DEMOKRASI DI INDONESIA MASA KINI
ASRAF HAZID
Ppkn laporan
[COMPANY NAME]
[Company address]
DEMOKRASI DI INDONESIA MASA KINI
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)
atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya,
yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu
kebenaran. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas
(independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan
prinsip
checks
and
balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan
eksekutif,
lembaga-lembaga
pengadilan
yang
berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
(DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan
legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau
oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang
diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum
legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. (Rosella Ramdhareta :2012)
Demokrasi menurut saya adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi di Indonesia belum begitu cemerlang, karena masih terjadi
kesumbatan yang sangat berat didalamnya. Itulah penyebabnya rakyat Indonesia
banyak yang miskin dan sengsara dalam kehidupannya.
Demokrasi berjalan tidak seimbang di Indonesia, yang miskin bertambah
miskin dan yang kaya bertambah kaya. Tidak perlu menyalahkan pemerintah,
ini adalah salah kita sendiri sebagai masyarakat, kita lah yang memilih mereka
menjadi penjabat tinggi. Ini menjadi kekuasaan mereka, sehingga terkadang
tidak melihat kita yang dibawah. Namun ini perlu di atasi, jika tidak maka
kejadian ini akan semakin berlarut-larut.
Demokrasi di Indonesia
Semenjak
kemerdekaan
17
agustus
1945,
UUD
1945
memberikan
penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam mekanisme
kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana
MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki
seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme
perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa
demokrasi
singkat
pada
tahun
1956
ketika
untuk
pertama
kalinya
diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden
Soekarno
menyatakan
demokrasi
terpimpin
sebagai
pilihan
sistem
pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah
demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto,
Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika
pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi
Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan PDI-P sebagai
pemenang Pemilu.
Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat
demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan
melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik
Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang
demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang
hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’.
Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi
dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai,
keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu,
membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC),
membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan
sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia
sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis
dan
makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi.
SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia.
Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme
perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada
skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa
situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan
rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di
Indonesia.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam
dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat
pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah
menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu,
Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia
dan
melaksanakan
pemilu
yang
kompleks
dengan
sangat
sukses.
Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di
Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun
dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa
demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya
belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu
besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan
menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat
mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim,
yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia
dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar
dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia
sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil
menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga
makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan
pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah
korupsi
dan
penumpukan
kekayaan
hanya
pada
elit
tertentu.
Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada
warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut
sistem yang diterapkan.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a) ¬ Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
b) ¬ Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
c) ¬ Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
d) ¬ Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
Demokrasi di Lingkungan Sekolah
Sekolah
merupakan
tempat
kedua
bagi
seorang
anak
untuk
mengembangkan bakat,minat,dan kemampuannya. Maslah-masalah di sekolah
yang harus di putuskan secara demokratis,misalnya pemilihan ketua
kelas,pengurus OSIS,pengurus koperasi sekolah,dan pembentukan kelompokkelompok kegiatan.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
a) ¬ Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
b) ¬ Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras,agama
c) ¬ Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
d) ¬ Mengutamakan musyawarah, dalam menyelesaikan masalah
Demokrasi di Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat,pembudayaan demokrasi dapat kita lihat pada
pemilihan kepala desa. Pemilihan secara langsung oleh rakyat di desa sangat
penting karena tugas kepala desa adalah memimpin pemerintahan desa. Selain
kepala desa, penerapan demokrasi juga dapat kita lihat pada pemilihan ketua
rukun warga maupun ketua rukun tetangga.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a)¬Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
b)¬Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
c)¬Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
d)¬Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
e)¬Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
Demokrasi di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Budaya demokrasi tampak jelas dalam kehidupan bernegara. Sebagai contoh,
setiap lima tahun sekali diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih wakil
rakyat yang duduk di DPR,DPD,DPRD, dan untuk memilih presiden serta wakil
presiden. (gianniee wales 2014)
Kesimpulan
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di
praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa
dan bernegara.
