Penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD Kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribadi - USD Repository
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENYEBAB KECEMASAN MENGHADAPI MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI SD KELAS VI DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO,
KABUPATEN PASAMAN, PADANG TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
DISUSUN OLEH:
ISMAWITA
NIM: 101114006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENYEBAB KECEMASAN MENGHADAPI MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI SD KELAS VI DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO,
KABUPATEN PASAMAN, PADANG TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
DISUSUN OLEH:
ISMAWITA
NIM: 101114006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
GlIiaGursI
:qelo unsnqo
IOYflIUd NYCNISIAIIfl XIdOI.XIdOJ NYINSO YOYd YANIS\DIIIdIIII
NYO TIOZIETOT, II\TUV'fY NNITYI CNVCVd'TTTilAIVSYd NflIYdNflY)T
.ONO
NYN XTTH{II NVIYIAMf,u)I IO IA SYTU)I OS ruINd YfYIAIflU
Y(IVd ISYNUISNf,IAT IdY(I\rHCNSI,{ NVSYIAIf,f,tr)t flYflffANgd
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
lll
C'I{d
srrrJeqG ?leuBs s?llsJe^rurl
u?{lplpued nurfl u?p uBrlrn8e) sB]ln{?c
,i 0z requleldes z0'"}J3{8.(Eo
Irs'w'w'r(l
11e1oE8uy
IS'nl'1uef,pd oule6'Ihl'?rO
g uloEEuy
lg'tr1'mmg uopuo0 'rC
l elo88uy
puo( ro$n[
srrPleqes
rg'y4i'snreg uopueC'JC
snle)
IS'/{'lmlseH
pd'trlt ?Eeurg
durlBual BruBN
I
fnEuea el]Iusd rrermsns
lere.(s tgnuerueru qe1e1 ua4e1e.{ulp UBO
, t1Z :oquteldeg 79 pflErrc1 epeT
1[n8uod epped tmdop rp unlwqsped]p qaloJ
''
gootIIIoI:htrIN
ull^\eulsI
:qolo s{ntrp uzp uu4dursrsdlg
IOYtrIUd NYDNIflI IIfl )IdOI.XIdOI NV'INSN YOYd YANIS\TXITdIAII
NY(I NrcZIEIO(, NYf,V'fY NITHYI CNYOYd .IVtrtIYSYd NflIYdNflY)t
'ono NvN xvHor Nvryllw]f,)t IC IA svrfi)t os rurnd yfyl Iflu
YCYd ISYNUISNf,hI IdYOYHCNSI I NYSVhIgJf,T trYgUANf,{
ISdru)ts
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianku
harus lebih besar daripada ketakutanku.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
Orangtuaku: Papi Soeroso dan Mami
Marliyah
Saudara kandungku, kakak ku satusatunya yang paling ku sayang, Istivah,
S,S
Dedi Setiawan Rizqi Tugino, yang setia
menunggu dengan penuh kesetiaan selama
aku kuliah
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
iv
3}I \?rUSI
'srpue4
0I0Z requledes 79 qrs{B,Go1
.,-
.
t{sFull
edre>t
rrrBl?p uapnqesrp qe1e1 Euu1(
1u1
wnce{
euuurmEuqes .e4e1snd regep uep
'ure1 Euero
wdrm{
edre{ uer8eq nep e(m4trenlllelu
sqnl edes Eua( rsduls B u{sq udurp88rmses uuEuep uappr(usur u{ag
V.[UY)I NYIaSYDI I\IYYIYANUf, d
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
{Bpl}
e{u4ufq
t\
{
tn
elllY\?IUSI
).^
,,KdO
\)ilrl}Rf
EueI
uu>1ercXueur
pEEu4epe4
e1re1e,(Eoa Ip 1enq]C
'e,(tueueqes ueEuep lenq u,(es rur uee,(uJod uenlrureq
'sqnued re8eqes efus
eurcu u€{Emluucuotu deplevmps edes epedo>1 ,l1pf,ot rre>llJequreur tmdnetu edes
u1[ epgretu nlred edrmt
sfirrep€Te ue8uquedsl
tp eduuu>psurplqnduleur uup 's4eqrel
{nlm
urel erpetu ne1e lewe}ur
eJuces rrnlrsnqr4srpuou
{nlueq urelup edueloleEueul 'upl erperu {queq tuepp
"pp
ueppued
ue>lqlye8ueru uep
uBdurfuetu {nltm epqe,(Eoa ?urrurlg e1eues sellsJo^run uru4elsndred upedel
{BI{ ue>peqruetu edus uuDtrulep ue8ueq 'uzlnpedrp Eued pl8uered speseq
I(IYflIUd NYCNISIAIIfl XIdOI-XIdOI NY'INSN YOYd YANISYXIAdI^II
NYUVTY NOIIYI CNYOYd .NYIAIYSYd NtrIYdNfl\DI
NYN xYHnT NvIYfiIYJDT Io IA SYTDI os tulod YfYI IflU
Y(IYd ISYNUJ,SNflW IdY(IYHCNflI I NYSYIAIf,Jf,)t flYgf^Nfd
NY(
VIOZIEIOZ
.Oflo
:ppnfieq Eued edes
r{B}ur11
€,fte{ egeledEoa erurerlq B1eues selrsrelrun
uue4elsndred epedel ue>luoqtueru e,(us 'uenqele?uod
nup
9OO'IIIOI:
etrL,t\?tuq
ue8ueqrue8uad FueO
3,/I\SISBI{BIAJ
{NPUI'ON
EIIIBN
:
:uUE{BdEo1
BurJBrlO s1eues suIsJelTut) L!\srs"g"tu €des
tm
r1erv\eq
Ip wEuu1 BpuBUeq Eue
HYIIAITI NYSNIINUdf,)t XNJNN
HYIIAITI YAU\DI ISYXITSOd NYrIfNIf,SUf,d
NYYIYANUId UYflhIflT
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENYEBAB KECEMASAN MENGHADAPI MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI SD KELAS VI DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO,
KABUPATEN PASAMAN, PADANG TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
Ismawita
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD
kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang Tahun
Ajaran 2013/2014, dan menyusun topik-topik bimbingan pribadi yang tepat untuk
mengatasi kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI di
Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang Tahun Ajaran
2013/2014.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
survei. Subjek penelitian ini adalah remaja putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak
Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran 2013/2014 yang sudah
menstruasi dan berjumlah 75 orang. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner
penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI yang
dibuat berdasarkan empat aspek penyebab kecemasan menghadapi menstruasi
yaitu dukungan keluarga, gaya hidup, pengetahuan, dan sikap. Kuesioner
kecemasan menghadapi menstruasi terdiri dari 40 item pernyataan favorable dan
unfavorable yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model
Guttman dengan dua alternatif jawaban yaitu: Ya dan Tidak.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi skor dari
masing-masing item dan menghitung skor total masing-masing responden. Hasil
penelitian ini adalah: (1) 42,66% penyebab kecemasan menghadapi menstruasi
pada remaja putri berasal dari gaya hidup sehat yang rendah. (2) 44% penyebab
kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri berasal dari pengetahuan
yang rendah. (3) 44% penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja
putri berasal dari sikap-sikap apa saja yang harus dilakukan saat menstruasi. (4)
45,33% penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri berasal
rendahnya dukungan keluarga. Namun, penyebab kecemasan menghadapi
menstruasi pada remaja putri yang utama adalah gaya hidup sehat yang rendah.
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian disusunlah topik-topik
bimbingan pribadi yang sesuai.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE ANXIETY CAUSES OF FACING THE MENSTRUATION ON THE
SIX Th GRADE ELEMENTARY SCHOOL TEENAGE FEMALE
STUDENTS IN THE DISTRICT OF LUHAK NAN DUO, KABUPATEN
PASAMAN, PADANG IN THE SCHOOL YEAR OF 2013/2014 AND ITS
IMPLICATIONS FOR THE SUGGESTED TOPICS OF PERSONAL
GUIDANCE
Ismawita
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
This research is a descriptive research which aims at finding out the
anxiety causes of facing the menstruation on the six th grade Elementary School
teenage female students in the District of Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman,
Padang in the school year of 2013/2014. This research also suggested the personal
guidance topics which is appropriate to overcome the anxiety of facing the
menstruation for six th grade Elementary School teenage female students in the
District of Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang in the school year of
2013/2014.
The method uses in this research is survey. The subject of this research is
75 students of six th grade Elementary School teenage female students in the
District of Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang in the school year of
2013/2014 who have menstruated. The instrument of this research is in the form
of questionnaire about the anxiety causes of facing the menstruation on the six th
grade Elementary School teenage female students. It is made according to four
reason’s aspects of facing the menstruation. They are family support, life style,
knowledge, and attitude. The questionnaire consists of forty question items of
favorable and unfavorable which are developed based on Guttman scale model
preparation technique with two alternative answers: Yes and No answers.
The data analysis technique used in the research is by the score tabulation
from each item and by counting the total score of each respondent. The result
shows that the teenage female anxiety causes come from: (1) 42. 66% of the low
healthy life’s style, (2) 44% of the low knowledge, (3) 44% of what attitude that
they should do while menstruating, (4) 45. 33% of the low family support.
However, the teenage girl’s prominent anxiety causes in facing the menstruation
is the low life style. Based on the analysis and the result of the study, the writer
suggested some topics of personal guidance.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas kasih
karunia, perlindungan dan bimbinganNya selama proses penulisan skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti menghaturkan ucapan
terikasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi
ini.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah bersedia membantu memperlancar segala urusan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang
telah mendampingi, membimbing, mengarahkan peneliti dengan sabar
dalam menyusun skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali peneliti dengan
ix
BITITIBIUSI
'Eurlesuoy uep us8urqurrfl Eusprq uu8uuqruo?ued ruep Bceqruod r8eq
leeJueul rrp{uequeu 1eftp rur rsdur{s e8oures dereqteq ry1euod edrrrrqqy
.IuI
rsdr.rls tms4nued sesord urulep ue8tmlnp rrallrequrotu u"p n1rrcqwour
qelel Euud qesred n1es uulpnqas qqeued tedep 4epp Eue,( )tpqld snuros .g
'eop rrep .Euedes qls?{ .uerpqred
'leEuetues rru{Eeqruau nples Etrud our8nJ Ibzr-U rre \erles po(I .L
'?op rrup ue&rrupp rru{rraqueu nples Euu{ g.g .qenpsl n>pIB)t"X
'9
'ryn$ ue>lreselefueur 4geued Brusles
"op
ue{uequeru uup 'rsealloru rru{ueqweu .Ermlnpuew qslel
uu8uep Eued qefrrr"I4 rur"W rrep osoreos
I&d
nlunlEuero
Jeq€s
"npe)
's
'4re1u,(Eoa
srrrrsr{C
"1euBS
s"trrsJelrun Eurlasuoy uep ue8urqrulg 1pnts urur8o.r4
ry ue{ryryued qndurauau qrlaued ?rrrulas uenqelaEuod nury pEeqreq
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Penelitian
7
E. Definisi Operasional
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Remaja
10
B. Penyebab Kecemasan
13
C. Pengertian Menstruasi
27
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Kecemasan Menghadapi Menstruasi
28
E. Gejala Sindrom Premenstruasi
28
F. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi
31
G. Bentuk/reaksi Kecemasan Menghadapi Menstruasi
40
H. Bimbingan Pribadi
42
I. Topik-topik Bimbingan Pribadi
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
51
B. Subjek Penelitian
52
C. Instrumen Penelitian
54
D. Teknik Pengumpulan Data
59
E. Teknik Analisis Data
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
61
B. Pembahasan
70
C. Implikasi Hasil Penelitian Bagi Penyusunan Topik-topik
Bimbingan Pribadi
75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
78
B. Saran
79
DAFTAR PUSTAKA
81
LAMPIRAN
86
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
: Seleksi Sampel Penelitian
53
: Kisi-kisi Instrumen Penyebab Kecemasan Menghadapi
Menstruasi pada Remaja Putri SD Kelas VI di Kecamatan
Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang
Tahun ajaran 2013/2014 (Final)
57
Tabel 3
: Koefisiensi Korelasi dan Reliabilitas
59
Tabel 4
: Hasil Analisis Aspek Penyebab Kecemasan Menghadapi
Menstruasi pada Remaja Putri SD Kelas VI
62
: Item-item yang Menunjukkan Penyebab Kecemasan
Menghadapi Menstruasi
69
: Usulan Topik-topik Bimbingan
76
Tabel 5
Tabel 6
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Validitas Instrumen
Lampiran 2
: Kuesioner Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Lampiran 3
: Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4
: Surat Ijin telah Melakukan Penelitian
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A.
Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa yang ditandai dengan berbagai macam perubahan baik fisik, kognitif,
dan sosial (Sulaeman, 1995). Secara umum, di antara perubahan yang terjadi
pada masa ini, perubahan fisik lebih mendominasi karena merupakan salah satu
ciri penting dari perkembangan masa remaja. Perubahan fisik seperti perubahan
bentuk tubuh pada remaja putri sering menimbulkan kecemasan yang cukup
mendalam karena pada masa ini perhatian remaja sangat besar terhadap
penampilan
dirinya
(Monks,
2004).
Remaja
putri
akan
mengalami
kekhawatiran mengenai bentuk tubuh seperti tumbuhnya jerawat, terlalu pendek
atau tinggi, dan terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Hurlock (1997) menjelaskan salah satu perubahan penting yang dialami
pada masa remaja adalah perubahan fisik yang ditandai dengan munculnya ciriciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Perubahan ciri-ciri seks primer
berbeda antara remaja putra dan remaja putri, pada remaja putra perubahan ciri
seks primer ditunjukkan dengan pertumbuhan batang kemaluan (penis) dan
kantung kemaluan (scrotum) atau biasa ditandai dengan mimpi basah.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Sementara itu, bagi remaja putri perubahan ciri seks primer ditandai dengan
munculnya menstruasi (Mar’at, 2005).
Menurut Ramaiah (2006) menstruasi adalah pengeluaran cairan darah
dari vagina secara berkala selama masa usia reproduktif. Pada umumnya
remaja putri akan mengalami menstruasi pertama pada usia 10-13 tahun.
Ramaiah menambahkan menstruasi pertama pada remaja putri sering dihayati
sebagai suatu pengalaman traumatis. Terkadang remaja putri yang belum siap
menghadapi mentruasi akan timbul keinginan untuk menolak datangnya
menstruasi. Menjelang datangnya menstruasi, remaja putri biasanya
mengalami kecemasan. Mereka mengalami kecemasan karena mereka malu,
takut, terganggu, kecewa, dan bingung mengenai apa yang harus dilakukan,
(Paludi, 2002).
Kecemasan dapat dialami oleh setiap orang, terutama dalam situasi
yang tidak menyenangkan. Kecemasan merupakan kegundahan dan
kegelisahan yang belum jelas objeknya. Kecemasan menimbulkan respon
yang tidak langsung, seperti jantung berdebar-debar (Santrock, 2007).
Berbeda dengan ketakutan, objek ketakutan itu jelas, sehingga respons
terhadap hal yang menakutkan dapat langsung diamati. Misalnya ketika
seseorang melihat ular (objek ketakutan), kemudian seseorang tersebut
berteriak dan berlari (respons yang dilakukan dan yang dapat diamati).
Dengan demikian, perbedaan kecemasan dan ketakutan terletak pada respons
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
yang diberikan dapat diamati atau tidak dapat diamati; objeknya nyata atau
tidak nyata.
Kecemasan menghadapi menstruasi terlihat dari kondisi psikologis
remaja putri dan gejala premenstruasi yang biasa terjadi. Menurut pendapat
Ramaiah, (2006) gejala premenstruasi ini ditandai dengan kondisi emosi
sedih, cemas, marah dan kesal, konsentrasi menurun, dan sulit untuk
mengambil keputusan, serta kondisi perilaku yang memperlihatkan motivasi
rendah dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Dampak dari
kecemasan dapat mencakup fisik maupun psikis. Dari segi fisik akan
berpengaruh pada penurunan kondisi kesehatan secara umum, meliputi
gangguan denyut jantung, peredaran darah, gangguan pernafasan, daya tahan
tubuh, sistem metabolisme dan lain-lain. Dari segi psikis dapat memunculkan
gejala-gejala tingkah laku seperti adanya kecenderungan menarik diri dari
kehidupan sosial, menutup diri, pesimis, merasa tidak bahagia, cemas,
depresi, stress, kesulitan berkonsentrasi, dan agresif.
Sindrom premenstruasi memiliki keterkaitan yang erat dengan
perubahan kadar hormon, neurotransmitter, pola makan, pola hidup, dan
penggunaan obat-obatan (Khomsan, 2006). Perubahan kadar hormon itu
menyebabkan penurunan endorfin yang berkaitan dengan mood, sehingga saat
menstruasi timbul mood yang tidak stabil (Reeder, 2011). Andrews (2009),
mengelompokkan gejala sindrom premenstruasi ke dalam 3 kategori yaitu:
gejala fisik, gejala psikologis dan gejala perilaku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Penyebab kecemasan menghadapi menstruasi yang biasanya terjadi
pada remaja putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten
Pasaman, Padang bahwa remaja putri mengalami rasa sakit perut, mual, sakit
pinggang, tidak bisa bebas melakukan aktivitas sehari-hari, dan merasa kurang
nyaman menjelang menstruasi. Rasa mual, sakit perut, sakit pinggang, dan
merasa tidak bebas melakukan aktivitas yang dialami remaja putri disebabkan
karena remaja putri memiliki pengetahuan menstruasi yang rendah, memiliki
gaya hidup sehat yang rendah, dan remaja putri kurang mendapatkan
dukungan dari keluarga mereka.
Penelitian ini didukung oleh informasi yang diperoleh dari wawancara
yang dilakukan peneliti dengan melibatkan lima remaja putri yang masih
duduk di bangku sekolah dasar yang ada di Kecamatan Luhak Nan Duo,
Kabupaten Pasaman, Padang. Kelima remaja putri tersebut, berusia 11-14
tahun dan sudah mengalami menstruasi. Dari kelima remaja putri diperoleh
informasi bahwa setiap menjelang menstruasi, remaja putri belum mempunyai
kesiapan baik secara fisik maupun psikologis. Kurangnya kesiapan menjelang
menstruasi menyebabkan kecemasan saat menstruasi. Penyebab kecemasan
menghadapi menstruasi yang dialami remaja putri timbul karena remaja putri
melihat begitu banyak darah yang keluar dari alat vital, mengalami rasa sakit
pada perut dan payudara menjelang menstruasi, dan malu karena harus
mengalami menstruasi saat berada di sekolah. Remaja putri berpandangan
bahwa menstruasi merupakan suatu hal yang menyebabkan kecemasan. Hal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
ini terlihat dari respon mereka yang kurang menyenangkan dalam menanggapi
pertanyaan tentang menstruasi yang diajukan peneliti.
Selain melakukan wawancara kepada remaja putri, peneliti juga
melakukan wawancara kepada lima orangtua yang memiliki putri. Dua dari
lima orangtua memiliki putri yang belum pernah mengalami menstruasi dan
tiga dari lima orangtua yang memiliki putri sudah mengalami menstruasi.
Berdasarkan hasil wawancara, orangtua yang memiliki putri belum
menstruasi, tidak memberitahukan atau memberi informasi kepada putrinya
mengenai menstruasi. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
kepada orangtua yang memiliki putri sudah menstruasi, orangtua juga tidak
memberitahu atau memberi informasi kepada putrinya mengenai menstruasi.
Ketika remaja putri memberitahu orangtuanya bahwa dia telah menstruasi,
orangtua cukup tahu saja, tidak menjelaskan apa itu menstruasi, dan apa yang
harus dilakukan saat menstruasi.
Kesimpulan dari wawancara bahwa kelima orangtua mengatakan malu
jika harus memberitahukan informasi tentang menstruasi. Disamping malu,
orangtua juga mengatakan kalau dirinya juga tidak mengetahui berbagai
informasi mengenai menstruasi. Wawancara yang peneliti lakukan telah
membuktikan bahwa remaja putri kurang mendapatkan dukungan keluarga
menjelang menstruasi dan saat menstruasi. Sehingga, kurangnya dukungan
keluarga menyebabkan kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Penyebab Kecemasan menghadapi Menstruasi pada Remaja Putri
SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang
Tahun Ajaran 2013/2014 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik
Bimbingan Pribadi”. Remaja putri perlu diberikan pengarahan melalui topiktopik bimbingan pribadi yang tepat dalam membantu mengatasi kecemasan
menghadapi menstruasi. Peneliti mencoba mencari salah satu solusi yang bisa
digunakan dalam mengatasi gangguan kecemasan remaja putri pada saat
menghadapi menstruasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa sajakah penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri
SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang
tahun ajaran 2013/2014?
2. Topik-topik bimbingan pribadi apa sajakah yang tepat untuk mengatasi
kecemasan dalam menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI di
Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran
2013/2014?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C.
7
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja
putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman,
Padang tahun ajaran 2013/2014.
2.
Menyusun topik-topik bimbingan pribadi yang tepat untuk mengatasi
kecemasan dalam menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI di
Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran
2013/2014.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu tentang
kecemasan menghadapi menstruasi.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Remaja
Melalui penelitian ini, harapannya remaja putri semakin mampu
mengatasi penyebab kecemasan menghadapi menstruasi.
b.
Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti menemukan topik-topik bimbingan
pribadi
yang
tepat
untuk
mengatasi
kecemasan
menghadapi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
menstruasi. Penemuan topik-topik bimbingan pribadi yang tepat ini
dapat dikembangkan sebagai salah satu pengetahuan baru bagi peneliti.
c.
Bagi guru BK
Guru BK mendapat informasi atau gambaran tentang penyebab
kecemasan menghadapi menstruasi. Melalui informasi tersebut, guru
pembimbing dapat membuat program bimbingan yang dapat
membantu remaja putri dalam menghadapi menstruasi.
E.
Definisi Operasional
1.
Kecemasan
Suatu kondisi tertekan, tidak menyenangkan, dan tidak terkendali. Kondisi
yang tidak terkendali dan tidak menyenangkan tersebut seperti sulit
konsentrasi, khawatir, gelisah dan otot tegang.
2.
Menstruasi
Proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya
lapisan dalam rahim.
Menstruasi terjadi secara alami pada setiap
perempuan yang sehat, dan menjadi ciri khas kedewasan wanita.
3.
Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Kecemasan menghadapi menstruasi diartikan sebagai suatu perasaan
gelisah, khawatir, dan cemas jika menstruasi datang secara tiba-tiba dan di
saat yang tidak tepat, seperti tiba-tiba mengalami menstruasi pada saat di
sekolah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
9
Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Penyebab kecemasan menghadapi menstruasi diartikan sebab-sebab atau
gejala menjelang menstruasi yang menimbulkan kecemasan. Gejala-gejala
menjelang menstruasi biasanya seperti rasa mual, sakit perut, dan sakit
pinggang.
5.
Remaja Putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten
Pasaman, Padang
Diartikan sebagai siswi yang aktif mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah dasar yang ada di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten
Pasaman, Padang tahun ajaran 2013/2014 yang sudah mengalami
menstruasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tentang pengertian kecemasan, jenis-jenis
kecemasan, gejala kecemasan, pengertian menstruasi, gejala sindrom premenstruasi,
dan faktor-faktor penyebab kecemasan menghadapi menstuasi.
A.
Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolescere berarti tumbuh atau menjadi
dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik
(Hurlock, 1980). Santrock (2007) menjelaskan remaja adalah masa transisi
antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, emosional, dan sosial. Rentang usia remaja dibedakan
menjadi tiga, yaitu 12 sampai 15 tahun disebut remaja awal, 15 sampai 18
tahun disebut remaja pertengahan, dan 18 sampai 22 tahun adalah remaja
akhir.
Remaja putri dengan kisaran umur 12-15 tahun termasuk remaja yang
sudah mengalami pubertas. Pada masa-masa ini sudah terjadi perubahan
fisik dan psikologis. Perubahan fisik yang dialami diantaranya tumbuhnya
bulu pada kemaluan dan menstruasi. Karakteristik subjek dalam penelitian
ini berada pada usia 12-14 tahun dan sudah mengalami menstruasi.
