Studi pemahaman dan alasan pemilihan obat herbal pada pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta - USD Repository
STUDI PEMAHAMAN DAN ALASAN PEMILIHAN OBAT HERBAL
PADA PASIEN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi Oleh :
Dewi Sri Mulyani NIM : 078114086
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2 0 1 3
STUDI PEMAHAMAN DAN ALASAN PEMILIHAN OBAT HERBAL
PADA PASIEN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi Oleh :
Dewi Sri Mulyani NIM : 078114086
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2 0 1 3
’’ KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :
‘’
BERUSAHALAH MAKA ENGKAU AKAN BERHASIL- Tuhan Yesus Kristus yang Senantiasa Memberiku kemudahan
- Alm Mamak & Bapakku Keluarga Kecilku Sahabat-Sahabat Setiaku Almamaterku Sanata Dharma
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka
saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.Yogyakarta, 2 Oktober 2013 Penulis Dewi Sri Mulyani
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : F. Dewi Sri MulyaniNomor Mahasiswa : 078114086 Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : STUDI PEMAHAMAN DAN ALASAN PEMILIHAN OBAT HERBAL PADA PASIEN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secra terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 10 November 2013 Yang menyatakan Dewi Sri Mulyani
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia dan anugerah-Nya yang senantiasa menjadi kekuatan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul
“ Studi Pemahaman Dan
Alasan Pemilihan Obat Herbal Pada Pasien Poliklinik Penyakit Dalam
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta” ini dipersiapkan dan disusun sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program pendidikan strata satu Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Skripsi ini dapat selesai dengan baik atas doa dan dukungan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih atas segala dukungannya kepada : 1.
Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Prof Dr dr I Nyoman Kertia SpPD-KR selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak mengarahkan, mendampingi serta memberikan bimbingan, bantuan dan saran kepada penulis.
3. Ibu Yunita Linawati, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran, perhatian dan kesabaran untuk mengarahkan, mendampingi serta memberikan bimbingan, bantuan dan saran kepada penulis.
4. Bapak Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Ibu Aris Widayati, M, Si., PhD., Apt selaku Dosen Penguji, atas kritik dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Bapak Dr. Osman Sianipar, DMM, M.Sc., Sp PK (K) selaku Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Bapak MT. Sutena, SKM., MM., M.Sc. selaku Ka. Sub. Bag. Diklit Keperawatan dan Non Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam proses perijinan untuk melakukan penelitian.
8. Bapak dr. Bambang Sigit Riyanto, Sp PD. KP selaku Ka. Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Dra. Rosita Mulyaningsih, Apt. Sp.FRS selaku Ka. IP2S yang telah memberi izin dan mendukung penulis.
10. Keluargaku tercinta Yanu Ariyoko, Amk., Gerardo Briyan Pradana, Firdan Baruta Arnandika yang banyak mendukung dan menyemangati penulis.
11. Teman-teman baikku Fenny Noviana, Fransisca Kurnianingsih, Aryanti, Dina Wulandari, Maria Lisa Nova, Ratna Mustika, Paulina, Maria Yesia, Kadek Risna, Elisa Eka, dan Aloysia Yossy atas kebersamaan kita selama ini dan atas dukungan, bantuan dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.
13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun terhadap skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Tuhan memberkati.
Yogyakarta, 09 Oktober 2013 Penulis
DAFTAR ISI
Hal HALAMAN SAMPUL...................................................................................
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................ PRAKATA...................................................................................................... vii viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xix DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
INTISARI...................................................................................................... xxiii xxiv
ABSTRACT .................................................................................................... xxv
BAB I. PENGANTAR ..................................................................................1 A. Latar Belakang .................................................................................
1 1. Permasalahan ...............................................................................
2 2. Keaslian penelitian .......................................................................
2 3. Manfaat penelitian.......................................................................
3 a. Manfaat teoritis........................................................................
3 b. Manfaat praktis........................................................................
3 B. Tujuan Penelitian.......................................................................................
4 a. Tujuan umum...........................................................................
