PENGARUH MASERAT LIDAH BUAYA (ALOE VERA)TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (MUS MUSCULUS L.)JANTAN HIPERGLIKEMIK DENGAN INDUKSI ALOKSAN.

(1)

Adella Anfidina Putri, 2013

PENGARUH MASERAT LIDAH BUAYA (Aloe vera)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus

musculus L.) JANTAN HIPERGLIKEMIK DENGAN INDUKSI ALOKSAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi

Jurusan Pendidikan Biologi

Oleh

ADELLA ANFIDINA PUTRI 0906883

PROGRAM STUDI BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH MASERAT LIDAH BUAYA (Aloe vera)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus

musculus L.) JANTAN HIPERGLIKEMIK DENGAN INDUKSI ALOKSAN

Oleh

Adella Anfidina Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Adella Anfidina Putri 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Adella Anfidina Putri, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MASERAT LIDAH BUAYA (Aloe vera)

TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH MENCIT (Mus

musculus L.) JANTAN HIPERGLIKEMIK DENGAN INDUKSI ALOKSAN

Oleh

Adella Anfidina Putri 0906883

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. H. Saefudin M.Si NIP. 196307011988031003

Pembimbing II

Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, M. Si. NIP. 195904011983032002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Riandi, Dr., M.Si. NIP.196305011988031002


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Maserat

Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus L.) Jantan Hiperglikemik dengan Induksi Aloksan ini beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2012 Yang membuat pernyataan,

Adella Anfidina Puti 0906883


(5)

i

Adella Anfidina Putri, 2013

Pengaruh Maserat Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus L.) Jantan Hiperglikemik dengan Induksi

Aloksan

ABSTRAK

Penelitian mengenai pengaruh pemberian maserat gel daun Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.) galur Swiss Webster telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh maserat Aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah Mus musculus L. jantan yang diinduksi aloksan sekaligus mendapatkan dosis optimum penggunaannya. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima kali pengulangan dan empat perlakuan (kontrol positif induksi Aloksan tanpa pemberian maserat Aloe vera; dosis Aloe vera 0,70 ml/100 gramBB/ hari ; 1,05 ml/100 gramBB/ hari.; 1,40ml/100 gramBB/hari) digunakan dalam penelitian ini. Mencit jantan usia empat bulan diberi perlakuan maserat Aloe vera dengan cara gavage selama 30 hari setelah sebelumnya diaklimatisasi selama 30 hari. Pada hari ke-31 mencit diambil darahnya dengan membuat perlukaan di bagian vena caudalis menggunakan pisau bedah lalu darah yang keluar dari perlukaan tersebut dimasukkan ke dalam strip pengukuran kadar glukosa yang secara otomatis mengambil sampel darah sebanyak 0,08 µl untuk satu kali uji. Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa pemberian maserat Aloe vera sejumlah 0,70ml/100gr BB/hari hingga 1,40ml/100gr BB/hari berpengaruh menurunkan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.). Penurunan kadar glukosa darah berbanding lurus dengan penambahan dosis, sehingga dalam terapi nyata perlu diperhatikan mengenai dosis optimum dan lamanya waktu konsumsi agar tidak menyebabkan kondisi hipoglikemik. Dosis efektif didapatkan pada dosis 0,70ml/100gr BB/hari (120.0 ± 3.16 mg/dL) yang menunjukan penurunan kadar glukosa darah terbaik setelah mencit diinduksi hiperglikemia menggunakan aloksan. Efek hipoglikemia ini terjadi dengan adanya zat aktif antihiperglikemia pada maserat gel Aloe vera seperti pyrano, alkaloid dan flavonoid. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian maserat gel Aloe vera dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit.

Kata Kunci : Lidah Buaya (Aloe vera), Kadar Glukosa Darah, hiperglikemia,


(6)

Effect of Aloe vera (Aloe vera L.) Leaf Gel Macerate on Blood Glucose Level of Hyperglicemic Mice (Mus musculus L.) Induced by Alloxan

ABSTRACT

Research on the effect of Aloe vera (Aloe vera L.) leaf gel macerate on blood glucose level of hyperglicemic mice (Mus musculus L.) induced by alloxan has done. The purpose of this study was to analyze the effect of giving the Aloe vera (Aloe vera L.) leaf gel macerate on blood glucose level, so this research can be used for the basic information to develop an anti-hyperglicemic drug by Aloe vera and this research also analyze effect the different dose of Aloe vera leaf gel macerate on blood glucose level in mice. Complete Random Draft (CRD) with five repetitions and four treatment (positive control hyperglicemic by alloxan induced without giving an Aloe vera macerate, a hyperglicemic mice give a dose Aloe vera 0,70ml/100g/bw/day; 1,05ml/100g/bw/day; 1,40ml/100g/bw/day) used in this study. Four months old male mice were subjected to the Aloe vera leaf gel macerate by gavage for 30 days after 30 days acclimatization. On day 31 mice’s blood colected by injured the tail, and 0,08 µl blood sample was measured by glucotest to get a concentration of glucose in mice’s blood. The results show all of Aloe vera leaf gel macerate doses significantly lowering the concentration of blood glucose level, but in the high dose and long term consumption Aloe vera macerate can give the hypoglicemic effect so the dose and time consumption should be pay attention more. The most effective dose was Aloe vera 0,70ml/100g/bw/day which get the best decrease concentration on blood glucose level (120.0 ± 3.16 mg/dL) in hyperglicemic mice. Aloe vera macerate can give the anti-hyperglicemic effect because it contain the active substance such as pyrano, flavonoid and alkaloid. Based on these results we can conclude that the Aloe vera leaf gel macerate can be used to decrease concentration of blood glucose level in hyperglicemic mice.

Keywords: Aloe vera (Aloe vera L.), Blood Glucose Level, hyperglicemia, Mice


(7)

iii

Adella Anfidina Putri, 2013

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Maserat Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit (Mus musculus L.) Jantan Hiperglikemik dengan Induksi Aloksan”. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi

besar Muhammad SAW., keluarganya, para sahabat, serta pada kita sebagai umatnya yang terbaik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh studi sarjana dalam bidang Biologi di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Dalam menyelesaikan skripsi ini tidaklah berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. H. Saefudin, M. Si, selaku Dosen pembimbing I, atas segala dedikasi, bantuan, perhatian, bimbingan, nasihat, doa, motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

2. Dra. Soesy Asiah Soesilawaty, M.Si, selaku Dosen pembimbing II, atas segala dedikasi, bantuan, bimbingan, nasihat, doa, motivasi dan saran yang telah diberikan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Dr. Riandi, M.Si. dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI, Dr. H. Ari Widodo, M.Ed.

4. Dr. Hj. Widi Purwaningsih, M.Si, selaku ketua program studi Biologi atas segala bimbingan dan bantuan selama menjalani perkuliahan.

5. Any Aryani, S.Si., M.Si, selaku Dosen pembimbing akademik yang telah memberikan perhatian, nasihat dan bimbingan selama penulis menjalani perkuliahan.

6. Seluruh staf dosen Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.


(8)

7. Seluruh Laboran Laboratorium Jurusan Pendidikan Biologi yang selama ini memberikan bantuan, nasihat dan berbagai kemudahan selama melaksanakan penelitian.

8. Ayahanda Anto Susilo, Ibunda Yanil Fitri, Adik satu-satunya M. Rezil Anfirifa Putra, Nenek Ainun Tamir dan Datuk Nurdi Ilyas serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan yang tak terhingga baik secara moril maupun materil, semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik untuk segalanya.

