Hubungan Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu | Adnyana | GeoTadulako 5827 19311 1 PB

(1)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII D

DAN VIII E SMP NEGERI 5 PALU

I WAYAN ARI ADNYANA

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

TAHUN 2015


(2)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Penelitian : Hubungan Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu

Penulis : I Wayan Ari Adnyana Nomor Stambuk : A 351 09 060

Telah diperiksa dan disetujui untuk diterbitkan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Zeffitni, S.Pd.,M.T Nurvita, S.Pd.,M.Pd

NIP. 19710919 199803 2 001 NIP.19801127 200604 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan P. IPS FKIP Koordinator Program Studi Universitas Tadulako Pendidikan Geografi

Drs. Charles Kapile, M.Hum Widyastuti, S.Si.,M.Si


(3)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

ABSTRAK

I Wayan Ari A, (2015). Hubungan Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu. Skripsi, Program Studi S1 Pendidkan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Zeffitni, (II) Nurvita.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatam korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu dengan jumlah 36 orang siswa dan sekaligus menjadi sampel penelitian. Teknik pengumpulan data adalah observasi, angket,wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan inferensial. Data hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi belajar siswa kelas VIII D dan VIII E dalam mengikuti pembelajaran IPS Terpadu yaitu termasuk kategori sedang, sedangkan hasil belajar siswa kelas VIII D dan VIII E termasuk dalam kategori sedang yaitu 19 siswa nilainya terdapat pada interval 70-80 dengan presentase (52,8%). Hubungan antara motivasi belajar dan hasil yaitu signifikan, hal ini dapat dilihat rhitung (0,98) > rtabel (0,329). Jadi Ha

diterima dan Ho ditolak. Adapun upaya yang dilakukan guru meningkatkan motivasi belajar

siswa yaitu menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu, penggunaan

media pembelajaran, mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal.


(4)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

ABSTRACT

I Wayan Ari Adyana (2015). Motivation relationship with Student Results In IPS Integrated Learning In Class VIII D and VIII E SMPN 5 Palu. Script. Geography Education Program Department of Education Social Sciences University Tadulako. Supervisor (I) Zefittni, (II) Nurvita.

The problems that are examined in this research is any relationship between learning motivation with student result study in the teaching social studies Integrated in class VIII D and VIII E junior high school 5 Palu. The research method used is the quantitative correlation approach. The population in this study were all students in class VIII D and VIII E SMPN 5 Palu with a number of 36 students as well as sample.Data collection techniques are observation, questionnaires, interviews and documentation. Data were analyzed with descriptive and inferential analysis. The data of this research result showed that the learning motivation of students of class VIII D and VIII E in the following IPS Integrated Learning including categories were moderate. While the results of student learning class VIII D and VIII E included in the category are 19 students the value found in the intervals of 70-80 with a percentage (52,8%). The relationship between motivation and result of student learning that is significant, it can be seen rcount (0.98) > rtable (0,329). So, Ha received and Ho is rejected. As for efforts made teachers improve student learning motivation is to apply the methods of learning in Integrated IPS, used of instructional media, overcome students who have difficulty in learning the integrated IPS, giving awards to students who obtain maximum learning results.


(5)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

I PENDAHULUAN

Peningkatan sumber daya manusia merupakan langkah penting yang harus ditempuh dalam dunia pendidikan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang luas yang diciptakan oleh dunia pendidikan akan membentuk sumber daya manusia tersebut dalam rangka menyikapi perubahan global yang akan mempengaruhi tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, maka tentu tidak lepas dari proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di

sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Hal ini berarti bahwa berhasil

tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain ditentukan oleh proses pembelajaran yang dialami siswa sebagai anak didik.

Hasil belajar yang diharapkan biasanya berupa prestasi belajar yang baik atau optimal. Namun dalam pencapaian hasil belajar yang baik masih saja mengalami kesulitan dan hasil belajar yang didapat belum dapat dicapai secara optimal. Dalam peningkatan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya yakni motivasi untuk belajar.

Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin tinggi hasil belajar yang diperolehnya. Siswa melakukan berbagai upaya atau usaha untuk meningkatkan keberhasilan dalam belajar sehingga mencapai keberhasilan yang cukup memuaskan sebagaimana yang diharapkan.

Sekolah Menengah Pertama 5 Palu pada kelas VIII merupakan Sekolah Negeri pada jenjang menengah pertama dan pada tingkatan yang pertama. SMP Negeri 5 Palu kelas VIII ini terdapat tujuh kelas, yang masing-masih kelas dengan jumlah yang berbeda-beda yaitu ada yang berjumlah 20 siswa dalam satu kelas dan ada juga yang berjumlah 22 siswa dalam satu kelas. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 14 september 2014 peneliti menemukan permasalahan yaitu masih rendahnya keinginan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS Terpadu terutama siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun dari luar diri siswa (ekstrinsik). Rendahnya keinginan siswa dalam belajar IPS menyebabkan siswa enggan belajar dan tidak semangat dalam menerima pelajaran dikelas dan mengalami kesulitan dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut menyebabkan interaksi guru dengan siswa


(6)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

di dalam kelas cenderung pasif serta berdampak pada hasil belajar siswa yaitu hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu menjadi belum optimal. Hal itulah yang menjadi permasalahan peneliti, dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Terkait dengan permasalahan-permasalahaan tersebut, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul, “Hubungan Motivasi dengan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran IPS Terpadu Di Kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu”.

