PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, STATUS SERTIFIKASI PROFESI, DAN JENIS KELAMIN Sebuah Survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota Yogyakarta SKRIPSI Di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN
PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, STATUS
SERTIFIKASI PROFESI, DAN JENIS KELAMIN
Sebuah Survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Benydiktus Dwijayanto
NIM: 061334034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
[Ad Maiorem Dei Gloriam]
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
(1). My LORD Jesus Christ: Puji syukur atas segala berkat dan anugerah yang
tercurah melimpah dalam hidupku, Engkau menjadikanku Kaya dalam segala hal.
Engkaulah Hikmat, Wahyu, dan Kecerdasanku. Hallelujah, (2). Universitas Sanata
Dharma: Almamaterku, tempatku menaung, bertumbuh, berkembang, dan belajar
dalam mendalami makna keunggulan nilai-nilai akademik dan humanistik yang
berarti, (3). Rekan-rekan Prodi Pendidikan Akuntansi: terimakasih atas
pengalaman, dukungan, informasi dan banyak hal lainnya, (4). F.X. Muhadi: dosen
pembimbing yang telah banyak memberikan masukkan, dukungan, bantuan, dan
informasi, (5). Orang tua [Bernard&Yasinta]: terimaksih untuk dukungan doa,
semangat, perhatian, cinta, dan juga atas biaya yang telah diberikan selama studi, (6).
Merry: terimakasih buat semangat, dukungan, perhatian, cinta, kesabaran, dan
bantuannya; Printer, Editor, Laptop, (7). Guru-guru SMP di kota Yogyakarta:
khususnya SMP N 6, SMP N 9, SMP Maria Immaculata, SMP Kanisius Gayam, dan
SMP Stella Duce 2 yang telah memberikan kesempatan, waktu, dan perhatian dalam
pengisian kuesioner penelitian. (8). Para dosen: terimakasih buat para staf pengajar
yang telah memberikan banyak informasi, pengetahuan, wawasan, dan pengalaman
berharga, (9). Teman-teman: baik yang ada di kampus, teman kuliah, PDKK YB,
PD Jetis, dan saudara-saudara terkasih yang secara tidak langsung terlibat dan
memberikan dukungan, inspirasi, pengalaman, informasi dan doa.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Tuhan Yesus Kristus adalah Guru Sejatiku”
[LORD Jesus Christ is my True Teacher]
“Aku mempunyai Hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan dalam Tuhan
Yesus Kristus”
“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari"(Mat 6:33-34)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN
PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
DITINJAU DARI STATUS KEPEGAWAIAN, STATUS
SERTIFIKASI PROFESI, DAN JENIS KELAMIN
Sebuah survai terhadap Guru-guru di dua SMP Negeri dan tiga SMP Swasta di Kota
Yogyakarta
Benydiktus Dwijayanto
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsiguru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status
kepegawaian; (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi, dan (3) apakah
ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan ditinjau dari jenis kelamin.Penelitian ini merupakan penelitian survai pada guru-guru di dua SMP negeri
dan tiga SMP swasta di Kota Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh guru
SMP Negeri 6, SMP Negeri 9, SMP Maria Immaculata, SMP Stella Duce 2, dan SMP
Kanisius Gayam Kota Yogyakarta yang berjumlah 156 orang. Data dianalisis
berdasarkan sampel sebanyak 105 (std. error sebesar 0,0548). Teknik pengumpulan
data penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data penelitian menggunakan
statistik deskriptif, one way anova, chi square, dan independent samples t test dengan
taraf signifikansi 0,05.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan persepsi
guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status
kepegawaian (asymp. sig. sebesar 0,564 > hitung sebesar 0,576 < F tabel
α = 0,05 dan Fsebesar 3,09); (2) Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi (asymp. sig.
