PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (Studi Kasus Di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang) - Test Repository
PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA
DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER
(Studi Kasus Di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam
Oleh:
Viani Rahmawati
NIM : 21114015
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA
DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER
(Studi Kasus Di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam
Oleh:
Viani Rahmawati
NIM : 21114015
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2018
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga Di Salatiga
Assala mu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Viani Rahmawati NIM : 21114015 Judul :PERAN
ISTRI DALAM RUMAH TANGGA
DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (Studi
Kasus Di Dusun Watu Agung Suruh Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang) dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagimana mestinya.
Wassalamu
’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salatiga, 10 Agustus 2018 Pembimbing, Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.
NIP.19670115 199803 2 002
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS SYARI’AH Jl. Nakula Sadewa V No.9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722
Website E-mail : [email protected] PENGESAHAN Skripsi Berjudul: PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER
(Studi Kasus Di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang)
Oleh: Viani Rahmawati
NIM : 21114015 telah dipertahankan di depan sidang munaqasyah skripsi Fak ultas Syari‟ah,
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Selasa, tanggal 21 Agustus 2018, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam
Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang : Muh. Hafidz, M. Ag. ..............................................
Sekretaris Sidang : Dr. Siti Zumrotun, M. Ag. .............................................. Penguji I : Drs. Badwan, M. Ag. .............................................. Penguji II : M. Yusuf Khummaini, M.H. ..............................................
Salatiga, 30 Agustus 2018 Dekan Fakultas Syari‟ah Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.
NIP.19670115 199803 2 002
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Viani Rahmawati NIM : 21114015 Jurusan : Hukum Keluarga Islam Fakultas
: Syari‟ah Judul Skripsi : PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DALAM
PERSPEKIF KEADILAN GENDER (Studi Kasus Di Dusun
Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang) menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2018 Yang menyatakan Viani Rahmawati NIM: 21114015
MOTTO
َنيِمَلََٰعْلٱ ِّبَر ِهَّلِل ىِتاَمَمَو َىاَيْحَمَو ىِكُسُنَو ىِت َلََص َّنِإ ْلُق
ٱ ۖ ۖ ۖ ۥ َُل َكيِ َشَ َلَ َيِمِل ْسُمْل
ُلَّوَأ َنَأَو ُتْرِمُأ َ ِلِ َذِبَو
"Katakanlah (Muhammad), ”Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertamatama berserah diri (muslim).” (QS. Al-An‟am : 162 – 163)
ۖ
َسْيَل اَم ِبِ َك ِ ْشُتِل َكاَدَهاَج ْن اَو اًن ْ سُح ِهْيَ ِلِاَوِب َنا َسْو ْلَا اَنْي َّصَوَوِ ِ ۖ
اَمُهْع ِطُت َلََف ٌ ْلِْع ِهِب َ َلِ َنوُلَمْعَت ْ ُتُْنُل اَمِب ْ ُكُُئِّبَهُبَف ْ ُكُُعِجْرَم َّ َلَِا
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Ankabut ayat 8)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku ibu Siti Yatimah dan bapak Toyibin yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan cinta serta pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do‟a restu sehingga aku bisa seperti sekarang.
2. Kakak ku Mas Zainul Muttaqin dan adikku Ahmad Mutho‟in terimakasih atas do‟a dan motivasi yang tercurahkan tanpa batas dan lelah.
3. Kepada ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku pembimbing dan sekaligus sebagai dekan Fakultas Syari‟ah serta motifator juga pengarah sampai selesainya penulisan skripsi ini.
4. Kepada bapak Sukron Ma‟mun, M.Si selaku Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam.
5. Seluruh bapak ibu dosen yang telah bersedia memberikan ilmu kepada penulis dan terima kasih atas dorongan dan motivasinya.
6. Bulek Sri Munjayani, dan bapak Wahyono yang sudah seperti ibu dan bapak kedua bagi saya, yang memberikan kasih sayang tulus dan dukungan moril untuk saya.
7. Teman berjuangku Mas Muhammad Sarwo Edy, tak lupa juga sahabatku Ringayatunnisa‟, Siti Aisah, Isnataini Nur Fitriana, Mas Mutoharul Janan dan Yazid Hasan yang selalu mendo‟akan dan selalu memperhatikanku dalam segala keadaan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
8. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2014 wabil khusus program studi HKI yang telah memberikan kegembiraan, motivasi dan semangat belajar.