9. Tim penelitian terhebat, Eva Anriani Lubis dan Firsda Yunita atas semua kerja keras dan kebersamaan selama mengerjakan tugas akhir ini.

10.Rekan terbaik Agie Syirban Gizawi, Lita Witasari, Lulu Siti Uluwiyah, Fauzi Akhbar, Dewi Utami Dimiyanti, Yusti Maulida, Saeful Akhyar dan Vinni Refiani yang dengan sukarela membantu dan mendukung menyelesaikan tugas akhir ini.

11.Sahabat seperjuangan Biologi C 2009 yang saling memberikan dukungan, keceriaan dan semangat selama menyelesaikan tugas akhir.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga selesainya karya yang sederhana ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT. membalas segala kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan. Akhir kata semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Amin.

Bandung, Juni 2013


(9)

v

Adella Anfidina Putri, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan ... 4

E. Manfaat ... 4

F. Asumsi... 4

G. Hipotesis... 5

BAB II GLUKOSA DARAH, PENGATURAN FISIOLOGIS DAN HORMONAL GLUKOSA DARAH SERTA MANFAAT Aloe vera DALAM PENGONTROLAN GLUKOSA DARAH A.Glukosa Darah... 6

B. Konsentrasi dan Sumber Glukosa Darah... 6

C. Metabolisme Glukosa... 7

D. Pengaruh Hormonal dalam Pengaturan Glukosa Darah... 9

E. Hiperglikemia... 10

F. Aloksan sebagai Penginduksi Hiperglikemia... 12

G. Pengukuran Kadar Glukosa Darah dengan Glucometer... 13

H. Hewan Uji Mencit... 14


(10)

J. Ekstraksi Zat Aktif Nabati... 20

K. Metode Maserasi... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 22

B. Desain Penelitian... 22

C. Populasi dan Sampel... 24

D. Waktu dan Lokasi Penelitian... 24

E. Variabel Penelitian... 24

F. Prosedur Penelitian... 25

1. Tahap Pra-Penelitian... 25

a. Penyiapan Alat dan Bahan... 25

b. Penyiapan Hewan Percobaan... 26

c. Pengambilan Sampel, Diterminasi dan Seleksi Tanaman... 26

d. Pembuatan Larutan Maserat Sederhana Aloe vera.... 26

2. Tahap Penelitian... 27

a. Induksi Aloksan untuk Menciptakan Keadaan Hiperglikemia... 27 b. Perlakuan Hewan Percobaan... 27

c. Pengambilan Darah dan Pengukuran Kadar Glukosa... 28 3. Tahap Pasca Penelitian... 28

a. Analisis Data... 28

4. Alur Penelitian... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 30

1. Kadar Glukosa Darah... 30


(11)

vii

Adella Anfidina Putri, 2013

2. Pengukuran Berat Badan... 33

B. Pembahasan... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 43

B. Saran... 43

DAFTAR PUSTAKA... 43

LAMPIRAN... 50


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Deskripsi Mus musculus... 15

2.2 Zat-Zat yang Terkandung dalam Daun Aloe vera... 18

3.1 Hasil Pengocokan Mencit dan Jenis Perlakuan... 23

3.2 Alat-alat Penelitian... 25

3.3 Bahan-bahan Penelitian... 26

4.1 Data Hasil Pengukuran Glukosa Darah... 31

4.2 Kadar Glukosa Darah Mencit setelah Perlakuan selama 30 Hari... 32


(13)

ix

Adella Anfidina Putri, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Sederhana Pengaturan Glukosa Darah oleh

Hormon... 9

2.2 (a) Bentuk Kemasan Aloksan, (b) Bubuk Aloksan Siap Pakai... 12

2.3 Struktur Molekul Aloksan (Alloxan monohydrate)... 13

2.4 Glukometer/ Glukotest yang Umum dikenal Masyarakat... 13

2.5 Mus musculus L... 15

2.6 Tanaman Aloe vera... 16

2.7 (a) Bunga Aloe vera, (b) Buah Aloe vera... 17

2.8 Struktur Molekul Beberapa Kandungan Aloe vera... 19

3.1 Bagan Alur Penelitian... 29

4.1 Grafik Rerata Pengukuran Kadar Glukosa Darah... 31

4.2 Hasil Analisis GCMS Maserat Aloe vera... 33


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Data Kadar Glukosa Darah Mencit Setelah Diberi

Perlakuan Maserat Daun Aloe vera... 49

2 Data Berat Badan Mencit selama Aklimasi... 50

3 Data Berat Badan Mencit selama Perlakuan... 52

4 Uji Statistika Hasil Pengukuran Kadar Glukosa Darah Mencit Setelah Diberi Perlakuan Maserat Daun Aloe vera dengan Software SPSS 18 for Windows... 54

5 Uji Statistika Hasil Pengukuran Berat Badan Mencit Setelah Diberi Perlakuan Maserat Daun Aloe vera dengan Software SPSS 18 for Windows... 56

6 Tabel Konversi Penghitungan Dosis... 58

7 Gambar Kegiatan Penelitian... 59


(15)

1

Adella Anfidina Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah (glukosa) yang tinggi. Pada semua krisis hiperglikemik, hal yang mendasarinya adalah defisiensi insulin, relatif ataupun absolut. Hiperglikemia sendiri selanjutnya dapat melemahkan kapasitas sekresi insulin dan menambah berat resistensi insulin sehingga membentuk lingkaran setan dimana hiperglikemia bertambah berat dan produksi insulin makin kurang (Gaglia, et al., 1985).

Dalam penanggulangannya, obat hanya merupakan pelengkap dari diet bagi penderita hiperglikemik. Obat perlu diberikan bila pengaturan diet secara maksimal tidak berkhasiat mengendalikan kadar glukosa darah. Obat hiperglikemik oral mungkin berguna untuk penderita yang alergi terhadap insulin atau yang tidak menggunakan suntikan insulin. Sementara penggunaannya harus dipahami, agar ada kesesuaian akan ketetapan dosis dengan indikasinya, tanpa menimbulkan hipoglikemia (Suharmiati, 2003).

Pada tahun 1980 WHO merekomendasikan agar dilakukan penelitian terhadap tanaman yang memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah karena pemakaian obat modern dirasa kurang aman (Kumar et al., 2005). Obat-obatan kimia memiliki efek tertentu seperti menyebabkan hipoglikemia pada dosis yang lebih tinggi, masalah hati, asidosis laktat dan diare (Helal et al., 2003). Hal ini jelas bahwa karena efek samping dari obat-obatan yang digunakan, sehingga ada kebutuhan untuk agen yang aman dengan efek samping minimal, yang dapat dikonsumsi untuk jangka waktu yang lama.

Tanaman obat terbukti merupakan salah satu sumber bagi bahan baku obat hiperglikemik, karena tumbuhan-tumbuhan tersebut mempunyai senyawa-senyawa yang berkhasiat sebagai antihiperglikemik. Diantara 250.000 spesies tanaman obat di seluruh dunia diperkirakan banyak yang mengandung senyawa antihiperglikemik yang belum diketemukan (Suharmiati, 2003).


