya biasa disebut sebagai manajemen. Sedangkan organisasi adalah
hasil kerja yang didapatkan didalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Menurut keban , menyebut bahwa tingkat kinerja (performance) dalam
oraganisasi didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil “ the degree of
accomplishment” atau kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi
secara berkesinambungan (keban , 2003:43). Menurut steers pengertian kinerja
organisasi adalah tingkat yang menunjukan seberapa jauh (steers,2003:67).
Sedangkan menurut suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran,tujuan,misi,visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi (Mahsun,2006:25)
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa kinerja organisasi adalah
seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan sesuai dengan kemampan yang dimiliki dan
program/kebijakan/visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian
kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasl atau tidaknya
tujuanorganisasi yang telah ditetapkan. Para instansi sering tidak memperhatikan
kinerja instansi atau organisasi kecuali kinerja sudah amat buruk.


2.2 Sasaran dan Tujuan dalam Perubahan Organisasi dan Kinerja
Perubahan organisasi yang berencana berupaya untuk mencapai beberapa
sasaran dan tujuan (Cook, 1975: 539--540), yaitu dengan melalui cara berikut:


Sasaran untuk memperoleh kemampuan yang bersangkutan guna
mendapatkan perubahan yang tidak direncanakan yang dihadapinya.
Adapun perubahan-perubahan adalah untuk mencapai efektivitas
pengumpulan informasi dan sistem peramalan (forescasting system) serta
fleksibilitas organisasi yang bersangkutan sehingga dapat menghadapi
masalah dengan cara-cara yang tepat dan tepat pada waktunya.
5





Pengetahuan mendalam tentang produk-produk baru pesaing perusahaan,
perubahan-perubahan dalam peraturan pemerintah atau pembatasanpembatasan suplai dapat lebih mempersiapkan organisasi sehubungan
dengan penyesuaian perubahan yang harus dilakukan.

Sasaran dalam upaya untuk mengubah perilaku karyawan agar mereka
memberi kontribusi lebih efektif bagi organisasi. Perubahan dalam
kategori ini meliputi sebagai berikut:
a) Menimbulkan sikap-sikap baru.
b) Nilai-nilai baru.
c) Cara menvisualisasi organisasi.
d) Peran para karyawan di dalamnya maupun memberikan pelatihan,
guna
meningkatkan
produktivitas
antarhubungan,
antar
perorangan, dan pelaksana kontribusi yang kreatif.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kinerja
Ada beberapa faktor perusahaan, yaitu strategi perusahaan, pemasaran,
operasional, sumber daya manusia, dan keuangan.
1) Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan terkait dengan misi perusahaan. Strategi organisasi ini
merupakan strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Strategi bisnis mencakup perencanaan, implementasi, dan pengawasan.
Menurut Umar (dalam Uha, 2014: 215), komponen-komponen yang
dipakai untuk menganalisis strategi perusahaan terdiri atas dimensi kekuatan
bisnis dan dimensi daya tarik organisasi perusahaan atau individu. Dimensi
kekuatan bisnis terdiri atas harga produk, jumlah outlet, omzet tiap bulan,
potensi penjualan per bulan, dan jumlah pengunjung di tempat penjualan
(outlet). Dimensi daya tarik terdiri atas pangsa pasar konsumen dan potensi
belanja konsumen. Dari hasil analisis terhadap komponen-komponen tersebut
dapat ditentukan langkah-langkah strategis yang bisa dilakukan perusahaan,
seperti pengoptimalan alat-alat produksi, besarnya biaya promosi, dan
sebagainya.
2) Pemasaran
Peran utama dalam manajemen pemasaran, antara lain adalah membuat
keputusan mengenai aspek-aspek pemasaran. Menurut Umar (dalam Uha,
2014: 216), evaluasi aspek pemasaran diarahkan untuk mendapatkan
informasi mengenai faktor tertentu dibandingkan dengan target atau rencana
yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya seperti berikut:
a. Segmentasi, target dan posisi produk di pasar.
b. Strategi bersaing yang diterapkan.
c. Kegiatan pemasaran melalui bauran pemasaran.

d. Nilai penjualan.
e. Market share yang dikuasai perusahaan.

