PENERAPAN STRATEGI REACTDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

PENERAPAN STRATEGI REACTDALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Nurul Setiowati

1003517

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec.Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Nurul Setiowati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nurul Setiowati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

(4)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Berhitung ... 10

1. Berhitung ... 10

2. Kemampuan Berhitung ... 11

B. Hakikat Belajar Matematika ... 13

1. Definisi Matematika ...13

2. Definisi Matematika Menurut Ahli ...14

C. Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar ... 15

1. Tujuan Pembelajaran Matematika SD ...15

2. Ruang Lingkup Matematika ...16

D. Hakikat Strategi REACT ...16

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ...16


(5)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Konsep atau Cara Strategi REACT dalam Pembelajaran ...23

4. Kelebihan dan Kekurangan Strategi REACT ...24

E. Teori Belajar Matematika yang Relevan ...26

1. Teori Psikologi Kognitif dan Konstruktivisme dari Piaget ...27

2. Belajar Bermakna Menurut Skemp ...28

3. Teori Bruner ...29

4. Teori Belajar Dienes ...29

F. Perkalian Bilangan Cacah...31

1. Konsep Bilangan Cacah ...31

2. Perkalian ...31

G. Kerangka Berpikir ...35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian ... 38

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 40

D. Prosedur Penelitian ... 40

E. Instrumen Penelitian ... 45

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 54

1. Setting Penelitian ... 54

2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

a. Gambaran Tindakan Siklus I ...55

b. Gambaran Tindakan Siklus II ...71

B. Pembahasan ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 99

B. Saran ... 100


(6)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN ... 105


(7)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF THE REACT STRATEGY IN MATH LEARNING TO IMPROVE ARITHMETIC ABILITY OF

MULTIPLICATION NATURAL NUMBERS

Nurul Setiowati (1003517)

Classroom Action Research was conducted in a class II SDN Cibeunying with students numbering 21 students consisted of 12 female students and as many as nine boys. The background of this study is the low numeracy skills of students on multiplication natural numbers caused by the teacher's teaching methods and strategies that apply more or conventional lecture method of teaching, the teacher was just having students memorize multiplication without give understanding the basic concept of multiplication, and teachers rarely use the media in the concrete to provide insight to students. The purpose of this study was to determine how the planning and implementation of learning mathematics with REACT strategy, as well as to describe the increase in students' numeracy multiplication after applying REACT strategy in learning mathematics. The method used in this study is the Class Action Research Model Kemmis and Taggart through two cycles. To obtain data to support this research, made learning instruments and data collection instruments. Data were analyzed by means of quantitative and qualitative. The results of this study are math lesson plan on multiplication with REACT strategy has been designed to systematically and according to curriculum set by the government, the implementation of learning was going well and there is an increasing arithmetic multiplication natural numbers significantly during the study. This can be seen in the rat and the average completeness increased student learning. In the first cycle, the average class II SDN Cibeunying of 68.9 and an increase in cycle II to 83.76. While the views of mastery learning in the first cycle is 66.7% increased to 95.2% in the second cycle. In addition, the gain index scores average grade of 0.60 with a moderate interpretation. It is expected that teachers can implement strategies that REACT in mathematics learning numeracy skills of students on multiplication natural numbers can be increased. And teachers also need to increase the professionalism and creativity by providing innovations in learning that can increase the quality of learning.

Keywords: REACT Strategy, Learning Math, Arithmetic Capability, Multiplication Numbers Count


(8)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN CACAH

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas II SDN Cibeunying Kec. Cibodas Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

Nurul Setiowati (1003517)

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas II SDN Cibeunying dengan siswa berjumlah 21 orang siswa yang terdiri dari 12 orang siswa perempuan dan sebanyak sembilan orang siswa laki-laki. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan cacah yang diakibatkan oleh metode dan strategi mengajar guru yang lebih banyak menerapkan metode ceramah atau konvensional dalam mengajar, guru pun hanya menyuruh siswa untuk menghafal perkalian tanpa memberikan pemahaman konsep dasar dari perkalian, dan guru jarang menggunakan media yang kongkrit dalam memberikan pemahaman kepada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran matematika dengan Strategi REACTdanuntuk mendeskripsikan pelaksanaan serta peningkatan kemampuan berhitung perkalian siswa setelah menerapkan strategi REACT pada pembelajaran matematika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan Model Kemmis and Taggart melalui dua siklus. Untuk memperoleh data yang mendukung penelitian ini, dibuat instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Data dianalisis dengan cara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu perencanaan pembelajaran matematika pada perkalian dengan Strategi REACT telah dirancang dengan sistematis dan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah, pelaksanaan pembelajaran pun berlangsung dengan baik dan terdapat peningkatan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah yang cukup signifikan selama penelitian. Hal tersebut dapat terlihat pada rat-rata dan ketuntasan belajar siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas II SDN Cibeunying sebesar 68,9 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83,76. Sedangkan dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 66,7% meningkat menjadi 95,2% pada siklus II. Selain itu, indeks gain skor rata-rata kelas sebesar 0,60 dengan interpretasi sedang. Diharapkan guru dapat menerapkan Strategi REACT dalam pembelajaran matematika agar kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan cacah dapat meningkat. Dan guru pun perlu meningkatkan


(9)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

profesionalitas dan kreativitas dengan memberikan inovasi dalam pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.

Kata kunci : Strategi REACT, Pembelajaran Matematika, Kemampuan Berhitung, Perkalian Bilangan Cacah


(10)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya/usaha yang dilakukan untuk memanusiakan manusia. Maksud memanusiakan manusia adalah berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki manusia. Salah satunya melalui upaya pembelajaran. Dalam pembelajaran, salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai adalah pelajaran matematika. Menurut Fathani (2008, hlm. 24),“Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian hidup manusia”. Oleh karena itu, matematika merupakan ilmu pasti yang penting harus diajarkan dan dikembangkan kepada peserta didik terutama untuk siswa SD. Pentingnya matematika sesuai dengan Panduan KTSP (BNSP) Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (2006, hlm. 147) bahwa:

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Berdasarkan penjelasan tersebut dengan pembelajaran matematika, diharapkan siswa mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui matematika, akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, logis dan berpikir kritis. Selain itu, matematika adalah ilmu yang sangat berguna untuk siswa dalam menjalani kehidupan sehari-hari seperti dalam hal jual beli memerlukan ilmu matematika.

Dalam matematika selalu berkaitan dengan berhitung. Berhitung juga diperlukan dalam pelajaran lain seperti fisika, kimia, dan ilmu lainnya. Selain itu,kemampuan berhitung pun sangat penting dan berguna untuk kehidupan di


(11)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masa mendatang serta dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan sehari-hari yang membutuhkan konsep berhitung salah satunya adalah dalam jual beli. Konsep berhitung yang harus dikuasai oleh penjual dan pembeli adalah penjumlahan dan pengurangan bahkan perkalian.