(16)

2

Salah satu tanaman yang dipercaya memiliki efek antihiperglikemik adalah lidah buaya (Aloe vera). Maserat daun Aloe vera dapat meningkatkan toleransi glukosa pada tikus normal dan tikus hiperglikemik, kondisi hiperglikemik sendiri disebabkan oleh pemberian zat diabetogenik berupa alloxan monohydrate (aloksan) yang berfungsi untuk proses perusakan sel β pankreas dan menyebabkan defisiensi insulin tubuh. Diasumsikan pemberian Aloe vera dapat melindungi dan mengembalikan fungsi sel β pankreas yang sudah rusak. Kemudian kandungan Aloe vera dapat bekerja menyerupai insulin dan menurunkan kadar glukosa darah

sekalipun seluruh sel β pankreas telah mengalami degenerasi (Akinmoladun,

2007). Selain berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah, pemberian maserat Aloe vera juga dapat mempercepat penyembuhan luka dan endema, namun tidak menyebabkan efek samping terhadap jaringan tubuh lainnya (Ayesha et al., 2008). Terapi maserat Aloe vera yang diberikan pada hewan dan manusia berpotensi menghasilkan efek yang sama (Shahraki, 2009).

Penelitian mengenai terapi Aloe vera bagi kondisi hiperglikemia bukanlah suatu penelitian baru, sebelumnya sudah ada beberapa penelitian sejenis (Afaf et al., 2008; Jafri et al., 2011; Mohamed, 2001) yang menggunakan Aloe vera sebagai penurun kadar glukosa darah, namun terdapat perbedaan mendasar pada penelitian terdahulu dengan penelitian yang saat ini dilakukan. Selain perbedaan hewan dan zat diabetogenik, penelitian terdahulu dilakukan dengan menggunakan organ daun atau eksudat Aloe vera yang diekstraksi oleh metode simplisia kering atau menggunakan evaporator dengan pelarut air, sementara penelitian ini spesifik menggunakan bagian gel dari daun Aloe vera yang diekstraksi dengan metode alcoholic maseration. Penggunaan hanya bagian gel dan metode alcoholic maseration memastikan bahwa zat aktif yang terambil berada dalam kondisi murni dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan keseluruhan bagian daun dengan metode lainnya. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan bukti ilmiah bahwa maserat Aloe vera dapat memberikan efek antihiperglikemia, kondisi hiperglikemia ini diinduksi dengan menggunakan alloksan sebagai zat diabetogenik.


(17)

3

Adella Anfidina Putri, 2013 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul adalah

“Bagaimana pengaruh maserat Aloe vera terhadap kadar glukosa darah Mus

musculus L. jantan yang diinduksi aloksan?”.

Dari rumusan masalah yang ada maka dapat diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian. Ada pun pertanyaan penelitian yang diajukan ialah:

1. Apakah ada pengaruh pemberian maserat Aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah Mus musculus L. jantan yang diinduksi aloksan? 2. Pada dosis berapa maserat Aloe vera memberikan pengaruh dan efek

terbaik bagi kondisi hiperglikemik?

3. Apa kandungan maserat Aloe vera yang berpengaruh terhadap kadar glukosa darah Mus musculus L. jantan yang diinduksi aloksan?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian eksperimental ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai, maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Hewan uji yang di beri perlakuan adalah mencit (Mus musculus L.) jantan

galur Swiss Webster usia empat bulan.

2. Sampel daun Aloe vera yang digunakan adalah daun Aloe vera var. Barbadensis Miller yang dibudidayakan di perkebunan daerah Subang.

3. Maserat Aloe vera yang digunakan adalah potongan gel Aloe vera yang dipisahkan dari kulitnya dan dilanjutkan proses alcoholic maseration dalam alkohol 70%.

4. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.) jantan pada setiap perlakuan yang diuji menggunakan alat uji “Glukotest Merk Nel-Co New”.

5. Dosis aloksan yang digunakan adalah 0,65 ml/100 gramBB yang diberikan sekali pada awal perlakuan (Nugrahani, 2008).

6. Dosis maserat Aloe vera yang digunakan terdiri dari 3 dosis, yaitu 0,70 ml/100 gramBB/ hari ; 1,05 ml/100 gramBB/ hari ; 1,40 ml/100 gramBB/ hari yang diberikan dengan metode gavage.


(18)

4

D. Tujuan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagi berikut:

1. Mengetahui pengaruh maserat Aloe vera terhadap penurunan kadar glukosa darah Mus musculus L. Jantan yang diinduksi aloksan.

2. Mengetahui dosis maserat Aloe vera yang paling optimum dalam menurunkan kadar glukosa darah Mus musculus L.

3. Mengetahui kandungan maserat Aloe vera melalui metode GCMS dan mengetahui senyawa yang berpengaruh terhadap kada glukosa darah Mus musculus L.

E. Manfaat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Melengkapi informasi ilmiah mengenai pengaruh Aloe vera terhadap kadar glukosa darah penderita hiperglikemia.

2. Memberikan landasan ilmiah untuk pengembangan dan pemanfaatan Aloe vera di bidang kesehatan umum, terutama pada penanganan penderita hiperglikemia, maupun penyakit lain dengan keterlibatan gangguan metabolisme dan kadar glukosa darah.

F. Asumsi

Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Ekstrak daun Aloe vera dapat meningkatkan toleransi glukosa pada tikus normal dan tikus hiperglikemik, kandungan Aloe vera dapat bekerja menyerupai insulin dan menurunkan kadar glukosa darah sekalipun seluruh

sel β pankreas telah mengalami degenerasi (Akinmoladun, 2007).

2. Kandungan kromium, inositol, vitamin A, aloe emodin, antrakuinon dan turunan flafonoid lain yang dikandung lidah buaya dipercaya bermanfaat dalam upaya penurunan kadar glukosa darah (Atmosurokarto & Rahmawati, 2006).


(19)

5

Adella Anfidina Putri, 2013

3. Aloe vera memiliki kandungan antioksidan seperti fenol, flavonoid, vitamin C dan vitamin E yang dapat membantu penyembuhan penderita diabetes (Mohamed, 2011).

G. Hipotesis

Berdasarkan asumsi-asumsi yang telah disebutkan, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah maserat daun Lidah Buaya (Aloe vera) berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.) galur Swiss Webster jantan yang diinduksi aloksan.


(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian dimana variabel yang hendak diteliti (variabel terikat) kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan perlakuan sesuai dengan kebutuhan (Nazir, 2003). Ada pun yang menjadi objek penelitian adalah pengaruh terapi maserat Aloe vera terhadap kadar gula darah Mus musculus L. jantan yang diinduksi aloksan.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), dimana terdapat mencit kelompok perlakuan dan mencit kontrol dengan faktor lingkungan yang homogen (Nazir, 2003). Kelompok perlakuan terdiri dari tiga kelas. Masing-masing kelas diberi perlakuan dengan pemberian maserat Aloe vera secara gavage sebanyak 0,70 ml/100 gram BB/ hari ; 1,05 ml/100 gram BB/ hari.; 1,40ml/100 gram BB/hari. Pembanding dari kelompok perlakuan adalah kelompok kontrol yang terdiri dari kontrol netral yaitu kelompok mencit yang hanya diberi akuades setiap harinya dan kontrol positif yaitu kelompok perlakuan yang diinduksi Aloksan tanpa diberi maserat Aloe vera.

Banyaknya pengulangan yang dilakukan (replikasi) untuk setiap kelompok perlakuan diperoleh dari Federer, 1977 yaitu:

(T 1) (n – 1) > 15 (5 – 1) (n – 1) > 15 4n – 4 > 15

n > Keterangan: T = jumlah perlakuan


(21)

23

Adella Anfidina Putri, 2013

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah pengulangan yang dilakukan untuk setiap perlakuan ialah n > 5, untuk tindakan preventif dalam penelitian ini digunakan 6 ekor mencit uji. Mencit yang digunakan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan. Pengacakan dilakukan untuk menghilangkan bias (Sudjana, 2002).

