Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB I

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen program bimbingan dan konseling merupakan siklus yang meliputi perencanaan, pelak-sanaan serta evaluasi. Siklus tersebut senantiasa saling berkaitan dan berkesinambungan. Suatu hasil akan dipengaruhi oleh perencanaan dan pelaksanaan program. Hasil akan terlihat manakala proses evaluasi berjalan dengan baik (P4TK, 2010). Begitu pentingnya peranan evaluasi pada program bimbingan dan kon-seling, maka evaluasi program hendaknya dijalankan dengan seksama.

Evaluasi program merupakan salah satu fungsi manajemen penting dalam bimbingan dan konseling dan harus dilakukan oleh guru bimbingan dan kon-seling. Tanpa adanya evaluasi guru bimbingan dan konseling tidak mungkin dapat mengetahui dan meng-identifikasi keberhasilan pelaksanaan program bim-bingan dan konseling yang telah dijalankan. Dengan dilakukan evaluasi manajemen program secara jelas dan cermat maka dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan dan konseling bagi peserta didik sebagai subyek layanan (P4TK, 2010).


(2)

Menurut Mashudi (2013) bahwa kedudukan evaluasi dalam manajemen ada empat fungsi mana-jemen yang berasal dari klarifikasi paling awal dari fungsi-fungsi manajerial yaitu: planning, organizing, leading, dan controlling. Layanan bimbingan dan konseling sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program pendidikan, juga dituntut untuk menjalankan evaluasi terhadap berbagai layanan BK yang diseleng-garakan.

Tuntutan terhadap evaluasi ini terdapat dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Bab I pasal 1 ayat 4 mengenai tugas pokok guru BK. Tugas pokok guru BK ialah menyusun program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, mengevaluasi pelaksanaan program bimbingan, menganalisis hasil pelaksanaan program bimbingan dan menindak lanjuti program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas guru BK untuk melaksanakan evaluasi program, juga tertuang dalam Permendiknas No 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK) di bagian kompetensi profesional, yang menyatakan bahwa guru BK mampu melaksanakan evaluasi pada perencanaan, pelaksanaan dan penilai-an kegiatpenilai-an BK.

Menurut Badrujaman (2011) kenyataan di lapangan, pelaksanaan evaluasi manajemen program


(3)

permasalahan sampai sekarang. Seringkali program BK yang diselenggarakan tidak dipedulikan siswa, bahkan tidak diminati siswa. Salah satu penyebab adalah ketiadaan evaluasi program yang dilakukan oleh guru BK. Ketiadaan evaluasi manajemen program mendorong terjadinya pengulangan berbagai program bimbingan dan konseling yang tidak menarik dan tidak relevan dengan kebutuhan siswa.

Penelitian Rachmalia (dalam Badrujaman 2011) mengenai pelaksanaan tugas pokok guru BK menun-jukkan bahwa untuk aspek evaluasi program bim-bingan dan konseling masih belum dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari guru BK melakukan evaluasi layan-an untuk mengetahui seberapa sukses laylayan-anlayan-an ylayan-ang telah diberikan. Responden menjawab selalu 18,75%; sering 25%; kadang-kadang 50%; pernah 6,25%; dan tidak pernah 0% (Rachmalia, 2006). Berdasarkan penelitian Rachmalia ditemukan bahwa masih ada guru BK ada yang tidak melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program bimbingan konseling yang di-selenggarakannya.

Penelitian yang dilakukan Astramovich (dalam Badrujaman 2011) yang dilakukan terhadap 241 konselor sekolah menengah atas, menengah pertama dan dasar di Amerika menunjukkan bahwa konselor yang tidak menggunakan data dari program yang mereka selenggarakan untuk modifikasi atau perbaik-an program sebperbaik-anyak 50,4%, dperbaik-an hperbaik-anya 5,2% setiap hari, 7,4% yang melakukannya, 8,3 % melakukannya


(4)

dua kali, dan 14,3% yang pernah melakukannya se-kali. Hal menarik dari studi ini yaitu 90% dari seluruh konselor yang menjadi subjek penelitian di atas sadar bahwa melakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabili-tas program yang mereka selenggarakan menjadi sebuah kebutuhan pada era sekarang.