Berhitung sebetulnya telah diajarkan kepada anak sejak dini. Mulai dari membilang, penjumlahan dan pengurangan yang telah diajarkan kepada siswa kelas 1 Sekolah Dasar. Kemudian dilanjutkan dengan perkalian yang merupakan penjumlahan berulang. Perkalian merupakan materi penting yang harus dikuasai oleh siswa Sekolah Dasar. Hal tersebut dikarenakan perkalian berkaitan dan menjadi materi prasyarat untuk materi-materi berikutnya seperti menghitung luas, volume bangun datar, pecahan, KPK dan FPB serta masih banyak lagi. Untuk dapat menghitung luas dan volume bangun datar, siswa harus menguasai perkalian.

Namun pada kenyataannya, masih banyak siswa yang belum menguasai perkalian sehingga nilai mereka rendah dalam materi perkalian yaitu banyak anak yang memperoleh nilai di bawah 70. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yangdilakukan di SDN Cibeunying Lembang. Menurut guru kelas 2, selama ini anak-anak mengalami kesulitan dalam materi perkalian. Anak-anak sering memperoleh nilai di bawah KKM yaitu kurang dari 65.

Dari hasil observasi dan praktek mengajar yang peneliti lakukan ada beberapa siswa yang belum menguasai pembelajaran matematika. Dari hasil pre test yang telah dilakukan berkaitan dengan perkalian, 67% siswa belum mencapai nilai ketuntasan (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah. Selain itu, kemampuan berhitung siswa pun masih kurang sebab ketika peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai perkalian bilangan cacah antara 1 - 10, banyak siswa yang tidak teliti dalam menghitung sehingga salah menjawab, ada siswa yang belum menguasai perkalian bahkan ada siswa yang kebingungan menjawab pertanyaan dan memilih untuk diam saja.

Dalam hal ini, tentunya bukan berarti siswa tidak menguasai matematika, akan tetapi dalam proses pembelajaran banyak unsur yang terkait demi


(12)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keberhasilan proses pembelajaran, salah satunya adalah guru. Guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dalam memberikan materi kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan dan sesuai dengan karakteristik siswa. Itu semua dilakukan demi tercapainya kualitas pembelajaran yang lebih baik.

Selama ini guru di sekolah dasar lebih banyak menerapkan strategi dan metode mengajar secara konvensial dengan mengajarkan secara ceramah mengenai perkalian tanpa media yang kongkrit dan pemahaman konsep yang kurang mendalam. Tidak hanya itu, guru juga sering menerapkan metode menghafal dalam pembelajaran matematika. Argumen tersebut didasarkan pada hasil wawancara yang telah dilakukan pada beberapa guru SD. Padahal dengan menghafal cenderung akan mudah lupa. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan Fathani (2008, hlm. 88) yang menyatakan bahwa:

Pembelajar biasa tidak dapat berharap bisa memahami matematika, mereka berharap sederhana untuk menghafalnya dan menerapkan apa yang dipelajari secara mekanis. Akibatnya, seorang siswa akan memandang kebenaran solusi matematika sebaga sebuah kebenaran yang dicangkokkan ke dalam kepala bukan hasil pembuktian yang dapat ditelusuri oleh dirinya sendiri.

Metode menghafal pun guru terapkan dalam materi berhitung perkalian. Metode hafalan ini kurang tepat sebab daya ingat siswa terbatas. Sebetulnya metode menghafal ini kurang tepat diterapkan pada anak-anak, seperti yang

diungkapkan dalam teori humanismebahwa

belajarbukanhanyamenghafaldanmengingat, tetapibelajaradalahsuatu proses yang ditandaidenganadanyaperubahanpadadirisiswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus berusaha secara profesional dengan menggunakan metode, media dan strategi pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif. Guru pun harus menanamkan konsep dasar dari suatu materi sehingga siswa menjadi paham tanpa harus menghafal. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Purnomo (2012, hlm. 21) dalam bukunya Bukan Guru Asal Ngajar yang menyatakan:


(13)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru dapat mengakomodir seluruh modalitas beragam yang dimiliki oleh siswanya ke dalam metode pembelajaran. Dengan menggunakan model, metode dan strategi yang beragam disetiap pembelajaran dengan memaksimalkan interaksi pembelajaran, maka inilah sebuah program pembelajaran mega super.

Saat ini telah banyak berkembang berbagai metode dan strategi pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif, pembelajaran menjadi menarik, dapat mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa tanpa menghilangkan konsep dasar dari materi tersebut sehingga pembelajaran akan bermakna. Salah satunya melalui penerapan Strategi REACT. “Strategi ini merupakan penjabaran dari pendekatan kontekstual yang memotivasi siswa untuk memahami makna materi pembelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari” (Heriawan, 2012, hlm. 20).

Menurut Center of Occupational and Development (CORD) (dalam Komalasari, 2013, hlm. 8) menyampaikan lima Strategi REACT yaitu (1) Relating

adalah belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata dan pengetahuan siswa sebelumnya, (2) Experiencing adalah belajar yang ditekankan pada penggalian, penemuan dan penciptaan, (3) Applying adalah belajar harus dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata, (4) Cooperating

adalah belajar melalui konteks komunikasi interpersonal, pemakaian bersama dan sebagainya, dan (5) Transferring adalah belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi atau konteks baru.

Penerapan Strategi REACT dalam pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengetahui manfaat dari materi yang sedang dipelajari bagi kehidupannya, aktif dalam kegiatan pembelajaran, menemukan sendiri konsep-konsep yang telah dipelajari tanpa harus selalu tergantung pada guru, mampu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari dan berani untuk mengemukakan pendapat (Putra, 2014, hlm. 5).

Peneliti pun merasa Strategi REACTini cocok untuk diterapkan di kelas 2 dalam materi perkalian sebab dengan strategi ini siswa akan mengaitkan materi perkalian dengan kehidupan sehari-hari. Dan seperti yang kita ketahui bahwa


(14)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk siswa kelas 2 memerlukan sesuatu yang kongkrit dalam pembelajarannya, sehingga dengan strategi ini akan menkongkritkan benda yang abstrak dengan menghadirkan benda-benda yang ada di sekitar siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini dititikberatkan dilakukan di kelas 2 yang merupakan dasar dari pembelajaran perkalian bilangan cacah.

