MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEIMBANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN PAPAN TITIAN.

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEIMBANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN PAPAN TITIAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B di RA Ulul Albab Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh Cucu Yuniar

1010060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAKUSIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

Meningkatkan Kemampuan

Keseimbangan Anak Taman

Kanak-Kanak Melalui Bermain

Papan Titian

Oleh Cucu Yuniar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Cucu Yuniar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

(5)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak -Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEIMBANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN PAPAN TITIAN

Cucu Yuniar, 1010060

Penelitian ini dilakukan berasarkan dari pengamatan penulis bahwa kemampuan keseimbangan anak kelompok B di RA Ulul Albab masih belum optimal. Keseimbangan tubuh mempunyai peranan penting karena apabila anak yang keseimbangannya terpenuhi maka penguasaan terhadap gerak motorik kasar akan terbentuk secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan anak kelompok B di RA Ulul Albab melalui bermain papan titian. Subyek Penelitian ini anak kelompok B dengan jumlah 12 orang anak terdri dari 8 orang anak perempuan dan 4 orang anak laki-laki. Bentuk penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, sebanyak dua siklus setiap siklus terdiri dari dua tindakan yang meliputi empat tahap, tahap perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi. tehnik pengumpulan data meliputi observasi dokumentasi dan catatan lapangan. Penelitian ini difokuskan pada kemampuan berdiri dengan satu kaki, berjalan sambil berjinjit, berjalan di atas papan titian. dari hasil penelitian hampir semua anak mengalami peningkatan yang berarti. Siklus I dan siklus II kategori paling rendah naik 75% dan kategori tertinggi naik sebanyak 25% . Dengan perbaikan yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa bermain papan titian dapat membantu meningkatkan kemampuan keseimbangan anak. peneliti mengharapkan pada para pendidik dan orang tua agar dapat menerapkan bermain papan titian sebagai stimulasi bagi anak dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.


(6)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN...i

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMAKASIH...iii

DAFTAR ISI...iv

ABSTRAK...v

BAB I PENDAHULUAN...vi

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GAMBAR...ix

DAFTAR GRAFIK...x

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ...5

C. Tujuan Penelitian...5

D. Manfaat Penelitian...5

E. Sistematika Penulisan...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Motorik Kasar...8

1. Pengertian Motorik Kasar...8

2. Faktor Perkembangan Motorik Kasar...9

3. Sasaran Perkembangan Motorik Kasar...10

B. Konsep Keseimbangan...12

1. Pengertian Keseimbangan...12

2. Tujuan Pembentukan Keseimbangan...12


(7)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Komponen Pengontrol Keseimbangan...15

C.Konsep Bermain...17

1. Pengertian Bermain...17

2. Manfaat Bermain Bagi Anak...18

BAB III METODELOGI PENELITIAN...26

A. Subjek Dan Lokasi Penelitian ...26

B. Metode Penelitian ...26

C. Desain Penelitian ...28

D. Definisi Oprasional...33

E. Instrumen Penelitian ...34

F. Proses Pengembangan Instrumen...34

G. Tehnik Pengumpulan Data...36

H. Analisis Data...38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...41

A. Hasil Penelitian...41

1. Kondisi Objektif Kemampuan Keseimbangan Anak...41

2. Penerapan Bermain Papan Titian...46

3. Kondisi Akhir kemampuan Keseimbangan Setelah Tindakan...74

4. Peningkatan Kemampuan Keseimbangan Anak…...82

B. Pembahasan Hasil Penelitian...83

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI...89

A. Simpulan ...89

B. Rekomendasi...90

DAFTAR PUSTAKA...91


(8)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL Tabel

3.1 Kisi- kisi Instrumen Penelitian...35

4.1 Observasi Kemampuan Keseimbangan Anak prasiklus...42

4.2 Data Observasi kemampuan keseimbangan Prasiklus...45

4.3 Langkah- langkah Kegiatan pada siklus I tindakan I...48

4.4 Langkah-langkah Kegiatan Pada Siklus I tindakan II...54

4.5 Langkah-langkah Kegiatan pada siklus II tindakan I...61

4.6 Langkah-langkah Kegiatan Pada Siklus II tindakan II...68

4.7 Observasi Kemampuan Keseimbangan Pasca siklus I...74

4.8 Data Observasi Kemampuan Keseimbanan pasca siklusI...76

4.9 Observasi Kemampuan Keseimbangan pasca siklus II...78


(9)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR Gambar

2.1 Bentuk Papan titian ...23

2.2 Bentuk Papan titian...23

3.1 Siklus model spiral ...30

4.1 Anak terlihat jatuh pada kegitan siklus I...53

4.2 Anak terlihat jatuh ketika berjalan menyamping...53

4.3 Anak mulai terkondisikan...59

4.4 Anak terlihat tertib ketika melakukan kegiatan...60

4.5 Anak pemalu muli berani...60

4.6 Anak Berjalan di atas papan titian yang lebih tinggi...67

4.6 Anak berjalan di atas papan titian lurus...73

4.8 Anak berjalan di atas papan titian zigzag...73

4.9 Anak berjalan di papan titian berayun...74


(10)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK Grafik

4.1 Kemampuan anak sebelum tindakan ... 48 4.2 Kemampuan anak pasca siklus I ... 80 4.3 Kemampuan anak pasca siklus II... 84 4.4 grafik perbandingan kemampuan prasiklus pasca siklis siklus I


(11)

1

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Usia TK merupakan usia yang sangat berharga bagi kehidupan individu. Solehudin (2000:42) menjelaskan bahwa anak usia prasekolah adalah individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat dan fundamental. Pada usia ini aspek-aspek perkembangan yang meliputi perkembangan fisik, motorik, intelektual, emosional, bahasa, dan sosial anak berkembang sangat pesat.

Perkembangan motorik kasar anak menurut Yudha & Rudyanto (2004:143) adalah suatu perubahan kemampuan gerak dari bayai sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek prilaku dan kemampuan gerak. Perkembangan motorik kasar pada anak memerlukan adanya bantuan dari para pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini yaitu dari sisi apa yang di bantu, bagaimana membantu yang tepat, jenis latihan apa yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usia, kegiatan permainan dan latihan motorik apa yang menyenangkan bagi anak.