4 b. Tujuan khusus..........................................................................
4 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA............................................................
5 A.
5 Obat Herbal .....................................................................................
B. Pemahaman..................................................................................
7 C. Pengetahuan ......................................................................................
8 1. Proses adopsi perilaku.............................................................
8 2. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif ........................
9 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan........................
D. Sikap..........................................................................................
13 E. Keterangan Empiris............................................................................ 15 BAB III. METODE PENELITIAN ...............................................................
16 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .....................................................
16 B. Variabel Penelitian .......................................................................
16 C. Definisi Operasional.......................................................................... 16 D. Subjek Penelitian...............................................................................
17 E. Besar Sampel..............................................................................
18 F. Waktu Penelitian...........................................................................
19 G. Tempat Penelitian........................................................................
19 H. Instrumen Penelitian...........................................................................
20 I. Tata Cara Penelitian ........................................................................
21 1. Studi pustaka……………………………………………….....
23 2. Analisis situasi…………………………………………….......
23 a. Penentuan lokasi penelitian..............................................
23 b. Perijinan...........................................................................
23 c. Penentuan sampel penelitian............................................
24 3. Pengujian instrumen penelitian (kuesioner)..............................
24
24 4. Uji pemahaman bahasa, uji validasi dan uji reliabilitas............
25 a. Uji pemahaman bahasa..................................................
5. Hasil uji instrumen penelitian...................................................
25 b. Uji validitas.....................................................................
25 c. Uji reliabilitas.................................................................
27 6. Analisis hasil........................................................................
28 a. Perhitungan persentase profil responden..........................
28 b. Uji chi-square (crosstab)..................................................
29 7. Pembahasan data dan kesimpulan.............................................
29 J. Keterbatasan Penelitian................................................................
30 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
31 A.
31 Karakteristik Responden ...............................................................
1.
31 Jenis kelamin……………………………………………...........
2.
32 Usia……………………………………………….....................
3.
32 Pendidikan……………………………………………………..
4.
33 Pekerjaan…………………………………………………….....
B.
34 Pengetahuan Responden tentang Obat Herbal..................................
1. Pengetahuan responden mengenai obat herbal yang merupakan
bagian dari obat tradisional..........................................................
35
46
44
43
42
42
40
39
38
38
37
36
14. Pengetahuan responden mengenai obat herbal tidak boleh
2. Pengetahuan responden mengenai definisi obat herbal...............
13. Pengetahuan responden mengenai obat herbal perlu dikonsultasikan..........................................................................
12. Pengetahuan responden mengenai obat herbal boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui maupun yang memiliki gangguan fungsi organ...............................................
11. Pengetahuan responden mengenai obat herbal boleh dikonsumsi semua usia..............................................................
10. Pengetahuan responden mengenai obat herbal yang sudah kadaluwarsa boleh dikonsumsi........................................
9. Pengetahuan responden mengenai obat herbal memiliki kadaluwarsa..................................................................................
8. Pengetahuan responden mengenai cara pemakaian obat herbal..
7. Pengetahuan responden mengenai efek samping obat herbal......
6. Pengetahuan responden mengenai kandungan obat herbal yang memiliki khasiat masing-masing.................................................
5. Pengetahuan responden mengenai obat herbal teruji keamanan dan khasiatnya..............................................................................
4. Pengetahuan responden mengenai khasiat obat herbal................
3. Pengetahuan responden mengenai keamanan obat herbal...........
47
mengandung bahan kimia obat.................................................
52
56
56
3. Bentuk sediaan obat herbal yang sering dipilih/digunakan
2. Peran tenaga kesehatan (dokter/apoteker/bidan) dalam memberikan saran pada responden untuk menggunakan obat herbal ........................................................................................
1. Sumber pengenalan dan pemberi informasi mengenai obat herbal.......................................................................................
54 C. Alasan Responden Mau Menggunakan Obat Herbal........................
53
51
15. Pengetahuan responden mengenai obat herbal boleh diminum bersama-sama obat modern (obat konvensional)......................