Tabel 3.1 Hasil Pengocokan Mencit dan Jenis Perlakuan

Kandang Nomor Mencit

A 16 22 7 28 25 15

B 10 4 30 5 14 6

C 21 29 1 13 12 20

D 17 8 19 11 18 24

E 2 27 9 26 3 23

Keterangan :

A : Kontrol Netral

B : Kontrol Positif

C : Diberi maserat daun Aloe vera dengan dosis 0,70ml/100grBB/hari D : Diberi maserat daun Aloe vera dengan dosis 1,05ml/100grBB/hari E : Diberi maserat daun Aloe vera dengan dosis 1,40ml/100grBB/hari 1,2,3,... : Nomor mencit

Hewan percobaan didapatkan pertama kali saat berumur 3 bulan dan sebelum ke tahap perlakuan, seluruh hewan percobaan diaklimatisasi selama 30 hari hingga usianya mencapai 4 bulan. Penimbangan berat badan dilakukan selama aklimasi dan selama perlakuan. Parameter yang diukur adalah kadar gula darah hewan perlakuan yang diuji dengan menggunakan Glukotest. Masing-masing perlakuan akan diulang sebanyak lima kali. Frekuensi pemberian maserat dilakukan sebanyak satu kali setiap harinya pada sore hari. Setelah 30 hari perlakuan, semua mencit diambil sample darahnya melalui vena ekor.


(22)

24

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 25 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss Webster sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 0,08 µl darah mencit (Mus musculus L.) jantan galur Swiss Webster usia empat bulan yang telah diberi perlakuan.

D. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan selama ± 3 bulan di laboratorium Fisiologi dan Struktur Hewan Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia dan kandang mencit pribadi di daerah Geger Kalong, Bandung.

E. Variable Penelitian

Terdapat beberapa variabel yang ada dalam penelitian ini. Yakni variabel kontrol, variabel bebas dan variabel terikat. Berikut ialah penjabarannya:

1. Variabel Kontrol

Suhu ruangan berkisar antara 230C- 270C. Makanan yang diberikan berupa PC 551 dan minum berupa air matang dengan cara ad libitum. Pencahayaan dilakukan selama 12 jam/hari dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB.

2. Variabel Bebas

Dosis maserat Aloe vera yang diberikan sebanyak 0,70 ml/100 gram BB/ hari; 1,05 ml/100 gram BB/ hari; 1,40 ml/100 gram BB/ hari secara gavage.

3. Variabel Terikat

Konsentrasi gula darah yang ada dalam 0,08µl volume darah Mus musculus L hasil perlakuan.


(23)

25

Adella Anfidina Putri, 2013 F. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini ada beberapa tahap yang dilakukan dan dibagi ke dalam 3 kelompok besar yaitu: tahap pra-penelitian, tahap penelitian dan tahap pasca penelitian.

1. Tahap Pra-Penelitian a. Penyiapan Alat dan Bahan Tabel 3.2 Alat-alat Penelitian

No. Alat Jumlah Keterangan

1. Kandang Hewan 5 buah 28 cm x 30 cm x 12 cm 2. Tempat Minum Mencit 5 buah -

3. Thermometer 1 buah

4. Higrometer 1 buah

5. Spidol Marker 3 buah Merek Faber Casttle

6. Pisau/ Gunting 1 buah Merk BRAUN

7. Timbangan Dial-O-Gram 1 buah Merk OHAUS

8. Glucometer 1 buah Merk Nes-co

9. Beaker Glass 500 mL 3 buah Pyrex 10. Gelas Ukur 500 mL 1 buah Pyrex 11. Lemari Es/ Freezer 1 buah Merk LG 12. Suntikan Gavage 9 buah

13. Syringe 50 buah Merk Syring/981

14. Batang Pengaduk 3 buah 15. Spektrofotometer 1 buah

16. GCMS 1 buah OP-2010 Ultra

17. Sarung tangan 3 buah -

18. Tissue 1 buah Merk Nice


(24)

26

Tabel 3.3 Bahan-bahan Penelitian

No Nama bahan Jumlah

1 Mencit putih jantan 20-30 gr 30 ekor

2 Daun tanaman Aloe vera 3 kg

3 Aquadest 500mL

4 Alkohol 5 L

6 Bubuk Aloksan 3 mg

7 Pakan Mencit 60 kg

b. Penyiapan Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan adalah 30 ekor mencit (Mus musculus L.) jantan albino dengan berat sekitar (20-30 gr) yang dipelihara dalam 5 kandang yang terbuat dari bak plastik berukuran 28 cm x 30 cm x 12 cm dengan ditutupi kawat pada bagian atas. Keadaan selama aklimasi dan perlakuan dikontrol pada kisaran lingkungan yang tetap. Kondisi berat badan selama aklimasi dan perlakuan diukur setiap hari.

c. Pengambilan Sampel, Diterminasi dan Seleksi Tanaman

Pengambilan sampel dilakukan dari tempat yang sama yaitu daun lidah buaya yang berasal dari perkebunan lidah buaya di Subang, Jawa Barat. Diterminasi didasarkan pada Buku Klasifikasi Conqruist (1981), tujuan determinasi tanaman lidah buaya adalah untuk memastikan dan meyakinkan bahwa tanaman yang digunakan benar-benar tanaman Aloe vera dilanjutkan dengan seleksi daun yang segar dan tidak terserang penyakit.

d. Pembuatan Larutan Maserat Sederhana Aloe vera

Pengambilan maserat tanaman dilakukan dengan metode maserasi atau perendaman bersumber dari Pachanawan et al., (2008) dengan beberapa modifikasi. Maserat komponen bioaktif tanaman Aloe vera diambil menggunakan pelarut alkohol 70% (Teknis). Tanaman direndam pada pelarut dengan perbandingan 1:2 (w/v), pada penelitian ini digunakan 500 gram potongan gel


(25)

27

Adella Anfidina Putri, 2013

yang telah dianginkan selama 48 jam untuk menghilangkan eksudatnya dan dilarutkan dalam 1 L alkohol 70%. Perendaman dilakukan selama 72 jam untuk melarutkan komponen bioaktifnya kemudian dilakukan penyaringan bertahap untuk memisahkan larutan dengan ampas potongan tanaman. Terakhir dilakukan evaporasi alkohol pada suhu ruang untuk menghasilkan maserat dalam akuades. Hasil maserat akhir diuji kandungannya dengan menggunakan GCMS OP-2010 Ultra yang dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik UPI Bandung.

2. Tahap Penelitian

a. Induksi Aloksan untuk Menciptakan Keadaan Hiperglikemia

Aloksan merupakan derivat pirimidin sederhana yang merusak sel beta pankreas sehingga menurunkan produksi insulin. Aloksan yang didapatkan dalam bentuk serbuk 10 gr yang kemudian dilarutkan dengan aquades sebanyak 1L. Dalam percobaan ini mencit diinduksi aloksan sebanyak 65 ml/kg BB secara intravena melalui ekor (Nugrahani, 2008).