9. Seluruh kaum muslimin dan muslimat yang senantiasa menuntut ilmu, selalu senang belajar, berlatih, berkarya dalam memahami makna hidup hingga mencapai tujuan keridloan Allah Swt. Sang Pencipta.
10. Sahabat dan sahabati PMII Rayon Zubair Al-Jailani Komisariat Joko Tingkir Kota Salatiga.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil‟alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, inayah serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.). Adapun judul skrisi
PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF
ini adalah “
KEADILAN GENDER (Studi Kasus di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang)
” Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Sukron Ma‟mun, M.Si. selaku Ketua Program Studi HKI IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran serta mengorbankan
waktunya dalam membimbing sehingga terwujudnya penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan seluruh Sivitas
Akademik IAIN Salatiga yang telah banyak membimbing dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu-ibu rumah tangga beserta suami di Dusun Watu Agung Desa Suruh
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang telah berbagi cerita tentang kehidupan rumah tangga, dan memberikan kesempatan untuk penulis menyusun penelitian ini serta membantu menyelesaikan skripsi.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan spiritual, yang
selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan semangat dan dukungan serta mendo‟akan saya, selama saya menempuh studi di IAIN Salatiga yang selalu megharapkan keberhasilan saya.
7. Sahabat senasib seperjuangan HKI angkatan 2014 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Dalam hal ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik teknik
penyusunan maupun isi, karena keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari para pembaca.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangsih bagi pengembangan dunia khususnya Hukum Keluarga Islam.
Salatiga, 10 Agustus 2018 Penulis Viani Rahmawati NIM. 21114015
ABSTRAK
Rahmawati, Viani. 2018
“Peran Istri dalam Rumah Tangga Dalam Perspektif Keadilan Gender (Studi Kasus Di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang) ”. Skrispi. Fakultas
Syari‟ah. Jurusan Hukum Keluarga Islam, Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.
Kata Kunci: Peran Istri, dan Keadilan Gender
Dalam kehidupan rumah tangga, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh keduanya. Hak dan kewajiban tsersebut yang menjadikan terealisasinya peran, tugas, dan peran suami istri dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya. Yang mana istri berperan sebagai ibu rumah tangga yang bertugas sebagai pemimpin dalam rumah tangganya untuk mengurus dan mengatur kehidupan rumah tangganya dengan baik. Dan suami istri wajib saling melengkapi dan tolong-menolong dalam mengurus rumah tangga. Dimana pelaksanaan peran mereka sebagai suami istri dapat dilihat dalam undang-undang perkawinan di Indonesia, Kompilasi Hukum Islam, dan kesetaraan gender.
Permasalahan gender sangat beragam, dimulai dari masalah domestik hingga masalah publik. Salah satu permasalahan gender yang sering terjadi yaitu masalah kehidupan rumah tangga. Yang mencakup juga tentang masalah ketidakseimbangan peran, ketidakadilan, dan ketidaksetaraan antara suami dan istri. Berdasarkan latar belakang di atas, kemudian peneliti merumuskan ke dalam tiga pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk-bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga? 2. Bagaimana respon suami terhadap peran istri dalam rumah tangga? 3. Apakah peran istri dalam rumah tangga sesuai dengan UU No 1 tahun1974, Hukum Islam, dan adil gender?
Sehubungan dengan pertanyaan di atas peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatannya melalui pendekatan yuridis-normatif. Metode yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan langsung dengan para ibu rumah tangga.
Hasil Penelitian menunjukkan: 1.Bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga yaitu hamil, melahirkan, menyusui, merawat anak (peran kodrati), mengatur rumah tangga, melayani suami (peran berasal dari budaya), namun, para istri juga bekerja di luar rumah. 2. Respon suami terhadap peran istri dalam rumah tangga terbagi menjadi tiga yaitu sangat baik, baik, dan kurang baik. 3. Peran istri sesuai dengan hukum namun terjadi ketidakadilan gender (bias gender).
