Kampanye Bijak Konsumsi Monosodium Glutamate pada Kelas Menengah Bawah.
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Monosodium Glutamate adalah bumbu penyedap masakan yang sudah
sehari-hari dikonsumsi masyarakat menengah bawah dan cara konsumsinya dapat dikatakan berlebihan sehingga berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, salah satu kandungan MSG adalah natrium dan bila dikonsumsi berlebihan maka dikhawatirkan akan memicu penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi). Permasalahannya adalah minimnya kesadaran dan pengetahuan mereka akan bahaya konsumsi MSG yang berlebihan.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah perubahan perilaku sosial melalui sebuah kampanye agar masyarakat menjadi bijak dalam konsumsi MSG, yaitu dengan menggunakan sendok takaran. Diharapkan setelah kampanye ini dilakukan maka perilaku menggunakan sendok takaran menjadi suatu gaya hidup baru bagi masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga sebagai penyalur pesan sehingga menciptakan masyarakat yang sehat.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi ... 6
2.2 Desain Komunikasi Visual ... 6
2.2.1 Gambar / Foto ... 7
2.2.2 Tipografi ... 7
2.2.3 Warna ... 8
2.3 Media-Media ... 10
2.3.1 Seleksi Media ... 10
2.3.2 Karakteristik Media ... 11
2.4 Kampanye ... 11
2.4.1 Jenis-Jenis Kampanye ... 12
2.4.2 Model Kampanye ... 13
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
2.4.4 Faktor Penunjang Keberhasilan Kampanye ... 15
2.5 Persuasi ... 17
2.5.1 Teori-Teori Persuasi Dalam Praktik Kampanye ... 17
BAB III DATA DAN ANALISIS DATA 3.1 Data dan Fakta ... 20
3.1.1 Lembaga Terkait, Wawancara, Studi Literatur, Internet, Kuesioner .... 20
3.1.1.1 Lembaga Terkait ... 20
3.1.1.2 Wawancara ... 32
3.1.1.3 Studi Literatur ... 35
3.1.1.4 Data Internet ... 37
3.1.1.5 Data Kuesioner ... 41
3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ... 44
3.2 Analisis terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 46
3.2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 46
3.2.2 SWOT ... 47
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 49
4.1.1 Tahapan Kampanye ... 49
4.2 Konsep Kreatif ... 50
4.2.1 Konsep Verbal ... 50
4.2.2 Konsep Visual ... 50
4.3 Konsep Media ... 53
4.3.1 Logo Kampanye ... 53
4.3.2 Poster ... 56
4.3.3 Iklan Televisi ... 58
4.3.4 Iklan Radio ... 59
4.3.5 Iklan Tabloid ... 59
4.3.6 Iklan Koran ... 60
4.3.7 Sendok Takaran ... 60
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
4.3.9 Formulir ... 61
4.3.10 Media Berjalan ... 61
4.3.11 Flyer ... 62
4.3.12 Umbul-Umbul ... 62
4.3.13 Baligo ... 62
4.3.14 Spanduk ... 62
4.3.15 Backdrop ... 63
4.3.16 Stand Display ... 63
4.3.17 Merchandise ... 63
4.3.18 Event ... 64
4.4 Hasil Karya ... 65
4.4.1 Poster ... 65
4.4.2 Iklan Televisi ... 68
4.4.3 Iklan Radio ... 70
4.4.4 Iklan Tabloid ... 74
4.4.5 Iklan Koran ... 77
4.4.6 Sendok Takaran ... 77
4.4.7 Packaging ... 78
4.4.8 Formulir ... 79
4.4.9 Flyer ... 80
4.4.10 Spanduk ... 81
4.4.11 Media Berjalan ... 82
4.4.12 Umbul-Umbul ... 83
4.4.13 Baligo ... 84
4.4.14 Backdrop ... 85
4.4.17 Stand Display ... 85
4.4.18 Merchandise ... 86
4.5 Timeline ... 87
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 90