Mencermati uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu, bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu, apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu dan bagaimanakah upaya guru meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS

Terpadu di kelas VIII D dan VIII ESMP Negeri 5 Palu.

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu, mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu, mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu dan mengetahui upaya guru meningkatkan motivasi

belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5

Palu.

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat penelitian ini adalah bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam pencapaian dan peningkatan sistem pembelajaran sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran Bagi guru, dapat menjadi masukan bagi guru agar lebih meningkatkan keterampilan mengajar dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Bagi siswa, mampu memberikan masukan bagi siswa tentang pentingnya motivasi siswa dalam belajar sehingga para siswa mampu meraih hasil atau prestasi belajar yang optimal. Bagi peneliti dan calon peneliti, hasil penelitian ini digunakan sebagai wahana untuk mengkaji secara ilmiah gejala-gejala proses pendidikan dan mengetahui kondisi sebenarnya tentang motivasi belajar yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa disekolah, sekalian sebagai bekal pengetahuan saat nanti


(7)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

terjun kedunia pendidikan. Adapun temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi calon peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dibidang pendidikan

II METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:7) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik atau kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan antar variabel.

Penelitian ini di laksanakan di SMP Negeri 5 Palu, secara administratif SMP Negeri 5 Palu terletak di jalan Dharma Putera No. 3. Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dari Desember 2014 sampai akhir bulan Juni 2015.

Populasi merupakan keseluruhan subjek yang di teliti, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah guru IPS Terpadu kelas VIII berjumlah 1 orang dan seluruh siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu pada tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 36 orang. Karena subyeknya kurang dari 100, maka peneliti mengambil semuanya, dan sekaligus dijadikan sampel populasi sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi, 2006:134).

Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan rencana penelitian ini adalah melakukan observasi penelitian, menentukan sampel penelitian, menyebarkan angket dan melakukan wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan (1) analisis deskriptif guna memperoleh gambaran tentang hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu dengan menggunakan rumus P=f/Nx100% (Sudijono, 2003:40). (2) analisis inferensial yaitu digunakan untuk mengkaji kebenaran daripada hipotesis yaitu mencari hubungan kedua variabel dengan menggunakan “Korelasi Product Moment” dan kemudian di interpretasikan dengan tabel penolong.


(8)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII

E SMP Negeri 5 Palu

Didalam pendidikan formal, motivasi belajar menjadi salah satu faktor penyebab keberhasilan suatu program pendidikan karena motivasi merupakan pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Ngalim Purwanto 1998:71). Mengingat pentingnya motivasi terhadap peningkatan belajar siswa maka guru hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali. Motivasi belajar pada siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan sehingga mutu hasil belajar akan menjadi rendah.

Berdasarkan hasil deskriptif motivasi belajar dari aspek keinginan siswa dalam belajar dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.1, dan 4.4, tabel 4.1 dari 36 siswa yang menjadi reponden, 14 siswa (38,9%) menyatakan bahwa siswa kadang-kadang belajar setiap hari atas kemauan sendiri, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa siswa selalu belajar setiap hari atas kemauan sendiri dan pada tabel 4.4 dari 36 orang siswa yang menjadi responden, 30 siswa (83,3%) menyatakan bahwa tidak pernah belajar karena dipaksa orang tua, 5 siswa (13,9%) menyatakan bahwa kadang-kadang belajar karena dipaksa orang tua Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keinginan siswa dalam belajar siswa sangat baik hal ini dilihat bahwa siswa tidak dipaksa orang tua dalam belajar.

Selanjutnya siswa yang motivasi tinggi mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya dengan baik namun ada pula siswa yang tidak mengerjakan tugas hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.7, 4.8, 4.26, 4.27, dan 4.30, tabel 4.7 dari 36 orang siswa yang menjadi responden, 13 siswa (36,1%) menyatakan bahwa kadang-kadang berusaha mengerjakan tugas dari guru meskipun tugas itu sulit, 13 siswa (36,1%) menyatakan bahwa sering berusaha mengerjakan tugas dari guru meskipun tugas itu sulit. Dan pada tabel 4.8 dari 36 orang siswa, 24 siswa (66,6%) menyatakan bahwa tidak pernah menghindari tugas dari guru meskipun tugas itu ringan, 9 siswa (25%) menyatakan bahwa kadang-kadang menghindari tugas dari guru meskipun tugas itu ringan. Dan pada tabel 4.26 dari 36 orang siswa, 20 siswa (55,5%) menyatakan bahwa kadang-kadang menyempatkan waktu untuk mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan, 6 siswa (16,7%) menyatakan bahwa selalu menyempatkan waktu untuk mengerjakan tugas kelompok di perpustakaan.