2 2sebesar 0,922 > hitung sebesar 0,010 < tabel sebesar 3,84); (3) Tidak
α = 0,05 dan χ χ
ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan ditinjau dari jenis kelamin (asymp. sig. sebesar 0,195 > hitung α = 0,05 dan t sebesar -1,305 < dari t tabel sebesar 1,983). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT
TEACHER’S PERCEPTION TOWARD TEACHER’S CERTIFIED
PORTOFOLIO ASSESSMENT PERCEIVED FROM OFFICAL STATUS,
PROFESSION CERTIFICATE STATUS, AND GENDER
A survey done on two State and three Private Junior High School Teachers
in Yogyakarta
Benydiktus Dwijayanto
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
The purpose of this research is to know whether there are differences ofteacher’s perception towards teacher’s certified portofolio assessment perceived
from: (1) official status; (2) profession certificate status; (3) gender.This study is a kind of observation research in two State and three Private
Junior High School teachers in Yogyakarta. The population in this research was 156
public and private Junior High School teachers in Yogyakarta. The population were
156 teachers of 6 State Junior High School in Yogyakarta, 9 State Junior High School
in Yogyakarta, Maria Immaculata Junior High School in Yogyakarta, 2 Stella Duce
Junior High School in Yogyakarta, and Kanisius Gayam Junior High School in
Yogyakarta. The data were analyzed based on 105 samples (std. error 0,0548). The
technique of collecting data was questionnaire. The data analyzing technique were
descriptive statistics, one way anova, chi square, and independent samples t test with
significance value 0,05.The result of the research shows that there isn’t any different perception
towards teacher’s certified portofolio assessment perceived from: (1) official status
(asymp. sig. 0,564 > 0,576 < F 3,09); (2) profession certificate
count tableα = 0,05 and F 2 2
status (asymp. sig. 0,922 > 0,010 < 3,84); (3) gender
α = 0,05 and χ count χ table (asymp. sig. 0,195 > -1,305 < t 1,983).count table
α = 0,05 and t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena skripsi ini telah selesai
tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai
masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd,. M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dengan kesabaran dalam memberikan bimbingan, pengarahan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang
telah memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii HALAMAN PENGESAHAAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6 C. Batasan Masalah ................................................................................... 7 D. Rumusan Masalah ................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8 BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................. 9 A. Tinjauan Teoretik ................................................................................. 91. Persepsi ............................................................................................. 9
2. Sertifikasi Guru dalam jabatan .......................................................... 13 3.
2. Uji Reliabilitas .................................................................................. 44
2. Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan ................................................................................... 581. Deskripsi Responden Penelitian ........................................................ 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 55
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 553. Uji Hipotesis Penelitian ..................................................................... 48
2. Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 47
1. Analisis Deskriptif ............................................................................ 46
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 46
1. Uji Validitas ...................................................................................... 41
Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan ........................ 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 34
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 34 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 34 C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 35 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 36 E. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 41D. Perumusan Hipotesis Penelitian ........................................................... 33
C. Paradigma Penelitian ............................................................................ 33
B. Kerangka Berfikir .................................................................................. 29
6. Jenis Kelamin .................................................................................... 28
5. Sertifikasi Profesi Guru ..................................................................... 25
4. Status Kepegawaian Guru ................................................................. 24
3. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ........................... 59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Sertifikasi Profesi .................... 60
5. Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Jenis Kelamin ..................................... 61 B. Pengujian Persyaratan Analisis Data .................................................... 621. Uji Normalitas ................................................................................... 62
2. Uji Homogenitas ............................................................................... 64
C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 65
1. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ........................... 66
2. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Sertifikasi Profesi .................... 68
3. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Jenis Kelamin ..................................... 69 D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 71
1. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ........................... 71
2. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Status Sertifikasi Profesi .................... 73
