SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA docx

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Telaah Biologi SMP
yang diampu oleh Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M. T. A.
dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd.

Oleh :
1. Ety Yunita Sari

(15320043)

2. Novia Septiarini

(15320048)

3. Nur Sukhairivia

(15320049)

4. Ni Putu Chandra Kusuma


(15320059)

5. Sara Visia Yustin

(15320063)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Sistem Reproduksi pada Manusia” yang disusun untuk memenuhi

1

tugas matakuliah Telaah Biologi SMP yang diampu Dr. Muhfahroyin, S. Pd. , M.

T. A. dan Agil Lepiyanto, S. Pd., M. Pd.
Makalah ini berisi tentang sistem reproduksi pada pria dan wanita,
perkembangan embrio, hormon reproduksi, dan penyakit menular seksual. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah kami mampu menambah ilmu untuk pembaca dan semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kami. Amin.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Metro , 17 September 2016

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Reproduksi pada Pria.............................................................4
B. Sistem Reproduksi pada Wanita........................................................8
2

C. Perkembangan Embrio......................................................................14
D. Hormon Reproduksi...........................................................................15
E. Penyakit Menular Seksual..................................................................16
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Reproduksi Pria................................................................4
Gambar 2. Struktur Sperma...........................................................................7
Gambar 3. Spermatogenesis.........................................................................8

Gambar 4. Sistem Reproduksi Wanita...........................................................8
Gambar 5. Oogenesis....................................................................................11

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
‫جعن ن‬
‫ن كه ل‬
‫ل ن‬
‫من‬
‫خل ن ن‬
‫ونب ند نأ ن ن‬,‫ه‬
‫ئ ن‬
‫ه ط‬
‫ن ط‬
‫م ن‬
‫سا ن‬
‫ا نل لذ طىي ا ن ي‬

‫ن ه‬
‫ل نن ي‬
‫خل يقن ا يل طن ي ن‬
‫ح ن‬
‫سل نل نةن م‬
‫سل ن ه‬
‫ن○ ث ه ل‬
‫ق ه‬
‫شي ي ن‬
‫م ي‬
‫م ي‬
‫س ن‬
‫ن ط طي ي ن‬
‫ن‬
‫ن‬
‫جعن ن‬
‫ف ن‬
‫ما‬
‫ه ونن ن ن‬
‫ن رروي ط‬

‫خ فطي يهط ط‬
‫ و ن ن‬, ‫حه ط‬
‫م ال ل‬
‫م ن‬
‫ قنل طي يل ل ل‬.‫صانر ونا يلفيإ طد نة ن‬
‫س ي‬
‫ل ل نك ه ن‬
‫وي ه‬
‫ن ○ ثه ل‬
‫مانء ل‬
‫ل‬
‫معن ونا يلب ي ن‬
‫م ي‬
‫س و‬
‫مهطي ي ن‬
‫تن ي‬
○‫ن‬
‫شك ههروي ن‬
Artinya:
7. Dan segala sesuatu yang dicptakan-Nya dibuat-Nya dengan sebaikbaiknya, dan dimulainya mencipyakan manusia dari tanah.

8. Kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina.
9. Kemudian Ia membentuknya dan meniupkan kedalamnya sebagian dari
ruh-Nya, dan dijadikannya untuk kamu pendengaran,penglihatan dan hati
(pikiran dan perasaan). Sedikit sekali kamu bersyukur. (QS. As-Sajdah
ayat 7-9)
Ayat tersebut mengisyaratkan adanya proses penciptaan manusia
dalam alam arham (masa kehamilan), yang diawali dengan “sulalah min tin”,
kemudian “menjadi nutfah, ‘alaqah, mudghah, ‘izaman, lahman dan khalqan”.
Penciptaan manusia, berasal dari sulalah min tin, artinya saripati tanah, yaitu
inti zat-zat yang ada dalam tubuh wanita dalam bentuk ovum dan dalam diri
laki-laki dalam bentuk sperma. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma, atau
zygote, disebut nutfah. Setelah terjadi pembuahan, zygote berjalan secara
perlahan melalui tuba fallopi, menuju rahim. Setelah menempel di dinding
rahim, berubah menjadi ‘alaqah. Istilah ‘alaqah, biasa diterjemahkan dengan
segumpal darah. Penggunaan istilah ‘alaqah oleh al-Qur’an sangat tepat,
karena posisi zygote menggantung di dinding rahim. ‘Alaqah juga berarti
sesuatu yang menggantung. Proses berikutnya, berubah menjadi mudghah,