Hewan percobaan yang telah diadaptasi selama 30 hari diinduksi dengan aloksan 65 ml/kg secara intravena melalui vena caudalis. Pemberian aloksan dilakukan satu kali dan untuk melihat pengaruhnya dilakukan optimasi Aloksan selama 72 jam (Simanjuntak et al., 2002).

b. Perlakuan Hewan Percobaan

Hewan percobaan dibagi menjadi 5 kelompok :

1) Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol netral yang tidak diberi perlakuan apapun.

2) Kelompok kedua adalah kelompok kontrol positif yaitu hewan yang diberi induksi Aloksan namun tidak diberi maserat Aloe vera.

3) Kelompok ketiga adalah kelompok hewan hasil induksi Aloksan yang diberi maserat lidah buaya dengan 0,70ml/100 gram BB gavage setiap hari.

4) Kelompok keempat adalah kelompok hewan hasil induksi Aloksan yang diberi maserat lidah buaya dengan 1,05ml/100 gram BB gavage setiap hari.


(26)

28

5) Kelompok kelima adalah kelompok hewan hasil induksi Aloksan yang diberi maserat lidah buaya dengan 1,40ml/100 gram BB gavage setiap hari.

Penentuan dosis didasarkan pada penelitian yang pernah dilakukan pada tikus putih dengan nilai konversi tikus putih 200 gram ke mencit 20 gram menggunakan tabel konversi Laurence & Bacharach (1964) (lampiran 6).

c. Pengambilan Darah dan Pengukuran Kadar Glukosa

Dilakukan perlakuan selama 30 hari dalam kondisi yang terkontrol, hewan percobaan diambil darahnya dengan membuat perlukaan di bagian vena caudalis menggunakan pisau bedah lalu darah yang keluar dari perlukaan tersebut dimasukkan ke dalam strip pengukuran yang secara otomatis mengambil sample darah sebanyak 0,08 µl untuk satu kali uji. Pengukuran dilanjutkan dengan melakukan pembacaan skala yang terdapat di layar alat glukotest.

3. Tahap Pasca-penelitian a. Analisis Data

Data yang didapatkan diuji homogenitas dan normalitasnya. Uji normalitas menggunakan uji Test of Normality (Kolmogorov-Smirnov) dan uji homogenitas menggunakan Test of Homogeneity of Variances (Levene Statistic). Data yang terdistribusi normal dan bervarian homogen dianalisis secara statistik parametrik yaitu, analisis varian (ANOVA). Data yang memiliki perbedaan signifikan untuk setiap perlakuan kemudian diuji lebih lanjut dengan uji wilayah perbandingan berganda LSD dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05) sedangkan data yang tidak terdistribusi normal atau tidak homogen (data non parametrik) akan diuji dengan analisis Kruskall-Wallis. Data yang tidak berbeda signifikan tidak diuji lebih lanjut dengan uji perbandingan berganda. Analisis data menggunakan Software SPSS 18 for Windows.


(27)

29

Adella Anfidina Putri, 2013 4. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Pembuatan Laporan

Pasca Penelitian

Pengambilan Sample Darah Pengujian Kadar Glukosa Darah dengan Glukotest

Penelitian

Induksi Alloksan Pemberian Maerat Aloe vera selama 30 Hari

Pra Penelitian

Penyiapan Kandang

Aklimasi Hewan Percobaan

Pencarian dan Determinasi Aloe

vera

Pembuatan Maserat


(28)

43

Adella Anfidina Putri, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa pemberian maserat Aloe vera sejumlah 0,70ml/100 gram BB/hari hingga 1,40ml/100 gram BB/hari berpengaruh menurunkan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus L.). Ketiga dosis menunjukan perbedaan yang tidak signifikan sehingga efek ketiganya dirasa tidak berbeda nyata, maka dosis efektif didapatkan pada dosis 0,70ml/100 gram BB/hari (120.0 ± 3.16 mg/dL) yang menunjukan penurunan kadar glukosa darah terbaik setelah mencit diinduksi hiperglikemia menggunakan aloksan. Penurunan kadar glukosa darah berbanding lurus dengan penambahan dosis, sehingga dalam terapi nyata perlu diperhatikan mengenai dosis optimum dan lamanya waktu konsumsi agar tidak menyebabkan kondisi hipoglikemik. Zat dari maserat yang berpengaruh dalam penurunan kadar glukosa darah berasal dari golongan pyrano yang memiliki kemampuan inhibitor terhadap protein SGLT2, selain itu kandungan flavonoid dalam Aloe vera diasumsikan memiliki peranan penting dalam penurunan glukosa darah pada hewan uji.

B.Saran

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan penambahan kontrol negatif berupa perlakuan dengan pemberian maserat Aloe vera tanpa induksi aloksan. Selanjutnya perlu dilakukan penelitian dengan rentang dosis yang lebih tinggi, untuk mengetahui dosis maserat Aloe vera yang benar-benar efektif menurunkan kadar glukosa darah pada mencit. Selain itu, Uji spesifik efek hipoglikemia pada zat pyrano yang ditemukan dari hasil GCMS dirasa perlu sebagai pengembangan pengetahuan mengenai zat antihiperglikemik di masa depan.


(29)

44

Adella Anfidina Putri, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Afaf I, Abuelgasim, Maha KM, Osman and Elmahdi B. (2008). Effects of Aloe vera L. (Elsabar) Ethanolic Extract On Blood Glucose Level in Wistar Albino Rats. Khartoum: Journal of Applied Sciences Research University of Khartoum, Faculty of Veterinary Medicine.

Akinmoladun, C.A. dan Akinloye, O. (2007). Prevention of the onset of hyperglycaemia by extracts of Aloe barbadensis in rabbits treated with alloxan. African Journal of Biotechnology. [Online] 6 (8), pp. 1028-1030 Tersedia: http://www.academicjournals.org/AJB [24 April 2012]

Almatsier, S. (2004). Karbohidrat. dalam: Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2004 : 28 – 47. Tersedia: www.books.google.com/books/about/Prinsip_dasar_ilmu_gizi.html [24 April 2012]

Ani, D. V., Savitha, B., Paulose, C.S. (2006). Decreased alpha1-adrenergic receptor binding in the cerebral cortex and brain stem during pancreatic regeneration in rats, Neurochemical Research, 31(6):727-34.

Aswani V. (2010). How Well Do You Understand Blood Glucose Levels?. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/438144 [12 April 2013]

Atmosukarto, K. dan Rahmawati, M. (2006). Terapi Nutrisi Kromium untuk

Penderita Diabetes [Online]. Tersedia di:

http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/13_TerapiNutrisiKromium.pdf [24 April 2012]

Ayesha, N,. Gunasekaran, S,. Manickam, AS., Vijayalakshmi. (2008). MA: Anti Diabetic Activity of Aloe vera and Histology of Organs In Streptozotocin Induced Diabetic Rats. Dalam Current Science [Online], 94(8): 1070-1076. Tersedia di http://www.academicjournals.org [24 April 2012]

Ballenger, L. (1999). Mus musculus. Animal Diversity Web. Museum of Zoology. University of Michigan [Online]. Tersedia di: http://animaldiversity.edu [18 Januari 2013]


(30)

45

Bell D. S. (2001). Importance of Postprandial Glucose Control. South Med J. 2001; 94(8). USA: Lippincott Williams & Wilkins. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/ [18 Januari 2013]

Calvo, M.B, A. Figueroa, E.G. Pulido, R.G. Campelo, and L.A. Aparicio. (2010). Potential Role of Sugar Transporters in Cancer and Their Relationship with Anticancer Therapy. International Journal of Endrocinology Vol 2010. Chougale, AD., Panaskar, SN., Gurao, PM., Arvindeka, AU. (2007). Optimization

of Alloxan Dose is Essential to Induce Stable Diabetes for Prolong Period [Online], Tersedia :http://sciarlet.net/fulltext/?doi=ajb2007.402.408 [28 Januari 2012]

Coskun,O., Kanter., A. Korkaz dan S. Oter. (2004). Quercetin, a flavonoid antioxidant, prevents and protects streptozotocin induced oxidative stress and cell damage in rat pancreas. Pharmacological research. Academic press. Turkey.

