DIPLOMASI INTERNASIONAL PADA MASA PERANG

DIPLOMASI
INTERNASIONAL PADA
MASA PERANG DINGIN &
PASCA PERANG DINGIN
Disusun Oleh:
Jovan Prima Firmansyah, S.Sos.,M.Hum.

PERANG DINGIN
O Perang dalam bentuk ketegangan konflik

kepentingan (perebutan supremasi/ideologi)
Blok Barat=Amerika Serikat (AS) dan Blok
Timur=Uni Soviet (US).
O "Perang Dingin" diperkenalkan 1947 oleh
Bernard Baruch dan Walter Lippman (AS),
menggambarkan hubungan yang terjadi di
antara kedua negara adikuasa tersebut.
O Perang Dingin (Cold War)=„perang urat syaraf‟

LATAR BELAKANG
• AS pemenang perang pihak Sekutu (Inggris,

Perancis, dan AS). AS berperan besar
membantu negara Eropa Barat
memperbaiki perekonomiannya.
• Rusia (Uni Soviet/US) sebagai negara besar,
berperan membebaskan & membangun
perekonomian Eropa Timur dari Jerman. US
memperluas pengaruh, perebutan
kekuasaan di berbagai negara Eropa
Timur:Bulgaria, Albania, Hongaria, Rumania,
Polandia, dan Cekoslovakia=dalam
pemerintahan komunis US.
• Munculnya negara baru pasca Perang Dunia
(PD) II di luar wilayah Eropa. 2 kelompok
negara (negara maju & negara
berkembang).
• Pembagian dua Jerman (Barat & Timur),
Berkembang dua Korea (Utara & Selatan)
serta Vietnam (Utara & Selatan). Vietnam
Utara kemudian merupakan representasi
Negara Vietnam saat ini.


FAKTOR UTAMA PENYEBAB PERANG DINGIN :
• Penyebaran Ideologi. AS & US, memiliki paham/ ideologi yang berbeda.
• Mendominasi Kekuasaan/Pengaruh. AS sebagai negara kreditor besar
membantu negara berkembang berupa pinjaman modal untuk
pembangunan (tingkat ekonomi yang baik menjadi tempat pemasaran
hasil industrinya, menjauhkan pengaruh sosialis komunis). Ekonomi yang
miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. US dengan
perkembangan ekonomi cukup kuat, membantu perjuangan nasional
berupa bantuan senjata atau tenaga ahli.
• Terciptanya Pakta Pertahanan. Negara Eropa Barat dan AS mendirikan
North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Organisasi Pertahanan
Atlantik Utara. Tahun 1955 US mendirikan pakta pertahanan, PAKTA
WARSAWA (Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur,
Hongaria, Polandia, dan Rumania). Pembentukan Australia, New
Zealand, and United States (ANZUS).Pembentukan South East Asia
Treaty Organization (SEATO), kerjasama pertahanan antara negara Asia
Tenggara dengan pihak Barat. (Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Filipina, Singapura, dan Selandia Baru).


CONTAINMENT POLICY
• Mencegah berkembangnya pengaruh suatu
negara/sistem politik dari pihak lawan.
• Pemberian bantuan ekonomi dan militer
(Marshall Plan)
• Doktrin Truman: bantuan keuangan, militer,
dan penasehat militer kepada Yunani dan
Turki guna menghadapi gerilyawan komunis
(menghadang penetrasi US). Jika salah satu
negara terpengaruh komunis, negara
tetangga lain juga terpengaruh.
• US menyusun Molotov Plan dengan tujuan
menata perekonomian negara Eropa Timur
dan badan kerja sama ekonomi Cominteren
Economic (Comicon).
• Konflik ideologi berkembang hingga Asia.
Kedua negara adikuasa tidak pernah terlibat
secara langsung dalam konflik (peperangan)
secara terbuka. Berada di belakang negara yang
bersengketa. Memberikan bantuan

persenjataan, memenuhi kebutuhan masyarakat
negara yang bersengketa.

KEGIATAN SPIONASE
Kompetisi hegemoni US & AS di berbagai
kawasan (Eropa, Asia, Amerika, dan
Afrika) didukung kegiatan agen intelijen.
Kegiatan Spionase antara Komitet
Gusudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) &
Central Intelligence Agency (CIA).
PERLOMBAAN TEKNOLOGI
PERSENJATAAN DAN RUANG ANGKASA
Perimbangan persenjataan nuklir dan
personil militer. Disebut sebagai
politik Balance of Power. Kompetisi
bidang teknologi militer dan ruang
angkasa. Jika muncul isu sensitif,
berpotensi mendorong kedua belah pihak
pada isu global yang menyebabkan
munculnya perang secara terbuka.