(9)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

Dan pada tabel 4.27 dari 36 orang siswa, 14 siswa (38,8%) menyatakan bahwa kadang-kadang menikmati tugas-tugas yang diberikan oleh guru IPS, 11 siswa (30,6%) menyatakan bahwa selalu menikmati tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan pada tabel 4.30 dari 36 orang siswa, 21 siswa (58,4%) menyatakan selalu berusaha mengerjakan tugas rumah dengan sebaik-baiknya, 8 siswa (22,2%) menyatakan kadang-kadang berusaha mengerjakan tugas rumah dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru IPS sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pada pembelajaran IPS Terpadu, siswa yang mendalami materi pelajaran dengan

baik tentu mendapat hasil belajar yang baik, namun ada sebagian siswa kurang mendalami materi pelajaran hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.5, 4.11, dan 4.28, tabel 4.5 dari 36 orang siswa sebagai responden, 16 siswa (44,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan pelajaran IPS Terpadu, 11 siswa (30,6%) menyatakan bahwa sering membaca buku-buku yang ada kaitannya dengan pelajaran IPS Terpadu. Dan pada tabel 4.11 dari 36 orang siswa, 20 siswa (55,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang membahas pelajaran IPS di rumah setelah pulang sekolah, 8 siswa (16,7%) menyatakan bahwa tidak pernah membahas pelajaran IPS di rumah setelah pulang sekolah. Sedangkan pada tabel 4.28 dari 36 orang siswa, 15 siswa (41,7%) menyatakan bahwa kadang-kadang membaca buku setiap ada waktu luang, 8 siswa (22,2%) menayatakan bahwa selalu membaca buku setiap ada waktu luang. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang mendalami materi pelajaran. Padahal dalam proses pembelajaran siswa yang mendalami materi pelajaran, tentu mendapatkan mendapatkan hasil belajar yang baik.

Siswa yang memiliki tujuan dalam belajar memungkinkan akan mencapai keberhasilan, namun ada juga siswa kurang memiliki tujuan dalam belajar hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.2, 4.3 dan 4.9, tabel 4.2 dari 36 siswa menjadi responden, 16 siswa (44,4%) yang menyatakan kadang-kadang datang ke sekolah tepat waktu, 11 siswa (30,6%) menyatakan selalu datang ke sekolah tepat waktu. Dan pada tabel 4.3 dari 36 orang siswa, 16 siswa (44,4%) yang menyatakan bahwa kadang-kadang menetapkan tujuan yang kurang jelas dalam belajar, 8 siswa (22,2%) menyatakan bahwa sering menetapkan tujuan yang kurang jelas dalam belajar. Sedangkan pada tabel 4.9 dari


(10)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

36 orang siswa, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa kadang-kadang mempertimbangkan masa lalu untuk meraih sukses berikutnya, 9 siswa (25%) menyatakan bahwa sering mempertimbangkan masa lalu untuk meraih sukses berikutnya. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang memiliki tujuan dalam belajar sehingga hal ini sangan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Pada proses pembelajaran IPS Terpadu, terdapat siswa senang mengikuti

pembelajaran, serta ada yang tidak. namun dalam hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.12 dan 4.25, tabel 4.12 dari 36 siswa yang menjadi responden, 18 siswa (50%) menyatakan bahwa selalu mempunyai kemauan yang tinggi untuk meraih prestasi, 14 siswa (38,9%) menyatakan bahwa sering mempunyai kemauan yang tinggi untuk meraih prestasi. Dan pada tabel 4.25 dari 36 orang siswa, 15 siswa (41,6%) menyatakan bahwa selalu mengikuti pembelajaran IPS dengan rasa senang, 13 siswa (36,2%) menyatakan kadang-kadang mengikuti pembelajaran IPS dengan rasa senang. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS, selalu belajar dengan rasa senang.