Berdasarkan dua penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prosentase guru BK dalam melakukan evaluasi manajemen program bimbingan dan konseling yang diselenggarakan masih rendah. Permasalahan yang timbul dengan tidak dilakukannya evaluasi manajemen program adalah tidak diperoleh-nya informasi tentang efektivitas program sebagai umpan balik yang seharusnya menjadi petunjuk ber-kenaan dengan kekuatan dan kelemahan program yang diselenggarakan. Informasi derajat keberhasilan proses pelaksanaan maupun hasil pelaksanaan program tersebut, digunakan sebagai dasar dalam menetapkan langkah tindak lanjut untuk memperbaiki manajemen program menyebabkan guru BK melaksa-nakan program sebagai hal yang rutin, cenderung mengulang program yang sesungguhnya sudah tidak menjadi kebutuhan siswa, serta tidak bersentuhan dengan permasalahan siswa. Program BK yang dise-lenggarakan tanpa dasar hasil evaluasi program sebe-lumnya tidak akan mampu menjawab, mengurangi atau mengatasi masalah secara signifikan dan perma-salahan yang dialami siswa tetap tinggi.


(5)

Program education expo merupakan salah satu program tahunan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh SMA Karangturi sejak tahun 1997. Program Education Expo dilaksanakan karena keba-nyakan siswa SMA sulit memilih Perguruan Tinggi yang tepat, apalagi menentukan jurusan yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan serta masa depan yang menjanjikan untuk siswa. Semakin banyak jumlah lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dan luar negeri, memiliki dampak bagi para lulusan SMA yaitu semakin terbuka pilihan bagi siswa ikut program education expo. Siswa dituntut jeli untuk menimbang dan memutuskan pilihan yang tepat diantara lembaga pendidikan tinggi yang ada. Keputusan yang tepat dapat siswa ambil jika siswa mendapatkan informasi yang tepat dan dari sumber informasi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu program education expo merupakan program yang sangat strategis dalam memberikan informasi, wawasan bagi siswa sekaligus langkah antisipatif agar siswa tidak mengalami kebi-ngungan dalam memperoleh informasi tentang studi lanjut.

Program education expo direncanakan untuk memfasilitasi siswa memperoleh informasi dari bebe-rapa lembaga pendidikan tinggi dalam negeri dan luar negeri. Tujuan education expo sesuai dokumen propo-sal kegiatan education expo tahun 2012, adalah agar siswa dapat memilih pendidikan tinggi yang diminati dengan alasan tepat sesuai dengan bakat dan


(6)

minat-nya (SMA Karangturi, 2012). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gębarowski (2012), education expo adalah salah satu instrumen yang memungkinkan untuk komunikasi yang efektif dengan para calon mahasiswa. Tujuan kegiatan education expo ini sejalan dengan pendapat Hurlock, 1997 bahwa usia siswa SMA mulai memikirkan masa depan mereka secara bersungguh-sungguh. Beny (2012) menyatakan ku-rangnya informasi yang berkaitan dengan pendidikan lanjutan dan juga berkaitan dengan orientasi karier siswa merupakan penghambat siswa untuk mengambil keputusan kariernya secara cepat.

Menurut Gani (2012), para siswa yang melanjut-kan pendidimelanjut-kannya maupun yang langsung bekerja, tidak berlangsung demikian saja tetapi melalui suatu proses pengambilan keputusan. Keputusan memilih perguruan tinggi dan pekerjaan yang dipilih sangatlah kompleks sehingga memerlukan informasi, pengetahu-an dpengetahu-an pertimbpengetahu-angpengetahu-an. Permasalahpengetahu-an siswa di SMA Karangturi dari hasil wawancara awal penulis dengan guru BK adalah menentukan perguruan tinggi yang tepat sesuai minat dan bakat mereka. Faktor penye-babnya adalah: (1) belum memiliki pemahaman yang mantap tentang kelanjutan pendidikan setelah lulus, (2) program studi yang dimasuki bukan pilihan sendiri, (3) belum memahami jenis jurusan yang cocok sesuai kemampuan diri sendiri. Kesulitan muncul disebabkan siswa merencanakan jurusan perguruan


(7)

tinggi hanya berdasarkan keinginan mereka yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya.