Masalah kemampuan berhitung perkalian ini harus segera diselesaikan. Sebab jika tidak, akan menghambat siswa untuk melanjutkan ke materi berikutnya sehingga siswa dapat menilai matematika sebagai mata pelajaran yang sulit. Oleh karena itu, guru harus mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya dengan mengembangkan Strategi REACTdi sekolah dasar yang diharapkan dapat mengatasi dan meningkatkan kemampuan berhitung siswa.

Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka akan dilakukan penelitian yang berjudul, “Penerapan StrategiREACT dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara

umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana kemampuan berhitung

siswa tentang perkalian bilangan melalui penerapan StrategiREACTuntuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang?”

Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus yaitu berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang?


(15)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang pada perkalian bilangan cacah menggunakan StrategiREACT?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan “Penerapan StrategiREACT dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan StrategiREACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang pada perkalian bilangan cacah menggunakan StrategiREACT

D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan inovasi terhadap pembelajaran matematika terutama pada materi perkalian di sekolah dasar dengan mengembangkan StrategiREACT.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru


(16)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Dapat mengembangkan metode, model dan strategi pembelajaran dalam setiap kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran salah satunya menerapkan StrategiREACT

2) Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

3) Dapat menerapkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan

b. Bagi Siswa

1) Dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa terutama dalam perkalian bilangan cacah

2) Dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan bermakna

3) Membuat siswa menjadi menyenangi matematika terutama berhitung perkalian tanpa harus menghafal

4) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar, perbaikan kualitas belajar mengajar dan hasil belajar siswa

2) Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar

d. Bagi Peneliti

1) Memperoleh gambaran tentang kemampuan konsep perkalian pada siswa kelas II

2) Dapat memperoleh gambaran mengenai kecocokan StrategiREACT ini untuk dikembangkan dalam berhitung perkalian pada siswa

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dari penelitian ini adalah melalui penerapan StrategiREACT

benar dapat meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan cacah pada siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.


(17)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui penerapan StrategiREACT

dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah, dengan penjabaran sebagai berikut.

1. Kemampuan Berhitung

Dari berbagai macam rujukan yang ditulis pada kajian pustaka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah matematis dengan menggunakan operasi hitung pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada penelitian ini lebih difokuskan untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian dengan indikator sebagai berikut.

a. Menjelaskan konsep perkalian melalui model b. Menyatakan konsep operasi hitung perkalian

c. Memperkenalkan cara dan metode melakukan perhitungan d. Mengaplikasikan konsep dalam soal cerita

2. Strategi REACT

Strategi REACT merupakan elemen dari pembelajaran kontekstual yang terdiri dari lima strategi yang harus tampak yaitu

a. Relating

Belajar dalam konteks pengaitan. Siswa berusaha untuk mengaitkan pengetahuan yang ada pada dirinya dengan pengetahuan baru yang akan diperolehnya dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata siswa.

b. Experiencing

Belajar dalam konteks pencarian dan pengalaman. Siswa mendapatkan pengalaman langsung melalui kegiatan eksplorasi, penemuan, investigasi dan sebagainya.


(18)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Belajar ketika pengetahuan diperkenalkan dalam konteks penerapan. Siswa menerapkan materi yang telah dipelajari untuk diterapkan pada situasi lain yang berbeda.

d. Cooperating

Belajar melalui konteks komunikasi, bekerjasama dan saling berbagi. Siswa dapat bekerja sama dalam konteks saling bertukar pikiran, mengajukan dan menjawab pertanyaaan, komunikasi interaktif antarsesama siswa dan antarsiswa dan guru.

e. Transferring

Belajar penggunaan pengetahuan dalam konteks atau situasi baru. Kemampuan siswa untuk mentransfer pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dimiliki pada situasi lain.

3. Pembelajaran Matematika

Berdasarkan penjelasan berbagai macam rujukan yang ditulis pada kajian pustaka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika adalah ilmu pengetahuan suatu konsep yang berhubungan antara satu dengan lainnya dan dibutuhkan penalaran. Matematika terbagi dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri

4. Perkalian Bilangan Cacah

Perkalian bilangan cacah pada dasarnya didefinisikan sebagai hasil penjumlahan berulangan bilangan-bilangan cacah. Jika a dan b bilangan cacah maka a x b dapat didefinisikan sebagai b + b + b + ... + b (sebanyak a kali). Oleh karena itu, 4 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3. Dalam penelitian ini perkalian yang dimaksud adalah perkalian satu angka dengan satu angka yang menghasilkan dua angka yaitu perkalian bilangan cacah 1-10.


(19)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah


(20)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Banyak persoalan yang guru hadapi ketika mengajar di depan kelas. berbagai solusi atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahas dalam berbagai penelitian akademik. Akan tetapi guru tidak dapat memahaminya, apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari-hari karena banyaknya kendala. Yang dibutuhkan para guru adalah penelitian pendidikan yang membatasi kegunanaannya kepada kebutuhan sehari-hari sehngga dapat dimanfaatkan guru yang ingin memperbaiki kinerjanya. Maka untuk memenuhi tuntutan tersebut, guru dapat menggunakan penelitian kelas.

Berdasarkan latar belakang, maksud dan tujuan penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang didukung dengan data-data kuantitatif serta bertujuan untuk mencari data secara merata dari siswa tentang pembelajaran Matematika dengan materi perkalian bilangan cacah menggunakan Strategi

REACT.

Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 11) menjelaskan mengenai Penelitian Tindakan Kelas bahwa:

Pengertian penelitian tindakan kelas, untuk mengidentifikasi penelitian kelas, adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami yang sedang terjadi sambil terlibat dalm perbaikan dan perubahan.

Sedangkan menurut Ebbutt (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 12) adalah:

Penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

Rapoport (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 11), mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis


(21)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan almu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa PTK adalah salah satu metode penelitian yang dapat dikembangkan dilakukan oleh guru sebagai peneliti. Sebab telah jelas PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, dengan PTK akan membuat guru untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah di kelasnya tanpa tergantung pada pakar peneliti lainnya. Dan metode penelitian ini dapat dilakukan ketika guru mengajar tanpa harus mengganggu tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar.

Karakteristik PTK menurut Mulyasa (2010, hlm. 38) yang membedakan dari penelitian formal yang lain dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Berawal dari kerisauan kinerja guru, situasional, praktis dan secara langsung berkaitan dengan pembelajaran

2. Fleksibel dan adaptif memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan mengabaikan pengontrolan

3. Kolaboratif dan partisipatif sehingga guru sebagai peneliti ambil bagian secara langsunng dalam melaksanakan penelitian

4. Self evaluatif, yaitu modifikasi secara kontinu dievaluasi dalam situasi

yang ada dengan tujuan akhirnya untuk memperbaikai dan meningkatkan praktik pembelajaran

5. Fokus penelitiannya pada pembelajaran sehingga proses dan pengambilan keputusan biasanya dilakukan oleh guru atau bersama peserta didik secara desentralisasi

Kegunaan Penelitian Tindakan Kelas menurut Suparno (2008, hlm. 22) adalah sebagai berikut.