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Terdapat lima ciri-ciri remaja menurut Zulkifli (2003), yaitu:
a. Peningkatan emosional
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
dikenal sebagai masa stress. Peningkatan emosi ini merupakan tanda
bahwa remaja dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya.
b. Perubahan fisik
Perubahan fisik biasanya disertai dengan kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuannya sendiri. Perubahan fisik terjadi secara cepat, baik
perubahan internal seperti pencernaan, maupun perubahan eksternal
seperti tinggi badan dan berat badan.
c. Perubahan sosial
Perkembangan sosial pada masa remaja merupakan puncak dari
perkembangan sosial dari fase-fase perkembangan. Perkembangan sosial
remaja lebih mementingkan kehidupan sosial di luar ikatan dalam
keluarganya. Perkembangan sosial remaja pada fase ini merupakan titik
balik pusat perhatian, dan lingkungan sosial sebagai perhatian utama.
Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya
bertambah luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Mengikuti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
organisasi sosial juga memberikan keuntungan bagi perkembangan sosial
remaja, namun demikian agar remaja dapat bergaul dengan baik dalam
kelompoknya diperlukan kompetensi sosial yang berupa kemampuan dan
keterampilan berhubungan dengan orang lain.
d. Perubahan kognitif
Perubahan-perubahan kognitif yang berlangsung selama transisi dari
masa kanak-kanak hingga masa remaja adalah meningkatnya berpikir
abstrak, dan idealis.
Perubahan-perubahan Kognitif pada Masa Remaja Ada 5 yaitu:
1) Remaja sudah bisa melihat ke depan ke hal-hal yang mungkin akan
terjadi, termasuk mengerti keterbatasannya dalam memahami realita.
Sistem abstraksi, pendekatan dan penalaran yang sistematis (logisidealis), sampai ke berfikir hipotetis yang berdampak pada perilaku
sosial, berperan dalam meningkatkan kemampuan membuat keputusan.
2) Remaja mampu berfikir abstrak. Kemampuan ini dapat diaplikasikan
dalam proses penalaran dan berfikir logis.
3) Remaja mulai berfikir tentang berfikir itu sendiri biasa dikenal dengan
istilah Metacognition, yaitu monitoring tentang aktivitas kognitifnya
sendiri. Selama proses berfikir menjadikannya instrospektif terkait
dengan perkembangan masa remajanya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
4) Pemikirannya lebih multidimensional dibandingkan singular mampu
melihat dari berbagai perspektif dan lebih sensitif pada kata-kata
sarkastik dan sindiran.
5) Remaja mengerti hal-hal yang bersifat relative. Sering muncul pada
saat remaja meragukan sesuatu, yang ditandai dengan seringnya
berargumentasi tentang nilai-nilai moral.
e. Kecemasan
Pada masa remaja kecemasan akan meningkat karena terjadi
perubahan ketidakseimbangan hormonal yang menyebabkan rasa tidak
tenang pada dirinya. Kondisi yang belum stabil akan mempengaruhi cara
berpikir remaja yang irrasional.
Kelenjar adrenal adalah salah satu kelenjar yang paling penting dan
berada di atas ginjal. Ini adalah bagian dari endokrin dan kelenjar ini
mengeluarkan hormon dalam situasi ketika tubuh stress atau bahaya.
Kelenjar ini bertanggung jawab untuk pengembangan banyak hormon
pada tubuh manusia. Setiap masalah dalam fungsi kelenjer ini dapat
menyebabkan gangguan kelenjar adrenal, dan menimbulkan kecemasan.
B.
Penyebab Kecemasan
1.
Pengertian Kecemasan
Kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai
dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
yang kadang-kadang dialami oleh individu dalam tingkat yang berbedabeda (Atkinson dan Rita, 1993).
Kecemasan merupakan emosi yang dikarakteristikkan oleh keadaan
pemikiran dan pengantisipasian terhadap bahaya (Hurlock, 1980).
Menurut Nevid (2005) kecemasan merupakan suatu keadaan yang
merangsang fisiologis, perasaan tegang dan tidak menyenangkan, dan
perasaan aprehensif. Perasaan aprehensif adalah keadaan khawatir bahwa
sesuatu yang buruk akan terjadi. Kondisi yang tidak terkendali dan tidak
menyenangkan seperti sulit konsentrasi, khawatir, gelisah dan otot tegang.
2.
Jenis-jenis Kecemasan
Gaundry (dalam Gunartomo, 2003) mengatakan bahwa secara
konseptual kecemasan dikenal dengan sifat kecemasan yang menunjukkan
keadaan emosional dan menetap dalam diri seseorang saat menilai situasi
dan kondisi yang sama. Kecemasan ini akan dialami oleh seseorang ketika
orang tersebut menilai keadaan yang pernah dialami sebelumnya sama
dengan keadaan yang dialami berikutnya, meskipun sebenarnya keadaan
yang dihadapi pada waktu yang berikutnya berbeda dengan keadaan yang
dialami pada waktu sebelumnya dan kecemasan yang dihadapi juga
berbeda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Speilberger (dalam Slameto, 1995) membedakan kecemasan atas dua
bagian yaitu:
a.
Kecemasan sebagai suatu sifat, yaitu kecenderungan pada diri seseorang
yang merasa terancam oleh sejumlah kondisi sebenarnya yang tidak
berbahaya.
b.
Kecemasan sebagai suatu keadaan, yaitu suatu keadan atau kondisi
emosional sementara pada diri seseorang, yang ditandai dengan perasaan
tegang dan kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat
subyektif, dan meningginya system saraf otonom simpatetik. Sistem saraf
Simpatetik bergerak satu unit. Saat terkena rangsangan emosional, saraf
simpatetik akan mempercepat detak jantung, memperlebar pembuluh darah
dari otot skeletal dan jantung, mempersempit pembuluh darah kulit dan
organ pencernaan, dan memproduksi keringat berlebih. Juga mengaktifkan
kelenjar endokrin tertentu sampai hormon pengeluaran selanjutnya
meningkatkan rangsangan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menarik kesimpulan mengenai
jenis-jenis kecemasan. Jenis-jenis kecemasan yang dialami seseorang
biasanya seperti perasaan gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu
merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Kegelisahan
merupakan ketentraman hati maupun perbuatan seseorang, merasa
khawatir, tidak tenang dalam bertingkah laku, dan tidak sabar. Kegelisahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya
lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan.
3.
Gejala-gejala Kecemasan
Gejala kecemasan umumnya disertai oleh perubahan fisiologis, seperti
perubahan ekspresi wajah, muka tiba-tiba memerah, pupil mata membesar,
otot muka bergerak-gerak, perubahan gerak-gerik tubuh, menggigit-gigit
jari sendiri, dan macam-macam tingkah laku kompulsif, (Dirga Gunarsa
dan Gunarsa, 1995)
Gejala kecemasan secara fisik yang dapat dilihat oleh orang lain dan
dapat dirasakan oleh individu itu sendiri, antara lain: ujung-ujung jari
terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, berkeringat
terlalu berlebihan, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing,
nafas sesak disebabkan karena detak jantung yang cepat. Gejala kecemasan
secara mental atau psikologis antara lain: merasa takut, merasa akan ada
bahaya, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya, rendah diri, hilang
kepercayaan diri, tidak tentram, dan ingin lari dari kenyataan hidup
(Daradjat, 1985).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Gejala kecemasan secara fisiologis (fisik) yang dapat dirasakan oleh
individu sendiri menurut Fabella (1993) antara lain:
a. Nafsu makan yang hilang atau nafsu makan yang berlebihan
Kecemasan dapat menimbulkan nafsu makan semakin berkuang.
Seringkali seseorang merasa tidak nafsu makan walaupun tubuh
menuntut asupan makanan sebagai energi untuk beraktivitas. Nafsu
makan dapat berkurang karena stress. Stres sering berhubungan dengan
makan berlebih, tetapi fakta membuktikan bahwa banyak orang tidak
nafsu makan karena sedang mengalami stres. Stres menurunkan
keinginan dan minat orang terhadap makanan. Gangguan mood dan
depresi juga terkait dengan nafsu makan rendah.
Nafsu makan yang hilang berhubungan dengan perilaku makan
yang kadang ditentukan oleh kondisi lingkungan, sosial dan mental yang
dapat dikendalikan secara sadar misalnya kebiasaan makan dalam
sehari, makan karena kelezatan makanan yang disajikan dengan
meningkatkan selera, kondisi stress, cemas dan depresi yang dengan
mudah mengubah pola makan.
b. Gangguan pencernaan seperti sakit maag
Gangguan pencernaan atau sakit perut adalah istilah umum yang
menggambarkan ketidaknyamanan di perut bagian atas. Pada umumnya
gangguan pada sistem pencernaan bukanlah suatu penyakit yang sangat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
berbahaya, melainkan beberapa gejala yang dialami, termasuk sakit
perut dan perasaan kenyang sebelum mulai makan. Gejala gangguan
sistem pencernaan dapat dirasakan sesekali atau sering setiap hari.
Gangguan sistem pencernaan merupakan gejala dari penyakit
pencernaan. Kelainan pada sistem pencernaan yang bukan disebabkan
oleh penyakit dapat diobati dengan perubahan gaya hidup dan obatobatan. Biasanya orang dengan gangguan pencernaan juga mengalami
mulas. mulas dan gangguan pencernaan adalah dua kondisi yang
terpisah. Mulas adalah rasa nyeri atau perih di tengah perut yang dapat
menyebar ke dada atau punggung selama atau setelah makan.
Gangguan
sistem
pencernaan
manusia
memiliki
banyak
kemungkinan penyebab. Gangguan pencernaan berkaitan erat dengan
gaya hidup seseorang dan mungkin dipicu oleh sistem pencernaan
makanan yang tidak sehat, minuman beralkohol atau obat-obatan yang
di konsumsi, makan berlebihan atau makan terlalu cepat, makanan
berlemak, berminyak atau pedas, terlalu banyak kafein, alkohol, coklat
atau berkarbonasi minuman, merokok, dan kecemasan.
c. Diare atau sering buang air
Diare adalah penyakit yang sangat umum dijumpai. Penyakit ini
dapat menyerang baik anak-anak maupun dewasa. Diare didefinisikan
sebagai suatu keadaan bertambahnya frekuensi dan keenceran buang air
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
besar. Frekuensi buang air besar yang dianggap normal adalah 1-3 kali
per hari dan banyaknya 200-250 gram sehari. Jika melebihi jumlah
tersebut, maka seseorang sudah dapat dikatakan mengalami diare. Pada
prinsipnya diare terjadi akibat gangguan sistem percernaan. Gangguan
tersebut dapat berupa gangguan penyerapan, gangguan pengeluaran
enzim usus, ataupun gangguan gerakan usus yang disebabkan oleh
bakteri ataupun nonbakteri sehingga mengakibatkan perubahan jumlah
ataupun konsentrasi sisa makanan yang akan dibuang.
Dengan demikian, gejala yang akan ditemui sebagian besar adalah
gejala dari sistem pencernaan. Penyebab diare adalah infeksi usus
(keracunan makanan), penggunaan antibiotik yang salah sehingga
menganggu bakteri normal usus, alergi protein kedelai, kelainan
penyerapan makanan, misal pada kondisi kekurangan enzim pencerna
makanan, kekurangan vitamin seperti niasin (vitamin B3), dan tertelan
logam berat, seperti Co, Zn, cat.
d. Jantung berdebar-debar
Penyebab jantung berdebar kencang disebabkan oleh kekurangan
asupan nutrisi kalsium ke dalam tubuh. Banyak orang tidak mengetahui
seberapa pentingnya kalsium bagi jantung. Padahal kalsium sebenarnya
bukan hanya buat tulang dan gigi saja. Tulang dan gigi adalah tempat
dimana disimpanya kalsium dalam tubuh. Fungsi kalsium bagi jantung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
adalah untuk baterenya. jika seseorang kekurangan kalsium maka
jantung akan melemah sedangkan tugas dari jantung sangatlah berat.
Akhirnya detak jantung pun tidak normal kalau istilah umumnya
ngosngosan.
Jantung berdebar-debar kencang disebabkan karena pola makan
yang tidak sehat seperti: makanan berkolesterol tinggi, mie instan,
goregan, penggunaan minyak goreng dua kali pemakaian, dan stress.
e. Wajah memerah
Saat tersipu, biasanya sebagian besar orang pipinya akan memerah.