Menurut Mc Daniel et. al (dalam Munandir, 1996), bahwa dalam rangka evaluasi education expo, perlu diperoleh tanggapan-tanggapan balik dari siswa, guru, dan orang tua yang telah mengikuti kegiatan education expo. Prinsipnya mengenai bagaimana proses dan hasil serta manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan program education expo serta harapan mereka ke depan. Dua alasan yang dianggap sebagai alasan kuat mengapa guru bimbingan dan konseling jarang atau bahkan tidak melakukan evalu-asi program BK adalah kurangnya pengetahuan kon-selor sekolah mengenai metode evaluasi program serta terbatasnya waktu dan biaya (Trevisan & Hubert, Brown & Trusty dalam Badrujaman 2011).

Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Shertzer & Stone (1981) yang mengemukakan tujuh alasan yang menyebabkan guru BK tidak melakukan evaluasi terhadap programnya.

Pertama, guru BK tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan evaluasi. Kedua, guru BK tidak memiliki pengetahuan mengenai evaluasi program. Ketiga, perilaku manusia tidak mudah untuk di-ukur. Keempat, data sekolah yang tersedia cende-rung tidak lengkap. Kelima, evaluasi membutuh-kan anggaran tersendiri. Keenam, guru BK menga-lami kesulitan dalam penggunaan kelompok kontrol. Ketujuh, guru BK kesulitan memformu-lasikan kriteria yang sesuai dan dapat diukur. Ketujuh hal tersebut disinyalir menjadi alasan-alasan yang menyebabkan kegiatan evaluasi


(8)

program BK terkesampingkan bahkan tidak ter-sentuh.

Evaluasi program BK sebagai proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program BK yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Evaluasi manajemen program BK adalah evaluasi terhadap ber-bagai program BK yang ada di sekolah (Badrujaman, 2011). Program bimbingan dan konseling merupakan sebuah program yang unik dan kompleks sedangkan waktu yang tersedia dari sekolah bagi guru BK ter-batas. Hal ini menyebabkan program bimbingan dan konseling hanya terfokus pada pelaksanaannya, maka menjadi terlihat masuk akal jika kegiatan evaluasi yang membutuhkan waktu khusus untuk melakukan pengukuran dengan metode-metode tertentu menjadi terabaikan.

Hasil wawancara awal dengan guru BK bahwa SMA Karangturi Semarang menyatakan telah melaksa-nakan evaluasi program education expo setiap tahun-nya. Hal ini memberikan interpretasi bahwa evaluasi program education expo kemungkinan berubah tiap tahunnya karena siswanya juga berubah. Dari studi dokumentasi awal menunjukkan evaluasi program education expo di SMA Karangturi selama 3 tahun (2011-2013) kecenderungannya sama, pelaksanaan evaluasi program education expo sudah dilaksanakan, tetapi belum dilaksanakan secara menyeluruh atau


(9)

evaluasi program education expo sudah dilaksanakan tetapi hanya sepintas. Proses evaluasi lebih pada evaluasi penyelenggaraan, belum mengevaluasi penca-paian tujuan program education expo secara menye-luruh.

Gysbers dan Henderson (2006) menyatakan bahwa dalam evaluasi program bimbingan dan kon-seling secara menyeluruh ada tiga hal yaitu evaluasi perencanaan, evaluasi pelaksanaan, serta evaluasi hasil. Program yang dibuat perlu dievaluasi (evaluasi program) sejauh mana dapat dilaksanakan (evaluasi pelaksanaan) dan bermanfaat untuk mencapai hasil yang diinginkan (evaluasi hasil), sehingga jika terdapat kelemahan program dapat segera diperbaiki dan di-kembangkan.