6

Adapun aspek pasar, dilakukan evaluasi mengenai perilaku konsumen
(consumer behavior) guna mengetahui pengetahuan, kebutuhan dan keinginan
pasar potensial terhadap produk dan sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen
terhadap produk.
3) Operasional
Hal-hal yang menyangkut operasional organisasi, antara lain sebagai
berikut:
a. Kualitas produk, yakni seberapa produk yang dihasilkan organisasi
atau perusahaan bisa bersaing dari segi kualitas.
b. Teknologi yang digunakan, yakni apakah teknologi yang
digunakan perusahaan mengikut perkembangan dunia pada saat ini
atau sudah ketinggalan zaman. Kondisi ini perlu diperhitungkan
sesuai dengan keinginan pelanggan dan persaingan dengan pihak
lain.
c. Kapasitas produksi, yakni seberapa besar kapasitas produksi dari

sumber daya yang ada, seperti mesin dan tenaga kerja yang ada.
Kapasitas produksi juga perlu mempertimbangkan pemasaran
produk, adakah produk mempunyai segmen pasar yang tinggi atau
rendah.
d. Persediaan bahan baku dan barang jadi. Adakah bahan baku
tersedia di tempat jika sewaktu-waktu dibutuhkan ataukah langka
di pasaran atau merupakan bahan impor. Kondisi ini sangat
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2001 : 82) faktor-faktor
yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
a. Kemampuan mereka,
b. Motivasi,
c. Dukungan yang diterima,
d. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
i. Hubungan mereka dengan organisasi.
e. Berdasarkaan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan
bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil
kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas
tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan
yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi. Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :
1) Faktor kemampuan secara psikologis, kemampuan
(ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan
kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai
perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahlihannya.

7

2)

f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Faktor motivasi. Motivasi terbentuk dari sikap (attiude)
seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai
terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental
merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.
David C. Mc Cleland (1997) seperti dikutip
Mangkunegara (2001 : 68), berpendapat bahwa “Ada
hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan
pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian
kerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas
dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi
kerja (kinerja) dengan predikat terpuji. Selanjutnya Mc.
Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari seseorang
yang memiliki motif yang tinggi yaitu :
Memiliki tanggung jawab yang tinggi
Berani mengambil risiko
Memiliki tujuan yang realistis
Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuan.
Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan
kerja yang dilakukan
Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogamkan
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja :
1) Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang
keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi
seseorang.
2) Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian,
motivasi dan kepuasan kerja
3) Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan,
kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system)

2.4 Cara Mengukur Kinerja Organisasi
Pengukuran kinerja organisasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu
metode UCLA dan metode balance scorecard.
1. Metode UCLA
Metode UCLA membagi evaluasi ke dalam lima macam sebagai berikut:
a. Sistem assesment, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang
keadaan atau posisi suatu sistem.
b. Program planning, yaitu evaluasi yang membantu penilaian aktivitasaktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi
kebutuhannya.

8

c. Program implementation, yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi
apakah program yang sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu
sudah tepat seperti yang telah direncanakan.
d. Program improvement, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang
bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana
mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dapat mengganggu
pelaksanaan kegiatan.
e. Program certification, yaitu evaluasi yang memberikan informasi
mengenai nilai-nilai atau manfaat program.
Aspek-aspek bisnis yang perlu dievaluasi dalam suatu perusahaan terdiri
atas aspek strategi organisasi/perusahaan, aspek pemasaran dan pasar, aspek
operasional, aspek sumber daya manusia, dan aspek keuangan. Setiap aspek
bisnis yang dievaluasi perlu dilengkapi dengan peralatan evaluasi. Penggunaan
alat-alat evaluasi tergantung pada apa yang akan dievaluasi, misalnya jika yang
dievaluasi aspek pemasaran maka yang digunakan adalah alat-alat evaluasi
pemasaran.
2. Metode Balanced‒Scorecard
Istilah balanced berarti keseimbangan, sedangkan scorecard adalah kartu
yang dipakai untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang atau kelompok.
Metode balance scorecard adalah metode untuk mengukur kinerja seseorang
atau kelompok/organisasi dengan menggunakan kartu untuk mencatat skor
hasil-hasil kinerja. Balanced scorecard merupakan ide untuk menyeimbangkan
aspek keuangan dan nonkeuangan serta aspek internal dan eksternal organisasi
atau perusahaan. Melalui balanced scorecard, lalu dilakukan pendekatan untuk
mengukur kinerja organisasi atau perusahaan dengan mempertimbangkan
empat aspek atau perspektif, yaitu perspektif keuangan, konsumen, proses
bisnis internal, dan proses belajar dan berkembang.
Organisasi perusahaan jika ditinjau dari segi internal dan eksternal,
perspektif proses bisnis/internal dan perspektif pembelajaran serta
pertumbuhan lebih berfokus kepada internal organisasi perusahaan. Sedangkan
perspektif pelanggan (konsumen) dan keuangan lebih berfokus ke eksternal
perusahaan. Namun, jika ditinjau dari segi proses dan orang, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, serta perspektif pelanggan lebih pada orang.
Sedangkan perspektif keuangan dan perspektif bisnis internal lebih berfokus
pada proses. Keempat perspektif yang digunakan dalam balanced scorecard
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perspektif Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan mengarah pada perbaikan, perencanaan,
implementasi, dan pelaksanaan strategis. Adapun perbaikan tercermin dari
sasaran-sasaran yang terkait dengan laba. Sasaran keuangan berbeda pada tiap
tahap siklus kehidupan bisnis. Tahapan yang dimaksud terdiri atas tahap
pertumbuhan, tahap bertahan, dan tahap panen.
1) Tahap Pertumbuhan (Growth)