DAFTAR ISI
SAMPUL ___________________________________________________ i NOTA PEMBIMBING _________________________________________ ii PENGESAHAN ______________________________________________ iii PERNYATAAN KEASLIAN ____________________________________ iv MOTTO_____________________________________________________ v PERSEMBAHAN _____________________________________________ vi KATA PENGANTAR _________________________________________ viii ABSTRAK __________________________________________________ x DAFTAR ISI _________________________________________________ xi DAFTAR LAMPIRAN _________________________________________ xiii
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ___________________________________ 1 B. Rumusan Masalah ________________________________________ 6 C. Tujuan Penelitian _________________________________________ 7 D. Kegunaan Penelitian ______________________________________ 7 E. Penegasan Istilah _________________________________________ 8 F. Telaah Pustaka ___________________________________________ 9 G. Metode Penelitian ________________________________________ 11 H. Sistematika Penulisan _____________________________________ 18 BAB II: GAMBARAN UMUM TENTANG PERKAWINAN DAN PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA A. Gambaran Umum Tentang Perkawinan________________________ 20
1. Pengertian Perkawinan _________________________________ 20
2. Prinsip-Prinsip Perkawinan _____________________________ 22
3. Tujuan Perkawinan ____________________________________ 24
B. Peran Istri Dalam Rumah Tangga ____________________________ 26
1. Hak dan Kewajiban Suami Istri __________________________ 27
C. Keadilan Gender Dalam Rumah Tangga _______________________ 37
BAB III: GAMBARAN SINGKAT TENTANG DAERAH PENELITIAN
DAN PROFIL ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DI DUSUN WATU AGUNG A. Gambaran Singkat Daerah Wilayah Penelitian __________________ 48 B. Profil Istri Dalam Rumah Tangga Di Dusun Watu Agung _________ 531. Profil Istri Yang Bekerja _______________________________ 54
2. Profil Istri Yang Tidak Bekerja __________________________ 60
3. Bentuk Aktualisasi Peran Istri Dalam Rumah Tangga _________ 66
4. Respon Suami Terhadap Peran Istri Dalam Rumah Tangga ____ 83
BAB IV: ANALISIS PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF HUKUM DAN ADIL GENDER A. Bentuk Aktualisasi Peran Istri Dalam Rumah Tangga ____________ 97 B. Respon Suami Terhadap Peran Istri Dalam Rumah Tangga ________ 102 C. Kesesuaian Peran Istri Dalam Rumah Tangga Perspektif Hukum Dan Adil Gender _________________________________________ 105 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan _____________________________________________ 109 B. Saran __________________________________________________ 111 C. Penutup ________________________________________________ 112 LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Surat Penunjukkan Pembimbing
2. Lembar Surat Izin Observasi
3. Lembar Konsultasi Skripsi
4. Lembar Surat Keterangan Keaktifan (SKK)
5. Foto Dokumentasi Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak macam agama dan keyakinan. Salah
satunya adalah agama Islam. Agama Islam merupakan agama yang baik dan sempurna tanpa cacat sedikitpun. Yang mana agama Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan seluruh umat manusia termasuk dalam aspek dan persoalan membentuk suatu keluarga atau pernikahan.
Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di bumi ini berpasang- pasangan termasuk laki-laki dan perempuan. Namun, Allah juga membatasi pergaulan antar laki-laki dan perempuan. Maka dari itu, Allah menurunkan syari‟at Islam yang mengatur hubungan antara laki-laki perempuan. Salah satu aturan tersebut yaitu melalui sebuah pernikahan. Pernikahan adala satu-satunya sarana untuk membuat sebuah ikatan yang bernama keluarga (Nurul, 2016 : 1)
Dalam membina bahtera rumah tangga merupakan perintah agama dan ibadah bagi setiap umat muslim dan muslimah. Kehidupan umat manusia tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan harmonis apabila tanpa adanya kesinambungan pernikahan dari setiap keturunannya.
Terbentuknya suatu keluarga adalah menyatukan seorang pria dan seorang wanita yang diawali dengan ikatan suci yang sah dengan melalui akad pernikahan yang mana dengan tujuan untuk mendapatkan ketenteraman hidup dengan penuh cinta dan kasih, kebahagiaan hidup dunia akhirat serta berkembang biak untuk memperoleh keturunan.
Segala sesuatu yang Allah ciptakan pasti mempunyai hikmah tidak terkecuali pernikahan itu sendiri. Seorang laki-laki dan perempuan merupakan mitra dalam sebuah rumah tangga. Suami dan istri mempunyai peranan masing-masing dalam menjalankan fungsinya, namun dalam peranan tersebut antara suami istri harus saling melengkapi satu sama lain agar tercipta rumah tangga yang harmonis dan dapat mengarungi kehidupan rumah tangga yang tenang sehingga memunculkan kehidupan yang stabil (Al Jarwani, 1997 : 309).
Ketika memasuki kehidupan pernikahan, laki-laki dan perempuan memiliki peran baru yang merupakan konsekuensi dari pernikahan.