Siswa yang tekun dalam belajar akan cepat memahami pelajaran namun apabila siswa tersebut tidak tekun maka akan mendapatkan kegagalan berikut ini dapat dilihat pernyataan responden pada tabel 4.6, 4.13, 4.19 dan 4.24, tabel 4.6 dari 36 siswa sebagai responden, 16 siswa (44,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang belajar dengan mandiri dalam menguasai materi pelajaran, 10 siswa (27,8%) menyatakan bahwa sering belajar dengan mandiri dalam menguasai materi pelajaran. Dan pada tabel 4.13 dari 36 orang siswa, 13 siswa (36,1%) menyatakan bahwa kadang-kadang belajar dengan keras agar prestasi belajar lebih dari teman sekelas, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa selalu belajar dengan keras agar prestasi belajar lebih dari teman sekelas. Dan pada tabel 4.19 dari 36 orang siswa, 29 siswa (80,5%) menyatakan bahwa kadang-kadang menyempatkan waktu untuk membaca diperpustakaan, 4 siswa (11,1%) menyatakan bahwa tidak pernah menyempatkan waktu untuk membaca diperpustakaan. Sedangkan pada tabel 4.24 dari 36 orang siswa, 19 siswa (52,8%) menyatakan bahwa kadang-kadang tetap belajar dikelas meskipun guru IPS tidak datang, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa hampir tidak pernah tetap belajar dikelas meskipun guru IPS tidak datang. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang tekun dalam belajar. Padahal siswa yang tekun dalam belajar memungkin mendapat hasil belajar yang baik.


(11)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

Siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru akan cepat mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru didepan kelasnya, apabila sebaliknya siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru maka siswa tersebut akan bingung. Berikutnya ini pernyataan responden dapat dilhat pada tabel 4.14, 4.20, dan 4.21, tabel 4.14 dari 36 siswa menjadi responden, 16 siswa (44,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang malu bertanya sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran kepada guru IPS, 14 siswa (38,9%) menyatakan bahwa tidak pernah malu bertanya sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran kepada guru IPS. Dan pada tabel 4.20 dari 36 orang siswa, 15 siswa (41,6%) menyatakan bahwa kadang-kadang memperhatikan guru ketika mengajar tetapi mengabaaikan alat peraga ketika guru menerangkan, 9 siswa (25%) menyatakan sering memperhatikan guru ketika mengajar tetapi mengabaaikan alat peraga ketika guru menerangkan. Sedangkan pada tabel 4.21 dari 36 orang siswa, 15 siswa (41,6%) siswa menyatakan bahwa sering memperhatikan pengarahan dari guru sekalipun mengharuskannya untuk belajar dengan keras, 10 siswa (27,8%) menyatakan bahwa kadang-kadang memperhatikan pengarahan dari guru sekalipun mengharuskannya untuk belajar dengan keras. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang memperhatikan penjelasan dari guru, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru perlu meningkatkan cara mengajar, agar siswa lebih memperhatikan penjelasan dari guru.

Pembelajaran merupakan proses yang sangat penting, agar siswa lebih termotivasi dalam belajar maka pujian perlu diberikan kepada siswa, agar siswa tersebut lebih semangat lagi untuk belajar. Berikut ini pernyataan dari responden dapat dilihat pada tabel 4.16 dari 36 orang siswa menjadi responden, 17 siswa (47,2%) menyatakan tidak pernah mendapat pujian prestasi yang dicapai, 14 siswa (38,9%) menyatakan bahwa tidak pernah mendapat pujian prestasi yang dicapai. Melihat dari pernyataan tersebut guru perlu memberikan pujian kepada siswa agar siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar. Selain memberikan pujian, siswa juga perlu mendapatkan perhatian dalam belajar. adapun tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.18, tabel 4.15 dari 36 siswa menjadi responden, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa selalu mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih semangat, 7 siswa (19,5%) menyatakan bahwa kadang-kadang mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih semangat. Dan pada tabel 4.18 dari 36 orang siswa, 19 siswa (52,8%) menyatakan bahwa tidak pernah mengabaikan kritikan dari teman-teman untuk kemajuan belajar, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa kadang-kadang mengabaikan


(12)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

kritikan dari teman-teman untuk kemajuan belajar. Selain pujian dan perhatian, pemberian hadiah juga perlu dilakukan oleh guru terhadap siswa yang berprestasi agar siswa tersebut merasa bangga dan tambah ulet lagi dalam belajar. Berikut pernyataan dari responden yang dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menyatakan dari 36 orang siswa, 24 siswa (66,6%) menyatakan bahwa tidak pernah mendapatkan hadiah atas prestasi yang dicapai, 7 siswa (19,4%) yang menyatakan bahwa kadang-kadang mendapatkan hadiah atas prestasi yang dicapai. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa kurang mendapat pujian, perhatian, dan juga penghargaan dari guru sehingga siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran, padahal dengan adanya pujian, perhatian dan penghargaan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar.

Teguran dari guru merupakan salah satu bentuk motivasi untuk memperbaiki cara belajar siswa. Siswa yang kurang mendapat teguaran tentu kurang dengan segera memperbaiki kesalahan yang dia lakukan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.22 dan 4.23, tabel 4.22 dari 36 orang siswayang menjadi responden, 15 siswa (41,6%) menyatakan bahwa selalu memeperbaiki kesalahan ketika guru memberikan teguran, 10 siswa (27,8%) yang menyatakan bahwa kadang-kadang memperbaiki kesalahan ketika guru memberikan teguran. Dan pada tabel 4.23 dari 36 orang siswa, 16 siswa (44,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang memperbaiki cara belajar tanpa menunggu arahan dari guru, 11 siswa (30,6%) menyatakan bahwa sering memperbaiki cara belajar tanpa menunggu arahan dari guru. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang mendapat teguran dari guru. Padahal dengan adanya teguran yang diberikan oleh guru siswa dengan cepat memperbaiki kesalahan dari siswa itu sendiri.