Tetapi wajah yang memerah tidak hanya disebabkan karena malu.
Wajah memerah disebabkan karena faktor genetik, gugup, cemas, dan
gaya hidup yang tidak baik. Wajah yang memerah bisa disebabkan
karena terlalu banyak terpapar sinar matahari atau menghisap rokok.
Dua kebiasaan tersebut akan merusak kolagen, sejenis protein yang
menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Kolagen juga menutupi
pembuluh darah di bawah kulit. Jika lapisan kolagen menipis, maka
pembuluh darah akan semakin terlihat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
f. Keringat dingin dan biasanya muncul pada bagian telapak tangan atau
wajah.
Keringat Dingin merupakan suatu kondisi yang tidak normal yang
ditandai dengan keluarnya keringat terkadang berlebihan dan tubuh
malah terasa kedinginan.
g. Pusing dan sakit kepala
Saat pusing dan sakit kepala ini berlangsung, hampir semua orang
merasa/menduga tensi (tekanan darah) adalah penyebabnya. Selalu tensi
yang dianggap sebagai penyebabnya. Karena pada sebagian besar kasus
keluhan kepala yang berat/gawat didapatkan kenaikan tensi atau tensi
tinggi (hipertensi), sehingga orang menjadi terbiasa memvonis tensi
sebagai penyebab semuanya itu. Pusing kepala biasanya disebabkan
oleh infeksi telinga yang dapat menyebabkan pusing yang berat berupa
vertigo atau pusing berputar, migraine, stress, cemas, depresi, dan kadar
gula yang rendah.
Fabella (1993) menyebutkan gejala kecemasan secara psikologis, yaitu:
a. Perilaku membual dan pamer. Membual maksudnya mengatakan
sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataan. Pamer
adalah menunjukkan sesuatu baik berupa barang maupun keberhasilan
yang dicapai pada orang lain secara berlebihan. Seseorang yang
membual atau pamer akan menimbulkan kecemasan karena orang yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
membual atau pamer tersebut cemas apabila cerita pamer yang
dibuatnya ketahuan oleh orang lain.
b. Pembawaan gugup atau gangguan dalam berkata-kata.
c. Penghindaran terhadap situasi yang dapat mendatangkan kecemasan
dengan cara tidur, menyibukkan diri atau berkhayal. Berkhayal adalah
memikirkan sesuatu yang belum terjadi atau tidak nyata.
d. Munculnya reaksi tertentu terhadap rangsangan (kurang tanggap
ataupun terlalu sensitif)
e. Perilaku yang berubah menjadi aneh. Misalnya seseorang yang biasanya
ramah dan baik, tiba-tiba menjadi tidak peduli dengan orang lain dan
mudah tersinggung.
Berdasarkan pendapat dari tokoh diatas, peneliti menarik kesimpulan
bahwa gejala-gejala kecemasan yang dialami seseorang dapat dilihat secara
psikologis seperti rasa takut, gelisah, gugup, khawatir, dan dapat dilihat
pula secara fisiologis seperti berkeringat dingin, jantung berdetak cepat,
kepala pusing, dan lain-lain.
4.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kecemasan
a. Menurut Supratiknya (1995) ada beberapa penyebab munculnya
kecemasan,
1) Modelling, yaitu mencontoh orangtua yang memiliki sifat tegang
dan pencemas. Misalnya ketika aka nada tamu atau keluarga besar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
yang akan datang ke rumah. Apabila orangtuanya pencemas, maka
ia akan mondar-mandir menunggu kedatangan keluarga yang
memang sudah ditunggu. Melihat orangtua yang cemas dengan
menunnjukkan perilaku mondar-mandir, maka anak akan meniru
kebiasaan orangtua.
2) Tidak mampu mengendalikan dorongan-dorongan yang dapat
“membahayakan“ atau “mengancam”, seperti rasa bermusuhan
terhadap seseorang, dan dorongan-dorongan seks.
3) Membuat keputusan-keputusan yang menimbulkan kecemasan.
Misalnya membuat keputusan atau pilihan yang tidak sesuai dengan
keyakinan dalam dirinya, sehingga individu tersebut dengan
sendirinya akan mengalami kecemasan.
4) Munculnya kembali trauma psikologis yang pernah dialami di masa
lalu. Perasaan cemas muncul karena adanya pengalaman masa lalu,
sehingga individu membayangkan atau teringat kembali dan
menyebabkan perasaan cemas itu akan muncul kembali.
b. Menurut Daradjat (1985) penyebab seseorang mengalami kecemasan
karena:
1) Merasa diri (fisik) kurang.
Individu menilai bahwa dirinya memiliki kekurangan fisik yang
memberikan pengaruh pada dirinya dalam bersosialisasi dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
orang lain. Misalnya merasa dirinya kurang tinggi ketika berada di
dekat teman-temannya yang lebih tinggi. Memiliki rasa percaya diri
yang rendah terhadap kondisi fisik yang ada pada dirinya, membuat
orang tersebut merasakan cemas. Cemas bila di ejek atau jadi bahan
tertawaan. Bagi orang yang sudah dewasa tidak akan saling
mengejek antar teman, tetapi bagi anak-anak, kondisi fisik yang
kurang seperti kurang tinggi akan jadi bahan ejekan dan tertawaan
teman-teman seusianya yang lebih tinggi. Misalnya ejekan kerdil
atau cebol. Seorang anak akan cemas bila diejek cebol atau kerdil,
terutama bila diejek di depan teman-temannya yang lain. Sama
halnya dengan menstruasi. Remaja putri
akan mengalami
kecemasan apabila menstruasi datang lebih cepat diantara temanteman seusianya.
2) Pengaruh pendidikan waktu kecil
Seorang anak yang masa kecilnya sering diberi nasehat atau
dilarang untuk melakukan suatu hal. Kondisi ini akhirnya membuat
individu tersebut kurang percaya diri dan akan mengalami
kecemasan bila melihat, memegang atau melakukan hal-hal yang
sering dilarang oleh orangtuanya. Seorang anak memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi terhadap segala hal. Rasa ingin tahu yang
terhambat karena adanya berbagai larangan dari orangtua membuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
anak mempunyai pengetahuan yang rendah. Misalnya anak yang
bermain pisau. Sebagian orangtua pasti akan melarang anak yang
bermain pisau, orangtua lebih sering mengatakan pada anak bahwa
pisau itu sangat berbahaya dan akan melukai dirinya. Sementara
anak tersebut belum pernah mengetahui apakah benar pisau dapat
melukainya. Dengan adanya larangan bermain pisau, membuat anak
tidak mengetahui bahwa pisau benar-benar dapat melukai tubuh.
Anak pun akan mempunyai persepsi bahwa semua pisau itu pasti
akan melukai. Padahal tidak semua pisau dapat melukai, seperti
pisau tumpul atau pisau mainan yang tidak bisa melukai. Sama
halnya dengan menstruasi. Sebagian orangtua akan melarang
putrinya menggunakan pembalut saat menstruasi. Orangtua
menyarankan menggunakan kain sebagai pembalut. Menurut
pandangan orangtua, menggunakan pembalut saat menstruasi itu
berbahaya. Sehingga anak akan mempunyai persepsi bahwa
menggunakan pembalut saat menstruasi itu berbahaya. Dengan
adanya larangan menggunakan pembalut, remaja putri yang sudah
menstruasi
akan
menganggap
bahwa
menstruasi
itu
tidak
menyenangkan dan merepotkan. Repot karena harus mencuci kain
yang dipakai sebagai pembalut. Terkadang merasa jijik dengan kain
pembalut yang di gunakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
3) Sering terjadi frustrasi karena keinginannya tidak tercapai, baik
secara material maupun sosial.
4) Rasa tidak berdaya.
Merasa tidak mampu melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh
orang lain. Merasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang
dimiliki.
5) Tidak ada rasa kekeluargaan.
Kurang adanya rasa humoris dan saling pengertian dalam keluarga
serta kurang adanya rasa peduli antar anggota keluarga lainnya.
c. Menurut Sundari (2005) penyebab kecemasan yang dialami seseorang
antara lain:
1) Merasa berdosa atau bersalah. Misalnya individu melakukan suatu
hal yang bertentangan dengan hati nurani atau keyakinannya.
Seorang pelajar yang menyontek ketika ujian dan menjadi
berkeringat dingin ketika pengawas lewat di depannya.
2) Akibat melihat dan mengetahui bahaya yang mengancam dirinya.
Misalnya seseorang yang sedang berkendara mengetahui bahwa
kendaraan yang dinaiki remnya mecet, maka seseorang tersebut
akan merasa cemas kalau terjadi kecelakaan beruntun dan dia
adalah penyebabnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh tentang penyebab kecemasan,
peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan disebabkan karena kesalahan dalam
diri seseorang yang menyebabkan kecemasan itu muncul. Tidak adanya
keyakinan atau rasa percaya diri.
C.
Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah pengeluaran cairan darah dari vagina secara berkala
selama masa usia reproduktif. Keluarnya darah dari vagina disebabkan
luruhnya lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan
sel telur yang tidak dibuahi. Menstruasi biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu: Ketidakseimbangan hormon, stres, penyakit, gaya hidup, dan berat
badan (Ramaiah, 2006). Pengertian menstruasi adalah pendarahan periodik dari
uterus disertai dengan pengelupasan endometrium (Proverawati & misaroh,
2009).
Menurut Asrinah (2011) menstruasi adalah proses keluarnya darah yang
terjadi secara periodik. Keluarnya darah dari vagina disebabkan luruhnya
lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur
yang tidak dibuahi.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh di atas tentang pengertian
menstruasi, peneliti menyimpulkan bahwa menstruasi adalah proses keluarnya
darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya lapisan dalam rahim.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Menstruasi terjadi secara alami pada setiap perempuan yang sehat, dan menjadi
ciri khas kedewasan wanita.
D.
Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Pengetahuan yang sedikit mengenai menstruasi membuat remaja putri
merasa malu ketika menstruasi. Kurangnya informasi mengenai menstruasi,
dapat menyebabkan kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri.
Remaja putri juga akan merasa takut dan berpikir kehilangan banyak darah saat
menstruasi (Byer, Shainberg, & Galliano, 1999). Remaja putri merasa malu
apabila menstruasi datang terlambat atau lebih cepat dari teman-teman
perempuan yang seusia dirinya. Remaja putri yang terlalu dini atau terlambat
mengalami menstruasi harus mendapatkan informasi yang tepat agar tidak
menimbulkan kecemasan. Timbulnya kecemasan akan membuat keinginan
untuk menolak proses fisiologis menstruasinya. Oleh karena itu tidak jarang
terjadi, timbulnya penolakan menstruasi. Secara tidak sadar rasa cemas tersebut
kemudian diperkuat oleh rasa ketakutan yang mungkin akan menyebabkan
timbulnya keinginan untuk menolak datangnya menstruasi (Kartono, 1995).
E.
Gejala Sindrom Premenstruasi
Andrews (2009) mengelompokkan gejala sindrom premenstruasi ke
dalam 3 kategori yaitu gejala fisik, gejala psikologis dan gejala perilaku:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
29
Gejala Fisik. Wanita yang menderita sindrom premenstruasi dapat
mengalami gejala fisik seperti perut kembung, retensi cairan dan nyeri
payudara.
2.
Gejala Psikologis. Banyak wanita merasakan bahwa gejala psikologis
merupakan kumpulan gejala premenstruasi yang paling sulit untuk diatasi.