Covington, D.S., Xue, H., Pizzini, R., Lally, K.P., Andrassy, R.J. (1993). Streptozotocin and alloxan are comparable agents in the diabetic model of impaired wound healing, Diabetes Research., 23(2):47-53

Cranmer H., Shannon M. (2009). Blood Glucose Levels: Medical Reference from Healthwise. Hypoglycemia. Diabetes Health Center.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York

Dadang dan Prijono D. (2008). Insektisida Nabati: Prinsip, Pemanfaatan, dan Pengembangan. Bogor: Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor.

Duke, R. (2002) Plant Contituent and Biological Effect Databases : Chemicals and their Biological Activities in : Aloe vera L. (L). Avaialable from: http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/duke/farmacy-scroll3.pl.

Federer, W. T. (1977). Experimental Design Theory And Application, Third Edition, Oxford and IBH Publishing Co, New Delhi Bombay Calcuta.

Fernandez, E., Martin, M.A., Fajardo, S., Bailbe, D., Gangnerau, M.N., Portha, B., Escriva, F., Serradas, P., Alvarez, C. (2006). Undernutrition does not alter the activation of beta-cell neogenesis and replication in adult rats after partial pancreatectomy, American Journal Of Physiology-Endocrinology & Metabolism, 291(5):E913-21.


(31)

46

Adella Anfidina Putri, 2013

Ferry R. J. (2008). Fructose 1,6-Diphosphatase Deficiency. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/943882-overview [5 Maret 2013] Filipponi P, Gregorio F, Cristallini S, Ferrandina C, Nicoletti I, Santeusanio F.

(2008). Selective impairment of pancreatic A cell suppreession by glucose during acute alloxan – induced insulinopenia: in vitro study on isolated perfused rat pancreas. [Online]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3522213 [5 Maret 2013]

Forsham, PH. Karam, JH. (1998). Hormon-hormon Pankreas dan Doabetes Melitus. In Basic and Clinical Endokrinology. 4thed. Terjemahan Indonesia: Kartini, A. mandera, LI. Sadikin, V. Endokrinologi. Ed4. Jakarta EGC.

Furnawanthi, I., (2005). Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Agro Media Pustaka. Jakarta. Tersedia: www.books.google.co.id [18 November 2011]

Gaglia, W. Hii C.S. and Howell S.L. (1985) Effects on flavonoids on insulin secretin & 4SCa2+ Handling in rat islet of Langerhans, J. Endocrinol, 107: 18.

Gerritson M E, Carley W W, Ranges G E, Shen C P, Phan S A. (1995). Flavonoids inhibit cytokine-induced endothelial cell adhesion protein gene expression. Am J Pathol 1995;147(2):278-92

Guyton, R. (1997). Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi : II, Imunitas dan Alergi. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran [Online] Ed 9, 555-577, EGC,

Jakarta. Tersedia:

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes.pdf/0 6_Pengujian BioaktivitasAntiDiabetes.html [24 Desember 2011]

Handa SS, Khanuja SPS, Longo G, dan Rakesh DD, editor. (2008). Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste: International Centre for Science and High Technology.

Helal, E. G., Hasan, M. H., Mustafa, A. M., & Al-Kamel, A. (2003). Effect of Aloe vera Extract on Some Physiological Parameters in Diabetic Albino Rats. The Egyptian Journal of Hospital Medicine, 53 – 61

Jafri S, Hasan S, Nadeem A, Kalsoom, Iqbal J. (2011). Hypoglycemic Effect Of Aloe vera Extract In Alloxan-Induced Diabetic Albino Rats. Medical Journal of Islamic World Academy of Sciences [Online] 19(3): 127-130. Tersedia:


(32)

47

Kumar, E.K, Ramesh, A, Kasiviswanath, R. (2005). Hypoglicemic and Antihyperglicemic Effect of Gmelina asiatica Linn. In Normal and in Alloxan Induced Diabetic Rats. Andhra Pradesh: Departemen of Pharmaceutical Sciences. http://bpb.pharm.or.jp/bpb/200504/b04_0729.pdf [24 April 2012]

Kusumowardhani, Ika Y. (2005). Uji Potensi Ekstrak Labu Siam Sebagai Antidiabetik; Kajian Terhadap Kadar Gula Darah, Radikal Bebas, Dan Aktifitas Transaminase Hepar Pada Tikus Diabet. Skipsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Malang: Universitas Brawijaya.

Laurence J, Bacharach M. (1964). Analytical Toxicology. Philadelphia: CRC Press.

Marks D. B., Marks A. D., Smith C. M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar. Edisi Ke-1. Jakarta: EGC. Judul Asli; Basic Medical Biochemistry: A Clinical Approach. Jakarta

Marraffino, B. (1950), Total pancreatectomy for adenocarcinoma of the pancreas, New York State Journal of Medicine, 50(9):7-1124. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29046.pdf

McGill. (2009). The Laboratory Mouse. Laboratory Animal Biomethodology Workshop. University Animal Care Committee. hal. 1-21 [Online] Tersedia: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37366.pdf

Miyamoto S, Aori H, Terao I. (2010). Enzymatic antioxidant defenses. In : Aldini G, Yeum KJ, Niki E, Russell RM (eds). Biomarkers for Antioxidant Defense and Oxidative Damage Applications. Iowa: Blackwell Publishing Ltd.

Mohamed. (2011). Antidiabetic, Antihypercholestermic and Antioxidative Effect of Aloe vera Gel Extract in Alloxan Induced Diabetic Rats. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 5, (11): 1321-1327.

Murray. (2003). Biokimia Harper. Edisi 25. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: Penerbit EGC.


(33)

48

Adella Anfidina Putri, 2013

Nihlatussania, S. (2012). Keefektifan Insektisida Nabati dengan Dua Metode Ekstraksi yang Berbeda. IPB Bogor. [Online] Tersedia di: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56375)

Nugrahani, A.R. (2008). Uji Penurunan Kadar Glukosa Darah Infusa Herba Daun Sendok (Plantago Mayor L.) pada Kelinci Jantan yang Dibebani Glukosa. Skripsi Sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta: [Online]. Tersedia:

http://etd.eprints.ums.ac.id/2338/1/K100040213.pdf [16 Desember 2011] Nugroho BA, Puwaningsih E. (2004). Pengaruh diet ekstrak rumput laut

(Eucheuma sp.) terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) hiperglikemik. Media Medika Indonesia Vol.39 No. 3, 2004 : 154 60.

Pachanawan, A., Pumkhachorn P., Rattanachaikunsopon P. (2008). Potential of Psidium guajava Supplemented Fish Diets in Controlling Aeromonas hydrophila Infection in Tilapia (Oreochromis niloticus). International Journal of Pharma and Bio Sciences 106, 419–424.

Pranadji, DK., Dwi, HM., Vera, U. (1999). Perencanaan Menu Untuk Penderita Diabetes Melitus. Jakarta: Penebar Swadaya.