Persaingan dalam belajar dalam memperebutkan prestasi merupakan hal yang wajar, karena adanya persaingan membuat kita lebih termotivasi dalam belajar terlebih lagi guru selalu membimbing siswa dalam belajar. Persaingan dalam belajar dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.29, tabel 4.29 dari 36 orang siswa yang menjadi responden, 13 siswa (36,1%) menyatakan bahwa selalu bersaing secara sehat dalam meraih prestasi, 8 siswa (22,2%) menyatakan bahwa siswa kadang-kadang bersaing secara sehat dalam meraih prestasi. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa selalu bersaing secara sehat dalam meraih prestasi. Dengan guru memberikan kompetisi akan lebih termotivasi dalam belajar dan bersaing secara sehat dalam mendapatkan nilai yang baik.


(13)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

3.2 Hasil Belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E

SMP Negeri 5 Palu

Belajar merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh tiap inidividu secara sadar yang tujuannya untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan perubahan pola pikir baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan nilai yang positif yang dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam menjalani proses kehidupan. Briggs (dalam Taruh, 2003:17) yang mengatakan bahwa “hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar mengajar disekolah yang dinyatakan dengan

angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar”. Berdasarkan hasil deskriptif bahwa

hasil belajar siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 19 siswa dengan interval nilai antara 70-80 tingkat persentasenya (52,8%) dan jumlah siswa yang memiliki nilai dalam kategori tinggi sebanyak 17 siswa dengan interval nilai ≥81 dan tingkat persentasenya (47,2%).

3.3 Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS

Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan motivasi

belajar dengan hasil belajar. Hal ini ditunjukan dengan hasil rhitung adalah 0,98 atau 98% dan

apabila mengacu pada tabel interpretasi koefisisen korelasi menurut Sugiyono 0,98 berada diantara interval koefisien 0,80-1,000 yaitu tingkat hubungannya sangat kuat. Besarnya nilai hubungan variabel x atau besarnya sumbangan motivasi belajar terhadap hasil belajar dapat dilihat dengan cara mengitung nilai koefisisen determinen (KD), dimana hasil perhitungan diperoleh hasil sebesar 96,04%. Hal ini menjelaskan bahwa hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 96,04% sedangkan sisanya sebesar 3,96% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang belum dilakukan pengkajian lebih lanjut.

Mengacu pada ketentuan Ha diterima dan H0 ditolak jika thtung ≥ ttabel dan sebaliknya

jika thtung ≤ ttabel maka Ha ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diatas

dikonsultasikan dengan nilai ttabel maka diperoleh thitung ≥ ttabel atau 30,69 ≥ 2,042. Hal itu

berarti hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian menunjukan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada


(14)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

3.4 Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada

pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu

Peran guru dalam memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS Terpadu sangatlah penting terlebih lagi bagi siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar, maka guru perlu melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu 1) menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu, 2) penggunaan media pembelajaran, 3) mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, 4) memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal. Adapun penjelasan tentang upaya yang telah dilakukan oleh guru IPS Terpadu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu dapat dikemukakan dalam beberapa aspek sebagaimana terlihat sebagai berikut :

1) Menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu

Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah menerapkan metode pembelajaran yang tepat seperti metode ceramah, tanya jawab maupun pemberian tugas. Oleh karena itu, dengan adanya metode pembelajaran yang tepat maka siswa akan lebih termotivasi dalam pembelajaran.

2) Penggunaan media belajar yang tepat dalam pembelajaran IPS Terpadu

Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah menggunakan media belajar yang tepat dalam pembelajaran IPS Terpadu yaitu media yang berkaitan dengan pokok bahasan. Dengan adanya media dalam pembelajaran IPS Terpadu ini juga mampu mendorong siswa dalam menciptakan semangat belajar.

3) Mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu

Upaya lain yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah Mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu. Dengan memberikan solusi atau membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, tentu siswa akan merasa lebih semangat dalam belajar serta memperbaiki segala kekurangannya dalam mengikuti proses pembelajaran IPS Terpadu.

4) Memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Upaya lain yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah memberikan penghargaan kepada siswa yang


(15)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

memperoleh hasil belajar yang maksimal seperti pujian, perhatian dan hadiah. Dengan memberikan pujian atau hadiah kepada siswa dalam belajar IPS Terpadu, tentu siswa akan merasa lebih semangat dalam belajar serta siswa lebih meningkatkan hasil belajarnya.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1.Kesimpulan

1) Motivasi siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E Di SMP

Negeri 5 Palu termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan data yang mana jawaban siswa menyatakan kadang-kadang lebih banyak dibandingkan dengan, selalu, sering ataupun tidak pernah.