50
49
48
20. Pengetahuan responden mengenai obat herbal yang aman dan efektif perlu memperhatikan produsen pembuatnya..................
19. Pengetahuan responden mengenai obat herbal mempunyai efek samping lebih ringan dibanding dengan obat konvensional............................................................................
18. Pengetahuan responden mengenai obat herbal dapat dijadikan pengobatan alternatif.................................................................
17. Pengetahuan responden mengenai obat herbal diminum bersama dengan obat konvensional selalu aman.......................
16. Pengetahuan responden tentang obat herbal merupakan jamu dalam bentuk sirup, kapsul, tablet atau pil................................
57
4. Tujuan mengkonsumsi obat herbal...........................................
59
70 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
68
66
65
63
63
62
61
60
58
5. Hasil umum yang dirasakan setelah mengkonsumsi obat herbal......................................................................................
5. Pemahaman................................................................................
4. Pekerjaan……………………………………………………....
3. Pendidikan………………………………………………….....
2. Usia………………………………………………..................
1. Jenis kelamin…………………………………………….........
Hubungan Karakteristik Responden dengan Pemahaman................
D.
8. Alasan pemilihan obat konvensional (dengan bahan kimia obat) daripada obat herbal.........................................................
7. Alasan pemilihan obat herbal daripada obat konvensional (dengan bahan kimia obat).........................................................
6. Antara obat herbal dan obat konvensional (dengan bahan kimia obat), mana yang dipilih (lebih sering menggunakan) untuk mengatasi keluhan yang dirasakan..................................
71
A.
71 Kesimpulan ....................................................................................
72 B. Saran ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
73 LAMPIRAN....................................................................................................
76 BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................
90
DAFTAR TABEL
Hal Tabel I. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pemahaman Responden tentang Obat Herbal secara Umum............................................................. 26 Tabel II. Hubungan Jenis Kelamin Responden dengan Pemahaman..........
64 Tabel III. Hubungan Usia Responden dengan Pemahaman.......................... 65 Tabel IV. Hubungan Pendidikan Responden dengan Pemahaman................ 67 Tabel V. Hubungan Pekerjaan Responden dengan Pemahaman.................. 68 Tabel VI. Hubungan Karakteristik Responden dengan Pemahaman Obat
Herbal.............................................................................................. 70
DAFTAR GAMBAR
Hal Gambar 1. Skema Tata Cara Penelitian............................................................
22 Gambar 2. Karakteristik Jenis Kelamin Responden.........................................
31 Gambar 3. Karakteristik Usia Responden........................................................
32 Gambar 4. Karakteristik Pendidikan Responden..............................................
33 Gambar 5. Karakteristik Pekerjaan Responden................................................
34 Gambar 6. Pengetahuan Responden tentang Obat Herbal................................
34 Gambar 7. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal yang Merupakan Bagian dari Obat Tradisional..........................................................
35 Gambar 8. Pengetahuan Responden Mengenai Definisi Obat Herbal..............
36 Gambar 9. Pengetahuan Responden bahwa Obat Herbal Aman untuk Digunakan/Dikonsumsi..................................................................
37 Gambar 10. Pengetahuan Responden bahwa Obat Herbal Manjur untuk Digunakan/Dikonsumsi...................................................................
38 Gambar 11. Pengetahuan Responden bahwa Obat Herbal Sudah Teruji Keamanan dan Khasiatnya..............................................................
39 Gambar 12. Pengetahuan Responden bahwa Setiap Kandungan yang Ada pada Obat Herbal Memiliki Khasiat Masing-Masing.....................
40 Gambar 13. Pengetahuan Responden Mengenai Tidak Adanya Efek Samping yang Berbahaya pada Semua Obat Herbal......................................
40
Gambar 14. Pengetahuan Responden Mengenai Cara Pemakaian untuk Semua Obat Herbal Sama...............................................................