5.2 Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 91
LAMPIRAN ... 94
DATA PENULIS ... 97
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Departemen Kesehatan ... 20
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Departemen Kesehatan ... 23
Gambar 3.3 Logo BPOM ... 24
Gambar 3.4 Struktur Organisasi BPOM Republik Indonesia ... 27
Gambar 3.5 Logo Ajinomoto ... 28
Gambar 3.6 Logo Alfamart ... 29
Gambar 3.7 Logo Yomart ... 30
Gambar 3.8 Logo TRANS7 ... 31
Gambar 3.9 Brosur Festival Jajanan Bango Bandung ... 44
Gambar 3.10 Sosok Ibu Sebagai Pewaris Tradisi Kuliner ... 45
Gambar 4.1 Pendekatan Kreatif Visual Terhadap Media ... 52
Gambar 4.2 Logo Kampanye ... 53
Gambar 4.3 Font Dancing Script OT ... 54
Gambar 4.4 Font Segoe Print ... 54
Gambar 4.5 Warna Logo Kampanye ... 54
Gambar 4.6 Logo Grid ... 55
Gambar 4.7 Poster Awareness dan Knowledge “Mari Kenali” ... 65
Gambar 4.8 Poster Motivation “Mari Ubah” ... 66
Gambar 4.9 Poster Loyalty dan Rememberring “Mari Masak”... 67
Gambar 4.10 Iklan TV Motivation “Mari Ubah” ... 68
Gambar 4.11 Iklan TV Loyalty dan Rememberring “Mari Masak” ... 69
Gambar 4.12 Iklan Tabloid Awareness dan Knowledge “Mari Kenali” ... 74
Gambar 4.13 Iklan Tabloid Motivation “Mari Ubah” ... 75
Gambar 4.14 Iklan Tabloid Loyalty dan Reminding “Mari Masak” ... 76
Gambar 4.15 Iklan Koran Loyalty “Mari Masak” ... 77
Gambar 4.16 Sendok Takaran Ajinomoto ... 77
Gambar 4.17 Desain Packaging Kampanye “Mari Ubah” ... 78
Gambar 4.18 Aplikasi Packaging Kampanye “Mari Ubah” ... 78
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.20 Flyer Loyalty “Mari Ubah” ... 80
Gambar 4.21 Spanduk Loyalty “Mari Masak” ... 81
Gambar 4.22 Aplikasi Spanduk (Alfamart) ... 82
Gambar 4.23 Bus Loyalty”Mari Masak” Bagian Depan dan Belakang ... 82
Gambar 4.24 Bus Loyalty”Mari Masak” Bagian Kanan ... 82
Gambar 4.25 Bus Loyalty”Mari Masak” Bagian Kiri ... 82
Gambar 4.26 Umbul-Umbul Loyalty”Mari Masak” ... 83
Gambar 4.27 Aplikasi Umbul-Umbul (Tegalega Bandung) ... 83
Gambar 4.28 Baligo Loyalty”Mari Masak” ... 84
Gambar 4.29 Aplikasi Baligo & Umbul-umbul (Tegalega Bandung) ... 84
Gambar 4.30 Backdrop Loyalty dan Reminding ”Mari Masak” ... 85
Gambar 4.31 Stand Display Loyalty dan Reminding ”Mari Masak” ... 85
Gambar 4.32 Merchandise ... 86
(8)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini di Indonesia, hampir setiap makanan mengandung vetsin atau dikenal dengan Monosodium Glutamate (MSG). Selama ini MSG terkenal sebagai penyedap rasa untuk menambah cita rasa, namun dari tahun ke tahun kebutuhan akan vetsin selalu bertambah. Saat ini MSG atau vetsin sudah menjadi salah satu bumbu masakan yang sering dipakai oleh masyarakat menengah bawah. Cara pemakaiannya pun sudah tanpa takaran standar, jadi bila masakan masih belum terasa asin dan gurih maka MSG akan ditambahkan ke dalam makanan. Padahal bila ditelusuri vetsin adalah bahan fermentasi tetes gula tebu yang beresiko kesehatan bagi orang tua terutama anak-anak bila dikonsumsi secara berlebihan. Seringkali walaupun sudah ada peringatan mengenai penggunaan vetsin yang berlebihan kepada orang tua, khususnya ibu rumah tangga tetap saja mengkonsumsi MSG atau vetsin dalam jumlah yang berlebihan.