1. Memecahkan persoalan pendidikan yang dihadapi guru dan sekolah 2. Menjadikan guru atau pendidik terampil dalam melakukan refleksi

terhadap apa yang dibuat

3. Guru dapat mengecek dan mencoba-cobakan ide atau metode baru di kelas dan melihat apakah hal itu efektif dan membantu siswa atau tidak 4. Membantu guru lebih percaya diri pada apa yang diputuskan dan

dilakukan dunia pendidikan

5. Membuat perubahan dalam pendidikan secara nyata

6. Guru dapat ikut terlibat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah


(22)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Dapat digunakan untuk membantu pengembangan profesi calon guru dan guru.

Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas penting untuk dikembangkan oleh para pendidik sebab mereka dapat memperbaiki praktek pembelajaran untuk menjadi lebih baik dan lebih berkualitas.

B. Desain Penelitian

“Model penelitian kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang menggambarkan sebuah spiral dari beberapa siklus. Model tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggar” (Kusumah, 2009, hlm. 27). Model ini banyak digunakan oleh para guru. Selain mudah pelaksanaannya, juga sederhana.

Penelitian ini diprediksi akan selesai dalam beberapa siklus. Alur dalam penelitian dapat digambarkan dalam bagan 3.1 berikut ini. Secara mendetail Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66) menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Peneliti berusaha untuk mencari masalah dengan cara melakukan tanya jawab kepada siswa dan guru kesulitan selama kegiatan belajar mengajar. Akhirnya peneliti berusaha untuk mencari strategi yang tepat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi selama kegiatan belajar mengajar. Semua kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan (plan).

Pada kotak tindakan/pelaksanaan (act), peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan strategi yang telah dipilih untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini pun peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai hal-hal yang telah dipahami oleh siswa.

Pada kotak pengamatan (observ), jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi dan mengamati kekurangan strategi yang diterapkan untuk memecahkan masalah di kelas tersebut.

Dalam kotak refleksi (reflect), mempertimbangkan baik atau buruknya atau pun berhasil belum berhasilnya tindakan. Tahap ini dilakukan diskusi dan


(23)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis terhadap tindakan dalam penelitian yang telah dilakukan untuk memberikan arah perbaikan selanjutnya.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam gambar 3.1 berikut ini.

Gambar3.1 – Alur penelitian Kemmis dan Taggart (Diadaptasi dari Suharmini dalam https://www.usd.ac.id)

Wiriaatmadja (2012, hlm. 63) pun menambahkan bahwa dalam model Kemmis dan Taggart menggambarkan spiral yang terdiri dari beberapa siklus kegiatan. Setelah pelaksanaan siklus pertama dilakukan refleksi, apabila peniliti merasa ada kekurangan dapat diperbaik di siklus kedua. Setelah siklus kedua kemudan dilakukan evaluasi, jika terdapat kesalahan dapat diperbaiki dengan perencanaan siklus ketiga dan hal tersebut dilakukan terus secara spiral. Siklus

PERENCANAAN

TINDAKAN

REFLEKSI

OBSERVASI

PERENCANAAN

TINDAKAN OBSERVASI


(24)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan berhenti apabila tindakan yang dilakukan dapat dievaluasi dengan baik dan data yang dikumpulkan peneliti sudah stabil.

JadiModel Kemmis dan Taggart ini terdiri dari identifikasi masalah, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah atau mengamati masalah yang muncul di dalam kelas lalu berusaha untuk penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Tahap berikutnya pelaksanaan atas segala yang telah direncanakan sekaligus dilakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabila hasil refleksi siklus pertama masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki dan hasil yang diperoleh belum sesuai dengan yang diharapkan, maka disusun kembali rencana tindakan untuk dilaksanakan pada siklus kedua. Begitu pun seterusnya, penelitian dihentikan ketika hasil yang diinginkan telah tercapai.

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas II SDN Cibeunying Lembang yang terletak di Jalan Maribaya Timur Kp. Cibeunying No. 94 Cibodas – Lembang yang dikepalai oleh Iros Rosimah, M.Pd.

2. Subyek Peneliti

Subyek penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas IISDN Cibeunying Lembang tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 21 orang siswa dengan jumlah siswa perempuan sebanyak 12 orang siswa dan laki-laki sebanyak 9 orang siswa.

3. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan strategi REACT dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian ini diperkirakan akan selesai selama 4 – 5 bulan terhitung dari bulan Maret.


(25)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum penelitian ini dimulai peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, dan peneliti melakukan tahap pendahuluan setelah itu peneliti akan melakukan tahap pelaksanaan.

1. Tahap Pra Perencanaan Tindakan

a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan penelitian b. Mengurus surat perizinan dari pihak prodi dan fakultas

c. Menghubungi pihak sekolah yang akan dilaksanaknnya penelitian untuk mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian

d. Membuat dan menyusun instrumen wawancara

e. Wawancara dengan guru kelas II SDN Cibeunying Lembang dan siswa mengenai pembelajaan matematika

f. Observasi terhadap situasi kelas dan siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang selama guru mengajar

g. Mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang terdapat di sekolah tempat penelitian

h. Mencari studi literatur untuk memeroleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji

2. Tahapan Pelaksanaan

Pada tahap tindakan ini peneliti berencana akan melakukan penelitian sebagai berikut :

a. Siklus I

1) Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan pembelajaran di siklus 1 ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut.

a) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan Strategi REACT,


(26)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menyediakan berbagai sumber dan bahan ajar yang diperlukan

c) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar wawancara dan tes untuk mengukur kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah,

d) Menyusun dan menguji lembar judgement untuk indikator kemampuan berhitung perkalian kepada para ahli matematika seperti dosen matematika e) Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing

2) Pelaksanaan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan ini peneliti melakukan apa yang sudah dibuat pada perencanaan. Pelaksanaan ini berlangsung dikelas dalam proses belajar mengajar.Karena pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran tematik maka pada siklus pertama dilaksanakan tiga pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 35 menit. Pada siklus pertama ini, peneliti akan menerapkan Strategi REACTselama proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran pun akan menggunakan media yang terdapat di lingkungan dalam menanamkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang seperti buku, pensil, permen dan benda-benda lainnya yang mudah ditemukan oleh siswa.