1


yang bentuknya seperti sekerat daging, kemudian tumbuh tulang (‘izamaman)
tulang dibungkas daging (lahman), selanjutnya menjadi khlaqan akhar
(makhluk janin, yang sudah berbeda dengan kondisi awal terjadinya manusia).
Kemudian Allah meniupkan ruh dalam janin.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak atau
bereproduksi. Perkembangbiakan adalah upaya makhluk hidup menghasilkan
keturunan untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan makhluk
hidup berbeda-beda. Hal ini berkaitan dengan perkembangan struktur tubuh
dan penyesuaian terhadap kondisi lingkungannya. sistem reproduksi pada
manusia memiliki struktur, fungsi, dan proses yang kompleks.
Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, yang mana individu
baru terbentuk diawali dengan bersatunya sel kelamin pria (sperma) dan sel
kelamin wanita (sel telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan atas organ
reproduksi pria dan organ reproduksi perempuan.
Sistem reproduksi pada manusia merupakan salah satu materi biologi
SMP kelas IX. Standar kompetensinya yaitu memahami berbagai sistem
dalam

kehidupan


manusia,

sedangkan

kompetensi

dasarnya

yaitu

mendeskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang berhubungan dengan
sistem reproduksi pada manusia. Jadi sebagai calon guru biologi, kita perlu
memahami dan menelaah materi biologi SMP, salah satunya yaitu materi
sistem reproduksi pada manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem reproduksi pada pria?
2. Bagaimana sistem reproduksi pada wanita?
3. Bagaimana proses perkembangan embrio manusia?
4. Apa saja hormon reproduksi pada manusia?

2

5. Apa saja penyakit menular seksual pada manusia?

C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui dan memahami sistem reproduksi pada pria dan wanita.
2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan embrio manusia.
3. Untuk mengetahui dan memahami hormon reproduksi pada manusia.
4. Untuk mengetahui dan memahami penyakit menular seksual pada manusia.

3

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sitem Reproduksi pada Pria
1. Organ Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pada pria terdiri dari organ reproduksi bagian luar
dan organ reproduksi bagian dalam. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari
penis dan skrotum, sedangkan organ reproduksi bagian dalam terdiri dari
testis, epididimis, vas deferens, kelenjar prostat, vesikula seminalis dan uretra.

Organ-organ reproduksi pria akan mulai berkembang pada saat usia 9-15
tahun dan akan berhenti perkembangannya pada usia 20 tahun.

Gambar 1. Sistem Reproduksi Pria
(sumber: http://dosenbiologi.com)
a. Penis
Penis tersusun dari jaringan otot, jaringan spons, pembuluh darah, dan
jaringan saraf. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala
penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut
preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak
mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis

4

bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan
ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis
terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine, saluran ini untuk
mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai saluran pengeluaran
sperma dan urine.
a. Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut.
Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika
suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis
lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya,
pada cuaca panas skrotum akan membesar dan kendur, akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
b. Testis
Testis merupakan tempat pembentukan sperma dan beberapa jenis hormon
kelamin jantan (androgen). Peristiwa pembentukan sperma di dalam testis
disebut spermatogenesis. Testis terletak di dalam skrotum atau kantung pelir
yang berfungsi untuk mengatur suhu tests agar sesuai dalam pembentukan
sperma.
c. Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sperma.
d. Vas Deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens
membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat
5

penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini
bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis
dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung
sperma yang dihasilkan oleh testis.
e. Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari
gangguan luar.
f. Vesikula Seminalis
Veskula seminalis berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis
g. Uretra
Uretra merupakan saluran kantung kemih yang berhubungan dengan vasa
deferensia. Sperma keluar dari penis melalui uretra.
2. Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12–13 tahun), umumnya organ kelamin
laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan
mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki
panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma.
Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan), dan ekor
(flagela). Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari
kompleks golgi. Akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu
sperma menembus sel telur. Pada bagian tengah terdapat mitokondria
sebagai tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi yang
digunakan oleh sperma dapat bergerak aktif. Bagian ekor berupa flagela yang
merupakan alat bergerak sperma.

6

Gambar 2. Struktur Sperma
(http://smartpromil.com)
3. Proses Pembentukan Sperma
Proses

pembentukan

sperma

disebut

spermatogenesis.

Spermatogenesis tejadi di dalam testis. Di dalam tetis terdapat sel kelamin
pemula yang disebut sel spermatogonium. Spermatogonium bersifat diploid
(2n) atau jumlah kromosom rangkap dua. Setelah individu mencapai masa
untuk berkembang biak, sel spermatogonium akan membelah berulang-ulang
secara mitosis, sehingga dihasilkan banayk sel spermatogonium. Sebagian
dari sel-sel spermatogonium tersebut terus membelah secara mitosis,
sedangkan sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer yang
bersifat diploid (2n). Kemudian spermatosit primer membelah secara meiosis I
menghasilkan spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Spermatosit
sekunder membelah lagi secara meiosis II menghasilkan 4 sel spermatid.
Masing-masing spermatid memiliki ukuran yang sama dan bersifat haploid (n).
Sel-sel spermatid akan mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa atau
sperma, peristiwa ini disebut spermiogenesis.

7

Gambar 3. Spermatogenesis
(Sumber: http://biologi-sma-rahul.blogspot.co.id)

B. Sitem Reproduksi pada Wanita
1. Organ Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita juga terdiri dari organ reproduksi dalam dan
organ reproduksi luar. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari lubang vagina,
labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat
kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus
(rahim).

Gambar 4. Sistem Reproduksi Wanita
(Sumber: http://www.bukupedia.net)
a. Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons
pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis
8

adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut.
Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis.
Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah
lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri
dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora,
merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium
minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris
terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis.
Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf
sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar
dalam fungsi seksual.
b. Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir
pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan
lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit.
Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka,
vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput
dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam,
olah raga dan sebagainya.
c. Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan
dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan
bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu
ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu

9

spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan
menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
d. Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam
reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan.
Bentuk rahim seperti buah pir, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya
30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih
sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan
beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk
perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak
pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan
janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan parametrium, miometrium,
dan endometrium. Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan
yang berhubungan dengan rongga perut. Lapisan miometrium merupakan
lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan
(kontraksi). Sedangkan, lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim
tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas
lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
e. Ovarium
Ovarium disebut juga dengan indung telur. Ovarium menghasilkan sel telur
(ovum) yang letaknya di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah.
Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan
mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi
yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari.
f. Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang
saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini
10

menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari
tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan
ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas
berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna

untuk

menangkap

sel

telur

saat

dilepaskan

oleh

ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang
terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
2. Pembentukan Ovum
Proses pembentukan sel telur (ovum) disebut oogenesis, oogenesis
terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat banyak sel oogonium.
Oogonium merupakan sel pemula dari sel telur (ovum) yang bersifat diploid
(2n).