Adanya kontroversi dunia mengenai keamanan pengunaan Monosodium Glutamate sudah terjadi sejak dulu. Di Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1988 menyebutkan MSG adalah bahan tambahan pangan penguat rasa yang diizinkan dengan batas maksimum penggunaan secukupnya sesuai dengan tujuan penggunaannya. Akan tetapi yang jadi permasalahan utama saat ini adalah bukan MSG baik atau tidaknya untuk kesehatan, tetapi konsumsi MSG yang berlebihan justru yang dapat berbahaya bagi kesehatan dan bila dikonsumsi berlebihan akan memicu penyakit hipertensi.
Sama halnya seperti garam, kandungan natrium (sodium) dalam vetsin dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Pada orang yang kelebihan berat badan (obesitas) resiko hipertensi semakin tinggi. Hipertensi bukanlah penyakit yang dirasakan secara langsung, akan tetapi jika tidak diwaspadai sedini mungkin akan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Di Indonesia sendiri setiap tahunnya,
(9)
Universitas Kristen Maranatha 2 jumlah kematian yang disebabkan oleh hipertensi terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh faktor kelebihan natrium/sodium.
Pada dasarnya, MSG tidak selalu dibutuhkan untuk jenis masakan Indonesia karena Indonesia terkenal akan rempah-rempah dan mempunyai bahan-bahan yang membuat lezat pada masakan, sehingga jika masakan Indonesia ditambah dengan MSG dapat dikatakan berlebihan. Dalam rangka peningkatan kesehatan tubuh, ada baiknya jika kita membatasi konsumsi MSG dalam masakan atau bahkan kita dapat menggantinya dengan garam dan gula, bahkan dengan bawang merah, bawang putih, bawang bombai, daun bawang, seledri, merica, jahe, minyak wijen, dan sebagainya.
Kaitan topik ini dengan ilmu Desain Komunikasi Visual adalah menyampaikan pesan bahwa “konsumsi MSG atau vetsin yang berlebihan sangat berbahaya” kepada target audiens yang dikomunikasikan dengan perancangan Desain Komunikasi Visual dengan menarik dan tepat sasaran. Dari fenomena diatas, dapat dibayangkan mengapa bijak konsumsi MSG atau vetsin menjadi sangat penting untuk dibahas. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye ini. Perlu diketahui, cara penyampaian akan bahaya konsumsi MSG yang berlebihan melalui kampanye ini dapat memberikan pendidikan perbaikan gizi masyarakat.
Topik ini dipilih karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya konsumsi MSG yang berlebihan. Sepertinya hal ini sederhana dan tidak terlalu penting, akan tetapi jika pemakaian MSG yang berlebihan diabaikan akan memicu penyakit yang mematikan secara perlahan tetapi pasti. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat adalah dengan melakukan kampanye bijak konsumsi MSG. Dalam melakukan perubahan perilaku sosial seperti ini diperlukan sebuah kampanye melalui pemanfaatan media secara bersamaan yang tepat sasaran.
(10)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahan utama dari topik ini adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG, sedangkan permasalahan dalam bidang DKV adalah bagaimana menyampaikan hal tersebut ke dalam visual yang tepat sasaran dan menjadi suatu karya yang menarik.