Tema pada pembelajaran di siklus pertama ini adalah kerjasama yang terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bahasa Indonesia dan Matematika. Di akhir pembelajaran, siswa diberi tes secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah.

3) Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut : penampilan mengajar, keaktifan siswa, kondisi kelas dan siswa, situasi pada saat pembelajaran, pemanfaatan media yang telah dibuat.


(27)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini adalah penjelasan pengamatan yang dilakukan selama penelitian dan pembelajaran berlangsung:

a) Observasi terhadap RPP yang telah dirancang oleh peneliti dan aktivitas guru serta siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan Strategi

REACT dan kesesuaian langkah dalam RPP dengan langkah yang terjadi di

lapangan

b) Melakukan tes evaluasi kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah di akhir pembelajaran untuk memperoleh datat mengenai peningkatan kemampuan dan pemahaman siswa

c) Melakukan wawancara kepada observer yang dilakukan setelah proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penilaian observer lebih detail terhadap pembelajaran dan kekurangan serta kelebihan dalam penerapan Strategi REACT.

4) Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini berfungsi untuk mendiskusikan hal-hal apa saja yang terjadi pada tahap pelaksanaan yang telah ditulis pada tahap observasi. Membahas mengenai penampilan mengajar maupun situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada saat pelaksanaan semuanya dibahas pada tahap refleksi ini. Agar kekurangan atau kelemahan yang ada pada pelaksanaan siklus I dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya yaitu siklus II.

Siklus I dianggap berhasil apabila :siswa bisa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, dan adanya peningkatan kemampuan berhitung siswa melalui pengerjaan soal tes dari guru minimal sesuai KKM matematika yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Soal yang dibuat berdasarkan indikator dalam meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa.


(28)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus II ini sama dengan siklus sebelumnya, tahapannya pun diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun penjelasannya sebgai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Pada tahap pembuatan perencanaan siklus II ini berdasarkan dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, dengan rincian sebagai berikut:

a) Menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan Strategi REACT,

b) Menyediakan berbagai sumber dan bahan ajar yang diperlukan

c) Menyusun dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar wawancara dan tes untuk mengukur kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah,

d) Menyusun dan menguji lembar judgement untuk indikator kemampuan berhitung perkalian kepada para ahli matematika seperti dosen matematika e) Konsultasi instrumen dengan dosen pembimbing

2) Pelaksanaan (Acting)

Pada pelaksanaan siklus II guru melaksanakan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus I.Di siklus kedua ini guru akan tetap menerapkan strategi REACTselama proses pembelajaran dengan indikator pembelajaran yang berbeda. Pada siklus kedua dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 5 x 35 menit. Dan di siklus kedua ini peneliti akan mencoba menggunakan stik berwarna sebagai media pendukung yang digunakan dalam operasi hitung perkalian.

Tema pada pembelajaran di siklus kedua ini adalah binatang yang terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Di akhir pembelajaran, guru akan memberikan test untuk dikerjakan oleh siswa per individu.


(29)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Pengamatan (Observation)

Pada tahap pengamatan, observer tetap melihat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru model yang menggunakan strategi REACTdengan bantuan media stik berwarna.Adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut : penampilan mengajar, keaktifan siswa, kondisi kelas dan siswa, situasi pada saat pembelajaran, pemanfaatan media yang telah dibuat.

Berikut ini adalah penjelasan pengamatan yang dilakukan selama penelitian dan pembelajaran berlangsung:

a) Observasi terhadap RPP yang telah dirancang oleh peneliti dan aktivitas guru serta siswa selama pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam menerapkan Strategi

REACT dan kesesuaian langkah dalam RPP dengan langkah yang terjadi di

lapangan

b) Melakukan tes evaluasi kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah di akhir pembelajaran untuk memperoleh datat mengenai peningkatan kemampuan dan pemahaman siswa

c) Melakukan wawancara kepada observer yang dilakukan setelah proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penilaian observer lebih detail terhadap pembelajaran dan kekurangan serta kelebihan dalam penerapan Strategi REACT.

4) Refleksi (Reflektif)

Pada tahap reflesi ini masih sama dengan siklus I yaitu diskusi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Tetap membahas apa saja yang masih kurang dalam proses pembelajaran.

5) Kesimpulan

Pada tahap ini peneliti membuat sebuah kesimpulan mengenai pembelajaran selama dua siklus yang telah dilaksanakan, kesimpulan mengenai


(30)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada materi perkalian.

E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode pembelajaran, skenario pembelajaran yang mengacu pada penggunaan Strategi REACTdan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan Strategi REACT.

Pada penelitian ini rencana siklus yang akan dilakukan sebanyak dua buah siklus, apabila pada saat pelaksanaannya kemampuan berhitung dari hasil belajar yang diharapkan belum tercapai, jika waktu dan tempat memungkinkan, peneliti akan melakukan lebih dari dua siklus yang seperti sebelumnya telah direncanakan.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa berfungsi untuk memfasilitasi selama proses pembelajaran berlangsung, dimana dalam LKS tersebut memuat masalah-masalah mengenai perkalian yang harus diselesaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep perkalian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Lembar kerja siswa digunakan pedoman atau prosedur agar siswa aktif dalam kelompok untuk melakukan eksplorasi terbimbing.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Data yang diungkap dalam penelitian ini adalah:


(31)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data ini diperoleh menggunakan pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan penjabaran sebagai berikut.

1) Pedoman Observasi

Menurut Suparno (2008, hlm. 45) bahwa, “Observasi adalah cara yang sangat baik untuk mendapatkan data karena peneliti langsung tahu situasi

nyata yang diteliti.” Sedangkan menurut Kunandar (2008, hlm. 125) bahwa,

“Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar”.

Observasi dilaksanakan selama pembelajaran atau pemberian tindakan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Lembar observasi berupa aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, lembar aktivitas siswa dalam kelompok serta fieldnotes.

Observasi ini dilakukan dengan harapan agar hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti ketika penelitian berlangsung dapat ditemukan.

Lembar observasi aktivitas guru dan siswa dibuat sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP dan observer menambahkan catatan aktivitas guru dan siswa pada filednotes yang telah disediakan. Sedangkan lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran dalam kelompok digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa serta aktivitas siswa dalam kelompok dapat dilihat pada lampiran. Selain itu, terdapat pula lembar penilaian RPP. Lembar penilaian ini dinilai oleh observer atau guru pamong untuk mengetahui kesesuaian RPP yang telah dibuat dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan pelaksanaan dan kesusaian penggunaan media dengan materi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya mengenai rubrik penilaian RPP dapat dilihat pada lampiran.