Menurut Sujiono dkk (2009:1.5) apabila anak tidak mampu melakukan gerakan fisik dengan baik akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri yang negatif dalam melakukan gerakan fisik. Sujiono juga menjelaskan perkembangan fisik yang baik akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari dan akan menentukan keterampilanya dalam bergerak. Oleh karena itu kemampuan gerak perlu dikuasai oleh anak.

Menurut Hurlock (1997:151) perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerak yang terkoordinasi, Pada awalnya ketika seorang anak itu lahir berada dalam kondisi ketidakberdayaan akan tetapi kondisi tersebut berubah secara cepat, Setelah usia 5 tahun terjadi perkembangan yang sangat besar anak dapat menggunakan otot-otot besarnya dan dapat


(12)

2

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengendalikan gerakan yang kasar. Sejalan dengan pendapat diatas Yudha& Rudyanto (2004) juga mengemukakan bahwa gerakan motorik kasar melibatkan otot-otot besar yang digunakan untuk berjalan, berlari, melompat, berenang dan sebagainya. Untuk menguasai kemampuan gerak, seorang anak memerlukan keseimbangan tubuh.

Menurt Gallahue & Ozmun (1997) keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika ditempatkan dalam berbagai posisi, keseimbangan adalah dasar untuk semua gerakan yang dipengaruhi oleh stimulasi visual, sentuh kinestetis dan vestibular. Gallaheu & Ozmun (1997) juga menjelaskan Keseimbangan mempunyai peran yang penting dalam perkembangan fisik motorik karena ketika seorang anak bergerak ia harus menyadari keberadaan dirinya dan kondisi lingkungan nya, mereka harus memanfaatkan indranya, mengontrol keseimbangannya, mengetahui ruang gerak dan mengetahui bagian-bagian tubuh yang di gerakannya. Seperti yang di ungkapkan Furth & Wachs (1977:95)

“ if child has not achieved balance, he may have dificulity orienting himselp in space and may continually need to readjust his postural set. This constant readjustment is stressful and lowers his eficiency in the classroom situation.”

Sementara Yudha dan Rudyanto (2004) berpendapat bahwa keseimbangan merupakan keadaan seimbang antara tenaga yang berlawanan dengan menjaga pusat berat badan. Keseimbangan merupakan kemampuan mempertahan kan pusat gravitasi pada bidang tumpu ketika berada dalam satu posisi. Dengan demikian ketika anak dapat menyeimbangkan tubuhnya maka ia akan mampu menstabilkan dan meningkatkan efisiensi gerakan tubuhnya.

Sujiono (2009) mengatakan bahwa anak yang memiliki kemampuan keseimbangan rendah, maka ia akan menjadi ragu dalam bermain belari, memanjat, bergelantung selain itu anak akan memiliki masalah dengan dirinya. Sementara Furth & Wachs (1997:95) berpendapat bahwa anak yang memiliki kerusakan keseimbangan cenderung menambah buruknya fungsi dan struktural


(13)

3

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sistem syaraf seperti masalah penglihatan, kelainan tulang, meladaption prilaku dan bahkan kerusakan gigi.

Berdasarkan pendapat di atas maka penting sekali menstimulasi keseimbangan anak usia TK. Karena apabila anak yang keseimbangan nya terpenuhi otomatis penguasaan terhadap gerak motorik kasar akan terbentuk secara optimal. Merupakan tugas seorang guru mencari ide, memilih metode, memilih alat dan sarana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, karena stimulasi-stimulasi yang di berikan akan mempengaruhi terhadap keterampilan anak, termasuk terhadap kemampuan keseimbangan.

Berdasarkan hasil observasi awal di kelompok B TK/RA Ulul Albab kecamatan Baleendah pada waktu kegiatan motorik kasar menunjukan sebagian besar anak keterampiln motorik kasarnya masih belum optimal terutama dalam melakukan kegiatan yang memerlukan keseimbangan tubuh seperti berdiri dengan satu kaki, berjalan melewati jembatan gantung, berjalan meniti tali, merayap di jaring laba-laba. Sebagian besar anak terlihat kurang berani dan kurang percaya diri bahkan ada sebagian anak yang merasa ketakutan. Kinerja guru pada waktu proses pembelajaran motorik kasar juga masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, terutama kegiatan pembelajaran motorik yang dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan tubuh masih jarang diberikan selain itu, media yang digunakan juga sangat terbatas dan kurang diminati anak. melalui refleksi dengan guru disepakati solusi untuk memecahkan masalah tersebut di atas melalui bermain papan titian, dengan harapan dapat membantu meningkatkan keseimbangan tubuh anak.

Hurlock (1978: 320) berpendapat bermain dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan demi kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak luar. Bermain mempunyai banyak manfaat dalam mengembangkan keterampilan dan kecerdasan anak, baik kecerdasan fisik, emosi, intelektualitas, atau jiwa sosialnya. Menurut Carton & Allen (Musfiroh 2004:1) bermain merupakan wahana yang memungkinkan anak-anak berkembang optimal. Bermain secara


(14)

4

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung mempengaruhi seluruh wilayah dan aspek perkembangan anak kegiatan bermain memungkinkan anak belajar tentang dirinya, orang lain, dan lingkungannya. Sementara menurut Moeslichatoen (2004:34) bermain sangat bermanfaat untuk mempertahankan keseimbangan , kegiatan bermain dapat membantu menyalurkan kelebihan tenaga. Dengan demikian bermain diperlukan dalam kehidupan anak tanpa bermain anak akan bermasalah dikemudian hari. Dalam bermain diperlukan adnya sarana yang dapat menunjang supaya tujuan dari permainan tersebut dapat tercapai. Salah satu sarana untuk melatih keseimbangan tubuh yaitu dengan papan titian.

Menurut Hoeke & Prawirasumatra (1956) palang titian atau papan titian merupakan alat atau sarana yang dipakai untuk melatih keseimbangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Fruth &Wachs (1977) yang mengatakan bahwa papan titian merupakan sarna bermain untuk melatih keseimbangan anak yang berfungsi menstimulasi sistem vestibular yaitu sistem yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan, postur dan orientasi tubuh dalam ruangan, sistem ini juga mengatur gerakan dan menjaga benda-benda berada pada fokus saat tubuh bergerak. Selain itu papan titian juga merupakan alat yang dapat melatih keseimbangan dalam berdiri, berjalan dan meniti, melatih keberanian dan kepercayaan diri, konsep tinggi rendah juga melatih koordinasi mata, kaki dan koordinasi ruang. Sementara menurut Montolalu (2009:6.19) papan titian tidak hanya mengembangkan kemampuan motorik kasar saja tetapi mampu mengembangkan kemampuan lain seperti mampu mengkoordinasikan gerak, mampu mengoprasikan kemampuan kognitifnya untuk memikirkan agar tidak jatuh.