Ada pun batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, yaitu adalah kampanye yang dilakukan hanya membahas bahaya/efek samping MSG dan penggunaan MSG yang berlebihan saja, karena kurangnya kesadaran masyarakat akan konsumsi MSG yang berlebihan, batasan lainnya adalah mengenai target atau sasaran yang dituju hanya meliputi masyarakat Indonesia saja, khususnya ibu rumah tangga secara nasional melalui kampanye yang akan dilakukan di 5 kota besar di Pulau Jawa dan pertama kali dilakukan di kota Bandung karena melihat akhir-akhir ini wisata kuliner di Bandung semakin diminati, sedangkan cakupan segmentasinya adalah menengah ke bawah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dibahas adalah
Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye dengan perancangan Desain Komunikasi Visual yang menarik dan tepat sasaran?
1.3 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan, berikut ini akan dipaparkan garis besar dari hasil yang diperoleh setelah masalah diteliti:
Menjabarkan cara-cara meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye dengan perancangan Desain Komunikasi Visual yang menarik dan tepat sasaran.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data diperoleh dari sumber bacaan berupa koran dan data internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Observasi, dengan cara melakukan peninjauan secara cermat yang dilakukan pada salah satu pabrik MSG di kota Bandung untuk meninjau peningkatan data penjualan MSG.
(11)
Universitas Kristen Maranatha 4 2) Wawancara, tanya jawab secara langsung terhadap dokter ahli gizi dan ahli jantung untuk mengetahui pendapat para ahli di bidangnya dan mendapatkan informasi mengenai MSG dan hipertensi.
3) Kuesioner, survei dengan penyebaran angket yang dilakukan di salah satu pabrik buruh yakni ibu rumah tangga menengah bawah untuk mengetahui pola konsumsi MSG mereka.
4) Studi kepustakaan, melakukan perbandingan antara asumsi dengan data dan fakta melalui buku kesehatan, majalah, koran, dan mengumpulkan data dari internet untuk mengetahui lebih detail permasalahan dan penguasaan data.
(12)
Universitas Kristen Maranatha 5
Latar Belakang Masalah
Pola konsumsi MSG yang berlebihan karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat menengah bawah akan
bahaya konsumsi MSG yang berlebihan.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye dengan perancangan DKV yang menarik dan tepat sasaran?
Analisis
Salah satu kandungan MSG adalah natrium (sodium) dan bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan hipertensi.
Metode Penelitian
- Wawancara - Kuesioner - Studi Literatur - Observasi
Teori Penunjang Jenis : Social change campaigns
Model : Kampanye Ostergaard Teori : Model Keyakinan Kesehatan dan Disonansi Kognitif.
Strategi Kampanye Strategi Kreatif Strategi Media Awareness Knowledge Motivation Loyalty Reminding - Perumpamaan agar lebih dekat/akrab
- Penggunaan artis yang dipercaya masyarakat menengah bawah
- Memanfaatkan sikap peduli keluarga
- Poster - Iklan TV - Radio
- Tabloid & Koran
- Sendok Takaran & Packaging - Formulir, Flyer & Bus - Umbul-umbul, Baligo &
Spanduk
- Event
- Backdrop & Stand Display
- Merchandise
Strategi Komunikasi Konsep : Mengedukasi ibu rumah tangga sebagai penyalur kampanye melalui pendekatan visual yang sesuai selera masyarakat menengah bawah.
Solusi : Kampanye Bijak Konsumsi MSG Menggunakan Sendok Takaran Pesan : Bahaya konsumsi MSG yang berlebihan terhadap kesehatan
Target : Masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga sebagai penyalur pesan kampanye
Tujuan Akhir
Menjadikan ibu rumah tangga agar bijak konsumsi MSG dengan menggunakan sendok takaran sehingga menjadi suatu gaya hidup baru.