kita juga tau bahwa demokrasi sudah berada di sekolah maupun dimana pun
sudah ada dan di budayakan karena dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat jadi
jika tidak bisa membudayakn seperti itu maka demokrasi bangsa kita bakal
hancur dan jika kita salah memahami kata tersebut sebaik ya bertanya pada
yang bisa karena itu adalah kata yang membuat demokrasi kuat dan kita harus
kuat juga membudaya nya dengan kuat
Sumber:
-http://www.republika.co.id/
-http://www.detiknews.com/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
-http://www.google.com/
Ppkn laporan
[COMPANY NAME]
[Company address]
DEMOKRASI DI INDONESIA MASA KINI
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara)
atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya,
yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu
kebenaran. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang
membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif)
untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas
(independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran
dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga
lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan
prinsip
checks
and
balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan
eksekutif,
lembaga-lembaga
pengadilan
yang
berwenang
menyelenggarakan kekuasaan judikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
(DPR, untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan
legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau
oleh wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang
diwakilinya (konstituen) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum
legislatif, selain sesuai hukum dan peraturan. (Rosella Ramdhareta :2012)
Demokrasi menurut saya adalah dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi di Indonesia belum begitu cemerlang, karena masih terjadi
kesumbatan yang sangat berat didalamnya. Itulah penyebabnya rakyat Indonesia
banyak yang miskin dan sengsara dalam kehidupannya.
Demokrasi berjalan tidak seimbang di Indonesia, yang miskin bertambah
miskin dan yang kaya bertambah kaya. Tidak perlu menyalahkan pemerintah,
ini adalah salah kita sendiri sebagai masyarakat, kita lah yang memilih mereka
menjadi penjabat tinggi. Ini menjadi kekuasaan mereka, sehingga terkadang
tidak melihat kita yang dibawah. Namun ini perlu di atasi, jika tidak maka
kejadian ini akan semakin berlarut-larut.
Demokrasi di Indonesia
Semenjak
kemerdekaan
17
agustus
1945,
UUD
1945
memberikan
penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam mekanisme
kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana
MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki
seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme
perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa
demokrasi
singkat
pada
tahun
1956
ketika
untuk
pertama
kalinya
diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden
Soekarno
menyatakan
demokrasi
terpimpin
sebagai
pilihan
sistem
pemerintahan. Setelah mengalami masa Demokrasi Pancasila, sebuah
demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto,
Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 1998 ketika
pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi
Indonesia terselenggara pada tahun 1999 yang menempatkan PDI-P sebagai
pemenang Pemilu.
Bisa dikatakan bahwa Indonesia sangat berpotensi menjadi kiblat
demokrasi di kawasan Asia, berkat keberhasilan mengembangkan dan
melaksanakan sistem demokrasi. Menurut Ketua Asosiasi Konsultan Politik
Asia Pasifik (APAPC), Pri Sulisto, keberhasilan Indonesia dalam bidang
demokrasi bisa menjadi contoh bagi negara-negara di kawasan Asia yang
hingga saat ini beberapa di antaranya masih diperintah dengan ‘tangan besi’.
Indonesia juga bisa menjadi contoh, bahwa pembangunan sistem demokrasi
dapat berjalan seiring dengan upaya pembangunan ekonomi. Ia menilai,
keberhasilan Indonesia dalam bidang demokrasi yang tidak banyak disadari itu,
membuat pihak luar termasuk Asosiasi Internasional Konsultan Politik (IAPC),
membuka mata bangsa Indonesia, bahwa keberhasilan tersebut merupakan
sebuah prestasi yang luar biasa. Prestasi tersebut juga menjadikan Indonesia
sangat berpotensi mengantar datangnya suatu era baru di Asia yang demokratis
dan
makmur.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono
yang akrab disapa SBY menerima anugerah medali demokrasi.
SBY pun memaparkan panjang lebar perjalanan demokrasi Indonesia.
Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan jawaban terhadap skeptisme
perjalanan demokrasi di negeri ini. Beliau pun mencontohkan beberapa nada
skeptis yang ditujukan kepada Indonesia. Pertama, demokrasi akan membawa
situasi kacau dan perpecahan. Demokrasi di Indonesia hanyalah perubahan
rezim, demokrasi akan memicu ekstrimisme dan radikalisme politik di
Indonesia.