Melalui bermain papan titian diharapkan anak dapat melatih keseimbangan. Dengan kegiatan yang menyenangkan yang diciptakan melalui papan titian anak tidak akan merasa terbebebani untuk melatih keseimbangan badannya, anak dapat bergembira dan bersukaria dalam berlatih keseimbangan, sehingga kemampuan fisik motoriknya pun dapat tumbuh optimal sesuai dengan yang diharapkan.


(15)

5

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di TK/RA Ulul Alab yang telah di kemukakan di atas, penulis tertarik untuk meneliti secara langsung penerapan metode bermain papan titian di RA Ulul Albab. Penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Melalui Bermain Papan Titian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kondisi objektif anak kelompok B RA Ulul Albab dalam kemampuan keseimbangan badan sebelum penerapan bermain papan titian?

b. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan bermain papan titian untuk meningkatkan keseimbangan pada anak kelompok B RA Ulul Albab? c. Bagaimana peningkatan kemampuan keseimbangan badan anak kelompok

B RA Ulul Albab setelah penerapan bermain papan titian?

C. Tujuan

Tujuan penelitian adalah salah satu hal yang ingin diperoleh setelah penelitian selesai. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui kondisi objektif anak kelompok B RA Ulul Albab dalam kemampuan keseimbangan badan sebelum bermain papan titian. b. Untuk mengetahui prosedur langkah-langkah penggunaan papan titian di

RA Ulul Albab.

c. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan keseimbangan badan anak kelompok B RA Ulul Albab setelah menggunakan papan titian.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait diantarannya:


(16)

6

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat teoritis

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam memahami pentingnya ilmu pendidikan tentang motorik kasar dan implementasinya dalam pendidikan Anak Usia Dini.

2. Manfaat praktis. a. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui minat anak dalam mengikuti pembelajaran fisik motorik kasar dan menentukan cara atau metode yang tepat, kemudian Guru dapat mengembangkan pembelajaran fisik motorik kasar khususnya meningkatkan keseimbangan badan dengan cara berjalan diatas papan titan.

b. Bagi siswa.

Dapat belajar secara aktif dan dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan badan dapat memperoleh pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta melatih tanggung jawab.

c. Bagi Sekolah

Meningkatkan mutu pembelajaran fisik motorik kasar dengan cara praktek berjalan diatas papan titian, dapat memotivasi Guru agar senantiasa melakukan inovasi metode pembelajaran, diharapkan dengan berjalan diatas papan titian peserta didik lebih antusias.

E. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bagian (bab), yaitu BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini penulis membahas dan mengemukakan tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II Kajian pustaka

Dalam bab ini mengemukakan teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang berhubungan dengan masalah. Kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III Metode Penelitian


(17)

7

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data dan kisi-kisi instrumen.

BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan

Pada bab IV memuat dua hal yaitu pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan atau analisis temuan. Pengolahan data dilakukan berdasarkan prosedur penelitian kualitatip yang diuraikan dalam bab III. Bagian pembahasan ini mendiskusikan temuan tersebut dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam babII.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Dalam bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian. Saran berisikan harapan penulis kepada pembaca, baik penelitian lain atau pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah yang dibahas.


(18)

26

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Raudhatul Athfal Ulul Albab, yang beralamat di kampung Sadang Sari, RT 04 RW 04, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung . Jumlah tenaga pendidik sebanyak 8 orang. Di RA ini terdapat 6 kelas, 5 kelas kelompok B dan 1 kelas kelompok A. Subjek penelitian yang diteliti dan diamati adalah anak kelompok B yang terdiri dari 12 orang siswa, 8 siswa anak perempuan dan 4 siswa anak laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei, ahir pembelajaran semester genap tahun ajaran 2013/2014.

RA Ulul Albab merupakan tempat peneliti mengajar, sehingga peneliti mengetahui kondisi siswa di sekolah tersebut. Alasan penelitian adalah rendahnya motivasi dan hasil pembelajaran motorik kasar terutama dalam bidang kemampuan keseimbangan tubuh. Memberikan motivasi kepada anak dalam mengembangkan kemampuan keseimbangan tubuh. Meningkatkan kemampuan keseimbangan tubuh pada anak RA Ulul Albab melalui bermain papan titian.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru serta mengatasi permasalahan pembelajaran motorik kasar pada anak yang terjadi di RA Ulul Albab, dengan cara penggunaan media papan titan.

Untuk mencapai apa yang dimaksud di atas maka pada penelitian ini digunakan metoda penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Wardani &Wihardi (2011:1.4) PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Kunandar (2012: 46) menambahkan PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang


(19)

27

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situsi kependidikan untuk memperbaiki kerasionalitas dan keadilan tentang praktik-praktik kependidikan mereka, pemahaman tentang praktik-praktik tersebut dan situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.

Tujuan PTK menurut Kunandar (2012:63) adalah sebagai berikut

1. Untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas dalam interaksi antara guru dan anak didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru.

2. Peningkatan kualitas praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan dengan melihat masyarakat yang berkembang semakin cepat.

3. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.

4. Sebagai lembaga pembelajaran, yang memperlengkapi guru dengan keampuan dan metode baru, mempertajam kekuatan analisisnya dan mempertinggi kesadaran diri.

5. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan yang berbeda dalam pembelajaran yang berkesinambungan yang bisa menghambat inovasi dan perubahan.

6. Perbaikan mutu pendidikan melalui perbaikan pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai keterampilan dan meningkatkan motivasi belajar siswa.

7. Meningkatkan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan.

8. Mengembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, agar dapat menciptakan sikap yang positif dalam melakukan mutu pendidikan dan pembelajaran yang berkelanjutan.

9. Meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan pemamfatan sumber daya manusia.

Dari uraian di atas maka penelitian tindakan kelas (PTK) dipergunakan dengan pertimbangan bahwa metoda merupakan alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian serta memberikan petunjuk bagaimana


(20)

28

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian tersebut dilaksanakan. Tanpa adnya metode penelitian yang jelas, maka data dan hasil penelitian akan melenceng dari hasil yang diharapkan sebelumnya.