9

Pada tahap ini perusahaan memiliki produk atau jasa dengan potensi
pertumbuhan yang baik. Perusahaan beroperasi dengan cash flow yang negatif
dan tingkat pengembalian modal yang rendah, investasi yang ditanam
memakan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana yang bisa
dihasilkan karena konsumen masih terbatas. Sasaran keuangan pada tahap
pertumbuhan adalah menekankan pengukuran tingkat pertumbuhan revenue
atau penjualan dalam pasar yang telah ditargetkan.
2) Tahap Bertahan (Sustain)
Pada tahap ini perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi
dengan persyaratan tingkat pengembalian yang terbaik, mempertahankan
pangsa pasar atau mengembangkannnya. Sasaran keuangan mengarah pada
pengembalian atas investasi yang telah ditanam.
3) Tahap Panen (Harvest)
Pada tahap ini perusahaan melakukan panen atas investasinya. Perusahaan
tidak lagi melakukan investasi, kecuali hanya bersifat pemeliharaan/perbaikan
sarana dan prasarana yang ada. Sasaran keuangan mengarah kepada
memaksimalkan arus kas yang masuk ke perusahaan.
2. Perspektif Pelanggan
Untuk memuaskan pelanggan, perusahaan perlu menciptakan dan
menyajikan suatu produk dan jasa yang bernilai lebih bagi pelanggan. Adapun
nilai lebih terjadi apabila manfaat yang diterima pelanggan dari produk atau
jasa lebih tinggi daripada biaya perolehannya. Untuk pengukuran perspektif
pelanggan digunakan dua cara berikut.


Kelompok pengukuran inti, yakni mengukur tingkat kepuasan,
loyalitas, dan keterikatan konsumen dari pasar yang ditargetkan dan
tingkat keuntungan yang diperoleh dari target pasar yang dilayani.



Preposisi nilai pelanggan, yakni merupakan kinerja pemicu yang
menyangkut apa yang harus disajikan perusahaan untu mencapai
tingkat kepuasan, loyalitas dan retensi pelanggan yang tinggi.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Proses ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu.
• Inovasi
Merupakan tahap penelitian dan pengembangan produk. Inovasi dapat
diukur berdasarkan kriteria berikut;
1. Banyaknya produk-produk baru yang dihasilkan.
2. Besarnya penjualan produk-produk baru.
3. Lamanya waktu pengembangan dan menjual produk-produk baru
jika dibandingkan pesaing.
4. Besarnya biaya produk-produk baru
• Operasi
Merupakan tahapan untuk memenuhi keinginan pelanggan dan
transaksi jual beli dengan pelanggan. Operasi dapat diukur dari
kriteria sebagai berikut;
1. Tingkat kerusakan produk prapenjualan.
2. Banyaknya bahan baku yang terbuang sia-sia.

10

3. Adanya pengerjaan ulang produk karena kerusakan.
4. Banyaknya permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi.
5. Penyimpangan biaya produksi dari anggaran yang sebenarnya.


Layanan Purnajual
Merupakan layanan transaksi jual beli produk/jasa, seperti layanan
pemeliharaan produk, penggantian suku cadang, perbaikan,dsb.
Layanan purnajual dapat diukur dari kriteria sebagai berikut;
1. Jangka waktu untuk memenuhi permintaan pemeliharaan produk.
2. Perbaikan kerusakan atau penggantian suku cadang pelanggan.
3. Kecepatan pelayanan dan banyaknya pelanggan yang dilayani.