Menurut Undang
- – Undang Perkawinan Nomor 1 tahun 1974 Pasal 1, pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dilihat bahawa laki-laki akan memiliki peran baru sebagai seorang suami,sementara wanita akan berperan sebagai
( seorang istri Dyah, 2015 : 72).
Pernikahan bukan hanya sebuah ikatan biologis semata namun ada sebuah ikatan batin di dalamnya. Dalam membina mahligai rumah tangga suami istri wajib saling cinta mencintai hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain. Sebagaimana halnya dalam kacamata hukum Islam menerapkan pola struktural dalam rumah tangga itu sendiri merupakan subordinasi yang mana pola itu masih sangat terikat dengan agama, budaya dan tradisi, sedangkan dalam kacamata hukum formal menerapkan pola struktural dalam rumah tangga tersebut merupakan sejajar yang mana antara suami istri dalam mengarungi bahtera rumah tangganya itu saling melengkapi dengan memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing. Serta saling berbagi peran dan tugas antara suani dan istri secara adil.
Suami juga berperan sebagai mitra istri yaitu menjadi teman setia yang menyenangkan dan selalu ada disaat suka maupun duka dengan selalu menyediakan waktu untuk berbincang dan menghabiskan waktu senggang dengan sang istri. Sebagai suami juga harus berperan untuk mengayomi atau membimbing istri agar selalu tetap berada di jalan yang benar. Selain menjadi rekan yang baik untuk istri,suami juga dapat membantu meringankan tugas istri,seperti mengajak anak-anak bermain atau berekreasi serta memberikan waktu-waktu luang yang berkualitas untuk anak di sela-sela kesibukan suami dalam mencari nafkah (Sri Lestari, 2015 : 73).
Selain peran suami, istri juga mempunyai peran yang sangat penting, yaitu sebagai pendamping suami di setiap saat dan ibu yang siap menjaga dan membimbing anak-anaknya. Sama seperti suami, istri juga berperan sebagai mitra atau rekan yang baik dan menyenangkan bagi pasangan hidupnya. Istri dapat diajak untuk berdiskusi mengenai berbagai macam permasalahan yang terjadi dan juga berbincang tentang hal-hal yang ringan. Istri sebagai pendorong dan penyemangat demi kemajuan suami di bidang pekerjaannya (Putri, 2015 : 73).
Selain hal tersebut diatas, biasanya ada bebrapa hal lagi yang secara tidak terasa sering terlupakan yakni tentang terealisasinya pola struktural dalam keluarga itu sendiri dalam menjalankan peran dan tugas masing-masing antara suami istri agar dapat menjalankan kehidupan rumah tangga tersebut secara stabil,tenang dan harmonis. Sebagaimana dalam menjalankan peran dalam rumah tangga antara suami istri itu biasanya menerapkan pola subordinasi ataupun sejajar (saling melengkapi).
Namun sebaliknya, sering juga kita amati, kita dengar dan kita lihat di sekitar lingkungan masyarakat sendiri peran istri ataupun suami yang kurang baik dalam keluarga. Ada realitas sosial kebudayaan yang paradoks. Perempuan, di satu sisi, diagungkan, dibutuhkan dan menjadi pilar kebudayaan bangsa, tetapi di sisi lain mereka dinilai rendah, diposisikan secara subordinat, dihargai separoh dan karena itu lalu lahir beragam bentuk permasalahan yang muncul (Mudhofar, 2002 :273)
Seperti ratusan bahkan mungkin ribuan masalah, konflik maupun kasus keluarga yang disebabkan karena ketidakseimbangan peran dalam berproses bersama dalam membentuk rumah tangga yang harmonis. Seperti halnya beberapa pasangan suami istri yang mengalami kasus yang sama. Yang mana dalam realitanya di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terdapat beberapa pasangan suami istri yang mengalami masalah keluarga yang disebabkan karena ketidakseimbangan, ketidakadilan bahkan diskriminasi dalam menjalankan peran dalam kehidupan rumah tangganya. Dengan berubahnya zaman, dalam menjalankan kehidupan rumah tangga sendiri pun pasti akan mengalami koyakan yang berbeda pula. Seperti yang terjadi pada beberapa pasangan suami istri di Dusun Watu Agung yang mengalami masalah- masalah keluarga, misalnya yang mana istri mulai berkeinginan mendominasi segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga, suami istri sama- sama bekerja dan juga istri masih harus bekerja di dalam rumah untuk menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, serta begitu pula suami yang bertindak otoriter terhadap istri. Begitu sebaliknya, banyak pula yang mana sang suami lebih didominasi oleh istri dalam kehidupan sehari-hari. Dan banyak pula terjadi ketidakseimbangan peran antara suami istri dalam rumah tangga mereka.