2) Hasil belajar yang diraih oleh siswa pada pembelajaran IPS Terpadu kelas VIII D dan

VIII E SMP Negeri 5 Palu termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 19 siswa

nilainya terdapat pada interval antara 70-80 dengan tingkat persentasenya (52,8%)

3) Ada korelasi yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPS Terpadu dan tingkat korelasinya tergolong sangat kuat yaitu 0,98 atau 98%.

4) Upaya guru menigkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu yaitu

menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu, penggunaan media pembelajaran, mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal.

4.2.Saran

1) Bagi kepala sekolah setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan pembinaan dan

pengawasan terhadap proses pembelajaran IPS Terpadu yang dilakukan oleh guru lebih ditingkatkan, karena tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun.

2) Bagi guru disarankan agar lebih meningkatkan usaha dalam motivasi belajar siswa yaitu

lebih ditingkatkan model perbelajaran IPS Terpadu, agar siswa dapat termotivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.

3) Meskipun motivasi belajar siswa berada dalam kategori sedang, akan tetapi siswa

diharapkan lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar dapat meraih hasil belajar yang memuaskan.


(16)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

V DAFTAR RUJUKAN

Purwanto, N. (1998). Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Sudijono, A. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit

Alfabeta

Suharsimi (2006). Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Eros,T. (2003). Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi Dalam Kaitannya Dengan Hasil


(1)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

Siswa yang memperhatikan penjelasan dari guru akan cepat mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru didepan kelasnya, apabila sebaliknya siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru maka siswa tersebut akan bingung. Berikutnya ini pernyataan responden dapat dilhat pada tabel 4.14, 4.20, dan 4.21, tabel 4.14 dari 36 siswa menjadi responden, 16 siswa (44,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang malu bertanya sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran kepada guru IPS, 14 siswa (38,9%) menyatakan bahwa tidak pernah malu bertanya sesuatu yang berkaitan dengan pelajaran kepada guru IPS. Dan pada tabel 4.20 dari 36 orang siswa, 15 siswa (41,6%) menyatakan bahwa kadang-kadang memperhatikan guru ketika mengajar tetapi mengabaaikan alat peraga ketika guru menerangkan, 9 siswa (25%) menyatakan sering memperhatikan guru ketika mengajar tetapi mengabaaikan alat peraga ketika guru menerangkan. Sedangkan pada tabel 4.21 dari 36 orang siswa, 15 siswa (41,6%) siswa menyatakan bahwa sering memperhatikan pengarahan dari guru sekalipun mengharuskannya untuk belajar dengan keras, 10 siswa (27,8%) menyatakan bahwa kadang-kadang memperhatikan pengarahan dari guru sekalipun mengharuskannya untuk belajar dengan keras. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang memperhatikan penjelasan dari guru, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru perlu meningkatkan cara mengajar, agar siswa lebih memperhatikan penjelasan dari guru.

Pembelajaran merupakan proses yang sangat penting, agar siswa lebih termotivasi dalam belajar maka pujian perlu diberikan kepada siswa, agar siswa tersebut lebih semangat lagi untuk belajar. Berikut ini pernyataan dari responden dapat dilihat pada tabel 4.16 dari 36 orang siswa menjadi responden, 17 siswa (47,2%) menyatakan tidak pernah mendapat pujian prestasi yang dicapai, 14 siswa (38,9%) menyatakan bahwa tidak pernah mendapat pujian prestasi yang dicapai. Melihat dari pernyataan tersebut guru perlu memberikan pujian kepada siswa agar siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar. Selain memberikan pujian, siswa juga perlu mendapatkan perhatian dalam belajar. adapun tanggapan responden dapat dilihat pada tabel 4.15 dan 4.18, tabel 4.15 dari 36 siswa menjadi responden, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa selalu mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih semangat, 7 siswa (19,5%) menyatakan bahwa kadang-kadang mendapat dorongan dari teman-teman untuk belajar lebih semangat. Dan pada tabel 4.18 dari 36 orang siswa, 19 siswa (52,8%) menyatakan bahwa tidak pernah mengabaikan kritikan dari teman-teman untuk kemajuan belajar, 12 siswa (33,3%) menyatakan bahwa kadang-kadang mengabaikan


(2)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

kritikan dari teman-teman untuk kemajuan belajar. Selain pujian dan perhatian, pemberian hadiah juga perlu dilakukan oleh guru terhadap siswa yang berprestasi agar siswa tersebut merasa bangga dan tambah ulet lagi dalam belajar. Berikut pernyataan dari responden yang dapat dilihat pada tabel 4.17 yang menyatakan dari 36 orang siswa, 24 siswa (66,6%) menyatakan bahwa tidak pernah mendapatkan hadiah atas prestasi yang dicapai, 7 siswa (19,4%) yang menyatakan bahwa kadang-kadang mendapatkan hadiah atas prestasi yang dicapai. Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa kurang mendapat pujian, perhatian, dan juga penghargaan dari guru sehingga siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran, padahal dengan adanya pujian, perhatian dan penghargaan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar.