• Hubungan AS-US mengalami perubahan positif= Richard Nixon
sebagai Presiden AS. Melalui Henry A. Kissinger, AS menempuh
pendekatan diplomasi baru terhadap US, begitupun sebaliknya.
• Disebut détente (peredaan ketegangan), strategi politik luar
negeri menciptakan ”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan
perbatasan, kompetisi dapat menghambat perbedaan, sebaliknya
melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.
• Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani
Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow.
Kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata nuklir
strategis/Defensive Antiballistic Missile System.
• Pada perkembangannya, tercipta Strategic Arms Limitation Treaty
II (SALT II) 1979 di Vienna. Presiden AS Jimmy Carter dan
Brezhnev membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir
Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV),
ditindaklanjuti kesepakatan memusnahkan senjata nuklir
berdaya jarak menengah.

Pada akhir 1991, US runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara yang

sekarang termasuk dalam persemakmuran US (Commonwealth of
Independent State/CIS). Bubarnya US merupakan masa berakhirnya Perang
Dingin dengan kemenangan di pihak AS.
PERANG DINGIN BERAKHIR:
1. Sampai 1980, 11 % GNP US dibelanjakan untuk kepentingan militer. US
mengalokasikan dana besar bagi negara berada di bawah kekuasaannya agar
tetap dalam pengaruhnya.
2. 1980, harga minyak jatuh, ekonomi US tidak stabil. Bergantung ekspor
minyak, mengurangi kemampuan membiayai Perang Dingin.
3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.
Pemikiran para cendekiawan berpemahaman barat, mendorong munculnya
keinginan seperti masyarakat di negara-negara non komunis. Mikhail
Gorbachev (1985) memimpin US.
4. Gorbachev melakukan Reformasi Perestroika dan Glasnost.
PERESTROIKA=restrukturisasi (penataan kembali struktur) yang sudah rusak.
Mengatasi stagnasi untuk akselerasi (penyamaan) kemajuan sosial dan
ekonomi. Pengembangan menyeluruh demokrasi yang diprakarsai massa.
Langkah pembaharuan mempersatukan sosialisme dengan demokrasi melalui
keterbukaan politik atau GLASNOST.


PERESTROIKA GLASNOST memunculkan
pertentangan dalam masyarakat US:
• Kelompok Moderat (menyetujui reformasi
tetapi menjalankan komunisme yang
disempurnakan).
• Kelompok Konservatif (menentang
reformasi dan ingin mempertahankan
komunisme).
• Kelompok Radikal (mendukung reformasi
serta meninggalkan komunis).
 US mulai mengurangi kekuatan
senjatanya di Eropa Timur dan wilayah
lain (menarik tentaranya dari
Afghanistan). Kekuasaan komunis mulai
runtuh di negara Eropa Timur, Jerman
kembali bersatu (Tembok Berlin
dirubuhkan).
 US runtuh 8 Desember 1991 ditandai
dengan penurunan bendera US dan
dikibarkannya bendera Rusia.


Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia, terciptanya hubungan secara
menyeluruh (global) maupun kawasan (regional):
 KEBANGKITAN JEPANG
Perekonomian Jepang lumpuh akibat Perang Dunia II, dalam perkembangannya,
mampu memanfaatkan segala dukungan dan bantuan AS. Mengambil alih
fungsi ekonomi global yang disandang AS, mampu memberikan bantuan
ekonomi bagi negara di kawasan Asia Pasifik. Mendominasi kedudukan di
daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan luar negeri, sumber
investasi asing.
 GROUP OF SEVEN, (Perancis, Jerman Barat, Jepang,Inggris,AS,Kanada dan
Italia sebagai solusi masalah ekonomi dunia).
 EUROPEAN UNION (bentuk kerja sama ekonomi antara negara Eropa Barat).
 GERAKAN NONBLOK.
 ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi masing-masing
negara anggota).
 APEC
 OKI
 Muncul ketergantungan satu sama lain, terjadi transformasi kekuasaan
bergantian.