Realita yang terjadi pada kehidupan rumah tangga dari beberapa pasangan suami istri tersebut berbeda dalam tradisi kebudayaan dan agama yang mana dalam kehidupan rumah tangga biasanya tersubordinasi dan didominasi oleh sang suami sesuai peran dan tugasnya, sedangkan menurut pasal 30 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 menjelaskan bahwa dalam menjalankan kehidupan rumah tangga adalah saling melengkapi,adil, dan seimbang sesuai hak dan kewajiban antara suami istri sehingga dapat mewujudkan rumah tangga yang harmonis, tentram, kekal, dan langgeng untuk selamanya. Sebagaimana yang telah menjadi tujuan dari pernikahan dan kehidupan rumah tangga itu sendiri.
Dengan adanya realita tersebut menggambarkan bahwa nilai keadilan gender di dalam kehidupan rumah tangga belum banyak dirasakan oleh banyak pasangan suami istri. Mengutip dalam terjemah Yusuf Wibisono yang berasal dari buku yang berjudul
“La Civilization des Arabes” Oleh Le Bon berbunyi “sebuah pengakuan bahwa telah nyata
ajaran Islam memperjuangkan hak-hak perempuan secara proporsional bukan atas dasar suatu persaingan gender, melainkan keharmonisan yang dapat digambarkan dengan keadaan bahwa istri berada di samping suami, bukan di bawahnya (Erfani, 2017 : 141).
Berangkat dengan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengetahui tentang bentuk-bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF KEADILAN GENDER (Studi Kasus di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang).
B. Rumusan Masalah
Berkenaan dengan permasalahan di atas peneliti dirasa perlu untuk menelitinya dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk-bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga?
2. Bagaimana respon suami terhadap peran istri dalam rumah tangga?
3. Apakah peran istri dalam rumah tangga sesuai dengan Undang-Undang No 1 Tahun 1974, Hukum Islam, dan adil gender? C.
Tujuan Penelitian
Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap kegiatan atau aktifitas yang dilakukan seseorang pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bentuk-bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga.
2. Mengetahui respon suami terhadap peran istri dalam rumah tangga.
3. Mengetahui kesesuaian peran istri dalam rumah tangga dengan Undang-Undang No 1 Tahun 1974, Hukum Islam, dan adil gender.
D. Kegunaan Peneleitian
Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya pendidikan dalam bidang pengetahuan agama islam tentang pernikahan dan satu khasanah keilmuan dalam mengarungi bahtera rumah tangga serta menambah bahan pustaka bagi kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Secara Praktis Penelitian ini dapat memberikan sumber keilmuan tentang agama bagi umat Islam khususnya tentang pernikahan, pembagian peran dan tugas dalam kehidupan berkeluarga yang harmonis, serta dapat dijadikan referensi untuk kegiatan seminar maupun sejenisnya. Selain itu memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pasangan suami istri agar dapat menjalani dan mewujudkan kehidupan rumah tangga yang luas tanpa batas, harmonis, dan adil sesuai peran dan tugasnya sebagai suami istri.
E. Penegasan Istilah
1. Peran, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu tindakan yang dibebankan dan dilakukan oleh seseorang.
2. Istri, adalah seorang wanita (perempuan) yang telah menikah atau bersuami.
3. Rumah Tangga, adalah suatu kumpulan dari masyarakat terkecil yang terdiri dari pasangan suami istri dan anak-anak.
4. Keadilan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu sifat (perbuatan atau perlakuan) yang adil bagi semua manusia.
5. Gender, berasal dari bahasa Inggris gender yang berarti jenis kelamin (Echols&Shadily, 2007 : 332).
Akan tetapi, yang dimaksud gender di sini bukan berarti jenis kelaminnya melainkan seperti yang dijelaskan dalam
Webster’s New World Dictionary , gender
diartikan sebagai “perbedaan yang tampak antara laki- laki dan perempuan dilihat dari segi nilai dan tingkah laku.” Juga di dalam
Women’s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa gender
adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan (distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat (Nasaruddin, 1999 : 33-34).
