Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB V
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti dari
seluruh proses penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dari implementasi program regrouping sekolah
berjalan
menurut
tahap-tahap
yang
ditentukan oleh pemerintah. Namun pada
tahap
implementasi
program
regrouping
sekolah ini masih terkendala oleh SK Bupati
yang terlambat turun dan juga nama baru
bagi sekolah yang diregrouping.
b. Dari
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
program regrouping sekolah di SD Negeri
Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec.
Pabelan Kab. Semarang dipengaruhi oleh 4
faktor.
Faktor-faktor
adalah
kurangnya
yang
mempengaruhi
jumlah
siswa/sekolah
kurus, kurangnya tenaga pendidik, peraturan
Mendagri tentang pelaksanaan
regrouping
sekolah dan letak sekolah satu kampus.
c. Dari dampak regrouping sekolah di SD Negeri
Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec.
Pabelan Kab. Semarang terdapat 2 dampak
125
baik secara positif maupun negatif. Secara
positif dampak program regrouping sekolah
adalah menjawab kebutuhan tenaga pendidik,
jumlah siswa memenuhi standart peningkatan
mutu, sarana prasarana sekolah meningkat,
keuangan
sekolah
penggunaanya.
menjadi
Dampak
lebih
negatif
efektif
regrouping
dirasakan oleh guru yang dimutasi ke sekolah
yang jaraknya lebih jauh. Bagi guru honorer
sekolah mereka kehilangan jam mengajar.
Bagi alumni perlu meluangkan waktu dan
mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk
melakukan legalisir ijazah.
d. Dari tujuan regrouping sekolah di SD Negeri
Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 kec.
Pabelan Kab. Semarang yang lebih efektifit
dan efisien, dalam hal kebutuhan tenaga
kependidikan,
pengelolaan
mutu
pendidikan
dan
keuangan. Namun dalam hal
pemanfaatan sarana prasarana masih terlihat
pemborosan ruang kelas, dimana beberapa
ruang tidak terpakai secara efektif.
126
5.2. Implikasi
Pelaksanaan regrouping sekolah hal yang harus
diingat
adalah
cara untuk mencapai tujuan dari
regrouping
tersebut.
Efisiensi
dan
efektifitas
regrouping
sekolah
menjadi
tujuan
utama
dari
dari
regrouping. Dalam mencapai efektifitas dan efisiensi
membutuhkan suatu
pengorbanan
atau
sebuah
kerugian pribadi y a n g mungkin akan terjadi. Sesuatu
yang mungkin
harus
dikorbankan
t ersebu t
dih a ra pka n da pa t mempero l eh realisasi
yang
lebih
besar.
Oleh karena itu para pelaku
regrouping sekolah
harus melalui
regrouping
dapat
yang
manfaat
sebuah
meningkatkan
proses
efisiensi
dan efektivitas pengelolaan pendidikan tanpa harus
mengorbankan
timbul.
terbatas
dampak
Karenanya
proses
pada efektivitas
negatip
yang
regrouping
mungkin
tidak
saja
dan efisiensi pengelolaan
pendidikan, tetapi harus dilihat secara komprehensip
pada tataran rumusan pengambilan
implementasi
program
dan
kebijakan,
dan
dampaknya. Oleh
karena itu, semua stakeholder dalam regrouping harus
dilibatkan.
5.3. Saran
Saran yang bisa diberikan untuk simpulan diatas
adalah:
127
a. Bagi Kepala Sekolah, Kepala Sekolah lebih
kreatif lagi dalam memikirkan pengelolaan
ruang kelas yang kosong untuk kegiatan yang
lebih bermanfaat, misalnya untuk ruang lap
komputer, ruang kesenian dan sekretariat
kegiatan KKG Gugus.
b. Bagi Kepala UPTD Pendidikan dan Pengawas
SD/TK
Kec.
hendaknya
terhadap
Pabelan
selalu
jalannya
Kab.
Semarang,
melakukan
monitoring
regrouping
sekolah,
sehingga bisa mengantisipasi dampak negatif
yang muncul dari program regrouping sekolah.
c. Bagi
sekolah
lain,
Sekolah
lain
yang
melaksanakan program yang serupa, agar
lebih bijak dalam melaksanakan program ini,
sehingga tujuan dari regrouping sekolah dapat
tercapai.
d. Bagi Penelitian Lebih Lanjut, Penelitian ini
dapat dijadikan pedoman untuk memperoleh
informasi
tentang
implementasi
regrouping
Sekolah Dasar, dampak regrouping Sekolah
Dasar,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
regrouping Sekolah Dasar dan tujuan dari
regrouping Sekolah Dasar.