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Wiriatmaja (dalam Kunandar, 2012) pendekatan kualitatif dipergunakan dengan pertimbangan penyajian datanya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, peneliti diarahkan kepada pemahaman bagaimana efek dari suatu kejadian.

C. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbentuk Penelitian Tindakan Kelas dengan model spiral menurut Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Nadler (dalam Wiriaatmaja, 2005) model yang baik adalah model yang dapat menolong pengguna untuk mengerti dan memahami suatu proses secara mendasar dan menyeluruh. Selanjutnya ia menjelaskan manfaat model yaitu: 1. Model dapat menjelaskan beberapa aspek prilaku dan interaksi manusia

2. Model dapat mengintegrasikan seluruh pengetahuan hasil observasi dan penelitian

3. Model dapat menyederhanakan suatu proses yang bersifat komplek 4. Model dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model sepiral menurut Kemmis dan Taggart (Wiriatmaja, 2005:66).

“Model spiral yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral). Artinnya semakin lama diharapakan terjadi perubahan kearah peningkatan dan pencapaian hasilnya. Model siklus mengikuti tahap perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi.’’

Bentuk dari model ini digambarkan dalam alur-alur tahap penelitian, namun demikian tetap berada dalam pembagian siklus yang bergerak dalam sepiral seperti pada Gambar 3.1 pada halaman berikutnya.


(21)

29

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Model Spiral Menurut Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriatmaja, 2005:66)

Gambar model spiral Kemmis dan Mc. Taggart menunjukan bahwa pertama sebelum peneliti melaksanakan tindakan , terlebih dahulu harus direncanakan secara seksama jenis tindakan yang akan dilaksanakan, setelah rencana di susun secara matang, kemudian tindakan itu di laksanakan, bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Selanjutnya peneliti melakukan refleksi atas tindakan yang dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukan hasil perlunya dilakukan perbaikan, maka rencana tindakan perlu di sempurnakan bukan hanya sekedar


(22)

30

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengulang apa yang telah dilakukan sebelumnya. Demikian seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam PTK ini adalah berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk lebih jelasnya siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini kegiatan diawali dengan kegiatan pendahuluan yang dilakukan dengan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan masalah keseimbangan tubuh. Pada tahapan ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan peneliti dan guru, yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru menyusun tindakan apa yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah. Untuk membantu memecahkan masalah tersebut maka peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran keseimbangan melalui bermain papan titian, membuat rencana kegiatan pembelajaran, membuat seting lapangan, menyiapkan media, dan membuat perangkat dan instrumen format observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan bermain papan titian untuk meningkatkan keseimbangan di TK/RA Ulul Albab.

Kegiatan penelitian yang akan dilakukan di RA Ulul Albab terdiri dari dua siklus pada setiap siklusnya terdapat dua tindakan, guru sebagai rekan diberi penjelasan mengenai cara melakukan tindakan siklus 1 kemudian menyiapkan lembar observasi untuk melihat kondisi belajar mengajar di RA Ulul Albab ketika bermain papan titian. Selain itu menyiapkan media pembelajaran yang berupa papan titian yang terbuat dari kayu. Selain perencanaan yang telah disebutkan di atas peneliti tak lupa menyiapkan lembar evaluasi untuk melihat kemampuan anak dalam bermain papan titian dengan memperhatikan aspek yang dinilai yaitu keberanian dan konsentrasi.

pada siklus pertama peneliti membuat skenario pembelajaran dengan tema “Tanah Airku” tema ini dibagi menjadi dua tindakan, pada tindakan pertama anak di ajak bermain menjadi petualang menyusuri bukit ceria dimana ruangan


(23)

31

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas di seting menjadi sebuah peta bukit ceria yang didalam nya terdapat jembatan, jembatan ini harus terlewati oleh anak dengan cara berjalan yang telah di tentukan misalkan berjalan melewati jembatan dengan langkah pendek, jembatan ke dua dengan langkah panjang, jembatan ke tiga dengan berjalan menyamping sambil berdampingan. Tindakan ke dua anak akan di ajak menyusuri bukit ceria dengan melewati jembatan yang bentuknya lebih bervariasi bentuk zigjag segi empat dan berbelok-belok.

Setelah selesai siklus satu peneleitian akan dilanjutkan pada siklus kedua, dimana siklus kedua ini anak akan di ajak berkebun setiap anak akan di tugaskan membawa pot tanaman yang sudah berisi tanah dengan ukuran yang disesuaikan untuk anak. Untuk pergi kekebun yang di tuju anak harus melewati jembatan yang ketinggiannya lebih dari jembatan ketika pelaksanaan siklus ke satu. Pada siklus kedua ini diakhiri dengan tindakan ke dua yaitu anak diajak jalan-jalan ke desa di mana di desa tersebut ada tiga buah jembatan yang bentuknya dan ketinggian nya berbeda dengan jembatan sebelumnya dan jembatan ini harus dilewati oleh setiap anak dengan membawa ember yang berisi air .

b. Tahap Pelaksanaan tindakan

Tahap pelaksanan , peneliti bertindak sebagai pelaksana berkolaborasi dengan guru sbagai obsever . Guru yang menjadi mitra peneliti terlebih dahualu diberi pemahaman tentang pelaksanaan bermain papan titian untuk meningkatkan keseimbangan tubuh anak sehingga pada pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan rencana. Tujuan pembagian tugas ini yaitu agar peeliti lebih fokus pada kegiatan pembelajaran keseimbangan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Pelaksanaan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yaitu guru menyiapkan alat dan media yang diperlukan dalam pelaksanan bermain papan titian, selanjutnya mengkomunikasikan tema dan kegiatan yang akan dilakukan oleh anak.