(13)
Universitas Kristen Maranatha 90
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat dikemukakan bahwa pada saat ini Monosodium Glutamate (MSG) atau vetsin sudah menjadi salah satu bumbu penyedap masakan yang digunakan oleh masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga dan cara pemakaiannya dapat dikatakan berlebihan. Penggunaan MSG yang berlebihan dapat memicu penyakit tekanan darah tinggi karena mengingat salah satu kandungan MSG adalah natrium (sodium), maka dari itu perlu dilakukan kampanye perubahan sosial. Setelah kampanye ini dilakukan maka diharapkan ibu rumah tangga menjadi bijak konsumsi MSG dengan menggunakan sendok takaran sehingga menjadi suatu gaya hidup yang baru dan tercipta suatu kualitas hidup masyarakat yang sehat.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, diharapkan perlu adanya kesadaran dari pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain pemerintah khususnya Menteri Kesehatan, lembaga terkait, dan masyarakat menengah bawah. Dalam hal kontroversi aman atau tidak MSG sebaiknya pemerintah melakukan riset yang sejelas-jelasnya agar masyarakat sendiri tidak dibingungkan dengan kontroversi yang ada. Selain itu juga, produsen MSG jangan mencari keuntungan saja, tetapi juga harus dapat memperhatikan kesehatan masyarakat ketika menjual produknya. Diharapkan masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga dapat menyadari bahwa dalam mengkonsumsi makanan sebaik jangan hanya memperhatikan sisi kelezatannya saja, akan tetapi dilihat sisi kesehatan juga karena peran ibu rumah tangga menyangkut kesehatan keluarga sendiri, termasuk masyarakat.
(14)
Universitas Kristen Maranatha 91
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
John E. Kennedy, R. Dermawan Soemanagara, 2006, Marketing Communication :
Taktik Dan Strategi, Jakarta, PT. Bhuana Ilmu Populer
Krause, Jim, 2004, Design Basic Index, China, How Design Books
Kusrianto, Adi, 2009, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta, Penerbit Andi
Rangkuti, Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
Ruben, Brent D, Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour, USA, Alyn and Bacon
Susi Purwati, Salimar, Sri Rahayu, 2001, Perencanaan Menu Untuk Penderita
Tekanan Darah Tinggi, Jakarta, PT Penebar Swadaya
Venus, Antar, 2004, Manajemen Kampanye Panduan Teoretis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media
http://www.itb.ac.id/directory/163 (diakses pada hari Selasa, 27 Februari 2011 jam 09.25 WIB)
http://www.ahlidesain.com/tipografi.html (diakses pada hari Rabu, 2 Maret 2011, jam 21.42 WIB)
http://www.ahlidesain.com/tipografi-sebuah-ilmu-tentang-huruf.html (diakses pada hari Rabu, 2 Maret 2011, jam 22.08 WIB)
http://health.kompas.com/read/2009/03/14/20595663/Meningkat..Penderita.Hiperten si.dan.Gagal.Ginjal (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 16.22 WIB)
http://nasional.kompas.com/read/2008/04/26/08192227/Hipertensi.Waspadailah. (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 21.19 WIB)
(15)
Universitas Kristen Maranatha 92 http://nasional.kompas.com/read/2008/11/29/22534340/awas.pembunuh.berbahaya.n
omor.satu (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 21.23 WIB)
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/07/19454332/Penderita.Stroke.di.Yogyak arta.Meningkat.Dua.Kali.Lipat.. (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 22.22 WIB)
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2001/01/15/LU/mbm.20010115.LU7667 4.id.html (diakses pada hari Minggu, 13 Februari 2011, jam 22.40 WIB)
http://www.tempointeraktif.com/hg/kuliner/2010/07/26/brk,20100726-266185,id.html (diakses pada hari Minggu, 13 Februari 2011, jam 23.53 WIB) http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/10/18/EB/mbm.20101018.EB13487
(1)
Universitas Kristen Maranatha 3
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahan utama dari topik ini adalah bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG, sedangkan permasalahan dalam bidang DKV adalah bagaimana menyampaikan hal tersebut ke dalam visual yang tepat sasaran dan menjadi suatu karya yang menarik.
