Uji Efek Antiinfsi Jus Buah Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.) Terhadap Tikus Jantan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penelitian dan pengembangan tumbuhan obat baik di dalam maupun di
luar negeri berkembang dengan pesat, terutama dalam bidang khasiat obat
maupun analisis zat kimia berdasarkan indikasi tumbuhan obat yang telah
digunakan oleh sebagian masyarakat dengan khasiat yang teruji secara empiris.
Hasil penelitian tersebut, tentunya lebih memantapkan para pengguna tumbuhan
obat akan khasiat maupun kegunaannya (Wijayakusuma dan Dalimartha, 2000).
Masyarakat Indonesia termasuk salah satu masyarakat dunia yang
mengenal dan memakai obat tradisional sebagai upaya penanggulangan masalah
kesehatan.Obat tradisional terdiri dari ramuan bahan yang berasal dari tumbuhan,
hewan, mineral dan sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut
(Ditjen POM RI, 2000).Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat sebagai obat
merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman secara turun temurun
(Muhlisah, 1999).
Salah satu tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah buah belimbing
manis (Averrhoa carambola L.). Belimbing manis merupakan tumbuhan yang
berasal dari daerah tropis. Ciri buah belimbing manis berwarna kuning kehijauan
ketika masih muda dan berwarna kuning kemerahan kalau sudah tua, berbiji kecil

berwarna coklat, rasanya manis dengan sedikit asam dan banyak mengandung air
(Shadine, 2010).

1
Universitas Sumatera Utara

Menurut Sukadana (2009), buah belimbing manis dapat berkhasiat sebagai
antiinflamasi, analgesik dan diuretik, digunakan untuk obat batuk, sariawan,
demam, kencing manis, kolesterol tinggi dan sakit tenggorokan. Belimbing manis
mengandung senyawa golongan flavonoid, alkaloid, dan saponin dengan
kemungkinan kandungan utamanya adalah flavonoid (Sukadana, 2009).Flavonoid
berfungsi sebagai antiinflamasi dengan cara menghambat enzim siklooksigenase
dan lipooksigenase dapat memberi harapan untuk pengobatan gejala peradangan
dan alergi (Robinson, 1995).Inflamasi merupakan respon terhadap kerusakan
jaringan akibat berbagai rangsangan yang merugikan, baik rangsangan kimia
maupun mekanis (Sa’roni dan Dzulkarnain, 1989).
Salah satu obat yang dapat digunakan untuk antiinflamasi adalah natrium
diklofenak, yang dapat menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi dalam
jangka panjang. Penggunaan obat ini dapat meningkatkan insiden terjadinya
perdarahan dan perforasi pada saluran bagian atas (Christianie, dkk., 2008).Oleh

karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan uji efek antiinflamasi jus buah
belimbing manis terhadap tikus jantan yang diinduksi dengan karagenan sebagai
alternatif obat antiinflamasi.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah pada penelitian ini
adalah:
a. apakahjus buah belimbing manis memiliki efek sebagai antiinflamasi pada
tikus yang diinduksi karagenan ?

2
Universitas Sumatera Utara

b. apakah jus buah belimbing manis memiliki efek antiinflamasi yang setara
dengan natrium diklofenak ?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesisnya adalah:
a. jus buah belimbing manis memiliki efek sebagai antiinflamasi pada
telapak kaki tikus yang diinduksi karagenan.

b. jus buah belimbing manis memiliki efek antiinflamasi yang setara dengan
natrium diklofenak.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui efek antiinflamasi jus buah belimbing manis pada tikus
yang diinduksi karagenan.
b. untuk mengetahui efek antiinflamasi yang setara dengan natrium
diklofenak.

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang buah
belimbing manis yang berkhasiat sebagai antiinflamasi.

3
Universitas Sumatera Utara

1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka pikir penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Bebas


Variabel Terikat
Karakterisasi

Buah Belimbing
Manis (BBM)

Serbuk
simplisia
BBM

Jus BBM

Skrining
Fitokimia

Volume kaki
tikus

Parameter

- Makroskopik
- Mikroskopik
- Kadar air
- Kadar abu total
- Kadar abu tidak
larut dalamasam
- Kadar sari larut
dalam air
- Kadar sari larut
dalam etanol
- Alkaloid
- Flavonoid
- Glikosida
- Saponin
- Steroida/Triterpenoid
- Tanin

Persen radang
(udem)


Persen Inhibisi
Radang

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

4
Universitas Sumatera Utara