Adapun gejala kecemasan psikologis yang sering dirasakan yaitu tegang,
le
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENYEBAB KECEMASAN MENGHADAPI MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI SD KELAS VI DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO,
KABUPATEN PASAMAN, PADANG TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
DISUSUN OLEH:
ISMAWITA
NIM: 101114006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENYEBAB KECEMASAN MENGHADAPI MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI SD KELAS VI DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO,
KABUPATEN PASAMAN, PADANG TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
DISUSUN OLEH:
ISMAWITA
NIM: 101114006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i
GlIiaGursI
:qelo unsnqo
IOYflIUd NYCNISIAIIfl XIdOI.XIdOJ NYINSO YOYd YANIS\DIIIdIIII
NYO TIOZIETOT, II\TUV'fY NNITYI CNVCVd'TTTilAIVSYd NflIYdNflY)T
.ONO
NYN XTTH{II NVIYIAMf,u)I IO IA SYTU)I OS ruINd YfYIAIflU
Y(IVd ISYNUISNf,IAT IdY(I\rHCNSI,{ NVSYIAIf,f,tr)t flYflffANgd
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
lll
C'I{d
srrrJeqG ?leuBs s?llsJe^rurl
u?{lplpued nurfl u?p uBrlrn8e) sB]ln{?c
,i 0z requleldes z0'"}J3{8.(Eo
Irs'w'w'r(l
11e1oE8uy
IS'nl'1uef,pd oule6'Ihl'?rO
g uloEEuy
lg'tr1'mmg uopuo0 'rC
l elo88uy
puo( ro$n[
srrPleqes
rg'y4i'snreg uopueC'JC
snle)
IS'/{'lmlseH
pd'trlt ?Eeurg
durlBual BruBN
I
fnEuea el]Iusd rrermsns
lere.(s tgnuerueru qe1e1 ua4e1e.{ulp UBO
, t1Z :oquteldeg 79 pflErrc1 epeT
1[n8uod epped tmdop rp unlwqsped]p qaloJ
''
gootIIIoI:htrIN
ull^\eulsI
:qolo s{ntrp uzp uu4dursrsdlg
IOYtrIUd NYDNIflI IIfl )IdOI.XIdOI NV'INSN YOYd YANIS\TXITdIAII
NY(I NrcZIEIO(, NYf,V'fY NITHYI CNYOYd .IVtrtIYSYd NflIYdNflY)t
'ono NvN xvHor Nvryllw]f,)t IC IA svrfi)t os rurnd yfyl Iflu
YCYd ISYNUISNf,hI IdYOYHCNSI I NYSVhIgJf,T trYgUANf,{
ISdru)ts
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Untuk mendapatkan kesuksesan, keberanianku
harus lebih besar daripada ketakutanku.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
Orangtuaku: Papi Soeroso dan Mami
Marliyah
Saudara kandungku, kakak ku satusatunya yang paling ku sayang, Istivah,
S,S
Dedi Setiawan Rizqi Tugino, yang setia
menunggu dengan penuh kesetiaan selama
aku kuliah
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
iv
3}I \?rUSI
'srpue4
0I0Z requledes 79 qrs{B,Go1
.,-
.
t{sFull
edre>t
rrrBl?p uapnqesrp qe1e1 Euu1(
1u1
wnce{
euuurmEuqes .e4e1snd regep uep
'ure1 Euero
wdrm{
edre{ uer8eq nep e(m4trenlllelu
sqnl edes Eua( rsduls B u{sq udurp88rmses uuEuep uappr(usur u{ag
V.[UY)I NYIaSYDI I\IYYIYANUf, d
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
{Bpl}
e{u4ufq
t\
{
tn
elllY\?IUSI
).^
,,KdO
\)ilrl}Rf
EueI
uu>1ercXueur
pEEu4epe4
e1re1e,(Eoa Ip 1enq]C
'e,(tueueqes ueEuep lenq u,(es rur uee,(uJod uenlrureq
'sqnued re8eqes efus
eurcu u€{Emluucuotu deplevmps edes epedo>1 ,l1pf,ot rre>llJequreur tmdnetu edes
u1[ epgretu nlred edrmt
sfirrep€Te ue8uquedsl
tp eduuu>psurplqnduleur uup 's4eqrel
{nlm
urel erpetu ne1e lewe}ur
eJuces rrnlrsnqr4srpuou
{nlueq urelup edueloleEueul 'upl erperu {queq tuepp
"pp
ueppued
ue>lqlye8ueru uep
uBdurfuetu {nltm epqe,(Eoa ?urrurlg e1eues sellsJo^run uru4elsndred upedel
{BI{ ue>peqruetu edus uuDtrulep ue8ueq 'uzlnpedrp Eued pl8uered speseq
I(IYflIUd NYCNISIAIIfl XIdOI-XIdOI NY'INSN YOYd YANISYXIAdI^II
NYUVTY NOIIYI CNYOYd .NYIAIYSYd NtrIYdNfl\DI
NYN xYHnT NvIYfiIYJDT Io IA SYTDI os tulod YfYI IflU
Y(IYd ISYNUJ,SNflW IdY(IYHCNflI I NYSYIAIf,Jf,)t flYgf^Nfd
NY(
VIOZIEIOZ
.Oflo
:ppnfieq Eued edes
r{B}ur11
€,fte{ egeledEoa erurerlq B1eues selrsrelrun
uue4elsndred epedel ue>luoqtueru e,(us 'uenqele?uod
nup
9OO'IIIOI:
etrL,t\?tuq
ue8ueqrue8uad FueO
3,/I\SISBI{BIAJ
{NPUI'ON
EIIIBN
:
:uUE{BdEo1
BurJBrlO s1eues suIsJelTut) L!\srs"g"tu €des
tm
r1erv\eq
Ip wEuu1 BpuBUeq Eue
HYIIAITI NYSNIINUdf,)t XNJNN
HYIIAITI YAU\DI ISYXITSOd NYrIfNIf,SUf,d
NYYIYANUId UYflhIflT
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENYEBAB KECEMASAN MENGHADAPI MENSTRUASI PADA
REMAJA PUTRI SD KELAS VI DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO,
KABUPATEN PASAMAN, PADANG TAHUN AJARAN 2013/2014 DAN
IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI
Ismawita
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD
kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang Tahun
Ajaran 2013/2014, dan menyusun topik-topik bimbingan pribadi yang tepat untuk
mengatasi kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI di
Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang Tahun Ajaran
2013/2014.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan metode
survei. Subjek penelitian ini adalah remaja putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak
Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran 2013/2014 yang sudah
menstruasi dan berjumlah 75 orang. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner
penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI yang
dibuat berdasarkan empat aspek penyebab kecemasan menghadapi menstruasi
yaitu dukungan keluarga, gaya hidup, pengetahuan, dan sikap. Kuesioner
kecemasan menghadapi menstruasi terdiri dari 40 item pernyataan favorable dan
unfavorable yang dikembangkan berdasarkan teknik penyusunan skala model
Guttman dengan dua alternatif jawaban yaitu: Ya dan Tidak.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabulasi skor dari
masing-masing item dan menghitung skor total masing-masing responden. Hasil
penelitian ini adalah: (1) 42,66% penyebab kecemasan menghadapi menstruasi
pada remaja putri berasal dari gaya hidup sehat yang rendah. (2) 44% penyebab
kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri berasal dari pengetahuan
yang rendah. (3) 44% penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja
putri berasal dari sikap-sikap apa saja yang harus dilakukan saat menstruasi. (4)
45,33% penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri berasal
rendahnya dukungan keluarga. Namun, penyebab kecemasan menghadapi
menstruasi pada remaja putri yang utama adalah gaya hidup sehat yang rendah.
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian disusunlah topik-topik
bimbingan pribadi yang sesuai.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE ANXIETY CAUSES OF FACING THE MENSTRUATION ON THE
SIX Th GRADE ELEMENTARY SCHOOL TEENAGE FEMALE
STUDENTS IN THE DISTRICT OF LUHAK NAN DUO, KABUPATEN
PASAMAN, PADANG IN THE SCHOOL YEAR OF 2013/2014 AND ITS
IMPLICATIONS FOR THE SUGGESTED TOPICS OF PERSONAL
GUIDANCE
Ismawita
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2014
This research is a descriptive research which aims at finding out the
anxiety causes of facing the menstruation on the six th grade Elementary School
teenage female students in the District of Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman,
Padang in the school year of 2013/2014. This research also suggested the personal
guidance topics which is appropriate to overcome the anxiety of facing the
menstruation for six th grade Elementary School teenage female students in the
District of Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang in the school year of
2013/2014.
The method uses in this research is survey. The subject of this research is
75 students of six th grade Elementary School teenage female students in the
District of Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang in the school year of
2013/2014 who have menstruated. The instrument of this research is in the form
of questionnaire about the anxiety causes of facing the menstruation on the six th
grade Elementary School teenage female students. It is made according to four
reason’s aspects of facing the menstruation. They are family support, life style,
knowledge, and attitude. The questionnaire consists of forty question items of
favorable and unfavorable which are developed based on Guttman scale model
preparation technique with two alternative answers: Yes and No answers.
The data analysis technique used in the research is by the score tabulation
from each item and by counting the total score of each respondent. The result
shows that the teenage female anxiety causes come from: (1) 42. 66% of the low
healthy life’s style, (2) 44% of the low knowledge, (3) 44% of what attitude that
they should do while menstruating, (4) 45. 33% of the low family support.
However, the teenage girl’s prominent anxiety causes in facing the menstruation
is the low life style. Based on the analysis and the result of the study, the writer
suggested some topics of personal guidance.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas kasih
karunia, perlindungan dan bimbinganNya selama proses penulisan skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti menghaturkan ucapan
terikasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi
ini.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah bersedia membantu memperlancar segala urusan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang
telah mendampingi, membimbing, mengarahkan peneliti dengan sabar
dalam menyusun skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali peneliti dengan
ix
BITITIBIUSI
'Eurlesuoy uep us8urqurrfl Eusprq uu8uuqruo?ued ruep Bceqruod r8eq
leeJueul rrp{uequeu 1eftp rur rsdur{s e8oures dereqteq ry1euod edrrrrqqy
.IuI
rsdr.rls tms4nued sesord urulep ue8tmlnp rrallrequrotu u"p n1rrcqwour
qelel Euud qesred n1es uulpnqas qqeued tedep 4epp Eue,( )tpqld snuros .g
'eop rrep .Euedes qls?{ .uerpqred
'leEuetues rru{Eeqruau nples Etrud our8nJ Ibzr-U rre \erles po(I .L
'?op rrup ue&rrupp rru{rraqueu nples Euu{ g.g .qenpsl n>pIB)t"X
'9
'ryn$ ue>lreselefueur 4geued Brusles
"op
ue{uequeru uup 'rsealloru rru{ueqweu .Ermlnpuew qslel
uu8uep Eued qefrrr"I4 rur"W rrep osoreos
I&d
nlunlEuero
Jeq€s
"npe)
's
'4re1u,(Eoa
srrrrsr{C
"1euBS
s"trrsJelrun Eurlasuoy uep ue8urqrulg 1pnts urur8o.r4
ry ue{ryryued qndurauau qrlaued ?rrrulas uenqelaEuod nury pEeqreq
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Penelitian
7
E. Definisi Operasional
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Remaja
10
B. Penyebab Kecemasan
13
C. Pengertian Menstruasi
27
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
D. Kecemasan Menghadapi Menstruasi
28
E. Gejala Sindrom Premenstruasi
28
F. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi
31
G. Bentuk/reaksi Kecemasan Menghadapi Menstruasi
40
H. Bimbingan Pribadi
42
I. Topik-topik Bimbingan Pribadi
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
51
B. Subjek Penelitian
52
C. Instrumen Penelitian
54
D. Teknik Pengumpulan Data
59
E. Teknik Analisis Data
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
61
B. Pembahasan
70
C. Implikasi Hasil Penelitian Bagi Penyusunan Topik-topik
Bimbingan Pribadi
75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
78
B. Saran
79
DAFTAR PUSTAKA
81
LAMPIRAN
86
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
: Seleksi Sampel Penelitian
53
: Kisi-kisi Instrumen Penyebab Kecemasan Menghadapi
Menstruasi pada Remaja Putri SD Kelas VI di Kecamatan
Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang
Tahun ajaran 2013/2014 (Final)
57
Tabel 3
: Koefisiensi Korelasi dan Reliabilitas
59
Tabel 4
: Hasil Analisis Aspek Penyebab Kecemasan Menghadapi
Menstruasi pada Remaja Putri SD Kelas VI
62
: Item-item yang Menunjukkan Penyebab Kecemasan
Menghadapi Menstruasi
69
: Usulan Topik-topik Bimbingan
76
Tabel 5
Tabel 6
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Validitas Instrumen
Lampiran 2
: Kuesioner Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Lampiran 3
: Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4
: Surat Ijin telah Melakukan Penelitian
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A.
Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa yang ditandai dengan berbagai macam perubahan baik fisik, kognitif,
dan sosial (Sulaeman, 1995). Secara umum, di antara perubahan yang terjadi
pada masa ini, perubahan fisik lebih mendominasi karena merupakan salah satu
ciri penting dari perkembangan masa remaja. Perubahan fisik seperti perubahan
bentuk tubuh pada remaja putri sering menimbulkan kecemasan yang cukup
mendalam karena pada masa ini perhatian remaja sangat besar terhadap
penampilan
dirinya
(Monks,
2004).
Remaja
putri
akan
mengalami
kekhawatiran mengenai bentuk tubuh seperti tumbuhnya jerawat, terlalu pendek
atau tinggi, dan terlalu gemuk atau terlalu kurus.
Hurlock (1997) menjelaskan salah satu perubahan penting yang dialami
pada masa remaja adalah perubahan fisik yang ditandai dengan munculnya ciriciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder. Perubahan ciri-ciri seks primer
berbeda antara remaja putra dan remaja putri, pada remaja putra perubahan ciri
seks primer ditunjukkan dengan pertumbuhan batang kemaluan (penis) dan
kantung kemaluan (scrotum) atau biasa ditandai dengan mimpi basah.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Sementara itu, bagi remaja putri perubahan ciri seks primer ditandai dengan
munculnya menstruasi (Mar’at, 2005).
Menurut Ramaiah (2006) menstruasi adalah pengeluaran cairan darah
dari vagina secara berkala selama masa usia reproduktif. Pada umumnya
remaja putri akan mengalami menstruasi pertama pada usia 10-13 tahun.
Ramaiah menambahkan menstruasi pertama pada remaja putri sering dihayati
sebagai suatu pengalaman traumatis. Terkadang remaja putri yang belum siap
menghadapi mentruasi akan timbul keinginan untuk menolak datangnya
menstruasi. Menjelang datangnya menstruasi, remaja putri biasanya
mengalami kecemasan. Mereka mengalami kecemasan karena mereka malu,
takut, terganggu, kecewa, dan bingung mengenai apa yang harus dilakukan,
(Paludi, 2002).
Kecemasan dapat dialami oleh setiap orang, terutama dalam situasi
yang tidak menyenangkan. Kecemasan merupakan kegundahan dan
kegelisahan yang belum jelas objeknya. Kecemasan menimbulkan respon
yang tidak langsung, seperti jantung berdebar-debar (Santrock, 2007).
Berbeda dengan ketakutan, objek ketakutan itu jelas, sehingga respons
terhadap hal yang menakutkan dapat langsung diamati. Misalnya ketika
seseorang melihat ular (objek ketakutan), kemudian seseorang tersebut
berteriak dan berlari (respons yang dilakukan dan yang dapat diamati).
Dengan demikian, perbedaan kecemasan dan ketakutan terletak pada respons
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
yang diberikan dapat diamati atau tidak dapat diamati; objeknya nyata atau
tidak nyata.
Kecemasan menghadapi menstruasi terlihat dari kondisi psikologis
remaja putri dan gejala premenstruasi yang biasa terjadi. Menurut pendapat
Ramaiah, (2006) gejala premenstruasi ini ditandai dengan kondisi emosi
sedih, cemas, marah dan kesal, konsentrasi menurun, dan sulit untuk
mengambil keputusan, serta kondisi perilaku yang memperlihatkan motivasi
rendah dan tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Dampak dari
kecemasan dapat mencakup fisik maupun psikis. Dari segi fisik akan
berpengaruh pada penurunan kondisi kesehatan secara umum, meliputi
gangguan denyut jantung, peredaran darah, gangguan pernafasan, daya tahan
tubuh, sistem metabolisme dan lain-lain. Dari segi psikis dapat memunculkan
gejala-gejala tingkah laku seperti adanya kecenderungan menarik diri dari
kehidupan sosial, menutup diri, pesimis, merasa tidak bahagia, cemas,
depresi, stress, kesulitan berkonsentrasi, dan agresif.
Sindrom premenstruasi memiliki keterkaitan yang erat dengan
perubahan kadar hormon, neurotransmitter, pola makan, pola hidup, dan
penggunaan obat-obatan (Khomsan, 2006). Perubahan kadar hormon itu
menyebabkan penurunan endorfin yang berkaitan dengan mood, sehingga saat
menstruasi timbul mood yang tidak stabil (Reeder, 2011). Andrews (2009),
mengelompokkan gejala sindrom premenstruasi ke dalam 3 kategori yaitu:
gejala fisik, gejala psikologis dan gejala perilaku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
Penyebab kecemasan menghadapi menstruasi yang biasanya terjadi
pada remaja putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten
Pasaman, Padang bahwa remaja putri mengalami rasa sakit perut, mual, sakit
pinggang, tidak bisa bebas melakukan aktivitas sehari-hari, dan merasa kurang
nyaman menjelang menstruasi. Rasa mual, sakit perut, sakit pinggang, dan
merasa tidak bebas melakukan aktivitas yang dialami remaja putri disebabkan
karena remaja putri memiliki pengetahuan menstruasi yang rendah, memiliki
gaya hidup sehat yang rendah, dan remaja putri kurang mendapatkan
dukungan dari keluarga mereka.
Penelitian ini didukung oleh informasi yang diperoleh dari wawancara
yang dilakukan peneliti dengan melibatkan lima remaja putri yang masih
duduk di bangku sekolah dasar yang ada di Kecamatan Luhak Nan Duo,
Kabupaten Pasaman, Padang. Kelima remaja putri tersebut, berusia 11-14
tahun dan sudah mengalami menstruasi. Dari kelima remaja putri diperoleh
informasi bahwa setiap menjelang menstruasi, remaja putri belum mempunyai
kesiapan baik secara fisik maupun psikologis. Kurangnya kesiapan menjelang
menstruasi menyebabkan kecemasan saat menstruasi. Penyebab kecemasan
menghadapi menstruasi yang dialami remaja putri timbul karena remaja putri
melihat begitu banyak darah yang keluar dari alat vital, mengalami rasa sakit
pada perut dan payudara menjelang menstruasi, dan malu karena harus
mengalami menstruasi saat berada di sekolah. Remaja putri berpandangan
bahwa menstruasi merupakan suatu hal yang menyebabkan kecemasan. Hal
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
ini terlihat dari respon mereka yang kurang menyenangkan dalam menanggapi
pertanyaan tentang menstruasi yang diajukan peneliti.
Selain melakukan wawancara kepada remaja putri, peneliti juga
melakukan wawancara kepada lima orangtua yang memiliki putri. Dua dari
lima orangtua memiliki putri yang belum pernah mengalami menstruasi dan
tiga dari lima orangtua yang memiliki putri sudah mengalami menstruasi.
Berdasarkan hasil wawancara, orangtua yang memiliki putri belum
menstruasi, tidak memberitahukan atau memberi informasi kepada putrinya
mengenai menstruasi. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti
kepada orangtua yang memiliki putri sudah menstruasi, orangtua juga tidak
memberitahu atau memberi informasi kepada putrinya mengenai menstruasi.
Ketika remaja putri memberitahu orangtuanya bahwa dia telah menstruasi,
orangtua cukup tahu saja, tidak menjelaskan apa itu menstruasi, dan apa yang
harus dilakukan saat menstruasi.
Kesimpulan dari wawancara bahwa kelima orangtua mengatakan malu
jika harus memberitahukan informasi tentang menstruasi. Disamping malu,
orangtua juga mengatakan kalau dirinya juga tidak mengetahui berbagai
informasi mengenai menstruasi. Wawancara yang peneliti lakukan telah
membuktikan bahwa remaja putri kurang mendapatkan dukungan keluarga
menjelang menstruasi dan saat menstruasi. Sehingga, kurangnya dukungan
keluarga menyebabkan kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Penyebab Kecemasan menghadapi Menstruasi pada Remaja Putri
SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang
Tahun Ajaran 2013/2014 dan Implikasinya pada Usulan Topik-topik
Bimbingan Pribadi”. Remaja putri perlu diberikan pengarahan melalui topiktopik bimbingan pribadi yang tepat dalam membantu mengatasi kecemasan
menghadapi menstruasi. Peneliti mencoba mencari salah satu solusi yang bisa
digunakan dalam mengatasi gangguan kecemasan remaja putri pada saat
menghadapi menstruasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa sajakah penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri
SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang
tahun ajaran 2013/2014?
2. Topik-topik bimbingan pribadi apa sajakah yang tepat untuk mengatasi
kecemasan dalam menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI di
Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran
2013/2014?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
C.
7
Tujuan Penelitian
1.
Mengetahui penyebab kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja
putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman,
Padang tahun ajaran 2013/2014.
2.
Menyusun topik-topik bimbingan pribadi yang tepat untuk mengatasi
kecemasan dalam menghadapi menstruasi pada remaja putri SD kelas VI di
Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman, Padang tahun ajaran
2013/2014.
D.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu tentang
kecemasan menghadapi menstruasi.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Remaja
Melalui penelitian ini, harapannya remaja putri semakin mampu
mengatasi penyebab kecemasan menghadapi menstruasi.
b.
Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti menemukan topik-topik bimbingan
pribadi
yang
tepat
untuk
mengatasi
kecemasan
menghadapi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
menstruasi. Penemuan topik-topik bimbingan pribadi yang tepat ini
dapat dikembangkan sebagai salah satu pengetahuan baru bagi peneliti.
c.
Bagi guru BK
Guru BK mendapat informasi atau gambaran tentang penyebab
kecemasan menghadapi menstruasi. Melalui informasi tersebut, guru
pembimbing dapat membuat program bimbingan yang dapat
membantu remaja putri dalam menghadapi menstruasi.
E.
Definisi Operasional
1.
Kecemasan
Suatu kondisi tertekan, tidak menyenangkan, dan tidak terkendali. Kondisi
yang tidak terkendali dan tidak menyenangkan tersebut seperti sulit
konsentrasi, khawatir, gelisah dan otot tegang.
2.
Menstruasi
Proses keluarnya darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya
lapisan dalam rahim.
Menstruasi terjadi secara alami pada setiap
perempuan yang sehat, dan menjadi ciri khas kedewasan wanita.
3.
Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Kecemasan menghadapi menstruasi diartikan sebagai suatu perasaan
gelisah, khawatir, dan cemas jika menstruasi datang secara tiba-tiba dan di
saat yang tidak tepat, seperti tiba-tiba mengalami menstruasi pada saat di
sekolah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.
9
Penyebab Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Penyebab kecemasan menghadapi menstruasi diartikan sebab-sebab atau
gejala menjelang menstruasi yang menimbulkan kecemasan. Gejala-gejala
menjelang menstruasi biasanya seperti rasa mual, sakit perut, dan sakit
pinggang.
5.
Remaja Putri SD kelas VI di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten
Pasaman, Padang
Diartikan sebagai siswi yang aktif mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah dasar yang ada di Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten
Pasaman, Padang tahun ajaran 2013/2014 yang sudah mengalami
menstruasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini akan menguraikan tentang pengertian kecemasan, jenis-jenis
kecemasan, gejala kecemasan, pengertian menstruasi, gejala sindrom premenstruasi,
dan faktor-faktor penyebab kecemasan menghadapi menstuasi.
A.
Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolescere berarti tumbuh atau menjadi
dewasa yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik
(Hurlock, 1980). Santrock (2007) menjelaskan remaja adalah masa transisi
antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
biologis, kognitif, emosional, dan sosial. Rentang usia remaja dibedakan
menjadi tiga, yaitu 12 sampai 15 tahun disebut remaja awal, 15 sampai 18
tahun disebut remaja pertengahan, dan 18 sampai 22 tahun adalah remaja
akhir.
Remaja putri dengan kisaran umur 12-15 tahun termasuk remaja yang
sudah mengalami pubertas. Pada masa-masa ini sudah terjadi perubahan
fisik dan psikologis. Perubahan fisik yang dialami diantaranya tumbuhnya
bulu pada kemaluan dan menstruasi. Karakteristik subjek dalam penelitian
ini berada pada usia 12-14 tahun dan sudah mengalami menstruasi.