Ada pun batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas, yaitu adalah kampanye yang dilakukan hanya membahas bahaya/efek samping MSG dan penggunaan MSG yang berlebihan saja, karena kurangnya kesadaran masyarakat akan konsumsi MSG yang berlebihan, batasan lainnya adalah mengenai target atau sasaran yang dituju hanya meliputi masyarakat Indonesia saja, khususnya ibu rumah tangga secara nasional melalui kampanye yang akan dilakukan di 5 kota besar di Pulau Jawa dan pertama kali dilakukan di kota Bandung karena melihat akhir-akhir ini wisata kuliner di Bandung semakin diminati, sedangkan cakupan segmentasinya adalah menengah ke bawah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dibahas adalah
Bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye dengan perancangan Desain Komunikasi Visual yang menarik dan tepat sasaran?
1.3 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan, berikut ini akan dipaparkan garis besar dari hasil yang diperoleh setelah masalah diteliti:
Menjabarkan cara-cara meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye dengan perancangan Desain Komunikasi Visual yang menarik dan tepat sasaran.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data diperoleh dari sumber bacaan berupa koran dan data internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Observasi, dengan cara melakukan peninjauan secara cermat yang dilakukan pada salah satu pabrik MSG di kota Bandung untuk meninjau peningkatan data penjualan MSG.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 4
2) Wawancara, tanya jawab secara langsung terhadap dokter ahli gizi dan ahli jantung untuk mengetahui pendapat para ahli di bidangnya dan mendapatkan informasi mengenai MSG dan hipertensi.
3) Kuesioner, survei dengan penyebaran angket yang dilakukan di salah satu pabrik buruh yakni ibu rumah tangga menengah bawah untuk mengetahui pola konsumsi MSG mereka.
4) Studi kepustakaan, melakukan perbandingan antara asumsi dengan data dan fakta melalui buku kesehatan, majalah, koran, dan mengumpulkan data dari internet untuk mengetahui lebih detail permasalahan dan penguasaan data.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 5 Latar Belakang Masalah
Pola konsumsi MSG yang berlebihan karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat menengah bawah akan
bahaya konsumsi MSG yang berlebihan.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat menengah bawah agar bijak mengkonsumsi MSG melalui kampanye dengan perancangan DKV yang menarik dan tepat sasaran?
Analisis
Salah satu kandungan MSG adalah natrium (sodium) dan bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan hipertensi.
Metode Penelitian
- Wawancara
- Kuesioner - Studi Literatur - Observasi Teori Penunjang
Jenis : Social change campaigns
Model : Kampanye Ostergaard
Teori : Model Keyakinan Kesehatan dan Disonansi Kognitif.
Strategi Kampanye Strategi Kreatif Strategi Media Awareness Knowledge Motivation Loyalty Reminding
- Perumpamaan agar lebih dekat/akrab
- Penggunaan artis yang dipercaya
masyarakat menengah bawah
- Memanfaatkan sikap peduli keluarga
- Poster - Iklan TV - Radio
- Tabloid & Koran
- Sendok Takaran & Packaging - Formulir, Flyer & Bus - Umbul-umbul, Baligo &
Spanduk - Event
- Backdrop & Stand Display - Merchandise
Strategi Komunikasi
Konsep : Mengedukasi ibu rumah tangga sebagai penyalur kampanye melalui pendekatan visual yang sesuai selera masyarakat menengah bawah.
Solusi : Kampanye Bijak Konsumsi MSG Menggunakan Sendok Takaran
Pesan : Bahaya konsumsi MSG yang berlebihan terhadap kesehatan
Target : Masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga sebagai penyalur pesan kampanye
Tujuan Akhir
Menjadikan ibu rumah tangga agar bijak konsumsi MSG dengan menggunakan sendok takaran sehingga menjadi suatu gaya hidup baru.