Dalam melaksanakan program education expo perlu adanya evaluasi program dan evaluasi manaje-men program, sebab dengan adanya evaluasi program education expo akan diperoleh hasil sesuai tujuan program, sehingga tidak ada pengulangan yang beraki-bat tidak menarik bahkan tidak diminati peserta didik atau terkesan sekedar kegiatan rutin tahunan saja. Sehingga efektivitas dan capaian program belum dapat diukur. Sesuai pendapat Badrujaman (2011) bahwa tidak adanya perbaikan dalam program menyebabkan kegiatan program BK akan berulang setiap tahunnya menjadi tidak menarik bahkan tidak diminati peserta didik atau terkesan sekedar kegiatan rutin tahunan


(10)

saja, sehingga efektivitas dan tujuan program belum dapat diukur.

Evaluasi program education expo menjadi penting karena evaluasi program ini dapat mengukur efektifitas dan capaian tujuan program yang telah di-tetapkan. Jika program tidak dievaluasi secara menye-luruh maka yang terjadi adalah guru BK tidak dapat mendeteksi apa yang sebenarnya perlu diperbaiki dalam programnya. Guru BK tidak melakukan evalu-asi program secara menyeluruh karena guru BK me-rasa nyaman dengan apa yang ada. Mereka meng-anggap kegiatan education expo adalah kegiatan rutin tahunan, sehingga tanpa adanya evaluasi program secara menyeluruh pun, program sudah berjalan. Padahal, sebuah program dikatakan berhasil dan sukses apabila memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan (Badrujaman, 2011). Untuk itu penting melaksanakan evaluasi program secara menyeluruh.

Menurut Stufflebeam (1985) dalam Badrujaman (2011) menyatakan bahwa evaluasi seharusnya memi-liki tujuan untuk memperbaiki (to improve) bukan untuk membuktikan (to prove). Dengan demikian eva-luasi seharusnya dapat membuat perbaikan, mening-katkan akuntabilitas, serta pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena. Evaluasi seharusnya dapat memberikan gambaran menyeluruh terhadap program. Lebih daripada itu, menurutnya, penelaahan menyelu-ruh terhadap program harus dilakukan melalui


(11)

sebu-sebagai sebuah tahapan yang sistematis dan menye-luruh. Dengan melaksanakan evaluasi manajemen program bimbingan dan konseling secara menyeluruh maka dapat membuat perbaikan dan pengembangan program. Berdasarkan uraian latar belakang maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Program Education Expo SMA Karangturi Semarang Tahun 2014”.

1.2

Rumusan Masalah

Bagaimana evaluasi program education expo SMA Karangturi Semarang Tahun 2014 melalui jenis evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product )?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengevaluasi program education expo SMA Karangturi Semarang Tahun 2014 melalui jenis evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product ).

1.3

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritik maupun praktik.

1. Manfaat Teoritik

Gysbers dan Henderson (2006) menyatakan bahwa dalam evaluasi program BK secara menyeluruh


(12)

ada tiga hal yaitu evaluasi perencanaan, evaluasi pe-laksanaan, serta evaluasi hasil. Program yang dibuat perlu dievaluasi (evaluasi program) sejauh mana dapat dilaksanakan (evaluasi pelaksanaan) dan bermanfaat untuk mencapai hasil yang diinginkan (evaluasi hasil), sehingga jika terdapat kelemahan program dapat sege-ra diperbaiki dan dikembangkan. Apabila penelitian evaluasi program educatioan expo sesuai teori Gysbers dan Handerson serta dapat mengevaluasi secara me-nyeluruh program education expo di SMA Karangturi, maka penelitian ini sejalan dan mendukung teori tersebut tetapi apabila dalam penelitian tidak sesuai dengan teori Gysbers dan Henderson (2006), maka dapat memberikan sumbangan untuk pelaksanaan evaluasi program education expo di tahun-tahun yang akan datang.