Teguran dari guru merupakan salah satu bentuk motivasi untuk memperbaiki cara belajar siswa. Siswa yang kurang mendapat teguaran tentu kurang dengan segera memperbaiki kesalahan yang dia lakukan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.22 dan 4.23, tabel 4.22 dari 36 orang siswayang menjadi responden, 15 siswa (41,6%) menyatakan bahwa selalu memeperbaiki kesalahan ketika guru memberikan teguran, 10 siswa (27,8%) yang menyatakan bahwa kadang-kadang memperbaiki kesalahan ketika guru memberikan teguran. Dan pada tabel 4.23 dari 36 orang siswa, 16 siswa (44,4%) menyatakan bahwa kadang-kadang memperbaiki cara belajar tanpa menunggu arahan dari guru, 11 siswa (30,6%) menyatakan bahwa sering memperbaiki cara belajar tanpa menunggu arahan dari guru. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang mendapat teguran dari guru. Padahal dengan adanya teguran yang diberikan oleh guru siswa dengan cepat memperbaiki kesalahan dari siswa itu sendiri.

Persaingan dalam belajar dalam memperebutkan prestasi merupakan hal yang wajar, karena adanya persaingan membuat kita lebih termotivasi dalam belajar terlebih lagi guru selalu membimbing siswa dalam belajar. Persaingan dalam belajar dapat dilihat dari pernyataan responden pada tabel 4.29, tabel 4.29 dari 36 orang siswa yang menjadi responden, 13 siswa (36,1%) menyatakan bahwa selalu bersaing secara sehat dalam meraih prestasi, 8 siswa (22,2%) menyatakan bahwa siswa kadang-kadang bersaing secara sehat dalam meraih prestasi. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa siswa selalu bersaing secara sehat dalam meraih prestasi. Dengan guru memberikan kompetisi akan lebih termotivasi dalam belajar dan bersaing secara sehat dalam mendapatkan nilai yang baik.


(3)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

3.2 Hasil Belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu

Belajar merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh tiap inidividu secara sadar yang tujuannya untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan perubahan pola pikir baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap dan nilai yang positif yang dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam menjalani proses kehidupan. Briggs (dalam

Taruh, 2003:17) yang mengatakan bahwa “hasil belajar adalah seluruh kecakapan dan hasil

yang dicapai melalui proses belajar mengajar disekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar”. Berdasarkan hasil deskriptif bahwa hasil belajar siswa kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 19 siswa dengan interval nilai antara 70-80 tingkat persentasenya (52,8%) dan jumlah siswa yang memiliki nilai dalam kategori tinggi sebanyak 17 siswa

dengan interval nilai ≥81 dan tingkat persentasenya (47,2%).

3.3 Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar. Hal ini ditunjukan dengan hasil rhitung adalah 0,98 atau 98% dan apabila mengacu pada tabel interpretasi koefisisen korelasi menurut Sugiyono 0,98 berada diantara interval koefisien 0,80-1,000 yaitu tingkat hubungannya sangat kuat. Besarnya nilai hubungan variabel x atau besarnya sumbangan motivasi belajar terhadap hasil belajar dapat dilihat dengan cara mengitung nilai koefisisen determinen (KD), dimana hasil perhitungan diperoleh hasil sebesar 96,04%. Hal ini menjelaskan bahwa hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa sebesar 96,04% sedangkan sisanya sebesar 3,96% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang belum dilakukan pengkajian lebih lanjut.

Mengacu pada ketentuan Ha diterima dan H0 ditolak jika thtung ≥ ttabel dan sebaliknya jika thtung ≤ ttabel maka Ha ditolak dan H0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan diatas dikonsultasikan dengan nilai ttabel maka diperoleh thitung ≥ ttabel atau 30,69 ≥ 2,042. Hal itu berarti hipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan demikian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu kelas VIIID dan VIII E di SMP Negeri 5 Palu.