Gambar 5. Oogenesis
(Sumber: http://perpustakaancyber.blogspot.co.id)
Oogonium akan membelah diri secara mitosis sehingga terbentuk lebih
banyak oogonium. Oogonium akan membelah secra meiosis I menjadi oosit
primer. Selanjutnya, oosit primer membelah secara meiosis II menghasilkan
oosit sekunder dan badan kutub I. Oosit sekunder bentuknya lebih besar,

11

mengandung kuning telur, dan sitoplasma. Badan kutub I merupakan sel kecil
yang hanya terdiri dari inti. Badan kutub I akan membelah menjadi dua
sel.oosit sekunder terus membelah menghasilkan satu sel yang besar disebut
ootid dan satu sel badan kutub. Sel ootid akan berkembang menjadi sel telur
yang siap diovulasikan.
3. Proses dan Siklus Menstruasi
Secara berkala, sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari
indung telur. Sel telur ini akan bergerak melalui saluran telur menuju rahim.
Sementara itu, dinding rahim akan menebal sehingga rahim menerima zigot
hasil fertilisasi. Jika fertilisasi tidak terjadi, maka sel telur dan jaringan yang
terbentuk pada dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan dari rahim sebagai
menstruasi (haid).
Siklus menstruasi berkaitan dengan pembentukan sel telur dan
pembentukan endometrium (dinding rahim). Menstruasi terjadi secara
periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita
berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi
dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4
fase, yaitu:
a. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus
luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya
kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari
endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi
pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang
keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
b. Fase pra-ovulasi
12

Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon
pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise
untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH
memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan
hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi)

dinding

endometrium.

Peningkatan

kadar

esterogen

juga

menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir
ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma.
c. Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada
hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel,
peristiwa ini disebut ovulasi.
d. Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.
Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini
selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf
(folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan
menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron
dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk

folikel.

mempertebal

dan

Progesteron

mendukung

menumbuhkan

kerja

esterogen

pembuluhpembuluh

darah

untuk
pada

endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan
embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan,
korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
13

mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi
rendah. Keadaan ini menye babkan terjadinya menstruasi demikian
seterusnya.
C. Perkembangan Embrio
Pembuahan terjadi di saluran telur (tuba fallopi atau oviduk). Zigot
yang terbentuk menuju ke rahim (uterus), kemudian membelah diri menjadi 2,
4, 8, 16, dan seterusnya. Sementara itu, lapisan dalam dinding rahim menebal
untuk memberi makanan bagi embrio. Embrio memperoleh makanan dari
tubuh induknya melalui plasenta (ari0ari). Selanjutnya, makanan masuk ke
embrio melalui tali pusar. Melalui tali pusar tersebut, zat sisa metabolisme dan
zat yang tidak berguna dialikan kembali ke plasenta dan akhirnya ketubuh
ibunya.
Di dalam uterus, embrio dikelilingi oleh suatu cairan yang disebut
cairan amnion atau ketuban. Cairan ini berfungsi untuk melindungi embrio dari
guncangan. Pada usia 5 minggu, embrio telah mempunyai keala, mata, tubuh,
ekor yang pendek dan calon tangan serta calon kaki. Panjang embrio hampir
mencapai 7 mm.
Embrio pada usia 9 minggu telah berubah menjadi bayi kecil yang
sudah terbentuk. Ia sudah memiliki wajah, mata, telinga, hidung, dan lidah.
Jari-jari tangan dan kaki pun sudah terlihat. Kepalanya jauh lebih besar
daripada badannya. Embrio pada usia ini sudah dapat menggerakkan tangan
dan kakinya dengan panjang tubuh kira-kira 5,5 cm.
Saat usia 14 minggu, organ-organ tubuh semakin berkembang dan
panjang tubuhnya sekitar 6 cm. Pada usia 20 mingggu, bayi memiliki panjang
sekitar 19 cm dan beratnya sekitar setengah kilogram. Organ-organ tubuhnya
sudah lebih berkembang. Tangan dan kakinya sudah dilengkapi dengan kuku,

14

seudah memiliki alis mata dan bulu mata. Pada saat ini, jantung bayi dapat
terdeteksi dan bayi sangat aktif. Ketika usia bayi mencapai 24 minggu,
pertumbuhan badannya sangat pesat. Pada usia 40 minggu, janin sudah siap
untuk dilahirkan.