 Mengakhiri sistem hubungan internasional bipolar (melibatkan 2 blok yaitu
blok barat dan timur) berubah menjadi sistem multipolar

Dalam Perang Dingin, diplomasi berevolusi menjadi salah satu
senjata utama bagi AS dan US mencapai national interest.
INOVASI DIPLOMASI ERA PERANG DINGIN:
• Ping Pong Diplomacy, pola diplomasi pertama kali dilakukan
dengan memanfaatkan turnamen olahraga tenis meja sebagai
bagian dari negosiasi dan diplomasi. Hubungan yang kurang
baik antara Tiongkok dengan AS di era Perang Dingin. Terjadi
turning point ketika atlet dari kedua negara bertemu dan saling
membantu di ajang Kejuaraan Tenis Meja Dunia di Nagoya,
Jepang 1971.
• Tiongkok menggunakan Panda Diplomacy dalam membangun
hubungan dengan AS. Menggunakan panda sebagai objek
utama diplomasi.
• Shuttle Diplomacy, aspek netralitas pihak ketiga yang berperan
sebagai mediator bagi negara-negara yang sedang berkonflik
satu sama lain (Hoffman, 2010). Aspek lebih luas, dalam upaya
penguatan pengaruhnya di dunia, AS identik dengan istilah

dollar dan gun diplomacy.

PASCA PERANG DINGIN
O Samuel P. Huntington: “Percaturan Politik

Internasional Pasca Perang Dingin Akan
Diwarnai Benturan Kebudayaan Antara Barat
dan Timur, Antara Sekularisme/Individualisme
Barat dan Nilai-Nilai Islam dan Konfusianisme
Timur”.
O The Non-Western Conflict, ditandai oleh peran
bangsa non Barat tidak lagi sebagai Objek
sejarah, melainkan Subjek/Pelaku sejarah.
O Empat Negara Industri baru: Singapura,
Hongkong, Taiwan, Korea Selatan.
Kepemimpinan ekonomi Jepang, sebagai
“Jalan Lain Menuju Demokrasi”, disebut juga
sebagai “Alternatif Asia”

PERISTIWA PASCA PERANG

DINGIN:
o Perang Teluk di Timur Tengah
Invasi Irak ke Kuwait 2 Agustus
1990. Dewan Keamanan (DK)
PBB memberikan sanksi
ekonomi terhadap Irak. PBB
dipimpin AS mendatangkan
bantuan pasukan melalui Arab
Saudi.

o September Hitam 2001
11 September 2001, World
Trade Centre, AS runtuh ketika
para teroris menabrakan diri
dengan membajak pesawat
komersil. Diduga Al-Qaeda.

o Perang Melawan Terorisme
AS melakukan invasi ke
Afghanistan. Basis Al-Qaeda
diduga berada di Afghanistan,
dilindungi kelompok Taliban yang
menguasai negara tersebut.
Doktrin “Either You With Us Or
Against Us.”
o Invasi AS ke Irak
AS beserta Inggris, Australia dan
Polandia menyerang Irak untuk
meruntuhkan rezim Saddam
Hussein. Kebijakan politik Irak
dianggap mengancam keamanan
dunia. Irak dituduh telah
membuat senjata rahasia
pemusnah masal biokimia
berbahaya.

o Kebangkitan Rusia Pasca Komunisme
Rusia mengalami krisis ekonomi pada awal pemerintahan
Boris Yeltsin. Puncak reformasi di Rusia pada masa
pemerintahan Vladimir Putin. Banyak berinvestasi pada
pemanfaatan SDA, persenjataan dan teknologi.
o Kebangkitan Asia
Jepang sebagai negara maju, menjadi negara superior di
wilayah Asia. Kemajuan Korea Selatan, banyaknya cabang
perusahaan Korea Selatan yang didirikan di berbagai negara.
Singapura sebagai negara maju, dominan terhadap
perekonomian Asia Tenggara. Taiwan dengan sisi
perekonomian yang kuat. India, Pakistan dan Iran memiliki
teknologi nuklir, berpotensi meningkatkan laju perkembangan
ekonomi dan militer di negaranya. Indonesia sebagai negara
kaya akan SDA sekaligus negara berpenduduk Muslim terbesar
di dunia dianggap sukses menjalankan demokrasi. Tiongkok
dianggap sebagai kekuatan terbesar di Asia bahkan dunia,
memiliki cadangan devisa negara terbanyak di dunia serta
kekuatan militer yang sangat kuat.
o Kemajuan Iptek Dunia: Warisan Perang Dingin
Memacu kedua blok memperkuat kekuatan militernya,
berkompetsi dalam mengedepankan teknologi antariksa. Pada
1999, Tiongkok berhasil meluncurkan pesawat nirawak,
dilanjutkan misi-misi lain pada tahun-tahun berikutnya.
Tiongkok dengan perekonomian stabil berpotensi menjadi
negara superpower selanjutnya.