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
2. Ciri-ciri Masa Remaja
Terdapat lima ciri-ciri remaja menurut Zulkifli (2003), yaitu:
a. Peningkatan emosional
Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
dikenal sebagai masa stress. Peningkatan emosi ini merupakan tanda
bahwa remaja dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya.
b. Perubahan fisik
Perubahan fisik biasanya disertai dengan kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuannya sendiri. Perubahan fisik terjadi secara cepat, baik
perubahan internal seperti pencernaan, maupun perubahan eksternal
seperti tinggi badan dan berat badan.
c. Perubahan sosial
Perkembangan sosial pada masa remaja merupakan puncak dari
perkembangan sosial dari fase-fase perkembangan. Perkembangan sosial
remaja lebih mementingkan kehidupan sosial di luar ikatan dalam
keluarganya. Perkembangan sosial remaja pada fase ini merupakan titik
balik pusat perhatian, dan lingkungan sosial sebagai perhatian utama.
Pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya
bertambah luas dan kompleks dibandingkan dengan masa-masa
sebelumnya termasuk pergaulan dengan lawan jenis. Mengikuti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
organisasi sosial juga memberikan keuntungan bagi perkembangan sosial
remaja, namun demikian agar remaja dapat bergaul dengan baik dalam
kelompoknya diperlukan kompetensi sosial yang berupa kemampuan dan
keterampilan berhubungan dengan orang lain.
d. Perubahan kognitif
Perubahan-perubahan kognitif yang berlangsung selama transisi dari
masa kanak-kanak hingga masa remaja adalah meningkatnya berpikir
abstrak, dan idealis.
Perubahan-perubahan Kognitif pada Masa Remaja Ada 5 yaitu:
1) Remaja sudah bisa melihat ke depan ke hal-hal yang mungkin akan
terjadi, termasuk mengerti keterbatasannya dalam memahami realita.
Sistem abstraksi, pendekatan dan penalaran yang sistematis (logisidealis), sampai ke berfikir hipotetis yang berdampak pada perilaku
sosial, berperan dalam meningkatkan kemampuan membuat keputusan.
2) Remaja mampu berfikir abstrak. Kemampuan ini dapat diaplikasikan
dalam proses penalaran dan berfikir logis.
3) Remaja mulai berfikir tentang berfikir itu sendiri biasa dikenal dengan
istilah Metacognition, yaitu monitoring tentang aktivitas kognitifnya
sendiri. Selama proses berfikir menjadikannya instrospektif terkait
dengan perkembangan masa remajanya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
4) Pemikirannya lebih multidimensional dibandingkan singular mampu
melihat dari berbagai perspektif dan lebih sensitif pada kata-kata
sarkastik dan sindiran.
5) Remaja mengerti hal-hal yang bersifat relative. Sering muncul pada
saat remaja meragukan sesuatu, yang ditandai dengan seringnya
berargumentasi tentang nilai-nilai moral.
e. Kecemasan
Pada masa remaja kecemasan akan meningkat karena terjadi
perubahan ketidakseimbangan hormonal yang menyebabkan rasa tidak
tenang pada dirinya. Kondisi yang belum stabil akan mempengaruhi cara
berpikir remaja yang irrasional.
Kelenjar adrenal adalah salah satu kelenjar yang paling penting dan
berada di atas ginjal. Ini adalah bagian dari endokrin dan kelenjar ini
mengeluarkan hormon dalam situasi ketika tubuh stress atau bahaya.
Kelenjar ini bertanggung jawab untuk pengembangan banyak hormon
pada tubuh manusia. Setiap masalah dalam fungsi kelenjer ini dapat
menyebabkan gangguan kelenjar adrenal, dan menimbulkan kecemasan.
B.
Penyebab Kecemasan
1.
Pengertian Kecemasan
Kecemasan merupakan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai
dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
yang kadang-kadang dialami oleh individu dalam tingkat yang berbedabeda (Atkinson dan Rita, 1993).
Kecemasan merupakan emosi yang dikarakteristikkan oleh keadaan
pemikiran dan pengantisipasian terhadap bahaya (Hurlock, 1980).
Menurut Nevid (2005) kecemasan merupakan suatu keadaan yang
merangsang fisiologis, perasaan tegang dan tidak menyenangkan, dan
perasaan aprehensif. Perasaan aprehensif adalah keadaan khawatir bahwa
sesuatu yang buruk akan terjadi. Kondisi yang tidak terkendali dan tidak
menyenangkan seperti sulit konsentrasi, khawatir, gelisah dan otot tegang.
2.
Jenis-jenis Kecemasan
Gaundry (dalam Gunartomo, 2003) mengatakan bahwa secara
konseptual kecemasan dikenal dengan sifat kecemasan yang menunjukkan
keadaan emosional dan menetap dalam diri seseorang saat menilai situasi
dan kondisi yang sama. Kecemasan ini akan dialami oleh seseorang ketika
orang tersebut menilai keadaan yang pernah dialami sebelumnya sama
dengan keadaan yang dialami berikutnya, meskipun sebenarnya keadaan
yang dihadapi pada waktu yang berikutnya berbeda dengan keadaan yang
dialami pada waktu sebelumnya dan kecemasan yang dihadapi juga
berbeda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
Speilberger (dalam Slameto, 1995) membedakan kecemasan atas dua
bagian yaitu:
a.
Kecemasan sebagai suatu sifat, yaitu kecenderungan pada diri seseorang
yang merasa terancam oleh sejumlah kondisi sebenarnya yang tidak
berbahaya.
b.
Kecemasan sebagai suatu keadaan, yaitu suatu keadan atau kondisi
emosional sementara pada diri seseorang, yang ditandai dengan perasaan
tegang dan kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat
subyektif, dan meningginya system saraf otonom simpatetik. Sistem saraf
Simpatetik bergerak satu unit. Saat terkena rangsangan emosional, saraf
simpatetik akan mempercepat detak jantung, memperlebar pembuluh darah
dari otot skeletal dan jantung, mempersempit pembuluh darah kulit dan
organ pencernaan, dan memproduksi keringat berlebih. Juga mengaktifkan
kelenjar endokrin tertentu sampai hormon pengeluaran selanjutnya
meningkatkan rangsangan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menarik kesimpulan mengenai
jenis-jenis kecemasan. Jenis-jenis kecemasan yang dialami seseorang
biasanya seperti perasaan gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu
merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, dan cemas. Kegelisahan
merupakan ketentraman hati maupun perbuatan seseorang, merasa
khawatir, tidak tenang dalam bertingkah laku, dan tidak sabar. Kegelisahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang
dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya
lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan.
3.
Gejala-gejala Kecemasan
Gejala kecemasan umumnya disertai oleh perubahan fisiologis, seperti
perubahan ekspresi wajah, muka tiba-tiba memerah, pupil mata membesar,
otot muka bergerak-gerak, perubahan gerak-gerik tubuh, menggigit-gigit
jari sendiri, dan macam-macam tingkah laku kompulsif, (Dirga Gunarsa
dan Gunarsa, 1995)
Gejala kecemasan secara fisik yang dapat dilihat oleh orang lain dan
dapat dirasakan oleh individu itu sendiri, antara lain: ujung-ujung jari
terasa dingin, pencernaan tidak teratur, detak jantung cepat, berkeringat
terlalu berlebihan, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing,
nafas sesak disebabkan karena detak jantung yang cepat. Gejala kecemasan
secara mental atau psikologis antara lain: merasa takut, merasa akan ada
bahaya, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya, rendah diri, hilang
kepercayaan diri, tidak tentram, dan ingin lari dari kenyataan hidup
(Daradjat, 1985).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Gejala kecemasan secara fisiologis (fisik) yang dapat dirasakan oleh
individu sendiri menurut Fabella (1993) antara lain:
a. Nafsu makan yang hilang atau nafsu makan yang berlebihan
Kecemasan dapat menimbulkan nafsu makan semakin berkuang.
Seringkali seseorang merasa tidak nafsu makan walaupun tubuh
menuntut asupan makanan sebagai energi untuk beraktivitas. Nafsu
makan dapat berkurang karena stress. Stres sering berhubungan dengan
makan berlebih, tetapi fakta membuktikan bahwa banyak orang tidak
nafsu makan karena sedang mengalami stres. Stres menurunkan
keinginan dan minat orang terhadap makanan. Gangguan mood dan
depresi juga terkait dengan nafsu makan rendah.
Nafsu makan yang hilang berhubungan dengan perilaku makan
yang kadang ditentukan oleh kondisi lingkungan, sosial dan mental yang
dapat dikendalikan secara sadar misalnya kebiasaan makan dalam
sehari, makan karena kelezatan makanan yang disajikan dengan
meningkatkan selera, kondisi stress, cemas dan depresi yang dengan
mudah mengubah pola makan.
b. Gangguan pencernaan seperti sakit maag
Gangguan pencernaan atau sakit perut adalah istilah umum yang
menggambarkan ketidaknyamanan di perut bagian atas. Pada umumnya
gangguan pada sistem pencernaan bukanlah suatu penyakit yang sangat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
berbahaya, melainkan beberapa gejala yang dialami, termasuk sakit
perut dan perasaan kenyang sebelum mulai makan. Gejala gangguan
sistem pencernaan dapat dirasakan sesekali atau sering setiap hari.
Gangguan sistem pencernaan merupakan gejala dari penyakit
pencernaan. Kelainan pada sistem pencernaan yang bukan disebabkan
oleh penyakit dapat diobati dengan perubahan gaya hidup dan obatobatan. Biasanya orang dengan gangguan pencernaan juga mengalami
mulas. mulas dan gangguan pencernaan adalah dua kondisi yang
terpisah. Mulas adalah rasa nyeri atau perih di tengah perut yang dapat
menyebar ke dada atau punggung selama atau setelah makan.
Gangguan
sistem
pencernaan
manusia
memiliki
banyak
kemungkinan penyebab. Gangguan pencernaan berkaitan erat dengan
gaya hidup seseorang dan mungkin dipicu oleh sistem pencernaan
makanan yang tidak sehat, minuman beralkohol atau obat-obatan yang
di konsumsi, makan berlebihan atau makan terlalu cepat, makanan
berlemak, berminyak atau pedas, terlalu banyak kafein, alkohol, coklat
atau berkarbonasi minuman, merokok, dan kecemasan.
c. Diare atau sering buang air
Diare adalah penyakit yang sangat umum dijumpai. Penyakit ini
dapat menyerang baik anak-anak maupun dewasa. Diare didefinisikan
sebagai suatu keadaan bertambahnya frekuensi dan keenceran buang air
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
besar. Frekuensi buang air besar yang dianggap normal adalah 1-3 kali
per hari dan banyaknya 200-250 gram sehari. Jika melebihi jumlah
tersebut, maka seseorang sudah dapat dikatakan mengalami diare. Pada
prinsipnya diare terjadi akibat gangguan sistem percernaan. Gangguan
tersebut dapat berupa gangguan penyerapan, gangguan pengeluaran
enzim usus, ataupun gangguan gerakan usus yang disebabkan oleh
bakteri ataupun nonbakteri sehingga mengakibatkan perubahan jumlah
ataupun konsentrasi sisa makanan yang akan dibuang.
Dengan demikian, gejala yang akan ditemui sebagian besar adalah
gejala dari sistem pencernaan. Penyebab diare adalah infeksi usus
(keracunan makanan), penggunaan antibiotik yang salah sehingga
menganggu bakteri normal usus, alergi protein kedelai, kelainan
penyerapan makanan, misal pada kondisi kekurangan enzim pencerna
makanan, kekurangan vitamin seperti niasin (vitamin B3), dan tertelan
logam berat, seperti Co, Zn, cat.
d. Jantung berdebar-debar
Penyebab jantung berdebar kencang disebabkan oleh kekurangan
asupan nutrisi kalsium ke dalam tubuh. Banyak orang tidak mengetahui
seberapa pentingnya kalsium bagi jantung. Padahal kalsium sebenarnya
bukan hanya buat tulang dan gigi saja. Tulang dan gigi adalah tempat
dimana disimpanya kalsium dalam tubuh. Fungsi kalsium bagi jantung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
adalah untuk baterenya. jika seseorang kekurangan kalsium maka
jantung akan melemah sedangkan tugas dari jantung sangatlah berat.