D. Hormon Reproduksi
Sistem-sistem reproduksi manusia dipengaruhi oleh hormon-hormon
tertentu. hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi pria adalah
gonadotrofin,

FSH,

LH,

dan

testoteron.

Sedangkan,

hormon

yang

mempengaruhi sistem reproduksi wanita adalah gonadotrofin, FSH, LH,
estrogen dan progesteron.
1. Hormon gonadotrofi, dihasilkan oleh hipotalamus di bagian dasar otak yang
merangsang kelenjar hipofisis bagian anterior agar mengeluarkan hormon
FSH dan LH.
2. FSH (follicle stimulating hormone), berfungsi mempengaruhi dan merangsang
perkembanagn tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP
(androgen binding protein) yag berfungsi memacu pembentukan sperma,
pada wanita,, FSH merangsang folikel primer dalam ovarium untuk
membelah.
3. LH

(luteinizing

hormone),

berfungsi

merangsang

sel

leydig

agar

mensekresikan hormon testoteron. Pada wanita, LH merangsang aktivitas
korpus luteum di ovarium. Korpus luteum menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Estrogen berfungsi dalam perkembangan ciri seks sekunder
wanita serta berperan penting dalam siklus menstruasi. Sedangkan
progestero berperan dalam siklus menstruasi, kehamilan, serta dalam
embriogenesis.

15

4. Hormon

testoteron,

perkembangan

organ

dihasilkan
seks

oleh

primer

testis,

pada

saat

berfungsi
embrio

merangsang
belum

lahir,

mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, dan
mempengaruhi proses spermatogenesis.

E. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual
disebut penyaki menular seksual (PMS). PMS menyebabkan infeksi pada
organ reproduksi. Jika diobati secara tepat, maka infeksi akan menjalar dan
menyebabkan enderita sakit berkepanjangan, kemandulan, dan bahkan
kematian.
Banyak sekali macam penyakit yang dapat digolongkan sebagai PMS.
Penyakit-penyakit pada sistem reproduksi manusia adalah
1. Gonorea
Penyakit

gonorea

disebabkan

oleh

infeksi

bakteri

Neisseiria

gonorrhoeae. Masa inkubasinya dalah 2-10 hari setelah kuman masuk ke
dalam tubuh melalui hubungan seksual. Gonorea menyerang selaput lendir
uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa
sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita,
muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak
perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan
berlanjut sampai terjadi komplikasi.
Infeksi yang menyebar hingga ke testis (pada laki-laki) dan oviduk
(pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke
persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore
dapat mengalami kebutaan jika tidak segera mendapat pertolongan.
2. Sifilis (Raja Singa)
16

Bakteri penyebab penyakit sifilis adalah Treponema pallidium. Masa
inkubasinya selama 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu.
Kemudian timbul benjolan di sekitar kelamin. Terkadang penyakit ini disertai
dengan pusing dan flu yang akan hilang sendiri. Setelah 6-12 minggu, timbul
bercak kemerahan pada tubuh. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan
sering kali penderita tidak memperlihatkan hal ini.
Selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala atau
isbut masa laten. Setelah 5-10 tahun, penyakit sifilis akan menyerang susunn
saraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada wanita hamil, bayi yang lahir
dapat lahir dengan kerusakan hati, kulit, limpa dan keterbelakangan mental.
3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa
inkubasi selama 4-7 hari setelah vrus masuk ke dalam tubuh. Pada wanita,
penyakit ini sering berkembang menjadi kanker mulut rahim setelah beberapa
taun kemudian. Gejalanya yaitu:
a. Bintil-bintil air berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri disekitar alat
kelamin.
b. Bintil pecah dan akan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu akan
hilang dengan sendirinya.
c. Gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri awal.
4. Klamidia
Penyakit

ini

disebabkan

oleh

Chlamydia

trachomatis.