(24)

32

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Kegiatan inti, guru mengkondisikan anak agar dapat mengikuti kegiatan bermain papan titian sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dalam skenario pembelajaran, guru memberi contoh dan penjelasan tentang cara berjalan di atas papan titian, selama kegiatan berlangsung guru mengobservasi kegiatan anak. Pada kegiatan inti ada beberapa tahapan yang akan di berikan yaitu:

a) melangkah di atas papan titian dengan langkah pendek

Guru menyediakan papan titian yang aman bagi anak, Anak diminta untuk berjalan di atas papan titian dengan perlahan dan langkah-langkah pendek. Sewaktu-waktu anak boleh turun dan naik kembali untuk melanjutkan langkahnya sampai di ujung papan titian. Setiap anak mencoba beberapa kali bersepatu atau tidak bersepatu. Anak-anak harus berjalan satu persatu tidak bersamaan dengan Anak-anak lain. b) Melangkah di atas papan titian dengan langkah panjang

Pada tahap ini saat melangkah di atas papan titian, anak-anak tidak boleh turun. Langkah kaki harus normal dan agak panjang, kedua tangan direntangkan sebagai penyeimbang. Jika anak jatuh atau turun sebelum sampai di ujung papan titian maka anak harus mengulanginya kembali .

c) Melangkah di atas papan titian dengan langkah menyamping. Pada tahapan ini bisa dilakukan perorangan atau secara berpasangan. Jika berpasangan, mereka harus saling berpegangan tangan, berjalan menyamping bersama, dan tidak ada yang boleh jatuh. Anak-anak harus berjalan menyamping secara perlahan-lahan.

3) Kegiatan penutup, pada kegiatan ini guru melakukan tanya jawab seputar kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, lalu memberikan kesempatan pada anak untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya selama mengikuti kegiatan bermain papan titian.


(25)

33

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tahap Pengamatan.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Pemantauan dilakukan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tindakan ini dengan menggunakan instrumen data yang telah ditetapkan, sehingga diperoleh seperangkat data tentang pelaksanaan tindakan, kendala-kendala yang dihadapi. Pengamatan ini dilakukan secara bertahap dari mulai siklus kesatu sampai siklus selanjutnya, hasil dari pengamatan siklus kesatu bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan siklus selanjutnya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.

d. Tahap Refleksi.

Tahapan ini merupakan tahapan yang penting untuk dilaksanakan, karena hasil data yang didapat hari ini dapat memberikan arah perbaikan pada siklus selanjutnya, seandainya fokus penelitian belum berhasil. Dengan kegiatan refleksi ini, semua unsur dalam penelitian terjalin dan terkoordinasi dengan baik, yaitu antara peneliti dengan rekan, sehingga semua yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh bahan masukan yang cukup berharga dan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki profesionslismenya berkaitan dengan tugas kesehariannya di kelas terutama dalam kemampuan menyampaikan materi.

Rangkaian kegiatan penelitian di atas dilaksanakan sampai perencanaan pembelajaran berhasil secara maksimal atau terjadi perubahan yang signifikan dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan keseimbangan dengan metode bermain papan titian.

D. Definisi Operasional

Untuk memperjelas arah penelitian dan juga kemungkinan salah tafsir, maka perlu adanya definisi operasional terhadap beberapa istilah penting yang dipergunakan, yaitu:


(26)

34

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Keseimbangan merupakan kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika ditempatkan dalam berbagai posisi, keseimbangan adalah dasar untuk semua gerakan yang dipengaruhi oleh stimulasi visual, sentuh kinestetis dan vestibular (Gallahue & Ozmun, 1997).

2. Papan titian atau palang titian adalah alat untuk melatih keseimbangan anak (Hoake & Prawirasumatra, 1956). Sementara menurut Montolalu (2009:6.19) papan titian tidak hanya mampu mengembangkan kemampuan motorik kasar saja tetapi mampu mengembangkan kemampuan lain seperti mampu mengkoordinasikan gerak, mampu mengoprasikan kemampuan kognitifnya untuk memikirkan agar tidak jatuh. Papan titian terbuat dari kayu dengan ukuran 15 x 100 x 20 cm dan dapat dicat dengan berbagai macam warna yang menarik, terdiri dari 4 bagian yang bisa distel sehingga memudahkan dalam pengunaannya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Siregar (2012) adalah cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi. Instrumen pengumpul data harus sesuai dengan tujuan perbaikan yang ingin dicapai

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pedoman obsrvasi, catatan lapangan dan dokumentasi selain untuk pengumpulan data instrumen juga sebagai alat ukur untuk mengukur suatu pengaruh dari perlakuan yang diberikan yaitu penggunaan papan titian dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan pada anak kelompok B di RA Ulul Albab kecamatan baleendah kabupaten bandung.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Peneliti berkolaborasi dengan guru di RA Ulul Alb untuk membahas permasalahan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kemampuan keseimbangan anak. Setelah itu peneliti dan guru memperoleh kesepakatan mengenai fokus masalah yang akan diatasi, kemudian peneliti mengembangkan


(27)

35

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrumen penelitian untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang dipelukan.

Untuk mengembangkan instrumen pada penelitian metoda bermain papan titian untuk meningkatkan keseimbangan anak perlu membuat kisi-kisi instrumen peniltian, instrumen yang telah disusun kemudian dikaji oleh ahli untuk diberikan penilaian atas butir-butir pernyataan yang telah dibuat. Setelah dilakukan perbaikan atas butir-butir pernyataan yang telah dibuat sehingga layak untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian. Adapun kisi-kisi instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel S ub variabel Indikator Item pernyataan Tehnik pengumpulan data S umber data 1.Kemampan keseimbangan

1. Berdiri 1. Berdiri dengan

satu kaki

1. Anak dapat berdiri

pada satu kaki

dengan seimbang

Observasi Dokumentasi

Anak

2. Berdiri pada satu

kaki dengan

tumit diangkat

2. Anak mampu

berdiri pada satu kaki dengan tumit diangkat selama 8 hitungan.

3. Anak nak dapat

berdiri pada satu

kaki, tangan

dipinggang, mata

dipejamkan.

Observasi Dokumentasi

Anak

3. Berdiri dengan

satu kaki kedua tangan

direntangkan

4. Anak dapat

merentengkan

kedua tangan,

badan dibungkukan

kedepan kaki

dianggkat

membentuk garis

lurus.

Observasi Dokumentasi


(28)

36

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berjalan 4. Berjalan maju

pada garis lurus.

5. Anak dapat berjalan

maju pada garis

lurus.

6. Anak dapat berjalan lurus dengan kedua tangan dipinggang

5. Berjalan diatas

papan titian

7. Anak dapat berjalan diatas papan titian.

Observasi Dokumentasi

Anak

6. Berjalan dengan

berjinjit.