Purwakarta. (2006). Khasiat Lidah Buaya (Aloe vera).

http://www.purwakarta.org/index.php/2006/04/05/khasiat-lidah-buaya-aloevera

Rachmawati, I. (2010). Pengaruh Pemberian Jus Biji Pinang Terhadap Berat Testis Mencit (Mus musculus L.) Galur Swiss Webster. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Raghavan V. A., Kline G. A., Corenblum B. (2009). Glucose-6 Phosphatase Deficiency. [online] Tersedia di: http://emedicine.medscape.com [7 Maret 2013]

Rees, D, A and Alcolado, J. C. (2005). Animal models of diabetes mellitus, Diabetic Medicine, 22 : 359-370.

Kurniawan, R. A. (2008). Kaitan antara Metabolisme Karbohidrat dan Diabetes Mellitus, Fakultas MIPA, Universitas Pontianak, Pontianak.

Setiabudi, A. W. (2008). Lidah Buaya [pdf]. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Malang: Universitas Brawijaya.


(34)

49

Shahraki M.R., Mirshekari H, Shahraki A.R., Shahraki E. (2009). “Prevention of Aloe vera extract on Glucose, serum lipids in fructosefed adult male rats.” Dalam Iranian Journal of Diabetes and Lipid Disorders [Online] 2009 pp 137- 142. Tersedia: http://journals.tums.ac.ir [24 April 2012]

Sheerwood, L., Klandorf, H., Yancey,PH. (1996). Animal Physiology. Thomson Books/Cole

Simanjuntak, J.W. Badjongga H.T., Yulinah, Andreanus A. S., (2002). Pengaruh Maserat Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia jack) pada Organ Reproduksi, Testosteron dan Perilaku Seksual Tikus Sprague Dawley Jantan dan Mencit ddY Jantan. Sekolah Farmasi ITB. Bandung. Tersedia dihttp://bahan-alam.fa.itb.ac.id [1 Desember 2012]

Stryer, L. (2000). Alih bahasa: Sadikin Mohamad dkk. Glikolisis. Dalam: Biokimia. Jakarta: EGC, 2000 : 505 – 79

Sudarsono, Pudjoarinto A, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA, Drajad M. (1996). Tumbuhan Obat. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, 1996; p. 20-25.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharmiati. (2003). Pengujian bioaktifitas anti diabetes melitus tumbuhan obat. Cermin Dunia Kedokteran. [Online] 140. Tersedia: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes. pdf/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes.html[18 November 2011]

Suharmiati. (2008). Tanaman obat untuk Mengatasi Penyakit pada Usia Lanjut. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Szkudelski, T. (2008). The mechanism of alloxan and streptozotocin action in B cells of the rat pancreas [Online]. Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11829314 [18 November 2011]

Washburn, W.N. (2009) Expert Opin Ther Patents, vol. 19 (11), 1485-99 [0004] Watkins D, Cooperstein SJ, Lazarow. (2008). A. Effect of alloxan on permeability

of pancreatic islet tissue in vitro. [Online] Tersedia: http://ajplegacy.physiology.org/cgi/content/abstract/207/2/436 [1 Mei 2012] Weitgasser, R. Hofmann, M. Gappmayer, B. Garstenauer, C. (2007). New, small,

fast acting blood glucose meters-an analityc laboratory evaluation. Swiss Med Weekly 2007: 137; 636-40


(35)

50


(1)

Bell D. S. (2001). Importance of Postprandial Glucose Control. South Med J. 2001; 94(8). USA: Lippincott Williams & Wilkins. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/ [18 Januari 2013]

Calvo, M.B, A. Figueroa, E.G. Pulido, R.G. Campelo, and L.A. Aparicio. (2010). Potential Role of Sugar Transporters in Cancer and Their Relationship with Anticancer Therapy. International Journal of Endrocinology Vol 2010. Chougale, AD., Panaskar, SN., Gurao, PM., Arvindeka, AU. (2007). Optimization

of Alloxan Dose is Essential to Induce Stable Diabetes for Prolong Period [Online], Tersedia :http://sciarlet.net/fulltext/?doi=ajb2007.402.408 [28 Januari 2012]

Coskun,O., Kanter., A. Korkaz dan S. Oter. (2004). Quercetin, a flavonoid antioxidant, prevents and protects streptozotocin induced oxidative stress and cell damage in rat pancreas. Pharmacological research. Academic press. Turkey.

Covington, D.S., Xue, H., Pizzini, R., Lally, K.P., Andrassy, R.J. (1993). Streptozotocin and alloxan are comparable agents in the diabetic model of impaired wound healing, Diabetes Research., 23(2):47-53

Cranmer H., Shannon M. (2009). Blood Glucose Levels: Medical Reference from Healthwise. Hypoglycemia. Diabetes Health Center.

Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants, Columbia University Press, New York

Dadang dan Prijono D. (2008). Insektisida Nabati: Prinsip, Pemanfaatan, dan Pengembangan. Bogor: Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor.

Duke, R. (2002) Plant Contituent and Biological Effect Databases : Chemicals and their Biological Activities in : Aloe vera L. (L). Avaialable from: http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/duke/farmacy-scroll3.pl.

Federer, W. T. (1977). Experimental Design Theory And Application, Third Edition, Oxford and IBH Publishing Co, New Delhi Bombay Calcuta.

Fernandez, E., Martin, M.A., Fajardo, S., Bailbe, D., Gangnerau, M.N., Portha, B., Escriva, F., Serradas, P., Alvarez, C. (2006). Undernutrition does not alter the activation of beta-cell neogenesis and replication in adult rats after partial pancreatectomy, American Journal Of Physiology-Endocrinology & Metabolism, 291(5):E913-21.


(2)

Ferry R. J. (2008). Fructose 1,6-Diphosphatase Deficiency. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/943882-overview [5 Maret 2013] Filipponi P, Gregorio F, Cristallini S, Ferrandina C, Nicoletti I, Santeusanio F.

(2008). Selective impairment of pancreatic A cell suppreession by glucose during acute alloxan – induced insulinopenia: in vitro study on isolated perfused rat pancreas. [Online]. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3522213 [5 Maret 2013]

Forsham, PH. Karam, JH. (1998). Hormon-hormon Pankreas dan Doabetes Melitus. In Basic and Clinical Endokrinology. 4thed. Terjemahan Indonesia: Kartini, A. mandera, LI. Sadikin, V. Endokrinologi. Ed4. Jakarta EGC.

Furnawanthi, I., (2005). Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Agro Media Pustaka. Jakarta. Tersedia: www.books.google.co.id [18 November 2011]

Gaglia, W. Hii C.S. and Howell S.L. (1985) Effects on flavonoids on insulin secretin & 4SCa2+ Handling in rat islet of Langerhans, J. Endocrinol, 107: 18.

Gerritson M E, Carley W W, Ranges G E, Shen C P, Phan S A. (1995). Flavonoids inhibit cytokine-induced endothelial cell adhesion protein gene expression. Am J Pathol 1995;147(2):278-92

Guyton, R. (1997). Resistensi Tubuh Terhadap Infeksi : II, Imunitas dan Alergi. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran [Online] Ed 9, 555-577, EGC,

Jakarta. Tersedia:

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes.pdf/0 6_Pengujian BioaktivitasAntiDiabetes.html [24 Desember 2011]

Handa SS, Khanuja SPS, Longo G, dan Rakesh DD, editor. (2008). Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste: International Centre for Science and High Technology.