2) Wawancara


(32)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara atau interview adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan pembicaraan terencana terhadap subjek yang diteliti, dengan pertanyaan lisan yang telah disiapkan untuk mendapatkan data yang diinginkan.

Sedangkan menurut Kusumah (2009, hlm. 52),“Untuk memperoleh data atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi, tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru, siswa atau kepala sekolah.”Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang pendapat guru dan teman sejawat mengenai proses pembelajaran. Wawancara ini merupakan pelengkap data observasi.

3) Catatan Lapangan

“Guru/peneliti secara sistematis membuat catatan tentang situasi kelas baik selama maupun segera setelah pelajaran usai, mengenai hal-hal penting yang terjadi di kelas” (Kusumah, 2009, hlm. 62). Pada penelitian ini, catatan lapangan dibuat oleh peneliti sebagai guru kelas untuk mencatat hal-hal yang ditemukan oleh peneliti selama proses pembelajaran atau penelitian. Hal-hal tersebut mencakup kekurangan dan kendala yang dirasakan selama penelitian berlangsung

Tabel 3.1 Catatan Lapangan

Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Evaluasi


(33)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang kedua adalah analisis kemampuan berhitung siswa yang difokuskan pada perkalian bilangan cacah. Data yang diperoleh melalui skor siswa setelah tes evaluasi belajar yang dikembangkan atas dasar konstruk.

Menurut Kusumah (2009, hlm. 78) bahwa,“Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud mendapatkan jawaban yang dijadikan penetapan skor angka”. Adapun jenis tes dalam penelitian adalah tes evaluasi belajar dan tes kecerdasan.

Tes evaluasi belajar dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dan mengetahui data tentang hasil belajar siswa dalam pemahaman dan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah. Jenis tes yang digunakan dalam peneltian ini adalah tes hasil yang dilakukan diakhir pembelajaran pada setiap siklus. Bentuk yang digunakan adalah tes tertulis yaitu uraian.

Berikut ini adalah penjabaran lebih jelas mengenai indikator kemampuan berhitung:

1) Menjelaskan konsep perkalian melalui model 2) Menyatakan konsep operasi hitung perkalian

3) Memperkenalkan cara dan metode melakukan perhitungan

4) Mengaplikasikan konsep dalam soal cerita berkaitan dengan perkalian

Indikator di atas merupakan hasil penyesuaian dengan indikator pembelajaran dan pembuatan tes sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Indikator yang telah dibuat di atas merupakan hasil judgement dari para ahli matematika.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam PTK, analisis dilakukan penenliti sejak awal, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Pada waktu dilakukan pencatatan lapangan melalui observasi atau pengamatan tentang kegiatan pembelajaran di kelas, peneliti dapat langsung menganalisis apa yang diamatinya, situasi dan suasana kelas, cara guru mengajar, hubungan guru dengan siswa, interaksi antara siswa dengan siswa dan lain-lain (Kunandar, 2008, hlm. 127).


(34)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pelaksanaan PTK, ada dua jenis data dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni:

a. Data Kualitatif

Data yang berupa informasi berbentuk kalimat atau deskripsi yang memberi gambaran tentang seluruh kegiatan dan situasi dalam proses pembelajaran.Pada penelitian ini, data kualitatif berisi deskripsi tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran dalam penerapan Strategi REACT, keaktifan siswa selama pembelajaran, aktivitas siswa dalam kelompok dan dalam kegiatan pembelajaran yang dapat dilihat dari lembar observasi.

Dalam analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi dan wawancara dengan triangulasi. Menurut Suparno (2008, hlm. 71) bahwa,“Triangulasi adalah melihat sesuatu realitas dari berbagai sudut pandang atau perspektif dari berbagai segi sehingga lebih kredibel dan akurat”. Untuk membuat triangulasi, kita perlu mengoreksi tipe data yang berbeda-beda, menggunakan sumber data berbeda, dalam waktu yang berbeda-beda pula bahkan juga minta bantuan orang lain untuk meneliti dan mencatatnya.

Pada penelitian ini, kebenaran diperoleh dari sudut pandang guru sebagai peneliti melalui catatan lapangan dan sudut pandang mitra peneliti melalui lembar observasi dan wawancara.

b. Data Kuantitatif

Data ini dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes di akhir pembelajaran. Hasil belajar siswa tersebut dianalisis dengan statistik deskriptif, misalnya mencari nilai rerata, persentase ketuntasan belajar, dan lain-lain. Selain itu, peneliti pun menganalisis lembar aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran melalui persentase.


(35)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Menghitung skor akhir dengan rumus

Nilai Akhir = Perolehan Skor

Skor Maksimum � � � (100)

(Muslich, 2009, hlm. 64) 2) Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus

X =∑N n Keterangan :

∑N =total nilai yang diperoleh siswa n = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

(Sudjana, 2013, hlm. 109)

3) Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal

Ketuntasan belajar siswa berdasarkankriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetakan oleh sekolah untuk kelas II SDN Cibeunying pada mata pelajaran matematika yaitu 65. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila sudah mencapai nilai KKM. Dan apabila dilihat dalam bentuk persentase maka dapat dicari dengan rumus.

TB =

∑S ≥65

n X 100%

Keterangan

S ≥ 65 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 65

n = banyak siswa

100% = bilangan tetap TB = ketuntasan belajar


(36)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Susilo (2012, hlm. 159) dalam bukunya yang berjudul Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, pada pembelajaran tuntas kriteria pencapaian kompetensi yang ditetapkan adalah minimal 75%. Oleh karena itu setiap kegiatan belajar mengajar diakhiri dengan penilaian pencapaian kompetensi siswa dan diikuti rencana tindak lanjutnya.

Tuntas belajar dilihat dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM mata pelajaran matematika yang ditetapkan untuk kelas II SDN Cibeunying yaitu 65. Siswa dikatakan tuntas belajar bila sudah mencapai nilai KKM.

4) Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus

Dari data hasil tes kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah di setiap siklus pembelajaran, ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut (Prabawanto dalam Permatasari, 2013, hlm. 50):

g = (skor tes siklus ke-i + 1) – (skor tes siklus ke-i)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah dari setiap siklus yang telah dilakukan dengan mengetahui gain rata-rata yang telah dinormalisasi berdasarkan efektivitas pembelajaran dengan rumus sebagai berikut (Prabawanto dalam Permatasari, 2013, hlm. 50):

<g> = � −�+1 − ( � −�)

� � − ( � −�) Adapun kriteria efektivitas pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interpretasi Gain yang Ternormalisasi Nilai <g> Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi


(37)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterlaksanaan aktivitas guru dan siswa dapat dihitung dengan rumus :

Keterlaksanaan pembelajaran = ∑ � � � � � � � � �

∑ ℎ� � �

100%

(Purwati, 2013, hlm. 58)

6) Instrumen Penilaian RPP

Lembar penilaian RPP ini dinilai oleh observer atau guru pamong untuk mengetahui kesesuaian RPP yang telah dibuat dengan kurikulum yang diterapkan pemerintah. Berikut ini adalah rumus dalam perhitungan penilaian RPP:

X =∑N 6 Keterangan :

∑N = total nilai yang diperoleh X = nilai rata-rata kelas

6 merupakan jumlah aspek yang dinilai secara keseluruhan, apabila aspek yang terlaksana adalah 6 aspek, maka rata-rata maksimal yang diperoleh adalah 4. Sedangkan untuk konversi nilai dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Konversi Penilaian RPP

SKOR NILAI

3,5 - 4,0 2,5 - 3,4 1,5 - 2,4 Kurang dari 1,5

A B C E


(38)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan Strategi REACTdalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian bilangan cacah pada siswa kelas II SDN Cibeunying, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan Strategi REACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang telah dirancang dengan sistematis dan sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya peningkatan pada penilaian RPP Penelitian yang telah dirancang oleh peneliti

2. Pelaksanaan pembelajaran matematika pada perkalian bilangan cacah dengan strategi REACT untuk siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang berlangsung dengan baik. Proses pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan pembelajaran berdasarkan langkah-langkah dalam Strategi REACT. Relating

yang dimulai dengan mengaitkan perkalian sebagai penjumlahan berulang melalui benda-benda konkrit, Experiencing ketika siswa menemukan sendiri konsep perkalian sebagai penjumalahan berulang dan sifat-sifat operasi hitung perkalian serta ketika siswa menggunakan media stik berwarna,

Applying, ketika siswa mengerjakan lembar kerja kelompok dan

mengaplikasikan konsep dalam memecahkan masalah, Cooperating ketika siswa melakukan kerjasama dalam kelompok, dan Tranferring ketika siswa mengerjakan soal tes evaluasi belajar di akhir pembelajaran. Hal ini pun didukung oleh aktivitas guru dan siswa yang berlangsung dengan baik selama proses pembelajaran.

3. Peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas II SDN Cibeunying Lembang pada perkalian bilangan cacah dengan menggunakan Strategi REACT cukup


(39)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik. Hal tersebut dapat terlihat pada rata-rata dan ketuntasan belajar siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas II SDN Cibeunying sebesar 68,9 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83,76. Sedangkan dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 66,7% meningkat menjadi 95,2% pada siklus II. Selain itu, indeks gain skor rata-rata kelas sebesar 0,60 dengan interpretasi sedang.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Guru sebaiknya menerapkan Strategi REACT di dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika karena strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan cacah. Penerapan Strategi REACT juga perlu didukung dengan menghadirkan media pembelajaran yang kongkrit untuk memberikan pemahaman konsep dasar dari suatu materi. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar. Selain itu, pemberian soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa pun merupakan hal yang mendukung dari penerapan Strategi REACT.

2. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya menerapkan kebijakan yang dapat memotivasi guru untuk menerapkan Strategi REACT dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Sekolah juga sebaiknya menyediakan saran dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di dalam kelas.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan Strategi REACT dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian


(40)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siswa kelas II SDN Cibeunying sebaiknya dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih optimal lagi. Selain itu, penerapan Strategi REACT pun dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya untuk mata pelajaran IPA maupun Matematika.


(41)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Publikasi Departemen

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI.

Jakarta: BNSP.

Bafadal, I. (2011) Pedoman Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.

Buku

Crawford, M.L. (2001) Teaching Contextually. Waco, Texas, USA: CORD CCI Publishing, Ic.

Direktorat Akademik UPI. (2013) Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan(PPL

PGSD UPI). Bandung: Direktorat Akademik UPI.

Fathani, A. (2008) Matematika Hakikat dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Fathani, A. (2009) Matematika Intelligence. Jogjakarta: Ar-Ruz Media Grup.

Heriawan, Adkk. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.

Herman, T dkk. (2010) Pendidikan Matematika I. Bandung: UPI PRESS.

Komalasari, K. (2013) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.


(42)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2010) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. (2009) KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Malang: Bumi Aksara.

Naga, D. (1980) Berhitung Sejarah dan Pengembangannya. Jakarta: PT Gramedia.

Purnomo, E. (2012) Bukan Guru Asal Mengajar. Bengkayang: Penerbit Gava Media.

Ruseffendi. (1979a) Dasar-dasar Matematika Modern untuk Guru. Bandung:

Penerbit “Tarsito”.

Ruseffendi. (1979b) Pengantar Pengajaran Matematika Modern untuk Orangtua,

Guru, dan SPG seri kedua.Bandung: Penerbit “Tarsito”.

Russefendi, H.E.T. (2006) Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Penerbit Tarsito.

Sudjana, N. (2013) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suherman, E dkk. (1992) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suherman, E. (2012) Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(43)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilo, M. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutawidjaja. (2011) Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyitno, I. (2011) Memahami Tindakan Pembelajaran. Malang: Reflika Aditama.

Wiriaatmadja, R. (2012) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Internet

Anonim. (2012) Keterampilan Berhitung Matematika. [Online]. Tersedia:

http://jeranopendidikan.blogspot.com/2012/04/keterampilan-berhitung-matematika.html. [3 Juni 2014 pukul 5:52]

Hatimah, I. (2012) Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan

Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia: www.file.upi.edu. [13 Maret 2013 pukul

06:44]

Rayhan. (2011) Contextual Teaching and Learning with REACT Strategy. [Online]. Tersedia: http://edmymatheducation.blogspot.com/2011/06/contextual-teaching-and-learning-with.html. [11 Maret 2014 pukul 20:49].

Saadah, L. (2011) Pengaruh Metode Sempoa pada Kemampuan Berhitung Anak. [Online]. Tersedia:www.rumahlaili.blogspot.com. [11 Maret pukul 06:22].

Suharmini (2010) Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru.

[Online]. Tersedia: https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia %20Vitae/vol24no1april2010/PENELITIAN%20TINDAKAN%20KELAS%20T h%20sumini.pdf. [16 Juni 2014 pukul 01:35]

Supinah. (2010) Bagaimana Mengukur Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: https://www.academia.edu/4816292/BAGAIMANA_

MENGUKUR_AKTIVITAS_SISWA_DALAM_PEMBELAJARAN. [23 Maret

2014 pukul 23:11].

Jurnal dan Skripsi

Fatkhurohmah. (2010) Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat


(44)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fuziah, A. (2010) Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan

Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Strategi REACT. Tesis, Program Studi

Pendidikan Matematika SPs, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Khotimah, K. (2008) Pembelajaran Berhitung dengan Menggunakan Jarimatika

untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berhitung Siswa. Skripsi,

Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Permatasari, H. (2013) Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat.