Beliau pun menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan Islam
dan moderitas dapat berjalan bersama. Dan terlepas dari goncangan hebat akibat
pergantian 4 kali presiden selama periode 1998-2002, demokrasi Indonesia telah
menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu,
Indonesia juga telah berhasil menjadi sebuah negara demokrasi terbesar di dunia
dan
melaksanakan
pemilu
yang
kompleks
dengan
sangat
sukses.
Meski pada awalnya banyak yang meragukan pelaksanaan demokrasi di
Indonesia, kenyataannya demokrasi di Indonesia saat ini telah berusia 10 tahun
dan akan terus berkembang. Sebagian orang pernah berpendapat bahwa
demokrasi tidak akan berlangsung lama di Indonesia, karena masyarakatnya
belum siap. Mereka juga pernah mengatakan bahwa negara Indonesia terlalu
besar dan memiliki persoalan yang kompleks. Keraguan tersebut bahkan
menyerupai kekhawatiran yang dapat membuat Indonesia chaos yang dapat
mengakibatkan perpecahan.
Sementara itu, mantan wakil perdana menteri Malaysia, Anwar Ibrahim,
yang turut hadir menyebutkan bahwa demokrasi telah berjalan baik di Indonesia
dan hal itu telah menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi 4 besar
dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Hal ini juga membuat Indonesia
sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia yang telah berhasil
menerapkan demokrasi. Dia juga berharap agar perkembangan ekonomi juga
makin meyakinkan sehingga demokrasi bisa disandingkan dengan kesuksesan
pembangunan. Hal tersebut tentunya bisa terjadi bila demokrasi dapat mencegah
korupsi
dan
penumpukan
kekayaan
hanya
pada
elit
tertentu.
Demokrasi, menurut Anwar Ibrahim, adalah pemberian kebebasan kepada
warga negara, sedangkan kegagalan atau keberhasilan ekonomi menyangkut
sistem yang diterapkan.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a) ¬ Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
b) ¬ Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
c) ¬ Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
d) ¬ Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
Demokrasi di Lingkungan Sekolah
Sekolah
merupakan
tempat
kedua
bagi
seorang
anak
untuk
mengembangkan bakat,minat,dan kemampuannya. Maslah-masalah di sekolah
yang harus di putuskan secara demokratis,misalnya pemilihan ketua
kelas,pengurus OSIS,pengurus koperasi sekolah,dan pembentukan kelompokkelompok kegiatan.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
a) ¬ Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
b) ¬ Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras,agama
c) ¬ Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
d) ¬ Mengutamakan musyawarah, dalam menyelesaikan masalah
Demokrasi di Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat,pembudayaan demokrasi dapat kita lihat pada
pemilihan kepala desa. Pemilihan secara langsung oleh rakyat di desa sangat
penting karena tugas kepala desa adalah memimpin pemerintahan desa. Selain
kepala desa, penerapan demokrasi juga dapat kita lihat pada pemilihan ketua
rukun warga maupun ketua rukun tetangga.
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a)¬Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
b)¬Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
c)¬Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
d)¬Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
e)¬Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
Demokrasi di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Budaya demokrasi tampak jelas dalam kehidupan bernegara. Sebagai contoh,
setiap lima tahun sekali diselenggarakan pemilihan umum untuk memilih wakil
rakyat yang duduk di DPR,DPD,DPRD, dan untuk memilih presiden serta wakil
presiden. (gianniee wales 2014)
Kesimpulan
Dari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bahwa demokrasi belum
membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di
praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa
dan bernegara.
kita juga tau bahwa demokrasi sudah berada di sekolah maupun dimana pun
sudah ada dan di budayakan karena dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat jadi
jika tidak bisa membudayakn seperti itu maka demokrasi bangsa kita bakal
hancur dan jika kita salah memahami kata tersebut sebaik ya bertanya pada
yang bisa karena itu adalah kata yang membuat demokrasi kuat dan kita harus
kuat juga membudaya nya dengan kuat
Sumber:
-http://www.republika.co.id/
-http://www.detiknews.com/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
-http://www.google.com/