42 Gambar 15. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Memiliki Tanggal Kadaluwarsa......................................................................
43 Gambar 16. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal yang Sudah Kadaluwarsa Masih Boleh Dikonsumsi..........................................
44 Gambar 17. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Boleh Dikonsumsi Semua Usia.................................................................
45 Gambar 18. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Boleh Dikonsumsi oleh Ibu Hamil dan Menyusui maupun yang Mengalami Gangguan Fungsi Organ..............................................
46 Gambar 19. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Perlu Dikonsultasikan Terlebih Dahulu pada Dokter/Apoteker/Ahli Herbal..............................................................................................
47 Gambar 20. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Tidak Boleh Mengandung Bahan Kimia Obat....................................................
48 Gambar 21. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Boleh Diminum Bersama-Sama Obat Modern (Obat Konvensional).......................
49 Gambar 22. Pengetahuan Responden tentang Obat Herbal Merupakan Jamu Dalam Bentuk Sirup, Kapsul, Tablet atau Pil.................................
51 Gambar 23. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Diminum Bersama dengan Obat Konvensional Selalu Aman........................
51
Gambar 24. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal dapat Dijadikan Pengobatan Alternatif....................................................................
53 Gambar 25. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal Mempunyai Efek Samping Lebih Ringan Dibanding dengan Obat Konvensional............................................................................
53 Gambar 26. Pengetahuan Responden Mengenai Obat Herbal yang Aman dan Efektif Perlu Memperhatikan Produsen Pembuatnya.....................
55 Gambar 27. Sumber Pengenalan dan Pemberi Informasi Mengenai Obat Herbal.......................................................................................
56 Gambar 28. Peran Tenaga Kesehatan (Dokter/Apoteker/Bidan) Dalam Menyarankan Responden Untuk Menggunakan Obat Herbal........
57 Gambar 29. Bentuk Sediaan Obat Herbal yang Sering Dipilih/Digunakan oleh Responden.......................................................................................
58 Gambar 30. Tujuan Mengkonsumsi Obat Herbal..............................................
59 Gambar 31. Hasil Umum yang Dirasakan Setelah Mengkonsumsi Obat Herbal.......................................................................................
60 Gambar 32. Antara Obat Herbal dan Obat Konvensional (dengan BKO), Mana yang Dipilih (Lebih Sering Menggunakan) Untuk Mengatasi Keluhan yang Dirasakan...............................................
61 Gambar 33. Alasan Pemilihan Obat Herbal daripada Obat Konvensional.........
61 Gambar 34. Alasan Pemilihan Obat Konvensional (dengan Bahan Kimia Obat) daripada Obat Herbal............................................................
62
DAFTAR LAMPIRAN
Hal Lampiran 1.
Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Surat Ethical Clearance.............................................................. Instrumen Penelitian (Kuesioner)...............................................
Hasil Uji Reliabilitas................................................................. Gambaran Karakteristik Responden........................................ Hasil Perhitungan Kuesioner Pengetahuan Responden tentang Obat Herbal Secara Umum..........................................
Hasil Perhitungan Kecenderungan Jawaban Kuesioner pada Pengetahuan Responden tentang Obat Herbal Secara Umum...
Hasil Perhitungan Kuesioner Alasan Pemilihan Obat Herbal....
76
77
81
82
83
85
87
INTISARI
Penggunaan obat herbal dalam pengobatan komplementer dan alternatif di Indonesia semakin populer dengan bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah yang semakin banyak terhadap khasiat herbal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan dan alasan pasien poliklinik penyakit dalam di RSUP Dr. Sardjito mengenai obat herbal secara umum.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif menggunakan teknik sampling kuota secara nonprobability
sampling . Kuesioner yang merupakan instrumen penelitian, diberikan pada 98
pasien poliklinik penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Uji validitas kuesioner menggunakan metode Produk Momen Pearson dan Test Total Item-Corrected Correlation, sedangkan uji reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach. Data yang diperoleh, diolah secara statistik deskriptif dalam bentuk persentase dan ditampilkan dengan tabel dan gambar.
Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito : sebagian besar responden perempuan (56,12%), berusia 26-50 tahun (46,94%), PNS (48,98%) dan bertingkat pendidikan SMA atau sederajat (40,82%), pengetahuan/ pemahaman responden terhadap obat herbal secara umum tergolong tinggi ( baik), dengan rata-rata skor jawaban responden yang didapat, yaitu sebesar 78,37% ; pasien mau mengkonsumsi /memilih obat herbal 72,45% dengan hasil chi square
tests 0,002 dari nilai tersebut dapat dikatakan ada hubungan pengaruh pemahaman
pasien tentang obat herbal dengan pasien mau mengkonsumsi obat herbal.Karakteristik pasien mempunyai pengaruh terhadap pemahaman tentang obat herbal, dibuktikan dengan nilai chi-square < 0,05 untuk jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan. Kata kunci: pengetahuan, alasan pemilihan, obat herbal
ABSTRACT
The use of herbal medicine as a complementary and alternative medicine in Indonesia has become popular with the empirical evidence and the scientific support for the efficacy of many herbals. This study aimed to gain insight into the patient‟s knowledge and reason of using herbs medicine in the Internal medicine out patient of Dr. Sardjito Hospital.
This research was a non-experimental researchwith descriptive design using a quota sampling technique in non-probality sampling. The questionnaire as a research instrument, given to 98 patients in Internal medicine out patient of Dr. Sardjito Hospital who met the inclusion with dan exclusion criteria. The validity test of questionnaire used the pearson product moment test and corrected item total correlation while the reliability test used alpha cronbach method. Data obtained were processed in the form of descriptive statistics and percentages and were displayed with tables and figure.
The data obtained, as described below: the majority of female respondents (56.12%), respondents aged 26-50 years old (46.82%), civil servant (48.98%) and High school education or equivalent (40.82%). Respondents knowledge/ understanding of herbal medicine in general is high (good), with an average score of respondents obtained, amounting to 78.37%. Patients wanted to eat/ pick herbs 72.45% with the results of the chi square test 0.002 of value can be said to exist a relationship influences patient understanding about herbal medicines to patient willing herbs. Patient characteristics have an influence on the understanding of herbal medicine, evidenced by the chi-square value < 0.05 for gender, age, education, and occupation
Key words : knowledge, reason of selection, herbal medicine
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Saat ini penggunaan obat herbal dalam pengobatan komplementer dan
alternatif di Indonesia semakin popular dengan bukti-bukti empiris dan dukungan ilmiah yang semakin banyak terhadap khasiat herbal sehingga banyak digunakan oleh masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit, termasuk penyakit-penyakit berat seperti kanker, diabetes mellitus, jantung, hipertensi, stroke, hepatitis dan AIDS (Harmanto,2007).
Obat herbal dapat didefinisikan sebagai produk obat jadi dalam kemasan akhir yang diberi penandaan, mengandung zat aktif yang berasal dari bagian tanaman diatas atau dibawah tanah, atau bagian tanaman lainnya, atau kombinasi dari bagian-bagian tersebut, baik dalam bentuk yang belum diolah maupun bentuk preparat (Hartadi, 2012).
Persepsi masyarakat beragam tentang obat tradisional ada yang fanatik percaya dan ada yang tidak, bagi yang fanatik percaya dengan obat tradisional mengganggap bahwa yang berasal dari alam pasti baik dan aman sehingga menggunakan obat tradisional bertahun-tahun, sebaliknya bagi yang tidak percaya menganggap obat tradisional tidak semanjur obat modern dan bentuk serta kemasaan obat tradisional yang tidak meyakinkan (Hakim, 2002).