F. Telaah Pustaka
Penelitian yang menyangkut tentang Peran Istri Dalam Rumah Tangga Dalam Perspektif Keadilan Gender telah dilakukan oleh peneliti yang bernama Ahmad Syarifudin Idris dengan judul Hak Reproduksi
Perempuan (Istri) Perspektif Keadilan Gender . Penelitian ini membahas
tentang pandangan Islam terhadap hak reproduksi istri, nilai adil gender dan hak reproduksi istri dalam Islam sesuaikah dengan keadilan gender.
Selain skripsi yang memiliki tema sama peneliti juga menemukan judul skripsi yang memiliki kaitan dengan sudut pandang gender oleh peneliti yang bernama Nurul Mimin Jannah dengan Judul Telaah Metode
Pemikiran KH. Husein Muhammad Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Hukum Perceraian Di Indonesia . Adapun penelitian ini membahas tentang
basis pemikiran KH. Husein Muhammad, metode pemikiran KH. Husein Muhammad tentang kesetaraan gender dalam hukum perceraian di Indonesia, serta relevansi hukum perceraian di Indonesia terhadap kesetaraan gender.
Demikian pula dalam penelitiannya Yeni Fauziah dengan judul
Hak Dan Kewajiban Suami Isteri Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi
Nilai Keadilan Gender Terhadap Kewajiban Mendidik Anak) . Penelitian
membahas tentang hak dan kewajiban suami istri dalam Islam, konsep kesetaraan gender dalam Islam, dan pembagian peran antara suami istri dalam mendidik anak tanpa menafikan konsep kesetaraan gender.
Selain itu penulis juga menemukan penelitian yang memilili tema yang sama yaitu oleh peneliti Endang Lestari Hastuti dengan judul
Hambatan Sosial Budaya Dalam Pengarusutamaan Gender Di Indonesia .
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ditinjau dari jumlah penduduk dan kondisi perempuan di Indonesia pengarusutamaan gender di dalam program-program pembangunan sangat diperlukan. Terlebih-lebih bila dilihat dari kondisi kritis yang terus berkepanjangan, dimana perempuan terkena dampak yang paling berat. Hal ini antara lain masih kuatnya budaya bahwa perempuan sebagai pengurus dan pengelola keluarga/rumah tangga.
Demikian juga dalam jurnal penelitian oleh Dyah Purbasari Kusumaning Putri dan Sri Lestari dengan judul Pembagian Peran Dalam
Rumah Tangga Pada Pasangan Suami Istri Jawa. Penelitian ini membahas
tentang mendeskripsikan pembagian peran dalam keluarga pada pasangan suami istri Jawa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis. Subyek penelitian ini terdiri dari enam pasangan suami istri dari etnis Jawa yang bertempat tinggal di Surakarta. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara semiterstruktur. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pasangan suami istri berbagi peran dalam tiga area yakni pengambilan keputusan, pengelolaan keuangan keluarga, dan pengasuhan anak; (2) proses pelaksanaan peran-peran tersebut bersifat fleksibel; (3) suami lebih banyak berperan dalam hal pengambilan keputusan sedangkan istri dalam pengelolaan keuangan dan pengasuhan anak. Upaya menjaga keselarasan hubungan sebagai pasangan tetap diutamakan dalam pelaksanaan peran-peran tersebut. Dapat disimpulkan bahwa bahwa ajaran rukun tetap menjadi pedoman dalam hubungan pasangan suami istri di dalam keluarga Jawa.
Kelima penelitian tersebut memiliki tema yang sama, namun yang menjadi perbedaannya adalah terletak pada fokus peneletiannya. Begitu pula dalam hal ini penelitian ini juga berbeda dengan penelitian yang sudah ada, penelitian ini berfokus pada bentuk-bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga, respon suami terhadap istri dalam rumah tangga dan kesesuaian peran istri dalam rumah tangga menurut UU No 1 Tahun 1974, Hukum Islam, dan juga adil gender.
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian field research (penelitian lapangan) yaitu peneliti terjun langsung ke lapangan guna mengadakan penelitian apa objek yang dibahas yaitu bagaimana bagaimana kondisi keluarga, istri dalam mengaktualisasikan perannya. Selain itu penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, karena dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gejala secara menyeluruh melalui pengumpulan data di lapangan dan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiyah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiyah (Chusaeni, 2016: 9).