8. Anak dapat berjalan dengan berjinjit. 9. Anak dapat berjalan

dengan tumit

sambil membawa

beban.

Observasi Dokumentasi

Anak

7. Bejalan mundur 10. Anak dapat berjalan

mundur, lengan

bergerak bebas. 11. Anak dapat berjalan

mundur kedua

tangan dipingang Observasi Dokumentasi Anak 8. Berjalan kesamping

12. Anak dapat

melangkahkan kaki kesamping

13. Anak dapat

melangkahkan kaki kesamping dengan kedua kaki berjinjit

14. Anak dapat

melangkahkan kaki kesamping dengan berdampingan.

Observasi Dokumentasi

Anak

Sumber Latihan-latihan keseimbangan dalam Sujiono (2009) dan latihan-latihan keseimbangan dalan Hoake, F.A.C.H. dan Prawirasumatra, M.B (1956)

Kenmendiknas (2010)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan catatan lapangan


(29)

37

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Observasi

Kunandar (2012:143) menyatakan bahwa: pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa TK/RA Ulul Albab dalam proses pembelajaran meningkatkan kemampuankeseimbangan melalui bermain papan titian.

Peneliti melakukan pengamatan langsung pembelajaran motorik kasar tentang keseimbangan melalui bermain papan titian, untuk melihat dampak yang ditimbulkan selama proses pembelajaran berlangsung seperti antusias anak, interaksi antara guru dan anak serta peningkatan kemampuan keseimbangan anak. Apabila ditemukan kekurangan dari perencanaan pengajaran, bahan ajar atau media pembelajaran yang tidak sesuai dengan yang diharapkan maka peneliti dan pengajar bekerjasama melakukan langkah- langkah perbaikan.

2. Wawancaara

Selain menggunakan tehnik observasi, peneliti juga menggunakan teknik wawancara untuk pengumpulan data dalam penelitian ini. Menurt Hopkins (Kunandar 2012:157) wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.

Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat siswa tentang pembelajaran, kejadian kegiatan, perasaan, motivasi dalam kegiatan pembelajaran meningkatkan kemampuan keseimbangan melalui bermain papan titian. Wawancara berisi sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang yang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dianggap perlu mengenai permasalahan umum yang dihadapi anak serta guru pada saat pembelajaran keseimbangan.


(30)

38

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Catatan Lapangan

Menurut Moleong (2004:153) “catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar dan dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif’’.

Catatan lapangan dalam penelitian ini adalah catatan yang digunakan selama kegiatan pembelajaran keseimbangan melalui bermain papan titian. Catatan lapangan berisi tentang paparan atau deskripsi mengenai proses pembelajaran, koreksi dan saran-saran yang perlu diberikan kepada praktisi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan. Catatan lapangan penting dilakukan peneliti untuk mengulas hasil observasi dan wawancara untuk membantu peneliti dalam menyimpulkan setiap informasi yang terkumpul di lapangan.

4. dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian dilakukan untuk memperoleh data atau informasi selama proses pembelajaran berlangsung agar suasana dan peristiwa- peristiwa di dalam kelas dapat ditangkap dengan jelas dan objrktif serta dapat melengkapi data-data yang diperlukan.

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan pembelajaran pada setiap siklus pembelajaran serta dokumentasi terkait, aktivitas serta sikap anak pada saat pelaksanaan pembelajaran. Selain foto-foto kegiatan pembelajaran, dokumentasi yang digunakan adalah profil sekolah, profil guru dan anak, serta Rencana Kegiatan Harian (RKH).

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan lapangan dan studi dokumentasi dianalisis atau dipilih mana yang paling penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.


(31)

39

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2014:92) tahapan dalam anlisis data terdiri dari reduksi data, display data, verifikasi atau kesimpulan.

1. Reduksi data

Mereduksi data merupakan penyederhanaan data. Data yang diperoleh dilapangan yang komplek, rumit dan belum bermakna dicatat dan diteliti secara rinci kemudian dirangkum, dipilih hal-hal pokok, dicari tema dan polanya dan membuan data yang dianggap tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.

2. Displai data

Setelah data direduksi proses selanjutnya adalah penampilan data. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat ,bagan dan tabel. Dengan mendisplai data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Membuat kesimpulan

Langkah ketiga adalah penyimpulan. Data yang telah terkumpul selama pembelajaran keseimbangan dengan menggunakan papan titian diinterpretasikan berdasarkan teori pembelajaran yang disesuaikan dengan temuan dilapangan. Tehnik pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu data-data yang diperoleh dijelaskan dalam bentuk deskriptif atau dalam bentuk narasi dan diperjelas dalam bentuk bagan, grafik dan tabel evaluasi yang dilakukan dalam setiap refleksi. Stiap indikator dicermati sehingga diperoleh kesimpulan untuk program perbaikan pada siklus selanjutnya. Data yang diperoleh pada setiap pertemuan dipersentasikan berapa siswa yang aktif dan respon terhadap bermain papan titian sehingga kemampuan keseimbangan anak dapat tercapai. Data ini untuk mengetahui perkembangan anak secara umum.

Untuk mengetahui data setiap individu peneliti membuat catatan khusus pencapaian anak setiap siklus. Hal ini sesuai dengan satuan kegiatan harian dan rencana kegiatan mingguan. Adapun rencana pembelajaran keseimbangan


(32)

40

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui bermain papan titian dilakukan berhasil jika pembelajaran itu mencapai skor minimal rata-rata kelas.


(33)

89

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Penerapan bermain papan titian untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan dilaksanakan secara bertahap berkesinambungan sehingga kegiatan saling terkait antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya. untuk kegiatan tersebut sangat diperlukan motivasi dan kegiatan yang bervariatif sehingga anak merasa tertarik dan senang untuk bermain.

1. Kondisi objektif kemampuan keseimbangan anak kelompok B di RA Ulul Albab sebelum penerapan bermain papan titian belum optimal terutama dalam melakukan kegiatan yang membutuhkan keseimbangan tubuh seperti berdiri dengan satu kaki, berjalan melewati jembatan gantung, berjalan meniti tali, merayap di jaring laba-laba. hal ini dikarenakan kinerja guru pada waktu pembelajaran motorik kasar terutama yang berkaitan dengan stimulasi keseimbangan masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif. Selain itu media yang di gunakan sangat terbatas sehingga pembelajaran kurang diminati anak.