Obat herbal dapat memberikan manfaat jika tepat penggunaannya baik dosis serta cara penggunaannya juga arahan dan pemantauan oleh ahlinya. Dari pemaparan diatas maka tidak sedikit rumah sakit yang berminat untuk pengembangkan layanannya pada pengobatan herbal, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, responden yang dipilih adalah pasien poliklinik penyakit dalam karena persentase jumlah pasien poliklinik penyakit dalam paling banyak dari jumlah keseluruhan pasien rawat jalan, dengan batasan usia diatas 17 tahun.
1. Permasalahan a.
Seperti apakah deskripsi karakteristik, tingkat pemahaman, dan alasan membeli dari para pasien poliklinik penyakit dalam di Rumah Sakit Dr.
Sardjito terhadap obat herbal? b. Apakah ada hubungan pengaruh karakteristik pasien dengan tingkat pemahaman pasien tentang obat herbal?
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis pernah dilakukan, yaitu “Kajian Pengetahuan dan Alasan
Pemilihan Obat Herbal pada Pasien Geriatr i di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta” (Noviana, 2011). Penelitian Noviana (2011) ini lebih menitikberatkan pada persentase hasil dari kajian pengetahuan dan alasan pemilihan obat herbal saja, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan lebih menitikberatkan pada hubungan antara karakteristik pasien poliklinik penyakit dalam di RSUP Dr. Sarjito dengan pemahaman dan alasan pemilihan obat.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif teknik sampling kuota secara nonprobability sampling menggunakan kuesioner. Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien penyakit dalam di RSUP Dr. Sardjito Yogya karta dengan judul “Studi
Pemahaman Pasien Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta terhadap Obat Herbal”. Penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya.
3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang kefarmasian tentang obat herbal.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tingkat pemahaman dan alasan penggunaan obat herbal.
b. Manfaat praktis
1) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengetahui pemahaman pasien penyakit dalam terhadap produk tradisional.
2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan Rumah
Sakit Dr. Sardjito dalam pengembangan layanan poliklinik herbal di RS Dr. Sardjito.
B.
Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
Untuk mengetahui deskripsi karakteristik, tingkat pemahaman, dan alasan pasien mau menggunakan obat herbal, dari para pasien poli penyakit dalam di Rumah Sakit Dr. Sardjito, terhadap produk tradisional atau produk herbal.
2. Tujuan khusus
Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh karakteristik pasien dengan tingkat pemahaman pasien tentang obat herbal.
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Obat Herbal Obat herbal Indonesia selama ini lebih dikenal dengan nama jamu dan izin
dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) RI juga mengolongkan dalam jamu. Jamu sendiri identik dengan serbuk yang harus diseduh dan terasa pahit sehingga sebagian masyarakat modern merasa tidak nyaman dan bahkan terkesan kuno. Menyadari hal ini, maka produsen jamu mulai membuat inovasi dengan memproduksi jamu dalam bentuk kapsul atau tablet dan sekarang dikenal dengan obat herbal.
Sesuai dengan Keputusan Badan POM RI No. 00.05.4.2411 tahun 2004, berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu: 1.
Jamu, yang merupakan obat tradisional warisan nenek moyang.
2. Obat herbal terstandart, yang dikembangkan berdasarkan bukti-bukti ilmiah dan uji pra klinik serta standarisasi bahan baku.
3. Fitofamaka, yang dikembangkan berdasarkan uji klinik, standarisasi bahan
baku dan sudah bisa diresepkan dokter. Khusus fitofarmaka, konsepnya tidak berbeda dengan obat modern karena merupakan obat yang berasal dari tanaman dan telah melalui prosedur uji pra klinik persyaratan formal produk pengobatan.
Beberapa kendala yang menghambat perkembangan jamu dan obat herbal di Indonesia adalah: (1) Pengolahan bahan jamu/herbal yang belum terstandar, terutama mutu. (2)
Industri jamu/obat herbal kadang tidak jujur dengan menambahkan bahan- bahan kimia ke dalam produknya sehingga sering menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki. (3) Kurangnya penelitian ilmiah dan dukungan pemerintah terus-menerus. (4) Sebagian masyarakat tidak tahan dengan rasa pahit dan aroma tidak enak. (5)
Masyarakat terbiasa mengkonsumsi sesuatu yang bisa dirasakan secara instan (seketika).