Sedangkan dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan yuridis-normatif yang digunakan untuk mengetahui bagaimana bentuk
- –bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga, respon suami terhadap peran istri dalam rumah tangga di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Yang dimaksud dengan pendekatan yuridis-normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Tipe penelitian hukum yang dilakukan adalah yuridis normatif dengan pertimbangan bahwa titik tolak penelitian analisis terhadap peraturan perundang-undangan yang membuka peluang terjadinya praktik eksploitasi terhadap lingkungan hidup di masyarakat.
2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Watu Agung Desa Suruh
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Di dusun ini mayoritas penduduknya beragama Islam bahkan dapat dikatakan bahwa hampir 100% penduduk beragama Islam dan tingkat pendidikan yang stabil, akan tetapi terdapat beberapa pasangan suami Istri yang mengalami masalah ketidakseimbangan dalam menjalani dan menerapkan peran dan tugas sebagai suami istri sebagaimana mestinya. Maka penulis tertarik untuk meneliti dusun tersebut.
3. Sumber Data Data merupakan suatu fakta atau keterangan dari objek yang diteliti. Menurut Lofland dalam Moleong (Chusaeni, 2016: 10), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah ibu rumah tangga di Dusun Watu Agung yang mana terdiri dari; kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen lain (sumber data tertulis, foto, dan statistik). Data yang penulis gunakan dalam peneltian ini meliputi:
a. Data Primer Sumber dan data jenis penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Dusun Watu Agung, yang pada ibu rumah tangga tersebut diperoleh kata-kata dan tindakan subjek serta gambaran expresi, sikap dan pemahaman dari subjek yang diteliti sebagai dasar utama melakukan interpretasi data. Data atau informasi tersebut diperoleh secara langsung dari orang-orang yang dipandang mengetahui masalah yang akan dikaji, dan bersedia memberi data atau informasi yang diperlukan. Sedangkan untuk pengambilan data dilakukan dengan bantuan catatan lapangan, bantuan foto atau apabila memungkinkan dengan bantuan rekaman suara handphone. Sementara itu observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber lain selain data primer. Datanya buku-buku, literatur, internet, majalah, atau jurnal ilmiah, arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini. Data tersebut diantaranya buku-buku referensi.
4. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan metode- metode sebagai berikut: a. Metode Wawancara Mendalam
Dalam metode ini penulis menggunakan teknik interview guide yaitu cara pengumpulan data dengan menyampaikan secara langsung daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya guna memperoleh jawaban yang langsung pula dari responden.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara mendalam yang diarahkan pada masalah tertentu dengan cara informan yang sudah dipilih untuk mendapatkan data yang diperlukan. Teknik wawancara yang digunakan ini dilakukan seacara tidak terstruktur, dimana peneliti tidak melakukan wawancara dengan struktur yang ketat kepada informan agar informasi yang diperoleh memiliki kapasitas yang cukup tentang berbagai aspek dalam penelitian ini.
b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mengutip dokumen-dokumen yang ada dan dipandang relevan. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, peraturan rapat, catatan harian, dan sebagainya.
c. Metode Observasi dan Pengamatan Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung kepada objek penelitian. Metode ini digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi lingkungan di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Pengamatan ini termasuk juga di dalamnya peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun langsung diperoleh dari data (Chusaeni, 2016:12).
d. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu cara penanganan terhadap objek ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milah antara pengertian yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan pengertian yang baru. Data yang berhasil dihimpun akan dianalisis secara kualitatif dengan menerapkan metode berfikir induktif, yaitu suatu metode-metode berfikir yang bertolak dari fenomena yang khusus dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum (Chusaeni, 2016:13).
1) Pengecekan Keabsahan Data Untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan dalam penelitian memiliki tingkat kebenaran atau tidak, maka dilakukan pengecekan data yang disebut validitas data. Untuk menjamin validitas data akan dilakukan triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Validitas data akan membuktikan apakah data yang diperoleh sesuai dengan apa yang ada dilapangan atau tidak.
a. Tahap-tahap Penelitian
1. Penelitian Pendahuluan Penulis mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan nikah dan buku lain yang berhubungan dengan pencatatan nikah.