2. Penelitian ini mnggunakan tiga tahap pengamatan yaitu tahap prasiklus, siklus I, siklus II dan empat tindakan dengan tema tanah Airku dan sub tema Ciri-ciri kehidupan di desa, Alam pedesaan, Berkebun di desa, Keliling Desa. dalam pelaksanaannya anak-anak terlihat senang dan dapat mengikutinya dengan antusias terlihat dari ketangkasan kaki ketika berjalan di atas papan titian pada setiap anak mengalami perubahan. gerakan-gerakan yang melatih keseimbangan juga meningkat. pada tahap penjelasan gerakan anak terlihat memperhatikan dan antusias mengikuti gerakan yang di contohkan, anak yang tampak jatuhpun semakin sedikit. 3. Peningkatan kemampuan keseimbangan anak kelompok B di RA Ulul

Albab setelah penerapan bermain papan titian keseimbangan anak menjadi lebih meningkat hal ini bisa terlihat dari ketangkasan kaki anak ketika


(34)

90

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berjalan di atas papan titian, tidak tampak anak yang jatuh ketika berjalan di atas papan titian, anak semakin berani ketika melakukan kegiatan yang membutuhkan keseimbangan seperti berjalan di atas jembatan gantung, berjalan meniti tali, berjalan di jaring laba-laba, anak terlihat senang dan tidak ragu-ragu dalam kegiatan bermain tersebut. dengan demikian penerapan metode bermain papan titian dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan anak taman kanak-kanak. bermain papan titian dapat memfasilitasi anak yang kesulitan keseimbangan bermain papan titian bisa melatih keberanian, melatih konsentrasi anak dan menambah wawasan anak.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh maka penulis menyampaikan beberapa rekomendasi yaitu:

1. Dalam pelaksanaan peningkataan kemampuan keseimbangan, sebaiknya mempersiapkan perencanaan yang lebih matang seperti kegiatan pengkondisian anak, pemberian penghargaan, sehingga kegiatan pembelajaran lebih optimal dan terasa lebih kondusif.

2. Penerapan metode bermain papan titian dapat di terapkan sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan anak dan dapat di terapkan pada materi dan bidang pengembangan lain tentunya dengan melakukan inovasi dan pengembngan pembelajaran.

3. Bermain papan titian dapat menjadikan inspirasi baru bagi para peneliti lain selain untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan.

4. Bermain papan titian sangat mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan bagi anak asalkan ada kemauan menciptakan inovasi pembelajaran


(35)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR FUSTAKA

Arikunto, Suharjono, Supardi. (2010) Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Furth, H.G & Wachs, H. (1997) Thingking Goes To School, USA Oxford University Press.

Gallahue, D.L & Ozmun J.C. (1997) Understanding Motor Developmen Infants,

Childrn, Adolescents, Adults. Boston WCB McGraw-Hill Companies.

Hoake, F.A.C.H & Prawirasumatra, (1956) Latihan2 Djasmani dengan Alat2

Sederhana. Bandung, Djakarta, Amsterdam: Ganaco.

Hurlock. (1978) Perkembangan Anak jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Kemendiknas (2010) Kurikulum Taman Kanak-kanak Pedoman Pengembangan

Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak . Jakarta: Dirjen pendidikan

dasar dan menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Laksono, B.A.A (2013) Pelatihan Core Stability dan Balance Board Excercise

Lebih Baik Dalam Meningkatkan Keseimbangan Dibandingkan Dengan Balance Board Excersice Pada Mahasiswa Usia 18-24 Tahun Dengan

Kurang Aktivitas Fisik. (Online) Tersedia di:

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail.768 htm di akses 2 mart 2014.

Montolalu, B.E.F, dkk. (2009) Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.


(36)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musfiroh, T. (2004) Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Direktort Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan

Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Moeslichatoen, R ( 2004) Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak. Jakarta PT Rineka Cipta.

Noorlaila, iva ( 2010 )Panduan Lengkap Mengajar PAUD.Yogyakarta Pinus Book Publisher.

Siregar, S. (2012) Statitika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta:PT Rajagrafindo

Sofiah, Nuning. Upaya Mengembangkan Motorik Kasar Melalui Bermain Papan

Titian Pada Anak Kelompok B TK Piri Nitikan Yogyakarta, Universitas

Negeri Yogyakarta, 2012 (Diakses tanggal 27 Mart 2014 Pukul 17:11).

Sujiono, B, dkk. (2009) Metoda Pengembangan fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono.( 2014) Memahami Penelitian Kualitatif. Baandung: CV Alfabeta.

Sumantri. (2005) Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Solehudin. (2000) Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Wardhani, I. & Wihardi, K. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Unversitas Terbuka.

Wiriaatmaja, R. (2005) Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan


(37)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yudha, M.S. & Rudyanto. (2004) Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan

Keterampilan Anak TK. Depdiknas Dirjen pendidikan tinggi bagian proyek

peningkatan pendidikan tenaga kependidikan.

Zulfah. Melalui Bermain Papan Titian Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik

Kasar Anak Kelompok A TK AL FITROH Surabaya, Universitas Negeri


(1)

40

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui bermain papan titian dilakukan berhasil jika pembelajaran itu mencapai skor minimal rata-rata kelas.


(2)

89

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Penerapan bermain papan titian untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan dilaksanakan secara bertahap berkesinambungan sehingga kegiatan saling terkait antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lainnya. untuk kegiatan tersebut sangat diperlukan motivasi dan kegiatan yang bervariatif sehingga anak merasa tertarik dan senang untuk bermain.

1. Kondisi objektif kemampuan keseimbangan anak kelompok B di RA Ulul Albab sebelum penerapan bermain papan titian belum optimal terutama dalam melakukan kegiatan yang membutuhkan keseimbangan tubuh seperti berdiri dengan satu kaki, berjalan melewati jembatan gantung, berjalan meniti tali, merayap di jaring laba-laba. hal ini dikarenakan kinerja guru pada waktu pembelajaran motorik kasar terutama yang berkaitan dengan stimulasi keseimbangan masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif. Selain itu media yang di gunakan sangat terbatas sehingga pembelajaran kurang diminati anak.