(6) Tidak semua bahan baku obat herbal dibudidayakan secara serius. (7)
Sulitnya meraih kepercayaan masyarakat karena belum dilakukan penelitian ilmiah secara menyeluruh.
(8) Biaya penelitian untuk uji pra klinik dan uji klinik sangat mahal sehingga menjadi kendala utama bagi industri jamu yang kebanyakan merupakan industri kecil dan menengah (Harmanto dan Subroto, 2007).
Dengan perkembangan masyarakat, akhir-akhir ini pengobatan alternatif atau ramuan trasional mulai diminatai. Dimana-mana mulai banyak bermunculan klinik-klinik pengobatan tradisional yang sangat diminati oleh masyarakat luas masyarakat mulai menyadari obat tradisional tidak kalah hebat dengan obat modern. Ada pula sebagian golongan masyarakat yang bersifat lebih bijak dan realistis, yaitu dengan tetap melakukan diagnosa medis dan ingin tahu proses perkembangan penyakitnya tetap menggunakan jasa dokter, namun proses pengobatannya menggunakan obat tradisional/herbal (Harmanto dan Subroto, 2007).
Dari literatur yang sudah ada, sesungguhnya herbal Indonesia sangat potensial mengatasi aneka macam penyakit terutama bila benar cara pengolahannya, tepat cara penggunaan maupun dosisnya serta selalu dilakukan pemantauan untuk megnetahui proses kesembuhannya. Sinergi pengalaman empiris dan penelitian ilmiah tentang khasiat dan manfaat herbal akan menjadi bukti yang kuat keberhasilan obat herbal yang relatif kecil efek sampingnya. Hal ini akan meningkatkan pula kepercayaan masyarakat untuk tidak ragu lagi menggunakan warisan nenek moyang, yakni obat herbal (Harmanto dan Subroto, 2007).
B. Pemahaman
Pemahaman adalah proses perbuatan atau cara memahami dan memahamkan. Menurut Bloom, pemahaman merupakan kemampuan untuk menangkap arti dari apa yang tersaji, kemampuan untuk menterjemahkan dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam kata-kata, angka ataupun interpretasi berbentuk penjelasan, ringkasan, prediksi dan hubungan sebab akibat (Suparno, 2001).
C. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, indra rasa dan indra raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata (indra penglihatan) dan telinga (indra pendengaran). Pengetahuan juga dapat diperoleh melalui pendidikan, pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain, media masa maupun lingkungan. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dorongan sikap dan perilaku setiap hari sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus dan merupakan domain yang sangat penting terhadap tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan juga dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi yang dipahami yang dapat diperoleh dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri maupun lingkungannya (Supriyadi, 1993).
1. Proses adopsi perilaku
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan, sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni : a.
Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
b.
Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.
c.
Evaluation, yakni menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d.
Trial, yakni orang mulai mencoba perilaku baru e. Adaption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama (Notoatmodjo, 2003).
2. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat : a.
Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang diperlajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b.
Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c.
Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d.
Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.
e.
Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f.
Evaluasi (Evaluation) Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2003).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain: a. Pendidikan
Yaitu untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan mempunyai pendidikan lebih tinggi akan lebih mudah menerima informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan. Artinya, ia dapat mengadopsi inovasi dengan cepat dibandingkan dengan orang berlatar belakang pendidikan rendah yang cenderung sulit untuk mengetahui atau mengikuti informasi yang tersedia dengan keterbatasan pengetahuan (Notoatmojo, 2003).
b.
Umur Sistem pendidikan bertambah maju seiring perkembangan zaman, sehingga orang muda yang sudah matang pemikirannya akan lebih berpendidikan jika meningkatkan pengetahuannya. Artinya semakin matang umur, maka kesempatan untuk memperoleh pengetahuan melalui pendidikan semakin banyak sehingga pengetahuan bertambah (Barnet, 2000).
c.