2. Manfaat Praktik

Memberi masukan sekolah dan yayasan untuk membuat keputusan/kebijakan bagi penyelenggaraan program education expo di tahun yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan. Meliputi latar belakang masa-lah, rumusan masamasa-lah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika


(13)

penulis-Bab II : Kajian Teori. Pada bab ini memuat teori-teori evaluasi program BK , konsep model evaluasi program CIPP (Context, Input, Process, Product), education expo, penelitian yang relevan dan kerangka berfikir;

Bab III : Metode Penelitian menjelaskan tentang meto-de penelitian yang meliputi sub pokok bahas-an: Jenis dan tempat penelitian, Subyek penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisa data;

Bab IV : Hasil dan Pembahasan. Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian yang meliputi hasil diskripsi responden penelitian, analisis dan interpretasi data, serta pembahasan hasil penelitian;

Bab V : Penutup. Pada bab ini memuat kesimpulan dari penelitian dan saran-saran demi perbaikan dan pengembangan program BK khususnya education expo.


(1)

program BK terkesampingkan bahkan tidak ter-sentuh.

Evaluasi program BK sebagai proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program BK yang dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data, serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Evaluasi manajemen program BK adalah evaluasi terhadap ber-bagai program BK yang ada di sekolah (Badrujaman, 2011). Program bimbingan dan konseling merupakan sebuah program yang unik dan kompleks sedangkan waktu yang tersedia dari sekolah bagi guru BK ter-batas. Hal ini menyebabkan program bimbingan dan konseling hanya terfokus pada pelaksanaannya, maka menjadi terlihat masuk akal jika kegiatan evaluasi yang membutuhkan waktu khusus untuk melakukan pengukuran dengan metode-metode tertentu menjadi terabaikan.

Hasil wawancara awal dengan guru BK bahwa SMA Karangturi Semarang menyatakan telah melaksa-nakan evaluasi program education expo setiap tahun-nya. Hal ini memberikan interpretasi bahwa evaluasi program education expo kemungkinan berubah tiap tahunnya karena siswanya juga berubah. Dari studi dokumentasi awal menunjukkan evaluasi program

education expo di SMA Karangturi selama 3 tahun (2011-2013) kecenderungannya sama, pelaksanaan evaluasi program education expo sudah dilaksanakan, tetapi belum dilaksanakan secara menyeluruh atau


(2)

evaluasi program education expo sudah dilaksanakan tetapi hanya sepintas. Proses evaluasi lebih pada evaluasi penyelenggaraan, belum mengevaluasi penca-paian tujuan program education expo secara menye-luruh.

Gysbers dan Henderson (2006) menyatakan bahwa dalam evaluasi program bimbingan dan kon-seling secara menyeluruh ada tiga hal yaitu evaluasi perencanaan, evaluasi pelaksanaan, serta evaluasi hasil. Program yang dibuat perlu dievaluasi (evaluasi program) sejauh mana dapat dilaksanakan (evaluasi pelaksanaan) dan bermanfaat untuk mencapai hasil yang diinginkan (evaluasi hasil), sehingga jika terdapat kelemahan program dapat segera diperbaiki dan di-kembangkan.

Dalam melaksanakan program education expo

perlu adanya evaluasi program dan evaluasi manaje-men program, sebab dengan adanya evaluasi program

education expo akan diperoleh hasil sesuai tujuan program, sehingga tidak ada pengulangan yang beraki-bat tidak menarik bahkan tidak diminati peserta didik atau terkesan sekedar kegiatan rutin tahunan saja. Sehingga efektivitas dan capaian program belum dapat diukur. Sesuai pendapat Badrujaman (2011) bahwa tidak adanya perbaikan dalam program menyebabkan kegiatan program BK akan berulang setiap tahunnya menjadi tidak menarik bahkan tidak diminati peserta didik atau terkesan sekedar kegiatan rutin tahunan


(3)

saja, sehingga efektivitas dan tujuan program belum dapat diukur.

Evaluasi program education expo menjadi penting karena evaluasi program ini dapat mengukur efektifitas dan capaian tujuan program yang telah di-tetapkan. Jika program tidak dievaluasi secara menye-luruh maka yang terjadi adalah guru BK tidak dapat mendeteksi apa yang sebenarnya perlu diperbaiki dalam programnya. Guru BK tidak melakukan evalu-asi program secara menyeluruh karena guru BK me-rasa nyaman dengan apa yang ada. Mereka meng-anggap kegiatan education expo adalah kegiatan rutin tahunan, sehingga tanpa adanya evaluasi program secara menyeluruh pun, program sudah berjalan. Padahal, sebuah program dikatakan berhasil dan sukses apabila memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan (Badrujaman, 2011). Untuk itu penting melaksanakan evaluasi program secara menyeluruh.