Skripsi, Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwati, R. (2013) Penerapan Pendekatan RME pada Pembelajaran Matematika

Materi Pokok Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Jurusan

Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia.

Putra, D. (2014) Pengaruh Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, 2, (1), hlm. 1-11.

Saputri, N. (2012) Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam

Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT. Skripsi. Jurusan Pendidikan

Matematika FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Suhena, E. (2009) Pengaruh Strategi REACT dalam Pembelajaran Matematika terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Penalaran, dan Komunikasi

Matematis Siswa SMP. Disertasi, Jurusan Pendidikan Matematika SPs,


(1)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik. Hal tersebut dapat terlihat pada rata-rata dan ketuntasan belajar siswa yang mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata kelas II SDN Cibeunying sebesar 68,9 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 83,76. Sedangkan dilihat dari ketuntasan belajar pada siklus I yaitu 66,7% meningkat menjadi 95,2% pada siklus II. Selain itu, indeks gain skor rata-rata kelas sebesar 0,60 dengan interpretasi sedang.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Guru sebaiknya menerapkan Strategi REACT di dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran matematika karena strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan berhitung siswa pada perkalian bilangan cacah. Penerapan Strategi REACT juga perlu didukung dengan menghadirkan media pembelajaran yang kongkrit untuk memberikan pemahaman konsep dasar dari suatu materi. Hal ini sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar. Selain itu, pemberian soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa pun merupakan hal yang mendukung dari penerapan Strategi REACT.

2. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya menerapkan kebijakan yang dapat memotivasi guru untuk menerapkan Strategi REACT dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Sekolah juga sebaiknya menyediakan saran dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di dalam kelas.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan Strategi REACT dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berhitung perkalian


(2)

101

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siswa kelas II SDN Cibeunying sebaiknya dilanjutkan oleh peneliti selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih optimal lagi. Selain itu, penerapan Strategi REACT pun dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya untuk mata pelajaran IPA maupun Matematika.


(3)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Publikasi Departemen

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: BNSP.

Bafadal, I. (2011) Pedoman Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikbud.

Buku

Crawford, M.L. (2001) Teaching Contextually. Waco, Texas, USA: CORD CCI Publishing, Ic.

Direktorat Akademik UPI. (2013) Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan(PPL PGSD UPI). Bandung: Direktorat Akademik UPI.

Fathani, A. (2008) Matematika Hakikat dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruz Media.

Fathani, A. (2009) Matematika Intelligence. Jogjakarta: Ar-Ruz Media Grup.

Heriawan, Adkk. (2012) Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Banten: Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru.

Herman, T dkk. (2010) Pendidikan Matematika I. Bandung: UPI PRESS.

Komalasari, K. (2013) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Kunandar. (2008) Langkah Mudah PTK sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.


(4)

102

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyasa, E. (2010) Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muslich, M. (2009) KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Malang: Bumi Aksara.

Naga, D. (1980) Berhitung Sejarah dan Pengembangannya. Jakarta: PT Gramedia.

Purnomo, E. (2012) Bukan Guru Asal Mengajar. Bengkayang: Penerbit Gava Media.

Ruseffendi. (1979a) Dasar-dasar Matematika Modern untuk Guru. Bandung:

Penerbit “Tarsito”.

Ruseffendi. (1979b) Pengantar Pengajaran Matematika Modern untuk Orangtua, Guru, dan SPG seri kedua.Bandung: Penerbit “Tarsito”.

Russefendi, H.E.T. (2006) Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sudjana, N. (2013) Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suherman, E dkk. (1992) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suherman, E. (2012) Belajar dan Pembelajaran Matematika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


(5)

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Susilo, M. (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sutawidjaja. (2011) Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyitno, I. (2011) Memahami Tindakan Pembelajaran. Malang: Reflika Aditama.

Wiriaatmadja, R. (2012) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Internet

Anonim. (2012) Keterampilan Berhitung Matematika. [Online]. Tersedia:

http://jeranopendidikan.blogspot.com/2012/04/keterampilan-berhitung-matematika.html. [3 Juni 2014 pukul 5:52]

Hatimah, I. (2012) Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia: www.file.upi.edu. [13 Maret 2013 pukul 06:44]

Rayhan. (2011) Contextual Teaching and Learning with REACT Strategy. [Online]. Tersedia: http://edmymatheducation.blogspot.com/2011/06/contextual-teaching-and-learning-with.html. [11 Maret 2014 pukul 20:49].

Saadah, L. (2011) Pengaruh Metode Sempoa pada Kemampuan Berhitung Anak. [Online]. Tersedia:www.rumahlaili.blogspot.com. [11 Maret pukul 06:22].

Suharmini (2010) Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru.

[Online]. Tersedia: https://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Historia %20Vitae/vol24no1april2010/PENELITIAN%20TINDAKAN%20KELAS%20T h%20sumini.pdf. [16 Juni 2014 pukul 01:35]

Supinah. (2010) Bagaimana Mengukur Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: https://www.academia.edu/4816292/BAGAIMANA_

MENGUKUR_AKTIVITAS_SISWA_DALAM_PEMBELAJARAN. [23 Maret 2014 pukul 23:11].

Jurnal dan Skripsi

Fatkhurohmah. (2010) Peningkatan Kemampuan Berhitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif (NHT). Skripsi, FKIP, USM Surakarta.


(6)

104

Nurul Setiowati, 2014

Penerapan Strategi Reactdalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Perkalian Bilangan Cacah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fuziah, A. (2010) Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Melalui Strategi REACT. Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika SPs, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Khotimah, K. (2008) Pembelajaran Berhitung dengan Menggunakan Jarimatika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berhitung Siswa. Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Permatasari, H. (2013) Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat.

Skripsi, Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwati, R. (2013) Penerapan Pendekatan RME pada Pembelajaran Matematika Materi Pokok Pecahan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Skripsi, Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Pendidikan Indonesia.

Putra, D. (2014) Pengaruh Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V. Jurnal Mimbar PGSD Undiksha, 2, (1), hlm. 1-11.

Saputri, N. (2012) Pencapaian Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT. Skripsi. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI : Tidak diterbitkan.

Suhena, E. (2009) Pengaruh Strategi REACT dalam Pembelajaran Matematika terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman, Penalaran, dan Komunikasi Matematis Siswa SMP. Disertasi, Jurusan Pendidikan Matematika SPs, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR (PTK pada Siswa Kelas II SDN 1 Sukoharjo Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 13 62

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 37

FEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 49

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENERAPAN TEKNIK JARIMATIKA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN BILANGAN

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14