3. Persepsi Guru Terhadap penilaian Portofolio Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan Ditinjau Dari Jenis Kelamin ..................................... 75
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................ 78
A. Kesimpulan ........................................................................................... 78 B. Keterbatasanan ...................................................................................... 79 C. Saran ..................................................................................................... 79DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80
LAMPIRAN ......................................................................................................... 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 35Tabel 3.2 Sampel Penelitian .......................................................................... 35Tabel 3.3 Komponen Dan Kode Variabel Penelitian .................................... 37Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertikasi Guru Dalam Jabatan ...................................... 37Tabel 3.5 Rangkuman Hasil Pengujian Validitas Untuk Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ... 42Tabel 3.6 Koefisien Alpha ............................................................................ 45Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Untuk Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ... 46Tabel 3.8 Rumus Unsur Tabel Persiapan ANOVA ........................................ 49Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ...................................................... 55Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasrkan Status Kepegawaian 56Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasrkan Status Sertifikasi Profesi ...........................................................................................57 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasrkan Jenis Kelamin ........ 57
Tabel 4.5 Penilaian Acuan Petokan Tipe II (PAP II) ..................................... 58Tabel 4.6 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabaatan Ditinjau Dari Status Kepegawaian ....................... 59Tabel 4.7 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabaatan Ditinjau Dari Status Sertifikasi Profesi................ 60Tabel 4.8 Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabaatan Ditinjau Dari Jenis Kelamin ................................ 61Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas ...................................... 62Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas ................................... 64Tabel 4.11 Hasil Uji Beda Data Berdasarkan Status Kepegawaian ................ 66PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.12 Hasil Analisis Multiple Comparisons Berdasarkan Status Kepegawaian .................................................................................67 Tabel 4.13 Hasil Uji Chi Square Data Berdasarkan Status Sertifikasi Profesi 68
Tabel 4.14 Hasil Uji Independent Samples T Test Data Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................................ 70PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), mewajibkan guru memiliki kualifikasi akademik, kompetesi, dan sertifikat pendidik. Kualifikasi akademik guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat (S1/D-IV). Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam UUGD Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan baik kualifikasi akademik maupun kompetensi.
Sertifikasi guru merupakan upaya peningkatan mutu guru yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru yaitu berupa pemberian tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok kepada guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku untuk semua guru, baik guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non PNS/swasta).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui dua cara, yaitu uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung bagi guru yang memenuhi syarat. Sertifikasi melalui penilaian portofolio didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007. Komponen penilaian portofolio mencakup; (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman belajar, (4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian dari atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7) Karya pengembangan profesi, (8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Pola ini diorientasikan pada guru senior yang memiliki pengalaman mengajar yang cukup. Belakangan ini banyak kalangan baik dibidang pendidikan maupuan non pendidikan meragukan bahwa pola ini dapat menghasilkan guru yang profesional. Pada tahun 2007 kuota sertifikasi guru dalam jabatan di Jawa Tengah mencapai 24.574 orang. Dalam prosesnya, sertifikasi yang dilakukan dengan penilaian portofolio ditemukan ada guru yang memasukkan sejumlah berkas palsu dan yang tetap memasukkan berkas meski tidak memenuhi syarat administrasi (Indra, 2007). Sebuah hasil kajian terhadap penilaian portofolio dalam sertifikasi jabatan guru ditemukan bahwa hampir 98%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guru yang tersertifikasi tidak memiliki motivasi meningkatkan kualitas pembelajaran melainkan lebih bermotivasi dalam aspek financial (Kedaulatan Rakyat, 16 November 2009).
Sertifikasi guru yang dilakukan dengan penilaian portofolio masih menimbulkan banyak masalah. Adanya indikasi kecurangan dalam dokumen portofolio yang diserahkan guru yang terpilih dalam kuota sertifikasi tahun 2006/2007 mulai ditemukan. Temuan indikasi kecurangan pada lampiran dokumen portofolio ini terungkap dalam proses penilaian di sejumlah perguruan tinggi. Para asesor yang bertugas menilai portofolio memberi catatan supaya guru yang diindikasikan melakukan kecurangan mendapat perhatian khusus. Menurut Rochmat Wahab, Ketua Panitia Pelaksana Uji Sertifikasi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyatakan bahwa adanya indikasi yang kuat sekali terhadap kecurangan dengan memalsukan dokumen portofolio. Temuan ini nanti akan diklarifikasi ke guru hingga kepala sekolah yang bersangkutan.