Masa

inkubasinya selama 7-21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat
reproduksi pria dan wanita.
Pada wanita, penyakit ini dapat menyebabkan cacatnya saluran telur
dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban hingga
terjadi

kelahiran

bayi

sebelum

waktunya.
17

Sedangkan,

pada

pria

mengakibatkan rusaknya saluran mani, kemandulan, serta radang saluran
kencing.
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh paasit Trichomonas vaginalis gejalanya
adalah
a. Cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau busuk.
b. Vulva bengkak, kemerahan, dan gatal.
c. Nyeri saat kencing.
6. Kanididiasis Vagina
Kanididiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur
Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di
dalam vagina. Akan tetapi pada keadaan tertentu jamur ini menimbulkan
keputihan.
Gejalanya berupa keputihan seperti susu, bergumpul, disertai rasa
gatal, panas, an kemerahan pada alat kelamin dan bagian di sekitarnya.
7. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan
gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena
teinfeksi HIV (Human Immunodeficienc Virus). Orang yang terinfeksi oleh virus
ini tidak dapat mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem
kekebalan tubuhnya menurun secara derastis. Penyakit ini sampai sekarang
belum ada obatnya, yang ada hanyalah menolong penderita untuk
mempertahankan tingkat kesehatan tubuh penderita.
HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita AIDS, tetapi yang
dapat ditularkan hanya terdapat pada darah, sperma, dan cairan vagina.
Penularan HIV dapat terjadi karena, memakai jarum suntik bekas orang yang
terinfeksi HIV, menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV, ibu yang
18

terinfeksi HIV akan menularkan ke bayi dalam kandunganya, dan bergantiganti pasangan seksual atau berhubungan seksual dengan penderita.

19

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem
reproduksi manusia ada dua, yaitu sistem reproduksi pada pria dan wanita.
Sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deferens,
kelenjar prostat, vesikula seminalis dan uretra. Sedangkan, sistem reproduksi
wanita terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis, klitoris,
ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan), dan ekor
(flagela). Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis, sedangkan
proses terbentuknya ovum disebut oogenesis. Siklus menstruasi berkaitan
dengan pembentukan sel telur dan pembentukan endometrium (dinding rahim).
Hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi pria adalah gonadotrofin,
FSH, LH, dan testoteron. Sedangkan, hormon yang mempengaruhi sistem
reproduksi wanita adalah gonadotrofin, FSH, LH, estrogen dan progesteron.
Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual yaitu
gonorea,

HIV/AIDS,

sifilis,

herpes

genital,

kanididiasis vagina.

20

klamidia,

trikomoniasis,

dan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mikrajuddin. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTS Jilid 3A untuk Kelas IX
Semeser 1. Jakarta: Erlangga.
Al-Qur’an
Anonim.

2016.
Alat
Reproduksi
Manusia.
(online)
http://dosenbiologi.com/manusia/alat-reproduksi-manusia diakses pada
18 November 2016.

______. 2015. Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar dan Bagian Dalam. (online)
http://www.bukupedia.net/2015/10/alat-reproduksi-wanita-bagian-luardan-dalam-beserta-gambarnya.html diakses pada 18 November 2016.
Maulana,
Puri.
2012.
Proses
Pembentukan
Sel
Telur.
(online)
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/proses-pembentukansel-telur-oogenesis-pada-wanita.html diakses pada 18 November 2016.
Rahul.

2012. Proses Terbentuknya Sperma. (online) http://biologi-smarahul.blogspot.co.id/2012/04/proses-pembentukan-sperma.html diakses
pada 18 November 2016.

Septiana, Yunita. 2016. Cara Meningkatkan Kualitas Sperma. (online)
http://smartpromil.com/cara-meningkatkan-kualitas-sperma/
diakses
pada 18 November 2016.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. IPA Biologi untuk SMP Kelas IX. Jkarta: Erlangga.
Wijaya, Agus, dkk. 2008. IPA Terpadu IXA untuk Sekolah Menengah Pertama
dan MTS Kelas IX. Jakarta: Gasindo.

21

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25