(4)
Universitas Kristen Maranatha 90
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat dikemukakan bahwa pada saat ini Monosodium Glutamate (MSG) atau vetsin sudah menjadi salah satu bumbu penyedap masakan yang digunakan oleh masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga dan cara pemakaiannya dapat dikatakan berlebihan. Penggunaan MSG yang berlebihan dapat memicu penyakit tekanan darah tinggi karena mengingat salah satu kandungan MSG adalah natrium (sodium), maka dari itu perlu dilakukan kampanye perubahan sosial. Setelah kampanye ini dilakukan maka diharapkan ibu rumah tangga menjadi bijak konsumsi MSG dengan menggunakan sendok takaran sehingga menjadi suatu gaya hidup yang baru dan tercipta suatu kualitas hidup masyarakat yang sehat.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, diharapkan perlu adanya kesadaran dari pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain pemerintah khususnya Menteri Kesehatan, lembaga terkait, dan masyarakat menengah bawah. Dalam hal kontroversi aman atau tidak MSG sebaiknya pemerintah melakukan riset yang sejelas-jelasnya agar masyarakat sendiri tidak dibingungkan dengan kontroversi yang ada. Selain itu juga, produsen MSG jangan mencari keuntungan saja, tetapi juga harus dapat memperhatikan kesehatan masyarakat ketika menjual produknya. Diharapkan masyarakat menengah bawah, khususnya ibu rumah tangga dapat menyadari bahwa dalam mengkonsumsi makanan sebaik jangan hanya memperhatikan sisi kelezatannya saja, akan tetapi dilihat sisi kesehatan juga karena peran ibu rumah tangga menyangkut kesehatan keluarga sendiri, termasuk masyarakat.
(5)
Universitas Kristen Maranatha 91
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
John E. Kennedy, R. Dermawan Soemanagara, 2006, Marketing Communication :
Taktik Dan Strategi, Jakarta, PT. Bhuana Ilmu Populer
Krause, Jim, 2004, Design Basic Index, China, How Design Books
Kusrianto, Adi, 2009, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Yogyakarta, Penerbit Andi
Rangkuti, Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif & Analisis Kasus Integrated
Marketing Communication, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama
Ruben, Brent D, Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour, USA, Alyn and Bacon
Susi Purwati, Salimar, Sri Rahayu, 2001, Perencanaan Menu Untuk Penderita
Tekanan Darah Tinggi, Jakarta, PT Penebar Swadaya
Venus, Antar, 2004, Manajemen Kampanye Panduan Teoretis dan Praktis dalam
Mengefektifkan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media
http://www.itb.ac.id/directory/163 (diakses pada hari Selasa, 27 Februari 2011 jam 09.25 WIB)
http://www.ahlidesain.com/tipografi.html (diakses pada hari Rabu, 2 Maret 2011, jam 21.42 WIB)
http://www.ahlidesain.com/tipografi-sebuah-ilmu-tentang-huruf.html (diakses pada hari Rabu, 2 Maret 2011, jam 22.08 WIB)
http://health.kompas.com/read/2009/03/14/20595663/Meningkat..Penderita.Hiperten si.dan.Gagal.Ginjal (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 16.22 WIB)
http://nasional.kompas.com/read/2008/04/26/08192227/Hipertensi.Waspadailah. (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 21.19 WIB)
(6)
Universitas Kristen Maranatha 92
http://nasional.kompas.com/read/2008/11/29/22534340/awas.pembunuh.berbahaya.n omor.satu (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 21.23 WIB)
http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/07/19454332/Penderita.Stroke.di.Yogyak arta.Meningkat.Dua.Kali.Lipat.. (diakses pada hari Selasa, 8 Februari 2011, jam 22.22 WIB)
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2001/01/15/LU/mbm.20010115.LU7667 4.id.html (diakses pada hari Minggu, 13 Februari 2011, jam 22.40 WIB)
http://www.tempointeraktif.com/hg/kuliner/2010/07/26/brk,20100726-266185,id.html (diakses pada hari Minggu, 13 Februari 2011, jam 23.53 WIB) http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/10/18/EB/mbm.20101018.EB13487