Kecurangan dalam pembuatan portofolio tidak bisa ditoleransi karena menyangkut integritas seorang pendidik. Para asesor dari UNY dan perguruan tinggi mitra lainnya juga diminta jeli untuk menemukan kejanggalan yang mungkin muncul selama penilaian. Rochmat menyatakan bahwa guru mesti terus diingatkan supaya tidak panik menghadapi penilaian portofolio. Ini harus disosialisasikan dinas pendidikan setempat bahwa guru tetap punya kesempatan untuk lulus melalui pendidikan dan pelatihan. Bagi yang sudah dapat sertifikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidik pun perlu diingatkan supaya bertanggung jawab terhadap kualifikasi yang sudah diraih. Untuk mengetahui indikasi kecurangan dokumen portofolio itu bergantung kejelian dan ketelitian asesor. Sainil Amral, asesor dari Universitas Batanghari Jambi menyatakan bahwa ia menemukan ada beberapa dokumen yang bentuk maupun penulisannya sama, tetapi dilampirkan untuk bukti penghargaan beberapa bidang yang berbeda. Dari pengalamannya menilai portofolio sejumlah guru, Sainil memprihatinkan kemampuan guru yang masih minim dalam menyusun portofolio seperti yang dipersyaratkan. Hal ini bisa saja merugikan guru yang bersangkutan karena lampiran dokumen yang tidak sesuai urutan (Kompas, 19 Agustus 2007).
Demikian pula Ketua Pengurus Besar PGRI (Sulistio) menyatakan guru-guru yang sudah lulus sertifikasi belum menunjukan peningkatan kompetensi dan profesionalisme. Jika guru tidak mengubah pola kerjanya proses pembelajaran tidak akan bertambah baik meskipun kurikulum diperbaiki. Pernyataan ini juga ditekankan oleh salah satu Ketua PB PGRI Sugito pada dengar pendapat dengan komite III Dewan perwakilan daerah RI Direktur Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas serta Direktur Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama (Kompas, 25 November 2009). Lebih lanjut Sugito menyatakan bahwa salah satu cara meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru adalah dengan memberikan pelatihan secara rutin, paling tidak setiap lima tahun sekali untuk setiap guru agar mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan pengetahuan terbaru. Di samping itu ada pandangan bahwa kompetensi guru tidak cukup dinilai berdasarkan kumpulan dokumen melainkan juga dinilai berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan sertifikasi guru masih diwarnai dengan adanya kecurangan dalam pelampiran dokumen portofolio. Pemalsuan dokumen portofolio yang menonjol terutama sertifikat keikutsertaan guru dalam forum ilmiah. Dari temuan di lapangan teridentifikasi banyak sertifikat keikutsertaan guru dalam forum ilmiah, seperti seminar, pelatihan, dan
workshop , yang diragukan keasliannya. Bentuk kejanggalan yang
terbanyak adalah mengenai sertifikat fiktif, tanggal palsu, nama palsu, dan tanda tangan palsu. Unifah Rosyidi, Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Independen mewakili Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Jakarta menyatakan bahwa demi menjamin kualitas sertifikasi guru, setiap kecurangan perlu ditindak tegas. Namun, kenyataan ini jangan sepenuhnya dilimpahkan sebagai kesalahan guru semata. Tim Monev Independen merekomendasikan supaya pada daerah tertentu perlu dipertimbangkan mekanisme penilaian portofolio yang berbeda.
Pembedaan itu khususnya pada penilaian komponen keikutsertaan pada forum ilmiah dan karya pengembangan profesi yang sulit dipenuhi guru- guru di daerah tertentu karena kendala geografis dan kesulitan akses untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Sertifikasi guru yang mengandalkan penilaian portofolio telah memunculkan fenomena baru, yakni banyak guru yang giat menghadiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seminar pendidikan, bahkan tidak keberatan mengeluarkan biaya dari uang sendiri. Iwan Hermawan, Sekretaris Jenderal Forum Guru Independen Indonesia menyatakan bahwa kalau yang dikejar hanya sertifikatnya, itu keliru besar. Seharusnya, keikutsertaan dalam pendidikan atau seminar harus berimplikasi pada peningkatan profesionalisme guru. Pemerintah harus meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru secara terus- menerus, jangan hanya karena ada proyek sertifikasi. Sebab, pengembangan profesi guru selama ini belum dilakukan secara maksimal dan terarah untuk perbaikan mutu pendidikan di Tanah Air (Kompas, 9 April 2009).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dimana tema yang diambil ialah mengenai “Persepsi
guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian, status sertifikasi profesi, dan jenis kelamin”,
dimana peneliti ingin meneliti apakah menurut para guru penilaian portofolio tersebut telah memberikan gambaran tentang kompetensi guru.