4. Perspektif Proses Belajar dan Berkembang
Kinerja ini bertujuan mendorong pembelajaran dan pertumbuhan
organisasi. Proses pembelajaran dan berkembang, dapat diukur melalui
kriteria sebagai berikut.




Kemampuan pegawai; mencakup besarnya pendapatan perusahaan per
pegawai, nilai tambah pegawai, dan tingkat pengembalian balas jasa.
Kemampuan sistem informasi; meliputi ketersediaan informasi yang
dibutuhkan, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, dan jangka
waktu perolehan informasi.
Motivasi, pemberdayaan, dan keserasian individu persuhaan. Tolak
ukurnya; jumlah saran pegawai, jumlah saran yang berhasil guna, dan
jumlah pegawai yang tahu visi, misi dan tujuan perusahaan.

2.5 Efektivitas Kinerja Organisasi
Kata efektif berasal dari bahasa inggris effective yang artinya
berhasil. Robbins (1994) mendefinisikan efektivitas sebagai tingkat
pencapaian organisasi jangka pendek dan jangka panjang.
Gibson (1987) mengemukakan, kriteria efektivitas organisasi terdiri atas
lima unsur, yaitu.
 Produksi
Produksi sebagai kriteria efektivitas mengacu pada ukuran keluaran
utama organisasi. Ukuran produksi mencakup keuntungan, penjualan,
pangsa pasar, dsb. Ukuran ini berhubungan secara langsung dengan
yang dikonsumsi oleh pelanggan dan rekanan organisasi yang
bersangkutan.
 Efisiensi
Efisiensi sebagai kriteria efektivitas mengacu pada ukuran
penggunaan sumber daya di organisasi. Ukuran efisiensi terdiri dari
keuntungan dan modal, biaya per unit, waktu terluang, biaya per
orang, dsb. Efisiensi diukur berdasarkan rasio antara keuntungan
dengan biaya atau waktu yang digunakan.
 Kepuasan

11





Kepuasan sebagai kriteria efektivitas mengacu kepada keberhasilan
organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan atau anggotanya.
Ukuran kepuasan meliputi sikap karyawan, penggantian karyawan,
keluhan, kesejahteraan, dsb.
Keadaptasian
Keadaptasian sebagai kriteria efektivitas mengacu kepada tanggapan
organisasi terhadap perubahan eksternal dan internal. Perubahan
eksternal seperti persaingan, keinginan pelanggan, kualitas produk,
dsb. Serta perubahan internal seperti ketidakefisienan, ketidakpuasan,
dsb merupakan adaptasi terhadap lingkungan.
Kelangsungan Hidup
Kelangsungan hidup sebagai kriteria efektivitas mengacu kepada
tanggung jawab organisasi atau perusahaan dalam memperbesar
kapasitas dan potensinya untuk berkembang. Menurut Campbell
(1974), indikator-indikator terdiri atas ukuran produktivitas, efisiensi,
kecelakaan, pergantian pegawai, absensi, tingkat keuntungan, dan
kepuasan karyawan.

2.6 Manfaat Kinerja organisasi
Manfaat manajemen kinerja menurut Wibowo(2010) meliputi
manfaat tidak hanya bagi organisasi,atau manajer,teapi juga memliliki manfaat
bagi setiap individu anggota organisasi. Manfaat manajemen kinerja bagi
organisasi antara lain adalah untuk :
(1)Menyesuaikan tujuan organisasi dengan tujuan tim (kelompok) dan individu,
(2) Memperbaiki kinerja,(3) Memotivasi karyawan,(4) Meningkatkan komitmen,
(5) Mendukung nilai-nilai inti,(6) memperbaiki proses pelatihan dan
pengembangan,(7) meningkatkan keterampilan,(8) mengusahakan perbaikan dan
pengembangan,(9) meningkatkan keterampilan,(10) perencanaan karir,(11)
mengusahakan basisi perencanaan karir,(12) Membantu menahan karyawan untuk
meminta pindah atau minta berhenti,(13)mendukung inisiatif total dan pelayanan
pelanggan,(14) mendukung program perubahan budaya.
Manfaat kinerja bagi manajer adalah untuk (1)mengusahakan klarifikasikinerja
dan harapan perilaku,(2)menawarkan peluang menggunakan waktu secara
berkualitas,(3) memperbaiki kinerja tim dan individu,(4)mengusahakan
penghergaan nonfinansia bagi staf,(5) mengusahakan dasar untuk membantu
karyawan yang kinerjanya rendah,(6)mengembangkan individu,(7)mendukung
kepemimpinan,(8) memotivasi dan mengembangkan tim,(9) mengusahakan
kerangka kerja untuk meninjau kembali kinerja dan tingkat kompetensi.
Sedangkan manfaat kinerja bagi individu adalah untuk : (1)memperjelas peran dan
tujuan,(2)mendorong dan mendukung untuk tampillebih baik,(3) membantu
mengembangkan kemampuan dankinerja,(4) peluang menggunakan waktu secara
berkualitas,(5) dasar objektivitas dan kejujuran untuk mengukur kinerja,
(6)memformulasikan tujun dan rencaca perbaikan cara bekerja dikelola dan
dijalankan