Helal, E. G., Hasan, M. H., Mustafa, A. M., & Al-Kamel, A. (2003). Effect of Aloe vera Extract on Some Physiological Parameters in Diabetic Albino Rats. The Egyptian Journal of Hospital Medicine, 53 – 61

Jafri S, Hasan S, Nadeem A, Kalsoom, Iqbal J. (2011). Hypoglycemic Effect Of Aloe vera Extract In Alloxan-Induced Diabetic Albino Rats. Medical Journal of Islamic World Academy of Sciences [Online] 19(3): 127-130. Tersedia:


(3)

Kumar, E.K, Ramesh, A, Kasiviswanath, R. (2005). Hypoglicemic and Antihyperglicemic Effect of Gmelina asiatica Linn. In Normal and in Alloxan Induced Diabetic Rats. Andhra Pradesh: Departemen of Pharmaceutical Sciences. http://bpb.pharm.or.jp/bpb/200504/b04_0729.pdf [24 April 2012]

Kusumowardhani, Ika Y. (2005). Uji Potensi Ekstrak Labu Siam Sebagai Antidiabetik; Kajian Terhadap Kadar Gula Darah, Radikal Bebas, Dan Aktifitas Transaminase Hepar Pada Tikus Diabet. Skipsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Malang: Universitas Brawijaya.

Laurence J, Bacharach M. (1964). Analytical Toxicology. Philadelphia: CRC Press.

Marks D. B., Marks A. D., Smith C. M. (2000). Biokimia Kedokteran Dasar. Edisi Ke-1. Jakarta: EGC. Judul Asli; Basic Medical Biochemistry: A Clinical Approach. Jakarta

Marraffino, B. (1950), Total pancreatectomy for adenocarcinoma of the pancreas, New York State Journal of Medicine, 50(9):7-1124. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29046.pdf

McGill. (2009). The Laboratory Mouse. Laboratory Animal Biomethodology Workshop. University Animal Care Committee. hal. 1-21 [Online] Tersedia: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37366.pdf

Miyamoto S, Aori H, Terao I. (2010). Enzymatic antioxidant defenses. In : Aldini G, Yeum KJ, Niki E, Russell RM (eds). Biomarkers for Antioxidant Defense and Oxidative Damage Applications. Iowa: Blackwell Publishing Ltd.

Mohamed. (2011). Antidiabetic, Antihypercholestermic and Antioxidative Effect of Aloe vera Gel Extract in Alloxan Induced Diabetic Rats. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 5, (11): 1321-1327.

Murray. (2003). Biokimia Harper. Edisi 25. Alih Bahasa Andry Hartono. Jakarta: Penerbit EGC.


(4)

Nihlatussania, S. (2012). Keefektifan Insektisida Nabati dengan Dua Metode Ekstraksi yang Berbeda. IPB Bogor. [Online] Tersedia di: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56375)

Nugrahani, A.R. (2008). Uji Penurunan Kadar Glukosa Darah Infusa Herba Daun Sendok (Plantago Mayor L.) pada Kelinci Jantan yang Dibebani Glukosa. Skripsi Sarjana pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta: [Online]. Tersedia:

http://etd.eprints.ums.ac.id/2338/1/K100040213.pdf [16 Desember 2011] Nugroho BA, Puwaningsih E. (2004). Pengaruh diet ekstrak rumput laut

(Eucheuma sp.) terhadap kadar glukosa darah tikus putih (Rattus norvegicus) hiperglikemik. Media Medika Indonesia Vol.39 No. 3, 2004 : 154 60.

Pachanawan, A., Pumkhachorn P., Rattanachaikunsopon P. (2008). Potential of Psidium guajava Supplemented Fish Diets in Controlling Aeromonas hydrophila Infection in Tilapia (Oreochromis niloticus). International Journal of Pharma and Bio Sciences 106, 419–424.

Pranadji, DK., Dwi, HM., Vera, U. (1999). Perencanaan Menu Untuk Penderita Diabetes Melitus. Jakarta: Penebar Swadaya.

Purwakarta. (2006). Khasiat Lidah Buaya (Aloe vera).

http://www.purwakarta.org/index.php/2006/04/05/khasiat-lidah-buaya-aloevera

Rachmawati, I. (2010). Pengaruh Pemberian Jus Biji Pinang Terhadap Berat Testis Mencit (Mus musculus L.) Galur Swiss Webster. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Raghavan V. A., Kline G. A., Corenblum B. (2009). Glucose-6 Phosphatase Deficiency. [online] Tersedia di: http://emedicine.medscape.com [7 Maret 2013]

Rees, D, A and Alcolado, J. C. (2005). Animal models of diabetes mellitus, Diabetic Medicine, 22 : 359-370.

Kurniawan, R. A. (2008). Kaitan antara Metabolisme Karbohidrat dan Diabetes Mellitus, Fakultas MIPA, Universitas Pontianak, Pontianak.

Setiabudi, A. W. (2008). Lidah Buaya [pdf]. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Malang: Universitas Brawijaya.


(5)

Shahraki M.R., Mirshekari H, Shahraki A.R., Shahraki E. (2009). “Prevention of

Aloe vera extract on Glucose, serum lipids in fructosefed adult male rats.” Dalam Iranian Journal of Diabetes and Lipid Disorders [Online] 2009 pp 137- 142. Tersedia: http://journals.tums.ac.ir [24 April 2012]

Sheerwood, L., Klandorf, H., Yancey,PH. (1996). Animal Physiology. Thomson Books/Cole

Simanjuntak, J.W. Badjongga H.T., Yulinah, Andreanus A. S., (2002). Pengaruh Maserat Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia jack) pada Organ Reproduksi, Testosteron dan Perilaku Seksual Tikus Sprague Dawley Jantan dan Mencit ddY Jantan. Sekolah Farmasi ITB. Bandung. Tersedia dihttp://bahan-alam.fa.itb.ac.id [1 Desember 2012]

Stryer, L. (2000). Alih bahasa: Sadikin Mohamad dkk. Glikolisis. Dalam: Biokimia. Jakarta: EGC, 2000 : 505 – 79

Sudarsono, Pudjoarinto A, Gunawan D, Wahyuono S, Donatus IA, Drajad M. (1996). Tumbuhan Obat. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, 1996; p. 20-25.

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharmiati. (2003). Pengujian bioaktifitas anti diabetes melitus tumbuhan obat. Cermin Dunia Kedokteran. [Online] 140. Tersedia: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes. pdf/06_PengujianBioaktivitasAntiDiabetes.html[18 November 2011]

Suharmiati. (2008). Tanaman obat untuk Mengatasi Penyakit pada Usia Lanjut. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Szkudelski, T. (2008). The mechanism of alloxan and streptozotocin action in B cells of the rat pancreas [Online]. Tersedia: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11829314 [18 November 2011]

Washburn, W.N. (2009) Expert Opin Ther Patents, vol. 19 (11), 1485-99 [0004] Watkins D, Cooperstein SJ, Lazarow. (2008). A. Effect of alloxan on permeability

of pancreatic islet tissue in vitro. [Online] Tersedia: http://ajplegacy.physiology.org/cgi/content/abstract/207/2/436 [1 Mei 2012] Weitgasser, R. Hofmann, M. Gappmayer, B. Garstenauer, C. (2007). New, small,

fast acting blood glucose meters-an analityc laboratory evaluation. Swiss Med Weekly 2007: 137; 636-40


(6)