Menurut Stufflebeam (1985) dalam Badrujaman (2011) menyatakan bahwa evaluasi seharusnya memi-liki tujuan untuk memperbaiki (to improve) bukan untuk membuktikan (to prove). Dengan demikian eva-luasi seharusnya dapat membuat perbaikan, mening-katkan akuntabilitas, serta pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena. Evaluasi seharusnya dapat memberikan gambaran menyeluruh terhadap program. Lebih daripada itu, menurutnya, penelaahan menyelu-ruh terhadap program harus dilakukan melalui


(4)

sebu-sebagai sebuah tahapan yang sistematis dan menye-luruh. Dengan melaksanakan evaluasi manajemen program bimbingan dan konseling secara menyeluruh maka dapat membuat perbaikan dan pengembangan program. Berdasarkan uraian latar belakang maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Program Education Expo SMA Karangturi

Semarang Tahun 2014”.

1.2

Rumusan Masalah

Bagaimana evaluasi program education expo SMA Karangturi Semarang Tahun 2014 melalui jenis evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product )?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengevaluasi program education expo SMA Karangturi Semarang Tahun 2014 melalui jenis evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product ).

1.3

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritik maupun praktik.

1. Manfaat Teoritik

Gysbers dan Henderson (2006) menyatakan bahwa dalam evaluasi program BK secara menyeluruh


(5)

ada tiga hal yaitu evaluasi perencanaan, evaluasi pe-laksanaan, serta evaluasi hasil. Program yang dibuat perlu dievaluasi (evaluasi program) sejauh mana dapat dilaksanakan (evaluasi pelaksanaan) dan bermanfaat untuk mencapai hasil yang diinginkan (evaluasi hasil), sehingga jika terdapat kelemahan program dapat sege-ra diperbaiki dan dikembangkan. Apabila penelitian evaluasi program educatioan expo sesuai teori Gysbers dan Handerson serta dapat mengevaluasi secara me-nyeluruh program education expo di SMA Karangturi, maka penelitian ini sejalan dan mendukung teori tersebut tetapi apabila dalam penelitian tidak sesuai dengan teori Gysbers dan Henderson (2006), maka dapat memberikan sumbangan untuk pelaksanaan evaluasi program education expo di tahun-tahun yang akan datang.

2. Manfaat Praktik

Memberi masukan sekolah dan yayasan untuk membuat keputusan/kebijakan bagi penyelenggaraan program education expo di tahun yang akan datang.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan tesis ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan. Meliputi latar belakang masa-lah, rumusan masamasa-lah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika


(6)

penulis-Bab II : Kajian Teori. Pada bab ini memuat teori-teori evaluasi program BK , konsep model evaluasi program CIPP (Context, Input, Process, Product), education expo, penelitian yang relevan dan kerangka berfikir;

Bab III : Metode Penelitian menjelaskan tentang meto-de penelitian yang meliputi sub pokok bahas-an: Jenis dan tempat penelitian, Subyek penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisa data;

Bab IV : Hasil dan Pembahasan. Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian yang meliputi hasil diskripsi responden penelitian, analisis dan interpretasi data, serta pembahasan hasil penelitian;

Bab V : Penutup. Pada bab ini memuat kesimpulan dari penelitian dan saran-saran demi perbaikan dan pengembangan program BK khususnya education expo.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keterlaksanaan Standar Pengelolaan Pendidikan di SMA Terakreditasi Kabupaten Semarang T2 942011065 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB II

0 1 45

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB IV

0 0 70

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014 T2 942012070 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Education Expo Sma Karangturi Semarang Tahun 2014

0 0 125

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB I

0 1 37

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pengembangan Komponen Standar Perpustakaan Sekolah Di SMA Negeri 12 Semarang T2 BAB I

0 0 11

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB I

0 0 7

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Swakelola DAK Pendidikan (Perpustakaan) SDN Bandarjo ecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2013 T2 BAB I

0 1 12