2. Penelitian ini mnggunakan tiga tahap pengamatan yaitu tahap prasiklus, siklus I, siklus II dan empat tindakan dengan tema tanah Airku dan sub tema Ciri-ciri kehidupan di desa, Alam pedesaan, Berkebun di desa, Keliling Desa. dalam pelaksanaannya anak-anak terlihat senang dan dapat mengikutinya dengan antusias terlihat dari ketangkasan kaki ketika berjalan di atas papan titian pada setiap anak mengalami perubahan. gerakan-gerakan yang melatih keseimbangan juga meningkat. pada tahap penjelasan gerakan anak terlihat memperhatikan dan antusias mengikuti gerakan yang di contohkan, anak yang tampak jatuhpun semakin sedikit. 3. Peningkatan kemampuan keseimbangan anak kelompok B di RA Ulul

Albab setelah penerapan bermain papan titian keseimbangan anak menjadi lebih meningkat hal ini bisa terlihat dari ketangkasan kaki anak ketika


(3)

90

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berjalan di atas papan titian, tidak tampak anak yang jatuh ketika berjalan di atas papan titian, anak semakin berani ketika melakukan kegiatan yang membutuhkan keseimbangan seperti berjalan di atas jembatan gantung, berjalan meniti tali, berjalan di jaring laba-laba, anak terlihat senang dan tidak ragu-ragu dalam kegiatan bermain tersebut. dengan demikian penerapan metode bermain papan titian dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan kemampuan keseimbangan anak taman kanak-kanak. bermain papan titian dapat memfasilitasi anak yang kesulitan keseimbangan bermain papan titian bisa melatih keberanian, melatih konsentrasi anak dan menambah wawasan anak.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh maka penulis menyampaikan beberapa rekomendasi yaitu:

1. Dalam pelaksanaan peningkataan kemampuan keseimbangan, sebaiknya mempersiapkan perencanaan yang lebih matang seperti kegiatan pengkondisian anak, pemberian penghargaan, sehingga kegiatan pembelajaran lebih optimal dan terasa lebih kondusif.

2. Penerapan metode bermain papan titian dapat di terapkan sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan anak dan dapat di terapkan pada materi dan bidang pengembangan lain tentunya dengan melakukan inovasi dan pengembngan pembelajaran.

3. Bermain papan titian dapat menjadikan inspirasi baru bagi para peneliti lain selain untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan.

4. Bermain papan titian sangat mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan bagi anak asalkan ada kemauan menciptakan inovasi pembelajaran


(4)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR FUSTAKA

Arikunto, Suharjono, Supardi. (2010) Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Furth, H.G & Wachs, H. (1997) Thingking Goes To School, USA Oxford University Press.

Gallahue, D.L & Ozmun J.C. (1997) Understanding Motor Developmen Infants,

Childrn, Adolescents, Adults. Boston WCB McGraw-Hill Companies.

Hoake, F.A.C.H & Prawirasumatra, (1956) Latihan2 Djasmani dengan Alat2

Sederhana. Bandung, Djakarta, Amsterdam: Ganaco.

Hurlock. (1978) Perkembangan Anak jilid 1.Jakarta: Erlangga.

Kemendiknas (2010) Kurikulum Taman Kanak-kanak Pedoman Pengembangan

Program Pembelajaran di Taman Kanak-kanak . Jakarta: Dirjen pendidikan

dasar dan menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Laksono, B.A.A (2013) Pelatihan Core Stability dan Balance Board Excercise

Lebih Baik Dalam Meningkatkan Keseimbangan Dibandingkan Dengan Balance Board Excersice Pada Mahasiswa Usia 18-24 Tahun Dengan

Kurang Aktivitas Fisik. (Online) Tersedia di:

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/detail.768 htm di akses 2 mart 2014.

Montolalu, B.E.F, dkk. (2009) Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.


(5)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Musfiroh, T. (2004) Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Direktort Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan

Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Moeslichatoen, R ( 2004) Metode Pengajaran Di Taman Kanak-kanak. Jakarta PT Rineka Cipta.

Noorlaila, iva ( 2010 )Panduan Lengkap Mengajar PAUD.Yogyakarta Pinus Book Publisher.

Siregar, S. (2012) Statitika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta:PT Rajagrafindo

Sofiah, Nuning. Upaya Mengembangkan Motorik Kasar Melalui Bermain Papan

Titian Pada Anak Kelompok B TK Piri Nitikan Yogyakarta, Universitas

Negeri Yogyakarta, 2012 (Diakses tanggal 27 Mart 2014 Pukul 17:11).

Sujiono, B, dkk. (2009) Metoda Pengembangan fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono.( 2014) Memahami Penelitian Kualitatif. Baandung: CV Alfabeta.

Sumantri. (2005) Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Solehudin. (2000) Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Wardhani, I. & Wihardi, K. (2010) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Unversitas Terbuka.

Wiriaatmaja, R. (2005) Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan


(6)

Cucu Yuniar, 2014

Meningkatkan Kemampuan Keseimbangan Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Bermain Papan Titian

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yudha, M.S. & Rudyanto. (2004) Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan

Keterampilan Anak TK. Depdiknas Dirjen pendidikan tinggi bagian proyek

peningkatan pendidikan tenaga kependidikan.

Zulfah. Melalui Bermain Papan Titian Untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik

Kasar Anak Kelompok A TK AL FITROH Surabaya, Universitas Negeri


Dokumen yang terkait

METODE FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TAMAN KANAK‐KANAK Metode Flashcard Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Taman Kanak-Kanak.

0 3 12

METODE FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TAMAN KANAK- Metode Flashcard Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Taman Kanak-Kanak.

1 3 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR MELALUI BERMAIN FINGER PAINTING PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK Peningkatan Kemampuan Menggambar Melalui Bermain Finger Painting Pada Anak Taman Kanak-Kanak Aisyiyah IV Ringinanom Sragen Tahun 2014.

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR MELALUI BERMAINFINGER PAINTING PADA ANAK TAMAN KANAK – KANAK Peningkatan Kemampuan Menggambar Melalui Bermain Finger Painting Pada Anak Taman Kanak-Kanak Aisyiyah IV Ringinanom Sragen Tahun 2014.

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI BERMAIN PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Bermain Papan Flanel Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Pertiwi Sorogaten 2 Tulung Klaten Semester

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI BERMAIN PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Bermain Papan Flanel Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Pertiwi Sorogaten 2 Tulung Klaten Semester

0 0 19

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN MAKRO.

2 29 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI BERMAIN TANAH LIAT.

0 2 33

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK.

1 6 34

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGGUNAAN BONEKA JARI.

0 4 48