128
PENUTUP
5.1. Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti dari
seluruh proses penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Dari implementasi program regrouping sekolah
berjalan
menurut
tahap-tahap
yang
ditentukan oleh pemerintah. Namun pada
tahap
implementasi
program
regrouping
sekolah ini masih terkendala oleh SK Bupati
yang terlambat turun dan juga nama baru
bagi sekolah yang diregrouping.
b. Dari
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
program regrouping sekolah di SD Negeri
Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec.
Pabelan Kab. Semarang dipengaruhi oleh 4
faktor.
Faktor-faktor
adalah
kurangnya
yang
mempengaruhi
jumlah
siswa/sekolah
kurus, kurangnya tenaga pendidik, peraturan
Mendagri tentang pelaksanaan
regrouping
sekolah dan letak sekolah satu kampus.
c. Dari dampak regrouping sekolah di SD Negeri
Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 Kec.
Pabelan Kab. Semarang terdapat 2 dampak
125
baik secara positif maupun negatif. Secara
positif dampak program regrouping sekolah
adalah menjawab kebutuhan tenaga pendidik,
jumlah siswa memenuhi standart peningkatan
mutu, sarana prasarana sekolah meningkat,
keuangan
sekolah
penggunaanya.
menjadi
Dampak
lebih
negatif
efektif
regrouping
dirasakan oleh guru yang dimutasi ke sekolah
yang jaraknya lebih jauh. Bagi guru honorer
sekolah mereka kehilangan jam mengajar.
Bagi alumni perlu meluangkan waktu dan
mengeluarkan dana yang lebih banyak untuk
melakukan legalisir ijazah.
d. Dari tujuan regrouping sekolah di SD Negeri
Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 kec.
Pabelan Kab. Semarang yang lebih efektifit
dan efisien, dalam hal kebutuhan tenaga
kependidikan,
pengelolaan
mutu
pendidikan
dan
keuangan. Namun dalam hal
pemanfaatan sarana prasarana masih terlihat
pemborosan ruang kelas, dimana beberapa
ruang tidak terpakai secara efektif.
126
5.2. Implikasi
Pelaksanaan regrouping sekolah hal yang harus
diingat
adalah
cara untuk mencapai tujuan dari
regrouping
tersebut.
Efisiensi
dan
efektifitas
regrouping
sekolah
menjadi
tujuan
utama
dari
dari
regrouping. Dalam mencapai efektifitas dan efisiensi
membutuhkan suatu
pengorbanan
atau
sebuah
kerugian pribadi y a n g mungkin akan terjadi. Sesuatu
yang mungkin
harus
dikorbankan
t ersebu t
dih a ra pka n da pa t mempero l eh realisasi
yang
lebih
besar.
Oleh karena itu para pelaku
regrouping sekolah
harus melalui
regrouping
dapat
yang
manfaat
sebuah
meningkatkan
proses
efisiensi
dan efektivitas pengelolaan pendidikan tanpa harus
mengorbankan
timbul.
terbatas
dampak
Karenanya
proses
pada efektivitas
negatip
yang
regrouping
mungkin
tidak
saja
dan efisiensi pengelolaan
pendidikan, tetapi harus dilihat secara komprehensip
pada tataran rumusan pengambilan
implementasi
program
dan
kebijakan,
dan
dampaknya. Oleh
karena itu, semua stakeholder dalam regrouping harus
dilibatkan.
5.3. Saran
Saran yang bisa diberikan untuk simpulan diatas
adalah:
127
a. Bagi Kepala Sekolah, Kepala Sekolah lebih
kreatif lagi dalam memikirkan pengelolaan
ruang kelas yang kosong untuk kegiatan yang
lebih bermanfaat, misalnya untuk ruang lap
komputer, ruang kesenian dan sekretariat
kegiatan KKG Gugus.
b. Bagi Kepala UPTD Pendidikan dan Pengawas
SD/TK
Kec.
hendaknya
terhadap
Pabelan
selalu
jalannya
Kab.
Semarang,
melakukan
monitoring
regrouping
sekolah,
sehingga bisa mengantisipasi dampak negatif
yang muncul dari program regrouping sekolah.
c. Bagi
sekolah
lain,
Sekolah
lain
yang
melaksanakan program yang serupa, agar
lebih bijak dalam melaksanakan program ini,
sehingga tujuan dari regrouping sekolah dapat
tercapai.
d. Bagi Penelitian Lebih Lanjut, Penelitian ini
dapat dijadikan pedoman untuk memperoleh
informasi
tentang
implementasi
regrouping
Sekolah Dasar, dampak regrouping Sekolah
Dasar,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
regrouping Sekolah Dasar dan tujuan dari
regrouping Sekolah Dasar.
128