Akhirnya detak jantung pun tidak normal kalau istilah umumnya
ngosngosan.
Jantung berdebar-debar kencang disebabkan karena pola makan
yang tidak sehat seperti: makanan berkolesterol tinggi, mie instan,
goregan, penggunaan minyak goreng dua kali pemakaian, dan stress.
e. Wajah memerah
Saat tersipu, biasanya sebagian besar orang pipinya akan memerah.
Tetapi wajah yang memerah tidak hanya disebabkan karena malu.
Wajah memerah disebabkan karena faktor genetik, gugup, cemas, dan
gaya hidup yang tidak baik. Wajah yang memerah bisa disebabkan
karena terlalu banyak terpapar sinar matahari atau menghisap rokok.
Dua kebiasaan tersebut akan merusak kolagen, sejenis protein yang
menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Kolagen juga menutupi
pembuluh darah di bawah kulit. Jika lapisan kolagen menipis, maka
pembuluh darah akan semakin terlihat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
f. Keringat dingin dan biasanya muncul pada bagian telapak tangan atau
wajah.
Keringat Dingin merupakan suatu kondisi yang tidak normal yang
ditandai dengan keluarnya keringat terkadang berlebihan dan tubuh
malah terasa kedinginan.
g. Pusing dan sakit kepala
Saat pusing dan sakit kepala ini berlangsung, hampir semua orang
merasa/menduga tensi (tekanan darah) adalah penyebabnya. Selalu tensi
yang dianggap sebagai penyebabnya. Karena pada sebagian besar kasus
keluhan kepala yang berat/gawat didapatkan kenaikan tensi atau tensi
tinggi (hipertensi), sehingga orang menjadi terbiasa memvonis tensi
sebagai penyebab semuanya itu. Pusing kepala biasanya disebabkan
oleh infeksi telinga yang dapat menyebabkan pusing yang berat berupa
vertigo atau pusing berputar, migraine, stress, cemas, depresi, dan kadar
gula yang rendah.
Fabella (1993) menyebutkan gejala kecemasan secara psikologis, yaitu:
a. Perilaku membual dan pamer. Membual maksudnya mengatakan
sesuatu yang tidak benar atau tidak sesuai dengan kenyataan. Pamer
adalah menunjukkan sesuatu baik berupa barang maupun keberhasilan
yang dicapai pada orang lain secara berlebihan. Seseorang yang
membual atau pamer akan menimbulkan kecemasan karena orang yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
membual atau pamer tersebut cemas apabila cerita pamer yang
dibuatnya ketahuan oleh orang lain.
b. Pembawaan gugup atau gangguan dalam berkata-kata.
c. Penghindaran terhadap situasi yang dapat mendatangkan kecemasan
dengan cara tidur, menyibukkan diri atau berkhayal. Berkhayal adalah
memikirkan sesuatu yang belum terjadi atau tidak nyata.
d. Munculnya reaksi tertentu terhadap rangsangan (kurang tanggap
ataupun terlalu sensitif)
e. Perilaku yang berubah menjadi aneh. Misalnya seseorang yang biasanya
ramah dan baik, tiba-tiba menjadi tidak peduli dengan orang lain dan
mudah tersinggung.
Berdasarkan pendapat dari tokoh diatas, peneliti menarik kesimpulan
bahwa gejala-gejala kecemasan yang dialami seseorang dapat dilihat secara
psikologis seperti rasa takut, gelisah, gugup, khawatir, dan dapat dilihat
pula secara fisiologis seperti berkeringat dingin, jantung berdetak cepat,
kepala pusing, dan lain-lain.
4.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Kecemasan
a. Menurut Supratiknya (1995) ada beberapa penyebab munculnya
kecemasan,
1) Modelling, yaitu mencontoh orangtua yang memiliki sifat tegang
dan pencemas. Misalnya ketika aka nada tamu atau keluarga besar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
yang akan datang ke rumah. Apabila orangtuanya pencemas, maka
ia akan mondar-mandir menunggu kedatangan keluarga yang
memang sudah ditunggu. Melihat orangtua yang cemas dengan
menunnjukkan perilaku mondar-mandir, maka anak akan meniru
kebiasaan orangtua.
2) Tidak mampu mengendalikan dorongan-dorongan yang dapat
“membahayakan“ atau “mengancam”, seperti rasa bermusuhan
terhadap seseorang, dan dorongan-dorongan seks.
3) Membuat keputusan-keputusan yang menimbulkan kecemasan.
Misalnya membuat keputusan atau pilihan yang tidak sesuai dengan
keyakinan dalam dirinya, sehingga individu tersebut dengan
sendirinya akan mengalami kecemasan.
4) Munculnya kembali trauma psikologis yang pernah dialami di masa
lalu. Perasaan cemas muncul karena adanya pengalaman masa lalu,
sehingga individu membayangkan atau teringat kembali dan
menyebabkan perasaan cemas itu akan muncul kembali.
b. Menurut Daradjat (1985) penyebab seseorang mengalami kecemasan
karena:
1) Merasa diri (fisik) kurang.
Individu menilai bahwa dirinya memiliki kekurangan fisik yang
memberikan pengaruh pada dirinya dalam bersosialisasi dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
orang lain. Misalnya merasa dirinya kurang tinggi ketika berada di
dekat teman-temannya yang lebih tinggi. Memiliki rasa percaya diri
yang rendah terhadap kondisi fisik yang ada pada dirinya, membuat
orang tersebut merasakan cemas. Cemas bila di ejek atau jadi bahan
tertawaan. Bagi orang yang sudah dewasa tidak akan saling
mengejek antar teman, tetapi bagi anak-anak, kondisi fisik yang
kurang seperti kurang tinggi akan jadi bahan ejekan dan tertawaan
teman-teman seusianya yang lebih tinggi. Misalnya ejekan kerdil
atau cebol. Seorang anak akan cemas bila diejek cebol atau kerdil,
terutama bila diejek di depan teman-temannya yang lain. Sama
halnya dengan menstruasi. Remaja putri
akan mengalami
kecemasan apabila menstruasi datang lebih cepat diantara temanteman seusianya.
2) Pengaruh pendidikan waktu kecil
Seorang anak yang masa kecilnya sering diberi nasehat atau
dilarang untuk melakukan suatu hal. Kondisi ini akhirnya membuat
individu tersebut kurang percaya diri dan akan mengalami
kecemasan bila melihat, memegang atau melakukan hal-hal yang
sering dilarang oleh orangtuanya. Seorang anak memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi terhadap segala hal. Rasa ingin tahu yang
terhambat karena adanya berbagai larangan dari orangtua membuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
anak mempunyai pengetahuan yang rendah. Misalnya anak yang
bermain pisau. Sebagian orangtua pasti akan melarang anak yang
bermain pisau, orangtua lebih sering mengatakan pada anak bahwa
pisau itu sangat berbahaya dan akan melukai dirinya. Sementara
anak tersebut belum pernah mengetahui apakah benar pisau dapat
melukainya. Dengan adanya larangan bermain pisau, membuat anak
tidak mengetahui bahwa pisau benar-benar dapat melukai tubuh.
Anak pun akan mempunyai persepsi bahwa semua pisau itu pasti
akan melukai. Padahal tidak semua pisau dapat melukai, seperti
pisau tumpul atau pisau mainan yang tidak bisa melukai. Sama
halnya dengan menstruasi. Sebagian orangtua akan melarang
putrinya menggunakan pembalut saat menstruasi. Orangtua
menyarankan menggunakan kain sebagai pembalut. Menurut
pandangan orangtua, menggunakan pembalut saat menstruasi itu
berbahaya. Sehingga anak akan mempunyai persepsi bahwa
menggunakan pembalut saat menstruasi itu berbahaya. Dengan
adanya larangan menggunakan pembalut, remaja putri yang sudah
menstruasi
akan
menganggap
bahwa
menstruasi
itu
tidak
menyenangkan dan merepotkan. Repot karena harus mencuci kain
yang dipakai sebagai pembalut. Terkadang merasa jijik dengan kain
pembalut yang di gunakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
3) Sering terjadi frustrasi karena keinginannya tidak tercapai, baik
secara material maupun sosial.
4) Rasa tidak berdaya.
Merasa tidak mampu melakukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh
orang lain. Merasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang
dimiliki.
5) Tidak ada rasa kekeluargaan.
Kurang adanya rasa humoris dan saling pengertian dalam keluarga
serta kurang adanya rasa peduli antar anggota keluarga lainnya.
c. Menurut Sundari (2005) penyebab kecemasan yang dialami seseorang
antara lain:
1) Merasa berdosa atau bersalah. Misalnya individu melakukan suatu
hal yang bertentangan dengan hati nurani atau keyakinannya.
Seorang pelajar yang menyontek ketika ujian dan menjadi
berkeringat dingin ketika pengawas lewat di depannya.
2) Akibat melihat dan mengetahui bahaya yang mengancam dirinya.
Misalnya seseorang yang sedang berkendara mengetahui bahwa
kendaraan yang dinaiki remnya mecet, maka seseorang tersebut
akan merasa cemas kalau terjadi kecelakaan beruntun dan dia
adalah penyebabnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh tentang penyebab kecemasan,
peneliti menyimpulkan bahwa kecemasan disebabkan karena kesalahan dalam
diri seseorang yang menyebabkan kecemasan itu muncul. Tidak adanya
keyakinan atau rasa percaya diri.
C.
Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah pengeluaran cairan darah dari vagina secara berkala
selama masa usia reproduktif. Keluarnya darah dari vagina disebabkan
luruhnya lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan
sel telur yang tidak dibuahi. Menstruasi biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu: Ketidakseimbangan hormon, stres, penyakit, gaya hidup, dan berat
badan (Ramaiah, 2006). Pengertian menstruasi adalah pendarahan periodik dari
uterus disertai dengan pengelupasan endometrium (Proverawati & misaroh,
2009).
Menurut Asrinah (2011) menstruasi adalah proses keluarnya darah yang
terjadi secara periodik. Keluarnya darah dari vagina disebabkan luruhnya
lapisan dalam rahim yang banyak mengandung pembuluh darah dan sel telur
yang tidak dibuahi.
Berdasarkan pendapat beberapa tokoh di atas tentang pengertian
menstruasi, peneliti menyimpulkan bahwa menstruasi adalah proses keluarnya
darah dari dalam rahim yang terjadi karena luruhnya lapisan dalam rahim.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Menstruasi terjadi secara alami pada setiap perempuan yang sehat, dan menjadi
ciri khas kedewasan wanita.
D.
Kecemasan Menghadapi Menstruasi
Pengetahuan yang sedikit mengenai menstruasi membuat remaja putri
merasa malu ketika menstruasi. Kurangnya informasi mengenai menstruasi,
dapat menyebabkan kecemasan menghadapi menstruasi pada remaja putri.
Remaja putri juga akan merasa takut dan berpikir kehilangan banyak darah saat
menstruasi (Byer, Shainberg, & Galliano, 1999). Remaja putri merasa malu
apabila menstruasi datang terlambat atau lebih cepat dari teman-teman
perempuan yang seusia dirinya. Remaja putri yang terlalu dini atau terlambat
mengalami menstruasi harus mendapatkan informasi yang tepat agar tidak
menimbulkan kecemasan. Timbulnya kecemasan akan membuat keinginan
untuk menolak proses fisiologis menstruasinya. Oleh karena itu tidak jarang
terjadi, timbulnya penolakan menstruasi. Secara tidak sadar rasa cemas tersebut
kemudian diperkuat oleh rasa ketakutan yang mungkin akan menyebabkan
timbulnya keinginan untuk menolak datangnya menstruasi (Kartono, 1995).
E.
Gejala Sindrom Premenstruasi
Andrews (2009) mengelompokkan gejala sindrom premenstruasi ke
dalam 3 kategori yaitu gejala fisik, gejala psikologis dan gejala perilaku:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
29
Gejala Fisik. Wanita yang menderita sindrom premenstruasi dapat
mengalami gejala fisik seperti perut kembung, retensi cairan dan nyeri
payudara.
2.
Gejala Psikologis. Banyak wanita merasakan bahwa gejala psikologis
merupakan kumpulan gejala premenstruasi yang paling sulit untuk diatasi.
Adapun gejala kecemasan psikologis yang sering dirasakan yaitu tegang,
le