(4)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

3.4 Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu

Peran guru dalam memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS Terpadu sangatlah penting terlebih lagi bagi siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar, maka guru perlu melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu 1) menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu, 2) penggunaan media pembelajaran, 3) mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, 4) memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal. Adapun penjelasan tentang upaya yang telah dilakukan oleh guru IPS Terpadu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu dapat dikemukakan dalam beberapa aspek sebagaimana terlihat sebagai berikut :

1) Menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu

Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah menerapkan metode pembelajaran yang tepat seperti metode ceramah, tanya jawab maupun pemberian tugas. Oleh karena itu, dengan adanya metode pembelajaran yang tepat maka siswa akan lebih termotivasi dalam pembelajaran. 2) Penggunaan media belajar yang tepat dalam pembelajaran IPS Terpadu

Salah satu upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah menggunakan media belajar yang tepat dalam pembelajaran IPS Terpadu yaitu media yang berkaitan dengan pokok bahasan. Dengan adanya media dalam pembelajaran IPS Terpadu ini juga mampu mendorong siswa dalam menciptakan semangat belajar.

3) Mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu

Upaya lain yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah Mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu. Dengan memberikan solusi atau membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, tentu siswa akan merasa lebih semangat dalam belajar serta memperbaiki segala kekurangannya dalam mengikuti proses pembelajaran IPS Terpadu.

4) Memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal. Upaya lain yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu adalah memberikan penghargaan kepada siswa yang


(5)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

memperoleh hasil belajar yang maksimal seperti pujian, perhatian dan hadiah. Dengan memberikan pujian atau hadiah kepada siswa dalam belajar IPS Terpadu, tentu siswa akan merasa lebih semangat dalam belajar serta siswa lebih meningkatkan hasil belajarnya.

IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1.Kesimpulan

1) Motivasi siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu di kelas VIII D dan VIII E Di SMP Negeri 5 Palu termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan data yang mana jawaban siswa menyatakan kadang-kadang lebih banyak dibandingkan dengan, selalu, sering ataupun tidak pernah.

2) Hasil belajar yang diraih oleh siswa pada pembelajaran IPS Terpadu kelas VIII D dan VIII E SMP Negeri 5 Palu termasuk dalam kategori sedang yaitu sebanyak 19 siswa nilainya terdapat pada interval antara 70-80 dengan tingkat persentasenya (52,8%)

3) Ada korelasi yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu dan tingkat korelasinya tergolong sangat kuat yaitu 0,98 atau 98%.

4) Upaya guru menigkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu yaitu menerapkan metode belajar dalam pembelajaran IPS Terpadu, penggunaan media pembelajaran, mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar IPS Terpadu, memberikan penghargaan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar yang maksimal. 4.2.Saran

1) Bagi kepala sekolah setelah penelitian ini dilakukan, diharapkan pembinaan dan pengawasan terhadap proses pembelajaran IPS Terpadu yang dilakukan oleh guru lebih ditingkatkan, karena tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun.

2) Bagi guru disarankan agar lebih meningkatkan usaha dalam motivasi belajar siswa yaitu lebih ditingkatkan model perbelajaran IPS Terpadu, agar siswa dapat termotivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara optimal.

3) Meskipun motivasi belajar siswa berada dalam kategori sedang, akan tetapi siswa diharapkan lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar dapat meraih hasil belajar yang memuaskan.


(6)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P.IPS FKIP UNTAD Penerbit: E- Journal Geo- Tadulako UNTAD

V DAFTAR RUJUKAN

Purwanto, N. (1998). Psikologi pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Sudijono, A. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Suharsimi (2006). Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Eros,T. (2003). Konsep Diri dan Motivasi Berprestasi Dalam Kaitannya Dengan Hasil Belajar Fisika. Jurnal penelitian.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BADAR DAN SMP NEGERI 5 BADAR KAB. ACEH TENGGARA.

0 5 2

HUBUNGAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN GEMPABUMI SISWA KELAS VIII Hubungan Hasil Belajar IPS Dengan Pengetahuan Kesiapsiagaan Gempabumi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tulung Kabupaten Klaten.

0 2 16

HUBUNGAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN PENGETAHUAN KESIAPSIAGAAN GEMPABUMI SISWA KELAS VIII Hubungan Hasil Belajar IPS Dengan Pengetahuan Kesiapsiagaan Gempabumi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Tulung Kabupaten Klaten.

0 3 10

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS TERPADU DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Ips Terpadu Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas VIII E Smp Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS TERPADU DENGAN METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Ips Terpadu Dengan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Pada Siswa Kelas VIII E Smp Negeri 1 Sambi Tahun Pelajaran

0 1 13

Penggunaan Metode Field Study dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Geografi di Kelas VIII SMP Negeri 11 Palu | Heljayanti | GeoTadulako 2602 7808 1 PB

0 0 18

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA LCD DALAM MENUNJANG AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII/J PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 15 PALU | Nizar | GeoTadulako 3261 10116 1 PB

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 12 PALU | Hariyati | GeoTadulako 3255 10092 1 PB

0 0 16

Studi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Pada Siswa Kelas VIII Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 15 Palu | Erliani | GeoTadulako 5841 19379 1 PB

0 0 16

Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 7 Biromaru | Wahyudin | GeoTadulako 5840 19374 1 PB

0 0 13