JEPANG

PERANCIS

TIONGKOK

INDIA
INDONESIA

AS

INGGRIS
RUSIA

Kenichi Ohmae: “Era Pasca Perang Dingin Memberi Peluang Kepada Perkembangan Ekonomi
Global, atau Setidaknya Regional, Yang Akan Mengaburkan Batasan Negara-Bangsa”.





Asia Pasifik menjadi wilayah paling dinamis dalam pertumbuhan organisasi-organisasi
Ekonomi Regional. APEC, AFTA, dan NAFTA.
Organisasi Global seperti WTO, PBB, dan IMF akan menjadi lembaga penting yang akan
menentukan Polarisasi (kesamaan cara/pola) kekuatan politik dunia. Nation State System
bergeser ke Region State System, sesuai dengan kepentingan Ekonomi Global.
Perspektif keamanan dan militer, berakhirnya Perang Dingin tidak serta merta
menghentikan aspek kekerasan dalam percaturan Politik Global.

Keharmonisan timbul jika kepentingan nasional suatu bangsa saling melengkapi kepentingan
dari Negara lain. Sebaliknya, jika dalam kepentingan terdapat perbenturan dan pertentangan,
konflik dan persaingan, bahkan konfrontasi bersenjata bukan tidak mungkin akan terjadi.
Kondisi interaksi dalam Hubungan Internasional dapat berupa kerjasama dan dapat pula
bersifat konfrontasi atau kompetisi.
Munculnya gelombang kesadaran baru, melalui akal pikiran individu sebagai “revolusi
komunikasi” (Tofler) setelah manusia melampaui dua tahapan revolusi (“revolusi pertanian” dan
“revolusi industri”).
Globalisasi merupakanperkembangan secara cepat dalam teknologi komunikasi, transportasi
dan informasi menjadikan dunia tanpa batas (borderless). Jika suatu peristiwa terjadi di
Jakarta, dapat disiarkan ke seluruh dunia.

Perubahan pola interaksi politik internasional/pasca
perang dingin (K.J. Holsti):
 Nasionalisme berdasarkan etnik.
 Jumlah negara baru, berskala kecil dan lemah
(akibat proses dekolonialisasi yang menyertai
persaingan ideologi perang dingin).
 Pembangunan ekonomi dan militer di Tiongkok.
 Berkurang dan langkanya SDA, persaingan negaranegara Industri.
 Peran aktor non negara-bangsa dalam percaturan
internasional.
 Potensi Brazil sebagai Major Power di benua
Amerika, menyaingi AS.
 Perkembangan ideologi revolusioner dan
pembangunan teknologi.
 Teknologi nuklir, persenjataan militer, maupun
kepentingan sipil.
Tiongkok berpotensi “Super Power” baru:
• Modernisasi politik ekonomi campuran (one country
two system).
• Hongkong dikembalikan kepada RRT 1997.

Juwono Sudarsono pasca Perang Dingin:
 Perhatian difokuskan pada usaha memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang
belum pasti. Lingkungan internasional tidak menentu dan lebih
mengandung kompetisi meraih akses pada ilmu, modal dan
pasar dari negara kaya. Setiap negara dalam menjalin hubungan
internasional memiliki kepentingan politik atau memiliki tujuan
lainya dalam meningkatkan eksistensi keuntungan sepihak.
 Isu keamanan regional. Zone of Peace Freedom and Neutrality
(ZOPFAN) merupakan agenda politik dan keamanan regional di
kawasan ASEAN. ZOPFAN selain membebaskan diri dari
persaingan negara besar, juga negara di kawasan regional
memikul tanggung jawab bagi keamanan mereka bersama.
Bertujuan menjadikan Asia Tenggara sebagai wilayah bebas
nuklir.

Masalah ekonomi-politik
internasional.
Pembentukan European
Union sebagai alternatif
kompetisi ekonomi, AS,
Tiongkok, Jepang dan lainlain.
3 in 1, lingkungan hidup,
hak asasi manusia dan
demokratisasi. Sangat
dominan dalam
pemberitaan pers
internasional.

Terima
Kasih

Tommorow
Starts Today

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124