2. Pengembangan Desain Setelah penulis mengetahui berbagai hal tentang hukum nikah, kemudian penulis melakukan observasi ke objek penelitian untuk mendapatkan bukti secara langsung bahwa telah ada permasalahan peran dalam rumah tangga pasangan suami istri.
b. Penelitian Sebenarnya Penulis melakukan penelitian dengan cara terjun langsung ke lokasi penelitian untuk meneliti secara lebih mendalam tentang kasus yang sebenarnya terjadi mengenai permasalahan peran dan tugas suami istri dalam rumah tangga di Dusun Watu Agung Desa Suruh Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
H. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi ke dalam beberapa bab dan masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut:
a. BAB I : PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang menjelaskan Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan metode penelitian yang terdiri dari; pendekatan dan jenis penelitian, waktu penelitian/kehadiran peneliti, tempat/lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, metode analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian. Dan yang terakhir sistematika penulisan. b. BAB II : GAMBARAN UMUM TENTANG PERKAWINAN DAN PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA
Berisi tentang gambaran umum tentang perkawinan, peran istri, hak-hak dan kewajiban suami istri serta kehidupan rumah tangga dalam realita menurut Hukum dan perspektif gender, juga paparan Keadilan Gender, membahas tentang pengertian gender, konsep kesetaraan gender, dan kesetaraan gender dalam Islam c. BAB III : GAMBARAN SINGKAT TENTANG DAERAH
PENELITIAN DAN PROFIL ISTRI DALAM RUMAH TANGGA DI DUSUN WATU AGUNG
- – Berisi mengenai gambaran kondisi umum Desa Suruh, bentuk bentuk aktualisasi peran istri dalam rumah tangga, dan respon suami terhadap peran istri dalam rumah tangga.
d. BAB IV : ANALISIS PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF HUKUM DAN GENDER Berisi tentang kesesuaian peran istri dalam rumah tangga menurut Undang-Undang, Hukum Islam, dan adil gender.
e. BAB V : PENUTUP Meliputi kesimpulan, saran dan penutup.
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERKAWINAN DAN PERAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA A. Gambaran Umum tentang Perkawinan Pengertian Perkawinan 1. Perkawinan adalah terjemahan dari kata nakaha dan zawaja. Kedua
kata inilah yang menjadi istilah pokok dalam al- Qur‟an untuk menunjuk perkawinan (pernikahan). Dengan demikian, dari sisi bahasa perkawinan berarti berkumpulnya dua insan yang semula terpisah dan berdiri sendiri, menjadi satu kestuan yang utuh dan bermitra sebagai pasangan.
Menurut sebagian ulama Hanafiah, “nikah adalah akad yang memberikan faedah (mengakibatkan) kepemilikan untuk bersenang- senang secara sadar (sengaja) bagi seorang pria dengan seorang wanit, terutama guna mendapatkan kenikmatan biologis”. Sedangkan menurut sebagian mazhab Maliki, nikah adalah sebuah ungkapan, sebutan atau titel bagi suatu akad yang dilaksanakan dan dimaksudkan untuk meraih kenikmatan seksual semata”.
Oleh mazhab Syafi‟iah, nikah dirumuskan dengan “akad yang menjamin kepemilikan untuk bersetubuh dengan menggunakan redaksi (lafal) “inkah atau tazwij; atau turunan (makna) dari keduanya.” Sedangkan ulama Hanabilah mendefinisikan nikah dengan “akad
(yang dilakukan dengan menggunakan) kata inkah atau tazwij guna mendapatkan kesenangan (bersenang- senang).” (Summa, 2005 : 45)
Sedangkan perkawinan menurut istilah, yang mana menurut Muhammad Abu Zahrah, perkawinan adalah akad (transaksi) yang menghalalkan hubungan seorang laki-laki (suami) dengan seorang perempuan (isteri), dan saling menolong di antara keduanya, dan saling memiliki hak dan kewajiban (Khoiruddin, 2009 : 238- 240)
Pernikahan menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974 adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan Perkawinan menurut hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Sedangkan perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau mitsaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Pernikahan merupakan jalan dimana seorang laki-laki menyalurkan hasrat birahinya kepada perempuan yang dengan sah dia nikahi begitu pula sebaliknya. Oleh karena sebab itu, menikah hukumnya wajib bagi seseorang yang khawatir terjerumus ke dalam perbuatan dosa, sementara ia mampu menikah. Seperti hadis Rasulullah SAW :
ِرَصَبْلِل ُّضَغَأ ُهَّنِإَف ،ْجَّوَزَ تَيْلَ ف َةَءاَبْلا ُمُكْنِم َعاَطَتْسا ِنَم ، ِباَبَّشلا َرَشْعَم اَي ٌءاَجِو ُهَل ُهَّنِإَف ،ِمْوَّصلاِب ِهْيَلَعَ ف ْعِطَتْسَي ْمَل ْنَمَو ،ِجْرَفْلِل ُنَصْحَأَو
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).”