B. Identifikasi Masalah
Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan diduga dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor-faktor tersebut antara lain: (1) usia, (2) pengalaman mengajar, (3) golongan kepangkatan, (4) status kepegawaian, (5) status sosial ekonomi, (6) lingkungan sosial, (7) latar belakang pendidikan, (8) jenis kelamin, (9) prestasi, (10) jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengajar, (11) tugas tambahan sebagai pendamping kegiatan ekstrakurikuler, (12) status sekolah, dan (13) status sertifikasi profesi.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian seluruh permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh dominan dalam mempengaruhi persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) status kepegawaian, (2) status sertifikasi profesi, dan (3) jenis kelamin.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi?
3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari jenis kelamin.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan mutu guru.
2. Bagi Guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi dalam hal peningkatkan kualitas dan kinerja guru.
3. Bagi Dinas Pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma, hasil penelitian ini dapat digunakan unt uk memperkaya kasanah pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN TEORETIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoretik 1. Persepsi Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk
individual, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967). Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut.
Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya. Salah satu alasan mengapa persepsi demikian penting dalam hal menafsirkan keadaan sekeliling kita adalah bahwa kita masing-masing mempersepsi, tetapi mempersepsi secara berbeda, apa yang dimaksud dengan sebuah situasi ideal. Persepsi merupakan sebuah proses yang hampir bersifat otomatik, dan ia bekerja dengan cara yang hampir serupa pada masing- masing individu, tetapi sekalipun demikian secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda.
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus di dapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gejala yang selanjutnya dilanjutkan oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi. Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna, sedangkan persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi (sensation). Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak.
Semuanya inilah yang sering disebut dengan indera. (http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/persepsi.html).
Persepsi memiliki beberapa jenis, yaitu (http://id.wikipedia. org/wiki/ Persepsi#Persepsi_penciuman):
a. Persepsi visual merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
b. Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran.
c. Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
d. Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
e. Persepsi pengecapan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, diantaranya menurut Thoha (1993) berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dlam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor- faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik. Dijelaskan oleh Robbins (2003) bahwa meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda. Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan persepsi. Faktor-faktor ini dari: (1) Pelaku persepsi (perceiver), (2).
Objek atau yang dipersepsikan, dan (3). Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal orang itu (Robbins, 2003). Gilmer (dalam Hapsari, 2004) menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Dan karena ada beberapa faktor yang bersifat yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing-masing individu akan berbeda satu sama lain.
Oskamp (dalam Hamka, 2002) membagi empat karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat dalam persepsi, yaitu: (1). Faktor-faktor ciri dari objek stimulus, (2). Faktor- faktor pribadi seperti intelegensi, minat, (3). Faktor-faktor pengaruh kelompok, dan (4). Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural. Persepsi individu dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural. Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal. Misalnya kebutuhan individu, usia, pengalaman masa lalu, kepribadian,jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelamin, dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempresepsikan sesuatu. Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, yaitu faktor pemersepsi (perceiver), obyek yang dipersepsi dan konteks situasi persepsi dilakukan (http://www.masbow.com /2009/08/apa-itu- persepsi.html).
2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV (S-1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Sertifikasi guru ada dua jalur, yakni sertifikasi guru prajbatan dan sertifikasi guru dalam jabatan. Guru prajabatan adalah lulusan S1 atau D4 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau non-LPTK yang berminat dan ingin menjadi guru, di mana mereka belum mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemerintah daerah, maupun masyarakat. Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan non-PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan bersama.
Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas yang bertujuan guna menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat guru. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3) meningkatkan martabat guru, dan (4) meningkatkan profesionalitas guru. Adapun manfaat sertifikasi guru dapat dirinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai berikut: (1) Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru, (2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak professional, dan (3) Meningkatkan kesejahteraan guru.Sertifikasi guru ada dua jalur, yakni sertifikasi guru prajbatan dan sertifikasi guru dalam jabatan.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam jabatan uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.
3. Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan
a. Pengertian dan Fungsi
Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial). Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.
18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.