12

KESIMPULAN
1. Pengertian kinerja (performance) menurut Suntoro (1999: 12) adalah hasil
kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
2. Perubahan organisasi yang berencana berupaya untuk mencapai beberapa
sasaran dan tujuan (Cook, 1975: 539--540), yaitu dengan melalui cara
berikut:
a. Sasaran untuk memperoleh kemampuan yang bersangkutan guna
mendapatkan perubahan yang tidak direncanakan yang dihadapinya.
b. Pengetahuan mendalam tentang produk-produk baru pesaing
perusahaan, perubahan-perubahan dalam peraturan pemerintah atau
pembatasan-pembatasan suplai dapat lebih mempersiapkan organisasi
sehubungan dengan penyesuaian perubahan yang harus dilakukan.
c. Sasaran dalam upaya untuk mengubah perilaku karyawan agar mereka
memberi kontribusi lebih efektif bagi organisasi
3. Beberapa faktor perusahaan, yaitu strategi perusahaan, pemasaran,
operasional, sumber daya manusia, dan keuangan.
4. Pengukuran kinerja organisasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu
metode UCLA dan metode balance scorecard.
5. Gibson (1987) mengemukakan, kriteria efektivitas organisasi terdiri atas
lima unsur, yaitu: produksi, efisiensi, kepuasan, keadaptasian, dan
kelangsungan hidup.
6. Manfaat manajemen kinerja menurut Wibowo(2010) meliputi manfaat
tidak hanya bagi organisasi,atau manajer,teapi juga memliliki manfaat bagi
setiap individu anggota organisasi. Manfaat manajemen kinerja bagi
organisasi antara lain adalah untuk : (1)Menyesuaikan tujuan organisasi
dengan tujuan tim (kelompok) dan individu,(2) Memperbaiki kinerja,(3)
Memotivasi karyawan,(4) Meningkatkan komitmen,(5) Mendukung nilainilai inti,(6) memperbaiki proses pelatihan dan pengembangan,(7)
meningkatkan keterampilan,(8) mengusahakan perbaikan dan
pengembangan,(9) meningkatkan keterampilan,(10) perencanaan karir,(11)
mengusahakan basisi perencanaan karir,(12) Membantu menahan
karyawan untuk meminta pindah atau minta berhenti,(13)mendukung
inisiatif total dan pelayanan pelanggan,(14) mendukung program
perubahan budaya.

13

DAFTAR PUSTAKA
Uha, I N. 2014. Manajemen Perubahan: Teori dan Aplikasi pada Organisas Publik dan
Bisnis.Bogor: PT Ghalia Indonesia.

Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo. 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya
Jakarta: PT Bumi Aksara
Amir ,Mohammad F. 2015. Memahami Evaluasi Kinerja Karyawan: Konsep
dan
Penilaian Kinerja di Perusahaan.Bogor: Mitra Wacana
Media

14

BIODATA PENULIS

Nama

: Agustian Khosasih

Tempat, Tanggallahir

: Selatpanjang, 6 Agustus 1999

Jenis Kelamin

:Laki-laki

Agama

: Buddha

Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat

: Komplek GardanMasyeba F3

Telepon(hp)

: 082385507292

EDUCATION QUALIFICATION
Formal:
- 2003-2005

TK

Kristen Kalam Kudus, Selatpanjang

- 2005-2011

SD

Kristen Kalam Kudus, Selatpanjang

- 2011-2014

SMP Kristen Kalam Kudus, Selatpanjang

- 2014-2017

SMA Kristen Kalam Kudus, Selatpanjang

- 2017

Universitas Putra Batam

15